Makalah Swot
Makalah Swot
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
2
dengan pengembangan visi, misi, tujuan, dan kebijakan program – program
sebuah organisasi. Dengan demikian perencana strategis (Strategic planner)
harus menganalisis faktor – faktor strategis organisasi (kekuatan, kelemahan,
peluang, dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini. Model yang paling
populer saat ini adalah analisis SWOT.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah definisi dari analisis SWOT?
2. Bagaimanakah teori analisis SWOT?
3. Bagaimanakah Cara membuat SWOT didunia bisnis dan dunia
pendidikan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari analisis SWOT
2. Untuk mengetahui bagaimana teori analisis SWOT
3. Untuk mengetahui cara membuat SWOT didunia bisnis dan dunia
pendidikan
3
BAB II
PEMBAHASAN
1. S = Strength, adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari
organisasi atau program pada saat ini.
2. W = Weakness,.adalah situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan
dari organisasi atau program pada saat ini.
3. O = Opportunity, adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang
di luar organisasi dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi di
masa depan
4. T = Threat, adalah situasi yang merupakan ancaman bagi organisasi yang
datang dari luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi organisasi di
masa depan.
4
Analisis SWOT dilakukan dengan maksud untuk mengenali tingkat
kesiapan setiap fungsi dari keseluruhan fungsi sekolah yang diperlukan untuk
mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Berhubung tingkat kesiapan fungsi
ditentukan oleh tingkat kesiapan masing-masing faktor yang terlibat pada
setiap fungsi, maka analisis SWOT dilakukan terhadap keseluruhan faktor
dalam setiap fungsi, baik faktor internal maupun eksternal (Depdiknas, 2002).
Berikut ini definisi lebih rinci tentang elemen SWOT yang sesuai dari gambar:
5
Jika analisis SWOT digunakan pada pendidikan maka dimungkinkan bagi
sebuah sekolah untuk mendapatkan sebuah gambaran menyeluruh mengenai
situasi sekolah itu sendiri baik dalam hubungannya dengan masyarakat,
lembaga-lembaga pendidikan yang lain, dan lapangan industri yang akan
dimasuki oleh para siswanya, bahkan sampai situasi internaal sekolah itu
sendiri. Untuk pemahaman mengenai faktor-faktor eksternal, (terdiri atas
ancaman dan peluang), yang digabungkan dengan suatu pengujian mengenai
kekuatan dan kelemahan akan membantu dalam mengembangkan sebuah visi
tentang masa depan. Perkiraan seperti ini diterapkan dengan mulai membuat
program yang kompeten atau mengganti program-program yang tidak relevan
serta berlebihan dengan program yang lebih inovatif dan relevan, sesuai
dengan kondisi sekolah itu sendiri.
6
Selain itu, jika dilihat dari segi obyek analisis, analisis SWOT memiliki dua
jenis, yaitu:
1) Model Kuantitatif
Analisis jenis ini menggunakam teknik penilaian, yang mana
penilaian tersebut dilakukan dengan cara memberikan skor pada masing-
masing subkomponen, dimana satu subkomponen dibandingkan dengan
subkomponen yang lain dalam komponen yang satu atau mengikuti lajur
vertikal. Sebuah asumsi dasar dari model ini adalah kondisi yang
berpasangan antara S dan W, serta O dan T. Kondisi berpasangan ini
terjadi karena diasumsikan bahwa dalam setiap kekuatan selalu ada
kelemahan yang tersembunyi dan dari setiap kesempatan yang terbuka
selalu ada ancaman yang harus diwaspadai. Ini berarti setiap satu
rumusan Strength (S), harus selalu memiliki satu pasangan Weakness
(W) dan setiap satu rumusan Opportunity (O) harus memiliki satu
pasangan satu Threat (T). Standar penilaian di buat berdasar kan
kesepakatan bersama untuk mengurangi kadar subyektifitas penilaian.
2) Model Kualitatif
Analisa jenis ini tidak jauh berbeda dengan jenis analisis kuantitatif,
perbedaan yang mendasar adalah pada penggunaan penilaian yang
memadukan komponen kekuatan (kelebihan) dengan kekurangan,
cenderung pada hasil yang berupa wujud bukan jumlah nominal yang
dihasilkan. Umumnya bentuk anaisisnya berupa uraian deskriptif.
