Hipertnsi
Hipertnsi
MAKALAH "HIPERTENSI
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Didalam tubuh kita, darah ibarat angkutan umum yang kesana kemari lewat jaringan pembuluh darah.
Darah ini mengangkut zat makanan (nutrisi) dan oksigen untuk dikirim keseluruh bagian tubuh. Adapun
fungsi penggerak darah hingga dapat mengalir terus menerus adalah jantung.
Ketika jantung memompa darah, timbul tekanan aliran terhadap dinding pembuluh darah. Dalam
keadaan normal tekanan pada saat jantung berkontraksi( sistolik) berada dibawah 120 MmHg,
sedangkan ketika jantung bereaksi (diastolik) dibawah 20 MmHg. Namun, ada juga yang memberi ancer-
ancer, tekanan darah yang ideal itu (golb standar) 115/75 MmHg.
Orang dikatakan menderita penyakit darah tinggi kalo tekanan darahnya 140/90 MmHg atau lebih tinggi
yang diukur di kedua lengan penderita sebanyak tiga kali dalam jangka waktu beberapa minggu.satu dari
tiga orang yakit darah tinggi tidak menunjukakan tanda gejala apapun. Celakanya, bila hipertensi ini
tidak dikendalikan bisa merusak jantung dan pembulu darah sehingga megarah pada timbulnya
beberapa kondisi lain seperti stroke, serangan jantung, gagal ginjal, atau gangguan pada mata.
a. Tujuan
Sebelum mengetahui tujuan masalah ini,terlebih dulu mengetahui dari tujuan pembuatan makalah
adalah untuk mencari, menemukan menhimpun,mengembangkan,dan menguji kebenaran dari suatu
pengetahuan.Adapun yang menjadi tujuan dari makalah ini adalah:
5. Mengetahui hipertensi pada kehamilan dan obat yang aman bagi ibu hamil.
b. Manfaat
Hasil pembuatan makalah ini tentu penulis berharap dapat berguna bagi penulis sendiri dan pihak-pihak
yang membaca agar dapat mengetahui obat-obat antihipertensi.
C. Rumusan masalah
Sebelum merumuskan tentang masalah yang dihadapi dalam penulisan makalah ini, terlebih
dahulu mengetahui pengertian dari masalah itu sendiri.masalah adalah merupakan suatu kejadian
dimana kejadian tersebut memerlukan pemecahan atau masalah adalah kejadian yang menimbulkan
pertanyaan kenapa dan bagaimana.
Adapun rumusan masalah yang dikemukakan dalam penulisan makalah ini sesuai dengan latar belakang
diatas,maka yang menjadi masalah adalah :
5. Bagaimanan hipertensi pada kehamilan dan obat yang aman bagi ibu hamil.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian hipertensi
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis di mana terjadi peningkatan tekanan
darah secara kronis (dalam jangka waktu lama). Penderita yangmempunyai sekurang-kurangnya tiga
bacaan tekanan darah yang melebihi 140/90 mmHg saat istirahat diperkirakan mempunyai keadaan
darah tinggi. Tekanan darah yang selalu tinggi adalah salah satu faktor risiko untuk stroke, serangan
jantung, gagal jantung dan aneurisma arterial, dan merupakan penyebab utama gagal jantung
kronis.Pada pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebihtinggi diperoleh pada
saat jantung berkontraksi ( sistolik ), angka yang lebih rendah diperoleh pada saat jantung berelaksasi
(diastolik ). Tekanan darah kurang dari 120/80mmHg didefinisikan sebagai "normal". Pada tekanan
darah tinggi, biasanya terjadikenaikan tekanan sistolik dan diastolik.
B. Klasifikasi Hipertensi
(menurut The Joint National Committee on prevention,detection, evaluation and treatment of high
blood pressure (JNC) VII, 2003)
Hipertensi:
Penyakit darah tinggi atau Hipertensi dikenal dengan 2 type klasifikasi, diantaranya Hipertensi
Primary dan Hipertensi Secondary :
· Hipertensi Primary
Hipertensi Primary adalah suatu kondisi dimana terjadinya tekanan darah tinggi sebagai akibat dampak
dari gaya hidup seseorang dan faktor lingkungan.Seseorang yang pola makannya tidak terkontrol dan
mengakibatkan kelebihan berat badan atau bahkan obesitas, merupakan pencetus awal untuk terkena
penyakit tekanandarah tinggi. Begitu pula sesorang yang berada dalam lingkungan atau kondisistressor
tinggi sangat mungkin terkena penyakit tekanan darah tinggi, termasuk orang-orang yang kurang
olahraga pun bisa mengalami tekanan darah tinggi.
