43.2b.asnimila. Sab Anak Usia 3-5tahun
43.2b.asnimila. Sab Anak Usia 3-5tahun
43.2b.asnimila. Sab Anak Usia 3-5tahun
DISUSUN OLEH :
P1337420419094
2B / 43
Waktu : Sabtu,3 Maret 2021 selama 35 menit (jam 09.30 s.d 10.05)
TUJUAN UMUM
Setelah mendapatkan terapi bermain anak diharapkan bisa merasa tenang , senang serta
dapat tumbuh dan berkembang secara normal.
TUJUAN KHUSUS
Setelah mendapatkan terapi bermain satu (1) kali diharapkan anak mampu :
RENCANA PELAKSANAAN :
Persiapan :
5 Ruangan,alat,anak dan
1 1. 1.Menyiapkan ruangan. menit keluarga siap
2. 2. Menyiapkan alat-alat.
3. 3. Menyiapkan anak dan keluarga
Proses :
Penutup :
2
1. Menyimpulkan 1. Memperhatikan
menit
3
2. Mengucapkan salam 2. Menjawab salam
Metode : Bermain bersama
Materi : Terlampir
EVALUASI
A. PENDAHULUAN
Bermain merupakan suatu aktivitas bagi anak yang menyenangkan dan merupakan suatu
metode bagaimana mereka mengenal dunia. Bagi anak bermain tidak sekedar mengisi waktu,
tetapi merupakan kebutuhan anak seperti halnya makanan, perawatan, cinta kasih dan lain-lain.
Anak-anak memerlukan berbagai variasi permainan untuk kesehatan fisik, mental dan
perkembangan emosinya.
B. PRESCHOOL
1. Pengertian Preschool
Menurut Joyce Engel (1999), yang dikatakan anak usia pra sekolah adalah anak-anak
yang berusia berkisar 3-6 tahun. Ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan untuk mengukur
tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak.
Anak usia pra sekolah adalah anak yang berusia antara 3-6 tahun ( Wong, 2000), anak
usia prasekolah memiliki karakteristik tersendiri dalam segi pertumbuhan dan perkembangannya.
Dalam hal pertumbuhan, Secara fisik anak pada tahun ketiga terjadi penambahan BB 1,8 s/d 2,7
kg dan rata-rata BB 14,6 kg.penambahan TB berkisar antara 7,5 cm dan TB rata-rata 95 cm.
2. Aspek Bahasa
Pada awal masa prasekolah perbendaharaan kata yang dicapai jarang dari 900
kata,mengunjak tahun keempat sudah mencapai 1500 kata atau lebih dan pada tahun kelima
sampai keenam mencapai 2100 kata,mengunakan 6 sampai 8 kata,menyebut 4 warna atau
lebih,dapat menggambar dengan banyak komentar serta menyebutkan bagiannya,mengetahui
waktu seperti hari,minggu dan bulan,anak juga sudah mampu mengikuti 3 perintah sekaligus.
3. Aspek Sosial
Pada tahun ketiga anak sudah hamper mampu berpakaian dan makan sendiri,rentang
perhatian meningkat ,mengetahui jenis kelaminnya sendiri,dalam permainan sering mengikuti
aturannya sendiri tetapi anak sudah mulai berbagi.tahun keempat anak sudah cenderung mandiri
dank eras kepala atau tidak sabar,agresif secara fisik dan vweerbal,mendapat kebanggan dalam
pencapaian,masih mempunyai banyak rasa takut.pada akhir usia prasekolah anak sudah jarang
memberontak,lebih tenang,mandiri,dapat dipercaya,lebih bertanggungjawab,mencoba untuk
hidup berdasarkan outran,bersikap lebih baik,dalam permainan sudah mencoba mengikuti aturan
tetapi kadang curang.
Personal social :
1.Menyatakan keinginan untuk melakukan sesuatu yang ingin dilakukan supaya di anggap di
masyarakat
5. Keluarga harmonis, komunikasi baik maka anak akan mempunya kemampuan dan
penyesuaian dalam hubungan dengan orang lain.
6. Masuk TK akan sangat membantu anak untuk “jembatan bergaul” dan sosialisasi dengan
teman sebaya.
