Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pembangunan Kabupaten Lumajang sejalan dengan ditetapkannya
Undang – Undang Nomor : 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah lebih
mengutamakan pelaksanaan desentralisasi yang memberikan keleluasaan daerah
otonomi untuk berusaha semaksimal mungkin mendorong pemberdayaan
masyarakat, menumbuhkan prakarsa dan kreatifitas serta aspirasi masyarakat
mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi. Oleh karena itu,
dalam implementasi penyelenggaraan otonomi daerah tersebut harus terencana
dan sinergis dengan perencanaan pemerintah yang lebih tinggi dengan tidak
menghilangkan nilai kekhasan dari setiap daerah.
Peran Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang sebagai Kantor
yang bertanggung jawab terhadap berhasilnya pembangunan Ketahanan Pangan
di Lumajang, disarankan untuk bisa menjadi Regulator Dinamika yang
berkembang di masyarakat untuk dapat menjawab berbagai tuntutan atas
peningkatan kesejahteraan masyarakat khususnya di sektor pembangunan
ketahanan pangan.
Ketahanan pangan sangat terkait dengan kemiskinan. Kemiskinan
mempunyai dimensi yang luas, salah satunya yang utama adalah ketidak
mampuan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dasar pangan bagi suatu
kehidupan yang layak, sehingga pemenuhan kebutuhan pangan merupakan
langkah strategis dalam pengentasan kemiskinan.
Ketahanan pangan seperti yang diamanatkan oleh Undang-undang
Nomor : 18 Tahun 2012 tentang pangan, bahwasannya pemerintah bersama
masyarakat bertanggung jawab untuk mewujudkan ketahanan pangan.
Pemerintah menyelenggarakan pengaturan, pembinaan, pengendalian
pengawasan terhadap ketersediaan pangan yang cukup baik jumlah dan
mutunya, aman, bergizi, beragam, merata dan terjangkau oleh daya beli
masyarakat.

Rencana Strategis 2015 – 2019 Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang 1


1.2 Landasan Hukum
1. Undang-Undang No. 18 Tahun 2012 tentang Pangan.
2. Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.
3. Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Daerah.
4. Undang-Undang No. 5 Tahun 2000 tentang Program Peningkatan
Ketahanan Pangan Nasional.
5. Peraturan Pemerintah No. 68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan,
Pembangunan Nasional dan Pembangunan Ketahanan Pangan.
6. Peraturan Pemerintah No. 108 Tahun 2000 tentang Tata Cara Pertanggung
Jawaban Kepala Daerah.
7. Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 130-67 Tahun 2002 tentang
Pengakuan Kewenangan Pemerintah Kabupaten/Kota.
8. Peraturan Daerah No. 23 Tahun 2007 tentang Susunan Organisasi dan Tata
Kerja Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang.

1.3 MAKSUD DAN TUJUAN


Penyusunan Rencana Strategis ini dimaksudkan sebagai upaya untuk
mengerahkan semua unsur kekuatan, kesempatan, peluang dan berbagai faktor
kunci keberhasilan dalam mencapai tujuan dan sasaran pembangunan, serta
sebagai pedoman dan arahan dalam penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi
Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang.
Penyusunan Rencana Strategis ini ditujukan sebagai pedoman dalam
penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten
Lumajang sebagai pelaksana pembangunan berdasarkan prinsip pembangunan
menyeluruh dan berkelanjutan yang mengedepankan Good Government.

1.4 Sistematika Penulisan


Sistematika Penulisan Rencana Strategis (RENSTRA) Kantor Ketahanan
Pangan Kabupaten Lumajang Tahun 2015-2019 adalah :

Rencana Strategis 2015 – 2019 Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang 2


BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Landasan Hukum
1.3. Maksud dan Tujuan
1.4. Sistematika Penulisan
BAB II GAMBARAN PELAYANAN KANTOR KETAHANAN
PANGAN
2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi
2.2. Kinerja Pelayanan Kantor Ketahanan Pangan
2.3. Tantangan dan Peluang Pengembangan Kantor Ketahanan
Pangan
BAB III ISU-ISU STRATEGIS
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Pokok dan
Fungsi Pelayanan Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten
Lumajang
3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Bupati Lumajang
3.3. Telaahan Renstra Kementerian Lembaga (K/L) dan Renstra
Provinsi
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian
Lingkungan Hidup Strategis
3.5. Penentuan Isu-isu Strategis
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN
KEBIJAKAN
4.1. Visi dan Misi
4.2. Tujuan dan Sasaran
4.3. Strategi dan Kebijakan
BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATOR
5.1. Program dan Kegiatan
5.2. Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran (Matriks Rencana
Strategis Program dan Kegiatan) dan Pendanaan Indikatif.

