Anda di halaman 1dari 6

Pembuatan Saluran Drainase

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN


(SPESIFIKASI)
Sesuai Jenis Pekerjaan yang dilaksanakan

A. UMUM
1. PENGGUNAAN PERSYARATAN TEKNIS
a. Persyaratan Teknis ini merupakan pedoman dalam pelaksanaan-pelaksanaan pekerjaan (yang
disebut sebagai kegiatan) termasuk seluruh konstruksi dan pekerjaan-pekerjaan lainnya sebagai
suatu kesatuan yang tidak terpisahkan.
b. Kecuali disebutkan lain, maka setiap bagian dalam Persyaratan Teknis ini berlaku untuk seluruh
konstrksi yan termasuk dalam pekerjaan kegiatan ini, disesuaikan dengan gambar-gambar,
keterangan-keterangan tambahan tertulis dan perintah-perintah Direksi/Pengawas.
c. Semua pekerjaan yang ditentukan dalam Dokumen ini mengacu dan harus mengikuti
persyaratan tersebut pada Bab II Pasal I dan Standard Nasional Indonesia (SNI), Standard
Konsep Standard Normalisasi Indonesia (SK SNI), serta Peraturan-peraturan Nasional dan
Internasional lain yang ada hubungannya dengan pekerjaan ini.
d. Standard-standard utama yang dipakai adala standard-standard yang dibuat dan berlaku resmi di
Negara ini, apabila tidak terdapat standard yang dapat diberlakukan terhadap pekerjaan tersebut,
maka harus digunakan Standard Internasional yang berlaku atas pekerjaan-pekerjaan tersebut
atau setidak-seidaknya standard dari negara produsen bahan yang menyangkut pekerjaan
tersebut yang diberlakukan.
e. Gambar denah, potongan-potongan dinyatakan dalam gambar rencana dan dijelaskan pula dalam
gambar detail lengkap dengan ukurannya. Dan apabila terdapat ketidak jelasan dalam ukuran
pada gambar, maka Pemborong wajib meminta penjelasan dan petunjuk kepada
Direksi/Pengawas Teknik sebelum pekerjaan dilaksabakan.

2. PERATURAN YANG BERLAKU


Untuk pelaksanaan pekerjaan ini digunakan ketentuan-ketentuan peraturan seperti yang tercantum di
bawah ini :
a. Keputusan Presiden RI Nomor 61 Tahun 2004 tentang perubahan atas Keputusan Presiden
Nomor : 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
b. Keputusan Presiden RI Nomor 42 Tahun 2002
c. Surat Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah RI Nomor : 339/KPTS/M/2003
tanggal 31 Desember 2003 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi
oleh Instansi Pemerintah.
d. Instruksi Presiden RI Nomor 1 Tahun 1988
e. Algemene Voorwearden voor de uitvoering bij aaneming van openbare warken, yang disahkan
dengan Surat Keputusan Pemerintah Hindia Belanda Nomor 28 Tanggal 9 Mei 1941 dan
tambahan lembaran Negara Nomor 14571 (khusus pasal-pasal yang masih berlaku).
f. Peratuan Beton Bertulang Indonesia (PBI) Tahun 1971.
g. Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) Tahun 1977.
h. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI) Tahun 1961.
i. Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
j. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 031/KPTS/1981.
k. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 02/KPTS/1985 tentang penanggulangan bahaya
kebakaran.
l. Kpeutusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah RI No. 332/KPTS/M/2002 tentang
Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
m. Keputusan Gubernur Propinsi Sulawesi Tengah tentang HSBGN Propinsi Sulawesi Tengah TA
2006
n. Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah Setempat.
o. Petunjuk-petunjuk dan peringatan-peringatan tertulis yang diberikan pengawas pekerjaan untuk
mencapai tujuan pembangunan.

