Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN

VERTIGO

Pokok Bahasan                      : Gangguan Sistem  Persyarafan


Sub Pokok Bahasan              : Vertigo
Sasaran                                 : Keluarga dan/atau Pasien
Tempat                                 : Stikes Mitra Adiguna
Penyuluh                               : Faido Vaylendra

A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan tindakan pendidikan kesehatan diharapkan klien dan/atau keluarga
dapat memahami mengenai vertigo.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan tindakan pendidikan kesehatan diharapkan klien dan/atau keluarga :
1.        Menjelaskan kembali pengertian vertigo dengan kalimatnya sendiri
2.        Menyebutkan kembali faktor penyebab vertigo
3.        Menyebutkan kembali tanda dan gejala vertigo
4.        Menyebutkan jenis vertigo
5.        Menyebutkan cara penanggulangan vertigo

B. Materi : (terlampir)

C. Metode : Ceramah dan tanya jawab

D. Media: Persentation Media

E. Strategi Pelaksanaan
No
KEGIATAN PENYULUH KLIEN

1. Pembukaan 1.      Mengucapkan salam Menjawab salam

2.      Memperkenalkan diri Menerima dengan baik

3.      Menjelaskan tujuan Menyimak dengan baik

2. Kegiatan Inti 1.Menjelaskan materi tentang


Menyimak dengan baik
Vertigo

2.      Memberikan kesempatan
Mengajukan beberapa
untuk bertanya
pertanyaan
3.      Menjawab pertanyaan
 Menyimak dengan
yang diajukan
baik

1.  Mengulang kembali materi

3. Penutup yang disampaikan dengan


Mampu menjawab
mengajukan pertanyaan
pertanyaan yang
2.      Mengucapkan salam
diajukan

Menjawab salam

F.     Evaluasi : 
1. Lisan dengan mengajukan beberapa pertanyaan
2. Jelaskan kembali pengertian vertigo ?Sebutkan kembali faktor penyebab vertigo ?
3. Sebutkan kembali tanda dan gejala vertigo ?
4.  Sebutkan jenis vertigo ?
5.  Sebutkan cara penanganan vertigo ?
MATERI PENYULUHAN
1.      Pengertian
Vertigo adalah kondisi dimana terjadi rasa pusing seperti berputar yang amat sangat
mengganggu. Penderitanya bahkan bisa mual-mual dan muntah dan juga bisa terjatuh
ketika serangan vertigo ini terjadi. Dalam artikel ini kita akan membahas tentang
vertigo dan pengobatannya serta berbagai hal penting menyangkut vertigo dan
pengobatannya.

2.      Faktor Penyebab
1)        Penyakit Sistem Vestibuler Perifer :
a. Telinga bagian luar : serumen, benda asing.
b. Telinga bagian tengah: retraksi membran timpani, otitis media purulenta akuta,
otitis media dengan efusi, labirintitis, kolesteatoma, rudapaksa dengan perdarahan.
c. Telinga bagian dalam: labirintitis akuta toksika, trauma, serangan vaskular, alergi,
hidrops labirin (morbus Meniere ), mabuk gerakan, vertigo postural.
d. Nervus VIII. : infeksi, trauma, tumor.
e. Inti Vestibularis: infeksi, trauma, perdarahan, trombosis arteria serebeli posterior
inferior, tumor, sklerosis multipleks.
2)        Penyakit SSP :
a. Hipoksia Iskemia otak. : Hipertensi kronis, arterios-klerosis, anemia, hipertensi
kardiovaskular, fibrilasi atrium paroksismal, stenosis dan insufisiensi aorta, sindrom
sinus karotis, sinkop, hipotensi ortostatik, blok jantung.
b. Infeksi : meningitis, ensefalitis, abses, lues.
c. Trauma kepala/ labirin.
d. Tumor.
e. Migren.
f. Epilepsi.

3)  Kelainan endokrin: hipotiroid, hipoglikemi, hipoparatiroid, tumor medula adrenal,


keadaan menstruasi-hamil-menopause.
4)        Kelainan psikiatrik: depresi, neurosa cemas, sindrom hiperventilasi, fobia.
5)        Kelainan mata.
6)        Intoksikasi : Beberapa obat ototoksik dapat menyebabkan vertigo yang disertai tinitus dan
hilangnya pendengaran.Obat-obat itu antara lain aminoglikosid, diuretik loop, antiinflamasi
nonsteroid, derivat kina atau antineoplasitik yang mengandung platina. Streptomisin lebih
bersifat vestibulotoksik, demikian juga gentamisin; sedangkan kanamisin, amikasin dan
netilmisin lebih bersifat ototoksik.
Antimikroba lain yang dikaitkan dengan gejala vestibuler antara lain sulfonamid, asam
nalidiksat, metronidaziol dan minosiklin.
Terapi berupa penghentian obat bersangkutan dan terapi fisik; penggunaan obat supresan
vestibuler tidak dianjurkan karena jusrtru menghambat pemulihan fungsi vestibluer.Obat
penyekat alfa adrenergik, vasodilator dan antiparkinson dapat menimbulkan keluhan rasa
melayang yang dapat dikacaukan dengan vertigo.

