Anda di halaman 1dari 6

BAB 3

METODE PENELITIAN

Penelitian ini adalah didasarkan pada pemetaan geologi daerah penelitian,

yang dapat dibagi menjadi 5 tahap yaitu:

3.1 Studi Pustaka


Studi pustaka dilakukan dengan tujuan untuk mempelajari segala sesuatu

yang berhubungan dengan daerah penelitian yang akan dilakukan. Studi pustaka

di sini mencakup studi tentang geologi regional dan interpretasi melalui peta RBI

dan peta topografi guna membantu dalam mengetahui keadaan geologi serta

mengetahui medan di lapangan sehingga bisa disusun rencana kerja di lapangan

yang tepat dan jenis lintasan yang akan digunakan.

3.2 Pemetaan Geologi

Pemetaan geologi mencakup pemetaan geologi permukaan, di mana yang

dilakukan adalah pengamatan dan pengukuran morfologi, pengamatan litologi,

pengukuran stratigrafi terukur dan pengukuran struktur geologi sebagai data

lapangan untuk selanjutnya dijadikan acuan untuk penentuan keadaan geologi,

geomorfologi, geologi lingkungan dan struktur geologi daerah tersebut, sehingga

dapat diketahui proses dan faktor geologi yang terjadi di daerah penelitian serta

sejarah geologi daerah penelitian itu sendiri.

8
9

Penelitian lapangan dibagi menjadi tiga tahap urutan pelaksanaan, yaitu

tahap persiapan, perencanaan lintasan, dan pemetaan detil.

a. Tahap Persiapan

Tahap persiapan dilakukan untuk mempelajari daerah penelitian

dan segala sesuatu yang dapat memberikan masukan yang berkaitan

dengan daerah penelitian. Pencarian dilakukan dengan mencari data-data

primer maupun data sekunder, serta hasil dari peneliti-peneliti terdahulu.

b. Perencanaan lintasan

Perencanaan lintasan dilakukan dengan melakukan interpertasi

peta, baik RBI maupun peta topografinya. Selain itu perencanaan lintasan

juga dipertimbangkan dengan interpertasi medan dari penginderaan jauh

melalui citra satelit. Lintasan tersebut dapat melalui jalur jalan yang telah

tersedia dan apabila memungkinkan untuk melalui jalur sungai, maka hal

itu akan lebih baik dilakukan karena singkapan yang terdapat di sungai

merupakan singkapan hasil dari pengelupasan soil oleh air. Tahap ini

disertai dengan pengeplotan jalur yang akan digunakan untuk pengambilan

sample batuan dan analisis lainnya yang dianggap perlu untuk

memperkuat data penelitian.

c. Pemetaan detil

Pelaksanaan pemetaan detil dilakukan dengan pencarian Laporan

penelitian membahas tentang geomorfologi, stratigrafi, struktur geologi,

sejarah geologi dan geologi lingkungan di daerah penelitian serta kondisi

litologi dan pengaruhnya terhadap kualitas air di daerah studi kasus yang
10

akan dianalisis di laboratorium sesuai kebutuhan, pengambilan foto

struktur geologi, litologi, bentangalam, bahan-bahan galian, sesumber,

bencana alam, dan segala sesuatu yang berkaitan dengan penelitian serta

data lain yang dianggap perlu dan mendukung penelitian ini.

3.3 Penelitian Di Laboratorium Dan Studio

Penelitian di laboratorium dilakukan selama dan setelah penelitian lapangan

selesai. Penelitian ini berupa analisis paleontologi dan analisis petrografi. Analisis

petrografi dilakukan untuk mengetahui tekstur batuan, struktur batuan, dan

mineral-mineral penyusunnya, dan analisis kandungan kualitas airtanah yang

disesuaikan dari unsur dominan yang diperoleh dari analisis petrografi

Penelitian studio dilakukan setelah mendapatkan hasil dari penelitian

lapangan dan penelitian laboratorium. Penelitian ini berupa pengolahan data

seperti penarikan litologi, analisis data struktur geologi, korelasi data stratigrafi,

interpretasi data studi khusus, dan sebagainya.

