Anda di halaman 1dari 8

JINoP (Jurnal Inovasi Pembelajaran),

Volume 3, Nomor 1, Mei 2017 http://ejournal.umm.ac.id/


index.php/jinop
P-ISSN 2443-1591 E-ISSN 2460-0873 483

PENERAPAN STRATEGI DISCOVERY LEARNING (DL)


UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR
KRITIS DAN PEMAHAMAN KONSEP IPA

Maria Fransiska Lestari Budi Utami


SMP Negeri 2 Blitar
Email: lestari.mf@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pembelajaran kooperatif
Discovery Learning (DL) pada mata pelajaran IPA dalam kaitannya untuk meningkatkan
keterampilan berpikir kritis dan pemahaman konsep siswa kelas 9 SMPN 2 Kota Blitar. PTK
ini dirancang dalam beberapa siklus sehingga tujuan akhir pembelajaran dapat terpenuhi,
yaitu peningkatan keterampilan berpikir kritis dan pemahaman konsep IPA siswa kelas 9.
Instrument yang digunakan dalam pelaksanaan tindakan adalah tes, RPP, LKPD, dan lembar
observasi. Instrument yang digunakant untuk pengumpulan data yaitu: lembar observasi
dan dan tes. Lembar observasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang keterlaksanaan
proses pembelajaran oleh siswa maupun guru, Sedangkan test digunakan untuk menjaring
data tentang keterampilan berpikir kritis dan pemahaman konsep siswa. Analisis data yang
digunakan adalah analisis statistik deskriptif yang menggambarkan kondisi sampel
sebagaimana adanya dalam bentuk tabel, grafik, dan diagram penjelasan. Simpulan dan
saran dari hasil penelitian ini, yaitu: 1) DL perlu diimplementasikan dalam mata pelajaran
IPA sebagai upaya meningkatkan kualitas pembelajaran di SMPN 2 Kota Blitar; 2) DL perlu
diimplementasikan dalam mata pelajaran IPA karena dapat meningkatkan keterampilan
berpikir kritis dan pemahaman Konsep siswa, 3) strategi DL relatif mudah penerapannya
dalam IPA karena sangat mirip dengan Saintifik metode. Dalam kurikulum 2013.

Kata kunci: Discovery Learning (DL), keterampilan berpikir kritis, pemahaman Konsep IPA,

ABSTRACT
This research aims to describe the learning process of cooperative Discovery
Learning (DL) in science stream in relation to improving critical thinking skills and
understanding of the concept on 9th grade students of SMPN 2 Kota Blitar. This research
is designed in several cycles so that the ultimate goal of learning can be fulfilled such as
the improvement of critical thinking skills and understanding of science concept on 9th
grade students. Instruments used in the implementation of the action are test, RPP, LKPD,
and observation sheet. The Instruments used for data collection are: observation sheet and
paper test. Observation sheets are used to collect data on the implementation of the
learning process by students and teachers, while the paper test is used to capture data
about critical thinking skills and the students’ competence of science concepts. The data
analysis used is descriptive statistical analysis which describes sample in real condition
with form of tables, graphs, and explanatory diagrams. The Conclusion and suggestions
from the results of this study are: 1) DL needs to be implemented in science stream as an
effort to improve the quality of learning in SMPN 2 Kota Blitar; 2) DL needs to be
implemented in science stream as it can improve critical thinking skills and the students
competence of science concepts, 3) DL strategy is easier to implement in science because
DL is similar with scientific method in the 2013 curriculum.

Keywords: Discovery Learning (DL), critical thinking skills, competence of the concept of
science

483 Penerapan Strategi Discovery Learning (DL)


Maria Fransiska Lestari Budi Utami,
untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis dan Pemahaman Konsep IPA
484