3. Tanda dan gejala vertigo


- Kepala Pusing/puyeng (dizziness)
- Perasaan berputar
- Mual dan/atau muntah
- Hilang keseimbangan
- Mata juling (nistagmus)
- Kepala terasa berat
- Penurunan pendengaran
-Penglihatan kabur

4.      Jenis vertigo
a)        Vertigo paroksismal
Yaitu vertigo yang serangannya datang mendadak, berlangsung beberapa menit atau
hari, kemudian menghilang sempurna; tetapi suatu ketika serangan tersebut dapat
muncul lagi. Di antara serangan, penderita sama sekali bebas keluhan.
Vertigo jenis ini dibedakan menjadi :
Yang disertai keluhan telinga :
Termasuk kelompok ini adalah : Morbus Meniere, Arakhnoiditis pontoserebelaris, Sindrom
Lermoyes, Sindrom Cogan, tumor fossa cranii posterior, kelainan gigi/ odontogen.
Yang tanpa disertai keluhan telinga :
Termasuk di sini adalah : Serangan iskemi sepintas arteria vertebrobasilaris, Epilepsi, Migren
ekuivalen, Vertigo pada anak (Vertigo de L’enfance), Labirin picu (trigger labyrinth).
Yang timbulnya dipengaruhi oleh perubahan posisi :
Termasuk di sini adalah : Vertigo posisional paroksismal laten, Vertigo posisional paroksismal
benigna.

b)        Vertigo kronis
Yaitu vertigo yang menetap, keluhannya konstan tanpa (Cermin Dunia
Kedokteran No. 144, 2004: 47) serangan akut, dibedakan menjadi:
 Yang disertai keluhan telinga : Otitis media kronika, meningitis Tb,
labirintitis kronis, Lues serebri, lesi labirin akibat bahan ototoksik, tumor
serebelopontin.
 Tanpa keluhan telinga : Kontusio serebri, ensefalitis pontis, sindrom
pasca komosio, pelagra, siringobulbi, hipoglikemi, sklerosis multipel, kelainan
okuler, intoksikasi obat, kelainan psikis, kelainan kardiovaskuler, kelainan
endokrin.
 Vertigo yang dipengaruhi posisi : Hipotensi ortostatik, Vertigo
servikalis.

c)         Vertigo yang serangannya mendadak/akut, kemudian berangsur-angsur


mengurang, dibedakan menjadi :
 Disertai keluhan telinga : Trauma labirin, herpes zoster otikus,
labirintitis akuta, perdarahan labirin, neuritis n.VIII, cedera pada auditiva
interna/arteria vestibulokoklearis.
 Tanpa keluhan telinga : Neuronitis vestibularis, sindrom arteria
vestibularis anterior, ensefalitis vestibularis, vertigo epidemika, sklerosis
multipleks, hematobulbi, sumbatan arteria serebeli inferior posterior.

 5.      Penanganan vertigo
 A.    Penanganan Medis
 

 Terapi menurut (Cermin Dunia Kedokteran No. 144, 2004: 48) :


 

 Terdiri dari :
 
 1.      Terapi kausal
 

 2.      Terapi simtomatik
 

 3.      Terapi rehabilitatif.
 

 Visuo-vestibular
 Gait exercise
2. 4.      Tujuan pengobatan vertigo, selain kausal (jika ditemukan penyebabnya),
ialah untuk memperbaiki ketidak seimbangan vestibuler melalui modulasi transmisi
saraf; umumnya digunakan obat yang bersifat antikolinergik.

B.     Penanganan perawatan/dirumah/mandiri
1)       Buat lingkungan tenang
2)       Hindari kebisingan
3)       Hindari ketinggian
4)       Posisikan duduk atau berbaring
5)       Hindarkan dari benda-benda tajam
6)       Jika terjadi nyeri anjurkan teknik relaksasi nafas dalam
7)       Kompres air hangat
8)       Jika keluhan memburuk, rujuk segera ke sarana kesehatan (Pustu, Puskesmas,
Rumah sakit)

Anda mungkin juga menyukai