Anda di halaman 1dari 6

Nama : EUGINIA A.

SUMANTI

Nim : 18105355

Kelas : 5 F

MK : PENGENALAN LAPANGAN OBSERVAS

Ujian Mid Semester

1. Simpulkan pengertian manfaat dan tujuan pengenalan persekolahan observasi menurut


pendapat saudara!
Jawab:
Menurut pendapat saya manfaat dari PLP adalah sebagai berikut.
● Bagi Mahasiswa Peserta PLPPerencanaan pembelajarana.Memperoleh pengetahuan
dan keterampilan secara empiris mengenai telaah kurikulum, telaah perangkat
pembelajaran yang digunakanguru, telaah strategi dan media pembelajaran yang
digunakan guru, telaah sistem penilaian yang digunakan guru, dan penyusunan
perangkat pembelajaran (Program Tahunan (Prota), Program Semester (Prosem),
Silabus, RPPdan perangkatnya (Bahan ajar, media, LKS dan perangkat
evaluasi).b.Memperoleh pengetahuan secara empiris mengenai situasi sekolah dan
siswa yang berkaitan dengan penerapan perangkat pembelajaran.
● Bagi sekolah mitra atau sekolah laboratoriuma.Memperoleh informasi perkembangan
terbaru mengenai jenis dan model perangkat pembelajaran.b.Memperoleh kesempatan
untuk berperan aktif dalam menyiapkan calon guru profesional.c.Menambah
perbendaharaan perangkat pembelajaran.
● Bagi FKIP USDa.Memperolehumpanbalikdarisekolahmitraatausekolahlaboratorium
gunapengembangan perangkat pembelajaran. b.Memberi kontribusi langsung dalam
menyiapkan calon guru profesional.c.Terjalinnya kerja sama dengan berbagai pihak,
guna pengembanganTri Dharma Perguruan Tinggi

Adapun tujuan utama dari Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) adalah membentuk
mahasiswa praktikan menjadi calon tenaga kependidikan yang profesional sesuai dengan
prinsip-prinsip pendidikan berdasarkan kompetensi yang meliputi kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi profesional dan kompetensi sosial.

2. Jelaskan secara singkat hasil observasi saudara dengan siswa dan guru SD!
Jawab:

Sekolah : SDN 1 Tataaran

Narasumber : Sientje Tamon, S.pd (kepala sekolah)


Proses pembelajaran di SD N 1 Tataaran menggunakan pembelajaran Daring dan
Luring. Untuk kelas 1 menggunakan pembelajaran luring, alasannya karna masih ada
sebagian siswa dari SD N 1 Tataaran yang belum memiliki media seperti handphone
(android). Jadi guru kelas mengambil kebijakan untuk melakukan pembelajaran luring.
Dan pembelajaran luring ini juga dilakukan bisa di sekolah ataupun dirumah. Jika
pembelajaran luring dilakukan di Sekolah, maka guru kelas mencari waktu yang tepat
agar semua siswa dan gurunya pun juga bisa hadir dalam pembelajaran luring. (jadi tidak
ditentukan hari apa saja siswa dan guru melakukan pembelajaran di Sekolah). Jika
pembelajaran luring dilakukan di rumah, guru kelas mengambil kebijakan untuk
membagi siswa menjadi 2 kelompok guna menghindari kerumunan. Dalam pembelajaran
luring maupun daring para siswa dari SDN 1 Tataaran dibimbing oleh guru-guru untuk
mengikuti protokol kesehatan. Kemudian untuk kelas 2 – 6 menggunakan pembelajaran
daring. Aplikasi yang digunakan aplikasi ZOOM dan WHATSSAP. Proses menggunakan
pembelajaran daring akan tetap diterapkan selama masa pandemic covid 19. Menurut
penyampaian menteri pendidikan dan kebudayaan Indonesia bahwa tahun ajaran
2021/2022 itu sudah mulai dilakukan pembelajaran luring tetapi harus mendapat izin dari
pemerintah kabupaten, orang tua, komite sekolah. Kurikulum yang digunakan di SDN 1
Tataran yaitu kurikulum K13. SDN 1 Tataaran memiliki fasilitas seperti: kantor (ruang
guru dan ruang kepala sekolah), ada 6 ruang kelas, perpustakaan, ruang UKS, ruang
konseling (BK), toilet ada 3 (1 untuk guru, 2 untuk siswa) dan kantin. Jumlah guru yang
ada di SDN 1 Tataaran ada 12 guru. Terdiri dari 7 PNS (termasuk kepsek) dan 5 tenaga
honor ditambah 1 penjaga sekolah.

3. Jelaskan 8 keterampilan mengajar masing-masing dengan contoh!


Jawab:

1) Keterampilan Membuka Pembelajaran

Pada proses pembelajaran hal pertama yang dilakukan guru ketika masuk di dalam kelas
adalah “membuka pembelajaran”. Oleh sebab itu komponen dasar yang harus dimiliki
oleh seorang guru adalah keterampilan membuka pembelajaran.Aktivitas yang dilakukan
oleh guru di awal pembelajaran akan sangat menentukan jalannya proses pebelajaran.

