Anda di halaman 1dari 8

MEKANIKA FLUIDA

“RANGKUMAN ALIRAN FLUIDA DALAM PIPA”

OLEH :

NAMA : MUSTAFA

NIM : 1923042005

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2020
Aliran fluida dalam pipa

Fluida, setelah masuk kedalam pipa akan membentuk lapis batas dan
tebalnya akan bertambah besar sepenjang pipa. Pada suatu titik sepanjang
garis tengah pipa, lapisan akan bertemu dan membentuk daerah yang
berbentuk penuh dimana kecepatannya tidak berubah setelah melintasi titik
tersebut, Jarak dari ujung masuk pipa ketitik pertemuan lapis batas tersebut
dinamakan panjang kemasukan.

Sistem perpipaan adalah suatu sistem yang banyak digunakan untuk


memindahkan fluida, baik cair, gas, maupun campuran cair dan gas dari suatu
tempat ke tempat yang lain :

1. Pressure Drop
a) Terjadi akibat aliran fluida mengalami gesekan dengan permukaan
saluran
b) Dapat juga terjadi ketika aliran melewati sambungan
pipa,belokan,katup, difusor, dan sebagainya
c) Besar Pressure Drop bergantung pada :
 Kecepatan aliran
 Kekasaran permukaan
 Panjang pipa
 Diameter pipa
2. Aliran Fluida
Aliran fluida dapat diaktegorikan:

a. Aliran laminar
Aliran dengan fluida yang bergerak dalam lapisan – lapisan, atau lamina –
lamina dengan satu lapisan meluncur secara lancar . Dalam aliran laminar
ini viskositas berfungsi untuk meredam kecendrungan terjadinya gerakan
relatif antara lapisan. Sehingga aliran laminar memenuhi hukum viskositas

dy
Newton yaitu: τ = µ
dy
b. Aliran turbulen
Aliran dimana pergerakan dari partikel – partikel fluida sangat tidak
menentu karena mengalami percampuran serta putaran partikel antar
lapisan, yang mengakibatkan saling tukar momentum dari satu bagian
fluida kebagian fluida yang lain dalam skala yang besar. Dalam keadaan
aliran turbulen maka turbulensi yang terjadi membangkitkan tegangan
geser yang merata diseluruh fluida sehingga menghasilkan kerugian –
kerugian aliran.
c. Aliran transisi
Aliran transisi merupakan aliran peralihan dari aliran laminar ke aliran
turbulen.

Persamaan umum

Llaminar ¿ 0,5 ℜ D

(Dengan kondisi batas Re = 2300), sehingga pers. 1 menjadi :

Llaminar = 115 D

Persamaan umum

Llurbulen = 1.395 D ℜ1 / 4

Llurbulen = 10 D

Konsep Dasar

Bilangan Reynolds Bilangan Reynolds merupakan bilangan tak berdimensi


yang dapat membedakan suatu aliran itu dinamakan laminar, transisi atau
turbulen.

ρ . D .V V.D
Re = atau Re
μ v

D h= a

Dh= 2ab/(a+b)
Dimana : V kecepatan (rata-rata) fluida yang mengalir (m/s)

D adalah diameter dalam pipa (m) ρ adalah masa jenis fluida (kg/m3 ) µ
adalah viskositas dinamik fluida (kg/m.s) atau (N. det/ m2 )

Dilihat dari kecepatan aliran, menurut (Mr. Reynolds)


diasumsikan/dikategorikan laminar bila aliran tersebut mempunyai bilangan
Re kurang dari 2300, Untuk aliran transisi berada pada pada bilangan Re
2300 dan 4000 biasa juga disebut sebagai bilangan Reynolds kritis,
sedangkan aliran turbulen mempunyai bilangan Re lebih dari 4000.

Laminar = Re < 2300 Re < 2300 Re = 2100

Transisi = Re = 2300 2300 < Re < 4000 2100 < Re < 4000

Turbulen = Re > 2300 Re >=4000 Re >>2100

3. Persamaan Kontinuitas
Persamaan kontinuitas diperoleh dari hukum kelestarian massa yaitu:

m1=m2

1 A1V1   2 A2V2

Fluida inkompresibel 1   2

A1V1  A2V2

Dimana ρ=¿massa jenis fluida

A=luas penampang aliran

V =kecepatan aliran

Catatan: bidang A dan v harus tegak lurus satu sama lainnya

Contoh 1

Jika kecepatan aliran alir pada pipa berdiameter 12 cm adalah 0,5 m/s,
berapa kecepatan aliran tersebut jika pipa dikecilkan menjadi 3 cm?
2 2
A V d 2 d   12 
V2  1 1  12 V1   1  V1    0,5  8 m
A2 d 2 s
 d2  3

4. Persamaan Bernoulli
a) Merupakan salah satu bentuk penerapan hukum kelestarian energi
b) Prinsipnya adalah energi pada dua titik yang dianalisis haruslah sama
c) Untuk aliran steady dan fluida inkompressibel (perubahan energi dalam
diabaikan) persamaan yang diperoleh adalah :

 p1 V12   p V2 
   Z1   H L   2  2  Z 2 
 g 2 g   g 2 g 
Dimana: Z = ketinggian
HL= head loss dari titik 1 ke titik 2

