Anda di halaman 1dari 57

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Jaringan komputer adalah dua atau lebih komputer yang terhubung satu
sama lain dan digunakan untuk berbagi data. Jaringan komputer dibangun
dengan kombinasi hardware dan software. Untuk membuat jaringan
komputer, switch dan router menggunakan berbagai protokol dan algoritma
untuk bertukar informasi dan untuk membawa data ke titik akhir yang
diinginkan. Setiap titik akhir (kadang disebut host) dalam jaringan memiliki
pengenal unik, sering kali alamat IP atau alamat Media Access Control yang
digunakan untuk menunjukkan sumber atau tujuan transmisi. Endpoint dapat
mencakup server, komputer pribadi, telepon, dan berbagai jenis hardware
jaringan. Jaringan komputer juga mungkin dibuat dengan menggunakan
gabungan teknologi kabel dan wireless. Perangkat jaringan berkomunikasi
melalui medium transmisi kabel atau wireless.
Untuk mengirimkan data atau informasi dari satu tempat ke tempat lainnya,
kita memperlukan suatu media atau jalur untuk membawanya hingga pada
tujuan yang diinginkan. Media yang membawa data tersebut biasanya disebut
dengan Media Transmisi atau dalam bahasa Inggris disebut dengan
Transmision Medium. Jadi pada dasarnya, yang dimaksud dengan Media
Transimisi adalah media atau jalur yang digunakan untuk membawa
informasi dari pengirim (sender) ke penerima (receiver). Setiap perangkat
elektronik yang difungsikan sebagai alat komunikasi memiliki media
transmisi yang berbeda-beda.
Jaringan komputer juga mungkin dibuat dengan menggunakan gabungan
teknologi kabel dan wireless. Perangkat jaringan berkomunikasi melalui
medium transmisi kabel atau wireless. Untuk jaringan yang menggunakan
kabel, Anda mungkin membutuhkan optical fiber, coaxial cable, atau kabel
tembaga. Sementara itu, jalur jaringan wireless termasuk jaringan komputer
yang menggunakan koneksi data wireless untuk menghubungkan titik akhir.
Titik akhir ini termasuk radio siaran, radio seluler, microwave, dan satelit.
I-2

Jaringan bisa menjadi private atau publik. Jaringan private biasanya


memerlukan user untuk memasukkan kredensial untuk mengakses jaringan.
Biasanya, ini diberikan secara manual oleh administrator jaringan atau
diperoleh langsung oleh pengguna melalui kata sandi atau dengan kredensial
lainnya. Jaringan publik seperti internet tidak membatasi akses.
Pada jaringan komputer ada juga yang menggunakan router yaitu yang mana
router adalah Sebuah Alat Yang Mengirimkan Paket Data Melalui Sebuah
Jaringan Atau Internet Menuju Tujuannya, Melalui Sebuah Proses Yang
Dikenal Sebagai Routing. Proses Routing Terjadi Pada Lapisan 3 (Lapisan
Jaringan Seperti Internet Protocol) Dari Stack Protokol Tujuh-lapis OSI.
Selain router ada juga yang menggunkan konfigurasi routing static yaitu
Routing adalah sebuah cara atau metode pengiriman paket melalui sebuah
jaringan atau network menuju sumber tujuan. Di dalam OSI Layer, proses
routing ini terjadi pada lapisan yang ke 3 dimana menangani hal-hal yang
berkaitan dengan router. Mudahnya begini.. “Routing bisa dikatakan sebagai
proses pengiriman paket data dan informasi dengan meneruskannya ke
jaringan yang satu ke jaringan yang lainnya berdasarkan protokol tertentu.”

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah dapat diidentifikasikan masalah
yang ada sebagai berikut :
1. Bagaimana cara pembuatan kabel cross dan straight?
2. Bagaimana cara konfigurasi peer to peer?
3. Bagaimana cara konfigurasi wireless/accesspoint?
4. Bagaimana konfigurasi jaringan routing?
5. Bagaimana konfigurasi jaringan WAN di CV Toko Barokah?
I-3

1.3. Batasan Masalah


Dalam penulisan ini maka kami membatasi pembahasan masalah yang ada
yaitu:
1. Perancangan dan pembuatan konfigurasi jaringan WAN.
2. Perancangan jaringan berupa simulasi menggunakan Cisco Packet
Tracer.

1.4. Tujuan
Tujuan yang diperoleh dari pembuatan jaringan komputer ini adalah :
1. Mengetahui cara pembuatan kabel straight dan kabel cross.
2. Mengetahui cara konfigurasi peer to peer.
3. Mengetahui cara konfigurasi wireless/accesspoint.
4. Mengetahui cara konfigurasi jaringan router.
5. Mengetahui cara konfigurasi jaringan WAN di CV Toko Barokah.

1.5. Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari pembuatan jaringan komputer ini adalah :
1. Laporan praktikum diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang
jaringan komputer baik dari media transmisi, instal modem wireless,
konfigurasi jaringan routing serta jaringan WAN.
2. Sebagai referensi untuk pengembangan lebih lanjut.
I-4

1.6. Sistematika Penulisan


Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas dan terperinci mengenai
penulisan penelitian ini maka penulis menguraikan sistematika penulisan
sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini berisikan tentang Latar Belakang, Rumusan Masalah,
Batasan Masalah, Tujuan Masalah, Manfaat, serta Sistematika
Penulisan Laporan.
BAB II LANDASAN TEORI
Dalam bab ini menjelaskan tentang teori – teori dasar yang digunakan
dalam percobaan.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Dalam bab ini berisikan tentang Waktu & Tempat Pratikum, serta
Jenis
Data beserta Pengolahan Data.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini berisikan Hasil Dan Pembahasan hasil dari percobaan.
BAB V PENUTUP
Dalam bab ini berisikan kesimpulan dari seluruh percobaan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Media Transmisi


Transmisi adalah merupakan proses untuk melakukan pengiriman data
dari salah satu sumber data ke penerima data menggunakan komputer / media
elektronik. Sedangkan media transmisi adalah media yang menghubungkan
antara pengirim dan penerima informasi (data). Kegunaan media transmisi
yaitu untuk menghubungkan antara pengirim dan penerima supaya dapat
melakukan pertukaran data, Beberapa alat elektronika, seperti telepon,
komputer, televisi, dan radio membutuhkan media transmisi untuk dapat
menerima data. Seperti pada pesawat telepon, media transmisi yang
digunakan untuk menghubungkan dua buah telepon adalah kabel dan setiap
peralatan elektronika memiliki media transmisi yang berbeda-beda dalam
pengiriman datanya.

