Anda di halaman 1dari 2

PELAYANAN EKLAMSI

KLINIK UMMU KULTSUM


KLINIK PRATAMA RAWAT JALAN UMUM DAN PERSALINAN
JL. Bppn – handil II RT. 04 Kelurahan Sanipan
Kecamatan Samboja Kab Kutai Kartanegara Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman
No HP : 08125890978 Email :
klinikummukultsum@gmail.com
00 1/2

Ditetapkan di Samboja

Klinik Bersalin
Tanggal Terbit
STANDAR

PROSEDUR

OPERASIONAL

(Nur Jannah H, AM.d. Keb )

BIDAN

Eklamsi adalah kelainan akut pada preeklamsi ringan atau


berat,dalam kehamilan,   persalinan atau nifas yang ditandai denga
PENGERTIAN
ntimbulnya kejang dengan atau tanpa penurunan kesadaran(gangg
uan sistem saraf pusat)

tujuan umum : melakukan penilaian klasik ,


klasifikasi dan penatalaksanaan serta mencegah komplikasi.

tujuan khusus :

a. mencegah tanda dan gejala hipertensi karena kehamilan


TUJUAN danmenentukan diagnosis yang paling mungkin dalam
hubungan dengan hipertensi yang dipicu karena kehamilan
b.  melakukan penatalaksanaan  preeklamsia/eklamsia dan
hipertemsi kronik pada ibu hamil.
c. melakukan pemberian obat anti kejang (magnesium sulfatd
an Diazepam) serta obat antihipertensi penatalaksanaan
preeklamsi berat/eklamsi
KEBIJAKAN upaya untuk mendeteksi sedini mungkin komplikasi hipertensi
karena kehamilan

1. umur kehamilan > 20 minggu hipertensi


2. kejang.
ANAMNNESA 3. penurunan kesadaran pengelihatan kabur 
4. Nyeri kepala hebat
5. Nyeri ulu hati
PEMERIKSAAN FISIK 1. Kesadaran somnolen sampai koma
2. TTV TD = >140/90 mmhg
3. Protein urin minimal 1+
PELAYANAN EKLAMSI

KLINIK UMMU KULTSUM


KLINIK PRATAMA RAWAT JALAN UMUM DAN PERSALINAN
JL. Bppn – handil II RT. 04 Kelurahan Sanipan
Kecamatan Samboja Kab Kutai Kartanegara Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman
No HP : 08125890978 Email :
klinikummukultsum@gmail.com
00 2/2

4. penurunan kesadaran tanpa disertai kejang


PENATALAKSANAAN Pengobatan medisinal
1. infuscairan RL
2. pemberian obat MgSO4
Cara pemberian MgSO4 sama dengan preeklamsi berat. Bila
timbul kejang-kejang ulangan maka dapat diberikan MgsO4 40%
IV selama 2 menit, sekurang-kurangnya 20 menit setelah
pemberian terakhir. Dosis tambahan 2 g hanya diberikan sekali
saja. Bila setelah diberi dosis tambahan masih tetap kejang maka
berikan amobarbital 3-5 mh/kg/bb/iv pelan-pelan.
Perawatan pasien dengan serangan kejang
1. segera rujuk
2. masukkan sudip lidahkedalam mulut
3. Kepala direndahkan : daerah orofaring dihisap.
Fiksasi badan pada tempat tidur yang cukup longgar mencegah
fraktur
REFERENSI Permadi, wiryawan dr. Dr. SpOG(K) dkk. 2015. Panduan praktek
klinis obstetri & Ginekologi. Penerbit: Dep./SMF Obstetri dan
Ginekologi Fakultas kedokteran Universitas Padjajaran RSUP DR.
HASAN SADIKIN

Anda mungkin juga menyukai