Anda di halaman 1dari 8

KEGIATAN BELAJAR 1

KONSEP DASAR TRANSAKSI IJARAH

A. KONSEP DASAR TRANSAKSI IJARAH


Al ijarah dari kata al ajru yang berartial’iwadhu (ganti). Ijarah
adalahakadpemindahanhakgunaatasbarang dan jasamelaluipembayaranupahsewa,
tanpadiikutidenganpemindahankepemilikan (ownership/milkiyyah) atasbarangitusendiri.
Ijarah berarti lease contract dan juga hire contract. Dalamkonteksperbankan Syariah,
ijarah adalah lease contract dalamhalsesuatu bank atau Lembaga
keuanganmenyewakanperalatan (equipment) kepada salah
satunasabahnyaberdasarkanpembebananbiaya yang
sudahditentukansecarapastisebelumnya (fixed charge).
Berdasarkangambar 7.1. dapatdijelaskanmekanisme yang dilakukandalamtransaksi ijarah
yang dilakukan di sector perbankan Syariah sebagaiberikut.
1. Transaksi ijarah ditandaidenganadanyapemindahanmanfaat. Jadi, dasarnyaprinsip
ijarah samasajadenganprinsipjualbeli. Namun, perbedaanterletak pada
objektransaksinyaadalahbarangmaka pada ijarah objektransaksiadalahjasa.
2. Pada akhir masa sewa. Bank dapatsajamenjualbarang yang
disewakankepadanasabah.olehkarenaitu, dalamperbankan Syariah dikenal al-ijarah
al-muntahiyahbittamlik (sewa yang diikutidenganperpindahankepemilikan).
3. Hargasewa dan hargajualdisepakati pada awalperjanjianantara bank dengannasabah.

B. LANDASAN FIQH DAN FATWA DSN TENTANG TRANSAKSI IJARAH


1. LandasanAL QUR’AN dan Al Hadist
a. Al Qur’an
“ Danjikakamuinginanakmudisusukan oleh orang lain,
tidakdosabagimuapabilakamumemberikanpembayaranmenurut yang patut.
Bertaqwalahkamukepadaallah dan ketahuilahallahmahamelihatapa yang
kamukerjakan” (al-baqarah:233).
b. Al hadist
Diriwayatkandariibnuabbasbahwarasulullah saw bersabda:
“ Berbekamkamu, kemudianberikanlaholehmuupahnyakepadatukangbekamitu”
(HR. ibumajjah).
Dari ummarbahwarasulullah saw bersabda:
“ Berikanlahupahpekerjasebelumkeringkeringatnya” (HR. ibumajjah).
2. Fatwa DSN tentangTransaksi Ijarah
a. Fatwa DSN No: 09/DSN-MUI/IV/2000 tentang IJARAH
Beberapaketentuan yang diaturdalam fatwa ini, antara lain:
Pertama :Rukun dan Syarat Ijarah
1) Pernyataanijabqobul.
2) Pihak-pihak yang berakad (berkontrak), terdiriataspemberisewa (lessor,
pemilik asset, Lembaga keuangan Syariah) dan penyewa (lessee, pihak yang
mengambilmanfaaatdaripengguna asset nasabah).
3) Obyekkontrak; pembayaran (sewa) dan manfaatdaripengguna asset.
4) Manfaatdaripenggunaan asset dalam ijarah adalahobyekkontrak yang
harusdijaminkarenaiarukun yang harusdipenuhisebagaigantidarisewa dan
bukan asset itusendiri.
5) Sghat ijarah adalahberupapernyatraandarikeduabelahpihak yang
berkontrakbaiksecara verbal ataudalambentuk lain yang equivalent,
dengancarapenawarandaripemilik asset (LKS) dan penerimaan yang
dinyatakan oleh penyewa (nasabah)

Kedua: KetentuanObyek Ijarah


1) Obyek ijarah adalahmanfaatdaripenggunaanbarangataujasa
2) Manfaatbarangharusdapatdinilai dan dapatdilaksanakandalamkontrak.
3) Pemenuhanmanfaatharus yang bersifatdibolehkan
4) Kesanggupanmemenuhimanfaatharusnyata dan sesuaidengan Syariah
5) Manfaatharusdikenalisecaraspesifiksedemikianrupauntukmenghilangkanja
halah (ketidaktahuan) yang akanmengakibatkansengketa.
6) Spesifikasimanfaatharusdinyatakandenganjelastermasukjangkanwaktunya,
bias juga dikenalidenganspesifikasiatauidentifikasifisik.
7) Sewaadalahsesuatu yang di janjikan dan dibayarnasabahkepada LKS
sebagaipembayaranmanfaat. Sesuatu yang
dapatdijadikanhargadalamjualbelidapat pula dijadikandapat pula
dijadikansewadalam ijarah
8) Pembayaransewabolehberbentukjasa (manfaat lain) darijenis yang
samadenganobyekkontrak
9) Kelenturan (flexcibility)
dalammenentukansewadapatdiwujudkandalamwaktuukuranwaktu, tempat,
dan jarak