Gambar 2.1.1. Alat-alat media transmisi

2.2. Kabel UTP


Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) adalah suatu kabel yang
digunakan sebagai media penghubung antar komputer dan peralatan
jaringan (hub atau switch). Kabel UTP merupakan salah satu kabel yang
paling populer saat ini yang digunakan untuk membuat jaringan komputer.
Dibandingkan dengan kabel lain, kabel UTP merupakan kabel yang
sering dipakai untuk membuat jaringan komputer saat ini.
II-2

Kabel ini berisi empat pasang (pair) kabel yang tiap pair-nya dipilih
(twisted) atau disusun spiral atau saling berlilitan keempat pasang kabel
tembaga tunggal yang berisolator sedangkan untuk menghubungkan dengan
komputer dibutuhkan suatu connector. Connector (8P8C) yang biasa
disebut RJ-45 (RJ=Registered Jack) merupakan pasangan kabel UTP. Sofana
(2014).

2.2.1. Kabel Straight


Kabel straight merupakan kabel yang memiliki cara pemasangan
yang sama antara ujung satu dengan ujung yang lainnya. Kabel straight
digunakan untuk menghubungkan 2 device yang berbeda. Contoh
penggunaan kabel straight adalah sebagai berikut :
1. Menghubungkan antara computer dengan switch.
2. Menghubungkan computer dengan LAN pada modem cable/DSL.
3. Menghubungkan router dengan LAN pada modem cable/DSL.
4. Menghubungkan switch ke router.
5. Menghubungkan hub ke router.

Gambar 2.1.2. Kabel Straight


II-3

2.2.2. Kabel Cross


Kabel cross over merupakan kabel yang memiliki susunan berbeda
antara ujung satu dengan ujung dua. Kabel cross over digunakan untuk
menghubungkan 2 device yang sama. Contoh penggunaan kabel cross over
adalah sebagai berikut :
1. Menghubungkan 2 buah komputer secara langsung.
2. Menghubungkan 2 buah switch.
3. Menghubungkan 2 buah hub.
4. Menghubungkan switch dengan hub.
5. Menghubungkan komputer dengan router.

Gambar 2.1.3. Kabel Cross over

2.3. Peer to peer


Jaringan peer to peer merupakan jaringan komputer dimana setiap
komputer yang terhubung dalam jaringan tersebut merupakan klien sekaligus
juga server. Jaringan ini dibentuk tanpa adanya kontrol terpusat dari sebuah
server yang terdedikasi. Setiap komputer memiliki kedudukan yang sama.
Pertukaran data antar komputer serta penggunaan fasilitas komputer yang
terhubung pada jaringan peer to peer dapat dilakukan secara langsung, tidak
ada pengendali dan pembagian hak akses.
Misalkan ketika komputer A dalam jaringan peer to peer akan mengambil
data dari komputer B, maka pada saat itu komputer A akan bertindak sebagai
server sehingga dapat mengakses file dari komputer B. Sedangkan komputer
B saat itu bertindak sebagai klien.

II-4

Demikian juga sebaliknya, jika komputer B mengambil data dari komputer


A, atau komputer C, maka saat mengakses file komputer B akan bertindak
sebagai server, dan komputer A atau C bertindak sebagai klien. Kedua fungsi
tersebut, server dan klien dapat dilakukan oleh kompter dalam jaringan peer
to peer secara bersamaan.

Gambar 2.1.4. Peer to peer

2.4. Wireless/Accesspoint
Wireless Access Point atau biasa disebut Access Point adalah sebuah
perangkat yang memungkinkan suatu perangkat tanpa kabel (nirkabel) dapat
terhubung dengan perangkat berkabel melalui teknologi yang disebut Wi-Fi
(Wireless-Fidelity).
Menurut Sofana (2013:445).Wireless fidelity (Wi-fi) merupakan suatu
terobosan baru yang jauh lebih fleksibel dibandingkan warnet konvensional.
Wireless fidelity (Wifi) merupakan salah satu jaringan komputer bersifat
lokal yang memanfaatkan gelombang radio sebagai media transmisi data.
Informasi data elektronik ditransfer dari satu computer ke komputer lain
melalui gelombang radio. Wifi merupakan teknologi jaringan tanpa kabel
yang menggunakan frekuensi tinggi. Frekuensi yang digunakan oleh
teknologi wifi berada pada spectrum 2,4Ghz. Standar Institute Of Electrical
and Electronics Engineers (IEEE) 802.11.
II-5

Gambar 2.1.5. Accesspoint

Gambar 2.1.6. WLAN

2.5. Jaringan Router


Menurut Abdul kadir & Terra Ch, Triwahyuni (2013:291). Router
merupakan alat yang dapat dipakai :
1. Menghubungkan sejumlah LAN yang memiliki topologi dan protokol
yang berbeda.
2. Menghubungkan jaringan pada suatu lokasi dengan jaringan pada
lokasi lain.
3. Membagi suatu jaringan berukuran besar menjadi jaringan yang lebih
kecil dan mudah dikelola.
4. Memungkinkan jaringan perusahaan di hubungkan ke internet dan
informasi yang tersedia dapat diakses oleh siapa saja di luar
perusahaan.
5. Mencari jalan terefisien untuk mengirimkan data ke tujuan.
6. Melindungi jaringan dari pemakai yang tidak berhak dengan cara
membatasi akses terhadap data anda.

II-6

Gambar 2.1.7. Router yang digunakan mikrotik

Gambar 2.1.8. Wireless Router

2.6. Konfigurasi Jaringan WAN di CV Toko Barokah


Kami akan melakukan konfigurasi jaringan WAN pada CV Toko
Barokah pada 3 Kota dikepulauan riau. Dengan menggunakan kabel DCE,
Kabel Straight, 3 router, 3 switch dan 6 PC. Untuk pengaturan IP Address nya
:
1. Kota Batam
Menggunakan network 50.1.27.1
2. Kota Tanjung Balai Karimun
Menggunakan network 100.1.84.1
3. Kota Tanjung Pinang
Menggunakan network 150.1.79.1

II-7

Pada tiap kota memiliki sebuah switch untuk menghubungkan Antara PC


host dengan router.

