Kata Pengantar
Kata Pengantar
KETUA :
IRFAN SEPTIANDI
WAKIL KETUA :
AGUNG WAHYUDI
SEKRETARIS :
ELLA NATASYA
BENDAHARA :
SUCI
ANGGOTA :
ANNISA BUTSAINAH
YUSHARI YAHYA
AGUNG INDRAWAN
MUHAMMAD FARID RAHMAN
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt atas rahmat dan hidayah-
Nya sehingga dapat menyelesaikan makalah Pembelaan Negara. Makalah ini
disusun untuk melengkapi salah satu tugas pendidikan kewarganegaraan,
dengan adanya makalah ini diharapkan siswa/siswi dapat menjadi warga
Negara yang bertanggung jawab dalam kehidupan bernegara. Serta mampu
menjaga dan mempertahankan kesatuan bangsa Indonesia dari berbagai
ancaman baik dari internal maupun eksternal. Makalah ini disusun dalam
rangka memenuhi tugas makalah Pendidikan Kewarganegaraan. Makalah ini
menganalisis tentang apa yang dimaksud dengan pengertian bela negara,
instrumen hukum pembelaan negara, pentingnya usaha pembelaan negara,
bentuk–bentuk usaha pembelaan negara, dan partisipasi dalam usaha
pembelaan negara. Sehubungan dengan tersusunnya makalah ini kami dapat
belajar mengenai pentingnya pembelaan negara. Mohon maaf apabila terdapat
kekurangan penyusunan makalah ini, kami menyadari bahwa karya ini masih
terdapat kekurangan dan kelemahannya. Oleh karena itu, kritik dan saran ibu
guru kami terima dengan senang hati demi menyempurnakan makalah ini.
Semoga makalah ini bermanfaat, khususnya bagi kami dan para
siswa/siswi.
DAFTAR ISI
HAKIKAT NEGARA….....………………………..……...…... 5
HAKIKAT WARGA NEGARA…..…….. ………………….... 5
BAB II PEMBAHASAN………………………………………. 7
PENGERTIAN BELA NEGARA …………...……………...... 7
INSTRUMEN HUKUM PEMBELAAN NEGARA ……….... 9
PENTINGNYA USAHA PEMBELAAN NEGARA ………... 11
BENTUK – BENTUK USAHA PEMBELAAN NEGARA … 11
PARTISIPASI DALAM USAHA PEMBELAAN NEGARA .. 12
Tujuan negara menunjukkan suatu cita-cita atau harapan yang hendak dicapai oleh
suatu negara, sedangkan fungsi negara merupakan pelaksanaan cita-cita dalam kenyataan.
Ideologi yang dianut suatu negara akan banyak memengaruhi fungsi yang harus dilaksanakan
oleh negara tersebut. Oleh karena itu, lahirlah beberapa teori fungsi negara, antara lain :
1. Teori Individualisme.
2. Sosialisme.
3. Komunisme.
4. Anarkhisme.
Sampai saat ini belum dapat dipastikan mengenai perumusan tujuan negara yang tepat
dalam sebuah konsep yang dapat mencakup semua unsur serta corak segala bangsa dalam
segala zaman yang ada. Tujuan tiap-tiap negara akan berbeda tergantung dari berikut ini :
A. Tempat kejadian.
B. Keadaan dan waktu kejadian.
C. Sifat dari kekuasaan penguasa.
Sementara dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara di Indonesia, telah terumuskan
pula beberapa tujuan negara. Kita telah memahami bersama mengenai cita-cita bangsa
Indonesia atau tujuan bangsa Indonesia yang terdapat dalam pembukaan UUD 1945 alinea 4,
yakni sebagai berikut :
A. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.
B. Memajukan kesejahteraan umum.
C. Mencerdaskan kehidupan bangsa.
D. Ikut serta menciptakan perdamaian dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi, dan keadilan sosial.
Penjelasan Undang-Undang Dasar 1945 tentang sistem pertahanan negara
menegaskan bahwa negara Indonesia berdasarkan atas hukum dan tidak berdasarkan atas
kekuasaan belakang. Presiden adalah penyelenggara pemerintahan negara yang tertinggi di
bawah Majelis permusyawaratan Rakyat. Selanjutnya, dalam Batang Tubuh Undang-Undang
Dasar 1945 disebutkan bahwa wewenang presiden, antara lain sebagai berikut:
A. Memegang kekuasaan pemerintah menurut Undang-Undang Dasar 1945.
B. Memegang kekuasaan tertinggi Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan
Udara.
C. Dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat menyatakan perang, membuat
perdamain, dan membuat perjanjian dengan negara lain.
D. Menyatakan keadaan bahaya.
Untuk membentuk sebuah negara, diperlukan unsur-unsur tertentu agar memenuhi syarat.
Dengan terpenuhinya unsur-unsur sebagai syarat, maka dapat dikatakan bahwa negara
tersebut berdiri dengan sah. Adapun unsur-unsur berdirinya suatu bangsa meliputi tiga unsur,
yaitu :
1. Memiliki rakyat.
2. Memiliki wilayah atau daerah.
3. Memiliki pemerintah yang berdaulat.
Unsur tambahan berdirinya suatu negara adalah adanya pengakuan dari negara lain.
Hak dan kewajiban dalam pembelaan terhadap negara telah dilaksanakan pada masa
sebelum dan sesudah kemerdekaan. Tentu saja pembelaan terhadap negara pada masa
sebelum dan sesudah kemerdekaan memiliki sisi-sisi yang berbeda.
Perbedaan yang sangat prinsip adalah sebagai berikut :
1. Masa sebelum kemerdekaan, memiliki tujuan untuk membela negara dari segala
bentuk penjajahan melalui perang untuk mengusir penjajah.
2. Masa sesudah kemerdekaan, memiliki tujuan untuk mempertahankan negara sekaligus
untuk mengisi kemerdekaan yang telah diproklamasikan oleh bangsa indonesia.
Instrumen Hukum Pembelaan Negara
A. Pembukaan UUD 1945 alinea IV.
B. UUD 1945 pasal 27 ayat 3 dan 1 dan pasal 30 ayat 1 dan 2
- Isi dari pasal 27 ayat 3 UUD 1945 (hasil amandemen) :
“ setiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan Negara”.
- Isi dari pasal 27 ayat 1 UUD 1945 :
“segala warga Negara bersamaan kedudukannya dalam hukum dan pemerintah dan
wajib menjunjung hukum dan pemerintah.”
- Isi dari pasal 30 ayat 1 UUD 1945 :
“tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam pertahanan dan keamanan
Negara.”
- Isi dari pasal 30 ayat 2 UUD 1945 :
“usaha pertahanan dan keamanan Negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan
kemanan rakyat semesta oleh TNI dan POLRI sebagai kekuatan utama, dan rakyat
sebagai kekuatan pendukung.”
C. Tap No VI/MPR/2000 tentang pemisahan TNI dan POLRI.
D. Tap No VII tentang peran TNI dan POLRI.
E. UU No 3 tahun 2002 tentang pertahan Negara pasal 9 ayat 1 :
“segala warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela Negara yang
diwujudkan dalam penyelenggaraan pertahanan Negara” Sistem pertahanan Negara
adalah sistem pertahanan rakyat semesta (sishanrata) artinya melibatkan seluruh
rakyat dan segenap sumber daya nasional, sarana dan prasarana dan seluruh wilayah
sebagai satu kesatuan.
Berikut ini adalah komponen pertahanan Negara yaitu, antara lain:
A. Komponen utama yaitu TNI yang bertugas mempertahankan kedaulatan negara
dan keutuhan wilayah, meelindungi kehormatan dan keselamatan bangsa,
melaksanakan operasi militer selain perang, ikut aktif dalam pemeliharaan
perdamaian dunia.
B. Komponen cadangan yaitu sumber daya nasional yang telah disiapkan untuk
digunakan seperti, pensiunan TNI, resimen mahasiswa, SAR, dll.
C. Komponen pendukung yaitu sumber daya nasional yang dapat digunakan untuk
meningkatkan kekuatan dan kemampuan komponen lain.
Selain ada komponen dan landasan tentang pembelaan Negara, ada juga ancaman-ancaman
terhadap bangsa dan Negara yaitu:
A ancaman militer:
- Agresi, berupa penggunaan kekuasaan bersenjata terhadap kedaulatan Negara.
Seperti kegiatan invasi, bombardemen, blockade, dll.
- Pelanggaran wilayah.
- Spionase.
- Sabotase.
- Aksi terror.
- Pemberontakan bersenjata.
- Perang saudara.
B. Ancaman nonmiliter, seperti:
- Ancaman terhadap ideology.
- Ancaman terhadap budaya.
Sementara banyak sekali ancaman yang berasal dari dalam, yang justru tidak dapat
kita abaikan, karena bukan tidak mungkin, akan memiliki daya hancur yang kuat.
