Anda di halaman 1dari 9

S1 Keperawatan STIKes Widya Nusantara Palu

Selasa, 08 Mei 2012

Askep Filariasis
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN FILARIASIS
A.    Definisi
Filariasis adalah penyakit menular ( Penyakit Kaki Gajah ) yang disebabkan oleh cacing
Filaria yang ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk. Penyakit ini bersifat menahun ( kronis ) dan
bila tidak mendapatkan pengobatan dapat menimbulkan cacat menetap berupa pembesaran kaki,
lengan dan alat kelamin baik perempuan maupun laki-laki. 
            Di Indonesia penyakit Kaki Gajah tersebar luas hampir di Seluruh propinsi. Berdasarkan
laporan dari hasil survei pada tahun 2000 yang lalu tercatat sebanyak 1553 desa di 647
Puskesmas tersebar di 231 Kabupaten 26 Propinsi sebagai lokasi yang endemis, dengan jumlah
kasus kronis 6233 orang. Hasil survai laboratorium, melalui pemeriksaan darah jari, rata-rata
Mikrofilaria rate (Mf rate) 3,1 %, berarti sekitar 6 juta orang sudah terinfeksi cacing filaria dan
sekitar 100 juta orang mempunyai resiko tinggi untuk ketularan karena nyamuk penularnya
tersebar luas. Untuk memberantas penyakit ini sampai tuntas
WHO sudah menetapkan Kesepakatan Global ( The Global Goal of Elimination of
Lymphatic Filariasis as a Public Health problem by The Year 2020 (. Program eliminasi
dilaksanakan melalui pengobatan missal dengan DEC dan Albendazol setahun sekali selama 5
tahun dilokasi yang endemis dan perawatan kasus klinis baik yang akut maupun kronis untuk
mencegah kecacatan dan mengurangi penderitanya. Indonesia akan melaksanakan eliminasi
penyakit kaki gajah secara bertahap dimulai pada tahun 2002 di 5 kabupaten percontohan.
Perluasan wilayah akan dilaksanakan setiap tahun. Penyebab penyakit kaki gajah adalah tiga
spesies cacing filarial yaitu; Wucheria bancrofti, Brugia malayi dan Brugia timori. Vektor
penular : Di Indonesia hingga saat ini telah diketahui ada 23 spesies nyamuk dari genus
Anopheles, Culex, Mansonia, Aedes & Armigeres yang dapat berperan sebagai vector penular
penyakit kaki gajah.

B.     Penyebab

Filariasis disebabkan oleh cacing filarial yang menyerupai benang yang hidup didalam
tubuh manusia.
  Cacing ini dapat bertahan hidup selama 4-6 tahun dalam kelenjar getah bening ( bagian tubuh
yang melindungi kita dari penyakit)
   Cacing ini berkembang biak di dalam tubuh daan menghasilkan jutaan anak cacing yang beredar
dalam darah.
  Filariaais disebabkan oleh tiga jenis cacing filarial yaitu : Wuchereria Bancrofli, Brugia Malayi
dan Brugia Tintori.

C.    Cara penularan
Seseorang dapat tertular atau terinfeksi penyakit kaki gajah apabila orang tersebut digigit
nyamuk yang infektif yaitu nyamuk yang mengandung larva stadium III ( L3 ). Nyamuk tersebut
mendapat cacing filarial kecil ( mikrofilaria ) sewaktu menghisap darah penderita mengandung
microfilaria atau binatang reservoir yang mengandung microfilaria. Siklus Penularan penyakit
kaiki gajah ini melalui dua tahap, yaitu perkembangan dalam tubuh nyamuk ( vector ) dan tahap
kedua perkembangan dalam tubuh manusia (hospes) dan reservoair.
  Filariasis di tularkan dari seseorang yang dalam darahnya terdapat anak cacing (microfilaria)
kepada orang lain melalui gigitan nyamuk. Orang tersebut mungkin menjadi sakit mungkin juga
tidak.
   Pada waktu nyamuk menghisap darah microfilaria akan terhisah dan masuk kedalam badan
nyamuk.
  Dalam 1 sampai 2 minggu kemudian mukrofilaris berubah menjadi larva dan  dapat ditularkan
kepada orang lain sewaktu nyamuk menggigitnya.