Apabila ternyata terdapat revisi terakhir dari peraturan-peraturan tersebut di atas, maka revisi
terakhir yang menjadi acuan dalam pelaksanaannya. Demikian pula apabila bertentangan dengan
Spesifikasi Teknik ini maka yang berlaku adalah instruksi/keputusan Direksi/Pengawas.

Dinas Cipta Karya Dan Tata Ruang Kab. Banggai Syarat-syarat Teknis Pekerjaan (Spesifikasi) - 1
CV. BONANSA
Pembuatan Saluran Drainase

3. LOKASI PEKERJAAN
1. Lokasi pekerjaan ini terletak di Desa Padangon Kecamatan Masama Kab. Banggai, sebagaimana
ditunjukkan pada gambar situasi.
2. Tempat pekerjaan ini akan ditunjukan kemudian oleh Direksi/Pengawas.
3. Area pekerjaan akan dijelaskan pada Pemborong pada saat Aanwijzing berlangsung berdasarkan
gambar-gambar perencanaan.

4. KUALITAS BAHAN DAN PEKERJAAN


Kualitas bahan dan pekerjaan harus memberikan penampilan dan kesan yang rapi dan baik. Untuk
itu tenaga kerja yang digunakan harud berpengalaman dibidangnya, terampil dan cakap.
Apabila diperintah oleh Direksi/Pengawas, Kontraktor harus membuat pembukaan/pembongkaran
pada pekerjaan dan/atau bahan agar dapat diadakan pemeriksaan.
Apabila dalam pemeriksaan itu Direksi/Pengawas menemukan kesalahan, kerusakan atau cacat-
cacat lain, Kontraktor harus segera membongkar dan memperbaikinya sampai pada kondisi yang
sesuai dengan spesifikasi ini, dan harus memikul biaya yang diperlukan untuk
pembukaan/pembongkaran pemeriksaan dan perbaikan tersebut.

5. PEKERJAAN PENUNJANG KEGIATAN


1. Kantor Lapangan dan Gudang
a. Penyedian barang/jasa harus menyediakan Kantor Lapangan sebagai Kantor Direksi dan
Kantor Penyedia barang/jasa di lokasi kegiatan termasuk perlengkapannya yang cukup
memadai sebagai ruangan kerja/ruang rapat lapangan (site meting).
b. Penyedia barang/jasa harus pula menyiapkan gudang untuk penyimpanan material di lokasi
kegiatan yang ditempatkan pada posisi yang aman dan strategis sehingga tidak mengganggu
kelancaran pekerjaan.
c. Biaya pembuatan bangunan sederhana atau biaya sewa bangunan dan perlengkapan untuk
maksud tersebut pada point a dan b di atas, menjadi beban penyedia barang/jasa.
2. Izin-izin
Pengurusan izin-izin yang diperlukan sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan sampai selesai
serta biaya-biaya yang timbul karenanya menjadi beban penyedia barang/jasa dan harus sudah
diperhitungkan sebelumnya.
3. Mobilisasi/Penyediaan Peralatan
Apabila untuk pelaksanaan pekerjaan ini diperlukan kendaraan/alat-alat berat atau peralatan-
peralatan lain yang dipandang perlu untuk menunjang pelaksanaan proyek, maka hal ini menjadi
kewajiban penyedia barang/jasa untuk menyediakannya, dan seluruh biaya yang timbul menjadi
beban dan kewajiban penyedia barang/jasa.
4. Sarana/Kelengkapan Penunjang Lain-lain
a. Penyedia barang/jasa harus memperhitungkan adanya fasilitas penerangan dan penyediaan
air bersih yang cukup pada saat pelaksanaan pekerjaan.
b. Pemborong harus menyediakan lampu-lampu penerangan apabila pekerjaan tersebut
dilaksanakan pada malam hari, termasuk pula kabel-kabel serta alat yang diperlukan pada
lampu-lampu penerangan yang akan menjamin lancarnya pekerjaan.
c. Pemborong harus menyediakan rambu-rambu untuk keperluan lalu lintas melewati jalan dan
rambu tersebut harus cukup jelas untuk menjamin lancarnya pekerjaan.
d. Kotak obat-obatan lengkap dengan isinya untuk Pertolongan Pertama pada Kecelakaan
harus selalu tersedia selama masa pelaksanaan.
e. Pemborong harus mengusahakan atas tanggungannya sendiri, langkah-langkah dan
peralatan yang perlu untuk melindungi pekerjaan dan bahan-bahan yang digunakan agar
tidak rusak atau berkurangnya mutu karena pengaruh cuaca.
f. Apabila sewaktu-waktu Pemberi Tugas atau Tamu-tamu yang berkepentingan atas
pelaksanaan proyek mengadakan peninjauan lokasi pekerjaan, atau diselenggarakan Site
Meeting, Penyedia barang/jasa harus menyediakan konsumsi.

