10 21143 JHP Vol40 No3 224
10 21143 JHP Vol40 No3 224
Abstrak
The fall of the New Order government together with the economic collapse in
1998 gave us the lesson of the important role of law for the economic
development. The impressive economic growth developed by the New Order
government could not last long and collapsed quickly because the economic
development was nOI supported by good legal system and proper law
enforcement. This phenomenon confirms the theory about the role of law as a
tool of economic development. Law can bring economic efficiency in a
country and g ive certainty which is essential for any economic player. This
article will analyze whether the Reform Government has used law as a 1001
for economic development after the 1998 econom ic crisis. The analysis will
discuss (he efforts of the Reform government to apply law as a tool for
economic development and the barriers for their effort. The conclusion of
this article will recommend actions that must be done by the Reform
government to improve 1ndonesian economy by using law as the tool of
development.
I. Pendahuluan
1 Penuiis adalah dosen tetap pacta Fakultas Hukum Universitas Brawijaya untuk
3 ".,-I World Bank Policy Research Reporl, The East Asian Mira cle: Economic
Growth and Public Policy" . (New York: Oxford Un ivers ity Press, 1993 ) in, "Indonesia. SalU
dad Delapon Negara dengan Keaj a iban Pertumbllhan Ekonom i", KOMPAS, 18 Oktober
1993 . hal. I.
-I Fai sa l Basri dan Har is Munandar, "Lall skap Ekonomi Indones ia" , (Jakarta:
Ke ncana. 2009). hal. 3 dan 6.
366 Jurnai Hukllm dan Pembangunan Ta"u/1 ke-40 No.3 JlIli-Seprember 2010
dan oligopo li. Praktek rent-seeking ini mengakibatkan kegiatan usaha tidak
berjalan pada skala biaya yang minimum dan seetis ien mungkin , yang pada
akhirnya menciptakan perekonomian biaya tinggi (high-cost economy ) yang
membebani semua pelaku usaha dan menurunkan produktivitas mereka.'
Ekonomi yang tidak efisien dan berbiaya tinggi ini mengakibatkan
penurunan daya saing ekonomi Indonesia terutama di tingkat dunia.
Selain mengakibatkan perekonomian yang tidak efisien dan berbiaya
tinggi, masalah lemahnya penegakan hukum juga mengakibatkan tingginya
tingkat ketidak-pastian dalam melakukan kegiatan usaha di Indonesia.
Padahal dalam kenyataannya, setiap pe laku usaha selalu membutuhkan iklim
berusaha yang dapat diprediksi (predictable) dan diperhitungkan (calculable)
untuk menentukan untung-rugi usaha mereka. Menurut Prof. Charles
Himawan, tingginya ketidak-pastian dalam melakukan usaha di Indonesia
disebabkan karen a keadaan penegakan hukum dan si stem peradilan di
Indonesia yang sangat buruk. Banyak putusan-putusan pengadilan yang tidak
menghormati kesepakatan yang telah dibuat oleh pelaku bisnis, misalnya
putusan pengadi lan yang mengesampingkan pilihan hukum dan pilihan
arbitrase para pihak. Ketidak-pastian hukum juga di sebabkan karen a
seringnya pengadilan menolak untuk mengeksekusi perjanjian-perjanjian
kredit yang telah disepakati para pihak. Keadaan ini mengakibatkan ketidak-
etis ienan dan ketidak-pastian dalam me lakukan kegiatan usaha di Indonesia
karena tidak adanya cara yang efektif bagi pelaku usaha untuk melaksanakan
kontrak bisnis mereka, untuk menagih hutang, untuk mengeksekusi agunan ,
dan untuk menggugat pailit 6
Pendapat Prof. Iwan Jaya Azi s maupun Prof. Charles Himawan ini
membenarkan teori tentang peranan penting hukum dalam pembangunan
ekonomi yang sudah disuarakan oleh para pakar Law and Economics
(Hukum dan Ekonomi), seperti Max Weber, David D. Friedman dan Richard
Posner. Max Weber, sosiolog Jerman, dalam bukunya yang terkenal Die
Protestantische Ethik und dey 'Geist' des Kapilalismus (Etika Protestan dan
Spirit Kapitalisme) menegaskan bahwa hukum yang rasional menjadi dasar
dari pembangunan ekonomi karena dengan hukum yang rasional , pelaku
6 eh. Himawan. Hukum Macet. Penyebab Utama Kredit Macer, KOMPAS, 5 dan 6
Agustus 1993, ha l. 4. Lihat juga: Era Masyarakal indusrri Juga Per/II Jaminan Kepastian
Hukunl , KOMPAS, 15 September 1995 , hal. 13. Lihat juga: Ch. Himawan. Merell SlIa,. HukUnl
Bagi Pe/aku Ekonomi (Bagian II), dari <hl1p://www.kompas.com/9804/21 /EKONOMII
merc09.html>, di akses tanggal 21 April 1998.
Hllkllm sebagai Pembangunan Ekonomi di Era Reformasi, Kusumadara 367
ll. Analisa
A. Reformasi Hukum
7 Max Weber, "Die Protesfantische Ethik und de,. 'Geist' des Kapitalismus",
(1905) diterjemahkan oleh Talcott Parsons, "The Protestant Ethic and the Spirit of
Capitalism ", (New Yo rk: Dover Publications, 2003), li hat juga: David M. Trubek, "Ma'X
Webe r on Law and the Rise of Capital ism", Wisconsin Law Review 3 (1972): 720~ 753.
8Richard A. Posner, Economic, Analysis of Law, 7th ed. (Wolters Kluwer Law &
Business, 2007), lihat juga: David D. Friedman, Law and Economics, 2002, dari
<http J/www.econlib.orgllibrary/Encl /LawandEconom ics.html>, diakses tanggal 27 Maret
2010. Lihat juga: Johnny Ibrahim. "Pendekatan Ekonomi Terhadap Hukum. Teori dan
Implikasi penerapannya dalam Penegakan Hukum" , (Surabaya: CY. Putra Media Nusantara &
ITS Press, 2009).
368 J lIrna/ Hlikum dan Pembangunan Tahun ke-.JO No.3 Ju/i-Seprem ber 20 10
9 Lihat Leller of Iment Pemerintah Indonesia ke pada IMF Jl1l1iai tahun 1998 sampai
lahun 2003.
10 Letter ofintent Pemerintah Indonesia kepada IMF tanggal 20 Janu ari 2000.
20 Syaikhu Us man, et. aI. , Regional Autonomy and fhe Business Climate: Three
Kabupaten Case Studies from North Sumatra, (Indonesia: SMERU, 2001 ), !ihat juga:
Syaikhu Usman, et. aI. , Regional Autonomy and the Business Climate: North Sulawesi and
Corontolo, (Indonesia: SMERU, 2001).
21 OECD, Economic Assessm ent of Indonesia 2008 (O ECD, 2008). Lihal j uga;
Asian Development Bank, Op . Cit.
22 Fenomena ini membenarkan teori "Law Qnd Economics" yang diajarkan oleh
antara lain Max Weber dan Richard Posner ten tang kedudukan hukum dalam pembangunan
ekonomi.
J2 The World Bank Gro up, DOing Bllsiness 2010 Report, June 2008 - May 2009.
dari <http://www.doin gbusiness.orgleconomyrankings/>. diakses tanggal 28 Maret 20 10
33 AFP. Hong Kong Has Bes, Judicial System In Asia: Business. 14 September
40 Faisal Basri dan Hari s Munand ar, Gp. Cit., hal. 20, 59-65,70.
382 Jurnal Hukurn dan Pembangunan Tailun ke-40 No.3 Juli-September 2010
Andi Suruji, Rembllk Nasional, Penahanan Pimpinan KPK dan Adam Smith, 3 1
41
Oklo ber 2009, dari <http://b isniskeuangan .kompas.com/ read/xmI!200911 0/31 /05205 849/
Rembuk.Nasional.dan.Adam.Smilh>, diakses tangga1 3 April 20 10 . Lihat juga: Mumpung Besi
Ma sih Membara", I Dese mbe r 2009, dari , <http ://celak.kompas .comlread/xmI!200911 210 1/
0308 19 IO/mumpung.be si.masih .membara>, diakses tanggal 3 April 2010.
III, Kesimpulan
Dari uraian di alas dapat dis impulkan bahwa di awal era Pemerintahan
Reformasi , pemerintah telah berusaha melakukan reformasi hukum yang
impresif dan te lah berusaha mendudukkan hukum se bagai alat pembangunan
ekonomi. Walau demikian, ternyata reformasi hukum yang dilakukan oleh
Pemerintahan Reformasi ini masih mengandung ban yak kelemahan, sehingga
reformasi hukum tersebut gagal untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di
Indonesia.