   Daur Penularan Filaria Gejala klinis Filariais Akut adalah berupa:


1.      Demam berulang-ulang selama 3 - 5 hari, Demam dapat hilang bila istirahat dan muncul lagi
setelah bekerja berat ;
2.      Pembengkakan kelenjar getah bening (tanpa ada luka) didaerah lipatan paha, ketiap
(lymphadenitis) yang tampak kemerahan, panas dan sakit ;
3.      Radang saluran kelenjar getah bening yang terasa panas dan sakit yang menjalar dari pangkal
kaki atau pangkal lengan kearah ujung (retrograde lymphangitis) ;
4.      Filarial abses akibat seringnya menderita pembengkakan kelenjar getah bening, dapat pecah dan
mengeluarkan nanah serta darah ;
5.      Pembesaran tungkai, lengan, buah dada, buah zakar yang terlihat agak kemerahan dan terasa
panas (early lymphodema).
6.      Gejala klinis yang kronis ; berupa pembesaran yang menetap (elephantiasis) pada tungkai,
lengan, buah dada, buah zakar (elephantiasis skroti).

D.    Diagnosis
Filariasis dapat ditegakkan secara Klinis ; yaitu bila seseorang tersangka Filariasis
ditemukan tanda-tanda dan gejala akut ataupun kronis ; dengan pemeriksaan darah jari yang
dilakukan mulai pukul 20.00 malam waktu setempat, seseorang dinyatakan sebagai penderita
Filariasis, apabila dalam sediaan darah tebal ditemukan mikrofilaria.
      E. pencegahan
Dengan berusaha menghindarkan diri dari gigitan nyamuk vector ( mengurangi kontak
dengan vector) misalnya dengan menggunakan kelambu bula akan sewaktu tidur, menutup
ventilasi rumah dengan kasa nyamuk, menggunakan obat nyamuk semprot atau obat nyamuk
baker, mengoles kulit dengan obat anti nyamuk, atau dengan cara memberantas nyamuk ; dengan
membersihkan tanaman air pada rawa-rawa yang merupakan tempat perindukan nyamuk,
menimbun, mengeringkan atau mengalirkan genangan air sebagai tempat perindukan nyamuk ;
membersihkan semak-semak disekitar rumah.
E.      Pengobatan    
Secara massal dilakukan didaeah endemis dengan menggunakan obat Diethyl
Carbamazine Citrate (DEC) dikombinasikan dengan Albenzol sekali setahun selama 5 ? 10
tahun, untuk mencegah reaksi samping seperti demam, diberikan Parasetamol ; dosis obat untuk
sekali minum adalah, DEC 6 mg/kg/berat badan, Albenzol 400 mg albenzol (1 tablet ) ;
pengobatan missal dihentikan apabila Mf rate sudah mencapai < 1 % ; secara individual /
selektif; dilakukan pada kasus klinis, baik stadium dini maupun stadium lanjut, jenis dan obat
tergantung dari keadaan kasus.

ASUHAN KEPERAWATAN FILARIASIS


A.    Pengakajian
Riwayat kesehatan
Jenis infeksi sering memberikan petunjuk pertama karena sifat kelainan imun. Cacing
filariasis menginfeksi manusia melalui gigitan nyamuk infektif yang mengandung larva stadium
III. Gejala yang timbul berupa demam berulang-ulang 3-5 hari, demam ini dapat hilang pada saat
istirahat dan muncul lagi setelah bekerja berat.

Pemeriksaan fisik (Objektif) dan Keluhan (Sujektif)


