Anda di halaman 1dari 12

NAMA : M.

ALIF AL GHIFARI P
NIM : C1C020102
KELAS: R-012
PRODI : AKUNTANSI

KARYA ILMIAH

Teknik penulisan dalam karya ilmiah


1. Cara menulis karya ilmiah dan sumber kutipan
2. Cara menulis angka
3. Cara menulis singkatan
4. Cara menulis daftar pustaka
5. Cara menulis daftar pustaka berdasarkan jenis sumber ( Karya ilmiah, buku,
essay, dan sebagainya)

Jawab :

1. Cara menulis kutipan karya ilmiah dan sumber kutipan

A. Kutipan langsung
Kutipan Langsung merupakan kutipan tanpa perubahan apapun dari sumber asli.
Pada kutipan langsung tidak diperbolehkan untuk merubah atau menghilangkan
suatu kalimat atau kata dari sumber kutipan.
 Kutipan Langsung 1 sampai 4 baris
1. Kutipan diletakkan di dalam teks
2. Jarak baris antar kutipan dua spasi
3. Kutipan diapit oleh tanda baca petik dua (“…”)
4. Berisi sumber kutipan yaitu nama pengarang, tahun penerbitan, dan
nomor halaman
Contoh : “Argumentasi merupakan suatu retrotika yang berusaha mempengaruhi
pendapat dan seseorang, agat mereka percaya dengan yang dikemukakan
pembicara” (Keraf, 1983:3)
 Kutipan Langsung yang lebih dari 4 baris
1. Kutipan dipisahkan dengan teks dengan jarak tiga spasi
2. Jarak baris antar kutipan satu spasi
3. Kutipan menjorok ke dalam dengan jarak lima spasi dari margin kiri serta
kanan, dan tidak diberi tanda baca petik dua
4. Berisi sumber kutipan yaitu nama pengarang, tahun terbit, dan nomor
halaman
Contoh : Menurut Gorys Keraf (1997:99):
Argumentasi merupakan suatu retorika yang berupaya untuk mempengaruhi sikap
dan pendapat orang lain, sehingga mereka bertindak sesuai dengan yang diingkan
pembicara atau penulisa. Melalui argumentasi seseorang berupaya merangkai fakta
dengan sedemikian rupa, sehingga dapat menunjukkan suatu gagasan itu benar atau
salah. Dalam penyampaian argumentasi biasanya disertai dengan bukti, penjelasan,
alas an, dan ulasan objektif yang disertai analogi, contoh, dan sebab-akibat.

B. Kutipan Tidak Langsung


Kutipan Tidak Langsung merupakan kutipan yang telah diringkas dari sumber
kutipan asli. Kutipan tidak langsung ditulis menyatu dengan tulisan yang kita tulis
dan tidak diapit tanda petik.
Cara penulisan :
1. Kutipan menyatu dengan teks lain
2. Jarak antar baris spasi rangkap
3. Tidak diapit tanda petik dua
4. Terdapat sumber kutipan
Contoh : Belanda melemahkan posisi raja dengan cara menguras kekayaanya dan
ditukarkan dengan dukungan militer, raja pun bersedia membayar mahal untuk
memperoleh pengawalan pasukan pribadi (Robert, 2002:30)

C.Tata Cara Penulisan Sumber Kutipan

1. Memasukkan Nama Penulis di Dalam Tanda Kurung


Contoh :
Fotosintesis adalah proses yang terjadi pada daun untuk menghasilkan makanan
hasil dari proses kimiawi yang terjadi di dalamnya (Nugraha, 1995, p. 17).
2. Kutipan Tanpa Adanya Nama Penulis
Contoh :
Penyakit banyak sekali tumbuh di masa pencaroba ini (“Dampak Perubahan
Musim,” 2015).

3. Kutipan dengan Nama Penulis yang Sama


Contoh :
Menahan diri untuk tidak makan atau diet bisa mencegah obesitas (A. Nugraha,
1997). Namun, faktanya diet bisa menimbulkan penyakit lain seperti mag, dan mal
nutrisi (B. Nugraha, 2000).

4. Kutipan Tanpa Identitas Tahun


Jika terdapat referensi yang tidak mencantumkan tahun terbit, kutipan ditulis
“tanpa tahun” di dalam kurung dibelakang tulisan nama pengarang.
Contoh :
…dana moneter internasional ( Wardhana, tanpa tahun : 117).

5. Kutipan dengan Beberapa Pengarang


Jika menggunakan referensi yang ditulis beberapa pengarang, maka kutipan ditulis
dalam format nama-nama pengarang, tahun terbit buku, dan letak halaman yang
ditulis dalam satu kurungan. Tanda titik koma “;” memisahkan setiap nama
pengarang.
Contoh :
…dalam pembangunan ekonomi (Rahman, 1997 : 8; Anwar, 1979 : 10; Wirawan,
1989:12).