Rencana Strategis 2015 – 2019 Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang 3


BAB II
GAMBARAN PELAYANAN KANTOR KETAHANAN PANGAN
KABUPATEN LUMAJANG

2.1 TUGAS POKOK DAN FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI KANTOR


KETAHANAN PANGAN
2.1.1 Tugas Pokok dan Fungsi
a. Tugas Pokok
Tugas Pokok Kantor Ketahanan Pangan adalah membantu Bupati
dalam penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan di bidang
ketahanan pangan berdasarkan pedoman dan kebijakan yang
ditetapkan Bupati.
b. Fungsi
Fungsi Kantor Ketahanan Pangan adalah :
a. Pelaksanaan pembinaan umum dibidang ketahanan pangan
berdasarkan pedoman dan kebijakan Bupati.
b. Perumusan program pengembangan ketahanan pangan.
c. Pelaksanaan kebijakan organisasi dibidang ketahanan pangan.
d. Pemberian bimbingan pembinaan dan penyuluhan dibidang
ketahanan pangan.
e. Pemantauan dan pengendalian atas pelaksanaan tugas pokok
sesuai dengan kebijakan dan pedoman yang ditetapkan Bupati.

2.1.2. Struktur Organisasi dan Tugas Pejabat


Organisasi Kantor Ketahanan Pangan terdiri dari :
 Kepala Kantor Ketahanan Pangan
Tugas :
a. Membantu Bupati dalam melaksanakan kebijakan operasional
pembinaan, pengembangan dan program ketahanan pangan;
b. Memimpin dan melaksanakan fungsi Kantor Ketahanan Pangan
sebagaimana yang ditetapkan;

Rencana Strategis 2015 – 2019 Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang 4


c. Memimpin dan mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan aparat
pelaksana dan staf Kantor Ketahanan Pangan.
 Kepala Sub Bagian Tata Usaha
Tugas :
Membantu Kepala Kantor dalam melaksanakan kegiatan urusan
umum, keuangan dan memberikan pelayanan Teknis Administrasi
dan Fungsional kepada semua unsur dilingkungan Kantor Ketahanan
Pangan berdasarkan pedoman dan kebijakan yang ditetapkan oleh
Kepala Kantor.
 Kepala Seksi Penyediaan Pangan
Tugas :
Membantu Kepala Kantor dalam melaksanakan kebijakan, program
dan petunjuk teknis penyediaan pangan.
 Kepala Seksi Distribusi Pangan
Tugas :
Membantu Kepala Kantor dalam melaksanakan kebijakan, program
dan petunjuk teknis distribusi pangan.
 Kepala Seksi Konsumsi Pangan
Tugas :
Membantu Kepala Kantor dalam melaksanakan kebijakan, program
dan petunjuk teknis konsumsi pangan.
 Kelompok Fungsional

STRUKTUR ORGANISASI

KEPALA KANTOR

KASUBAG
TATA USAHA

KASIE PENYEDIAAN KASIE DISTRIBUSI KASIE KONSUMSI


PANGAN PANGAN PANGAN

Rencana Strategis 2015 – 2019 Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang 5


2.1.3. Sumber Daya Manusia
Kantor Ketahanan Pangan didukung sejumlah 32 orang yang
terdiri dari :
a. Berdasarkan Status Kepegawaian :
 PNS : 20 orang
 Tenaga Honorer PEMKAB : - orang
 Tenaga Kontrak : 12 orang
b. Berdasarkan Pendidikan :
 PNS
- S2 : 2 Orang
- S1 : 13 orang
- SLTA : 7 orang
 Tenaga Honorer PEMKAB
- S1 : - orang
- SLTA : - orang
- SD : - orang
 Tenaga Kontrak
- S1 : 10 orang
- D3 : 1 orang
- SLTA : 1 orang
c. Berdasarkan Golongan
 Golongan IV b : 1 orang
 Golongan IV a : 1 orang
 Golongan III d : 3 orang
 Golongan III c : 1 orang
 Golongan III b : 4 orang
 Golongan III a : 1 orang
 Golongan II d : 1 orang
 Golongan II c : - orang
 Golongan II b : 5 orang
 Golongan II a : - orang

Rencana Strategis 2015 – 2019 Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang 6


 Golongan I b : 3 orang
 Golongan I a : - orang
d. Kelompok Fungsional
e. Berdasarkan Eselon
 Eselon III a : 1 orang
 Eselon IV : 4 orang

