43.2b.asnimila. Sab Anak Usia 3-5tahun

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA BERMAIN

PADA USIA ANAK 3-5 TAHUN (PRESCHOOL)

DISUSUN OLEH :

ASNI MILA ADZANA

P1337420419094

2B / 43

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

PRODI DIII KEPERAWATAN BLORA


SARUAN ACARA BERMAIN MENGGAMBAR

PADA ANAK USIA 3-5 TAHUN ( PRESCHOOL)

Pokok Bahasan : Terapi Bermain Pada Anak Di Rumah

Sub Pokok Bahasan : Terapi Bermain Anak Usia Prasekolah

Tujuan : Mengoptimalkan perkembangan motorik halus

Tempat : Rumah Warga Desa Mlangsen

Waktu : Sabtu,3 Maret 2021 selama 35 menit (jam 09.30 s.d 10.05)

Sasaran : 1. Klien”An. D” umur 3 tahun

 2. Klien “An.A” umur 5 tahun

Jenis Permainan : Skill Play

TUJUAN UMUM

Setelah mendapatkan terapi bermain anak diharapkan bisa merasa tenang , senang serta
dapat tumbuh dan berkembang secara normal.

TUJUAN KHUSUS

Setelah mendapatkan terapi bermain satu (1) kali diharapkan anak mampu :

1. Bisa merasa tenang

2. Anak bisa merasa senang

3. Kebutuhan bermain anak dapat terpenuhi

4. Dapat melanjutkan pertumbuhan dan perkembangan yang normal


5. Dapat mengekspresikan keinginan, perasaan, dan fantasi anak terhadap suatu permainan

9. Dapat mengembangkan kreativitas melalui pengalaman bermain yang tepat

RENCANA PELAKSANAAN :

No Terapis Waktu Subjek Terapi

Persiapan :
5 Ruangan,alat,anak dan
1 1. 1.Menyiapkan ruangan. menit keluarga siap
2. 2. Menyiapkan alat-alat.
3. 3. Menyiapkan anak dan keluarga

Proses :

1. 1. Membuka proses terapi bermain dengan 1. Menjawab salam,


mengucap kan salam, memperkenalkan diri. Memperkenalkan diri
2. 2. Menjelaskan pada anak dan keluarga
tentang tujuan dan manfaat bermain, menjelaskan 15 2. Memperhatikan
2
cara permainan. menit
3. Bermain bersama
3. 3. Mengajak anak bermain .
dengan antusias
4. 4. Mengevaluasi respon anak dan keluarga.
4. Mengungkapkan
  perasaannya

Penutup :

2
1. Menyimpulkan 1. Memperhatikan
menit
3
2. Mengucapkan salam 2. Menjawab salam
 

 
Metode                        : Bermain bersama

Media                          : Lembar gambar, pensil warna dan alat gambar

Materi                          : Terlampir

EVALUASI

Peserta terapi bermain menggambar mampu:

1. Anak bisa menggambar sesuai dengan tingkat perkembangan


2. Membedakan warna dan bentuk gambar
3. Menulis dan mengambar
4. Merasa senang dan tenang

MATERI SATUAN ACARA BERMAIN

A.     PENDAHULUAN

Bermain merupakan suatu aktivitas bagi anak yang menyenangkan dan merupakan suatu
metode bagaimana mereka mengenal dunia. Bagi anak bermain tidak sekedar mengisi waktu,
tetapi merupakan kebutuhan anak seperti halnya makanan, perawatan, cinta kasih dan lain-lain.
Anak-anak memerlukan berbagai variasi permainan untuk kesehatan fisik, mental dan
perkembangan emosinya.