6. Kutipan dengan 2 Pengarang


Jika terdapat referensi yang ditulis oleh 2 pengarang, kutipan ditulis dengan format
nama akhir dari kedua pengarang, jika lebih dari dua gunakan istilah “dkk”.
Contoh :
Kuisioner adalah suatu daftar yang berisi rangkaian pertanyaan tentang suatu hal
(Sumardjan dan Koentjaraningrat, 1967:63).

7. Kutipan dengan Nama Pengarang ditulis Sesudah Kutipan


Sebelum menuliskan kutipan, buat kalimat pengantar yang sesuai dengan topik
kutipan yang diambil, kemudian tulis nama akhir pengarang, tahun terbit, titik dua
dan nomor halaman di dalam kurung.
Contoh :
Lebih tegas lagi, dikatakan bahwa amoniak dikirimkan secara kontinu untuk
memenuhi keperluan PT. Petro Kimia, dan diekspor ke Filipina, India, Thailand,
Korsel, dan Jepang (Subandi, 1987:40).
8. Kutipan dengan Nama Pengarang ditulis Sebelum Kutipan

Sebelum menuliskan kutipan, buat kalimat pengantar yang sesuai dengan topik
kutipan yang diambil, kemudian tulis nama akhir pengarang, tahun terbit, titik dua
dan nomor halam di dalam kurung. Baru setelah itu tulis kutipan yang diinginkan.
Contoh :
Dalam hal pengasapan ini, Suhadi (1952:34) mengatakan, pengasapan ikan dengan
menaikan suhu semaksimal mungkin akan mendapatkan…
Demikian sekilas tentang cara penulisan kutipan dalam sebuah karya ilmiah,
semoga beranfaat dan membantu dalam penyusunan karya ilmiah. Terima kasih.

2. Cara menulis angka pada karya ilmiah

 Bilangan dalam karya ilmiah ditulis dengan angka kecuali jika bilangan
tersebut terdapat pada awal kalimat maka bilangan ditulis dengan huruf.
 Penulisan bilangan desimal merujuk pada ketentuan bahasa Indonesia yakni
ditulis dengan koma (,) dan bukan dengan titik (.).
 Sementara itu, penulisan satuan dinyatakan dengan singkatan resmi tanpa
disertai dengan tanda titik (.) di belakangnya.

Angka Arab atau angka Romawi lazim dipakai sebagai lambang bilangan atau
nomor.

 Angka Arab: 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9
 Angka Romawi: I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, L (50), C (100), D
(500), M (1.000), V̄ (5.000), M̄ (1.000.000)

II.I.1. Bilangan dalam teks yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis
dengan huruf, kecuali jika dipakai secara berurutan seperti dalam perincian.

Misalnya:

 Mereka menonton drama itu sampai tiga kali.


 Koleksi perpustakaan itu lebih dari satu juta buku.

II.I.2. Bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf.

Misalnya:

 Lima puluh siswa teladan mendapat beasiswa dari pemerintah daerah.


 Tiga pemenang sayembara itu diundang ke Jakarta.
Catatan: Penulisan berikut dihindari:

 50 siswa teladan mendapat beasiswa dari pemerintah daerah.


 3 pemenang sayembara itu diundang ke Jakarta.

Apabila bilangan pada awal kalimat tidak dapat dinyatakan dengan satu atau dua
kata, susunan kalimatnya diubah.

Misalnya:

 Panitia mengundang 250 orang peserta.


 Di lemari itu tersimpan 25 naskah kuno.

Catatan: Penulisan berikut dihindari:

 250 orang peserta diundang panitia.


 25 naskah kuno tersimpan di lemari itu.

II.I.3. Angka yang menunjukkan bilangan besar dapat ditulis sebagian dengan
huruf supaya lebih mudah dibaca.

Misalnya:

 Dia mendapatkan bantuan 250 juta rupiah untuk mengembangkan usahanya.


 Perusahaan itu baru saja mendapat pinjaman 550 miliar rupiah.

II.I.4. Angka dipakai untuk menyatakan (a) ukuran panjang, berat, luas, isi, dan
waktu serta (b) nilai uang.

Misalnya:

 0,5 sentimeter
 5 kilogram

II.I.5. Angka dipakai untuk menomori alamat, seperti jalan, rumah, apartemen,
atau kamar.

Misalnya:

 Jalan Tanah Abang I No. 15 atau


 Jalan Tanah Abang I/15
II.I.6. Angka dipakai untuk menomori bagian karangan atau ayat kitab suci.