2.2 Kinerja Pelayanan Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang

Kantor Ketahanan Pangan memiliki Peranan Penting dalam kaitannya


dengan pelaksanaan Pembangunan Ketahanan Pangan di Kabupaten Lumajang,
Kinerja Kantor Ketahanan Pangan diarahkan fokus pada kegiatan Peningkatan
Kesejahteraan Petani serta penyusunan dan pelaksanaan kebijakan dibidang
pemantapan Ketahanan Pangan dengan melaksanakan fungsi koordinasi dalam
upaya meningkatkan sejahteraan petani. Kantor Ketahanan Pangan mempunyai
Standar Pelayanan Minimal (SPM) berdasarkan PERMENTAN No.
65/Permentan/OT.140/12/2010 tentang SPM Bidang Ketahanan Pangan
Propinsi dan Kabupaten/Kota. Standar Pelayanan Minimal Bidang Ketahanan
Pangan adalah ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang
merupakan urusan wajib daerah yang berhak diberikan kepada warga
masyarakat secara minimal. Dalam hal ketentuan SPM Bidang Ketahanan
Pangan ditentukan 4 (empat) jenis pelayanan dasar yaitu :
1. Ketersediaan dan Cadangan Pangan.
2. Distribusi dan Akses Pangan.
3. Penganekaragaman dan Keamanan Pangan
4. Penanganan Daerah Rawan Pangan

Secara konkret gambaran bentuk pelayanan yang diberikan oleh Kantor


Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang kepada masyarakat berdasarkan
ketentuan Standar Pelayanan Minimal (SPM) antara lain yaitu :
1. Pembinaan Rutin bagi Kelompok Afinitas Mandiri (KAM) dan Pembinaan
Berkala bagi Pengusaha Pangan Olahan/Lembaga Pembeli Gabah.

Rencana Strategis 2015 – 2019 Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang 7


2. Pelatihan-pelatihan Teknis, Workshop dan Sosialisasi tentang Manajemen
dan Organisasi Kelompok, Penguatan Kelompok/Pengembangan Kapasitas,
Pelatihan Produksi Pangan Olahan dan Pemasaran Hasil.
3. Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) dalam bentuk Pemberian Dana Hibah
berupa Bantuan Modal dan Bantuan Penguatan Modal Usaha Kelompok.
4. Memfasilitasi kelompok masyarakat dalam upaya mengakses permodalan
melalui Kredit Usaha dengan bunga rendah pada beberapa Bank Pemerintah
dan bentuk-bentuk bantuan (hibah) lainnya dalam bentuk Peralatan dan
Mesin serta Sarana Produksi baik dari Pemerintah Kabupaten, Pemerintah
Provinsi maupun Pemerintah Pusat.
5. Membantu mengintervensi pengendalian Harga Gabah di tingkat petani pada
saat musim panen
6. Laporan Kondisi Ketahanan Pangan Daerah dan Laporan Sistem Kerawanan
Pangan.
7. Laporan Evaluasi Perkembangan Harga Bahan Pangan Pokok.
8. Laporan Neraca Bahan Makanan (NBM) dan Pola Pangan Harapan (PPH).
9. Laporan Survey, Pengujian dan Analisis Bahan Pangan
10. Kampanye Penganekaragaman Konsumsi Pangan melalui Lomba Cipta
Menu.
11. Sosialisasi Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan

2.3 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Kantor Ketahanan


Pangan Kabupaten Lumajang
1. Tantangan
Tantangan yang mungkin dihadapi dalam kaitannya dengan pelaksanaan
pemberian Pelayanan Kantor Ketahanan Pangan yaitu :
 Berkembangnya jenis makanan olahan/siap saji dengan bahan impor yang
beredar dipasaran.
 Masih beredarnya jenis makanan olahan yang menggunakan bahan
tambahan yang membahayakan kesehatan.
 Rendahnya kesadaran dan kemampuan masyarakat dalam mengkonsumsi
pangan yang Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA).

