Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun Oleh :
Kelompok : 3
Moh Musli Malajai (Ketua) : 441420025
Jalesman Panjaitan (Anggota 1) : 441420023
Putri Regina Puana (Anggota 2) : 441420019
Siti Fadilah Muhtar Amu (Anggota 3): 441420021
Prodi : Pendidikan Kimia (A)
Angkatan : 2020
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2021
A. JUDUL
Perbandingan antara senyawa ion dengan senyawa kovalen
B. TUJUAN
1. Mengenal perbedaan antara senyawa ion dengan senyawa kovalen
2. Mempelajari bagaimana jenis ikatan dan struktur molekul mempengaruhi sifat
senyawa
3. Membandingkan sifat fisik dan kimia beberapa isomer
4. Mengenal senyawa organik
C. PERTANYAAN PRAPRAKTEK
1. Mengapa air disebut molekul polar? Jelaskan sifat dwi kutub nya berdasarkan
bentuk molekul.
2. Sebutkan beberapa perbedaan senyawa ionic dengan senyawa kovalen !
3. Gambarkan sturktur isomer dari senyawa dengan rumus molekul C 3 H 6 Cl2,
gambarkan setiap ikatan dengan tanda garis. Apakah setiap isomer mempunyai
jumlah ikatan yang sama? Berapa jumlahnya?
4. Kelompokkan senyawa berikut manakah yang memiliki ikatan ion dan mana yang
ikatan kovalen : MgCl 2, C 4 H 10, CO 2, LiO, C 3 H 8, PCl3, HCl.
5. Prediksi senyawa pada nomor 4, mana yang menunjukkan titik leleh tertinggi dan
yang terendah.
6. Gambarkan rumus struktur ikatan garis dari butana dan siklobutana
Jawab :
1. Molekul H 2 O disebut molekul polar karena memiliki muatan positif di satu sisi
dan muatan negatif di sisi lain. Dwipol tersebut tidak saling meniadakan sehingga
menghasilkan dipol bersih. Jika momen dwipol ikatan molekul tidak saling
meniadakan, molekulnya bersifat polar. molekul air (H2O) mengandung dua
ikatan O−H polar dalam suatu geometri tekuk (nonlinear). Momen dipol ikatan
tidak meniadakan, sehingga molekul tersebut membentuk dwipol dengan kutub
negatif pada oksigen dan kutub positif di antara dua atom hidrogen. Pada gambar
setiap ikatan bergabung dengan atom O pusat dengan muatan negatif ke atom H
dengan muatan positif. Momen dwi ini didapatkan dengan berlandaskan jumlah
vector dari momen ikatan H-O dan momen PEB. Atom O lebih elektronegatif
daripada atom H sehingga arah momen ikatan O-H akan mengarah ke atom O.
Sedangkan untuk arah momen pasangan electron lepas mengarah dari atom O
menuju ke pasangan electron lepas. Momen ikatan momen H 2 O dapat dilihat
pada gambar di bawah ini.
H H
3.
CH2 CH3 Cl
Cl
Cl CH CH3 C
Cl
CH3
1,1-dikloropropana 2,2 -dikloropropana
Cl CH2 CH2
CH3 CH
CH2 Cl
H2C
Cl
Cl
1,2-dikloropropana 1,3-dikloropropana
Setiap isomer tidak mempunyai ikatan yang sama dan C3H6Cl2 mempunyai
4 isomer.
5. Prediksi senyawa pada nomor 4 yang menunjukkan titik leleh tertinggi dan yang
terendah :
- MgCl2 = 741°C
- C4H10 = -138°C
- CO2 = -57°C
- LiO = 180,54°C
- C3H8 = -188°C
- PCl3 = -93°C
- HCl = -27,32°C
Titik leleh tertinggi : MgCl2
Titik leleh terendah : C3H8
CH3
H2C CH2
H2C CH2
H2C CH2
CH3
butana siklobutana
D. LANDASAN TEORI
Kebanyakan senyawa organik memiliki senyawa kovalen, senyawa
anorganik, terutama garam, diikat oleh ikatan ion. Walaupun ada senyawa
anorganik yang berikatan kovalen seperti H2O, HCl, B2H6, SO2, NH3, dan PCl3,
ikatan kovalen adalah ciri khas senyawaan karbon. Selain karbon, masih ada
beberapa unsur (silikon, boron, dan belerang) yang diketahui berikatan kovalen
dengan sesamanya untuk membentuk rantai pendek atau cincin, tetapi karbon
jauh lebih mudah melakukan hal ini. Kemampuan karbon berikatan dengan
atom karbon lain membentuk rantai yang tak berhingga menyebabkan sangat
beragamnya senyawaan organik. Umumnya perbedaan yang dapat diamati
antara senyawa organik dan anorganik disebabkan oleh sifat ikatan kovalen
padakarbon.