PENDAHULUAN Selanjutnya Ennis dalam Winarni


Dasar paradigma pembelajaran sains (2006) memberikan definisi berpikir kritis
terdiri dari tiga komponen, yaitu sikap adalah berpikir logis dan masuk akal yang
ilmiah, proses ilmiah, dan produk ilmiah. difokuskan pada pengambilan keputusan
Hal ini berarti bahwa IPA tidak hanya tentang apa yang dipercaya dan
terdiri atas kumpulan pengetahuan atau dilakukan. Winarni (2006), Marzano et
berbagai macam fakta yang dihafal, IPA al, (1988) mengemukakan berpikir kritis
juga merupakan kegiatan atau proses aktif meliputi kemampuan: 1) merumuskan
menggunakan pikiran dalam mempelajari masalah; 2) memberikan argumen;
gejala-gejala alam (Cain and Jack 3) mengemukakan pertanyaan dan
sebagaimana dikutip oleh Ibnu 2006). memberikan jawaban; 4) menentukan
Pemahaman konsep biologi diartikan sumber informasi yang tepat, melakukan
dengan pemahaman materi pelajaran observasi dan menyusun laporan;
biologi. Pokok masalah pembelajaran di 5) melakukan deduksi; 6) melakukan
kelas 9 E SMPN 2 Blitar pada umumnya induksi; 7) melakukan evaluasi;
masih belum dapat mencapai tingkat 8) memberikan definisi; 9) identifikasi
penguasan siswa terhadap materi ajar IPA asumsi; 10) memutuskan dan
biologi. Banyak siswa mampu menyajikan melaksanakan; 11) berinteraksi dengan
tingkat hafalan yang baik terhadap materi yang lain.
ajar yang diterima, tetapi pada umumnya Mengapa keterampilan berpikir kritis
mereka belum memahami dengan baik. itu penting karena: 1) keterampilan berpikir
Sebagian besar dari siswa belum bisa kritis merupakan salah satu modal dasar
menghubungkan antara apa yang mereka atau modal intelektual yang sangat penting
pelajari dengan bagaimana pengetahuan bagi setiap orang Depdiknas (2003); 2)
tersebut akan dimanfaatkan. Siswa memiliki dalam Liliasari (2000) keterampilan
kesulitan untuk memahami konsep bila berpikir kritis merupakan bagian yang
pembelajaran lebih banyak diberikan fundamental dari kematangan manusia
dengan sesuatu yang abstrak, (Fauzi dkk, Penner (1995) dalam Liliasari (2000);
2006). 3) berpikir kritis merupakan suatu
Menurut taksonomi Bloom keterampilan yang harus diajarkan pada
kemampuan berpikir dapat dikategorikan siswa melalui ilmu pengetahuan alam atau
dari yang nyata ke yang abstrak yaitu disiplin yang lain untuk mempersiapkan
pengetahuan, pemahaman, penerapan, mereka agar berhasil dalam kehidupan
analisis, sintesis, evaluasi. Tiga kategori (Schafersman, 1999).
yang terakhir termasuk kemampuan Keterampilan berpikir kritis yang
berpikir tingkat tinggi. Menurut Cotton dimaksud dalam penelitian ini adalah proses
dalam Winarni (2006) berpikir kritis terorganisasi yang melibatkan aktivitas
merupakan proses untuk memutuskan mental yang mencakup kemampuan
kebenaran, keakuratan, atau menghargai merumuskan masalah, memberikan
sesuatu dengan ditandai oleh kemampuan argumen, melakukan deduksi, melakukan
untuk mencari alasan-alasan dan pilihan, induksi, melakukan evaluasi, memutuskan
mengamati situasi secara menyeluruh, dan dan melaksanakan, dan berinteraksi dengan
merubah pendapat seseorang berdasarkan yang lain untuk memecahkan masalah.
bukti.

JINoP (Jurnal Inovasi Pembelajaran), Volume 3, Nomor 1, Mei 2017, hal. 483-490
485