4. Aspek Kognitif
Tahun ketiga berada pada fase pereptual,anak cenderung egosentrik dalam berfikir dan
berperilaku,mulai memahami waktu,mengalami perbaikankonsep tentang ruang,dan mulai dapat
memandang konsep dari perspektif yang berbeda. Tahun keempat anak berada pada fase
inisiatif,memahami waktu lebih baik,menilai sesuatu menurut dimensinya,penilaian muncul
berdasarkan persepsi,egosentris mulai berkurang,kesadaran social lebih tinggi,mereka patuh
kepada orang tua karena mempunyai batasan bukan karena memahami hal benar atau salah. Pada
akhir masa prasekolah anaka sudah mampu memandang perspektif orang lain dan
mentoleransinya tetapi belum memahaminya,anak sangat ingin tahu tentang factual dunia.
2. Memanjat
1. Faktor herediter
Merupakan faktor yang dapat diturunkan sebagi dasar dalam mencapai tumbuh kembang anak
disamping faktor lain. Faktor herediter adalah bawaan, jenis kelamin, ras, suku bangsa.
2. Faktor lingkungan
Merupakan faktor yang memegang peranan penting dalam menentukan tercapai dan tidaknya
potensi yang sudah dimiliki, antara lain :
b. Lingkungan post natal : Seperti sosial ekonomi orang tua, nutrisi, iklim atau cuaca,
olahraga, posisi anak dalam orang tua dan status kesehatan.
6. Macam Bermain
1. Bermain aktif
Pada permainan ini anak berperan secara aktif, kesenangan diperoleh dari apa yang diperbuat
oleh mereka sendiri. Bermain aktif meliputi :
Perhatian pertama anak pada alat bermain adalah memeriksa alat permainan tersebut,
memperhatikan, mengocok-ocok apakah ada bunyi, mencium, meraba, menekan dan kadang-
kadang berusaha membongkar.
4. Bermain pasif
Pada permainan ini anak bermain pasif antara lain dengan melihat dan mendengar. Permainan
ini cocok apabila anak sudah lelah bernmain aktif dan membutuhkan sesuatu untuk mengatasi
kebosanan dan keletihannya.
Dalam kegiatan bermain kadang tidak dapat dicapai keseimbangan dalam bermain, yaitu apabila
terdapat hal-hal seperti dibawah ini :
Kesehatan anak menurun. Anak yang sakit tidak mempunyai energi untuk aktif bermain.
Tidak ada variasi dari alat permainan.
Tidak ada kesempatan belajar dari alat permainannya.
Tidak mempunyai teman bermain
Alat Permainan Edukatif (APE) adalah alat permainan yang dapat mengoptimalkan
perkembangan anak, disesuaikan dengan usianya dan tingkat perkembangannya, serta berguna
untuk :
1. Pengembangan aspek fisik, yaitu kegiatan-kegiatan yang dapat menunjang atau merangsang
pertumbuhan fisik anak, trediri dari motorik kasar dan halus.
Contoh alat bermain motorik kasar : sepeda, bola, mainan yang ditarik dan didorong, tali, dll.
Motorik halus : gunting, pensil, bola, balok, lilin, dll.
Contoh alat permainan : alat permainan yang dapat dipakai bersama, misal kotak pasir, bola, tali,
dll.
1.Menggambar
3. Menyusun balok
4. Menyanyi
1. Pengertian
Menggambar adalah sebuah ekspresi yang di keluarkan oleh seseorang yang didalamnya
menunjukkan sebuah seni dan mengandung arti atau makna tertentu. Menggambar bisa dijadikan
sebuah metode terapi pada seseorang anak yang menderita sakit untuk menghibur dan
mengeksplorasi dirinya baik intelegensi dan emosional.
2. Keuntungan Menggambar
Keuntungan-keuntungan yang didapat dari bermain dengan menggambar, antara lain:
Ada beberapa metode dalam menggambar yang tujuannya mengembangkan kreativitas dan
imajinasi anak, yaitu :
Anak bisa menggambar dan mewarnai gambarnya sendiri tanpa menjiplak atau dengan
contoh pola. Dengan demikian anak dapat melupakan observasi dengan cara menciptakan,
bereksperimen, dan melampaui kemampuannya.
Menggambar dengan metode ini lebih memotivasi anak untuk menggambarkan sesuatu
berdasarkan pengalaman dan kenangannya. Saat latihan, guru harus banyak menggunakan
pertanyaan untuk membantu mereka mengingat detail yang berarti dari pengalaman mereka.
Kejadian mendorong kita untuk keluar dan bisa diekspresikan dalam bentuk gambar,
lukisan, dan model. Menggambar dengan imajinasi menjadi lebih efektif dengan latihan yang
rutin.
3.Ulangi suatu cara menggambar sehingga anak terampil, sebelum meningkat pada keterampilan
yang lebih majemuk.
4. Jangan memaksa anak menggambar, bila anak sedang tidak ingin menggambar.
5. Evaluasi