6. GAMBAR-GAMBAR
1. Gambar-gambar rencana untuk pekerjaan ini akan diberikan kepada pemborong dan gambar
tersebut merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen kontrak. Gambar-gambar
tersebut adalah gambar-gambar yang paling akhir setelah diadakan perubahan-perubahan dan
merupakan patokan bagi pelaksanaan pekerjaan.
2. Pemborong wajib melaksanakan sesuai dengan gambar rencana dan spesifikasi-spesifikasi lain
yang berhubungan dengan hal itu. Tidak dibenarkan menarik keuntungan dari kesalahan-

Dinas Cipta Karya Dan Tata Ruang Kab. Banggai Syarat-syarat Teknis Pekerjaan (Spesifikasi) - 2
CV. BONANSA
Pembuatan Saluran Drainase

kesalahan, kekurangan-kekurangan pada gambar atau perbedaan ketentuan antara gambar


rencana dan isi spesifiksi-spesifikasi.
3. Apabila ternyata terdapat kekurangan dan hal lain yang meragukan, pemborong diharuskan
mengajukan kepada Direksi secara tertulis, dan Direksi akan mengoreksi dan menjelaskan
gambar-gambar rencana tersebut untuk kelengkapan yang telah disebutkan dalam spesifikasi.
4. Penyimpangan keadaan lapangan terhadap gambar rencana akan ditentukan selanjutnya oleh
Direksi, dan akan disampaikan kepada Pemborong secara tertulis. Pemborong harus menyiapkan
gambar-gambar yang mengajukan perbedaan antara gambar-gambar kontrak dan gambar-
gambar pelaksanaan, semua biaya untuk menyiapkan dan mencetak akan ditanggung oleh
Pemborong.
5. Apabila pekerjaan telah selesai dilaksanakan, Pemborong harus membuat gambar lengkap sesuai
pelaksanaan dilapangan atau As Built Drawing termasuk gambar-gambar setelah terjadi
perubahan-perubahan dan harus diserahkan kepada pihak proyek sebelum mengajukan termyin
terakhir.

7. RENCANA KERJA
Pemborong harus menyiapkan suatu rencana kerja dan harus disampaikan kepada Direksi/Pengawas.
Rencana kerja tersebut harus mencakup :
1. Tanggal mulai, serta selesainya pekerjaan konstruksi dan atau pemasangan. Instruksi dari
berbagai bagian pekerjaan termasuk pengujiannya.
2. Jam kerja bagi tenaga-tenaga yang disediakan Pemborong.
3. Jumlah dari tenaga kerja yang dipakai pada setiap tahap pekerjaan disertai dengan latar belakang
pendidikan serta pengalamannya.
4. Macam serta jumlah mesin-mesin serta alat-alat yang akan dipakai pada pelaksanaan pekerjaan.
5. Cara pelaksanaan pekerjaan.