Corebima (1999) menyatakan jika ingin METODE


mendorong keterampilan berpikir pelaksanaan PTK ini dirancang dalam beberapa
pembelajaran dan evaluasinya harus dikelola siklus sehingga tujuan akhir pembelajaran
secara sengaja untuk mendukung kepentingan dapat terpenuhi, yaitu peningkatan
itu, dalam pelaksanaan yang benar-benar harus keterampilan berpikir kritis dan
diperhatikan yaitu pendekatan, strategi, metode, pemahaman konsep IPA. Masing-masing
serta urusan teknik pembelajaran yang lain. siklus terdapat 4 tahapan sesuai dengan
Berdasarkan hasil ulangan IPA selama gambar siagram berikut ini.
semester ganjil, kelas 9 E SMPN 2 Blitar
ketuntasan belajar yang dicapai hanya 60%,
atau 40% siswa belum mencapai kriteria
ketuntasan minimal, sehingga selalu harus
melaksanakan kegiatan remedial. Soal-
soal IPA biologi yang diberikan oleh guru
selama ini 80 % soal pilihan ganda dan
20% soal uraian dengan tipe soal
pengetahuan dan pemahaman. Pengamatan
yang lain adalah pada saat siswa
melakukan diskusi atau mempresentasikan Gambar 3.1 Desain PTK Model
hasil kerja kelompok, siswa kurang Kemmis & Mc Taggart
terampil bertanya, pertanyaan yang muncul (Sumber: Arikunto, 2007:16)
hanya dari beberapa siswa tertentu, dan
Tindakan pembelajaran terdiri dari
pertanyaan yang diajukan pada umumnya
dua siklus atau tahapan, dimana masing-
bukan pertanyaan analisis, sangat jarang
masing siklus terdiri dari 2 tindakan. Setiap
menanyakan fenomena dalam kehidupan
tahapan dilaksanakan sesuai dengan
sehari-hari yang dikaitkan dengan teori
perubahan yang ingin dicapai. Pada akhir
yang dipelajari.
siklus dilakukan refleksi untuk untuk dan
Salah satu strategi untuk meningkatkan
dari hasil refleksi digunakan untuk
keterampilan kerpikir siswa adalah melalui
mendesain tindakan pada siklus berikutnya.
Pembelajaran Berbasis Discovery learning.
Kegiatan awal yang dilakukan adalah
Pembelajaran dengan discovery learning
membuat perencanaan pembelajaran.
direkomendasikan untuk digunakan guru
selanjutnya melalukan observasi terhadap
dalam pembelajaran IPA didasarkan
pelaksanaan pembelajaran dan hasil tes
beberapa fakta dan hasil penelitian yang
refleksi akhir pembelajaran dan tes akhir
menunjukkan kelebihan antara lain, (1)
siklus, untuk tindakan berikutnya. Instrumen
Mengarahkan kegiatan belajar siswa secara
yang digunakan dalam pelaksanaan
mandiri dengan melibatkan kemampuan
tindakan adalah RPP, Lembar Observasi,
berpikir dan motivasi belajarnya. (2)
dan Test berpikir kritis dan tes pemahaman
Membantu siswa memperkuat konsep
konsep.
dirinya, karena memperoleh kepercayaan
Dalam penelitian ini digunakan
bekerja sama dengan yang lainnya. (3)
instrumen pengumpulan data yaitu: Lembar
Berpusat pada siswa dan guru berperan
Observasi dan Test keterampilan berpikir
sama-sama aktif mengeluarkan gagasan-
kritis dan tes pemahaman konsep, serta
gagasan.
instrumen lain berupa RPP.

Maria Fransiska Lestari Budi Utami, Penerapan Strategi Discovery Learning (DL)
untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis dan Pemahaman Konsep IPA
486

