Anda di halaman 1dari 3

GURU MILENIAL ERA KEKINIAN: ANTARA TANTANGAN GLOBAL DAN

PENDIDIKAN

SELAYANG PANDANG

Guru merupakan salah satu unsur terpenting dalam pendidikan, hingga kini sosok
guru adalah sesuatu yang masih sangat dipercaya dan masih dianggap memiliki kesakral
keilmuan yang tidak diragukan dalam rangka ambil bagian dalam upaya mencerdaskan
bangsa, hal ini bukanlah menjadi anggapan kosong belaka karena memang sejatinya tanpa
adanya guru yang mumpuni serta memiliki kompetensi yang mencukupi dimungkinkan akan
sulit mencetak generasi yang lebih baik di era yang akan datang.

Seiring berjalannya waktu dan pergantian dekade, peran guru memang masih
mendominasi hingga kini, akan tetapi karena guru juga manusia tentu mereka memiliki masa-
masanya sendiri dalam rangka ikut andil dalam mencerdaskan bangsa indonesia, mereka yang
dahulunya muda kini menjadi tua dan yang tua digantikan yang muda, tentunya ini adalah
salah satu siklus alam yang mungkin tidak bisa dilawan atau sudah menjadi barang pasti
terjadi karena suratan takdir dari sang pencipta alam semesta.

Tak ayalnya apabila kita mau melihat, hampir setiap tahun silih berganti kita akan
melihat wajah- wajah baru yang mengisi dunia pendidikan, dengan kapasitas dan kapabilitas
yang akan diharapkan membawa angin segar terbarukan terhadap pelaksanaan pendidikan
yang ada diindonesia yang kita cinta ini, mungkin semangat terbarukan inilah yang kemudian
dihembuskan sehingga penulis lebih suka menyebutnya sebagai Guru Milenial yang memiliki
padanan kata pada sikap energik, semangat, cekatan, dan tanggap serta memiliki
produktivitas yang masih begitu mumpuni

GURU MILENIAL MENGAPA TIDAK ?

Di era globalisasi yang kini telah berlangsung tentu penggunaan metode serta stategi
pembelajaran yang dipakai dalam proses belajar mengajar tentu memiliki perbedaan yang
sangat jauh, apabila kita berbicara 10-20 Tahun lalu, pembelajaran hanya bermediakan
dengan papan tulis hitam dan kapur tulis, namun diera kini segala media macam telah ada
bahkan telah tergantikan dengan adanya laptop dan proyektor sehingga dengan satu sorotan
saja tentu dengan seksama guru lebih mudah dalam menjelaskan serta murid akan lebih
mudah dalam menangkap pengetahuan yang di sajikan, bahkan biasanya disertai beberapa
selingan video mengenai praktek pembelajaran suatu hal baik itu animasi video maupun
berupa animasi vektor flash.

Guru milenial adalah sosok seseorang pendidik yang bisa dikatakan masih sangat
muda/ orang lebih menyebutnya dengan fresh graduate dengan ideliasmenya ketika masih
menjadi mahasiswa yang terbawa, diharapkan perubahan dalam dunia pendidikan dapat
dilakukan dengan ide-ide kekinian yang tertuang dalam pelaksaaan kegiatan belajar
mengajar, tentunya ini merupakan tantangan yang perlu di tanggapi secara serius karena
peran guru milenial saat ini terus digadang- gadang untuk memberangus konsep- konsep lama
pendidikan yang hanya memusatkan perhatian pada guru saja akan tetapi masih begitu minim
konteks untuk mengekplorasi kreatfitas dan diri siswa itu sendiri

Perkembangan dunia smartphone kini pun mulai digunakan untuk menunjang


pembelajaran yang dilaksanakan, untuk menunjang serta memastikan materi yang dibawakan
bisa diserap sebaik mungkin oleh peserta didik, semisal adalah pemberian resitasi berbasis
online, tentunya itu semua harus dengan pengawasan khusus orang tua, apabila memang anak
yang bersangkutan masih belum mencukupi umur untuk menggunakan gawai secara mandiri.

Guru milenial di masa kini sangat diperlukan bukan hanya saja mampu untuk merias
diri pada laman- lama ternetu serta memberikan pameran- pameran yang cukup tidak
memberikan mutu, akan tetapi lebih tentang bagaimana mereka mengubah konsep
pembelajaran yang mejemukan menjadi sebuah konsep belajar yang menyenangkan bagi
siswa-siswanya, karena diera kekinian sudah tidak menjadi hal yang lumrah lagi tentang
sesuatu hal yang dianggap terlalu ruwet karena diera kini memang zaman dimana segalanya
perlu dikemas menjadi sesimple mungkin, misalnya tugas yang diberikan siswa dan
sebagainya.

Saat ini informasi yang berkembang di masyarakat ibarat angin yang senantiasa
berhembus dengan cepatnya, apabila dahulu membutuhkan waktu berhari- hari bahkan
berbulan- bulan untuk menerima balasan surat dari kawan korespondensi, maka diera kini
hanya dengan satu kali tekan, maka secara otomatis informasi akan segera tersalurkan atau
tersebar dengan cepatnya, ini pulalah yang harus menjadi tantangan bagi guru- guru kaum
milenial yang mana kecepatan informasi yang ada harus diimbangi dengan kecerdasan
memilah dan memilih mana- mana saja yang memberikan kemanfaatan dan mana- mana saja
yang tidak memberikan kemanfaatan sama sekali, mengingat di era zaman kini antara
informasi yang memang benar dengan informasi yang bohong sangat sukar untuk dibedakan
apabila tidak diimbangi dengan tanggapan serta penyaringan yang cerdas.

TANTANGAN ERA KEKINIAN GURU MILENIAL

Apabila dulu mungkin sosok guru adalah seorang yang dianggap kramat dan sakral,
maka di era kekinian tentu menjadi tugas yang utama bagi seorang guru milenial utamanya
untuk mengubah paradigma peserta didiknya menjadi lebih terbuka, dengan ungkapan bahwa
guru adalah sahabat belajar anak, dimana kedekatan seorang sahabat akan dapat mengubah
semuanya baik itu dari pola pikir serta pola bertingkah laku sehingga diharapkan guru
milenial membawa kesan yang bersahaja akan keteduhan yang dimiliki dapat membuat anak-
anak merasa nyaman berada disampingnya.

Tentunya guru milenial di era 2000an kini telah menjelma menjadi sosok yang lebih
terbuka sehingga diharapkan tidak ada lagi istilah guru kolot atau guru saklek yang kini
adalah bagaimana guru menjadi seorang bidadari/ bidadara pendidikan yang mengayom
semua muridnya dengan melandaskan diri pada kemajuan teknologi serta tidak luput pula
dengan melandaskan pada ukuran norma- norma kebajikan yang berlaku di masyarakat.
Harapan ini tentunya bukanlah harapan pepesan kosong akan tetapi perwujudan ini
semua dapat terlaksana mana kala guru memang dapat memposisikan dirinya pada tatanan
pendidikan sesuai kondisi situasional yang sedang berlangsung baik dalam sudut pandang
lingkungan sekolah itu sendiri atau bahkan fluktuasi emosional peserta didiknya serta tak
kalah pentingnya intensitas komunikasi dengan teman sejawat seprofesi.

TUJUAN AKHIR GURU MILENIAL DALAM PENDIDIKAN

Anda mungkin juga menyukai