· Hipertensi Secondary
Hipertensi secondary adalah suatu kondisi dimana terjadinya peningkatan tekanandarah tinggi sebagai
akibat seseorang mengalami/menderita penyakit lainnya sepertigagal jantung, gagal ginjal, atau
kerusakan sistem hormon tubuh. Sedangkan pada Ibuhamil, tekanan darah secara umum meningkat
saat kehamilan berusia 20 minggu.Terutama pada wanita yang berat badannya di atas normal atau
gemuk (gendut).Pregnancy-induced hypertension (PIH), ini adalah sebutan dalam istilah
kesehatan(medis) bagi wanita hamil yang menderita hipertensi.Kondisi Hipertensi pada ibu hamil bisa
sedang ataupun tergolang parah/berbahaya, Seorang ibu hamil dengan tekanan darahtinggi bisa
mengalami Preeclampsia dimasa kehamilannya itu. Preeclampsia adalah kondisi seorang wanita hamil
yang mengalami hipertensi, sehingga merasakan keluhan seperti pusing, sakit kepala, gangguan
penglihatan, nyeri perut, muka yang membengkak,
kurang nafsu makan, mual bahkan muntah. Apabila terjadi kekejangan sebagai dampak hipertensi maka
disebut Eclamsia.
a. Anatomi
1. Jantung
Berukuran sekitar satu kepal tangan dan terletak disalam dada, batas kanannya terdapat pada sternum
kanan dan apeksnya pada ruang interkostalis kelima kiri pada linia midclavikular.hubungan jantung
adalah:
Atas: pembuluh darah besar
Bawah: diafragma
Setiap sisi:paru-paru
2. Arteri
Arteri adalah tabung yang dialiri darah pada jaringan dan organ. Arteri terdiri dari lapisan dalam :lapisan
yang licin lapisan tengah jaringan elastin(untuk menghantarkan darah untuk organ) arteri yang lebih
kecil memiliki lapisan tengah otot (mengatur jumlah darah yang disampaikan pada suatu organ).
3. Arteriol
Arteriol adalah pembuluh darah dengan otot polos yang relative tebal. Otot dinding arteriol dapat
berkontraksi.kontraksi menyebabkan kontriksi diameter pembuluh darah. Bila kontraksi bersifat
local,suplai darah pada jaringan / organ berkurang. Bila terdapat kontriksi umum, tekanan darah akan
meningkat.
Pembuluh darah utama adalah pembuluh darah berdinding tipis yang berjalan langsung dari arteriol
kevenul. Kapiler adalah pembuluh darah kecil yang membuka pembuluh darah utama.
5. Sinusoid
Terdapat limpa, hepar, sumsum tulang dan kelenjar endokrin. Sinusoid tiga sampai empat kali lebih
besar daripada kapiler dan sebagian dilapisi system retikulo-endotolial. Pada tempat adanya sinusoid,
darah mengalami kontak langsung dengan sel dan pertukaran tidak terjadi melalui ruang jatringan.
Venul adalah bagian vena kecil yang dibentuk gabungan kapiler. Vena dibentuk oleh gabungan venul.
Vena memiliki tiga dinding yanh tidak berbatasan satu sama lain.(Gibson,john. Edisi 2 tahun 2002 , hal
110)
b. Fisiologi
Jantung memiliki fungsi sebagai pemompa darah yang mengandung oksigen dalam system arteri, yang
dibawa kesel dan seluruh tubuh untuk memngumpulkan darah deoksigenasi(darah yang kadar
oksigennya kurang)dari system vena yang dikirim kedalam paru-paru untuk reoksigenasi.(black,1997)
D. Patofisiologi hipertensi
Mekanisme yang mengkontrol kontruksi dan relaksasi pembuluh darah terletak dipusat
vasomotor, pada medulla diotak. Dari pusat vasomotor ini bermula jarak saraf simpatis yang berlanjut
kebawah korda spinalis dan keluar dari kolumna medulla spinalis keganglia simpatis ditoraks dan
abdomen.rangsangan pusat vasomotor dihantarkan dalam benmtuk implus yang bergerak kebawah
melalui saraf simpatis keganglia simpatis.pada titiook ini neuron preganglion,melepaskan asetilkolin,
yang akan merangsang serabut otot pasca ganglion kepembuluh darah,dimana dengan dilepaskannya
norepinefrin mengakibatkan kontriksi pembuluh darah. Berbagai faktor seperti kecemasan dan
ketakutan dapat mempengaruhi respon pembuluh darah terhadap vasokonstruktor. Individu dengan
hipertensi sangat sensitive terhadap norepinefrin. Meskipun tidak diketahui dengan jelas mengapa hal
itu bisa terjadi.
Pada saat bersaman dimana saraf simpatis merangsang pembuluh darah sebagai respon rangsang
emosi.kelewnjar adrenal juga terangsang juga mengakibatkan tambah aktifitas vaso kontriksi.medula
adrenal juga mengekresikan epinefrin yang menyebabkan vaso kontriksi. Semua faktor tersebut
cenderung mencetus keadaan hipertensi.
melalui beberapa cara:Jantung memompa lebih kuat sehingga mengalirkan lebih banyak cairan pada
setiap detiknya.