Misalnya:

 Bab X, Pasal 5, halaman 252


 Surah Yasin: 9

II.I.7. Penulisan bilangan dengan huruf dilakukan sebagai berikut.

a. Bilangan Utuh

Misalnya:

 dua belas (12)


 tiga puluh (30)

b. Bilangan Pecahan

Misalnya:

 setengah atau seperdua (1/2)


 seperenam belas (1/16)

II.I.8. Penulisan bilangan tingkat dapat dilakukan dengan cara berikut.

Misalnya:

 abad XX
 abad ke-20

II.I.9. Penulisan angka yang mendapat akhiran -an dilakukan dengan cara berikut.

Misalnya:

 lima lembar uang 1.000-an (lima lembar uang seribuan)


 tahun 1950-an (tahun seribu sembilan ratus lima puluhan)

II.I.10. Penulisan bilangan dengan angka dan huruf sekaligus dilakukan dalam
peraturan perundang-undangan, akta, dan kuitansi.

Misalnya:
 Setiap orang yang menyebarkan atau mengedarkan rupiah tiruan,
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (2), dipidana dengan pidana
kurungan paling lama 1 (satu) tahun dan pidana denda paling banyak
Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).
 Telah diterima uang sebanyak Rp2.950.000,00 (dua juta sembilan ratus lima
puluh ribu rupiah) untuk pembayaran satu unit televisi.

II.I.11. Penulisan bilangan yang dilambangkan dengan angka dan diikuti huruf
dilakukan seperti berikut.

Misalnya:

 Saya lampirkan tanda terima uang sebesar Rp900.500,50 (sembilan ratus


ribu lima ratus rupiah lima puluh sen).
 Bukti pembelian barang seharga Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah) ke atas
harus dilampirkan pada laporan pertanggungjawaban.

II.I.12. Bilangan yang digunakan sebagai unsur nama geografi ditulis dengan
huruf.

Misalnya:

 Kelapadua
 Kotonanampek

3. Cara menulis singkat pada karya ilmiah

1. Untuk penulisan pertama kali suatu nama harus ditulis lengkap dan
kemudian diikuti dengan singkatan resminya dalam kurung.
Contoh :

Dalam laporan tahunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) disebutkan


bahwa ….

2. Untuk penulisan berikutnya singkatan resmi yang ada dalam kurung


digunakan tanpa perlu menuliskan kepanjangannya.

Dalam laporan tahunan PBB tersebut dinyatakan bahwa ….


3. Singkatan yang tidak resmi tidak boleh digunakan, misal seperti dll, tdk,
sbb.

II.H.1. Singkatan nama orang, gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat diikuti dengan
tanda titik pada setiap unsur singkatan itu.

Misalnya:

 A.H. Nasution = Abdul Haris Nasution


 H. Hamid = Haji Hamid

II.H.2.a. Singkatan yang terdiri atas huruf awal setiap kata nama lembaga
pemerintah dan ketatanegaraan, lembaga pendidikan, badan atau organisasi, serta
nama dokumen resmi ditulis dengan huruf kapital tanpa tanda titik.

Misalnya:

 NKRI = Negara Kesatuan Republik Indonesia


 UI = Universitas Indonesia

II.H.2.b. Singkatan yang terdiri atas huruf awal setiap kata yang bukan nama diri
ditulis dengan huruf kapital tanpa tanda titik.

Misalnya:

 PT = perseroan terbatas
 MAN = madrasah aliah negeri

II.H.3. Singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti dengan tanda titik.

Misalnya:

 hlm. = halaman
 dll. = dan lain-lain

II.H.4. Singkatan yang terdiri atas dua huruf yang lazim dipakai dalam surat-
menyurat masing-masing diikuti oleh tanda titik.

Misalnya:

 a.n. = atas nama


 d.a. = dengan alamat

II.H.5. Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata
uang tidak diikuti tanda titik.

Misalnya:

 Cu = kuprum
 cm = sentimeter

II.H.6. Akronim nama diri yang terdiri atas huruf awal setiap kata ditulis dengan
huruf kapital tanpa tanda titik.

Misalnya:

 BIG = Badan Informasi Geospasial


 BIN = Badan Intelijen Negara

II.H.7. Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf
dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal kapital.

Misalnya:

 Bulog = Badan Urusan Logistik


 Bappenas = Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

II.H.8. Akronim bukan nama diri yang berupa gabungan huruf awal dan suku kata
atau gabungan suku kata ditulis dengan huruf kecil.

Misalnya:

 iptek = ilmu pengetahuan dan teknologi


 pemilu = pemilihan umum

4. Cara menulis Daftar Pustaka

Penulisan daftar pustaka juga merupakan hal terpenting dari penulisan karya ilmiah
dan dilakukan untuk menghindari dan meminimalisir plagiarisme. Daftar pustaka
pada dasarnya mengandung tiga unsur penting yaitu penulis, judul, dan fakta-fakta
penerbitan yang meliputi tempat atau kota pustaka tersebut diterbitkan, nama
penerbit, dan tahun penerbitan. Terdapat beberapa sistem penulisan daftar pustaka,
namun yang umum digunakan oleh perguruan tinggi di Indonesia adalah  APA
style atau American  Psychological Association.