B. PELAKSANAAN TEKNIS PEKERJAAN


8. PENGADAAN MATERIAL
1. Pengadaan bahan/material harus berpedoman pada Syarat-syarat Teknis dan Gambar Rencana,
bagi ditinjau dari segi kualitas, kuantitas ataupun ukuran-ukuran sebagaimana yang disyaratkan,
dimana Direksi/Pengawas Teknik berhak menolak bahan bangunan yang tidak sesuai dan
penyedia barang/jasa berkewajiban segera menyingkirkan dari lokasi pekerjaan bahan bangunan
yang tidak sesuai tersebut.
2. Cara penyimpanan/penimbunan/penumpukan bahan bangunan harus memenuhi persyaratan
yang sesuai dengan masing-masing jenis bahan atau sesuai petunjuk Direksi/Pengawas Teknik.
3. Apabila suatu bahan yang disyaratkan tidak terdapat dipasaran, maka dapat diganti dengan
bahan lain yang sejenis dan setara, dimana sebelumnya penyedia barang/jasa harus
mengkonsultasikan terlebih dahulu dengan Direksi/Pengawas Teknik, dan penggantian dapat
dilaksanakan apabila telah ada persetujuan dari Direksi/Pengawas Teknik.
4. Penyedia barang/jasa harus menyediakan air kerja atas biaya sendiri.

9. PEMBERSIHAN LOKASI
1. Lapangan harus bersih dari semak-semak, dan sisa-sisa bongkaran (puing-puing), sampah dan
lain-lain.
2. Pohon-pohon kayu yang mengganggu kelancaran pekerjaan harus ditebang, dan hasil
penebangannya harus dibuang ke suatu tempat yang ditentukan oleh Direksi.

10. PENGUKURAN, PEMATOKAN DAN PASANG BOWPLANK


1. Semua pekerjaan pengukuran dan pematokan yang bertalian dengan pekerjaan ini menjadi
tanggung jawab pemborong dan dilaksanakan dengan alat ukur yang baik atau sesuai kebutuhan
seperti : Theodolite, Water Pass dan Roll Meter.
2. Pemborong harus mengerjakan pengukuran dan pematokan untuk menentukan kedudukan dan
peil dasar konstruksi sesuai dengan gambar rencana. Pekerjaan ini seluruhnya harus seluruhnya
telah disetujui oleh Direksi sebelum memulai pekerjaan selanjutnya.
3. Pemborong harus mentaati dan meneliti ukuran-ukuran yang tertera pada gambar, dan apabila
ada perbedaan pada gambar harus dilaporkan dan dibicarakan dengan Direksi/Pengawas untuk
pemecahannya.
4. Direksi dapat melakukan revisi pemasangan patok tersebut bila dipandang perlu dan pemborong
harus mengerjakan revisi tersebut sesuai dengan petunjuk direksi.
5. Sebelum memulai pekerjaan pemasangan patok tersebut, Pemborong harus memberitahukan
kepada Direksi dalam waktu tidak kurang dari 2 x 24 jam sebelumnya, sehingga
Direksi/Pengawas dapat menyiapkan peralatan yang perlu untuk melakukan pengawasan.

Dinas Cipta Karya Dan Tata Ruang Kab. Banggai Syarat-syarat Teknis Pekerjaan (Spesifikasi) - 3
CV. BONANSA
Pembuatan Saluran Drainase

6. Pekerjaan pematokan yang telah selesai diukur oleh Pemborong untuk kemudian disetujui oleh
Direksi/Pengawas dapat digunakan sebagai dasar pembayaran.
7. Seluruh biaya yang diperlukan pada pekerjaan yang dimaksud dalam pasal ini menjadi beban
pihak penyedia barang/jasa.

11. PAPAN NAMA KEGIATAN


Penyedia barang/jasa/Pemborong harus membuat dan memasang papan nama kegiatan pada lokasi
kegiatan dengan ukuran panjang dan lebar 80 x 120 cm 2 sebagai papan nama pemberitahuan yang
berisikan informasi pekerjaan yang akan dilaksanakan, pembiayaan, jangka waktu pelaksanaan,
nama Konsultan Pengawas dan Penyedia barang/jasa pelaksanaan. Papan nama kegiatan ini
dipasang sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai, dan seluruh biaya yang timbul menjadi beban dan
kewajiban Penyedia barang/jasa.