Gambar 2.1.9. Jaringan WAN di CV Toko Barokah

2.7. Cisco Packet Tracer


Simulator alat-alat jaringan Cisco yang sering digunakan sebagai media
pembelajaran dan pelatihan, dan juga dalam bidang penelitian simulasi
jaringan komputer.
Gambar 2.1.10. Tampilan Cisco Packet Tracer

II-8

2.8. Wide Area Network (WAN)


WAN atau Wide Area Network, ialah sebuah jaringan komputer yang
mencakup area lokasi yang lebih luas, dengan melibatkan kesatuan komputer
yang lebih banyak.

Gambar 2.1.11. Wide Area Network (WAN)


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Waktu dan Tempat Praktikum


Tabel 3.1.1. Waktu pelaksanaan percobaan

NO PERCOBAAN HARI DAN


TANGGAL
PEMBUATAN KABEL UTP
1 Jumat, 4 September 2020
STRAIGHT DAN KABEL
CROSS

2 PEER TO PEER Kamis, 10 September 2020

KONFIGURASI
3
WIRELESS/ACCESSPOINT
MENGGUNAKAN CISCO Selasa, 15 September 2020

PACKET TRACER
KONFIGURASI
4
JARINGAN ROUTER
MENGGUNAKAN CISCO Senin, 27 September 2020

PACKET TRACER
KONFIGURASI
5
JARINGAN WAN DI
CV TOKO BAROKAH Sabtu, 4 Oktober 2020

MENGGUNAKAN
CISCO PACKET TRACER
III-2

3.2. Jenis Data


Adapun beberapa jenis daya yaitu data primer dan data skunder dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Data Primer.
Merupakan data yang peneliti peroleh langsung dari sumber
penelitian dengan cara meminta data dari orang yang bersangkutan.
Misalnya data tentang CV Toko Barokah seperti profil, visi, misi dan
data yang didapat dari hasil wawancara.
2. Data Skunder.
Data yang didapat secara tidak langsung dari objek penelitian.
Seperti data yang peneliti peroleh dari buku, jurnal, dan
browsing internet sebagai bahan referensi.

3.3 Pengolahan Data


3.3.1. Struktur dan Langkah Kerja
Adapun struktur dan langkah kerja dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Media Transmisi.
Untuk Cara membuat alat media transmisi (Kabel UTP) silahkan
anda bisa mengikuti panduan membuat kabel UTP straight dibawah
ini;
a. Kupas ujung kabel UTP sekitar 2 cm, sehingga kabel kecil-kecil
yang ada didalamnya kelihatan. Pisahkan kabel-kabel tersebut dan
luruskan. Kemudian susun dan rapikan berdasarkan warnanya
yaitu Orange Putih, Orange, Hijau Putih, Biru, Biru Putih, Hijau,
Coklat Putih, dan Coklat. Setelah itu potong ratakan ujungnya
dengan memotong dengan Crimping tools. Selanjutnya lakukan
crimping menggunakan tank crimping tools Tekan crimping tool
dan pastikan semua pin (kuningan) pada konektor RJ-45 sudah
menggigit tiap-tiap kabel.
III-3

b. Susun Kabel yang sudah dikelupas tadi persis gambar diatas,


kemudian masukkan ke RJ45 baik sisi kanan maupun sisi kiri
sampai pentok ya, untuk lebih jelas berikut urutan kabel dari
urutan pin ke 1 sampai ke 8;
1) Orange Putih >> Pin 1
2) Orange >> Pin 2
3) Hijau Putih >> Pin 3
4) Biru >> Pin 4
5) Biru Putih >> Pin 5
6) Hijau >> Pin 6
7) Coklat Putih >> Pin 7
8) Coklat >> Pin 8.

c. Masukan Jack RJ-45 yang sudah terpasang dengan kabel tadi ke


dalam mulut tang crimping yang sesuai sampai bagian pin Jack
RJ-45 berada didalam mulut tang. Sekarang jepit jack tadi dengan
tang crimping hingga seluruh pin menancap pada kabel. Biasanya
jika pin jack sudah menancap akan mengeluarkan suara “klik”.
d. Sekarang Anda sudah selesai memasang jack RJ-45 pada ujung
kabel pertama. Untuk ujung kabel yang kedua, langkah-
langkahnya sama dengan pemasangan ujung kabel pertama tadi.
Untuk itu, ulangi langkah-langkah tadi untuk memasang Jack RJ-
45 pada ujung kabel yang kedua.
e. Kini waktunya anda test kabel tersebut dengan testing UTP –
RJ45 pastikan semua lampu indikator pada pin 1-8 nyala, jika
sudah nyala berarti semua sudah benar, tetapi jika ada lampu yang
tidak menyala, silahkan anda bisa ulangi lagi dengan teliti cara
Menyusun Kabel UTP Model Staraight diatas.
f. Setelah kita menyusun model kabel straight diatas kini saatnya
kita mencoba untuk menyusun Kabel UTP Cross Over, adapun
langkahnya hampir sama persis sama penyusunan model straight
cuma yang harus perhatikan adalah susunan kabel pada tiap pin 1-
8 beda, Adapun rumus penyusunan kabel UTP Model Cross Over
adalah sebagai berikut :

III-4

Tabel 3.1.2. Posisi warna kabel 1 dan 2 pada kabel cross over

Susunan Kabel UTP Cross Over


Ujung Kabel 1 Ujung Kabel 2
PIN

1 Orange Putih Hijau Putih


2 Orange Hijau
3 Hijau Putih Orange Putih
4 Biru Biru
5 Biru Putih Biru Putih
6 Hijau Orange
7 Coklat Putih Coklat Putih
8 Coklat Coklat

g. Secara sederhana dari tabel diatas bisa disimpulkan untuk


penyusanan kabel yang dirubah / bertukar posisi adalah :
1. Pin 1 > 3 ( Ganjil ke ganjil )
2. Pin 2 > 6 ( genap ke genap )
3. Pin 3 > 1 ( ganjil ke ganjil )
4. Pin 6 > 2 ( genap ke genap )

Untuk langkah pembuatan kabelnya silahkan bisa ikuti


panduan diatas yang sudah saya jelaskan dalam merangkai kabel
UTP straight, prosesnya hampir sama semua, yang membedakan
adalah kabel yang bertukar ini.