Adapun beberapa ketentuan umum penulisan daftar pustaka adalah sebagai


berikut :

 Sumber kutipan yang terdapat dalam naskah atau teks karya ilmiah harus
ditulis secara lengkap dalam daftar pustaka dan begitu pun sebaliknya.
 Nama penulis yang ditulis terlebih dahulu dalam daftar pustaka adalah nama
belakang atau nama keluarga. Pengecualian pada penulisan nama Cina,
Jepang, atau Korea karena nama belakang atau nama keluarga berada di
awal.
 Dalam penulisan daftar pustaka, gelar akademik atau gelar keagamaan atau
gelar kebangsawanan penulis tidak perlu ditulis.
 Jika nama penulis tidak diketahui, maka judul karya dari penulis yang tidak
bernama tersebut dituliskan sebagai tema utama.
 Huruf kapital digunakan untuk menulis huruf pertama dari judul karya atau
judul tambahan.
 Daftar pustaka ditulis secara berurutan berdasarkan abjad nama belakang
atau nama keluarga penulis dengan jarak 1,5 spasi.
 Dalam penulisan daftar pustaka, baris kedua setiap sumber pustaka ditulis
dengan jarak 5 ketikan dari batas tepi kiri baris pertama dengan jarak antar
baris 1,5 spasi

5. Cara menulis daftar pustaka berdasarkan jenis sumber ( karya


ilmiah, buku,essay, dan sebagainya)

1. Cara Menulis Daftar Pustaka Sumber Buku

Susunan penulisan daftar pustaka yang bersumber dari buku antara lain:

 Nama penulis.

Nama penulis wajib ditulis secara terbalik dimulai dari nama belakang dan
penulisan nama harus dipisah menggunakan tanda koma, “,”. Jika nama
berjumlah lebih dari dua kata maka urutan penulisan dimulai dari nama
terakhir lalu dilanjut dengan nama depan dan nama kedua. Antara nama
terakhir dan nama awal dipisah dengan tanda koma.
 Tahun terbit.

Penulisan harus berupa angka tidak berupa kalimat.

 Judul Buku.

Ditulis sesuai dengan penulisan judul asli termasuk penggunaan font capital
di setiap kata kecuali kata penghubung serta wajib menggunakan font italic.
Khusus kata tugas menggunakan huruf cetak biasa.

 Kota penerbit.
 Penerbit.

Sebagai pengingat, jangan lupa sertaka tanda titik dua, “:”, antara penulisan
kota penerbit dan penerbit buku tersebut.

2. Cara Menulis Daftar Pustaka Sumber Koran/Majalah

Susunan penulisan daftar pustaka yang bersumber dari koran dan majalah
antara lain:

 Nama penulis artikel


 Judul artikel

Penulisan judul menggunakan huruf cetak normal dan menggunakan huruf


kapital di setiap kata kecuali kata penghubung.

 Nama koran atau majalah

Penulisan nama koran atau majalah untuk daftar pustaka menggunakan huruf
kapital di awal kata.

 No Halaman

Daftar pustaka dengan sumber koran atau majalah tidak menggunakan lokasi
penerbit dan penerbit. Itu menjadi pembedanya dengan daftar pustaka yang
bersumber dari buku.

3. Cara Menulis Daftar Pustaka Sumber Jurnal, Makalah, Laporan.


Baik jurnal, makalah, atau laporan secara umum terbagi menjadi dua jenis yaitu
berupa print out dan online atau digital. Berikut adalah susunan penulisan daftar
pustaka dengan sumber jurnal:

 Nama penulis
 Tahun terbit jurnal
 Judul jurnal
 Nama penerbit
 Mencatumkan informasi tentang volume atau edisi jurnal
 Link url untuk mengakses jika jurnal bersumber dari jurnal online
 Tanggal akses jurnal

4. Cara Menulis Daftar Pustaka Sumber Skripsi, Tesis, Disertasi,

Penulisan daftar pustaka dengan sumber baik skripsi, tesis, atau disertasi
memiliki format yang sama, antara lain:

 Nama
 Tahun terbit
 Judul skripsi, tesis, disertasi yang bisa ditulis dalam tanda petik (“”)
 Nama fakultas
 Nama universitas
 Lokasi kota dari universitas.

5. Cara Menulis Daftar Pustaka Sumber Internet/Website/Media Online

 Nama penulis artikel


 Tahun penulisan
 Judul artikel
 Link url
 Tanggal dan jam akses artikel

Anda mungkin juga menyukai