12. ADMINISTRASI DAN DOKUMENTASI


1. Administrasi
a. Penyedia barang/jasa wajib menyediakan Buku Direksi dan buku Tamu yang ditempatkan
pada kantor Direksi.
b. Membuat Request Sheet untuk meminta persetujuan Direksi/Pengawas tentang kesiapan
untuk melaksanakan suatu item pekerjaan.
c. Membuat laporan harian tentang pelaksanaan pekerjaan.
2. Dokumentasi
Penyedia barang/jasa wajib untuk mengambil rekaman pekerjaan pada kondisi 0% (nol persen),
50% (lima puluh persen), 75% (tujuh puluh lima persen) dan 100% (seratus persen).

13. PEKERJAAN GALIAN


1. Lingkup Pekerjaan :
Pekerjaan galian ini meliputi galian tanah untuk pondasi bangunan baru dan penambahan
pondasi bangunan renovasi serta pekerjaan galian yang nyata-nyata tertera dalam gambar dan
syarat-syarat teknik ini.
2. Pelaksanaan :
a. Galian tanah pondasi dimensi minimal sama dengan gambar atau maksimal sampai
mencapai tanah dasar/keras. Kecuali tanah dasar/keras melebihi dua kali dimensi yang telah
ditentukan, maka Direksi/Pengawas Teknik dapat mengambil kebijaksanaan untuk merubah
konstruksi dan atau dimensi tanpa mengurangi kekuatan.
b. Untuk menjaga keamanan pekerjaan, tanah galian dibuang sejauh minimal 1 meter dari tepi
lubang galian.
c. Jika pada galian terdapat air menggenang, harus dipompa keluar. Untuk ini penyedia
barang/jasa harus menyediakan pompa air yang siap untuk dipakai.
d. Semua tanah galian yang tidak dipakai harus diangkat keluar lokasi pekerjaan.
e. Apabila terjadi kesalahan dalam penggalian tanah untuk dasar pondasi sehingga dicapai
kedalaman yang melebihi apa yang telah ditentukan dalam gambar, maka kelebihan pada
galian harus diurug kembali dengan pasir, biaya akibat pekerjaan tersebut menjadi beban
penyedia barang/jasa.

14. PEKERJAAN URUGAN


1. Lingkup Pekerjaan :
Pekerjaan ini meliputi semua penimbunan kembali bekas galian, urugan pasir bawah pondasi,
urugan pasir di bawah pasangan con blok dan pekerjaan urugan lainnya yang tertera dalam
gambar.
2. Pelaksanaan :
a. Pada tempat-tempat tertentu untuk lokasi bangunan yang menurut Direksi perlu ditimbun,
maka penyedia barang/jasa harus menimbun sampai mencapai ketinggian yang ditentukan,
dengan menggunakan bahan timbunan yang cukup baik, bebas dari rumput, akar-akar dan
lain-lain serta harus mencapai nilai CBR minimal 4% rendam air. Dalam hal ini harus
mengikuti petunjuk-petunjuk pengawas teknik.
b. Urugan kembali bekas galian harus disertai dengan pemadatan, sehingga minimal sama
dengan keadaan tanah sebelum digali.
c. Ketebalan lapisan urugan tanah yang diperkenankan maksimum 30 cm setiap lapis,
kemudian dipadatkan sehingga pada ketebalan yang ditentukan urugan tanah tersebut
mencapai tingkat kepadatan yang diinginkan.
d. Semua urugan pasir harus dipadatkan dengan penyiraman air, sehingga mendapatkan angka
kepadatan maksimal.

Dinas Cipta Karya Dan Tata Ruang Kab. Banggai Syarat-syarat Teknis Pekerjaan (Spesifikasi) - 4
CV. BONANSA
Pembuatan Saluran Drainase

e. Pasir yang dipakai harus pasir kali dan bukan pasir laut, dengan persyaratan bahwa pasir
harus dalam keadaan besih dari lumpur, tanah dan tidak mengandung garam atau mineral
lainnya.