2. Peer to peer
Berikut cara pembuatan model jaringan peer to peer;
1. Hidupkan kedua laptop tersebut.
2. Sambungkan kabel LAN yang telah dibuat dengan sistem
crossover tadi pada masing-masing Laptop.
3. Klik kanan icon network pada taskbar kemudian pilih “Open
Network and Sharing Center”.

III-5

4. Di jendela berikutnya, klik “Change adapter setting”


5. Klik kanan pada Local Area Connection kemudian pilih
“Properties
6. Di jendela properties pilih Internet Protocol 4 (TCP/IPv4)
kemudian
klik Properties untuk mengatur IP Address. IP Address tidak boleh
sama supaya tidak terjadi “IP Conflict”. IP Address untuk
komputer-1 adalah 192.168.1.5 dan IP Address untuk komputer-2
adalah 192.168.1.6. Untuk Subnet Mask keduanya diisi dengan
255.255.255.0. Langkah ke-4 sampai ke-7 dilakukan di masing-
masing komputer (Laptop).
7. Agar kedua komputer dapat terhubung, maka keduanya harus
berada dalam satu network group dalam hal ini “WORKGROUP”,
nama grup ini dapat diganti. Langkah-langkahnya sebagai berikut:
8. Masuk ke “System and Security” pada Control Panel kemudian
pilih “System”.
9. Langkah selanjutnya masuk ke halaman “Remote setting”.
10. Klik “Change” untuk mengatur nama komputer dan menyamakan
Network Group dengan nama “WORKGROUP”.
11. Beri nama komputer (optional) dan beri nama Workgroup, tekan
tombol “OK” kemudian restart kedua komputer tersebut.
12. Setelah di-restart, masuk lagi ke Control Panel untuk mengatur
“Advance Sharing”.
13. Agar kedua komputer dapat saling mendeteksi dan dapat
mengakses file atau folder tertentu, atur opsi sharing seperti
gambar di bawah.

3. Konfigurasi Wireless/Accesspoint Menggunakan Cisco Packet


Tracer
Berikut cara konfigurasi Wireless/Accesspoint Menggunakan Cisco
Packet Tracer :
1. Buka aplikasi cisco packet tracer di PC atau Laptop.
2. Buatlah topologinya. Dan setelah itu, masuk ke menu CLI dari
router0 dengan cara double click router0 lalu masuk ke menu
CLI.

III-6

3. Konfigurasi CLI router :


Router>en (masuk ke router0)
Router#conf t (masuk ke konfigurasi router0)
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip add 192.168.1.1 255.255.255.0
(memberikan IP Address dan Netmask)
Router(config-if)#no sh (mengaktifkan interface fast ethernet
0/0)
Router(config-if)#ip dhcp pool nama (mengaktifkan DHCP
Serve)
Router(dhcp-config)#default-router 192.168.1.1 (memberikan
gateway pada DHCP)
Router(dhcp-config)#network 192.168.1.0 255.255.255.0
(membuat range DHCP menjadi seluruh ip yang berada di
network 192.168.1.0/24)
Router(dhcp-config)#dns-server 192.168.1.1 (memberikan
DNS Address untuk DHCP)
Router(dhcp-config)#ip dhcp excluded-address 192.168.1.1
192.168.1.10 (mengecualikan ip 192.168.1.1 sampai
192.168.1.10 agar tidak digunakan client DHCP)
4. Masuk ke konfigurasi dari Access Point lalu buka menu
config. Pilih port yang digunakan untuk terhubung dengan
router0. Centang box bertuliskan On kemudian isi SSID
menjadi nama wifi, disini saya menggunakan nama hotspot.
Kemudian pilih WPA2-PSK pada menu authentication lalu isi
PSK Pass Phrase menjadi nama password wifi, disini saya
menggunakan password download.
III-7

4. Konfigurasi Router Menggunakan Cisco Packet Tracer


Berikut proses konfigurasi jaringan router menggunakan cisco
packet
tracer;
1. Buka Cisco Packet Tracer dan buat design jaringan dan pasang
kabel Straight pada setiap komponen.
2. Setting IP Router pada FastEthernet0/0 di Config seperti ini;
Fa0/0
Port Status : On
Bandwidth : Auto
Duplex : Auto
IP Address: 192.168.0.10
Subnet Mask: 255.255.255.0

3. Setting IP Router pada FastEthernet0/1 di Config seperti ini;


Fa0/1
Port Status : On
Bandwidth : Auto
Duplex : Auto
IP Address: 192.168.1.10
Subnet Mask: 255.255.255.0

4. Setting IP setiap Client pada Switch0.


Switch0
IP Address: 192.168.0.1
Subnet Mask: 255.255.255.0
Default Gateway : 192.168.0.10
III-8

5. Setting IP setiap Client pada Switch1


Switch1
IP Address: 192.168.1.1
Subnet Mask: 255.255.255.0
Default Gateway : 192.168.1.10

6. Ping antara Client yang terhubung dengan Switch0


dengan Switch1. Jika berhasil, maka percobaan
konfigurasi jaringan router berhasil.

5. Konfigurasi Jaringan WAN Menggunakan Cisco Package Tracer


Berikut cara konfigurasi jaringan WAN menggunakan Cisco Packet
Tracer;
1. Sediakan Perangkat yang akan kita gunakan:
Router-PT Generic (3).
Switch-PT Generic (3).
PC-PT Generic (6).
Serial DCE untuk Router ke Router.
Straight untuk Router ke Switch & Komputer.

