Anda di halaman 1dari 7

Nama : Amos Alpredo Sihombing

Nim : 7182220009
MK : UTS Akuntansi Sektor Publik

Jawaban

1. Perbedaan istilah akuntansi sektor publik dan akuntansi publik terletak pada bagian
sektor, dimana menurut beberapa pakar, Akuntansi sektor publik seharusnya disebut
sebagai akuntansi publik tanpa menggunakan kata sektor, karena kata publik sudah
mencakup akuntansi pemerintah dan akuntansi non pemerintah. Tetapi menurut
beberapa ahli, penggunaan kata sektor di perlukan untuk memperjelas bagian yang
bersangkutan dengan akuntansi.

Menurut saya akuntansi sektor publik hanya berfokus pada penerapan dari akuntansi
sektor publik yaitu sesuatu yang berhubungan dengan organisasi pemerintahan atau
swasta yang tidak bertujuan untuk mencari laba sedangkan akuntansi publik itu lebih
luas lagi mencakup sistem dari akuntansi itu sendiri.

2. Perbedaannya yaitu
a. Tujuan organisasi
Dilihat dari tujuannya, organisasi sektor public berbeda dengan sektor privat.
Perbedaan yang menonjol terletak pada tujuan untuk memperoleh laba. Pada sektor
swasta terdapat semangat untuk memaksimumkan laba, sedangkan pada sektor public
tujuan utama organisasi bukan untuki memaksimumkan laba tetapi pemberian
pelayanan publik, seperti pendidikan, kesehatan masyarakat, keamanan, penegakan
hokum transportasi publik, dan penyediaan barang kebutuhan public. Meskipun
tujuan utama sektor publik adalah pemberian pelayanan public, tidak berarti
organisasi sektor publik sama sekali tidak memiliki tujuan yang bersifat financial.
Organisasi sektor publik juga memiliki tujuan financial, akan tetapi hal tersebut
berbeda baik secara filosofi. Usaha pemerintah untuk meningkatkan penerimaan
Negara, peningkatan laba pada perusahaan-perusahaan milik Negara atau milik
daerah, upaya pemerintahan daerah untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerahnya
(PAD) adalah contoh adanya tujuan financial pada organisasi sektor publik.
b.      Sumber-sumber pendanaan
Struktur pembiayaan sektor public berbeda dengan sektor privat dalam hal bentuk,
jenis, dan tingkat resiko. Pada sektor public sumber pendanaan berasal dari pajak dan
restribusi, laba perusahaan milik negara, pinjaman pemerintah berupa utang luar negri
dengan obligasi pemerintah, dan lain-lain pendapatan yang sah. Pada sektor privat
sumber pembiayaan dipisahkan menjadi sumber pembiayaan internal dan sumber
pembiayaan eksternal. Sumber pembiayaan internal terdiri atas bagian laba yang
diinvestasikan kembali ke perusahaan dan modal pemilik. Sedangkan sumber
pembiayaan eksternal misalnya utang bank, penerbitan obligasi, dan penerbitan saham
baru untuk mendapatkan dana dari public.

c.       Pola Pertanggung jawaban


Pertanggungjawaban manajemen sektor publik berbeda dengan sektor privat.
Manajemen pada sektor privat bertanggung jawab kepada pemilik perusahaan
(pemegang saham) dan kreditor atas dana yang diberikan. Pada sektor public
manajemen bertanggung jawab kepada masyarakat karena sumber dana yang
digunakan dalam rangka pemberian pelayanan public berasal dari masyarakat.

d.      Struktur Organisasi


Struktur organisasi pada sektor public bersifat birokratis, kaku, dan hierarkis,
sedangkan struktur organisasi pada sektor privat lebih fleksibel. Struktur organisasi
pada sektor privat dapat berbentuk datar, piramid, lintas fungsional (cross fungsional),
dan lainnya sesuai dengan pilihan organisasi. Salah satu faktor utama yang
membedakan sektor publik dengan sektor privat adalah adanya dengan pengaruh
politik yang sangat tinggi pada organisasi sektor publik.

e.       Karakteristik Anggaran dan stokeholder


Jika dilihat dari karateristik anggaran, pada sektor public rencana anggaran
dipublikasikan kepada masyarakat secara terbuka untuk dikritisi dan didiskusikan.
Anggaran bukan sebagai rahasia Negara. Sementara itu anggaran pada sektor privat
tertutup bagi public karena anggaran merupakan rahasia perusahaan.
f. Sistem Akuntansi yang Digunakan
Perbedaan yang lain adalah sistem akuntansi yang digunakan. Sistem akuntansi yang
biasa digunakan pada sektor swasta adalah akuntansi berbasis akrual (accrual
accounting) sedangkan pada sektor publik lebih banyak menggunakan sistem
akuntansi berbasis kas (cash accounting).