Kelemahan dalam reformasi hukum tersebut antara lain berupa
pelaksanaan otonomi daerah yang mengakibatkan ketidak-pastian hukum,
karen a masing-masing daerah di Indonesia mengeluarkan peraturan-
peraturan te ntang pajak, retribusi, prosedur perizinan, yang sa ling tumpang
ti ndih sehingga proses melakukan investasi di Indonesia menjadi rumit,
makan waktu, dan berbiaya tinggi.
Kelemahan reformasi hukum lainnya adalah terlalu banyakn ya
peraturan yang di buat oleh kementrian atau lembaga-Iembaga pemerintahan
yang sal ing bertentangan satu sama lainnya karen a tidak adanya koordinasi
di antara mereka. Terlalu banyaknya peraturan ini memaksa pelaku usaha
untuk membayar biaya tidak resmi dan suap guna mempercepat proses
perizinan dan clearance. Hal ini pada akhirnya menimbulkan ekonomi biaya
tinggi bagi pelaku usaha.
44 Tanpa Partai Demokrat, Dukungan flak Angket Capai 357 Orang, 30 November
2009, dari, <http://nasional.kompas.com/read/xm1l2009/1 1130/1 3465962/tanpa.partai.
demokrat.dukungan .hak.angket.capai.357.orang>, diakses 3 April 2010. Lihatjuga: DemokrQ{
Telap Tolak Angke! Century, 14 November 2009, dari <http ://www.republika.co.id/
beritaJ8940 1lDemokrat_Tetap_ Tolak_ Angket_ Century>, diakses 3 April 2010.
]84 Jurnal Hukum dan Pembangunan Tahun ke-40 No.3 Juli-September 2010
Daftar Pustaka
Buku
Basri, Faisal dan Haris Munandar. Lanskap Ekonomi Indones ia, Jakarta:
Kencana, 2009.
Ibrahim, Johnny. Pendekatan Ekonom i Terhadap Hukum. Teori dan
Implikasi penerapannya dalam Penegakan Hukum. Surabaya: CV.
Putra Media Nusantara & ITS Press, 2009.
Linnan, David K. Insolvency Law and Institutions in Indonesia In Insolvency
Law in East Asia, ed. Tomasic Roman. E ngland: Ashgate, 2006.
Posner, Richard A. Economic, Analysis 0/ Law, 7'" ed. Wo lters Kluwer Law
& Business, 2007.
Weber, Max. Die Protestantische Ethik und der 'Geist' des Kapitalismus,
(1905) diterjemahkan oleh Talcot Parsons, The Protestant Ethic and
the Spirit a/Capitalism. New York : Dover Publications, 2003 .
Internet
AFP. "Hong Kong Has Best Judicial System In Asia. Business ", 14
September 2008, <http ://afp.google.eom/a rticle/ALeqMS glkK vk-
YnNQIHVb2n_HUU MhneDLA>, diakses 27 Maret 2010.
Badan Pereneanaan dan Pembangunan Nasional (BAPPENAS). "Wapres
Panggil Menkeu Soal Manulife, Depkeu Kanada Prates ke Dubes RI",
18 Juni 2002, <http://els.bappenas.go.id/uploadlotheriWapres%
20Panggil%20Menkeu%20soal%20Manulife.htm>, diakses 17 JUlli
2009
Friedman, David D. "Law and Economics 2002 ", <http://www.eeonlib.org/
librarylEne I lLawandEeonomics.html>, diakses 27 Maret 20 I O.
Himawan, eh. "Mereu Suar Hukum Bagi Pelaku Ekonomi (Bagian II)", 21
April 1998, <http ://www.kompas.eom/9804/21IEKONOMli
merc09.html>, diakses 21 April 1998.
Suruji, Andi. "Rembuk Nasional, Penahanan Pimpinan KPK dan Adam
Smith", 31 Oktober 2009, <http ://bisniskeuangan.kompas.eom/read/
xm 1/200911 0/3 IIOS205849lRembuk.Nas ional.dan.Adam.Sm ith>,
diakses 3 April 201 O.
Tajuk Reneana: "Deindustrialisasi Kian Nyata", 8 Oktober 2009,; dari
<http ://cetakkompas.com/readlxmI/200911 0108/02461119/tajuk.
rencana>, diakses 3 April 2010.
Utomo, St Laksanto. "Menyoal Eksekutorial Hak Tanggungan", Antara
News, 1 Januari 2009, dari <http://www.antara.eo.idlprintI1230784
015>, diakses 3 April 2010.