Adapun ancaman yang berasal dari dalam antara lain sebagai berikut :
A. Sikap sukuisme,eksklusivisme.
B. Sikap membeda-bedakan dalam pergaulan.
C. Sikap tidak mau menerima perbedaan.
D. Sikap menonjolkan perbedaan.
E. Upaya menggulingkan pemerintah yang sah.
F. Merongrong kewibawaan pemerintah.
G. Pelanggaran hukum
H. Memutarbalikkan fakta sejarah.
I. Korupsi, kolusi, dan nepotisme.
J. Acuh tak acuh terhadap kepentingan bersama.
Diperkirakan ancaman dan gangguan terhadap kepentingan pertahanan negara
Indonesia di masa mendatang, meliputi berikut ini :
A. Terorisem internasional yang memiliki jaringan lintas negara dan timbul di dalam
negeri.
B. Gerakan separatis yang berusaha memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik
Indonesia terutama gerakan separatis bersenjata yang mengancam kedaulatan dan
keutuhan wilayah Indonesia.
C. Aksi radikalisme yang berlatar belakang primoldial etnis, ras dan agama serta
ideologi di luar Pancasila, baik berdiri sendiri maupun memiliki keterkaitan
dengan kekuatan-kekuatan di luar negeri.
D. Konflik komunal, kendatipun bersumber pada masalah sosial ekonomi, namun
dapat berkembang menjadi konflik antar suku, agama maupun ras atau keturunan
dalam skala yang luas.
E. Kegiatan imigrasi gelap yang menjadikan Indonesia sebagai tujuan maupun batu
loncatan ke negeri lain.
F. Gangguan keamanan laut seperti pembajakan atau perampokan, penangkapan ikan
secara ilegal, pencemaran dan perusakan ekosistem.
G. Gangguan keamanan udara seperti pembajakan udara, pelanggaran wilayah udara,
dan terorisme melalui sarana transportasi udara.
H. Perusakan lingkungan seperti pembakaran hutan, perambahan hutan ilegal, serta
pembuangan limbah bahan beracun dan berbahaya.
I. Bencana alam dan dampaknya terhadap keselamatan bangsa.
Bentuk partisipasi dalam pembelaan negara dalam upaya bela Negara melalui:
- Pendidikan kewarganegaraan.
- Pelatihan dasar kemiliteran wajib.
- Pengabdian sebagai prajurit TNI secara sukarela atau wajib.
- Pengabdian sesuai profesi.
TNI merupakan alat pertahanan Negara, bertugas:
- Mempertahankan kedaulatan Negara dan keutuhan wilayah.
- Melindungi kehormatan dan keselamatan bangsa.
- Melaksanakan operasi militer selain perang.
- Ikut aktif dalam pemeliharaan perdamaian dunia.
Polri merupakan alat keamanan Negara, bertugas:
- Menjaga dan memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat.
- Mengayomi masyarakat dan memberikan perlindungan hukum.
BAB III
PENUTUP
Upaya membela Negara warga Negara sebenarnya tidak hanya berhubungan dengan
upaya mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari ancaman dan
serangan musuh,melainkan merupakan upaya warga Negara mempertahankan dan
memajukan bangsa Indonesia di segala bidang, baik dari luar maupun dari dalam Negara kita
sendiri.Kemerdekaan yang telah kita miliki harus dijaga dan dipertahankan. Sebab, meskipun
bangsa Indonesia telah merdeka, bukan berarti terlepas dari segala bentuk ancaman,
gangguan, hambatan, dan tantangan (AGHT). Setiap Negara pasti akan menghadapi segala
macam bentuk AGHT tersebut, besar ataupun kecil. Oleh karena itu, sudah menjadi
kewajiban kita semua warga Negara Indonesia, untuk terus menjaga dan mempertahankan
keutuhan serta kemerdekaan Negara kesatuan Republik Indonesia tercinta ini. Kita bela dan
pertahankan Negara kita dari segala bentuk gangguan dan ancaman, baik yang berasal dari
dalam maupun luar negeri.
DAFTAR PUSTAKA
Kansil, C.S.T. 2001. Ilmu Negara (Umum dan Indonesia). Jakarta: PT Pradya
Paramita.Lemhanas. 2001. Pendidikan kewarganegaraan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Umum.Syarbani, Syahrial, MA. 2002. Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi. Jakarta: PT
Ghalia Indonesia.Undang – Undang Dasar 1945 Hasil Amandemen. 11