Arteri besar kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku, sehingga mereka tidak dapat
mengembang pada saat jantung memompa darah melalui arteri tersebut. Karena itu darah pada setiap
denyut jantung dipaksa untuk melalui pembuluh yang sempit daripada biasanya dan menyebab-kan
naiknya tekanan. Inilah yang terjadi pada usia lanjut, dimana dinding arterinya telah menebal dan kaku
karena arteriosklerosis.
Dengan cara yang sama, tekanan darah juga meningkat pada saat terjadi "vasokonstriksi", yaitu jika
arteri kecil (arteriola) untuk sementara waktu mengkerut karena perangsangan saraf atau hormon di
dalam darah. Bertambahnya cairan dalam sirkulasi bisa menyebabkan meningkatnya tekanan darah. Hal
ini terjadi jika terdapat kelainan fungsi ginjal sehingga tidak mampu membuang sejumlah garam dan air
dari dalam tubuh. Volume darah dalam tubuh meningkat, sehingga tekanan darah juga meningkat.
Sebaliknya, jika: Aktivitas memompa jantung berkurangArteri mengalami pelebaranBanyak cairan
keluar dari sirkulasiMaka tekanan darah akan menurun atau menjadi lebih kecil.
Ginjal merupakan organ penting dalam mengendalikan tekanan darah; Karena itu berbagai penyakit
dan kelainan pada ginjal bisa menyebabkan terjadinya tekanan darah tinggi.
Ginjal mengendalikan tekanan darah melalui beberapa cara: Jika tekanan darah meningkat, ginjal akan
menambah pengeluaran garam dan air, yang akan menyebabkan berkurangnya volume darah dan
mengembalikan tekanan darah ke normal.
Jika tekanan darah menurun, ginjal akan mengurangi pembuangan garam dan air, sehingga volume
darah bertambah dan tekanan darah kembali ke normal. Ginjal juga bisa meningkatkan tekanan darah
dengan menghasilkan enzim yang disebut renin, yang memicu pembentukan hormon angiotensin, yang
selanjutnya akan memicu pelepasan hormon aldosteron.
G. Gejala hipertensi
Gejala yang dimaksud adalah sakit kepala, perdarahan dari hidung, pusing, wajah kemerahan dan
kelelahan; yang bisasaja terjadi baik pada penderita hipertensi, maupun pada seseorang dengan tekanan
darahyang normal.Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala berikut:
Ø sakit kepala
Ø kelelahan
Ø mual
Ø muntah
Ø sesak napas
Ø gelisah
Ø pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung dan ginjal.
Kadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan bahkan koma karena terjadi
pembengkakan otak.Keadaan ini disebut ensefalopati hipertensif , yangmemerlukan penanganan segera
(Anonim, 2009)
H. Penyebab Hipertensi
Penggunaan obat-obatan seperti golongan kortikosteroid (cortison) dan beberapa obat hormon,
termasuk beberapa obat antiradang (anti-inflammasi) secara terus menerus (sering) dapat
meningkatkan tekanan darah seseorang. Merokok jugamerupakan salah satu faktor penyebab terjadinya
peningkatan tekanan darah tinggidikarenakan tembakau yang berisi nikotin. Minuman yang
mengandung alkohol juga termasuk salah satu faktor yang dapat menimbulkan terjadinya tekanan darah
tinggi(Wikipedia, 2010).
Ø Penyakit Ginjal
· Tumor-tumor ginjal
Ø Kelainan Hormonal
· Hiperaldosteronisme
· Hipertiroidisme
Ø Obat-obatan
· Pil KB
· Kortikosteroid
· Siklosporin
· Eritropoietin
· Kokain
· Penyalahgunaan alkohol
Ø Penyebab Lainnya
Hipertensi lama dan atau berat dapat menimbulkan komplikasi berupa kerusakan organ pada:
Ø Otak (stroke)
Ø mata (retinopati hipertensif berupa bercak-bercak perdarahan pada retina dan edema papil nervus
optikus)
Untuk mencegah komplikasi kardiovaskuler perlu dilakukan Pengendalian berbagai faktor risiko pada
Hipertensi.
Ø Tekanan darah
Ø Merokok
Ø Alkohol
Ø Inaktivitas
Ø Usia
Ø Jenis kelamin
Ø Faktor genetic
Sering disebut sebagai hipertensi transient. Hipertensi pada kehamilan merupakan salah satu
penyebab kematian ibu dan janin. Pada ibu hamil, hipertensi yang sudah ada sebelumnya mungkin tidak
dapat terdeteksi pada pertengahan awal kehamilan karena tekanan darah biasanya menurun. Hipertensi
dengan tekanan darah >140/90 mmHg sebelum hamil atau sebelum usia kehamilan 20 minggu termasuk
dalam kualifikasi hipertensi kronis.