Dengan bermain anak dapat menstimulasi pertumbuhan otot-ototnya, kognitifnya dan


juga emosinya karena mereka bermain dengan seluruh emosinya, perasaannya dan pikirannya.
Elemen pokok dalam bermain adalah kesenangan dimana dengan kesenangan ini mereka
mengenal segala sesuatu yang ada disekitarnya sehingga anak yang mendapat kesempatan cukup
untuk bermain juga akan mendapatkan kesempatan yang cukup untuk mengenal sekitarnya
sehingga ia akan menjadi orang dewasa yang lebih mudah berteman, kreatif dan cerdas, bila
dibandingkan dengan mereka yang masa kecilnya kurang mendapat kesempatan bermain.

B.     PRESCHOOL

1. Pengertian Preschool

Menurut Joyce Engel (1999), yang dikatakan anak usia pra sekolah adalah anak-anak
yang berusia berkisar 3-6 tahun. Ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan untuk mengukur
tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak.
Anak usia pra sekolah adalah anak yang berusia antara 3-6 tahun ( Wong, 2000), anak
usia prasekolah memiliki karakteristik tersendiri dalam segi pertumbuhan dan perkembangannya.
Dalam hal pertumbuhan, Secara fisik anak pada tahun ketiga terjadi penambahan BB 1,8 s/d 2,7
kg dan rata-rata BB 14,6 kg.penambahan TB berkisar antara 7,5 cm dan TB rata-rata 95 cm.

2. Aspek Bahasa

Pada awal masa prasekolah perbendaharaan kata yang dicapai jarang dari 900
kata,mengunjak tahun keempat sudah mencapai 1500 kata atau lebih dan pada tahun kelima
sampai keenam mencapai 2100 kata,mengunakan 6 sampai 8 kata,menyebut 4 warna atau
lebih,dapat menggambar dengan banyak komentar serta menyebutkan bagiannya,mengetahui
waktu seperti hari,minggu dan bulan,anak juga sudah mampu mengikuti 3 perintah sekaligus.

3. Aspek Sosial

Pada tahun ketiga anak sudah hamper mampu berpakaian dan makan sendiri,rentang
perhatian meningkat ,mengetahui jenis kelaminnya sendiri,dalam permainan sering mengikuti
aturannya sendiri tetapi anak sudah mulai berbagi.tahun keempat anak sudah cenderung mandiri
dank eras kepala atau tidak sabar,agresif secara fisik dan vweerbal,mendapat kebanggan dalam
pencapaian,masih mempunyai banyak rasa takut.pada akhir usia prasekolah anak sudah jarang
memberontak,lebih tenang,mandiri,dapat dipercaya,lebih bertanggungjawab,mencoba untuk
hidup berdasarkan outran,bersikap lebih baik,dalam permainan sudah mencoba mengikuti aturan
tetapi kadang curang.

Personal social         :

1.Menyatakan keinginan untuk melakukan sesuatu yang ingin dilakukan supaya di anggap di
masyarakat

2. Anak mulai mengetahui aturan-aturan, di lingkungan keluarga dan lingkungan

3. Menyadari hak dan kepentingan orang lain

4. Mulai dapat bermain dengan teman sebaya

5. Keluarga harmonis, komunikasi baik maka anak akan mempunya kemampuan dan
penyesuaian dalam hubungan dengan orang lain.

6. Masuk TK akan sangat membantu anak untuk “jembatan bergaul” dan sosialisasi dengan
teman sebaya.

4. Aspek Kognitif
Tahun ketiga berada pada fase pereptual,anak cenderung egosentrik dalam berfikir dan
berperilaku,mulai memahami waktu,mengalami perbaikankonsep tentang ruang,dan mulai dapat
memandang konsep dari perspektif yang berbeda. Tahun keempat anak berada pada fase
inisiatif,memahami waktu lebih baik,menilai sesuatu menurut dimensinya,penilaian muncul
berdasarkan persepsi,egosentris mulai berkurang,kesadaran social lebih tinggi,mereka patuh
kepada orang tua karena mempunyai batasan bukan karena memahami hal benar atau salah. Pada
akhir masa prasekolah anaka sudah mampu memandang perspektif orang lain dan
mentoleransinya tetapi belum memahaminya,anak sangat ingin tahu tentang factual dunia.