2. Setting IP setiap perangkat :


Router0 s2/0–10.10.0.1
Router1 s2/0–10.20.0.1
Router1 s3/0–20.20.0.1
Router2 s2/0–20.30.0.1
Router0 Fa0/0–192.168.19.1
Router1 Fa0/0–192.168.20.1
Router2 Fa0/0–192.168.21.1
PC0–192.168.19.2
PC1–192.168.19.3
PC2–192.168.20.2
PC3–192.168.20.3
PC4–192.168.21.2
PC5–192.168.21.3

III-9

3. lalu masukkan command perintah untuk ketiga router


tersebut;
router0

Gambar 3.1.1. Command untuk router0

Router1

Gambar 3.1.2. Command untuk router1


III-10

Router2

Gambar 3.1.3. Command untuk router2

4. Klik pada PC0 lalu pada tab Desktop pilih IP Configuration.


Konfigurasi IP Address, Subnet Mask, dan Default Gateway
seperti gambar;

Gambar 3.1.4. PC0

5. Klik pada PC1 lalu pada tab Desktop pilih IP Configuration.


Konfigurasi IP Address, Subnet Mask, dan Default Gateway
seperti gambar;

III-11

Gambar 3.1.5. PC1

6. Klik pada PC2 lalu pada tab Desktop pilih IP Configuration.


Konfigurasi IP Address, Subnet Mask, dan Default Gateway
seperti gambar;

Gambar 3.1.6. PC2

7. Klik pada PC3 lalu pada tab Desktop pilih IP Configuration.


Konfigurasi IP Address, Subnet Mask, dan Default Gateway
seperti gambar;

III-12

Gambar 3.1.7. PC3

8. Klik pada PC4 lalu pada tab Desktop pilih IP Configuration.


Konfigurasi IP Address, Subnet Mask, dan Default Gateway
seperti gambar;

Gambar 3.1.8. PC4

9. Klik pada PC5 lalu pada tab Desktop pilih IP Configuration.


Konfigurasi IP Address, Subnet Mask, dan Default Gateway
seperti gambar;

III-13

Gambar 3.1.9. PC5

10. Lakukan Static Routing pada setiap router.

11. Klik pada Router0 lalu ketikkan perintah berikut di mode CLI

Gambar 3.1.10. Routing Statik Router0

12. Klik pada Router1 lalu ketikkan perintah berikut di mode CLI

Gambar 3.1.11. Routing Statik Router1

13. Klik pada Router2 lalu ketikkan perintah berikut di mode CLI

Gambar 3.1.12. Routing Statik Router2


III-14

Setelah selesai kita mengkonfigurasi perangkat yang ada,


saatnya kita melakukan pengetesan apakah konfigurasi yang
kita gunakan berhasil atau dengan cara ping menggunakan
komputer atau mengirim kan pesan dari fitur cisco packet
tracer yang sudah ada. jika berhasil menggunakan pesan, hasil
outputnya kita akan dapat lihat pada bagian kanan bawah
seperti berikut ini;

Gambar 3.1.13. Hasil Output Dibawah Pojok Kanan


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Pengamatan


Dari hasil metodologi penelitian maka penulis dapat menguraikan hasil
pengamatan sebagai berikut :
1. Media Transmisi.
Adapun langkah-langkah membuat kable Straight adalah sebagai
berikut;
1. Kupas bagian ujung kabel UTP, kira-kira 3 cm menggunakan
Gunting atau alat lainnya.

Gambar 4.1.1. Kupas bagian ujung kabel UTP

2. Buka 4 pilinan kabel menjadi 8 bagian, kemudian luruskan dan


urutankan kabel sesuai standar kabel straight.

Gambar 4.1.2. Buka 4 pilinan kabel menjadi 8 bagian

3. Setelah urutannya sesuai standar, potong dan ratakan ujung


kabel menggunakan gunting atau alat lainya.
Gambar 4.1.3. Ratakan ujung kabel

IV-2

4. Masukan kabel yang sudah lurus dan sejajar tersebut ke


dalam konektor RJ-45, dengan posisi pengunci konektor
konektor RJ-45 berada di bagian bawah serta pastikan semua
kabel posisinya sudah benar dengan posisi sebagai berikut :

Gambar 4.1.4. Masukan kabel tersebut ke dalam


konektor

Untuk posisi warna kabel 1 dan kabel 2 harus sesuai dengan


tabel dibawah ini:

Tabel 4.1.1. Posisi warna kabel 1 dan 2 pada kabel straight


No Kabel 1 Kabel 2
1 Putih Orange Putih Orange

2 Orange Orange

3 Putih Hijau Putih Hijau

4 Biru Biru

5 Putih Biru Putih Biru

6 Hijau Hijau

7 Putih Coklat Putih Coklat

8 Coklat Coklat
IV-3

5. Selanjutnya lakukan crimping menggunakan tank crimping


tools, tekan crimping tool dan pastikan semua pin (kuningan)
pada konektor RJ-45 sudah menggigit tiap-tiap kabel.

Tabel 4.1.5. Crimping menggunakan tank crimping tools

6. Selanjutnya proses pembuatan kabel crossover. Membuat


kabel cross over memiliki langkah yang hampir sama dengan
kabel straight, perbedaan hanya terletak pada urutan warna
dari salah satu ujung kabel.

Tabel 4.1.2. Posisi warna kabel 1 dan 2 pada kabel


cross over
No Kabel 1 Kabel 2
1 Putih Orange Putih Hijau
2 Orange Hijau
3 Putih Hijau Putih Orange
4 Biru Biru
5 Putih Biru Putih Biru
6 Hijau Orange
7 Putih Coklat Putih Coklat
8 Coklat Coklat
IV-4

Secara sederhana dari tabel diatas bisa disimpulkan untuk


penyusanan kabel yang dirubah / bertukar posisi adalah
1. Pin 1 > 3 ( Ganjil ke ganjil )
2. Pin 2 > 6 ( genap ke genap )
3. Pin 3 > 1 ( ganjil ke ganjil )
4. Pin 6 > 2 ( genap ke genap )

Untuk langkah pembuatan kabelnya silahkan bisa ikuti


panduan diatas yang sudah saya jelaskan dalam merangkai
kabel UTP straight, prosesnya hampir sama semua, yang
membedakan adalah kabel yang bertukar ini,
Jika benar berarti kabel siap dipasang pada jaringan,
namun, jika terjadi kesalahan pada pemasanan kabel pada
konektor, maka untuk membuat ulang harus memotong dan
mengulang cara seperti yang dijelaskan dipoint pertama. Dan
jika lampu indikator sudah menyala dan sesuai sama urutan
kabel tersebut. Maka percobaan tersebut sudah berhasil.