Ketiga: Kewajiban LKS dan NasabahdalamPembayaran Ijarah


1) Kewajiban LKS sebagaipemberisewa
a) Menyediakan asset yang disewakan
b) Menanggungbiayapemeliharaan asset
c) Menjaminbilaterdapatcacat pada asset yang disewakan
2) Kewajibannasabahsebagaipenyewa
a) Membayarsewa dan bertanggungjawabuntukmenjagakeutuhan
asset yang disewasertamenggunakannyasesuaidengankontrak
b) Menanggungbiayapemeliharaan asset yang sifatnyaringan
(tidakmateriil)
c) Jika asset yang disewarusak,
bukankarenapelanggrandaripenggunaan yang dibolehkan, juga
bukankarenakelainanpihakpenyewadalammenjaganya,
iatidakbertanggungjawabataskerusakantersebut

b. Fatwa DSN No: 27/DSN-MUI/III/2002 tentang AL-IJARAH AL-


MUNTAHIYAH BI AL-TAMLIK
Beberapaketentuan yang diaturdalam fatwa inisebagaitersebut:

Pertama: Akad Al ijarah Al


muntahiyahBitttamlikbolehdilakukandenganketentuansebagaiberikut:
1) Semuarukun dan syarat yang berlakudalamakad ijarah (fatwa DSN nomor:
09/DSN-MUI/IV/2000) berlaku pula dalamakad al-ijarah al-muntahiyah bi al-
tamlik
2) Perjanjianuntukmelakukanakad al-ijarah al-muntahiyah bi al-
tamlikharusdisepakatiketikaakad ijarah ditandatangani
3) Hak dan kewajibansetiappihakharusdijelaskandalamakad

Kedua: Ketentuantentang al-ijarah al-muntahiyah bi al-tamlik


1) Pihak yang melakukan al-ijarah al-muntahiah bi al-
tamlikharusmelaksanaknakad ijarah terlebihdahulu.
Akadpemindahankepemilikanbaikdenganjualbeliataupemberian,
hanyadapatdilakukansetelah masa ijarah selesai.
2) Janjipemindahankepemilikan yang disepakati di awalakad ijarah
adalahwa’d (ibapatakignemkaditaynmukuhgny,
(janjiituingindilaksanakanmakaharusadaakadpemindahankepemilikan
yang dilakukansetelah masa ijarah selesai

Ketiga:
1) Jika salah
satupihaktidakmenunaikankewajibannyaataujikaterjadiperselisihan di
antarakeduabelahpihakmakapenyelesaiannyadilakukanmelalui Badan
ArbitrasiSyari’ahsetelahtidaktercapaikesepakatanmelaluimusyawarah.
2) Fatwa iniberlakusejaktanggalditetapkandenganketentuanjika di
kemudianhariternyataterdapatkekliruan, akandiubah dan
disempurnakansebagaimanmestinya

C. STANDAR AKUNTASI KEUANGAN TRANSAKSI IJARAH


1. Pendahuluan
StandarakuntansiKeuangan yang pertama kali mengaturtentangakuntansi ijarah
adalah PSAK 59 paragraf 105 samapaidengan 129 tentangpengakuan dan
pengukuran ijarah. Beberapahal yang di atur pada paragraph-paragraftersebutantara
lain:
a. Karakteristik ijarah
sebagaitransaksidenganakadsewamenyewabarangdenganmenyatakanhargasewase
bagaibentukkompensasijasa yang di berikanoleh pihak yang
penyewakepadapihakmenyewakansesuaidengankesepakatankeduabelahpihak.
Pada akhir masa sewa bias
sajapemilikbarangmemberikanopsiuntukmembeliobyeksewatersebutkepadapenye
wa.
b. PSAK ini juga mengaturtentangposisi bank sebagaipemilikobyeksewa dan bank
sebagaipenyewa, proses penjualan dan penyewaankembali, proses sewa dan
penyewaankembali, dan penyisihankerugianaktivaproduktif
2. Karakteristik
Karakteristiktransaksi ijarah akandiuraikansebagaiberikut. (PSAK 59, paragraph 105-
107)
a. Ijarah adalahakadsewamenyewaanatarapemilikma’jur (obyeksewa) dan musta’jir
(penyewa) untukmendapatkanimbalanatasobyeksewa yang disewakannya. Ijarah
muntahiyahbittamlikadalahakadsewamenyewaantarapemilikobyeksewa dan
penyewauntukmendapatkanimbalanatasobyeksewa yang
disewakannyadenganopsiperpindahanhasilmilikobyeksewa pada
saattertentusesuaidenganakadsewa
b. Perpindahanhakmilikobyeksewakepadapenyewadalam ijarah
muntahiyahbittamlikdapatdilakukandengan:
1) Hibah
2) Penjualansebelumakadberakhirsebesarharga yang
sebandingdengansisacicilansewa
3) Penjualan pada akhir masa sewadenganpembayarantertentu yang disepakati
pada awalakad
4) Penjualansecarabertahapsebesarhargatertentu yang disepakatidalamakad
c. Pemilikobyeksewadapatmemintapenyewamenyerahkanjaminanatas ijarah
untukmenghindariresikokerugian. Jumalah, ukuran, dan
jenisobyeksewaharusjelasdoketahiu dan tercantumdalamakad.
3. Pengakuan dan pengukuran
a. Ijarah dan ijarah muntahiyahbittamlik
1) Bank sebagaipemilikobyeksewa
2) Bank sebagaisewa
4. Sewa dan penyewaankembali
Jika bank menyewakankepadanasabahaktiva yang sebelumnyadisewa oleh bank
daripihaktigamakaperlakuannyaakuntasi bank sebagaipemilikobyeksewa dan
penyewaditerapkan