15. PASANGAN BATU KALI


1. Lingkup Pekerjaan :
Bagian pekerjaan ini meliputi pasangan pondasi batu kali yang dibuat untuk pondasi dibawah
sloof, pasangan batu kali sebagaimana dinyatakan dalam gambar, dan sebelumnya di bawah
pasangan pondasi harus diberi urugan pasir dan batu kosong.
2. Material :
a. Batu kali yang dipakai harus dari jenis yang keras dan tidak keropos, serta mempunyai
gradasi baik dengan diameter maksimum 25 cm.
b. Adukan yang dipakai terdiri dari campuran 1 Pc : 5 pasir.
c. Baik batu, pasir maupun air adukan yang dipakai pada pekerjaan ini harus bersih dari
lumpur dan kotoran-kotoran lainnya.
d. Penyedia barang/jasa tidak dibenarkan menggunakan jenis batu lain kecuali atas izin
Direksi.
3. Pelaksanaan :
a. Pekerjaan pasangan batu kali dilaksanakan sesuai dengan ukuran dan bentuk-bentuk yang
ditunjukan dalam gambar.
b. Setiap batu dipasang di atas lapisan adukan dan diketok ditempatnya hingga penuh.
c. Adukan harus mengisi penuh rongga-rongga antara batu, untuk mendapatkan massa yang
kuat dan integral.

16. PEKERJAAN BETON TAK BERTULANG


1. Lingkup Pekerjaan :
Bagian pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan-bahan, pemasangan dan semua pekerjaan beton
tak bertulang dan campuran yang dipergunakan adalah 1 Pc : 3 Ps : 5 Kr, dan dilaksanakan
untuk neut-neut kosen, neut-neut kolom kayu, lantai kerja, lantai cor beton, rabat beton dan
lainnya yang ditentukan dalam gambar.
2. Material :
Lihat uraian yang ada hubungannya dengan pekerjaan ini.
3. Pelaksanaan :
Lihat uraian yang ada hubungannya dengan pekerjaan ini.

17. PEKERJAAN PELESTERAN


1. Lingkup Pekerjaan :
Bagian ini meliputi seluruh pekerjaan pelesteran dan kebutuhan persyaratan adukan sebagai
berikut :
 Untuk semua pelesteran dinding biasa terdiri dari 1 Pc : 4 Ps.
 Pelesteran kedap air (transram) menggunakan adukan 1 Pc : 2 Ps.
 Untuk semua pelesteran beton dan kaki pondasi digunakan 1 Pc : 3 Ps.
2. Material :
a. Pasir untuk pelesteran harus diayak cukup halus, dan pasir laut atau pasir yang memiliki
kandungan tanah tidak diperkenankan untuk digunakan.
b. Semen yang digunakan harus baru, tidak ada bagian yang membatu serta dalam kemasan
standard pabrik dan terlindung.
3. Pelaksanaan :
a. Sebelum pekerjaan pelesteran dikerjakan, semua bidang yang akan dipelester harus disiram
air sampai jenuh, dan siar-siarnya telah dikeruk sedalam lebih kurang 1 cm.
b. Tebal pelesteran dinding ditentukan ketebalannya 1 – 1,5 cm dikerjakan dengan lurus dan
rata dan bidang-bidang yang berombak/retak harus dibongkar dan diperbaiki.
c. Semua bidang pelesteran yang kelihatan harus diaci menggunakan adukan 1 Pc : 7 Kpr,
terkecuali pelesteran kaki pondasi dan beton diaci dengan air semen.