Umumnya, senyawa ion larut dalam air karena molekul air yang polar
membentuk ikatan nisbi polar dengan ion. Disini oksigen yang negatif dari
molekul air berikatan dengan kation (M+) dan sisi hidrogen yang positif
berikatan dengan anion (X-), sebagaimana dalam gambar berikut.
Jika jumlah ikatan antara molekul air dan sebuah anion meningkat, ikatan
diantara ion meningkat, ikatan diantara ion dan ion-ion di sebelahnya dalam
struktur kristal melemah dan akhirnya ion yang terdehidrasi dibebaskan kedalam
larutan. Senyawaan kovalen larut dalam pelarut non polar (misalnya karbon
tetraklorida, kloroform, heksana, dan hidrokarbon lainnya, serta eter), tetapi
tidak dalam air, kecuali molekulnya mampu berikatan hidrogen dengan air.
Senyawa organik yang mengandung oksigen dan (senyawa nitrogen seperti
amina dan amida yang bobot molekulnya rendah) dengan empat karbon atau
kurang, biasanya larut dalam air karena adanya ikatan hidrogen yang
diilustrasikan sebagai berikut:
H
H H O H O
H O
CH2 O H O H3C C CH3
H3C O H
Metil alkohol Formaldehida Aseton
F. Prosedur Kerja
1. Perbandingan Titik Leleh
a) Senyawa Kovalen
Naftalena
Panaskan dan tarik hingga menjadi dua bagian
Tabung Kapiler
Panaskan salah sau ujung hingga tertutup
Tabung Kapiler
Tuangkan keatas kaca arloji
Naftalena
Ketukkan ujung terbuka pipa kapiler pada naftalena
Tabung Kapiler
Ulangi hingga naftalena terkemas rapih
Nyalakan insrtumen
MEL-TEMP
MEL-TEMP
Perhatikan termometer dan wujud daru naftalena
Hasil
p-Diklorobenzena
Panaskan dan tarik hingga menjadi dua bagian
Tabung Kapiler
Panaskan salah sau ujung hingga tertutup
Tabung Kapiler
Tuangkan keatas kaca arloji
p-Diklorobenzena
Ketukkan ujung terbuka pipa kapiler pada naftalena
Tabung Kapiler
Nyalakan insrtumen
MEL-TEMP
Dengan pinset, masukkan pipa kapiler kedalam celah
Putar pengatur panas ke kanan
MEL-TEMP
Hasil
b). Senyawa ion
kita tidak mungkin menentukan titik leleh senyawa ion dengan
rangkaian alat kita, karena titik leleh air jauh berada di bawah titik
lelehnya. Karena itu kita menggunakan buku acuan untuk mendapatkan
data titik leleh senyawa ion yang penting : NaCl (garam dapur), dan
magnesium sulfat (MgSO4), (MgSO4.7H2O adalah garam epsom).
Kemudian kami mencatat titik lelehnya
2. Perbandingan Kelarutan
Hasil
n-heksana, siklo
heksana dan minyak
tanah
Hasil
4. Isomer
o-diklorobenzena
dan p-
diklorobenzena
Dicatat baunya
Hasil
a) Senyawa Kovalen
b) Senyawa Ion
No Senyawa Kovalen Titik Leleh, ℃
.