a. Exposure Draft (ED) PSAK 107- akuntasi ijarah


Pada tanggal 26 februari 2008 ikatanakuntansi Indonesia (IAI) mengeluarkan
Exposure Draft PSAK 107 tentangakuntasi ijarah. PSAK
inidirencanakanmenjadipengganti PSAK 59: Akuntansiperbankan Syariah, yang
berhubungandenaganperlakuanakuntansiuntukpengakuan, pengukuran, penyajian,
dan pengungkapanatastransaksi ijarah. Beberapahal yang di aturdalam Exposure
Draft PSAK 107: Akuntansi Ijarah sebagaiberikut:
b. Tujuan
Pernyataaninibertujuanuntukmengaturpengakuan, pengukuran, penyajian, dan
pengungkapantransaksi ijarah
c. RuangLingkupPemberlakuan
PSAK iniditerapkanuntukentitas yang melakukantransaksi ijarah
sertamencakuppengaturanuntukpembiayaanmultijasa yang menggunakanakad
ijarah, namuntidakmencakuppengaturanperlakuanakuntansiuntukobligasi Syariah
(sukuk) yang menggunakanakadiajarah. Pembiayaanmultijasa yang
menggunakanakad ijarah menyesuaikandengan Fatwa Dewan Syariah Nasioanal
(DSN) Nomor: 44/DSN-MUI/VIII/2004 tentangpembiayaanmultijasa yang
mengaturbeberapaketentuansebagaiberikut:
1) Pembiayaanmultijasahukumnyaboleh (jaiz) denganmenggunakanakad ijarah
ataykafalah
2) Dalamhal LKS menggunakanakad ijarah
makaharusmengikutisemuaketentuan yang adadalam Fatwa Ijarah
3) Dalamhal LKS
menggunakanakadkafalahmakaharusmengikutisemuaketentuan yang
adadalam Fatwa Kafalah
4) Dalamkeduapembiayaanmultijasatersebut, LKS dapatdiperolehimbalanjasa
(ujrah) atau fee
5) Besarujrahatau fee harusdisepakati di awal dan dinyatakandalambentuk
nominal bukudalambentukprosentase
d. Definisi
Beberapadefinisi yang dijelaskandalam PSAK inisebagaiberikut:
1) Ijarahadalahakadpemindahganhakguna (manfaat) atassuatu asset
dalamwaktutertentudenganpembayaransewa (ujrah)
tanpadiikutidenganpemindahankepemilikan asset ituisendiri
2) Ijarah mntahiyahbittamlikadalah ijarah
denganwa’adpemindahankepemilikanobyek ijarah pada asaattertentu
3) Nilai wajaradalahjumlah yang dipakaiuntukmempertukarkansuatu asset
antarapihak-pihak yang berkeinginan dan
memilikipengetahuanmemadaidalamsuatutransaksidenganwajar (arms length
transaction)
4) Obyek ijarah adalahmanfaatdaripenggunaanasedberwujudatautidakberwujud
e. Karakteristik
Adapunkarakteristiktransaksi ijarah yang dijelaskandalam PSAK
inisebagaiberikut:
1) Ijarah merupakansewamenyewaobyek ijarah tanpaperpindahanresikomanfaat
yang terkaitkepemilikan asset terikat,
denganatautanpawa’adunyukmemindahkankepemilikandaripemilik (mu’jir)
kepadapenyewa( musta’jir) pada saattertentu
2) Perpindahankepemilikansuatu asset yang
diijarahdaripemilikkepadapenyewadalam ijarah muntahiyahbittamlik,
dilakukanjikaseluruhpembayaransewaatasobjek ijarah yang
dialihkantelahdiselesaikan dan obyek ijarah
telahdiserahkankepadapenyewadenganmembuatakadterpisahsecara
a) Hibah
b) Penjualansebelumakadberakhirsebesarsebandingdengansiacicilansewaatau
harga yang disepakati
c) Penjualan pada akhir masa ijarah
denganpembayarantertentusebagaireferensi yang disepakatidalamakadatau
d) Penjualansecarabertahapsebesarhargatertentu yang disepakatidalamakad
3) Pemilikmemintauntukmeyerahkanjaminanatas ijarah
untukmenghindaririsikokerugian
4) Jumlahukuran, dan jenisobyek ijarah harusjelasdiketahui dan
tercantumdalamakad
f. Pengakuan dan pengukuran
5. AkuntansiPemilik (Mu’jir)
a. Biayaperolehan
Biayaperolehanobyek ijarah diakui pada saatobyek ijarah
diperolehsebesarbiayaperolehan. Artinyabahwahalinimeliputihargapokok asset
ataumanfaat ijarah berikutbiaya-biaya lain yang dikeluarkanuntukmemperoleh
asset ijarah tersebut
Biayaperolehobyek yang berupa asset tidakberwujudmengacuke PSAK 19:
AsetTidakBerwujud
b. Penyusutan
Pengaturanpenyusutanobyek ijarah yang berupa asset tetapsesuaidengan PSAK
16: Asettetap dan amoritas asset tidakberwujudsesuaidengan PSAK 19:
AsetTidakBerwujud
c. Pendapatan dan Beban
d. Pemindahankepemilikan
6. AkuntansiPenyewa (Musta’jir)
a. Beban
Pengakuan dan
pengukuranbebandalamperspektifpenyewaadalahbahwabebansewadiakuiselama
masa akad pada saatmanfaatatas asset telahditerima, sedangkan utang
sewadiukursebesarjumlah yang harusdibayaratasmanfaat yang telahditerima.
Dalambiayapemeliharaanobyek ijarah yang di
sepakatidalamakadadalahmenjaditanggunganpenyewa dan diakuisebagaibeban
pada saatterjadinya, sedangkanbiayapemeliharaanobyek ijarah, dalam ijarah
muntahiyahbittmlikmelaluipenjualanobyek ijarah secarabertahap,
akanmeningkatsejalandenganpeningkatankepemilikanobyekijatah