7.      Tolak Ukur


Tolak ukur organisasi sektor publik sulit diidentifikasi secara jelas, apakah
pencapaian kepuasan masyarakat, keberhasilan dalam memanfaatkan dana sesuai dgn
anggaran atau efisiensi dan efektifitas kegiatan sedangkan sektor swasta lebih jelas
dalam pengukurannya yaitu mencari laba

CONTOH ORGANISASI SEKTOR PUBLIK


1.      Instansi Pemerintah
Instansi pemerintah merupakan bagian organisasi sektor publik yang berbentuk
instansi pemerintah adalah sebagai berikut :
       Pemerintah pusat, termasuk didalamnya :
Kementrian seperti Departemen Dalam Negeri, Departemen Sosial, Departemen
Keuangan, dll.
  Lembaga dan Badan Negara seperti KPU, KPK, dll.

2. Pemerintah Daerah, termasuk didalamnya :


Satuan Kerja Perangkat Daerah seperti Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas
Perhubungan, Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, Kantor
Catatan Sipil, dll.

3. Organisasi Nirlaba Milik Pemerintah


nirlaba milik pemerintahan merupakan bagian organisasi sektor publik yang
bentuknya bukan instansi pemerintahan, tetapi dimiliki oleh pemerintah.Contohnya :
Perguruan Tinggi BHMN
Rumah Sakit milik Pemerintah seperti RSCM, RS Daerah
Yayasan milik pemerintah
4. Organisasi Nirlaba Milik Swasta
Organisasi nirlaba milik swasta merupakan bagian organisasi sektor publik yang
dimiliki dan dikelola oleh pihak swasta. Contohnya :
Yayasan seperti Sampoerna Foundation, Dompet Dhuafa Republika, dll
Sekolah dan Universitas Swasta
Rumah Sakit milik swasta

Contoh dari privat itu adalah PT Indofood, Tbk PT Maybank,Tbk

3. Pendekatan Anggaran :
a. Pendekatan tradisonal, adalah pendekatan yang menyusun anggaran tidak
berdasarkan analisa kerja atau pun program kerja untuk mencapai tujuan,
melainkan lebih kepada kebutuhan untuk belanja atau pengeluaran dan berdasarkan
jumlah anggaran tahun sebelumnya.
b. Pendekatan New Publik Manajemen – Anggaran Kerja, adalah penyusunan
anggaran berdasarkan Value for money untuk mengukur kinerja dalam pencapain
tujuan dan sasaran pelayanan publik. ( Value for money adalah indikator yang
memberikan informasi apakah anggaran yang dibelanjakan akan memberikan suatu
nilai yang sesuai dana yang dikeluarkan ).
c. Pendekatan New Publik Manajemen – Program Budgedting, adalah penyusunan
anggaran berdasarkan pekerjaan atau program kerja yang akan dijalankan .
d. Pendekatan New Publik Manajemen – Zero based Budgedting ( ZBB ) adalah
penyusunan anggaran berdasarkan kebutuhan saat ini.dan value for money.
e. Pendekatan New Publik Manajemen – Planning, Programing, and Budgedting
System ( PPBS ) adalah penyusunan anggaran melalui proses perencanaan dan
perumusan program kegiatan suatu organisasi.

Indonesia menggunakan Pendekatan New Publik manajemen – anggaran kerja.