Gambar 4.1.6. Mengecek kabel menggunakan


LAN Tester
IV-5
2. Peer to peer.
Adapun Langkah-langkah Membagikan/Sharing Folder adalah
sebagai berikut;
a. Setting IP Address. Semisal kali ini kita menggunakan
komputer dan laptop maka Komputer A saya setting ip nya
dengan 192.168.13.1 dan Laptop B saya setting dengan
192.168.13.2. Caranya klik kanan pada gambar icon
komputer jaringan yang ada di gambar atas kemudian pilih
‘Open Network and Sharing Center’.

Gambar 4.1.7. Open Network and Sharing Center.

b. Jika langkah pertama sudah dijalankan dengan cara klik


kanan pilih ‘Open Network and Sharing Center’ maka akan
tampil gambar seperti diatas. Klik pada pilihan Ethernet dan
akan tampil gambar seperti di bawah ini.
IV-6

Gambar 4.1.8. Ethernet Status.

c. Klik 2x pada bagian Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4)


maka akan tampil seperti gambar di bawah ini Klik 2x pada
bagian Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4) maka akan
tampil seperti gambar di bawah ini.

Gambar 4.1.9. Ethernet Properties.


IV-7

d. Klik 2x pada bagian Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4)


maka akan tampil seperti gambar di bawah ini.

Gambar 4.1.10. Tampilan (TCP/IPv4) Properties

e. Masukkan ip address seperti penjelasan saya langkah


pertama, untuk kepentingan sederhana jaringan, saya setting
192.168.13.2 dan subnet 255.255.255.0 pada ip address.
Berbeda lagi jika jaringan pada internet.

Gambar 4.1.11. Tampilan Command Prompt

f. Jika sudah setting ip pada laptop b, coba ping atau cek


koneksi jaringan ke laptop a dengan cara masuk run ketik
cmd enter kemudian ketikkan ‘ping 192.168.13.1’. Jika sudah
muncul keterangan reply maka jaringan sudah terkoneksi dan
saatnya kita lanjut pada langkah berikutnya.
IV-8

Gambar 4.1.12. Folder Laporan Praktikum Jarkom

g. Bualah sebuah folder yang nantinya akan di sharing, misal


dalam kasus ini saya membuat folder dengan nama ‘Laporan
Praktikum Jarkom’, Jika sudah buat folder, klik kanan di
folder pilih properties, langkah kesembilan ini tinggal pilih
Tab Sharing, klik Advanced Sharing dan perhatikan gambar
selanjutnya di bawah ini.

Gambar 4.1.13. Tampilan Sharing

h. Jika sudah buat folder, klik kanan di folder pilih properties,


langkah kesembilan ini tinggal pilih Tab Sharing, klik
Advanced Sharing dan perhatikan gambar selanjutnya di
bawah ini.
IV-9

Gambar 4.1.14. Tampilan Advanced Sharing

i. Klik Share This Folder kemudian tinggal pastikan permission


dan security untuk everyone sudah dijalankan.

Gambar 4.1.15. Share Permission

j. Pastikan pada tombol Permission untuk everyone sudah ada.


k. Berikutnya klik tab security disebelah sharing, pada tampilan
awal ini security untuk everyone kan belum ada. Klik tombol
edit dan add everyone lalu checknames.
IV-10

l. Berikutnya pada security klik edit dan klik tombol add atau
tambahkan.

Gambar 4.1.16. Tampilan Select Users or Groups

m. Ketikkan Everyone lalu check names, jika sudah tergaris


untuk everyone, maka tinggal klik ok.

Gambar 4.1.17. Tampilan Permission

n. Pada tab security, everyone sudah aktif.


o. Terakhir. Pada tahap ini sebenarnya kita sudah selesai untuk
sharing data, namun pada settingan jaringan ada 1 hal lagi
yang harus diatur yaitu menghilangkan permintaan password
pada folder sharing. Klik kanan lagi seperti gambar 1
kemudian pilih ‘Change Advanced Sharing Settings’.
IV-11

Gambar 4.1.18. Tampilan All Network

p. Klik pada pilihan All Network.


q. Untuk windows 10 hanya pastikan pada bagian paling bawah
sendiri pilih ‘Turn Off Password Protected Sharing’.

Gambar 4.1.19. Tampilan Run

r. Pada sisi komputer a, ingat yang kita setting laptop b. Pada


komputer a tinggal kita jalankan run ketik ip laptop b seperti
‘\\192.168.13.2’ enter.
s. Ambil data yang diperlukan simpan di komputer kamu.
t. Selesai.

IV-12

3. Konfigurasi Wireless/Accesspoint Menggunakan Cisco Packet


Tracer
Berikut langkah-langkah konfigurasi access point adalah sebagai
berikut;
1. Aktifkan aplikasi Cisco Packet Tracer.
2. Klik wireless devices.
3. Pilih dan drag ke workspace Packet Tracer Linksys
WRT300N Seperti gambar dibawah ini :

Gambar 4.1.20. Tampilan utama Aplikasi Cisco Packet


Tracker

4. Klik pada wireless devices Linksys WRT300N.


Gambar 4.1.21. Gambar Kerangka Jaringan

IV-13

5. Klik tab GUI pilih setup.

Gambar 4.1.22. Tampilan utama GUI

6. Pada konfigurasi kali ini saya menggunakan Automatic


Configuration – DHCP terus kita ubah IP Address menjadi
192.168.1.1 Subnet Maks 255.255.255.0.
Gambar 4.1.23. Tampilan Wireless

7. Selanjutnya klik Wireless kita ubah Network Name (SSID)


sesuai keinginan kita pada konfigurasi kali ini saya hanya
gunakan nama “heril” standar channelnya tetap pada 1 –
2.412GHz.

IV-14

8. Lalu klik Save Setting.

Gambar 4.1.24. Tampilan Physical Device View

9. Senjutnya koneksikan
10. Sini saya menggunakan laptop sebagai devices nya.
11. Pada gambar pertama wireless card adapter-nya belum
terpasang oleh karena itu pada Tab Physical kita ganti seperti
pada gambar kedua dengan catatan kita klik dulu WPC300N
lalu klik tombol ON/OFF untuk mematikan arus yang masuk
setelah selesai mata hidupkan lagi tombol ON/OFF nya.
12. Tes koneksi dengan Klik Tab Desktop pilih PC Wireless.