- Aktifitas / Istirahat
Gejala : Mudah lelah, intoleransi aktivitas, perubahan pola tidur.
Tanda : Kelemahan otot, menurunnya massa otot, respon fisiologi aktivitas ( Perubahan TD, frekuensi
jantung).
- Sirkulasi
Tanda : Perubahan TD, menurunnya volume nadi perifer, perpanjangan pengisian kapiler.
- Integritas dan Ego
Gejala : Stress berhubungan dengan perubahan fisik, mengkuatirkan penampilan, putus asa, dan
sebagainya.
Tanda : Mengingkari, cemas, depresi, takut, menarik diri, marah.
- Integumen
Tanda : Kering, gatal, lesi, bernanah, bengkak, turgor jelek.
- Makanan / Cairan
Gejala : Anoreksia, permeabilitas cairan.
Tanda : Turgor kulit buruk, edema.
- Hygiene
Gejala : Tidak dapat menyelesaikan AKS
Tanda : Penampilan tidak rapi, kurang perawatan diri.
- Neurosensoris
Gejala : Pusing, perubahan status mental, kerusakan status indera peraba, kelemahan otot.
Tanda : Ansietas, refleks tidak normal
- Nyeri / Kenyamanan
Gejala : Nyeri umum / local, rasa terbakar, sakit kepala.
Tanda : Bengkak, penurunan rentang gerak.
- Keamanan
Gejala : Riwayat jatuh, panas dan perih, luka, penyakit defisiensi imun, demam berulang, berkeringat
malam.
Tanda : Perubahan integritas kulit, pelebaran kelenjar limfe.
- Seksualitas
Gejala : Menurunnya libido
Tanda : Pembengkakan daerah skrotalis
- Interaksi Sosial
Gejala : Masalah yang ditimbulkan oleh diagnosis, isolasi, kesepian.
Tanda : Perubahan interaksi, harga diri rendah, menarik diri.
Pemeriksaan diagnostic
Menggunakan sediaan darah malam, diagnosis praktis juga dapat menggunakan ELISA dan
rapid test dengan teknik imunokromatografik assay. Jika pasien sudah terdeteksi kuat telah
mengalami filariasis limfatik, penggunaan USG Doppler diperlukan untuk mendeteksi
pengerakan cacing dewasa di tali sperma pria atau kelenjer mammae wanita.

B.     Diagnosa keperawatan
1.      Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan peradangan pada kelenjar getah bening
2.      Nyeri berhubungan dengan pembengkakan kelenjar limfe
3.      Harga diri rendah berhubungan dengan perubahan fisik
4.      Mobilitas fisik terganggu berhubungan dengan pembengkakan pada anggota tubuh
5.      Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan bakteri, defisit imun, lesi pada kulit

C.     Intervensi keperawatan
1.      Diagnosa Keperawatan : Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan peradangan pada kelenjar
getah bening
Hasil yang diharapkan : Suhu tubuh pasien dalam batas normal.
No. Intervensi Rasional
1.      Berikan kompres pada daerah frontalis dan axial
2.      Monitor vital sign, terutama suhu tubuh
3.      Pantau suhu lingkungan dan modifikasi lingkungan sesuai kebutuhan, misalnya sediakan selimut
yang tipis
4.      Anjurkan kien untuk banyak minum air putih
5.       Anjurkan klien memakai pakaian tipis dan menyerap keringat jika panas tinggi
6.       Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapi pengobatan (anti piretik).
Rasionalisai :
1.      Mempengaruhi pusat pengaturan suhu di hipotalamus, mengurangi panas tubuh yang
mengakibatkan darah vasokonstriksi sehingga pengeluaran panas secara konduksi
2.      Untuk mengetahui kemungkinan perubahan tanda-tanda vital
3.      Dapat membantu dalam mempertahankan / menstabilkan suhu tubuh pasien.
4.      Diharapkan keseimbangan cairan tubuh dapat terpenuhi
5.      Dengan pakaian tipis dan menyerap keringat maka akan mengurangi penguapan
6.      Diharapkan dapat menurunkan panas dan mengurangi infeksi

2.      Diagnosa Keperawatan : Nyeri berhubungan dengan pembengkakan kelenjar limfe


Hasil yang diharapkan : Nyeri hilang
Intervensi :
1.      Berikan tindakan kenyamanan (pijatan / atur posisi), ajarkan teknik relaksasi.
2.      Observasi nyeri (kualitas, intensitas, durasi dan frekuensi nyeri).
3.      Anjurkan pasien untuk melaporkan dengan segera apabila ada nyeri.
4.      Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapi pengobatan (obat anelgetik).
Rasional :
1.      Meningkatkan relaksasi, memfokuskan kembali perhatian dapat meningkatkan koping.
2.      Menentukan intervensi selanjutnya dalam mengatasi nyeri
3.      Nyeri berat dapat menyebabkan syok dengan merangsang sistem syaraf simpatis, mengakibatkan
kerusakan lanjutan
4.      Diberikan untuk menghilangkan nyeri.