Rencana Strategis 2015 – 2019 Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang 8


 Sulitnya mengakses data pangan secara cepat dan akurat.
 Dalam membangun koordinasi masih ditemui adanya iklim ego sektoral.
 Kelembagaan pemasaran hasil-hasil pertanian belum berperan optimal.
 Belum optimalnya peran lembaga penyangga harga pasar hasil pertanian.
 Peningkatan hasil produksi pertanian relatif rendah sedangkan jumlah
penduduk terus meningkat.
 Kondisi sosial ekonomi masyarakat relatif rendah sehingga belum mampu
melakukan sistem cadangan pangan.
 Ketergantungan masyarakat terhadap beras masih tinggi.
2. Peluang
Sedangkan peluang yang dimiliki dalam upaya memperkuat pemberian
pelayanan ketahanan antara lain yaitu :
 Tersedianya anggaran yang cukup dari APBD Kabupaten, APBD Provinsi
maupun APBN untuk operasional pelaksanaan kegiatan.
 Terbukanya koordinasi dengan Dinas/Instansi terkait meliputi Dinas
Pertanian, Kantor Peternakan, Dinas Perikanan, Dinas Koperasi,
Peridustrian dan Perdagangan, Dinas Kesehatan dan Badan POM serta
MUI Provinsi Jawa Timur
 Masih cukup luasnya Pekarangan masyarakat yang tersedia sebagai sarana
peningkatan cadangan pangan rumah tangga
 Terbukanya peluang usaha pangan lokal yang berkualitas sebagai salah
satu ikon produk khas Kota Lumajang
 Intervensi pemberintah dalam upaya pengendalian harga gabah
dilaksanakan oleh Bulog, LDPM dan Kelompok Lumbung Masyarakat.
 Terbentuknya Kelompok Afinitas Mandiri pada setiap program dan
kegiatan yang bersifat kepenyuluhan guna mendorong peningkatan
pendapatan masyarakat miskin.
 Terbukanya jalur arus lalu lintas distribusi pangan antara propinsi dan
kabupaten
 Adanya kebijakan Nasional percepatan Penganekaragaman Konsumsi
Pangan (P2KP)

Rencana Strategis 2015 – 2019 Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang 9


 Adanya kebijakan pemerintah kabupaten dalam hal penerapan prinsip
partisipasi yaitu keterlibatan masyarakat dalam perencanaan, perumusan,
implementasi dan evaluasi kebijakan pembangunan

Rencana Strategis 2015 – 2019 Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang 10


BAB III
ISU-ISU STRATEGIS

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi


Pelayanan Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang
Isu Strategis yang diungkap dalam Rencana Strategis Kantor Ketahanan
Pangan Kabupaten Lumajang Tahun 2015 – 2019 yaitu : “Bagaimana
Menjaga Kestabilan dan Meningkatkan Penyediaan Pangan, Aksesibilitas
Pangan dan Kecukupan Pangan Berkesinambungan.” Dari isu tersebut dapat
diidentifikasi permasalahan sebagai berikut :
1. Masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam mengkonsumsi dan
membudidayakan sumber bahan pangan alternatif yang berasal dari hasil
pekarangan sehingga tingkat kestabilan dan ketersediaan pangan baru
mencapai cukup
2. Belum maksimalnya pemanfaatan teknologi pengolahan pangan guna
mengolah bahan pangan berbasis sumberdaya lokal.
3. Belum maksimalnya pengembangan cadangan pangan di tingkat
masyarakat.
4. Harga bahan pangan strategis relatif belum stabil (Fluktuasi harga masih
tinggi).
5. Rendahnya kemampuan masyarakat miskin dalam mengakses bahan
pangan strategis.
6. Masih dijumpai kerawanan pangan pada waktu dan daerah tertentu.
7. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam mengkonsumsi pangan yang
Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA).
8. Masih ditemui pangan olahan yang beredar tidak memenuhi syarat standar
mutu kesehatan.
Berdasarkan Isu Strategis dan Identifikasi Permasalahan tersebut di atas
diharapkan ke depan tercipta suatu kondisi yaitu :
1. Masyarakat makin menyadari pentingnya mengkonsumsi dan
membudidayakan sumber pangan alternatif sebagai pengganti beras.
2. Pemanfaatan pengolahan teknologi pangan lokal secara maksimal.

Rencana Strategis 2015 – 2019 Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang 11


3. Mantapnya sistem cadangan pangan masyarakat.
4. Harga bahan pangan strategis relatif stabil.
5. Meningkatnya kemampuan masyarakat miskin dalam mengakses bahan
pangan strategis sepanjang waktu.
6. Tertanganinya kerawanan pangan pada kondisi tertentu melalui program
tanggap darurat lintas sektoral.
7. Meningkatnya kesadaran masyarakat dalam mengkonsumsi pangan yang
Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA).
8. Meningkatkan kewaspadaan masyarakat dalam mengkonsumsi pangan
olahan yang sesuai standar mutu kesehatan.