Berbeda dengan hipertensi esensial yang kronis, hipertensi akibat kehamilan akan sembuh sendiri
setelah waktu enam minggu postpartum. Hipertensi dapat terjadi sekunder akibat keadaan lain yang
tidak berhubungan dengan kehamilan misalnya penyakit renal.
Normalnya tekanan darah sistolik dan diastolik akan turun sebanyak 10-15 mmHg selama pertengahan
masa kehamilan. Keadaan ini akan berbalik yang menyebabkan tekanan darah mencapai puncaknya 3-4
hari postpartum.Pada kehamilan, TD diastolik normalnya harus dibawah:
Kehamilan membuat sirkulasi serebral ibu menjadi rentan terhadap setiap episode hipertensi,
sementara pada saat yang bersamaan, sirkulasi uterus dan plasenta tidak mampu melakukan
autoregulasi untuk megimbangi keadaan hipotensi dan penurunan tekanan perfusi yang menyertainya.
Hipertensi yang terjadi saat hamil dalam bahasa medis dikenal dengan preeclampsia. Kondisi ini
bisa memicu beberapa resiko yang berbahaya bagi sang ibu, maupun juga bayi dalam kandungan.
Berikut adalah beberapa risiko kesehatan yang bisa terjadi jika hamil dengan kondisi hipertensi :
Ini terjadi karena tingginya tekanan darah yang terjadi dipembuluh darah mata dan retina. Kebutaan
terjadi jika pembuluh darah mata pecah. Namun jika kondisinya ringan, semisal terjadi pembengkakan di
otak dan mengenai saraf mata, maka kebutaan yang terjadi hanya sementara.
Akibatnya pertumbuhan bayi tidak maksimal dan berat badan bayi rendah karena pasokan oksigen dan
nutrisi kurang.
3. Resiko terkena penyakit kardiovaskular
Walau setelah melahirkan tekanan darah penderita preeklampsia akan normal kembali, namun dimasa
depan si ibu memungkinkan akan menderita penyakit kardiovaskular.
Resiko terjadinya lepas plasenta dari dinding rahim sangat berbahaya. Pasokan nutrisi dan oksigen bayi
otomatis terhenti, dan ibu hamil akan mengalami pendarahan berat.
5. Bayi premature
Karena banyaknya resiko kesehatan yang terjadi pada kehamilan dengan preeklampsia, maka sering
terjadi kehamilan dipercepat dengan induksi dan bayi lahir premature.
L. Pengobatan Hipertensi
Terdapat hubungan yang nyata antara Tekanan Darah dengan kejadian kardiovaskular. Untuk
individu berusia diatas 40 th, tiap peningkatan TD sebesar 20/10 mmHg meningkatkan risiko kejadian
kardiovaskular dua kali lipat.
Strategi Pengobatan:
Semua pasien, sebaiknya dipertimbangkan untuk terapi tanpa obat dengan merubah gaya hidup,
yaitu:
Ø Mengurangi stress
Ø Perubahan pola makan dengan mengurangi asupan daging merah dan lemak jenuh serta menambah
lebih banyak serat dan buah-buahan serta sayuran segar.
Diet ini mengandung cukup zat-zat gizi,sesuai dengan keadaan penyakit dapat diberikan berbagai tingkat
diet garam rendah.
Diet ini diberikan kepada pasien dengan edema,asites atau hipertensi berat.pada pengolahan
makanannya tidak timbahkan garam dapur. Dihindari bahan makan yang tinggi kadar natriumnya.
Diet ini diberikan pada pasien dengan edema,asites, dan hipertensi tidak terlalu berat.pemberian
makanan sehari sama dengan diet garam rendah I.pada pengolahan makanannya boleh menggunakan ½
sendok garam dapur(2g).dihindari bahan makan tinggi kadar natrium.
Diet ini diberikan pada pasien dengan edema dan hipertensi ringan. Pemberian makanan sehari sama
dengan diet garam rendah I.pada pengolahan makanannya boleh menggunakan 1 sendok garam dapur
(4 g).
4. Makanan dan minuman dalam kaleng:sarden,sosis,kornet, sayur serta buah dalam kaleng.
5. Makanan yang diawetkan:dendeng, asinan sayur atau buah, abon, ikan asin telur asin.
7. Alcohol dan makanan yang mengandung alcohol seperti durian dan tyape.
Cara mengatur diet untuk penderita hipertensi adalah dengan memberikan rasa tawar dengan
pemberian gula merah/putih, bawang merah/putih, jahe kencur dan bumbu lain yang tidak asin.