Jika dilakukan dengan baik maka proses pembelajaran selanjutnya (kemungkinan) besar
harapan juga akan berjalan dengan baik. Namun jika dalam proses pembukaan
pembelajaran tidak berjalan dengan baikmaka dapat mengakibatkan kegagalan terhadap
proses pembelajaran. Bahkan rencana pembelajaran yang sudah direncanakan dengan
baik dapat tidak sesuai (menjadi tidak berguna).
Contohnya:

Ketika anak masuk ke kelas, yang ada di dalam fikiran siswa tidak 100% pada proses
pembelajaran di kelas. Misalnya beberapa anak masih memikirkan betapa
menyenangkannya saat bermain dengan temannya tadi, ataumemikirkan beta lezatnya
bekal sarapan yang dibawa oleh sang bunda, dan berbagai macam fikiran yang menghiasi
otak otak siswa kita ini.

Maka sebelum memulai pembelajaran guru harus memfokuskan perhatian siswa terlebih
dahulu, dengan cara:

● Mengaitkan materi dengan berita-berita akutual (terkini) khususnya yang berkaitan


dengan dunia siswa kita.
● Menyamipaikan cerita pendek yang relevan dengan materi pembelajaran yang telah dan
akan di pelajari.
● MEnggunakan alat bantu berupa media seperti gambar, model skema, video, alat peraga
dan tentu harus relevan dengan pembelajaran.
● Memvariasikan gaya dalam mengajar seperti penguasaan kelas dengan berpindah posisi
saat menyampaikan pembelajaran, seperti di depan, di tengah atau di belakang kelas.
● Menyinggung tugas-tugas yang telah diberikan atau yang dimiliki oleh siswa.
● Mengadkan persoalan berupa pertanyaan-pertanyaan yang hendaknya berkaitan dengan
persoalan atau aktivitas dari siswa.

2) Keterampilan Menjelaskan
Guru tidak cukup hanya menguasai materi pembelajaran. Menjadi sia-sia jika penguasaan
materi yang dimiliki oleh guru tidak diiuti oleh kemampuan dalam menjelaskan. Oleh
karena itu seorang guru juga harus mampu untuk menjelaskan. 
Mengapa guru harus menguasai keterampilan menjelaskan? Berikut ini alasannya

● Pada umumnya interaksi lisan di dalam kelaas di dominasi oleh guru, sehingga dengan
menguasai keterampilan menjelaskan guru dapat membimbing jalannya proses belajar di
kelas dengan baik.
● Sebagaian besar kegiatan guru adalah informasi sehingga dibutuhkan kegiatan
pembicaraan

Contohnya:
Dalam keterampian menjelasakan ada pokok bahasan penting yang menjadi dasar atau
prinsip. Guru harus memperhatikan prinsip-prinsip dalam menjelaskan. Menurut Mulyasa
(2007: 80)ada 5 prinsip dalam menjelaskan, adalah sebagai berikut:
Penjelasan dapat diberikan selama pembelajaran, baik di awal, di tengah maupun diakhir
pembelajaran.

1. Penjelasan harus menarik perhatian peserta didik dan


sesuai dengan materi standar dan kompetensi dasar.
2. Penjelasan dapat dapat diberikan untuk menjawab
pertanyaan peserta didik atau menjelaskan materi standar yang sudah
direncanakan untuk membentuk kompetensi dasar dan mencapai tujuan pembelajaran.
3. Materi yang dijelaskan harus sesuai dengan kompetensi
dasar, dan bermakna bagi peserta didik.
4. Penjelasan yang diberikan harus sesuai dengan latar
belakang dan tingkat kemampuan peserta didik

3) Keterampilan Bertanya
Bertanya adalah mengajukan sebuah pertanyaan untuk mendapatkan jawaban. Bertanya
saja memang mudah, bahkan anak kecilpun sering bertanya. Dalam proses pembelajaran
khususnya sebagai seorang guru bertanya memerlukan teknik agar tujuan dari pertanyaan
yang disampaikan dapat tercapai tepat sasaran. Teknik bertanya dapat menjadi pondasi
awal untuk menjadikan siswa belajar secara aktif. Lalu apa sajakah teknik yang perlu
diketahui oleh guru dalam bertanya, sebagai berikut contohnya:

1. Membuat pertanyaan yang jelas dan langsung ditujukan kepada semua siswa, kemudian
memberikan waktu seluruh siswa untuk berfikr secukupnya untuk menjawab soal
2. Mencegah jawaban yang tidak sesuai dengan soal
3. Mempersilahkan siswa untuk menjawab
4. Memotivasi siswa untuk mendengarkan jawaban.