.
Gambar 4.1.25 Tampilan Desktop

IV-15

13. Pada Tab Connect muncul SSID yang akan ditangkap oleh
laptop. Jika belum muncul maka lalukan refresh terus klik
connet.

Gambar 4.1.26. Tampilan Connect


Gambar 4.1.27. Tampilan Link Information

14. Konfigurasi Acces Point sukses, selanjutnya lakukan pada


Devices berikutnya.
15. Kita akan koneksi IP Address Acces Point.
16. Klik Tab Dekstop lalu klik Web Browser ketikkan URL
Address : 192.168.1.1.

IV-16

Gambar 4.1.28. Tampilan Login

17. Ketik “admin” pada User Name dan “admin” pada Password
lalu enter.
Gambar 4.1.29. Tampilan Administration

IV-17

18. Pada Tab Web Browser klik Administrator ganti Router


Password sesuai yang kita ketik pada User Name dan Re-
enter to confirm bisa kita ketik sesuai dengan keinginan kita
atau tetap dengan “admin”.
19. Selanjutnya kembali pada Tab Dekstop pilih Command
Prompt lalu Run, maka hasilnya akan seperti gambar ini :
Gambar 4.1.30. Tampilan Command Promp

4. Konfigurasi Router Menggunakan Cisco Package Tracer


Berikut proses konfigurasi jaringan router menggunakan cisco
packet tracer;
1. Buka Cisco Packet Tracer dan buat design jaringan

Gambar 4.1.31. Buat desain jaringan router

IV-18
Gambar 4.1.32. Hasil desain jaringan router

2. Setting IP Router pada FastEthernet0/0 dari CLI.


Router>enable
Router#conf ter
Router(config)#interface fa0/0
Router(config-if)#ip address 192.168.1.1
255.255.255.0
Router(config-if)#no shut
3. Setting IP Router pada FastEthernet0/1 dari CLI.
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface fa1/0
Router(config-if)#ip address 192.168.2.1
255.255.255.0
Router(config-if)#no shut

4. Konfigurasikan IP keenam PC tersebut dengan cara. Klik


pada PC yang ingin dikonfigurasi. lalu pada tab Desktop pilih
IP Configuration. Konfigurasi IP Address, Subnet Mask, dan
Default Gateway, lalu setting di IP Configuration seperti ini;
PC0
IP Address : 192.168.1.2
Subnet Mask : 255.255.255.0
Default Gateway : 192.168.1.1

IV-19

PC1
IP Address : 192.168.1.3
Subnet Mask : 255.255.255.0
Default Gateway : 192.168.1.1

PC2
IP Address : 192.168.1.2
Subnet Mask : 255.255.255.0
Default Gateway : 192.168.1.1

PC3
IP Address : 192.168.2.2
Subnet Mask : 255.255.255.0
Default Gateway : 192.168.2.1

PC4
IP Address : 192.168.2.3
Subnet Mask : 255.255.255.0
Default Gateway : 192.168.2.1

PC5
IP Address : 192.168.2.4
Subnet Mask : 255.255.255.0
Default Gateway : 192.168.2.1

5. Dan setelah selesai kita mengkonfigurasi perangkat yang ada,


saatnya melakukan pengetesan dengan cara ping
menggunakan komputer atau mengirim kan pesan dari fitur
cisco packet tracer yang sudah ada.

IV-20
Gambar 4.1.33. Mengirimkan pesan dari pc0 ke pc3

6. Jika berhasil menggunakan pesan, hasil outputnya kita akan


dapat lihat pada bagian kanan bawah seperti berikut ini;

Gambar 4.1.34. Hasil output pesan dari pc0 ke pc3

5. Konfigurasi Jaringan WAN pada CV Toko Barokah


menggunakan cisco packet tracer;
Berikut proses konfigurasi jaringan WAN pada CV Toko Barokah
menggunakan cisco packet tracer;
1. Buka Cisco Packet Tracer dan buat design jaringan lalu
pasang kabel DCE pada router-router pada dan pasang kabel
straight setiap komponen;

Gambar 4.1.35. Hasil desain jaringan router statik

IV-21

2. Konfigurasikan ketiga router tersebut seperti ini;


Gambar 4.1.36. Router0 diserial2/0

Gambar 4.1.37. Router1 diserial2/0

IV-22
Gambar 4.1.38. Router1 diserial3/0

Gambar 4.1.39. Router2 diserial3/0

IV-23
Gambar 4.1.40. Router0 pada FastEthernet0/0

Gambar 4.1.41. Router1 pada FastEthernet0/0

IV-24
Gambar 4.1.42. router2 pada FastEthernet0/0

3. Konfigurasikan IP keenam PC tersebut dengan cara. Klik


pada PC yang ingin dikonfigurasi. lalu pada tab Desktop pilih
IP Configuration. Konfigurasi IP Address, Subnet Mask, dan
Default Gateway, lalu setting di IP Configuration seperti ini;
PC0
IP Address : 50.1.27.20
Subnet Mask : 255.0.0.0
Default Gateway : 50.1.27.1

PC1
IP Address : 50.1.27.21
Subnet Mask : 255.0.0.0
Default Gateway : 50.1.27.1

IV-25
PC2
IP Address : 100.1.86.20
Subnet Mask : 255.0.0.0
Default Gateway : 100.1.86.1

PC3
IP Address : 100.1.86.21
Subnet Mask : 255.0.0.0
Default Gateway : 100.1.86.1

PC4
IP Address : 150.1.79.20
Subnet Mask : 255.255.0.0
Default Gateway : 150.1.79.1

PC5
IP Address : 150.1.79.21
Subnet Mask : 255.255.0.0
Default Gateway : 150.1.79.1

4. Lakukan Static Routing pada setiap router. dengan cara. Klik


pada router yang di static routing terlebih dahulu. lalu pilih
config, setelah itu klik static dikiri. lalu Konfigurasi Network,
Mask, dan Next Hop seperti ini. Setelah itu klik add;
Router0
Network : 100.0.0.0
Mask : 255.0.0.0
Next Hop : 35.1.1.2