Teknik Pengumpulan Data Persentase keterlaksanaan pembelajaran =


Data tentang keterlaksanaan proses
belajar mengajar diperoleh melalui lembar
observasi keterlaksanaan tindakan peneliti, (Soeharto, 2003)
lembar keterlaksanaan oleh siswa serta
catatan lapangan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Data tentang keterampilan berpikir
Penerapan DL untuk meningkatkan
kritis diperoleh melalui tes pada akhir akhir
keterampilan berpikir kritis dan pemahaman
pertemuan dan tes akhir siklus.
konsep IPA pada siswa kelas 9 dilakukan
Data tentang pemahaman konsep
dengan melaksanakan pembelajaran sesuai
diperoleh melalui tes pada akhir pertemuan
dengan sintak-sintak DL yaitu:
dan tes akhir siklus.
1. Stimulation (pemberian rangsang).
Analisis Data 2. Problem statement (identifikasi
Analis data dalam penelitian ini masalah). 3. Data Collection (pengumpulan
dilakukan selama dan setelah pengumpulan data). 4. Data Processing (pengolahan
data. Data yang terkumpul kemudian data) 5. Verification (pembuktian).
dianalisis dengan melalui tahapan yaitu: 1) 6. Generalisaton (menarik ksimpulan)
Mereduksi data, 2) Menyajikan data, dan
Keterampilan Berpikir Kritis dan
3) Menarik kesimpulan Pemahaman Konsep sebelum Dan
setelah proses pembelajaran
Tabel 1. Rambu-Rambu Hasil Analisis
Pembelajaran pada siklus I
Pencapaian Tingkatan
Tujuan Kualifikasi Keberhasilan
penekanannya berdasarkan hasil pre
Pembelajaran Pembelajaran test yaitu bagaimana meningkatkan
85 – 100% Sangat Baik (SB) Berhasil keterampilan berpikir kritis dan pemahaman
65 – 84 % Baik (B) Berhasil konsep siswa pada mapel IPA. Hasil pre
55 – 64% Cukup (C) Tidak test sebelum proses pembelajaran dapat
Berhasil
dilihat pada tabel berikut:
0 – 54% Kurang (K) Tidak
Berhasil Tabel 3. Tabel nilai hasil pra test pemahaman
konsep
Sumber: Aqib (2010)
No Soal Nilai
Tabel 2. Kriteria Ketuntasan Minimal
1 81
Mata Pelajaran
2 47
Kriteria Kualifikasi
3 53
Ketuntasan
4 41
≥ 80 Tuntas
5 16
< 80 Tidak Tuntas
6 34
Sumber: KKM SMPN 2 Blitar 7 9
8 63
Pedoman penilaian keterlaksanaan
pembelajaran 9 34
10 22
Setelah diperoleh skor penilaian
pelaksanaan pembelajaran maka dihitung Jml 40
dengan menggunakan rumus:

JINoP (Jurnal Inovasi Pembelajaran), Volume 3, Nomor 1, Mei 2017, hal. 483-490
487

Pembelajaran pada siklus I Tabel 3. Hasil rata-rata nilai Pre test Essay
penekanannya berdasarkan hasil pre No
test yaitu bagaimana meningkatkan Pre Test Jenis Soal
Soal
keterampilan berpikir kritis dan
11 24 BK
pemahaman konsep siswa pada mapel
12 11 BK
IPA. Hasil pre test sebelum proses
13 57 PK
pembelajaran adalah sebagai berikut:
Pada soal PGB Pemahaman konsep rata- 14 36 BK
rata nilai soal no 1-10 adalah, soal no 1 = 15 53 PK
81; soal no 2 = 47; soal no 3- 53; soal no Keterangan :
4= 41; soal no 5 = 16; soal no 6 = 43; BK : Berpikir Kritis
soal no 7 = 9; soal no 8 = 63; soal no 9 PK : Pemahaman Konsep
= 34, dan soal no 10 = 22. Rata-rata Rata-rata nilai pre test essay soal no
keseluruhan nilai dari no1 -10 adalah 40. 11 – 15 adalah sebagai berikut: soal
no 11= 24, no 12 = 11; no 13 = 57; no
14 = 36; dan no 15 = 53. Adapun soal no
11, 12, 13 adalah soal berpikir
kritis, dan soal no 13 dan 15 adalah soal
pemahaman konsep
Berdasarkan tabel 3. diketahui
bahwa hasil tes berpikir kritis lebih
rendah dibandingkan dengan hasil tes
pemahaman konsep, hal tersebut disebabkan
indikator keterampilan berpikir kritis
Grafik 1.Hasil Nilai Pra tes
menuntut siswa tidak hanya mengetahui
kebenaran konsepnya tetapi jawaban juga
Berdasarkan grafik di atas, dapat
harus diungkapkan dengan jalan pikiran
dijelaskan dari 32 siswa kela 9E, tidak
yang runut serta contoh yang benar.
ada siswa yang memperoleh nilai > 65.
Dari hasil pre test tersebut di atas,
jika nilai tuntas adalah > 80, maka
pembelajaran dengan strategi DL yang
tidak ada siswa yang lulus, akan tetapi
dilaksanakan dalam siklus I diarahkan
hal itu wajar, karena siswa belum
agar siswa dapat menemukan konsep-
difasilitasi dengan proses pembelajaran.
konsep sesuai dengan indikator
Soal pre test terdiri dari 15 soal yang
pembelajaran yang ingin dicapai melalui
terdiri dari 10 soal pemahaman konsep
sintak-sintak DL. Dalam pelaksanaan
dengan bentuk pilihan ganda,
pembelajaran di siklus 1, pada pertemuan
ditambah 5 soal essay yang terdiri dari
1, proses pembelajaran secara umum
3 soal berpikir kritis dan 2 soal
berjalan dengan baik, temuan observer
pemahaman konsep. Berikut adalah
yaitu: beberapa siswa yang sangat aktif
rincian hasil nilai soal essay pada pre test:
atau mendominasi, dan ada beberapa
siswa yang kurang aktif, bahkan ada
yang cuek. Pada waktu kegiatan dalam
kelompok masih ada yang kurang serius,
ada 6 siswa yang kurang aktif. Masukan