Pada ibu hamil makanan cukup akan protein, kalori, kalsium dan natrium yang dihubungkan, dengan
rendahnya kejadian hipertensi karena kehamilan. Namun pada ibu hamil yang hipertensi apalagi yang
disertai dengan bengkak dan protein urin selain dengan obat-obatan dianjurkan untuk mengurangi
konsumsi garam dapur serta meningkatkan makanan sumber Mg(sayur dan buah-buahan).
· Kandungan Potasium/Kalium
Suplements potasium 2-4 gram perhari dapat membantu penurunan tekanandarah, Potasium
umumnya bayak didapati pada beberapa buah-buahan dansayuran. Buah dan sayuran yang
mengandung potasium dan baik untuk dikonsumsi penderita tekanan darah tinggi antara lain semangka,
alpukat, melon, buah pare, labu siam, bligo, labu parang/labu, mentimun, lidah buaya, seledri, bawang
dan bawang putih. Selain itu, makanan yang mengandung unsur omega-3 sangat dikenal efektif dalam
membantu penurunan tekanan darah (hipertensi).
1. Diuretik
2. Penghambat Adrenergik
- Bloker β -adrenoseptor
- Bloker α-adrenoseptor
- Agonis α 2 sentral
3. Vasodilator
5. Antagonis Kalsium
1. Diuretik
Diuretik tiazid merupakan terapi dasar antihipertensi pada sebagian besar penelitian. Pada
penelitian-penelitian tersebut, termasuk Antihypertensive And Lipid Lowering Treatment To Prevent
Heart Attack Trial, diuretik lebih baik dalam mencegah komplikasi kardiovaskular akibat penyakit
hipertensi. Diuretik menambah keampuhan obat-obat hipertensi, berguna untuk mengontrol tekanan
darah dan lebih terjangkau dari pada obat-obat antihipertensi lain. Diuretik seharusnya dipakai sebagai
pengobatan awal terapi hipertensi untuk semua pasien, baik secara sendiri maupun kombinasi dengan 1
dari golongan obat antihipertensi lain (ACE inhibitor, ARBs, β-Blocker, CCB), karena memberikan
manfaat pada beberapa penelitian. Namun jika obat ini tidak ditoleransi secara baik atau merupakan
kontraindikasi, sedangkan obat dari golongan lain tidak, maka pemberian obat dari golongan lain
tersebut harus dilakukan (Curb JD et al 1999).
Selain itu, tiazid berguna untuk memperlambat demineralisasi pada osteoporosis.Diuretik tiazid harus
diperhatikan pada pasien yang mempunyai riwayat gout atau hiponatremia signifikan. ACE inhibitor dan
ARBs tidak diberikan pada wanita yang diduga hamil dan merupakan kontraindikasi bagi wanita yang
hamil; ACE inhibitor tidak diberikan pada individu yang mempunyai riwayat angioedema. Antagonis
aldosteron dan kalium sparing diuretik dapat menyebabkan hiperkalemia dan biasanya dihindari pada
pasien dengan kadar kalium lebih dari 5.0 mEq/L (Dahlof B et al 2001).
Penggunaan: Diuretik Tiazid merupakan obat utama dalam terapi hipertensi. Paling
Diuretik dianjurkan untuk kasus hipertensi ringan dan sedang.Sebagai monoterapeutika pada penderita
hipertensi usia tua.
Ø hipokalemia
Ø Dapat menghambat ekskresi asam urat dari ginjal dan mencetuskan serangan gout akut.
Ø Pada penderita DM, dapat menyebabkan hiperglikemia krn mengurangi sekresi insulin.
Interaksi:
Ø Pemberian kortikosteroid, agonis β-2 dan amfoterisin β memperkuat efek hipokalemia diuretik.
Dosis:
2. Penghambat Adrenergik
· Bloker β-adrenoseptor
· Bloker α-adrenoseptor
Efek samping penggunaan beta blocker adalah terjadi manifestasi kegugupan, takikardi,
peningkatan intensitas angina, atau peningkatan tekanan darah sehingga penghentian penggunaan beta
blocker sebaiknya dilakukan secara bertahap. β-blocker juga meningkatkan trigliserida plasma dan
menurunkan HDL sehingga dapat menimbulkan aterogenesis.
· Bloker β –adrenoseptor
Mekanisme:
2. Memperkecil pembebasan renin dalam ginjal dengan akibat menurunkan produksi angiotensin II.
Penggunaan:
jantung koroner. Gol ini lebih efektif pada pasien usia muda dan
Efek samping:
ü Menyebabkan bradikardia,
ü gagal jantung.
Dosis:
ü Venodilatasi menyebabkan aliran balik vena berkurang dan selanjutnya menurunkan curah jantung
Penggunaan: Sangat baik untuk pasien hipertensi dengan dislipidemia dan /atau
Efek samping:
ü Hipotensi
ü Sakit kepala
ü Palpitasi
ü Hidung tersumbat
ü Mual dll
Dosis:
· Agonis α 2 sentral
Metildopa
Mekanisme:
untuk janin.
