PERPAJAKAN
PAJAK BUMI DAN BANGUNAN
(PBB)
MODUL 12
Mutiah
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2
2020
Dasar hukum PBB :
- Undang-undang nomor 12 Tahun 1985 tentang PBB, sebagaimana telah diubah
dengan
- Undang-undang nomor 12 Tahun 1994.
- PBB di daerah pedesaan dan perkotaan menjadi salah satu pendapatan suatu
daerah yang diatur dalam UU No. 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah (PDRD) Pasal 77 sampai dengan Pasal 84 per tahun 2010.
- Dalam perkembangannya, PBB di daerah pedesaan dan perkotaan menjadi salah
satu pendapatan suatu daerah yang diatur dalam UU No. 28 tahun 2009 tentang
Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (PDRD) Pasal 77 sampai dengan Pasal 84 per
tahun 2010.
PBB : adalah pajak yang dikenakan terhadap objek pajak berupa bumi dan / atau
bangunan.
OBJEK PBB
Yang menjadi objek PBB adalah bumi dan / atau bangunan
BUMI : adalah permukaan bumi yang meliputi tanah dan perairan pedalaman, serta
laut wilayah Indonesia, dan tubuh bumi yang ada dibawahnya.
BANGUNAN:adalah kontruksi teknik yang ditanam atau dilekatkan secara tetap pada
tanah atau perairan. Termasuk dalam pengertian bangunan yang dapat
dikenakan pajak adalah :
- Bangunan tempat tinggal (rumah)
- Gedung kantor
- Hotel
- Pabrik
- Emplasemen dll.
Semua ini merupakan satu kesatuan dengan komplek bangunan tersebut diatas,
seperti :
- Jalan lingkungan dalam satu kesatuan dengan komplek bangunan
- Hotel
- Kolam renang
- Pagar mewah
- Tempat olah raga
- Galangan kapal, dermaga
- Taman mewah
3
- Tempat penampungan / kilang minyak, air dan gas, juga pipa minyak,
fasilitas lain yang memberikan manfaat.
Klasifikasi PBB : adalah pengelompokan bumi dan bangunan menurut nilai jualnya dan
digunakan sebagai pedoman, serta untuk memudahkan penghitungan pajak
yang terutang.
Dalam menentukan klasifikasi bumi / tanah :
- Letak
- peruntukan
- pemanfaatan
- kondisi lingkungan dll.
Dalam menentukan klasifikasi bangunan :
- Bahan yang digunakan
- Rekayasa
- letak
- kondisi lingkungan dll.
Itulah dasar dalam penetapan NJOP untuk bumi dan bangunan oleh Menkeu jika terjadi
transaksi jual beli atas tanah dan bangunan.
adalah dengan menghitung biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh objek pajak.
Penilaian tersebut akan dikurangi dengan penyusutan yang terjadi pada kondisi fisik
objek pajak.
3. Nilai Jual Pengganti
NJOP juga bisa ditetapkan dengan nilai jual pengganti. Nilai jual pengganti di sini
adalah menetapkan NJOP berdasarkan hasil produk objek pajak. Jadi bukan dengan
membandingkan obyek lain atau dengan menghitung biaya yang dikeluarkan, namun
didasarkan pada keluaran yang dihasilkan objek pajak.
Individu perseorangan atau badan yang termasuk dalam wajib pajak tersebut harus
segera melunasi pembayaran pajak paling lambat 6 bulan setelah tanggal diperolehnya
Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT).
Biasanya SPPT sudah diberikan pada bulan Februari sementara batas tempo
pembayaran jatuh pada tanggal 31 Agustus.
NJOPTKP :
Dengan mengacu pada NJOPTKP, suatu bangunan atau tanah bisa saja tidak
dikenakan Pajak Bumi dan Bangunan. Besaran NJOPTKP diatur oleh masing-masing
daerah yang besarannya berbeda-beda. Namun, terdapat aturan Menteri Keuangan
5
SUBJEK PAJAK
Subjek pajak dalam PBB adalah orang atau badan yang secara nyata mempunyai suatu
- hak atas bumi,
- dan atau memperoleh manfaat atas bumi,
- dan atau memiliki menguasai,
- dan atau memperoleh manfaat atas bangunan
TARIF PAJAK
Pada dasarnya tarif PBB di setiap daerah berbeda-beda. Di kawasan DKI Jakarta sendiri,
besaran Tarif PBB terbagi 4 yakni :
SKP
2. Tn. Amin memiliki sebuah rumah di Mampang Prapatan, tanahnya seluas 800 m2,
NJOP nya Rp.160.000.000,-, bangunan seluas 400 m2, dengan NJOP nya
Rp.90.000.000,-
Hitung PBB tahun 2018 untuk tanah dan bangunan tersebut ?
Penyelesaian :
Luas Tanah = 800 m2, NJOP=Rp.160.000.000 NJOP/m2 = Rp.200.000 (kls26)
Luas Bangunan = 400 m2, NJOP=Rp. 90.000.000 NJOP/m2 = Rp.225.000 (kls11)
2. Poleng memiliki sebuah rumah yang sekaligus dijadikan tempat usaha didaerah
Kebayoran Baru,
tanahnya seluas 700 m2, NJOP nya Rp.1.400.000.000,- sedang
bangunan seluas 400 m2 dan NJOP nya Rp. 600.000.000.
Hitunglah PBB tahun 2018 untuk tanah dan bangunan milik poleng tersebut ?
Penyelesaian :
Tanah =700m2, NJOP nya Rp.1.400.000.0002.000.000/m2konversiklasA8
Bangunan =400m2, NJOP nya Rp.600.000.000Rp.1.500.000/m2konversi,klsB20
NJOP untuk perhitungan PBB = Rp.2.013.000/m2
NJOP untuk perhitungan PBB = Rp.1.516.000/m2
NJOP per m2 :
Tanah Rp. 800.000/m2
Bangunan dan fasilitas yang melekat Rp. 300.000/m2
Lingkungan Rp. 50.000/m2
10
Perhitungan PBB :
NJOP Tanah = 4.000 x Rp. 800.000 = Rp. 3.200.000.000
NJOP Bangunan :
- Rumah = 10.200 x Rp. 300.000= Rp.3.060.000.000
- Fasilitas = 1.500 x Rp. 300.000= Rp. 450.000.000
- Lingkungan = 1.500 x Rp. 500.000= Rp. 450.000.000
JUMLAH = Rp.3.960.000.000
Kep.Men Keu
No. 523/KMK.04/1998
Tanggal 18 Desember 1998
Kep.Men Keu
No. 523/KMK.04/1998
Tanggal 18 Desember 1998
Kep.Men Keu
No. 523/KMK.04/1998
Tanggal 18 Desember 1998
Kep.Men Keu
No. 523/KMK.04/1998
Tanggal 18 Desember 1998