Maria Fransiska Lestari Budi Utami, Penerapan Strategi Discovery Learning (DL)
untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis dan Pemahaman Konsep IPA
488

observer untuk pertemuan ke 2 pada waktu 27. Soal yang belum tuntas adalah tentang
kegiatan mengamati sebaiknya guru lebih Kultur jaringan merupakan salah satu hasil
intens berkeliling ke setiap kelompok. bioteknologi (teknologi reproduksi) yang
Pada akhir pertemuan 2 akhir dapat menghasilkan bibit lebih baik
siklus I dilakukan tes siklus I dengan soal dibandingkan cara tradisional, siswa diminta
esay berjumlah 4 soal, dengan rincian 3 memberikan penjelasan.
soal pemahaman konsep dan 1 soal Masukan dari observer untuk
keterampilan berpikir kritis. mengatasi masalah keterampilan
Hasil rata-rata nilai soal essay berpikir berpikir yang masih kurang adalah, guru
kritis dan pemahaman konsep dapat lebih banyak lagi membimbing mulai
dilihat pada tabel 4. dari awal sintak yaitu apersepsi,
Tabel 4. Hasil Pre Test Pemahaman Konsep Stimulation (pemberian rangsang),
dan Keterampilan Berpikir Kritis Problem Statement (perumusan masalah),
Tipe Data Collection (pengumpulan data), Data
No Soal Nilai Processing (pengolahan data),
Soal
Verification (pembuktian), Generalisaton
11 81 PK
(menarik ksimpulan). Mengenai LKPD
12 84 PK
yang digunakan tidak ada masalah karena
13 63 PK menggunakan LKPD dari buku paket Kur
14 27 BK 2013 yang dterbitkan oleh Depdiknas.
Rata2 76 PK
Tabel 5. Hasil Rata-rata Nilai Pre
Rata2 27 BK Test dan Post Test soal Pemahaman
Keterangan: Konsep Pilihan ganda
PK : Pemahan Konsep No Nilai Penguasaan konsep
BK : Berpikir Kritis Soal Pre Test Post Test
Berdasarkan tabel 4. dapat diketahui 1 81 100
bahwa ada kenaikan sinifikan pada nilai 2 47 100
pemahaman konsep (PK) siswa, dari 3 3 53 94
soal PK 2 soal sudah memenuhi KKM 4 41 94
80, tetapi masih ada 1 soal yang belum 5 16 94
tuntas. Soal yang sudah tuntas adalah 6 34 100
mengenai prinsip dasar bioteknologi 7 9 91
dan perbedaan prnsip bioteknologi 8 63 97
konvensional dan modern, sedangkan soal 9 34 97
yang belum tuntas adalah tentang produk- 10 22 97
produk bioteknologi konvensional beserta
Jml 40 96
agen yang berperan.
Hasil tes berpikir kritis (BK) berdasarkan Pemahaman Konsep Ditinjau dari nilai
tabel 4.7 adalah paling rendah hasilnya rata-rata siswa.
dibandingkan 3 soal PK, namun sebenarnya Hasil pre test didapat nilai rata-rata
sudah mengalami peningkatan dibandingkan 40, jika nilai tuntas adalah > 80, maka
hasil pre test, karena nilai rata-rata pre test tidak ada siswa yang lulus, setelah
untuk soal BK adalah 23,6 sedangkan difasilitasi dengan strategi DL, nilai rata-
hasil rata- rata tes BK pada siklus 1 adalah rata kelas menjadi 96 khusus untuk soal

