Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
ml
-2-
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR
NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI TENTANG JABATAN
FUNGSIONAL BIDAN.
BAB I KETENTUAN
UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1. Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN
adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada
instansi pemerintah.
2. Pegawai Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut
Pegawai ASN adalah pegawai negeri sipil dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh
pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam
suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara
lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-
undangan.
3. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS
adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat
tertentu, diangkat sebagai pegawai ASN secara tetap oleh
-4-
BAB II
KEDUDUKAN, TANGGUNG JAWAB, DAN
KLASIFIKASI/RUMPUN JABATAN
Bagian Kesatu
Kedudukan
Pasal 2
(1) Bidan berkedudukan sebagai pelaksana teknis
fungsional di bidang kebidanan pada Fasyankes di
lingkungan Instansi Pemerintah, atau Instansi
Pemerintah yang tugas dan fungsinya terkait dengan
pelayanan kebidanan.
(2) Bidan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab secara
langsung kepada Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama,
Pejabat Administrator, atau Pejabat Pengawas yang
memiliki keterkaitan dengan pelaksanaan tugas Jabatan
Fungsional Bidan.
(3) Kedudukan Bidan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
ditetapkan dalam peta jabatan berdasarkan analisis
tugas dan fungsi unit kerja, analisis jabatan, dan analisis
beban kerja dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 3
Jabatan Fungsional Bidan merupakan jabatan karier PNS.
Bagian Kedua
Klasifikasi/Rumpun Jabatan
Pasal 4
Jabatan Fungsional Bidan termasuk dalam
klasifikasi/rumpun kesehatan.
BAB III
KATEGORI DAN JENJANG JABATAN FUNGSIONAL
Pasal 5
(1) Jabatan Fungsional Bidan merupakan jabatan
fungsional kategori keterampilan dan kategori keahlian.
(2) Jenjang Jabatan Fungsional Bidan kategori keterampilan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dari jenjang
terendah sampai dengan jenjang tertinggi terdiri atas:
a. Bidan Terampil;
b. Bidan Mahir; dan
c. Bidan Penyelia.
(3) Jenjang Jabatan Fungsional Bidan kategori keahlian
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dari jenjang
terendah sampai dengan jenjang tertinggi, yaitu:
a. Bidan Ahli Pertama;
b. Bidan Ahli Muda;
c. Bidan Ahli Madya; dan
d. Bidan Ahli Utama.
(4) Jenjang pangkat Jabatan Fungsional Bidan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), ditetapkan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
sebagaimana tercantum dalam Lampiran IV, sampai
dengan Lampiran VII yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
BAB IV
TUGAS JABATAN, UNSUR DAN SUB-UNSUR KEGIATAN,
URAIAN KEGIATAN TUGAS JABATAN, DAN HASIL KERJA
Bagian Kesatu
Tugas Jabatan
Pasal 6
Tugas Jabatan Fungsional Bidan yaitu melakukan kegiatan
kebidanan yang meliputi persiapan, pelaksanaan, dan
pengelolaan pelayanan kebidanan.
Bagian Kedua
Unsur dan Sub-Unsur Kegiatan
Pasal 7
Unsur kegiatan tugas Jabatan Fungsional Bidan yang dapat dinilai angka
kreditnya, yaitu pelayanan kebidanan, meliputi:
a. Pelayanan Kesehatan Ibu;
b. Pelayanan Kesehatan Anak;
c. Pelayanan Kesehatan Reproduksi Perempuan dan
Keluarga Berencana;
d. Pelayanan Kebidanan Komunitas;
e. Mengelola Pelayanan Kebidanan;
f. Melaksanakan Program Pemerintah; dan
g. Melakukan Inovasi Pelayanan Kebidanan.