3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Bupati Lumajang


Rencana Strategis (RENSTRA) Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten
Lumajang 2015 – 2019 merupakan Dokumen Perencanaan Strategis. Adapun
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2015 – 2019 yaitu
menyelesaikan isu-isu global yang berkembang baik bersifat lokal maupun
nasional seperti Pertumbuhan dan Pemerataan Ekonomi, Kemiskinan,
Pengangguran, Lingkungan Hidup, Penataan Pemerintahan dan Peningkatan
Taraf Hidup Masyarakat. Yang tertuang dalam Visi dan Misi Kabupaten
Lumajang yaitu :
VISI

TERWUJUDNYA MASYARAKAT LUMAJANG YANG SEJAHTERA,


DAN BERMARTABAT.

MISI

1. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan


perekonomian daerah dengan pemanfaatan sumber daya alam yang
berwawasan lingkungan, menciptakan iklim usaha yang kondusif, serta
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan pelaku ekonomi.
2. Meningkatkan masyarakat yang bermartabat melalui peningkatan tata
kelola pemerintahan yang baik dengan peningkatan sumber daya manusia
dan profesionalisme aparatur.

Rencana Strategis 2015 – 2019 Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang 12


3. Meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui peningkatan kehidupan
beragama, kualitas pendidikan, penanganan sosial dan pengentasan
kemiskinan.

Dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi Kepala Daerah Kabupaten


Lumajang seperti yang telah dijabarkan di atas, Kantor Ketahanan Pangan
Kabupaten Lumajang memiliki Tugas Pokok dan Fungsi sebagai berikut :
a. Tugas Pokok
Tugas Pokok Kantor Ketahanan Pangan adalah membantu Bupati dalam
penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan di bidang ketahanan
pangan berdasarkan pedoman dan kebijakan yang ditetapkan Bupati.
b. Fungsi
Fungsi Kantor Ketahanan Pangan adalah :
 Pelaksanaan pembinaan umum dibidang ketahanan pangan berdasarkan
pedoman dan kebijakan Bupati.
 Perumusan program pengembangan ketahanan pangan.
 Pelaksanaan kebijakan organisasi dibidang ketahanan pangan.
 Pemberian bimbingan pembinaan dan penyuluhan dibidang ketahanan
pangan.
 Pemantauan dan pengendalian atas pelaksanaan tugas pokok sesuai
dengan kebijakan dan pedoman yang ditetapkan Bupati.

3.3. Telaahan Renstra Kementerian Lembaga (K/L) dan Renstra Provinsi


3.3.1. Renstra Kementerian Lembaga (K/L), Badan Ketahanan Pangan
VISI BADAN KETAHANAN PANGAN

MENJADI INSTITUSI YANG HANDAL, ASPIRATIF DAN


INOVATIF DALAM PEMANTAPAN KETAHANAN PANGAN.

MISI BADAN KETAHANAN PANGAN

- Peningkatan kualitas pengkajian dan perumusan kebijakan


pembangunan ketahanan pangan
- Pengembangan dan pemantapan ketahanan pangan masyarakat,
daerah, dan nasional.

Rencana Strategis 2015 – 2019 Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang 13


- Pengembangan kemampuan kelembagaan ketahanan pangan
daerah
- Peningkatan koordinasi dlm perumusan kebijakan, pengembangan
ketahanan pangan, serta pemantauan dan evaluasi pelaksanaannya.
Dari gambaran visi dan misi Kementerian Pertanian – Badan
Ketahanan Pangan bahwasannya Badan Ketahanan Pangan merupakan
institusi yang tidak hanya bertugas untuk membantu meningkatkan
produksi bahan pangan yang cukup, akan tetapi juga diarahkan pada
perbaikan gizi mayarakat melalui peningkatan kualitas pengkajian dan
perumusan kebijakan pembangunan ketahanan, pengembangan
kemampuan kelembagaan ketahanan pangan daerah maupun
pengembangan dan pemantapan ketahanan pangan masyarakat, daerah
dan nasional, serta pemantauan dan evaluasi pelaksanaannya.
3.3.2. Renstra Provinsi, Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur
VISI BADAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TIMUR

"TERWUJUDNYA KETAHANAN PANGAN DENGAN


KELEMBAGAAN YANG HANDAL DAN BERBASIS
SUMBERDAYA WILAYAH MENUJU MASYARAKAT
SEJAHTERA"

MISI BADAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TIMUR

- Memantapkan ketersediaan pangan di tingkat rumah tangga,


daerah dan wilayah melalui pengembangan cadangan pangan
masyarakat dan pemerintah.
- Mewujudkan aksesibilitas pangan di masyarakat melalui
pengembangan distribusi pangan lintas waktu dan lintas wilayah
Meningkatkan konsumsi pangan melalui penganekaragaman
pangan, berbasis sumberdaya dan budaya lokal yang beragam,
bergizi, berimbang dan aman, guna mengantisipasi kerawanan
pangan didaerah dan wilayah.
- Meningkatkan keberdayaan dan kemandirian masyarakat/petani
untuk membangun ketahanan pangan berbasis sumberdaya lokal,