JINoP (Jurnal Inovasi Pembelajaran), Volume 3, Nomor 1, Mei 2017, hal. 483-490
489

pemahaman konsep Nilai rata-rata Proses Berdasarkan pengamatan data hasil


belajar lebih baik dari kondisi awal, proses pembelajaran setelah difasilitasi dengan
dimana nilai rata-rata jauh lebih tinggi strategi DL, adalah nilai rata-rata kelas (hasil
dibandingkan dengan kelas lain yang sudah akumulasi soal baik PK maupu BK), naik
membahas mataeri yang sama dengan menjadi 82. Nilai rata-Proses belajar lebih
strategi kooperatif yang lain. baik dari kondisi awal. Nilai. rata-rata 82
Keterampilan Berpikir Kritis Ditinjau (akumulasi soal PK dan BK) ini jauh lebih
dari nilai rata-rata siswa tinggi dibandingkan dengan kelas lain yang
Tabel 6. Hasil Rata-rata Nilai sudah membahas mataeri yang sama dengan
Pre Test dan Post Test soal Esay strategi kooperatif yang lain.
Strategi DL dapat meningkatkan
No Post Jenis
Pre Test keterampilan berpikir kritis karena sintak-
soal Test Soal
11 24 52 BK sintak dalam strategi DL nyaris sama
12 11 49 BK dengan Metode IPA (5M), DL cocok
13 57 98 PK untuk meningkatkan keterampilan
14 36 72 BK berpikir kritis karena DL adalah
15 53 73 PK pembelajaran yang berfokus pada konsep-
konsep dan prinsip-prinsip utama (sentral)
Keterangan: dari suatu disiplin, melibatkan siswa dalam
BK = Keterampilan berpikir Kritis kegiatan pemecahan masalah dan tugas-
PK = Pemahaman Konsep tugas bermakna lainya. Alasan lain
Bersasarkan tabel 4. diperoleh data pemilihan strategi DL adalah bahwa strategi
bahwa Hasil rata-rata nilai Pre Test DL merupakan salah satu strategi
berpikir kritis yaitu: soal no 11 rata-rata pembelajaran yang direkomendasikan
nilai 24, soal no 12 nilai rata-rata 11, dan dalam Kurikulum 2013.
soal no 14 rata-rata nilai 36. Setelah Mengapa berpikir kritis itu penting,
difasilitasi dengan strategi DL nilai rata- Zubaidah (2000) mengatakan bahwa
rata soal no 11 menjadi 52, soal no 12 proses pembelajaran IPA Biologi di SLTP
menjadi 49, dan soal no 14 menjadi 72. belum memberdayakan keterampilan
Jika nilai tuntas adalah > 80, maka secara berpikir siswa, padahal pemberdayaan
klasikal tidak ada siswa yang lulus untuk berpikir adalah fungsi yang strategis
tes keterampilan berpikir kritis, namun dalam setiap proses pembelajaran.
demikian jelas terlihat bahwa ada Berpikir kritis merupakan suatu proses
peningkatan keterampilan berpikir kritis dalam pembelajaran, dan proses akan
dari sebelum difasilitasi dan sesudah mempengaruhi hasil belajar.
difasilitasi dengan strategi DL. Berdasarkan hasil penelitian
Prosentase kenaikan Keterampilan menunjukkan bahwa penerapan strategi DL
Berpikir Kritis dan Pemahaman Konsep dapat meningkatkan keterampilan berpikir
sebelum Dan setelah proses pembelajaran kritis siswa dan dapat meningkatkan
Berdasarkan hasil didkusi guru dengan pemahaman konsep IPA siswa.
observer dan referensi baik dari makalah Dengan demikian dapat disimpulkan
tesis maupun internet, keterampilan berpikir bahwa penerapan strategi pembelajaran
memang harus dilatih tidak otomatis, seperti Discovery Learning (DL) dapat
menghafalkan konsep. meningkatkan keterampilan berpikir kritis