Jika dianalogikan, analisis SWOT itu seumpama sebuah peta, juga
berfungsi sebagai panduan pembuatan peta. Ketika telah berhasil
membuat peta, langkah tidak boleh berhenti karena peta tidak
menunjukkan kemana harus pergi, tetapi peta dapat menggambarkan
banyak jalan yang dapat ditempuh jika ingin mencapai tujuan tertentu.
Sebuah peta baru akan berguna jika tujuan telah ditetapkan dan si
pemegangnya telah merumuskan jalan mana yang harus diambil untuk
7
mencapai tujuan tersebut.
Dalam kerangka berpikir manajemen strategik, tujuan merupakan
target-target yang bersifat kuantitatif dari suatu organisasi. Pencapaian
tujuan merupakan tolak ukur dari keberhasilan kinerja atas faktor-faktor
kunci keberhasilan suatu organisasi. Oleh karena itu tujuan merupakan
bagian yang penting dalam sistem strategi manajerial yang di dalamnya
mengandung usaha untuk melaksanakan suatu tindakan. Untuk itu
tujuan harus menegaskan tentang apa (what) yang secara khusus harus
dicapai dan kapan (when).
Selanjutnya, setelah sasaran atau tujuan telah ditentukan barulah
dirumuskan program kerja utuk mencapai tujuan tersebut. Program ini
dapat dijabarkan targetnya, segmentasinya dan strategi yang akan
digunakan. Sebuah program kerja dapat dikatakan sebagai sebuah
program yang lengkap apabila telah mampu menerangkan visi, misi,
tujuan serta gambaran pelaksanaan yang berupa target, segmentasi dan
strategi yang dipilih.
Pelaksanaan akan diikuti dengan proses evaluasi. Yang perlu
digarisbawahi disini adalah peran analiss SWOT dalam melakukan
penilaian kesesuaian konsep dan pelaksanaan program saat program
berjalan maupun di akhir program sehingga dapat diambil sebuah
kesimpulan penilaian yang obyektif dan berkesinambungan. Analisis
SWOT itu digunakan sebagai dasar untuk menerjemahkan visi, misi, dan
tujuan sehingga menjadi program kegiatan yang lebih operasional.
Secara sederhana, analisis SWOT dipahami sebagai pengujian
terhadap kekuatan dan kelemahan internal sebuah organisasi, serta
kesempatan dan ancaman lingkungan atau eksternalnya. SWOT adalah
perangkat umum yang didesain dan digunakan sebagai langkah awal
dalam proses pembuatan keputusan dan sebagai perencanaan strategis
dalam berbagai terapan. Penafsiran kekuatan dan kelemahan dapat
dilakukan melalui survei, kelompok-kelompok fokus, wawancara
dengan murid dan alumni, dan sumber-sumber lain yang dapat
8
dipercaya. Begitu kelemahan dan kekuatan telah diketahui, maka akan
memungkinkan untuk mengkonfirmasi hal-hal tersebut. Gambaran
eksternal bersifat komplementer terhadap self-study internal di dalam
analisis SWOT. Pengaruh-pengaruh nasional dan regional seperti
masalah-masalah lokal dan negara dan penerapan kurikulum adalah
yang paling penting dalam memutuskan program baru apa saja yang
perlu ditambah atau program yang sudah ada dan perlu dimodifikasi
atau diganti.
Ada empat tahapan utama dalam melakukan analisis SWOT, dalam hal
ini adalah untuk lembaga pendidikan, yaitu:
1. Tahap Observasi
Dalam tahapan ini, pengamat akan membuat dan menyusun
substansi dalam matriks SWOT untuk memudahkn drafting data. Ia
akan mengamati, menemukan, dan memasukkan hal-hal yang
merupakan komponen SWOT dalam matriks yang telah dibuat, yang
mana merupakan data aktual yang ditemukannya di lapangan, di
lembaga pendidikan yang ditelitinya.