Rencana Strategis 2015 – 2019 Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang 14


melalui pengembangan sistem dan usaha agribisnis yang berdaya
saing, berkelanjutan dan terdesentralisasi
- Memantapkan kelembagaan ketahanan pangan, revitalisasi sistem
penyuluhan ketahanan pangan, fasilitasi kemitraan dan
pengembangan usaha kecil di pedesaan dalam rangka penanganan
kemiskinan.
Dalam melaksanakan Program dan Kegiatan Badan Ketahanan
Pangan Provinsi Jawa Timur mengacu pada :
 Tugas Pokok
Penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat
spesifik yaitu dibidang ketahanan pangan.
 Fungsi
Perumusan kebijakan teknis dibidang ketahanan pangan
Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah
Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Gubernur.

3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis
Kegiatan Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang yang
berhubungan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan
Hidup strategis adalah Kegiatan Lumbung Pangan. Salah satu bentuk dari
kegiatan ini yaitu Pembangunan Fisik Gedung Lumbung Pangan yang
selanjutnya akan difungsikan sebagai Tempat Menyimpan atau Menampung
Gabah guna antisipasi pada musim-musim tertentu.
Pembangunan Lumbung Pangan Masyarakat dibangun di wilayah/daerah
sentra produksi dan daerah rawan pangan. Oleh karena itu Lumbung Pangan
dibangun pada daerah pemukiman sesuai dengan Tata Ruang
Kecamatan/Desa.
Penentuan Lokasi Lumbung dilakukan melalui beberapa tahapan antara
lain :

Rencana Strategis 2015 – 2019 Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang 15


o Rencana Lokasi Pembangunan Fisik Lumbung Pangan berdekatan dengan
Daerah Rawan Pangan
o Rencana Lokasi Pembangunan Fisik Lumbung Pangan berdekatan dengan
Daerah Potensi Produksi Pangan
Dengan tahapan-tahapan di atas diharapkan Pembangunan Fisik Gedung
Lumbung Pangan tidak menyalahi aturan Tata Kelola Kota/Wilayah.

3.5. Penentuan Isu-isu Strategis


Isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi Kantor Ketahanan Pangan
adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam
perencanaan pembangunan karena dampaknya sangat signifikan bagi Kantor
Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang di Masa Mendatang. Suatu
kondisi/kejadian yang menjadi isu strategis adalah keadaan yang apabila tidak
diantisipasi akan menimbulkan kerugian yang lebih besar atau sebaliknya
dalam hal tidak dimanfaatkan akan menghilangkan peluang untuk
meningkatkan layanan kepada masyarakat dalam jangka panjang. Adapun isu-
isu strategis pada Kantor Ketahanan Pangan ditentukan dengan menggunakan
Metode Analisa Lingkungan sebagai berikut :
1. Lingkungan Internal
a. Kekuatan
 Adanya arah kebijakan dan regulasi pembangunan ketahanan pangan.
 Adanya lembaga yang menangani ketahanan pangan.
 Adanya tenaga dan dukungan anggaran Kantor Ketahanan Pangan.
b. Kelemahan
 Keterbatasan SDM aparat yang berkualitas tentang pangan.
 Sarana dan prasarana yang belum memadai.
 Kerjasama antar instansi belum optimal.
2. Lingkungan Eksternal
a. Peluang
 Adanya lembaga usaha ekonomi pedesaan di bidang pangan.
 Adanya dukungan pemerintah Kabupaten, Propinsi dan Pusat.
 Tersedianya potensi sumber pangan alternatif

Rencana Strategis 2015 – 2019 Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang 16


 Adanya bantuan pinjaman modal ketahanan pangan.
 Meningkatnya sarana transportasi dan informasi.
b. Tantangan
 Berkembangnya jenis makanan olahan/siap saji dengan bahan impor
yang beredar dipasaran.
 Masih beredarnya jenis makanan olahan yang menggunakan bahan
tambahan yang membahayakan kesehatan.
 Rendahnya kesadaran dan kemampuan masyarakat dalam
mengkonsumsi pangan yang Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman
(B2SA).
 Sulitnya mengakses data pangan secara cepat dan akurat.
 Dalam membangun koordinasi masih ditemui adanya iklim ego
sektoral.
 Kelembagaan pemasaran hasil-hasil pertanian belum berperan
optimal.
 Belum optimalnya peran lembaga penyangga harga pasar hasil
pertanian.
 Peningkatan hasil produksi pertanian relatif rendah sedangkan jumlah
penduduk terus meningkat.
 Kondisi sosial ekonomi masyarakat relatif rendah sehingga belum
mampu melakukan sistem cadangan pangan.
 Ketergantungan masyarakat terhadap beras masih tinggi.

