Rancangan Latsar 5
Rancangan Latsar 5
Fungsi Guru
Fungsi guru yang dimaksudkan disini juga sudah termasuk dalam tugas guru
yang telah dijabarkan diatas, namun terdapat beberapa fungsi lain yang terkandung
dalam point d dan e pasal 20 Undang-Undang No. 14 tahun 2005 tentang guru dan
dosen serta point a, b, c Pasal 40 Ayat (2) Undang-Undang No.20 tahun 2003 tentang
sistem pendidikan nasional, yakni :
1. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa;
2. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik guru
serta nilai-nilai agama dan etika;
3. Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif,
dinamis, dan dialogis;
4. Memlihara komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan,
dan;
5. Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan
sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.
C. Analisis Isu
Setelah diidentifikasi beberapa isu pada bagian sebelumnya, diperlukan analisis
lanjutan dari isu-isu tersebut. Analisis isu dilakukan untuk menetapkan kriteria isu dan
kualitas isu. Analisis ini dilakukan untuk mendapatkan analisis isu tertinggi. Di samping
itu tidak semua isu bisa dikategorikan menjadi isu aktual, oleh karena itu perlu dilakukan
analisis kriteria isu. Alat analisis kriteria dengan menggunakan alat analisis AKPK
(Aktual, Kekhalayakan, Problermatik, Kelayakan), sedangkan menentukan kualitas isu
dengan menggunakan analisis USG (Urgency, Seriousnes, Growth)
Aktual adalah isu tersebut benar-benar terjadi, sedang hangat dibicarakan di
masyarakat. Kekhalayakan adalah suatu isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak.
Problematik yaitu isu memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga perlu
dicarikan solusinya sesegera mungkin. Kelayakanadalah masuk akal, realistis, relevan
untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
Pembobotan dan analisis AKPK dilakukan dengan skala likert dengan bobot
seperti berikut: