BAB I - BAB V Revisi
BAB I - BAB V Revisi
PENDAHULUAN
1.4. Tujuan
Tujuan yang diperoleh dari pembuatan jaringan komputer ini adalah :
1. Mengetahui cara pembuatan kabel straight dan kabel cross.
2. Mengetahui cara konfigurasi peer to peer.
3. Mengetahui cara konfigurasi wireless/accesspoint.
4. Mengetahui cara konfigurasi jaringan router.
5. Mengetahui cara konfigurasi jaringan WAN di CV Toko Barokah.
1.5. Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari pembuatan jaringan komputer ini adalah :
1. Laporan praktikum diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang
jaringan komputer baik dari media transmisi, instal modem wireless,
konfigurasi jaringan routing serta jaringan WAN.
2. Sebagai referensi untuk pengembangan lebih lanjut.
I-4
Kabel ini berisi empat pasang (pair) kabel yang tiap pair-nya dipilih
(twisted) atau disusun spiral atau saling berlilitan keempat pasang kabel
tembaga tunggal yang berisolator sedangkan untuk menghubungkan dengan
komputer dibutuhkan suatu connector. Connector (8P8C) yang biasa
disebut RJ-45 (RJ=Registered Jack) merupakan pasangan kabel UTP. Sofana
(2014).
II-4
2.4. Wireless/Accesspoint
Wireless Access Point atau biasa disebut Access Point adalah sebuah
perangkat yang memungkinkan suatu perangkat tanpa kabel (nirkabel) dapat
terhubung dengan perangkat berkabel melalui teknologi yang disebut Wi-Fi
(Wireless-Fidelity).
Menurut Sofana (2013:445).Wireless fidelity (Wi-fi) merupakan suatu
terobosan baru yang jauh lebih fleksibel dibandingkan warnet konvensional.
Wireless fidelity (Wifi) merupakan salah satu jaringan komputer bersifat
lokal yang memanfaatkan gelombang radio sebagai media transmisi data.
Informasi data elektronik ditransfer dari satu computer ke komputer lain
melalui gelombang radio. Wifi merupakan teknologi jaringan tanpa kabel
yang menggunakan frekuensi tinggi. Frekuensi yang digunakan oleh
teknologi wifi berada pada spectrum 2,4Ghz. Standar Institute Of Electrical
and Electronics Engineers (IEEE) 802.11.
II-5
II-6
II-7
II-8
KONFIGURASI
3
WIRELESS/ACCESSPOINT
MENGGUNAKAN CISCO Selasa, 15 September 2020
PACKET TRACER
KONFIGURASI
4
JARINGAN ROUTER
MENGGUNAKAN CISCO Senin, 27 September 2020
PACKET TRACER
KONFIGURASI
5
JARINGAN WAN DI
CV TOKO BAROKAH Sabtu, 4 Oktober 2020
MENGGUNAKAN
CISCO PACKET TRACER
III-2
III-4
Tabel 3.1.2. Posisi warna kabel 1 dan 2 pada kabel cross over
2. Peer to peer
Berikut cara pembuatan model jaringan peer to peer;
1. Hidupkan kedua laptop tersebut.
2. Sambungkan kabel LAN yang telah dibuat dengan sistem
crossover tadi pada masing-masing Laptop.
3. Klik kanan icon network pada taskbar kemudian pilih “Open
Network and Sharing Center”.
III-5
III-6
III-9
Router1
Router2
III-11
III-12
III-13
11. Klik pada Router0 lalu ketikkan perintah berikut di mode CLI
12. Klik pada Router1 lalu ketikkan perintah berikut di mode CLI
13. Klik pada Router2 lalu ketikkan perintah berikut di mode CLI
IV-2
2 Orange Orange
4 Biru Biru
6 Hijau Hijau
8 Coklat Coklat
IV-3
l. Berikutnya pada security klik edit dan klik tombol add atau
tambahkan.
IV-12
IV-13
IV-14
9. Senjutnya koneksikan
10. Sini saya menggunakan laptop sebagai devices nya.
11. Pada gambar pertama wireless card adapter-nya belum
terpasang oleh karena itu pada Tab Physical kita ganti seperti
pada gambar kedua dengan catatan kita klik dulu WPC300N
lalu klik tombol ON/OFF untuk mematikan arus yang masuk
setelah selesai mata hidupkan lagi tombol ON/OFF nya.
12. Tes koneksi dengan Klik Tab Desktop pilih PC Wireless.
.
Gambar 4.1.25 Tampilan Desktop
IV-15
13. Pada Tab Connect muncul SSID yang akan ditangkap oleh
laptop. Jika belum muncul maka lalukan refresh terus klik
connet.
IV-16
17. Ketik “admin” pada User Name dan “admin” pada Password
lalu enter.