2. Tahap Analisa
Selanjutnya, peneliti akan melakukan mendalami dan menentukan
kelompok-kelompok data yang telah didapatnya ke dalam elemen yang
tepat, apakah data A termasuk kategori Strengths atau Weaknesses atau
Opportunities, atau Threats, data B, dan seterusnya.
3. Tahap Penentuan Kebijakan
Peneliti akan menentukan langkah-langkah kebijakan yang diambil
untuk memperbaiki atau memperkuat sistem pendidikan. Kebijakan
tersebut diambil dari menggabungkan dua faktor, dengan ketentuan
sebagai berikut:
9
2) Mengambil kebijakan dengan menggabungkan kelemahan
(Weaknesses) dan peluang (Opportunities)
3) Mengambil kebijakan dengan menggabungkan kekuatan
(Strengths) dan ancaman (Threats)
4) Mengambil kebijakan dengan menggabungkan kelemahan
(Weaknesses) dan ancaman (Threats).
10
Diagram analisis SWOT
11
faktor-faktor strategis perusahaan (kekuatan, peluang, kelemahan dan
ancaman) dalam kondisi yang ada pada saat ini, hal ini disebut dengan
analisis situasi. Model yang paling populer untuk analisis situasi adalah
analisis SWOT.
2. Cara Membuat Analisis SWOT
1) Contohnya analisis SWOT pada dunia bisnis yaitu PT Unilever
a. Kekuatan (Strengths)
Strategi promosi produk PT Unilever yang efektif dengan
menampilkan model-model tipikalmuda, berkulit putih, berambut
panjang sehingga memacu konsumen (lebih spesifik perempuan)
untuk membeli produk tersebut agar dapat mengalami sendiri
hasil yang diterima si model iklan dalam produk tersebut.
PT Unilever gencar di misis social sehingga kedekatan dengan
konsumen dapat terus terjaga. Hal ini terlihat dari pembelanjaan
iklan dan promosi yang telah mendorong pertumbuhan penjualan
ditengah pasar yang kompetitif. PT Unilever sebagai salah satu
perusahaan dengan belanja iklan terbesar menurut majalah
marketing (top brand survey, edisi khusus 2007).
Pemimpin pasar consumer goods di Indonesia.
Memiliki tim yang terdiri dari orang-orang yang berdedikasi,
terampil dan temotivasi dari segenap jajaran.
Adanya kenaikan pangsa pasar untuk kategori-kategori penting
seperti face care, savoury dan ice cream.
Perencanaan baik dan kerjasama erat dengan para pemasok,
konsumen dan distributor untuk menghantarkan produk-produk
dari pabrik ke tempat-tempat penjualan.
PT Unilever sudah memiliki jaringan distribusi sendiri sehingga
distribusi produknya hingga ke daerah-daerah dapat terlayani.
PT Unilever mempunyai moto “Operational Excellent with No
Compromise on Quality”, Unilever dalam operasinya dijalankan
dengan baik tanpa mengabaikan kualitas produk.
12
b. Kelemahan (Weaknesses)
PT Unilever memiliki struktur matriks yang terdapat beberapa
tantangan yang mesti dihadapi perusahaan yaitu pertama,sulitnya
koordinasi kegiatan antar departemen yang mempunyai agenda
dan jadwal sendiri-sendiri. Kedua, komunikasi pada karyawan
yang bias menerima pesan yang berbeda-beda. Dan ketiga,
resolusi konflik antara inisiatif dari dukungan departemen (SDM,
Keuangan, dll) dengan departemen lini produk yang biasanya
sangat berorientasi komersial.
Rendahnya respon pasar terhadap produk-produk tertentu.
Jumlah karyawan yang tambun.
Birokrasi yang panjang karena kebijakan sentralisasi yang
menyebabkan PT Unilever tidak bisa begitu saja memutuskan
sesuatu.
Lambatnya konsolidasi intern dalam pengambilan keputusan.
Ketidakjelasan sertifikat halal untuk produk tertentu.
Mayoritas produk Unilever memiliki entry barrier rendah.
Growth omzet penjualan dibawah rata-rata industry.
c. Kesempatan (Opportunities)
Stabilitas ekonomi yang relative baik dengan pertumbuhan yang
mengembirakan bagi ekonomi Indonesia sebesar 6,3%.