1. NaCl 801-804℃
2. KI 681℃
3. MgSO4 1.124℃
1.4 Isomer
2. Pembahasan
2.1 Perbandingan Titik Leleh
a) Senyawa Kovalen
Dari hasil pengamatan perbandingan titik leleh senyawa kovalen,tercatat
suhu tepat saat naftalena mulai meleleh saat suhu 71oc dan suhu tepat saat
meluruh naftalena meleleh saat suhu 80℃, namun dengan literatur titik
lelehnya hamper sama yaitu 79-81℃. Adapun untuk p-diklorobenzena titik
lelehnya menurut literatur yaitu 52-54 ℃, sedangkan untuk p-
diklorobenzena mulai meleleh saat suhu 44oc dan suhu tepat saat meluruh
naftalena meleleh saat suhu 53℃ .
Kemiripan perbandingan titik leleh hasil percobaan dengan literatur titik
leleh didukung oleh ketepatan penelitian yang dilakukan saat percobaan
(IPB Kimia Organik, 2021a). Perbedaan dari titik leleh antara kedua zat
disebabkan oleh banyaknya atom karbon dari naftalena lebih banyak dari
atom karbon p-diklorobenzena, sehingga titik leleh naftalena lebih besar.
a) Senyawa Ion
Data yang di dapat dari literatur tentang titik leleh senyawa ion adalah
sebagai berikut:
- NaCl mencair pada kisaran suhu 8010c sampai 8040c
- KI meleleh padasuhu 681oc
- MgSO4 meleleh pada suhu 11240c
Titik leleh senyawa ion jauh lebih tinggi jika di bandingkan dengan
senyawa kovalen. Hal ini disebabkan oleh ikatan antara ion-ion dengan gaya
elektrostatis sangat kuat dengan susunan kristal yang tertentu dan teratur.
Suatu zat hanya dapat larut jika senyawa dan zat pelarut sama-sama
bersifat polar atau nonpolar. Suatu senyawa dikatakan polar jika momen
dipolnya tidak sama dengan nol. Zat terlarut polar hanya bisa larut dalam larutan
yang juga bersifat polar, begitu juga sebaliknya. Umumnya senyawa ion bersifat
polar dan senyawa kovalen bersifat nonpolar. Walaupun begitu,tidak semua
senyawa kovalen bersifat nonpolar,ada beberapa senyawa kovalen yang bersifat
polar sehingga mudah larut dalam pelarut polar. Dengan ini dapat
disimpulkan,larut atau tidaknya suatu senyawa tergantung pada sifat dari
senyawa yang akan dilarutkan dengan sifat pelarutnya.dari percobaan ini air
adalah bersifat polar dan CCl4 bersifat nonpolar(Pauzi, 2012).
(n-heksana) (sikloheksana)
2.4 Isomer
Pada percobaan ini kita membandingkan antara n-butil alkohol dan t-
butil alkohol dan juga antara n-butil alakohol/t-butil alkohol dengan eter.
Alkohol memiliki ikatan hidrogen sangat lemah (kira-kira 5 kkal/mol, atau 20
kJ/mol) bila dibandingkan dengan ikatan kovalen antara atom didalam
molekul. Tetapi ikatan hidrogen lebih kuat daripada sebagian besar gaya tarik
antar molekul lainnya. Ikatan dalam alkohol dan eter memiliki ikatan yang
mirip dengan air. Pada sifat fisis senyawanya(o-diklorobenzena, n-butil
alkohol, t-butil alkohol)menurut pengamatan yang kami lakukan dari ketiga
senyawa itu warnanya sama-sama bening,namun menurut bau n-butil alkohol
baunya lebih menyengat daripada o-diklorobenzena dan t-butil alkohol. Pada
sifat kelarutan senyawa yang digunakan pada percobaan ini melihat
kejenuhann-butil alkohol tidak keruh hingga 15 tetes sedangkan t-butil
alkohol keruh pada tetes ke 10 dan terakhir sifat kimia. Pada pengamatan ini
mencium adakah bau dan dicoba beberapakecepatan terbakarnya. Senyawa
ini sangat menyengat dan kecepatan terbakar sama-sama cepat terbakar
dengan waktu 1 detik (IPB Kimia Organik, 2021f, 2021e).
H. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa senyawa
ion memiliki sifat yakni titik leleh tinggi, pada umumnya larut dalam pelarut polar
dan tidak larut dalam perlarut non polar serta sebagian menghantarkan listrik.