IV-26
Network : 150.1.0.0
Mask : 255.255.0.0
Next Hop : 35.1.1.2

Router1
Network : 50.0.0.0
Mask : 255.0.0.0
Next Hop : 35.1.1.1

Network : 150.1.0.0
Mask : 255.255.0.0
Next Hop : 160.1.1.2

Router2
Network : 50.0.0.0
Mask : 255.0.0.0
Next Hop : 160.1.1.1

Network : 100.0.0.0
Mask : 255.0.0.0
Next Hop : 160.1.1.1

IV-27
5. Saatnya melakukan pengetesan dengan cara mengirim kan
pesan dari fitur cisco packet tracer yang sudah ada. Jika hasil
output yang awalnya failed lalu lakukan pengiriman ulang
pesan lagi. Jika berhasil berarti percobaan konfigurasi jaringan
WAN menggunakan cisco packet tracer sudah berhasil;

Gambar 4.1.43. Hasil output dari pc0 ke pc4

4.2. Pembahasan
Dari hasil pengamatan penelitian maka penulis dapat menguraikan
pembahasan sebagai berikut :
1. Media Transmisi.
Dari percobaan di atas dapat disimpulkan bahwa:
1. Langkah-langkah dalam merangkai kabel UTP Straight dan
UTP Cross proses pembuatannya hampir sama semua, yang
membedakan adalah posisi warna kabel yang berbeda-beda,
2. Untuk penyusunan Kabel Straight posisi kabel sama baik di
ujung kabel 1 dan 2 sedangkan untuk penyurunan kabel UTP
cross over yang berubah adalah posisi 1,2,3 dan 6, jadi ganjil
ke ganjil dan genap ke genap, yang dirubah cuma 2 tempat.
Jika terjadi kesalahan pada pemasanan kabel pada konektor,
maka untuk membuat ulang harus memotong dan mengulang.

2. Peer to peer.
Dari percobaan di atas dapat disimpulkan bahwa:
1. Membuat jaringan peer to peer dengan dua komputer, tidak
perlu menggunakan perangkat hub atau switch, namun hanya
menggunakan 1 kabel UTP saja yaitu Kabel UTP Cross.

IV-28
2. Kabel Cross berguna untuk menghubungkan device yang
sama. Seperti hanya menghubungkan dua komputer dimana
kedua komputer bisa menjadi server maupun client, jadi tidak
ada perbedaan antara client dan server.

3. Konfigurasi Wireless/Accesspoint menggunakan cisco packet


tracer
Dari percobaan di atas dapat disimpulkan bahwa:
1. Dengan konfigurasi Acces Point dapat kita dapatkan hasil yang
tepat dalam pemasangan wireless.
2. Sebagai sarana simulasi jaringan penghubung internet.

4. Konfigurasi Jaringan Router menggunakan cisco packet tracer


Dari percobaan di atas dapat disimpulkan bahwa:
1. Jika komponen sudah saling terhubung menggunakan kabel
straight maka jaringan tersebut akan terhubung sehingga bisa
dilakukan routing dan router, bisa juga saling mengirim pesan
dan bisa berkomunikasi.
2. Sebagai sarana simulasi konfigurasi router.

5. Konfigurasi Jaringan WAN menggunakan cisco packet tracer


Dari percobaan di atas dapat disimpulkan bahwa:
1. Dalam konfigurasi jaringan WAN penggunaan routing statik
dalam sebuah jaringan yang kecil tentu bukanlah suatu
masalah, hanya beberapa entri yang perlu diisikan pada
forwarding table di setiap router.
2. Dengan menggunakan next hop cocok digunakan untuk
jaringan multi-access network atau point to multipoint
sedangkan untuk jaringan point to point, cocok dengan
menggunakan exit interface dalam mengkonfigurasi static
route.
BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan pada bab-bab
sebelumnya dari laporan praktikum ini, maka penulis dapat mengambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Mahasiswa dapat mengetahui cara pembuatan kabel straight
dan kabel cross.
2. Mahasiswa dapat mengetahui cara konfigurasi peer to peer.
3. Mahasiswa dapat mengetahui cara konfigurasi wireless/access-
point.
4. Mahasiswa dapat mengetahui cara konfigurasi jaringan router.
5. Mahasiswa dapat mengetahui cara konfigurasi jaringan WAN
di CV Toko Barokah.

5.2. Saran
Setelah melaksanakan kegiatan praktikum, penulis mempunyai beberapa
saran untuk mahasiswa/mahasiswi yang akan melakukan praktikum
selanjutnya, yaitu:
1. Pahami materi sebelum melakukan kegiatan praktikum, agar
tidak kebingungan saat praktikum.
2. Catat selengkap mungkin hasil dari praktikum untuk
mempermudah dalam pembuatan laporan.
3. Sebaiknya laporan praktikum sudah mulai dibuat setelah
melakukan praktikum yang pertama agar tidak mengejar-
ngejar waktu dan asistensi laporan, dan agar laporan pun
selesai dengan hasil yang terbaik.
DAFTAR PUSTAKA

Darmadi, E. A. (2018). Perancangan Sistem Otentikasi RADIUS Pada


Pengguna Jaringan Wireless Untuk Meningkatkan Keamanan Jaringan
Komputer, 9-16.

Edy, Winarno. “Membuat Sendiri Jaringan Komputer”, Jakarta : PT Elex


Media Komputindo. 2013.

Hadi, A. (2016). Administratif Jaringan Komputer. Prenada Media.

Indrarini, Dyah Irawati dkk. “Jaringan Komputer dan Data”, Jakarta :


Deepublish, 2018.

Jubilee, Enterprise, “Trik Membuat Jaringan Komputer dan Wifi”, Jakarta :


PT Elex Media komputindo, 2014.

Nurmawanti, N. C., Soegiarto, D., & Faruq, U. A. (2013). Pengamanan


Jaringan Wireless Menggunakan PEAP Ms CHAP V2, 214-219.

Rumalutur, S. (2014). Analisis Keamanan Jaringan Wireless LAN


(WLAN) Pada PT. PLN (Persero) Wilayah P2B Area Sorong, 48-60.

Sofana, I., Teori dan Modul Praktikum JARINGAN KOMPUTER, Modula,


Bandung, 2012.

Anda mungkin juga menyukai