C. KETENTUAN KHUSUS
18. DOKUMENTASI

Dinas Cipta Karya Dan Tata Ruang Kab. Banggai Syarat-syarat Teknis Pekerjaan (Spesifikasi) - 5
CV. BONANSA
Pembuatan Saluran Drainase

Untuk kelengkapan laporan, Penyedia barang/jasa harus membuat foto-foto dokumentasi dibuat
sebelum pekerjaan dimulai (0 %), tahap pelaksanaan hingga selesai (25 %, 50 %, 75 % dan 100 %),
foto dokumentasi harus selalu diambil pada posisi yang sama untuk setiap kemajuan (tampak depan,
samping dan belakang) dan setiap bagian yang penting antara lain penulangan, pondasi dan lain-lain.
Foto-foto tersebut dimasukan ke dalam album dan diserahkan kepada Pengguna Jasa
(Direksi/Pengawas) sebanyak 2 (dua) set.

19. GAMBAR PELAKSANAAN


1. Setelah selesainya seluruh pekerjaan, Penyedia barng/jasa harus membuat gambar terlaksana (as
built drawing) dari seluruh system, termasuk apabila terjadi perubahan letak, denah maupun
konstruksi.
2. Instalasi listrik, instalasi air bersih dan instalasi air kotor harus dibuat oleh Penyedia Barang/Jasa
sesuai dengan keadaan yang terpasang dan diserahkan kepada Pemberi Tugas pada saat Serah
Terima Pekerjaan.

20. PENGAWASAN
1. Pengawasan setiap hari terhadap pelaksanaan pekerjaan akan dilakukan oleh Direksi/Pengawas.
2. Setiap saat Direksi/Pengawas atau petugas-petugasnya harus dapat mengawasi, memeriksa atau
menguji setiap bagian pekerjaan, bahan dan peralatan. Untuk itu penyedia barang/jasa harus
mengadakan fasilitas-fasilitas yang diperlukan.
3. Bagian-bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan tetapi luput dari pengamatan
Direksi/Pengawas adalah menjadi tanggung jawab Penyedia barang/jasa. Pekerjaan tersebut bila
diperlukan harus dapat diperiksa sebagian atau seluruhnya untuk keperluan/kepentingan
pemeriksaan.
4. Jika diperlukan Pengawasan Harian diluar jam kerja yang resmi, maka segala biaya yang
diperlukan untuk hal tersebut menjadi beban Penyedia barang/jasa. Permohonan untuk
mengadakan pemeriksaan tersebut harus dengan surat yang disampaikan kepada
Direksi/Pengawas.

21. PEKERJAAN AKHIR


1. Pada akhir pekerjaan, seluruh ruangan termasuk dinding, plafond, lantai dan sebagainya harus
bersih dari sisa-sisa semen, cat dan kotoran lainnya.
2. Halaman bangunan harus dibersihkan dari sisa-sisa bahan bangunan, kotoran-kotoran dan
gndukan-gundukan tanah bekas galian harus diratakan serta bahan-bahan yang tidak terpakai
lagi harus diangkut keluar lokasi pekerjaan.

22. PENUTUP
1. Pekerjaan-pekerjaan yang belum/tidak tercantum/dijelaskan dalam Spesifikasi Teknis ini dapat
dilihat pada gambar atau dinyatakan pada saat Rapat Penjelasan Pekerjaan (Anwijzing).
2. Perubahan-perubahan yang terjadi terhadap Spesifikasi Teknik ini pada saat Rapat Penjelasan
Pekerjaan akan dibuat suatu Berita Acara Penjelasan Pekerjaan yang mengikat, dan merupakan
satu kesatuan dengan Dokumen Pengadaan.

Luwuk, 28 Maret 2013

Diperiksa Oleh : Dibuat Oleh :


PEJABAT PENGADAAN Penawar
CV. BONANSA

F. NOLDI TAROREH, ST LUCKY NAYOAN


Ketua Direktur

Dinas Cipta Karya Dan Tata Ruang Kab. Banggai Syarat-syarat Teknis Pekerjaan (Spesifikasi) - 6
CV. BONANSA

Anda mungkin juga menyukai