Gambar 4.1.29. Tampilan Administration
IV-17
IV-18
Gambar 4.1.32. Hasil desain jaringan router
IV-19
PC1
IP Address : 192.168.1.3
Subnet Mask : 255.255.255.0
Default Gateway : 192.168.1.1
PC2
IP Address : 192.168.1.2
Subnet Mask : 255.255.255.0
Default Gateway : 192.168.1.1
PC3
IP Address : 192.168.2.2
Subnet Mask : 255.255.255.0
Default Gateway : 192.168.2.1
PC4
IP Address : 192.168.2.3
Subnet Mask : 255.255.255.0
Default Gateway : 192.168.2.1
PC5
IP Address : 192.168.2.4
Subnet Mask : 255.255.255.0
Default Gateway : 192.168.2.1
IV-20
Gambar 4.1.33. Mengirimkan pesan dari pc0 ke pc3
IV-21
IV-22
Gambar 4.1.38. Router1 diserial3/0
IV-23
Gambar 4.1.40. Router0 pada FastEthernet0/0
IV-24
Gambar 4.1.42. router2 pada FastEthernet0/0
PC1
IP Address : 50.1.27.21
Subnet Mask : 255.0.0.0
Default Gateway : 50.1.27.1
IV-25
PC2
IP Address : 100.1.86.20
Subnet Mask : 255.0.0.0
Default Gateway : 100.1.86.1
PC3
IP Address : 100.1.86.21
Subnet Mask : 255.0.0.0
Default Gateway : 100.1.86.1
PC4
IP Address : 150.1.79.20
Subnet Mask : 255.255.0.0
Default Gateway : 150.1.79.1
PC5
IP Address : 150.1.79.21
Subnet Mask : 255.255.0.0
Default Gateway : 150.1.79.1
IV-26
Network : 150.1.0.0
Mask : 255.255.0.0
Next Hop : 35.1.1.2
Router1
Network : 50.0.0.0
Mask : 255.0.0.0
Next Hop : 35.1.1.1
Network : 150.1.0.0
Mask : 255.255.0.0
Next Hop : 160.1.1.2
Router2
Network : 50.0.0.0
Mask : 255.0.0.0
Next Hop : 160.1.1.1
Network : 100.0.0.0
Mask : 255.0.0.0
Next Hop : 160.1.1.1
IV-27
5. Saatnya melakukan pengetesan dengan cara mengirim kan
pesan dari fitur cisco packet tracer yang sudah ada. Jika hasil
output yang awalnya failed lalu lakukan pengiriman ulang
pesan lagi. Jika berhasil berarti percobaan konfigurasi jaringan
WAN menggunakan cisco packet tracer sudah berhasil;
4.2. Pembahasan
Dari hasil pengamatan penelitian maka penulis dapat menguraikan
pembahasan sebagai berikut :
1. Media Transmisi.
Dari percobaan di atas dapat disimpulkan bahwa:
1. Langkah-langkah dalam merangkai kabel UTP Straight dan
UTP Cross proses pembuatannya hampir sama semua, yang
membedakan adalah posisi warna kabel yang berbeda-beda,
2. Untuk penyusunan Kabel Straight posisi kabel sama baik di
ujung kabel 1 dan 2 sedangkan untuk penyurunan kabel UTP
cross over yang berubah adalah posisi 1,2,3 dan 6, jadi ganjil
ke ganjil dan genap ke genap, yang dirubah cuma 2 tempat.
Jika terjadi kesalahan pada pemasanan kabel pada konektor,
maka untuk membuat ulang harus memotong dan mengulang.
2. Peer to peer.
Dari percobaan di atas dapat disimpulkan bahwa:
1. Membuat jaringan peer to peer dengan dua komputer, tidak
perlu menggunakan perangkat hub atau switch, namun hanya
menggunakan 1 kabel UTP saja yaitu Kabel UTP Cross.
IV-28
2. Kabel Cross berguna untuk menghubungkan device yang
sama. Seperti hanya menghubungkan dua komputer dimana
kedua komputer bisa menjadi server maupun client, jadi tidak
ada perbedaan antara client dan server.
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan pada bab-bab
sebelumnya dari laporan praktikum ini, maka penulis dapat mengambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Mahasiswa dapat mengetahui cara pembuatan kabel straight
dan kabel cross.
2. Mahasiswa dapat mengetahui cara konfigurasi peer to peer.
3. Mahasiswa dapat mengetahui cara konfigurasi wireless/access-
point.
4. Mahasiswa dapat mengetahui cara konfigurasi jaringan router.
5. Mahasiswa dapat mengetahui cara konfigurasi jaringan WAN
di CV Toko Barokah.
5.2. Saran
Setelah melaksanakan kegiatan praktikum, penulis mempunyai beberapa
saran untuk mahasiswa/mahasiswi yang akan melakukan praktikum
selanjutnya, yaitu:
1. Pahami materi sebelum melakukan kegiatan praktikum, agar
tidak kebingungan saat praktikum.
2. Catat selengkap mungkin hasil dari praktikum untuk
mempermudah dalam pembuatan laporan.
3. Sebaiknya laporan praktikum sudah mulai dibuat setelah
melakukan praktikum yang pertama agar tidak mengejar-
ngejar waktu dan asistensi laporan, dan agar laporan pun
selesai dengan hasil yang terbaik.
DAFTAR PUSTAKA