3.4 Sintesis Data

Sintesis data merupakan hasil rangkuman dan analisis dari data lapangan

dan hasil analisis laboratorium, sehingga dihasilkan data (data lintasan dan lokasi

pengamatan, data geomorfologi, data geologi, data struktur geologi, data

lingkungan, data sejarah geologi dan hasil nilai kualitas air) serta data yang

mendukung dengan studi khusus yang diambil oleh penyusun. Data sintesis

kemudian dilanjutkan dengan penyajian informasi melalui sebuah peta yang


11

merupakan hasil dari sebuah penelitian dan sebagai hasil akhir dari penelitian ini

disertai dengan berupa laporan.

3.5 Penyusunan Laporan


Penyusunan laporan ini berdasarkan atas data lapangan dan data

laboratorium. Laporan tersebut disajikan dalam bentuk peta lintasan dan lokasi

pengamatan, peta geomorfologi, peta geologi, disertai dengan hasil pembahasan

studi khusus yang diambil.

Proses penelitian geologi secara garis besar dari penentuan metode yang

akan digunakan menggunakan metode pengamatan langsung dan studi pustaka,

cara pengolahan data laboratorium dan analisis data di studio, kemudian

diteruskan penyajian data yang diperlukan, output dari data disajikan pada peta

dan dilanjutkan hingga pembuatan laporan.

3.6. Peralatan dan Bahan Penelitian

Peralatan dan bahan yang akan digunakan selama mengadakan

penelitian di lapangan adalah:

1. Peta topografi skala 1 : 25.000, digunakan sebagai acuan interpretasi

kondisi geologi berdasarkan kenampakan pola dan kerapatan kontur,

serta menjadi peta dasar dalam pembuatan peta lintasan dan lokasi

pengamatan, peta geomorfologi dan peta geologi.

2. Peta Rupa Bumi Indonesia skala 1 : 25.000 Lembar Jogorogo

(1508-143), digunakan sebagai peta lapangan yang membantu

pengenalan geografis daerah penelitian dan membantu penentuan rute


12

lintasan, karena mengandung unsur tata guna lahan, unsur jalan,

nama daerah, serta keberadaan sungai dan gunung.

3. Kompas geologi tipe Brunton sistem azimuth 0°-360°,

digunakan untuk mengetahui arah mata angin (azimuth),

mengukur kedudukan litologi (strike-dip), dan untuk mengukur

kemiringan lereng (slope).

4. GPS merk Garmin tipe 62s untuk membaca koordinat lokasi.

5. Palu geologi merk Estwing, digunakan sebagai alat bantu

pengambilan sampel dan pembanding pada foto singkapan.

6. Lup dengan pembesaran 40x, digunakan untuk melihat mineral-

mineral kecil yang tidak kasat mata.

7. Larutan HCl 0,1 N untuk mengetahui kandungan unsur

karbonat pada batuan

8. Kamera digital, digunakan untuk merekam gambar lapangan,

seperti tubuh singkapan, bentangalam, dan sesumber.

9. Pita ukur 50 m, digunakan untuk mengukur tebal tubuh singkapan.

10. Alat tulis dan buku lapangan, digunakan untuk mencatat dan

mensketsa data yang diperoleh di lapangan.

11. Kantong sampel batuan, digunakan sebagai tempat menyimpan

sampel.

12. Obat-obatan, merupakan persediaan jika terjadi kecelakaan

kerja di lapangan atau sistem tubuh mengalamai pernurunan akibat

kelelahan di lapangan.
13

Peralatan dan bahan yang akan digunakan selama mengadakan

analisis di laboratorium adalah:

1. Mikroskop polarisasi merk Olympus dengan pembesaran 40x

untuk analisis petrografi pada sayatan tipis batuan.

2. Mikroskop binokuler dengan pembesaran 10x dan 20x untuk

analisis fosil dalam penentuan umur batuan (jika ada).

3. Hasil uji yang disesuaikan dengan ketentuan baku mutu

PERMENKES Nomor 32 Tahun 2017 tentang baku mutu air

bersih.

4. Data citra Shuttle Radar Topography Mission (SRTM),

digunakan untuk identifikasi pola pelamparan bentangalam,

identifikasi bentuk 3D daerah penelitian dan identifikasi

kelurusan-kelurusan struktur geologi.

5. Seperangkat komputer dan software Ms.Word, Mapinfo,

Arcgis, Global Mapper, Corel Draw, digunakan untuk pekerjaan

laboratorium dan studio.

Anda mungkin juga menyukai