3.      Diagnosa keperawatan : Harga Diri Rendah berhubungan dengan perubahan fisik


Hasil yang diharapkan :
- Menyatakan gambaran diri lebih nyata
- Menunjukan beberapa penerimaan diri daripada pandangan idealism
- Mengakui diri sebagai individu yang mempunyai tanggung jawab sendiri
Intervensi :
1.      Akui kenormalan perasaan
2.      Dengarkan keluhan pasien dan tanggapan – tanggapannya mengenai keadaan yang dialami
3.      Perhatikan perilaku menarik diri, menganggap diri negatif, penggunaan penolakan atau tudak
terlalu menpermasalahkan perubahan actual
4.      Anjurkan kepada orang terdekat untuk memperlakukan pasien secara normal (bercerita tentang
keluarga)
5.      Terima keadaan pasien, perlihatkan perhatian kepada pasien sebagai individu
6.      Berikan informasi yang akurat. Diskusikan pengobatan dan prognosa dengan jujur jika pasien
sudah berada pada fase menerima
Kolaborasi :
Rujuk untuk berkonsultasi atau psikoterapi sesuai dengan indikasi Pengenalan perasaan
tersebut diharapkan membantu pasien untuk menerima dan mengatasinya secara efektif.
Rasional
1.      Memberi petunjuk bagi pasien dalam memandang dirinya, adanya perubahan peran dan
kebutuhan, dan berguna untuk memberikan informasi pada saat tahap penerimaan
2.      Mengidentifikasi tahap kehilangan / kebutuhan intervensi.
3.      Melihat pasien dalam kluarga, mengurangi perasaan tidak berguna, tidak berdaya, dan persaan
terisolasi dari lingkungan dan dapat pula memberikan kesempatan pada orang terdekat untuk
meningkatkan kesejahteraan.
4.      Membina suasana teraupetik pada pasien untuk memulai penerimaan diri
5.      Fokus informasi harus diberikan pada kebutuhan – kebutuhan sekarang dan segera lebih dulu,
dan dimasukkan dalam tujuan rehabilitasi jangka panjang.
6.      Mungkin diperlukan sebagai tambahan untuk menyesuaikan pada perubahan gambaran diri.
4.      Diagnosa keperawatan : Mobilitas fisik terganggu berhubungan dengan pembengkakan pada
anggota tubuh
Hasil yang diharapkan : Menunjukkan perilaku yang mampu kembali melakukan aktivitas
Intervensi :
1.      Lakukan Retang Pergerakan Sendi (RPS)
2.      Tingkatkan tirah baring / duduk
3.      Berikan lingkungan yang tenang
4.      Tingkatkan aktivitas sesuai toleransi
5.      Evaluasi respon pasien terhadap aktivitas
Rasionalisi
1.      Meningkatkan kekuatan otot dan mencegah kekakuan sendi
2.      Meningkatkan istirahat dan ketenangan, menyediakan enegi untuk penyembuhan
3.      tirah baring lama dapat meningkatkan kemampuan
4.      Menetapkan kemampuan / kebutuhan pasien dan memudahkan pilihan intervensi
5.      kelelahan dan membantu keseimbangan
6.      Diagnosa Keperawatan : Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan bakteri, defisit imun,
lesi pada kulit
Hasil yang diharapkan : Mempertahankan keutuhan kulit, lesi pada kulit dapat hilang.
Intervensi:
1.      Ubah posisi di tempat tidur dan kursi sesering mungkin (tiap 2 jam sekali). 
Gunakan pelindung kaki, bantalan busa/air pada waktu berada di tempat tidur dan pada waktu
duduk di kursi.
2.      Periksa permukaan kulit kaki yang bengkak secara rutin.
3.      Anjurkan pasien untuk melakukan rentang gerak.
4.      Kolaborasi : Rujuk pada ahli kulit. Meningkatkan sirkulasi, dan mencegah terjadinya dekubitus.
Rasionalisasai ;
1.      Mengurangi resiko abrasi kulit dan penurunan tekanan yang dapat menyebabkan kerusakan
aliran darah seluler.
2.      Tingkatkan sirkulasi udara pada permukaan kulit untuk mengurangi panas/ kelembaban.
3.      Kerusakan kulit dapat terjadi dengan cepat pada daerah – daerah yang beresiko terinfeksi dan
nekrotik.
4.      Meningkatkan sirkulasi, dan meningkatkan partisipasi pasien.
5.      Mungkin membutuhkan perawatan profesional untuk masalah kulit yang dialami.
D.    Implementasi
1.      melakukan kompres pada daerah frontalis dan axial
2.      menganjurkan klien untuk banyak minum air putih
3.      melakukan tindakan kenyamanan (pijatan / atur posisi), ajarkan teknik relaksasi.
4.      melakukan Retang Pergerakan Sendi (RPS)
5.      mengevaluasi respon pasien terhadap aktivitas
6.      memeriksa permukaan kulit kaki yang bengkak secara rutin.