Sedangkan senyawa kovalen memiliki sifat yakni titik leleh rendah, larut dalam
pelarukit non polar dan sedikit larut dalam air serta sedikit menghaantarkan listrik.
DAFTAR PUSTAKA
Anggraeni. (2014). Laporan Praktikum Kimia Dasar “ Perbandingan Senyawa
Kovalen dan Ion.” http://laporanpraktikumkuliah.blogspot.com/2014/04/laporan-
praktikum-kimia-dasar_16.html
Duengo, Suleman S, Pd M, S. (2021). PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I.
IPB Kimia Organik. (2021a). KOD3 LAB 01 A Penetapan Titik Leleh Naftalena dan p-
Diklorobenzena. www.youtube.com. https://www.youtube.com/watch?
v=__5lnYo0iWw
IPB Kimia Organik. (2021b). KOD3 LAB 01 B Perbandingan Kelarutan Senyawa Ionik
dan Kovalen dalam Air. www.youtube.com. https://www.youtube.com/watch?
v=VdmWbRCGfns
IPB Kimia Organik. (2021c). KOD3 LAB 01 B Perbandingan Kelarutan Senyawa Ionik
dan Kovalen dalam CCl4. www.youtube.com. https://www.youtube.com/watch?
v=r5vdVYG3Plo
IPB Kimia Organik. (2021d). KOD3 LAB 01 C Rantai dan Cincin dari Atom Karbon.
www.youtube.com. https://www.youtube.com/watch?v=NI06JWok-2k
IPB Kimia Organik. (2021e). KOD3 LAB 01 D Kelarutan t-butil alkohol, n-butil
alkohol, dan dietil eter dalam air. www.youtube.com.
https://www.youtube.com/watch?v=mIXSa--N8lQ
IPB Kimia Organik. (2021f). KOD3 LAB 01 D Reaksi Alkohol dan Eter dengan Logam
Natrium. www.youtube.com. https://www.youtube.com/watch?v=xMXi37ZJfEk
Pauzi, R. Y. (2012). Universitas Muhammadiyah Sukabumi. 50, 2–6.
JURNAL PRAKTIKUM
Nama : 1. Ketua : Musli Malajai (441420025)
2. Anggota 1 : Jalesman Panjaitan (441420023)
3. Anggota 2 : Putri Regina Puana (441420019)
4. Angggota 3 :Siti Fadilah Muhtar Amu (441420021)
Kelompok :3
Tanggal : Selasa, 16 Maret 2021
Paraf Dosen : ………………….
Nilai : .........
Percobaan 1. BANGUN MOLEKUL, PERBANDINGAN SENYAWA KOVALEN
DAN SENYAWA ION
1. PERBANDINGAN TITIKLELEH
a. Senyawa kovalen
Titik Leleh, °C
Pengamatan Buku acuan
Contoh
1. Naftalena 71-80℃ 79-81 ℃
2. p-diklorobenzena 44-53℃ 52.54℃
1. Bandingkan titik leleh naftalena dan p-diklorobenzena, mana yang paling tinggi,
mengapa?
Jawab: Titik leleh yang paling tinggi yaitu naftalena. Perbedaan dari titik leleh
antara kedua zat disebabkan oleh banyaknya atom karbon dari naftalena lebih
banyak dari atom karbon p-diklorobenzena, sehingga titik leleh naftalena lebih
besar.
2. Apakah kegunaan dari kedua senyawai tu?
Jawab: Naftalena digunakan sebagai bahan baku kamper, sebagai reaksi
intermediet dari berbagai reaksi kimia industri, seperti reaksi sulfonasi,
polimerisasi, dan neutralisasi.p-diklobenzenaIni paling banyak digunakan sebagai
desinfektan, pestisida, dan deodoran (yg ada pada parfum/pewangi), paling sering
juga ada di kapur barus di mana ia adalah pengganti naphthalene yang lebih
tradisional karena nafthalene lebih mudah terbakar yang lebih besar (meskipun
kedua bahan kimia memiliki peringkat NFPA yang sama: 704). Ini juga
digunakan sebagai prekursor dalam produksi poli polimer yang cukup kuat secara
kimia maupun termal.