Contoh soal :

1. Suatu pipa mengalirkan minyak dengan “Specific gravity” S = 0,86


mempunyai diameter berubah lambat laun. Pada penampang dimana
diameter pipa sama dengan 20 cm, kecepatan aliran adalah u = 2m / det .
Berapa besarnya kecepatan rata-rata pada suatu penampang dimana
diameternya adalah 5 cm? Hitung pula besarnya masa yang mengalir
tersebut dalam satuan kilogram per detik.
Jawab :
Persamaan kontinuitas :
Q = A1 u1 = A2 u2
Apabila diameter penampang 1 adalah 20 cm dan diameter penampang 2
adalah 5 cm, maka :
1
π ( 0,02 )2 m2
A 4
u2 ¿ u1= 1 = 2m/det x
A2 1
π ( 0,05 )2 m2
4
u2= 32 m/det
1 2 2
m=ρQ = ρu A = 1000 kg/m3x 32 m/det x π ( 0,05 ) m
4
m=¿ 62,83 kg/det
2. Suatu corot (nozzle) dengan diameter awalnya D1 = 8 cm dan diameter
akhirnya D2 = 2 cm mengalirkan cairan sebesar 10 ℓ / det. Turunkan
suatu persamaan untuk kecepatan aliran sepanjang sumbu corot tersebut
dengan mengambil jarak x sepanjang sumbu diukur dari penampang
awal dan panjang corot sama dengan L.
Jawab :
Persamaan kontiuntitas :
Q=u . A
Q
u=
A
1 1 D 1−D 2 2 1
2
A = π D = π (D 1−
4 4 L( 4 )
x) = π ¿ x ¿ ¿ 2

0,01
u=
1 = 1,273
π ¿¿ ¿¿
4
3. Suatu pipa mengalirkan air dari suatu tandon (reservoir) ke tandon lain
yang diletakkan lebih rendah. Selisih tinggi permukaan air antara dua
tandon tersebut adalah 10 m. Apabila debit aliran Q=0,50 m3 /det,
tentukan besarnya kehilangan tenaga dalam Newton meter per kilogram
dan dalam kilowatt.
Jawab :
ρ=1000 kg/m3
Q=0,50 m3 /det
Besarnya kehilangan tenaga dihitung dalam Nm/kg adalah :
m N 9806 N /m 3 Nm
Δ H =10 x 3 98,06
N 1000 kg/m kg
Jumlah kehilangan tenaga dalam kW adalah :
Δ P= ρ × Q × ΔH
kg m3 Nm 1 kw
Δ P=¿1000 3 x 0,50 x 98,06 x
m det kg 1000 N m/det
Δ P=¿49,03 kw
4. Pipa untuk menyalurkan air menempel pada sebuah dinding rumah
seperti terlihat pada gambar berikut! Perbandingan luas penampang pipa
besar dan pipa kecil adalah 4 : 1.

Posisi pipa besar adalah 5 m diatas tanah dan pipa kecil 1 m diatas
tanah. Kecepatan aliran air pada pipa besar adalah 36 km/jam dengan
tekanan 9,1 x 105 Pa. Tentukan :
a) Kecepatan air pada pipa kecil
b) Selisih tekanan pada kedua pipa
c) Tekanan pada pipa kecil (ρair = 1000 kg/m3)

Jawab :

h1 = 5 m
h2 = 1 m
v1 = 36 km/jam = 10 m/s
P1= 9,1 x 105 Pa
A1 : A2= 4 : 1
a) Kecepatan air pada pipa kecil
Persamaan Kontinuitas :
A1 v 1 = A2 v 2
(4)(10) = (1)( v 2)
v 2= 40 m/s
b) Selisih tekanan pada kedua pipa
Dari Persamaan Bernoulli :
P1+ 1/2 ρv12 + ρgh1 = P2+ 1/2 ρv22 + ρgh2
P1− P2= 1/2 ρ( v 22− v1 2) + ρg (h2 −h1)
P1− P2= 1/2(1000)(402 − 102) + (1000)(10)(1 − 5)
P1− P2= (500)(1500) − 40000 = 750000 − 40000
P1− P2= 710000 Pa = 7,1 x 105 Pa
c) Tekanan pada pipa kecil
P1− P2= 7,1 x 105
9,1 x 105 − P2 = 7,1 x 105
P2= 2,0 x 105 Pa
5. Ridwan mengisi ember yang memiliki kapasitas 20 liter dengan air dari
sebuah kran, Jika luas penampang kran dengan diameter D2 adalah 2
c m2 dan kecepatan aliran air di kran adalah 10 m/s tentukan:
a) Debit air
b) Waktu yang diperlukan untuk mengisi ember
Jawab :
A2= 2 cm2 = 2 x 10−4 m2
v 2= 10 m/s
a) Debit air
Q = A2 v 2= = (2 x 10−4)(10)
Q = 2 x 10−3 m3/s
b) Waktu yang diperlukan untuk mengisi ember
V = 20 liter = 20 x 10−3 m3
Q = 2 x 10−3 m3/s
t=V/Q
t = ( 20 x 10−3m3)/(2 x 10−3 m3/s )
t = 10 sekon

Anda mungkin juga menyukai