Chapter II 1
Chapter II 1
TINJAUAN PUSTAKA
Pada tahap ini semua pernyataan yang sedang diukur dan rumus kuantitatif yang
menghubungkan measurand dengan parameter-parameter (kuantitatif measurand,
konstan, kalibrasi standart dan sebagainya) harus ditulis dengan jelas. Dalam
menentukan measurand, perlu diketahui juga apakah tahap sampling yang
dilakukan sesuai dengan standard operating procedure (SOP) atau dengan
deskripsi metode lainnya. (Ellison et al. 1999)
Kita harus memfokuskan pada suatu sumber ketidakpastian yang paling utama
untuk digunakan dalam penentuan ketidakpastian pengukuran. Sumber-sumber
yang mungkin dapat mengakibatkan timbulnya ketidakpastian pengukuran adalah
sampling, transfortasi, penyimpanan dan penanganan sampel, pembuatan sampel,
kondisi lingkungan dan pengukuran, orang yang melakukan uji, variasi dalam
prosedur uji, instrumentasi, standar kalibrasi atau bahan-bahan pembanding,
perangkat lunak, dan metode-metode pengukuran karena efek-efek
sistematik.(ILAC-G17,2002) .
2.3.2.1. Sampling
Bila sampel yang diuji disimpan untuk waktu yang lama sebelum analisis, kondisi
penyimpanan dapat mempengaruhi hasil. Lama penyimpanan serta kondisi selama
penyimpanan ini dapat dianggap sebagai sumber ketidakpastian
2.3.2.3. Instrumentasi
Misalnya, pada suhu gelas ukur yang kita gunakan tidak sesuai dengan suhu yang
sudah dikalibrasi. Demikian pula, kelembaban mungkin penting dimana apabila
bahan sangat sensitif, maka ini dapat mempengaruhi nilai ketidakpastian.
Misalnya dari sampel yang berbentuk kompleks, dimana sampel ini akan
mempengaruhi respon dari instrument yang disebabkan oleh unsur-unsur yang
terdapat pada sampel tersebut.
Pada efek ini yang dibahas adalah ketidakpastian yang disebabkan oleh kalibrasi,
misalnya pada saat menggunakan kalibrasi garis lurus pada saat respon
melengkung, hal ini dapat menyebabkan ketidakpastian yang tinggi.
Pada suatu analisis sangat penting untuk menguji larutan blanko, yaitu untuk
menghindari ketidakpastian pada sampel. Hal ini sangat penting dalam analisa
yang dilakukan berulang-ulang.
Pada efek ini yang dapat menyebabkan nilai ketidakpastian itu adalah salah satu
kemungkinan seorang operator itu salah pada saat membaca meter atau skala
konsisten tinggi atau rendah.
, ,…, ∑ , ∑ , ,
(2.1)
Dimana y(x1, x2, …, xn) adalah fungsi beberapa x1, x2, …, xn, ci
merupakan koefisien sensitifitas yang dihitung sebagai , diferensial parsial dari y
terhadap xi , dan melambangkan ketidakpastian dalam y yang muncul karena
ketidakpastian dalam xi.
, … ∑ , 2∑ , , ,
(2.2)
Dimana u(xi,xk) merupakan kovarians antara xi dan xk, ci dan ck merupakan
koefisien sensitivitas. Kovarians dihubungkan dengan koefisien penghubung rik
yaitu u(xi,xk) = u(xi) u(xk) rik dimana -1 ≤ rik ≤ 1.
2. Aturan Kedua
(2.4)
(Ellison et al. 1999)
(2.6)
Dimana vi merupakan derajat kebebasan dari u(xi), dan
∑
(2.7)
Nilai Veff dapat digunakan untuk menentukan factor coverage efektif, kp, dengan
menggunakan table distribusi-t sesuai dengan tingkat kepercayaan yang
diinginkan. (Taylor,B.N and Kuyat,C.E.,1994)
Jika suatu penentuan ketidakpastian untuk hasil tunggal hendak dilakukan, dimana
hasil dari ketidakpastian tersebut harus dipublikasikan, adapun bentuk
penyampaiannya adalah:
([hasil] ± [ketidakpastian]) (satuan)
Pada pengukuran daerah tampak kuvet kaca atau kuvet kaca corex dapat
digunakan, tetapi untuk pengukuran daerah UV kita harus menggunakan sel
kuarsa karena gelas tidak tembus cahaya pada daerah ini. Umumnya, tebal
kuvetnya adalah 10 mm, tetapi yang lebih kecil ataupun yang lebih besar dapat
digunakan. Peranan detektor penerima adalah memberikan respon terhadap
cahaya pada berbagai panjang gelombang. (Khopkar, S.M.,2008)
Istilah analisis titrimetri mengacu pada analisis kimia kuantitatif yang dilakukan
dengan menetapkan volume suatu larutan yang konsentrasinya diketahui dengan
tetap, yang diperlukan untuk bereaksi secara kuantitatif dengan larutan dari zat
yang akan ditetapkan. Larutan dengan konsentrasi yang diketahui tepat itu,
disebut larutan standar. Bobot zat yang hendak ditetapkan, dihitung dari volume
larutan standar yang digunakan dan hukum-hukum stoikiometri yang diketahui.
Bila titrasi dilakukan dalam pelarut air, maka perpindahan proton selalu
dinyatakan melalui molekul air. Akibatnya, persamaan umum untuk titrasi asam-
basa dalam pelarut air ditulis sebagai persamaan reaksi antara ion hidronium dan
ion hidroksida, yakni lawan reaksi autoprotolisis air:
H3O+ + OH- = H2O + H2O