Pertumbuhan ekonomi yang kuat di pulau-pulau seperti Sumatera,
Kalimantan, Sulawesi dan Papua.
Tingginya kepuasan konsuman terlihat dari predikat prima indeks
kepuasan konsumen.
Banyaknya pemain pasar nasional yang belum memiliki cara
produksi kosmetik yang baik.
Luasnya potential market sekitar 250 juta jiwa.
Tingginya tingkat ketergantungan masyarakat akan jenis produk
consumer goods.
13
Rekomendasi investasi pada saham level beta dibawah 1.
Tinggi dan stabilnya tingkat kesetiaan masyarakat atas produk
consumer goods 83%.
d. Ancaman (Threats)
Adanya kenaikan biaya bahan baku dan bahan kemasan seperti
minyak kelapa sawit, gula kelapa, dan bahan berbahan dasar
petroleum yang disebabkan leh kenaikan harga minyak, bahan
kimia dan komoditas lainnya.
Tidak stabilnya nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing.
Melemahnya daya beli konsumen.
Maraknya pemalsuan dan penyelundupan produk dari Cina.
Rendahnya infrastruktur yang memadai berupa jalan yang
menyebabkan tingginya biaya pemasaran produk.
Adanya penghapusan subsidi BBM bagi industry.
Tidak konsistennya pasokan gas dari Pertamina.
Adanya trend perubahan gaya hidup masyarakat dari produk
tredisional-nasional menjadi produk-produk luar negeri.
Adanya pemboiktan produk zionisme termasuk Unilever.
Produk pesaing dengan harga lebih rendah.
2) Contohnya analisis SWOT pada dunia pendidikan yaitu SMP N 2
Sidamulih
a. Strength (Kekuatan)
Motivasi guru dan siswa cukup tinggi sehingga mampu
mengembangkan metode pembelajaran yang evektif dan disertai
dengan penerapan iman dan takwa sehingga
siswanya cukup antusias dalam merespon setiap pembelajaran.
Hubungan yang baik antara guru dengan guru ataupun guru
dengan siswa sangat kondusif baik dalam kegiatan ektrakurikuler
ataupun pembelajaran untuk membentuk kwalitas siswa yang
positif.
14
Dalam segi pendekatan, metode yang diajarkan guru yang
bervariasi sehingga guru menggunakan metode pembelajaran
yang bervariasi agar siswa dapat mengembangkan diri sejalan
dengan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Mempunyai letak geografis yang sangat strategis dan lahan yang
cukup luas serta didasari daya dukung yang sangat positif dari
masyarakat sehingga dapat meningkatkan hubungan kerja sama
antara sekolah , komite, orang tua siswa dan masyarakat
Tenaga pengajar yang usianya relatif muda sehingga memiliki
kinerja yang tinggi dan semangat serta secara kependidikannya
95% lulusan S1 dan 5% lulusan S2 dalam meningkatkan disiplin
semua personal dan meningkatkan kinerja untuk membentuk
siswa menjadi lebih berpengalaman dan mendapatkan ilmu yang
sesuai dengan tingkatannya
Kegiatan pembelajaran ekstrakulikuler yang sangat efektip
dengan tenaga operasional yang memadai khususnya renang
sangat diutamakan untuk meningkatkan prestasi siswa sesuai
dengan bakat, minat dan kreativitas
b. Weakness (Kelemahan)
Rekrutmen guru dan staf yang terkadang tidak sesuai dengan
kebutuhan dan sarat dengan unsur kekeluargaan
Keadaan guru sebagian besar masih berstatus honorer dan
mengajar ditempat lain sehingga proses pembelajaran sering
terganggu dalam waktu pembelajaran yang telah ditentukan
Penerimaan siswa Baru/pindahan Peneriman siswa belum
dilakukan dengan cara test tetapi masih adanya titipan dari
berbagai pihak dan jangkauan lokasi sekolah dengan tempat
tinggal siswa sehingga kemampuan siswa dalam segi
pembelajaran banyak dibawah standar pola pikir siswa yang
15
mengikuti test penerimaan siswa baru.
Pembiyaan Orang tua siswa dalam anggaran pembangunan sangat
sulit dikarnakan kondisi perekonomian kebanyakan dibawah rata-
rata.