E.     Evaluasi
Setelah melakukan tidakan keperawatan diharapkan klien akan mendapatkan perubahan yang
lebih baik, jika tidak ada hasil yang didapatkan  maka tindakan akan dihentikan dan mengkaji
kembali keadaan klien dengan membuat intervensi baru.
Diposting oleh Syamsuddin Acho di 18.18   
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
1 komentar:

Anggita Sari mengatakan...
kami sekeluarga ingin mengucapkan
puji syukur kepada AKY SANTORO
atas nomor togel.nya yang AKY
berikan 4 angkah alhamdulillah
ternyata itu benar2 tembus
dan alhamdulillah sekarang saya
bisa melunasi semua utan2 saya yang
ada sama tetangga dan bukan hanya
itu AKY. insya
allah saya akan coba untuk membuka usaha sendiri demi mencukupi
kebutuhan keluarga saya sehari-hari itu semua berkat bantuan AKY SANTORO
sekali lagi makasih banyak ya AKY bagi saudara yang ingin di bantu melalui jalan di
bawa ini
>TOGEL JITU
>PESUGIHAN UANG GAIB
>PESUGIHAN JIN KHODAM
>PESUGIHAN ASMA
>PESUGIHAN UANG SEPASANG
>PESUGIHAN TUYUL| PELARIS USAHA
>PESUGIHAN UANG BALIK
yang ingin merubah nasib seperti saya silahkan hubungi AKY SANTORO,,di
0852-1320-2855, atau KLIK DI SINI dan saya sudah membuktikan sekarang giliran
saudara yg di luarsana

21 Desember 2016 09.54

Posting Komentar

Posting Lebih BaruPosting LamaBeranda


Langganan: Posting Komentar (Atom)
STIKes Widya Nusantara Palu
Syamsuddin Acho

Syamsuddin Acho
u berusaha agar tiap hembusan nafasku slalu diantarkan dg ucapan ALHAMDULILLAH, karena kurang lebih dari 22 tahun
m, akku cmn merupakan sumbangan cairan steril dari sang AYAH TERCINTA, yg terselamatkan menembus istana yang
nya dimiliki oleh wanita khusus'y IBUKU TERCINTA n TERSAYANG , akk hanya titipan yang numpang dalam OVARIUM yang
selimutkan oleh ENDOMETRIUM n yg hanya mendapatkan mkanan dari IBU melalui suapan sang PLASENTA, , smua ini
s KUASA dari_Nya, , yg akhirnya mmnjamkan akk OKSIGEN pe saat ini masih sempat akku nikmati. .serta anugrah tida
ntinya akk nikmati dlm keindahan DUNIA yg juga merupakan tmpat persinggahan untuk slalu mencari bekal untuk
dupan yg abadi kelak.namun mmliki cita-cita yg sangat sederhana yaitu ingin slalu melihat AYAH BUNDA_ku slalu
senyum bahagia n akhirnya mnikmati pnjaman oksigen pd detik terkhir dlm keadaan KHUSNUL KHOTIMAH. .dan
antikan oleh knikmatan SURGA JANNATUNNA'IIM pada khidupan kedua .INSYA.ALLOOH. AMIIIEENN. .(^_^)
Lihat profil lengkapku
Arsip Blog
      
