Anda di halaman 1dari 3

A.

Tugas Pokok dan Fungsi guru


Tugas Guru
Tugas guru dijelaskan dalam Bab XI Pasal 39 Ayat 2 Undang-Undang No.14
Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta Pasal 52 Peraturan Pemerintah No.74 Tahun
2008 tentang guru, yakni :
1. Merencanakan pembelajaran.
2. Melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu.
3. Menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran.
4. Membimbing dan melatih peserta didik/siswa.
5. Melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
6. Melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada kegiatan pokok yang sesuai
dan,
7. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara
berkelanjutan.

Fungsi Guru
Fungsi guru yang dimaksudkan disini juga sudah termasuk dalam tugas guru
yang telah dijabarkan diatas, namun terdapat beberapa fungsi lain yang terkandung
dalam point d dan e pasal 20 Undang-Undang No. 14 tahun 2005 tentang guru dan
dosen serta point a, b, c Pasal 40 Ayat (2) Undang-Undang No.20 tahun 2003 tentang
sistem pendidikan nasional, yakni :
1. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa;
2. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik guru
serta nilai-nilai agama dan etika;
3. Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif,
dinamis, dan dialogis;
4. Memlihara komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan,
dan;
5. Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan
sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.

B. Deskripsi Isu/Situasi Problematik Organisasi


Isu dan problem merupakan sebuah masalah yang belum terpecahkan yang siap
diambil keputusannya. Isu tersebut didapatkan ketika menyelusuri keadaan lingkup yang
dikaji. MIN 14 adalah lingkup organisasi yang penulis jadikan objek. Dalam rangka
aktualisasi ini, penulis mencoba mengidentifikasi beberapa hambatan, masalah yang
berkembang saat ini dan selanjutnya disebut sebagai isu.
Setelah melalui tahap enviromental scanning, penulis menemukan beberapa isu
yang perlu dipecahkan. Diantara isu-isu tersebut penulis memilih 6 isu dari hasil
identifikasi. Berikut selengkapnya keenam isu yang dimaksud adalah:
1. Kurangnya kepekaan dan kesadaran siswa dalam menjaga kebersihan lingkungan
sekolah.
2. Belum memadainya kemampuan siswa dalam menghafal dan menguasai asmaul
husna.
3. Terbatasnya fasilitas buku yang dimiliki oleh siswa.
4. Kurangnya minat siswa dalam membaca.
5. Tidak disiplinnya para siswa dalam upacara apel pagi hari senin.
6. Kurangnya fasilitas olahraga dan kesenian di sekolah.

Berikut ini deskripsi masing-masing isu:


1. Kurangnya kepekaan dan kesadaran siswa dalam menjaga kebersihan lingkungan
sekolah.
Isu ini adalah isu yang umum terjadi di tempat-tempat publik, karena pada
dasarnya individu belum memiliki kepekaan dalam menjaga kebersihan
2. Belum memadainya kemampuan siswa dalam menghafal dan menguasai asmaul
husna.
Dalam beberapa kali pertemuan, saya menemukan bahwa siswa kelas VI belum
mampu menghafal asmaul husna dengan lengkap.
3. Terbatasnya fasilitas buku yang dimiliki oleh siswa.
Buku merupakan salah satu modal utama pembelajaran, keterbatasan buku sering
dihadapi oleh sekolah-sekolah yang mengalami keterbatasan dana
4. Kurangnya minat siswa dalam membaca.
Kurangnya minat siswa dalam membaca pada tingkat madrasah ibtidaiyah karena
mereka lebih berorientasi ke permainan.
5. Tidak disiplinnya para siswa dalam upacara apel pagi hari senin.
Hal ini terungkap selama beberapa kali saya mengikuti apel senin pagi, dimana
para siswa kurang menunjukkan kedisiplinan dalam pelaksanaan apel.
6. Kurangnya fasilitas olahraga dan kesenian di sekolah.
Kurangnya fasilitas karena keterbatasan dana sekolah yang harus dialokasikan
kepada hal-hal yang lebih urgent.

C. Analisis Isu
Setelah diidentifikasi beberapa isu pada bagian sebelumnya, diperlukan analisis
lanjutan dari isu-isu tersebut. Analisis isu dilakukan untuk menetapkan kriteria isu dan
kualitas isu. Analisis ini dilakukan untuk mendapatkan analisis isu tertinggi. Di samping
itu tidak semua isu bisa dikategorikan menjadi isu aktual, oleh karena itu perlu dilakukan
analisis kriteria isu. Alat analisis kriteria dengan menggunakan alat analisis AKPK
(Aktual, Kekhalayakan, Problermatik, Kelayakan), sedangkan menentukan kualitas isu
dengan menggunakan analisis USG (Urgency, Seriousnes, Growth)
Aktual adalah isu tersebut benar-benar terjadi, sedang hangat dibicarakan di
masyarakat. Kekhalayakan adalah suatu isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak.
Problematik yaitu isu memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga perlu
dicarikan solusinya sesegera mungkin. Kelayakanadalah masuk akal, realistis, relevan
untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
Pembobotan dan analisis AKPK dilakukan dengan skala likert dengan bobot
seperti berikut:

Anda mungkin juga menyukai