Rencana Strategis 2015 – 2019 Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang 17


BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN,
STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1 Visi dan Misi


Untuk melaksanakan kewenangan dan tanggung jawab maka Visi Kantor
Ketahanan Pangan dimasa depan dan tuntutan kerja secara internal dirumuskan
sebagai berikut ”Terwujudnya Pelayanan Pembangunan Ketahanan Pangan
Menuju Masyarakat Yang Sejahtera”
Selanjutnya Misi Pembangunan Ketahanan Pangan adalah :
1. Mendorong dan memfasilitasi peningkatan peran serta masyarakat guna
mewujudkan stabilitas ketahanan pangan dan memfasilitasi pemanfaatan
produk-produk unggulan yang berbasis sumberdaya lokal.
2. Mewujudkan hubungan kerjasama yang harmonis dengan lembaga terkait
dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi kebijakan dan
program ketahanan pangan.
4.2 Tujuan dan Sasaran
1. Tujuan
Sesuai dengan Undang-undang 18 Tahun 2012 tentang ”Pangan”,
Undang-undang No. 32 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, Peraturan
Pemerintah No. 68 tahun 2002 tentang ketahanan Pangan, Pembangunan
Nasional dan Pembangunan Ketahanan Pangan dilaksanakan untuk
mewujudkan kesejahteraan masyarakat, khususnya menjamin ketersediaan
pangan bagi seluruh penduduk dalam jumlah, mutu, keragaman, kandungan gizi
dan keamanannya serta terjangkau oleh daya beli masyarakat.
Untuk itu tujuan pembangunan ketahanan pangan di Kabupaten
Lumajang periode 2015-2019 sesuai misi Pembangunan Ketahanan Pangan
adalah :
Tujuan dari Misi I
a. Meningkatnya penganekaragaman konsumsi pangan melalui pengembangan
pangan lokal dan produk pangan olahan guna meningkatkan kualitas

Rencana Strategis 2015 – 2019 Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang 18


konsumsi pangan sekaligus mendorong menurunnya konsumsi beras per
kapita.
b. Meningkatnya kewaspadaan pangan masyarakat guna antisipasi secara dini
kerawanan pangan di daerahnya

Tujuan dari Misi II


c. Meningkatnya kemampuan membangun sistem distribusi pangan untuk
menunjang penyebaran dan tingkat harga pangan yang wajar dan terjangkau
oleh daya beli masyarakat.
d. Meningkatnya koordinasi lintas sektor untuk membangun ketahanan pangan.

2. Sasaran
Sesuai tujuan yang telah ditetapkan, maka sasaran yang ingin dicapai adalah
sebagai berikut :
a. - Meningkatnya sumber pangan alternatif, beragam bergizi, seimbang dan
aman (B2SA)
- Meningkatnya kelembagaan usaha ekonomi pedesaan dalam rangka
pemantapan ketahanan pangan
b. Meningkatnya Kewaspadaan Pangan dan Gizi serta berkembangnya pola
konsumsi dan mutu pangan
c. - Terwujudnya aksesibilitas pangan oleh masyarakat guna menunjang
berkembangnya bisnis pangan.
- Meningkatnya pemasaran komoditas pangan.
- Terkendalinya harga gabah dan bahan pangan pokok.
d. Terciptanya koordinasi program ketahanan pangan yang mantap.

4.3 Strategi dan Kebijakan


Cara mencapai tujuan dan sasaran adalah merupakan strategi Kantor
Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang yang berisi rencana menyeluruh dan
terpadu mengenai upaya-upaya organisasi yang meliputi penetapan kebijakan,
program operasional dan kegiatan dengan memperhatikan sumber daya
organisasi dan keadaan lingkungan yang dihadapi.