Tema Perjalanan. Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai

  • Bab I
    Bab I
    Dokumen8 halaman
    Bab I
    Ferdian Hadi Chriztianto
    Belum ada peringkat
  • Counjuction
    Counjuction
    Dokumen10 halaman
    Counjuction
    maiza masyitah
    Belum ada peringkat
  • Fatimah
    Fatimah
    Dokumen8 halaman
    Fatimah
    maiza masyitah
    Belum ada peringkat
  • Askep Gastritis
    Askep Gastritis
    Dokumen20 halaman
    Askep Gastritis
    maiza masyitah
    Belum ada peringkat
  • Agama Soal Klasifikasi
    Agama Soal Klasifikasi
    Dokumen5 halaman
    Agama Soal Klasifikasi
    maiza masyitah
    Belum ada peringkat
  • Agama Soal Klasifikasi
    Agama Soal Klasifikasi
    Dokumen5 halaman
    Agama Soal Klasifikasi
    maiza masyitah
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv RZ
    Bab Iv RZ
    Dokumen1 halaman
    Bab Iv RZ
    maiza masyitah
    Belum ada peringkat
  • Askeb Uyunnnnnnnnnnnnn
    Askeb Uyunnnnnnnnnnnnn
    Dokumen14 halaman
    Askeb Uyunnnnnnnnnnnnn
    maiza masyitah
    Belum ada peringkat
  • Akontabilitas
    Akontabilitas
    Dokumen23 halaman
    Akontabilitas
    maiza masyitah
    Belum ada peringkat
  • Askeb Ruang Rawat Ank Rita
    Askeb Ruang Rawat Ank Rita
    Dokumen73 halaman
    Askeb Ruang Rawat Ank Rita
    maiza masyitah
    Belum ada peringkat
  • 7
    7
    Dokumen5 halaman
    7
    maiza masyitah
    Belum ada peringkat
  • ASUHAN KEBIDANAN PADA LETAK LINTANG
    ASUHAN KEBIDANAN PADA LETAK LINTANG
    Dokumen35 halaman
    ASUHAN KEBIDANAN PADA LETAK LINTANG
    maiza masyitah
    Belum ada peringkat
  • Roleplay Pendkes Risna
    Roleplay Pendkes Risna
    Dokumen3 halaman
    Roleplay Pendkes Risna
    maiza masyitah
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Syok
    Jurnal Syok
    Dokumen18 halaman
    Jurnal Syok
    maiza masyitah
    Belum ada peringkat
  • A. Pengkajian
    A. Pengkajian
    Dokumen23 halaman
    A. Pengkajian
    maiza masyitah
    Belum ada peringkat
  • MKLB Dan Debridement
    MKLB Dan Debridement
    Dokumen20 halaman
    MKLB Dan Debridement
    maiza masyitah
    Belum ada peringkat
  • 7
    7
    Dokumen5 halaman
    7
    maiza masyitah
    Belum ada peringkat
  • Bronco Peumonia
    Bronco Peumonia
    Dokumen15 halaman
    Bronco Peumonia
    maiza masyitah
    Belum ada peringkat
  • JKHGFD
    JKHGFD
    Dokumen8 halaman
    JKHGFD
    maiza masyitah
    Belum ada peringkat
  • Asfiksia
    Asfiksia
    Dokumen10 halaman
    Asfiksia
    maiza masyitah
    Belum ada peringkat
  • Naskah Publikasi Ilmiah
    Naskah Publikasi Ilmiah
    Dokumen15 halaman
    Naskah Publikasi Ilmiah
    AndiSetiawan
    Belum ada peringkat
  • Pengertian Anak
    Pengertian Anak
    Dokumen10 halaman
    Pengertian Anak
    maiza masyitah
    Belum ada peringkat
  • Asfiksia
    Asfiksia
    Dokumen16 halaman
    Asfiksia
    A1 Styc14
    Belum ada peringkat
  • JJHGVGKJNKMLKL
    JJHGVGKJNKMLKL
    Dokumen11 halaman
    JJHGVGKJNKMLKL
    maiza masyitah
    Belum ada peringkat
  • Asfiksia
    Asfiksia
    Dokumen10 halaman
    Asfiksia
    maiza masyitah
    Belum ada peringkat
  • Bahan Seminar 4b Panti Jompo
    Bahan Seminar 4b Panti Jompo
    Dokumen25 halaman
    Bahan Seminar 4b Panti Jompo
    maiza masyitah
    Belum ada peringkat
  • Asfiksia
    Asfiksia
    Dokumen16 halaman
    Asfiksia
    A1 Styc14
    Belum ada peringkat
  • JHHFJKKJ
    JHHFJKKJ
    Dokumen7 halaman
    JHHFJKKJ
    maiza masyitah
    Belum ada peringkat
  • MKLB Dan Debridement
    MKLB Dan Debridement
    Dokumen20 halaman
    MKLB Dan Debridement
    maiza masyitah
    Belum ada peringkat