Motorik halus : 1. Bisa menggunakan gunting

  2. Menggambar lingkaran, kotak, X

Motorik kasar  : 1. Melempar bola melewati atas kepala

2. Memanjat

  3. Menaiki sepeda roda tiga

  4. Belajar menalikan tali sepatu, mengkancing, menyikat gigi

5. Faktor Pengaruh Pertumbuhan dan Perkembangan Anak

1. Faktor herediter

Merupakan faktor yang dapat diturunkan sebagi dasar dalam mencapai tumbuh kembang anak
disamping faktor lain. Faktor herediter adalah bawaan, jenis kelamin, ras, suku bangsa.

2. Faktor lingkungan

Merupakan faktor yang memegang peranan penting dalam menentukan tercapai dan tidaknya
potensi yang sudah dimiliki, antara lain :

a. Lingkungan pranatal : Merupakan lingkungan dalam kandungan, mulai konsepsi lahir


sampai yang meliputi gizi pada waktu ibu hamil, zat kimia atau toksin, kebiasaan merokok dan
lain-lain.

b. Lingkungan post natal : Seperti sosial ekonomi orang tua, nutrisi, iklim atau cuaca,
olahraga, posisi anak dalam orang tua dan status kesehatan.

6. Macam Bermain
1. Bermain aktif

Pada permainan ini anak berperan secara aktif, kesenangan diperoleh dari apa yang diperbuat
oleh mereka sendiri. Bermain aktif meliputi :

2. Bermain mengamati/menyelidiki (Exploratory Play)

Perhatian pertama anak pada alat bermain adalah memeriksa alat permainan tersebut,
memperhatikan, mengocok-ocok apakah ada bunyi, mencium, meraba, menekan dan kadang-
kadang berusaha membongkar.

4. Bermain pasif

Pada permainan ini anak bermain pasif antara lain dengan melihat dan  mendengar. Permainan
ini cocok apabila anak sudah lelah bernmain aktif dan membutuhkan sesuatu untuk mengatasi
kebosanan dan keletihannya.

Contoh ; Melihat gambar di buku/majalah.,mendengar cerita atau musik,menonton televisi dsb.

Dalam kegiatan bermain kadang tidak dapat dicapai keseimbangan dalam bermain, yaitu apabila
terdapat hal-hal seperti dibawah ini :

Kesehatan anak menurun. Anak yang sakit tidak mempunyai energi untuk aktif bermain.
Tidak ada variasi dari alat permainan.
Tidak ada kesempatan belajar dari alat permainannya.
Tidak mempunyai teman bermain

7. APE ( ALAT PERMAINAN EDUKATIF )

Alat Permainan Edukatif (APE) adalah alat permainan yang dapat mengoptimalkan
perkembangan anak, disesuaikan dengan usianya dan tingkat perkembangannya, serta berguna
untuk :

1. Pengembangan aspek fisik, yaitu kegiatan-kegiatan yang dapat menunjang atau merangsang
pertumbuhan fisik anak, trediri dari motorik kasar dan halus.

Contoh alat bermain motorik kasar : sepeda, bola, mainan yang ditarik dan didorong, tali, dll.
Motorik halus : gunting, pensil, bola, balok, lilin, dll.

2. Pengembangan bahasa, dengan melatih berbicara, menggunakan kalimat yang benar.Contoh


alat permainan : buku bergambar, buku cerita, majalah, radio, tape, TV, dll.
3. Pengembangan aspek kognitif, yaitu dengan pengenalan suara, ukuran, bentuk. Warna, dll.
Contoh alat permainan : buku bergambar, buku cerita, puzzle, boneka, pensil warna, radio, dll.
4. Pengembangan aspek sosial, khususnya dalam hubungannya dengan interaksi ibu dan anak,
keluarga dan masyarakat

Contoh alat permainan : alat permainan yang dapat dipakai bersama, misal kotak pasir, bola, tali,
dll.