4. Asas-asasnya :

a. Azas tahunan, artinya membatasi masa berlakunya atau periode anggaran untuk
suatu tahun tertentu, mulai dari 1 Januari – 31 Desember. Contoh : APBN
b. Asas universalitas, mengharuskan agar setiap transaksi keuangan ditampilkan
secara utuh dalam dokumen anggaran. Contoh : Menjurnal transaksi, Rekonsiliasi
Bank.
c. Asas spesialitas, mewajibkan agar kredit anggaran yang disediakan terinci secara
jelas peruntukannya. Contoh : Pencantatan transaksi pada Buku Besar Akuntansi.
d. Asas kesatuan, menghendaki agar semua Pendapatan dan Belanja Negara/Daerah
disajikan dalam satu dokumen anggaran. Contoh : -
e. Akuntabilitas berorientasi pada hasil, yaitu asas yang menentukan bahwa setiap
kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan Penyelenggara Negara, khususnya
pengelolaan keuangan negara harus dapat dipertanggung-jawabkan kepada
masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan. Contoh : Penyerahan Laporan keuangan
kepada dan DPR/ DPRD.
f. Profesionalitas, yaitu asas yang mengutamakan keahlian yang berlandaskan kode
etik dan ketentuan peraturan perundang-undangan, khususnya dalam pengelolaan
keuangan negara. Contoh : Pemeriksaan Laporan Keuangan oleh BPK.
g. Proporsionalitas, yaitu asas yang mengutamakan keseimbangan antara hak dan
kewajiban Penyelenggara Negara, serta teralokasinya sumber daya yang tersedia
secara proporsional terhadap hasil yang akan dicapai. Contoh : Adanya UU yang
mengatur tentang Ketentuan pidan, sanksi administratif dan ganti rugi terhadap
penyimpang Kebijakan.
h. Keterbukaan, yaitu asas yang membuka diri terhadap hak masyarakat untuk
memperoleh informasi yang benar, jujur, dan tidak diskriminatif tentang
pengelolaan keuangan negara dalam setiap tahapannya, baik dalam perencanaan
dan penganggaran, pelaksanaan anggaran, pertanggung-jawaban, maupun hasil
pemeriksaan, dengan tetap memperhatikan perlindungan atas hak asasi pribadi,
golongan, dan rahasia negara.
Contoh : Realisasi Laporan keuangan APBD di situs resmi pemerintahan.
i. Pemeriksaan keuangan oleh badan pemeriksa yang bebas dan mandiri, artinya
pemeriksaan atas tanggung jawab dan pengelolaan keuangan negara/daerah
dilakukan oleh badan pemeriksa yang independen. Contoh : Pemeriksaan oleh
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
5. Tahap awal yang harus dilakukan untuk melakukan perencanaan dan penyusunan
APBN ialah dengan melalui tahap pendahuluan. Sama aja sih kayak kamu bikin karya
tulis gitu, harus ada pendahuluan. Dalam tahap ini dilarang buru-buru lho Squad.

Di tahap ini, pemerintah harus bisa menentukan arah kebijakannya dan skala prioritas
pembangunan nasional. Selain itu, juga harus dipertimbangkan perkiraan penerimaan
dan pengeluaran negara serta mempertimbangkan asumsi-asumsi dasar dalam APBN.
Jangan kamu kira gampang dalam menyusun APBN itu gampang lho Squad. Di tahap
pendahuluan ini ada beberapa asumsi yang memengaruhi APBN seperti:

1. pertumbuhan ekonomi;
2. tingkat inflasi;
3. nilai tukar rupiah;
4. tingkat suku bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN) tiga bulan;
5. harga minyak mentah Indonesia; dan
6. lifting minyak dan gas bumi

Asumsi dasar tersebut kemudian dibahas dalam rapat antarkomisi dengan kementerian
atau lembaga teknis terkait. Baru deh setelah itu melakukan proses finalisasi
penyusunan rancangan anggaran pendapatan belanja negara (RAPBN) oleh
pemerintah.

Setelah tahap pendahuluan, APBN yang baru berupa rancangan itu kemudian masuk
ke tahap pengajuan, pembahasan, dan penetapan. Pada tahap ini dimulai dengan
pidato presiden yang merupakan pengantar RUU (Rancangan Undang-Undang)
APBN itu sendiri dan Nota keuangan. Kemudian, menteri keuangan dan panitia
anggaran DPR melakukan pembahasan bersama kementerian dan lembaga teknis
terkait. Hasil dari pembahasan tersebut berupa Undang-Undang APBN yang
didalamnya memuat satuan anggaran.

Pembiayaan tugas umum pemerintah dan pembangunan dapat diajukan kementerian


atau lembaga dengan membuat Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga
(RKAKL) yang ditujukan ke Kementerian Keuangan dan Bappenas. Pengajuan
tersebut dibahas yang kemudian menjadi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)
untuk dilakukan verifikasi sebelum proses pembayaran.
Setelah hasil verifikasi selesai, kepala/pimpinan yang mengajukan RKAKL tersebut
mengajukan surat permintaan pembayaran kepada Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara (KKPN). Di dalam pelaksanaannya, APBN disertakan petunjuk berupa
Keppres (Keputusan Presiden) yang berfungsi sebagai pedoman dalam pelaksanaan
APBN.

Anda mungkin juga menyukai