b. Senyawa Ion
Titik leleh :
NaCl = 801℃
KI = 681℃
MgSO4 = 1.124℃
3. Mengapa titik leleh senyawa ion jauh lebih tinggi dibanding senyawa kovalen?
Jawab: Senyawa kovalen maupun senyawa ionik, ikatan antaratom sangat kuat,
tetapi pada senyawa kovalen gaya tarik antar molekulnya lemah. Sedangkan pada
senyawa ionik gaya tarik antar ionnya sangat kuat. Oleh sebab itu, untuk
mengalahkan gaya tarik antar ion pada senyawa ionik diperlukan energi yang
lebih besar dibanding mengalahkan gaya tarik antarmolekul pada senyawa
kovalen. Hal inilah yang menyebabkan senyawa ionik memiliki titik leleh dan
titik didih relatif lebih besar dibanding senyawa-senyawa kovalen. Namun
khusus untuk intan, walaupun memiliki ikatan kavalen tetapi ikatan yang dimiliki
sangat kuat sehingga titik leleh dan titik didihnya sangat tinggi bahkan lebih
tinggi senyawa ionic
4. Uraikan kegunaan penting dari KI dan MgSO4. 7H2O
Jawab: Kalium Iodida termasuk sebagai senyawa kimia suplemen makanan
maupun obat-obatan yang digunakan pada penderita penyakit hipertiroidisme.
Obat ini untuk melindungi kelenjar tiroid pada saat berbagai jenis radiofarmaka
digunakan. Untuk saat ini potassium iodide digunakan dalam mengobati
sporotrikosis maupun fikomikosis pada bagian kulit. Jenis suplemen ini juga
dapat digunakan bagi diri seseorang yang mempunyai asupan iodin rendah di
dalam makanan.
Kegunaan magnesium sulfat secara medis yaitu garam epsom dipakai sebagai
garam mandi. Sulfat disediakan sebagai sediaan gel untuk aplikasi topikal dalam
mengobati rasa sakit dan nyeri. Magnesium sulfat oral biasa dipakai sebagai
laksatif air asin atau purgatif osmotik. Magnesium sulfat juga merupakan sediaan
utama magnesium intravena (melalui urat nadi).
Mandi di dalam larutan 1% garam Epsom ialah cara yang aman dan sangat
mudah untuk meningkatkan sulfat dan kadar magnesium di dalam tubuh.
Khasiat untuk penggunaan internal diantaranya ialah:
Terapi menggantian untuk hipomagnesemia.
Magnesium sulfat ialah lini pertama agen antiaritmik untuk torsades de
pointes dalam serangan jantung menurut ECC 2005 dan untuk mengelola
aritmia diinduksi-quinidine.
Sebagai bronkodilator setelah zat-zat beta-agonist dan antikolinergis telah
dicoba, contohnya pada eksaserbasi asma yang sudah parah. Studi yang
dilakukan telah mengungkapkan bahwasanya magnesium sulfat bisa
dinebulisasi untuk mengurangi gejala asma akut. Hal ini diberikan melalui
rute intravena untuk pengelolaan serangan asma berat.
Magnesium sulfat juga sering digunakan untuk mengobati eklamsia pada
wanita hamil.
Magnesium sulfat juga bisa menunda persalinan dengan cara menghambat
kontraksi otot uterus dalam kasus persalinan prematur, untuk menunda
kelahiran prematur. tetapi, meta–analisis telah gagal untuk mendukungnya
sebagai tokolitik. Dan yang dipakai untuk waktu yang lama (lebih dari 5
sampai dengan 7 hari) bisa mengakibatkan masalah kesehatan bagi bayi.
2. PERBANDINGAN KELARUTAN
4. ISOMER
Sifat o-diklorobenzena p-diklorobenzena
1. Bau(identik?) Ciri khas Bau yang agak kuat
2. Penampilan (wujudfisik, Cair, tidak berwarna, kuning Padatan, tak berwarna
warna) muda
3. Struktur molekul
H2 H2 H2 H2 H
O H3C C C C H + H20
CH3 C OH H3C C + H20
CH3 C C C OH
CH3 CH3
H
CH3
OH H3C C
CH3
+ H20
CH3CH2OH CH3CH2OSO3H CH3CH2OCH2CH3
Gorontalo,..............................................2021
Dosen, Praktikan,
........................... ..............................
NIM.