Rencana Strategis 2015 – 2019 Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang 19


a. Strategi
Dalam memperhatikan faktor lingkungan internal dan eksternal yaitu
kekuatan, kelemahan. Peluang dan tantangan, maka strategi yang ditempuh
adalah :

1. Sosialisasi pangan B2SA secara berkelanjutan.


2. Memberdayakan masyarakat untuk memiliki kesadaran dalam menjaga
mutu dan keamanan pangan.
3. Mengembangkan secara serius industri pengolahan pangan skala kecil
dan menengah.
4. Meningkatkan dan memfasilitasi kemampuan daya saing produk pangan
olahan dan cadangan pangan masyarakat.
5. Meningkatkan SDM aparat dibidang ketahanan pangan.
6. Membangun kerjasama dengan instansi pemerintah/swasta/masyarakat
dalam penanganan masalah pangan.
7. Mendorong optimalisasi pemanfaatan sumberdaya pertanian penghasil
pangan olahan dan pangan alternatif.
8. Mengupayakan agar masyarakat mencintai produk makanan dalam
negeri.
9. Fasilitasi lembaga pembeli gabah untuk stabilisasi harga.

b. Kebijakan
Strategi untuk menetapkan garis pedoman pencapaian tujuan dan sasaran
organisasi, dalam operasionalnya memerlukan persepsi dan tekanan khusus
dalam bentuk kebijakan.
Kebijakan yang ditetapkan Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten
Lumajang dalam mewujudkan tujuan dan sasaran pembangunan ketahanan
pangan adalah sebagai berikut :
 Memanfaatkan ketersediaan sumber daya lokal dan keanekaragaman
sumber daya alam, sumber daya manusia maupun ketersediaan teknologi
spesifik lokal

Rencana Strategis 2015 – 2019 Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang 20


 Meminimalisasi kesenjangan antar kota, antar wilayah dalam hal pangan
dengan tetap meningkatkan efisiensi ekonomi dan memperhatikan
keunggulan kompetitif dan komparatif wilayah.
 Meningkatkan keterjangkauan masyarakat terhadap bahan pangan baik
secara kuantitas maupun harga.
 Membangun kesadaran masyarakat untuk dapat memanfaatkan dan
mengkonsumsi bahan pangan bergizi yang berasal dari sumber daya lokal.
 Meningkatkan jaringan dan koordinasi lintas sektor, lintas wilayah, lintas
waktu dan lintas pelaku guna menyelaraskan dan mensinergikan
kebijakan, program dan kegiatan pembangunan ketahanan pangan.

Rencana Strategis 2015 – 2019 Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang 21


BAB V

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN,


INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN
PENDANAAN INDIKATIF

5.1. Program dan Kegiatan


Dengan berdasarkan fungsi Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten
Lumajang, maka untuk menjabarkan dan mengimplementasikan kebijakan
yang telah ditetapkan, dirumuskan program ketahanan pangan dengan
pengembangan subsistem sebagai berikut :
 Pengembangan subsistem ketersediaan pangan.
 Pengembangan subsistem distribusi pangan.
 Pengembangan subsistem konsumsi pangan.
 Dukungan operasional kegiatan
Dengan memperhatikan kriteria spesifik dan terukur sebagai standar
keberhasilan yang berorientasi pada hasil yang akan dicapai dan dapat
direalisasikan dalam waktu relatif pendek, maka program kerja dan kegiatan
operasional kantor Ketahanan Pangan dapat disampaikan sebagai berikut :
1. Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan).
a. Subsistem Penyediaan Pangan
 Pemanfaatan Pekarangan untuk Pengembangan Pangan
 Pengembangan Pertanian pada Lahan Kering
 Laporan Berkala Kondisi Ketahanan Pangan Daerah.
 Fasilitasi dan Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan
b. Subsistem Distribusi Pangan
 Pendampingan Kegiatan Pembelian Gabah/ Bahan Pangan Lain.
 Pengembangan Lumbung Pangan.
 Pemantauan dan Analisis Harga Pangan Pokok.
c. Subsistem Konsumsi Pangan
 Pengembangan Diversifikasi Pangan

Rencana Strategis 2015 – 2019 Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang 22


 Fasilitasi dan Koordinasi Kawasan Rumah Pangan Lestari
(KRPL)
 Analisis Pola Konsumsi Masyarakat dan Suplay Pangan.
 Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan
 Pegembangan Desa Mandiri Pangan
d. Subsistem Dukungan Operasional
 Penguatan Kesekretariatan (Kantor)

5.2. Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran (Matriks Rencana Strategis


Program dan Kegiatan) dan Pendanaan Indikatif.

Rencana Strategis 2015 – 2019 Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang 23


VI. PENUTUP

Demikian Renstra Tahun 2015-2019 Kantor Ketahanan Pangan ini dibuat


dengan harapan dapat dipergunakan sebagai acuan bagi para pihak dalam
melaksanakan pembangunan Ketahanan pangan di Kabupaten Lumajang.

Rencana Strategis 2015 – 2019 Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang 24

Anda mungkin juga menyukai