Belum bisa memfasilitasi sarana dan prasarana yang mendukung
untuk pembelajaran terutama di perpustakaan dan di loboratorium
sehingga kurang kondusif dalam kelengkapan buku dan juga alat
praktik yang dimanfaatkan oleh siswa untuk penunjang
pembelajaran.
Gedung sekolah sudah membutuhkan banyak perbaikan dan
penambahan ruang seperti ruang kelas, perpustakaan,
laboratorium, dan juga ruang kantor yang masih kurang memadai.
c. Opportunity (Peluang)
Dukungan pemerintah daerah dalam melengkapi sarana dan
prasarana Sekolah dengan cara mengajukan prososal ke
Pemerintah Daerah Tingkat I dan Tingkat II perlu dilakukan
untuk melengkapi sarana dan prasarana sekolah
Pembangunan dengan tanah yang luas bisa memunjang ke arah
yang refrisentatif
Sarana dan prasarana merupakan kekuatan yang telah ada agar
bisa dipergunakan dan pemanfaatannya yang ada harus di
kembangkan terus.
Dukungan masyarakat yang ingin menjadikan siswa menjadi
berkwalitas di masyarakat dan ingin setelah lulus dari SMP N 2
Sidamulih bisa melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi
Mengingat lokasi yang srtrategis menjadi kekuatan dalam
perkembangan sekolah dalam perekrutan lulusan SD berpeluang
cukup besar
Daya dukung orang tua tinggi dan terbukti dengan mendaftarkan
anaknya di SMP N 2 Sidamulih
d. Threat (Ancaman)
16
Jarak yang begitu dekat antara lembaga pendidikan yang
setingkat dengan SMP dengan banyaknya SMP – SMP yang
berkwalitas
Lingkungan sosial sekolah belum memiliki lapangan olah raga
yang begitu memadai sehingga siswa yang mengikuti praktek
olahraga harus menyebrang jalan raya provinsi untuk pergi ke
lapangan begitu juga tempat parkir yang tidak cukup luas
Persaingan masuk SMA dan setingkatnya banyak memperoleh
persaingan dengan SMP-SMP yang lebih berkwalitas dalam tes
masuk SMA Negeri
Kemajuan Teknologi Komputer dan Informatika Belum terlalu
maksimal karena belum ada guru Khusus mengajar TIK di
sekolah ini, jadi kemapuan dalam bersaing dengan SMP lainnya
yang sudah mempunyai tenaga pengajar yang khusus akan lebih
sulit.
Bangunan yang belum sempurna dengan tidak adnya benteng
membuat keamanan sekolah menjadi terganggu
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
SWOT adalah singkatan dari Strengths (kekuatan), Weakness
(kelemahan), Opportunities (peluang), Threats (tantangan). Analisa SWOT
adalah alat yang digunakan untuk mengidentifikasi isu-isu internal dan
eksternal yang mempengaruhi kemampuan kita dalam memasarkan event kita.
Analisa SWOT adalah sebuah bentuk analisa situasi dan kondisi yang bersifat
deskriptif (memberi gambaran).
17
1. S = Strength, adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan
dari organisasi atau program pada saat ini.
2. W = Weakness,.adalah situasi atau kondisi yang merupakan
kelemahan dari organisasi atau program pada saat ini.
3. O = Opportunity, adalah situasi atau kondisi yang merupakan
peluang di luar organisasi dan memberikan peluang berkembang bagi
organisasi di masa depan.
4. T = Threat, adalah situasi yang merupakan ancaman bagi organisasi
yang datang dari luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi
organisasi di masa depan.
B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini penulis banyak mendapatkan masukan
dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih.
Penulis sadar bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik beserta saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan di masa yang akan datang.
18
Daftar Rujukan
kilaspangandaran.blogspot.com/2013/04/contoh-analisis-swot-
http://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_SWOT
http://cheppycuapcuap.blogspot.com/2012/11/contoh-makalah-analisis-
swot.html
https://sonoftito.wordpress.com/2013/11/23/analisa-swot-strengths-
weaknesses-opportunities-threats
19
20