Hal-hal yang Harus Diperhatikan Dalam Bermain :

Bermain/alat bermain harus sesuai dengan taraf perkembangan anak.


Permainan disesuaikan dengan kemampuan dan minat anak.
Ulangi suatu cara bermain sehingga anak terampil, sebelum meningkat pada keterampilan yang
lebih majemuk.
Jangan memaksa anak bermain, bila anak sedang tidak ingin  bermain.

8. Permainan yang dianjurkan :

1.Menggambar

2. Bermain kertas lipat

3. Menyusun balok

4. Menyanyi

5. Alat olahraga, masak, menghitung

6. Mobil – mobilan dll.

C.     MATERI  BERMAIN MENGGAMBAR

1.      Pengertian

Menggambar adalah sebuah ekspresi yang di keluarkan oleh seseorang yang didalamnya
menunjukkan sebuah seni dan mengandung arti atau makna tertentu. Menggambar bisa dijadikan
sebuah metode terapi pada seseorang anak yang menderita sakit untuk menghibur dan
mengeksplorasi dirinya baik intelegensi dan emosional.

2.      Keuntungan Menggambar
Keuntungan-keuntungan yang didapat dari bermain dengan menggambar, antara lain:

1.Membuang ekstra energi.


2. Mengoptimalkan pertumbuhan seluruh bagian tubuh, seperti tulang, otot dan organ-organ.
3. Aktivitas yang dilakukan dapat merangsang nafsu makan anak.
4. Anak belajar mengontrol diri.
5. Berkembanghnya berbagai ketrampilan yang akan berguna sepanjang hidupnya.
6. Meningkatnya daya kreativitas.
7. Mendapat kesempatan menemukan arti dari benda-benda yang ada disekitar anak.
8. Merupakan cara untuk mengatasi kemarahan, kekuatiran, iri hati dan kedukaan.
9. Kesempatan untuk bergaul dengan anak lainnya.
10. Kesempatan untuk mengikuti aturan-aturan.
11. Dapat mengembangkan kemampuan intelektualnya.
3.      Metode menggambar

Ada beberapa metode dalam menggambar yang tujuannya mengembangkan kreativitas dan
imajinasi anak, yaitu :

1. Menggambar dengan cara mengamati (observasi).

Anak bisa menggambar dan mewarnai gambarnya sendiri tanpa menjiplak atau dengan
contoh pola. Dengan demikian anak dapat melupakan observasi dengan cara menciptakan,
bereksperimen, dan melampaui kemampuannya.

2. Menggambar berdasarkan pengalaman/kenangan.

Menggambar dengan metode ini lebih memotivasi anak untuk menggambarkan sesuatu
berdasarkan pengalaman dan kenangannya. Saat latihan, guru harus banyak menggunakan
pertanyaan untuk membantu mereka mengingat detail yang berarti dari pengalaman mereka.

3. Menggambar berdasarkan imajinasi.

Kejadian mendorong kita untuk keluar dan bisa diekspresikan dalam bentuk gambar,
lukisan, dan model. Menggambar dengan imajinasi menjadi lebih efektif dengan latihan yang
rutin.

4.      Hal – hal yang perlu diperhatikan saat menggambar

1. Bermain/alat bermain harus sesuai dengan taraf perkembangan anak.


2. Menggambar disesuaikan dengan kemampuan dan minat anak.

3.Ulangi suatu cara menggambar sehingga anak terampil, sebelum meningkat pada  keterampilan
yang lebih majemuk.

4. Jangan memaksa anak menggambar, bila anak sedang tidak ingin  menggambar.

5. Evaluasi

Peserta terapi bermain menggambar mampu:

1. Anak bisa menggambar sesuai dengan tingkat perkembangan

2. Membedakan warna dan bentuk gambar

3. Menulis dan mengambar

4. Merasa senang,tenang terkait hospitalisasi.

Anda mungkin juga menyukai