Efek samping:
- Sedasi
- Hipotensi postural
- Pusing
- Mulut kering
- Sakit kepala
- Depresi
- Gangguan tidur
- Impotensi
- Kecemasan
- Penglihatan kabur
Interaksi:
- Pemberian metildopa bersama preparat besi dapat mengurangi absorpsi metildopa sampai 70%,
sekaligus mengurangi eliminasi dan menyebabkan akumulasi metabolit sulfat.
- Efek hipotensif metildopa ditingkastkan oleh diuretik dan dikursngi oleh antidepresan trisiklik dan
amin simpatomimetik.
Dosis:
Mekanisme:
Penggunaan:
merupakan obat yang efektif dengan efek samping yang relatif jarang.
Efek samping:
- Mimpi buruk
- depresi mental
- bradikardi
- hipotensi ortostatik
- Kongesti nasal
- Hiperasiditas lambung
- Muntah
Dosis:
Dengan terjadinya vasodilatasi tekanan darah akan turun dan natrium serta air tertahan, sehingga
terjadi edema perifer. Diuretik dapat diberikan bersama-sama dengan vasodilator yang bekerja langsung
untuk mengurangi edema. Refleks takikardia disebabkan oleh vasodilatasi dan menurunnya tekanan
darah.
Penghambat beta seringkali diberikan bersama-sama dengan vasodilator arteriola untuk menurunkan
denyut jantung;
· Hidralazin
Mekanisme kerja: Terutama dengan bekerja pada arteri kecil dan arteriol, tahanan
Efek samping:
- Sakit kepala
- Pusing
- Rasa lemah
- Mual
- Udem lokalisasi
- Reaksi alergi
Dosis:
- IM atau IV : 20-40 mg
· Minoksidil
Mekanisme: Kerja penurun tekanan darah lebih kuat dan lebih lama daripada
Penggunaan: Karena ES nya maka obat ini hanya digunakan pada pasien hipertensi
yang tak dapat diobati dengan antihipertensi lain. Efektif untuk hipertensi
akselerasi atau maligna dan pada pasien dg penyakit ginjal karena obat ini meningkatkan aliran darah
ginjal. Harus diberikan bersama diuretika dan penghambat adrenergik untuk mencegah retensi cairan
dan mengontrol refleks simpatis.
Efek samping:
- Gangguan toleransi glukosa dg tendensi hiperglikemia: sakit kepala, mual, erupsi obat, rasa lelah
dan nyeri tekan di dada.
Dosis: Dimulai dengan 1,25 mg, 1 atau 2 kali sehari dan dapat ditingkatkan sampai 40
mg/hari
· Diazoksid
Efek samping:
- Retensi cairan
- Relaksasi uterus
mencetuskan iskemia miokard dan serebral.Juga tidak boleh untuk pasien Edema paru.
· Natrium Nitroprusid
Penggunaan: merupakan obat yang kerjanya paling cepat dan efektif untuk mengatasi
hipertensi darurat, apapun penyebabnya. Merupakan pilihan utama untuK kebanyakan krisis hipertensi
yang memerlukan terapi parenteral.
Efek samping:
- Hipotensi
- Asidosis
demikian, angiotensin II, salah satu senyawa yang menaikkan tekanan darah dengan hebat, akan ditekan
pembentukannya sehingga tahanan perifer akan turun.
terpilih untuk hipertensi dengan gagal jantung kongestif. Juga sangat berefek positif terhadap lipid darah
dan mengurangi resistensi insulin sehingga baik untuk hipertensi pada diabetes, dislipidemia dan
obesitas.
Efek samping:
- Hipotensi
- Batuk kering
- Hiperkalemia
- Rash
- Edema angioneurotik
- Proteinuria
- Efek teratogenik, terutama terjadi pada pemberian selama trimester 2 dan 3 kehamilan. Dapat
menimbulkan gagal ginjal fetus atau kematian fetus.
Dosis:
o Losartan
Mekanisme: Pemberian obat ini akan menghambat semua efek Angiotensin II seperti :
Penggunaan: Sangat efektif pada pasien hipertensi dengan kadar renin yang tinggi
Efek samping:
- Hipotensi
- Hiperkalsemia
- Fetotoksik
Kontraindikasi:
- Kontra indikasi pada kehamilan kehamilan trimester 2 dan 3, harus dihentikan bila pemakainya
ternyata Hamil.
- Wanita menyusui
Mekanisme: Antagonis kalsium menghambat influks kalsium pada sel otot polos
pembuluh darah dan miokard. Di pembuluh darah, menimbulkan relaksasi arteriol, sedangkan vena
kurang dipengaruhi.
Penggunaan: Antagonis kalsium telah menjadi salah satu golongan AH tahap pertama.
Terbukti efektif pada hipertensi dg kadar renin yang rendah seperti pada
usia lajut. Tidak dianjurkan untuk hipertensi dengan Penyakit Jantung Koroner.