Maria Fransiska Lestari Budi Utami, Penerapan Strategi Discovery Learning (DL)
untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis dan Pemahaman Konsep IPA
490

dan pemahaman konsep siswa pada mapel DAFTAR PUSTAKA


IPA SMPN 2 Blitar. Arikunto S. 2006. Prosedur Penelitian
Keterbatasan atau Kekurangan DL Suatu Pendekatan Praktik, edisi revisi
VI. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.
1) Kreativitas siswa masih dibatasi Corebima, A.D. 2007. Pembelajaran
oleh tujuan pembelajaran yaitu Biologi yang Memberdayakan
membuktikan sesuatu, dan Kemampuan Berpikir Siswa. Makalah
berdasarkan bimbngan guru. disampaikan pada Pelatihan Guru-guru
2) Straregi DL memerlukan keahlian SD SMP SMA Katolik Samarinda.
dan kreativitas yang cukup tinggi untuk Ibnu, S.2006. Sains Adalah Bahan Ajar,
pengorganisasian bahan pelajaran, Proses, Sikap, dan Teknologi. Hand-
perencanaan dan pelaksanaannya. Out Mata Kuliah Dasar-dasar Sains
Mengantisipasi Keterbatasan DL mahasiswa S2 RSBI IPA Terpadu
1) Guru harus dapat memilih topik Universitas Negeri Malang.
yang sesuai dengan strategi DL, Liliasari, 2000. Model Pembelajaran IPA
2) Guru harus merancang aktivitas untuk Meningkatkan Keterampilan
pembelajaran yang menarik agar siswa Berpikir Tingkat Tinggi Calon Guru
tidak bosan. sebagai Kecenderungan Baru pada
Era Globalisasi. Journal Pengajaran
SIMPULAN MIPA. 2 (1) Juni: 55-56.
Berdasarkan hasil penelitian dapat Marzano, R.J., Brant, R.S, anf Hughes, C.S,
disimpulkan bahwa penerapan strategi 1998. Dimension of Thinking a Frame-
pembelajaran Discovery Learning (DL) work foe Curriculum and Instruction,
dapat meningkatkan keterampilan berpikir Virginia: Assosiation for Supervision and
kritis dan pemahaman konsep siswa pada Curriculum Development (ASCD).
mapel IPA SMPN 2 Blitar. Schafersman, S.D. 1999. An Introduc-
tion to Critical Thinking, (Online).
Strategi DL dapat meningkatkan
(http://www.freeinquiry.com/critical-
keterampilan berpikir kritis karena
thinking.html. diakses 21 Mei 2010).
sintak-sintak dalam strategi DL nyaris
Winarni, E.W. 2006. Pengaruh Strategi
sama dengan Metode IPA (5M), DL cocok
Pembelajaran terhadap Pemahaman
untuk meningkatkan keterampilan berpikir Konsep IPA Biologi, Kemampuan
kritis karena DL adalah pembelajaran Berpikir kritis, dan Sikap Ilmiah
yang berfokus pada konsep-konsep dan Siswa Kelas V SD dengan Tingkat
prinsip-prinsip utama (sentral) dari suatu Kemampuan yang Berbeda di Kota
disiplin, melibatkan siswa secara aktif Bengkulu. Desertasi. tidak diterbitkan
dalam kegiatan pemecahan masalah dan Malang: Program Pascasarjana
tugas-tugas bermakna lainya Universitas Negri Malang.
DL perlu diimplementasikan dalam Zubaidah, 2000. Penerapan Pola PBMP
mata pelajaran IPA sebagai upaya pada Mata Kuliah Botani Tumbuhan
meningkatkan kualitas pembelajaran di Rendah untuk Menunjang
SMPN 2 Kota Blitar; 2) DL perlu Perkembangan Penalaran Formal
diimplementasikan dalam mata pelajaran Mahasiswa. Laporan Penelitian
IPA karena dapat meningkatkan Tindakan Kelas tidak diterbitkan.
keterampilan berpikir kritis dan Lembaga Penelitian Universitas Negeri
pemahaman Konsep siswa, Malang.

JINoP (Jurnal Inovasi Pembelajaran), Volume 3, Nomor 1, Mei 2017, hal. 483-490

Anda mungkin juga menyukai