b. PemindahanKepemilikan
c. Jual dan ijarah
Transaksijual dan ijarah harusmerupakantransaksi yang terpisah dan
tidaksalingbergantung (ta’alluq) sehinggahargajualharusdilakukanpasanilaiwajar.
Keuntunaganataukerugian yang timbuldaritransaksijual dan ijarah
tidakdapatdiakuisebagaipengurangataupenambahbeban ijarah
d. Ijarah-Lanjut
e. Penyajian
Pendapatan ijarah disajikansecaranetosetelahdikurangibeban-beban yang terkait,
misalnyabebanpenyusunan, bebanpemeliharaan dan perbaikan, dan sebagainya.
f. Pengungkapan

D. PENDOMAN PENCATATAN DAN PELAPORAN AKUNTANSI TRANSAKSI


IJARAH
1. Pengertian
Menurut PSAK 59, ijarah adalahakadsewamenyewaantarapemilikma’jur
(obyeksewa) dan mausta’jir (penyewa) untukmendapatkanimblanatasobyek yang
disewakannya, ijarah
muntahiyahbittamlikadalahakadsewamenyewaantarapemilikobyeksewa dan
penyewauntukmendapatkanimbalanatassewaobyeksewa yang
disewakannyadenganopsipemindahanhakmilikobyeksewa pada
saattertentusesuaidenganakadsewauntukpenjabaranselengkapnya, lihat PSAK 59
PAR.105-129
Dijelaskan Oleh TimPengembanganPerbankan Syariah Indonesia IBI (2001:140)
bahwarukundari ijarah adalah
a. Ada penyewa
b. Ada pemilikbarang
c. Ada obyek yang disewakan
d. Ada hargasewa yang disepakati
e. Ada perjanjian
2. PerlakuanAkuntansi Ijarah
a. Bank sebagaipemilikobyeksewa (Mu’ajjir/lessor)
b. Perpindahanhakkepemilikanobyeksewa
c. Bank sebagaipenyewa (Musta’jjir lessee)
E. APLIKASI AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH
1. AkuntansiPemilik

Anda mungkin juga menyukai