Efek samping:
- Hipotensi
- Muka merah
- Edema perifer
- Bradiaritmia
Golongan
Obat
Dosis Lazim
Diuretik Tiazid
Klorotiazide
125-500
Klortalidon
12.5-25
Hidroklorotiazide
12.5-50
1
Politiazide
2-4
Indapamide
12.5-2.5
Metolazone
0.5-1
Loop diuretic
Bumetanide
0.5-2
Furosemide
20-80
Torsemide
0.5-10
Amiloride
5-10
1-2
Triamterene
50-100
1-2
Aldosterone-receptor blocker
Eplerenon
50-100
1-2
Spironolactone
25-50
1-2
β-Blocker
Atenolol
25-100
Betaxolol
5-20
Bisoprolol
2.5-10
Metoprolol
50-100
1-2
Nadolol
40-120
Propanolol
40-160
Timolol
20-40
Acebutolol
200-800
Penbutolol
10-40
Pindolol
10-40
Carvedilol
12.5-50
Labetalol
200-800
ACE inhibitor
Benazepril
10-40
1-2
Captopril
25-100
Enalapril
2.5-40
1-2
Fosinopril
10-40
Lisinopril
10-40
Antagonis Angiotensin II
Losartan
25-100
1-2
Candesartan
8-32
Eprosartan
400-800
1-2
Irbesartan
150-300
1
Olmesartan
20-40
180-420
80-320
120-360
1-2
Amlodipine
2.5-10
Felodipine
2.5-20
Isradipine
2.5-10
Nifedipine long-acting
30-60
α1 Blocker
Doxazosin
1-16
Prazosin
2-20
2-3
Terazosin
1-20
1-2
Clonidine
0.1-0.8
Metildopa
250-1000
Reserpin
0.05-0.25
1
Guanfacine
0.5-2
Vasodilator langsung
Hidralazine
25-100
Minoxidil
2.5-80
1-2
- Metildopa
- Hidralazin
- Labetolol
· α-Metildopa :
Metildopa merupakan obat pilihan utama untuk hipertensi kronik parah pada kehamilan (tekanan
diastolik lebih dari 110 mmHg) yang dapat menstabilkan aliran darah utero plasenta dan hemodinamik
janin. Obat ini termasuk golongan α-agonis sentral yang mempunyai mekanisme kerja dengan
menstimulasi reseptor α-adrenergik di otak. Stimulasi ini akan mengurangi aliran simpatik dari pusat
vasomotor di otak. Pengurangan aktivitas simpatik dengan perubahan parasimpatik akan menurunkan
denyut jantung, cardiac output, resistensi perifer, aktivitas renin plasma, dan refleks baroreseptor.
Metildopa aman bagi ibu dan anak, dimana telah digunakan dalam jangka waktu yang lama dan belum
ada laporan efek samping pada pertumbuhan dan perkembangan anak.
· Labetalol
Labetalol merupakan antihipertensi non kardioselektif yang memiliki kerja penghambat beta lebih
dominan dibandingkan antagonis alfa. Melalui penggunaan labetalol, tekanan darah dapat diturunkan
dengan pengurangan tahanan sistemik vaskular tanpa perubahan curah jantung maupun frekuensi
jantung yang nyata sehingga hipotensi yang terjadi kurang disertai efek takikardia. Selain itu, labetalol
juga dapat melakukan blokade terhadap efek takikardia neonates yang disebabkan oleh terapi β-bloker
pada ibu . Sehingga labetalol dapat dikatakan sebagai obat alternative yang lebih aman dan efektif
diberikan pada kehamilan.
keamanan obat bagi ibu hamil tersusun dalam 5 kategori (kategori A, B, C, D dan X)
Obat Kategori A:
golongan obat yang pada studi (terkontrol) pada kehamilan tidak menunjukkan resiko bagi janin pada
trimester 1 dan trimester berikutnya. Obat dalam kategori ini amat kecil kemungkinannya bagi
keselamatan janin.
Obat Kategori B:
adalah golongan obat yang pada studi terhadap sistem reproduksi binatang percobaan tidak
menunjukkan resiko bagi janin. Belum ada studi terkontrol pada wanita hamil yang menunjukkan
adanya efek samping, kecuali adanya penurunan fertilitas pada kehamilan trimester pertama,
sedangkan pada trimester berikutnya tidak didapatkan bukti adanya resiko.
Obat Kategori C:
adalah golongan obat yang pada studi terhadap sistem reproduksi binatang percobaan menunjukkan
adanya efek samping bagi janin. Sedangkan pada wanita hamil belum ada study terkontrol. Obat
golongan ini hanya dapat dipergunakan jika manfaatnya lebih besar ketimbang resiko yang mungkin
terjadi pada janin.