4) Keterampilan Memberi Penguatan

Pada dasarnya penguatan merupakan sebuah tindakan untuk memberikan respon kepada
setiap tingkah laku dari siswa. Pengutan harus diperhatikan dengan baik, memberikan
pengutan yang salah dapat membuat perkembangan siswa menjadi terganggu. Maka dari
itu ada hal hal yang perlu diperhatikan pada saat memberikan penguatan, diataranya
yaitu:

● Hindari memberikan komentar negatif ketika siswa tidak bisa : jangan di hina, dibentak,
atau dimarahi secara berlebihan.
● Berikan kehangatan dalam penguatan.
● Penguatan dilaksanakan dengan kesungguhan atau serius
● Bermakna
● Melakukan variasi dalam memberikan penguatan : verbal/ucapan, gerak atau bahasa
tubuh/

5) Keterampilan Membimbing kelompok Kecil


Meski terdengar sepele nyatanya banyak guru kurang mampu untuk melakukannya.
Akibatnya yaitu di dalam kelompok ada siswa aktif, biasa saja dan bahkan ada yan tidak
mau ikut kerjasama. Anak tersebut menjadi patun dan beban dalam kelompok tersebut.

Berikut contoh dari keterampilan membimbing kelompok kecil:

1. Memusatkan perhatian siswa pada satu jutuan dan satu topik diskusi. Untuk memusatkan
tujuan tersebut guru dapat melakukannya dengan cara : menyampaikan tujuan dalam
diskusi, menyampaikan masalah yang akan di bahas, mencatat aspek-aspek yang
mengganggu jalannya diskusi.
2. Menganalisis pendapat dari siswa. Analisis terhadap jawaban atau pendapat siswa apakah
setiap pendapat yang diutarakan sudah berlandasakan sumber pengetahuan yang tepat dan
memiliki landasan.
3. Meluruskan alur berfikir siswa. 
4. Memberikan kesmpatan kepada siswa untuk berpartisipasi dalam diskusi.
5. Menutup diskusi. Dapat dilakukan dengan membuat rangkuman hasil diskusi. 

6) Keterampilan Mengelola Kelas

Pengelolaan kelas adalah kegiatan untuk menciptakan, mengembalikan dan


mempertahankan kondisi optimal bagi terjadinya proses pembelajaran di dalam kelas.

Sebagai contoh pengelolaan kelas adalah:

● Menghentikan tindakan siswa yang tidak baik dan mengundang kegaduhan di dalam
kelas.
● Pemberian ganjaran bagi ketepatan waktu dalam menyelesaikan tugas.
● Penetapan atran kelas yang efektif dan efisien.

7) Keterampilan Mengadakan variasi

Keterampilan dasar mengajar selanjutnya yang harus dimiliki oleh seorang guru adalah
kemampuan keterampilan untuk melakukan variasi.  Melakukan variasi yang dimaksud
disini yaitu melakukan variasi dalam mengajar.

Bentuk-bentuk variasi mengajar guru diantaranya:

● variasi suara : variasi suara merupakan perubahan pada suara, seperti keras menjadi
lembut, tinggi menjadi rendah, cepat menjadi lambat, gembira menjadi sedih, dan
penekanan kata pada bagian-bagian tertentu.
● pemustan perhatian siswa : Memusatkan perhatian siswa pada hal-hal yang dianggap
penting, dapat dilakukan oleh guru. Misalnya :  “perhatian ini”, “ini penting untuk kalian
semua ketahui”, “menunjuk arah bagiann yang penting”, dll.
● kesenyapan atau kebisuan guru : diam secara tiba-tiba dari guru merupakan salah satu
alat yang baik untuk meminta perhatian dari siswa. Perubahan keadaan dari yang
sebelumnya berbicara menjadi senyap, berkesibukan menjadi diam dapat menarik
perhatian siswa.
● Melakukan kontak pandang dengan siswa : jika guru sedang berbicara dengan siswa,
hendaknya pandangan juga menyapu ke seluruh kelas dan siswa. Hal ini memperlihatkan
adanya hubungan intim antara guru dengan seluruh siswa. Kontak mata dapat digunakan
untuk menyampaikan infromasi atau mengetahui pemahaman siswa.
● Gerak badan mimik : variasi ini adalah variasi dalam ekspresi wajah guru, gerak kepala,
badan, dan anggota tubuh lainnya dapat digunakans ebagai sarana komunikasi. Gunakan
berbagai macam variasi ini untuk menyampaikan pesan kepada siswa.
● Pegantian posisi guru di dalam kelas : perubahan posisi guru ini dapat digunakan untuk
mempertahankan perhatian siswa (kelas). Ada kalanya guru berada di depan kelas, di
tengaah atau di belakang. Guru hendaknya menguasai kelas, tidak kikuk hanya berada di
depan kelas (depan meja guru, depan papan tulis, dan bolak balik).

8) Keterampilan Mengajar Perorangan dan Kelompok Kecil

Keterampilan ini adalah keterampilan guru dalam memfasilitasi siswanya untuk belajar
baik secara individu maupun berkelompok. Karena pembelajaran di dalam kelas tidak
melulu berkelompok maka guru juga harus mampu untuk mengelola pembelajaran secara
individu.
Pembelajaran dengan perorangan dan kelompok kecil memungkinkan guru untuk
memberikan perhatian kepada siswa dan terjalinnya hubungan yang lebih akrab antara
guru dengan siswa serta siswa dengan siswa.

Anda mungkin juga menyukai