Obat Kategoti D:
adalah golongan obat yang menunjukkan adanya resiko bagi janin. Pada keadaan khusus obat ini
digunakan jika manfaatnya kemungkinan lebih besar dibanding resikonya. Penggunaan obat golongan ini
terutama untuk mengatasi keadaan yang mengancam jiwa atau jika tidak ada obat lain yang lebih aman.
Obat Kategori X:
adalah golongan obat yang pada studi terhadap binatang percobaan maupun pada manusia
menunjukkan bukti adanya resiko bagi janin. Obat golongan ini tidak boleh dipergunakan (kontra
indikasi) untuk wanita hamil, atau kemungkinan dalam keadaan hamil.
· Nama generik:
~ Ascorbic acid (vitamin C) *masuk kategori C jika dosisnya melebihi US RDA*,
~ Folic acid *masuk kategori C jika dosisnya melebihi 0,8 mg per hari*,
~ Liothyronine, Nystatin vaginal sup *masuk kategori C jika digunakan per oral dan topikal*,
~ Potassium chloride, Potassium citrate, Potassium gluconate, Pyridoxine (vitamin B6), Riboflavin
*masuk kategori C jika dosisnya melebihi US RDA*,
~ Thyroglobulin, Thyroid hormones, Vitamin D *masuk kategori D jika dosisnya melebihi US RDA*,
· Nama generik:
~ Acetylcysteine, Acyclovir, Amiloride *masuk kategori D jika digunakan untuk hipertensi yang
diinduksi oleh kehamilan*
~ Chlorpenamine, Chlortalidone *masuk kategori D jika digunakan untuk hipertensi yang diinduksi
oleh kehamilan*,
· Nama generik:
· Nama generik:
· Nama generik:
O. Pencegahan Hipertensi
· Pencegahan Primer :
Æ Kurangi makanan berkolesterol tinggi dan perbanyak perbanyak aktifitas fisik untuk mengurangi
berat badan. Berdasarkan penelitian oleh Clinical and Public Health Advisory from the National High
Blood Pressure Education Program Amerika Serikat bahwa penurunan berat badan sebesar 4,4 kg dapat
menurunkan tekanan darah sampai dengan 7.0 mmHg dan aerobik selama 30 menit setiap hari bisa
menurunkan tekanan darah sampai 4.05 mmHg.
Æ Konsumsi Minyak ikan. Telah diketahui bahwa peningkatan konsumsi minyak ikan yang mengandung
Asam Lemak (omega-3) dapat menurunkan tekanan darah secara signifikan terutama bagi mereka yang
menderita diabetes.
Æ Suplai kalsium, meskipun hanya menurunkan sedikit tekanan darah tapi kalsium juga cukup
membantu.
· Pencegahan Skunder
Æ .Fisik Aktif
Æ BerhentiMerokok
· Pencegahan Tersier
PENUTUP
A. Kesimpulan
Orang dikatakan menderita penyakit darah tinggi kalo tekanan darahnya 140/90 MmHg atau lebih tinggi
yang diukur di kedua lengan penderita sebanyak tiga kali dalam jangka waktu beberapa minggu.
- Terapi tanpa obat( non- farmakoterapi):dengan diet garam dan mengatur menu makanan.
1. Diuretik
2. Penghambat Adrenergik
- Bloker β -adrenoseptor
- Bloker α-adrenoseptor
- Agonis α 2 sentral
- Penghambat saraf adrenergic
3. Vasodilator
5. Antagonis Kalsium
B. Saran
Adapun saran yang dapat kami berikan adalah Pengobatan tekanan darah tinggi dimulai dengan
perubahan-perubahan gaya hidup untuk membantu menurunkan tekanan darah dan mengurangi resiko
terkena penyakit jantung. Jika perubahan-perubahan itu tidak memberikan hasil, mungkin anda perlu
mengkonsumsi obat-obat untuk penderita darah tinggi, tentu saja dengan berkonsultasi dengan dokter.
Bahkan jika anda harus mengkonsumsi obat-obatan, alangkah baiknya disertai dengan perubahan gaya
hidup yang dapat membantu anda mengurangi jumlah atau dosis obat-obatan yang anda konsumsi.
A.R di 23.44
Berbagi
4 komentar:
Dari referensi yg saya baca di udoctor.co.id, penanganan hipertensi salah satunya dengan Diet dan
nutrisi : diet yang rendah sodium dan tinggi kalium dianjurkan untuk mengurangi hipertensi. Diet yang
mempromosikan konsumsi buah-buahan, sayuran, dan rendah garam seperti diet DASH (Intervensi diet
untuk Hipertensi)
Balas
Artikelnya bagus banget dan sangat menarik terima kasih info nya sanga bermanfaat sekali dan sangat
baik artikelnya.
http://obatdarahtinggi.my.id/
Balas
http://dapalan.com/CEyc
Balas
Balas
Beranda
Mengenai Saya
Foto saya
A.R