Bagian Ketiga
Uraian Kegiatan Sesuai Jenjang Jabatan
Pasal 8
(1) Uraian kegiatan tugas jabatan fungsional Bidan kategori
keterampilan sesuai jenjang jabatan, ditetapkan dalam
butir kegiatan sebagai berikut:
a. Bidan Terampil, meliputi:
1. melakukan pengkajian pada ibu hamil fisiologis;
2. melakukan pemeriksaan laboratorium sederhana
pada pelayanan kebidanan;
3. merencanakan asuhan kebidanan kasus
fisiologis sesuai kesimpulan;
4. memfasilitasi informed choice dan/atau informed
consent;
5. melakukan tindakan pencegahan infeksi;
6. memberikan nutrisi dan rehidrasi/oksigenisasi/
personal hygiene;
7. memberikan vitamin/suplemen pada klien/
asuhan kebidanan kasus fisiologis;
8. melaksanakan kegiatan asuhan pada kelas Ibu
hamil;
9. memberikan KIE tentang kesehatan ibu pada
individu/keluarga sesuai dengan kebutuhan;
10. melakukan asuhan Kala I persalinan fisiologis;
11. melakukan asuhan Kala II persalinan fisiologis;
12. melakukan asuhan Kala III Persalinan fisiologis;
13. melakukan asuhan Kala IV Persalinan fisiologis;
14. melakukan pengkajian pada ibu nifas;
15. melakukan asuhan kebidanan masa nifas 6 jam
sampai dengan hari ke tiga pasca persalinan (KF
1);
16. melakukan asuhan kebidanan masa nifas hari
ke 4-28 pasca persalinan (KF 2)
17. melakukan asuhan kebidanan masa nifas hari
ke 29-42 pasca persalinan (KF 3);
18. melakukan asuhan kebidanan pada gangguan
psikologis ringan dengan pendampingan;
19. melakukan fasilitasi Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
pada persalinan normal;
20. melakukan asuhan bayi baru lahir normal;
21. melakukan penanganan awal kegawatdaruratan
pada Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR);
22. memberikan Komunikasi Informasi dan Edukasi
(KIE) tentang kesehatan anak pada
individu/keluarga sesuai kebutuhan;
23. melakukan pelayanan Keluarga Berencana (KB)
oral dan kondom;
24. memberikan Komunikasi Informasi dan Edukasi
(KIE) tentang kesehatan reproduksi perempuan
dan Keluarga Berencana (KB) pada
individu/keluarga sesuai kebutuhan;
25. melakukan promosi dan edukasi tentang
perilaku pola hidup sehat untuk remaja
termasuk personal hygiene dan nutrisi;
26. melakukan pendataan sasaran pada individu
(WUS/PUS/Keluarga Berencana/Ibu hamil/ ibu
nifas/ibu menyusui/ bayi dan balita) di wilayah
kerja Puskesmas melalui kunjungan rumah;
27. melakukan tabulasi sasaran pada individu
(WUS/PUS/Keluarga Berencana/Ibu hamil/ ibu
nifas/ibu menyusui/ bayi dan balita);
28. mengikuti pelaksanaan kegiatan Survei Mawas
Diri (SMD) atau Musyawarah Masyarakat Desa
(MMD);
29. melaksanakan pelayanan kebidanan di
Posyandu/Posbindu/kampung Keluarga
Berencana (KB) atau tempat lain sesuai
penugasan; dan
30. melakukan pemberian imunisasi rutin sesuai
program pemerintah pada anak sekolah;
b. Bidan Mahir, meliputi:
1. melakukan pengkajian pada ibu hamil fisiologis;
2. melakukan pemeriksaan laboratorium pada
pada ibu sebelum hamil, ibu hamil, ibu bersalin
dan ibu nifas;
3. merencanakan asuhan kebidanan kasus
fisiologis sesuai kesimpulan;
4. melakukan Pencegahan Penularan Penyakit dari
Ibu ke Anak (PPIA);
5. melakukan deteksi dini terhadap penyulit,
komplikasi, atau penyakit pada ibu hamil
dengan kolaborasi;
6. melakukan imunisasi Tetanus Toxoid (TT/DT);
7. melaksanakan kegiatan asuhan pada kelas ibu
hamil;
8. melakukan penatalaksaan pada ibu hamil
dengan malnutrisi dengan kolaborasi;
9. melakukan penanganan kasus
kegawatdaruratan maternal dengan kolaborasi;
10. memberikan Komunikasi Informasi dan Edukasi
(KIE) tentang kesehatan ibu pada
individu/keluarga sesuai dengan kebutuhan;
11. melakukan pengkajian pada ibu bersalin
fisiologis;
12. melakukan asuhan Kala I persalinan fisiologis;
13. melakukan asuhan Kala II persalinan fisiologis;
14. melakukan asuhan Kala III persalinan fisiologis;
15. melakukan asuhan Kala IV persalinan fisiologis;
16. melakukan pengkajian pada ibu nifas;
17. melakukan asuhan kebidanan masa nifas 6 jam
sampai dengan hari ke tiga pasca persalinan (KF
1);
18. melakukan asuhan kebidanan masa nifas hari
ke 4-28 pasca persalinan (KF 2);
19. melakukan asuhan kebidanan masa nifas hari
ke 29-42 pasca persalinan (KF 3);
20. melakukan asuhan bayi baru lahir normal;
21. melakukan penanganan awal kegawatdaruratan
asfiksia melalui pembersihan jalan nafas dan
pemberian ventilasi tekanan positif;
22. melakukan penanganan awal kegawatdaruratan
infeksi tali pusat serta menjaga luka tali pusat
tetap bersih dan kering;
23. melakukan asuhan pelayanan neonatal pada 6
jam - 48 jam pasca kelahiran (KN 1);
24. melakukan asuhan pelayanan neonatal pada
hari ke 3 - hari ke 7 pasca kelahiran (KN 2);
25. melakukan asuhan pelayanan neonatal pada
hari ke 8 - hari ke 28 pasca kelahiran (KN 3);
26. melakukan anamnesa dan pemeriksaan pada
klien Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS);
27. melakukan anamnesa dan pemeriksaan pada
klien Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM);
28. melakukan deteksi dini dan pemantauan
tumbuh kembang bayi, anak balita, dan anak
prasekolah;
29. memberikan Komunikasi Informasi dan Edukasi
(KIE) tentang kesehatan anak pada
individu/keluarga sesuai kebutuhan;
30. memberikan imuniasi Difteri Tetanus (DT) pada
Calon penganten (caten);
31. melakukan pelayanan Keluarga Berencana (KB)
suntik;
32. melakukan deteksi dini benjolan pada payudara
(SADANIS);
33. memberikan Komunikasi Informasi dan Edukasi
(KIE) tentang kesehatan reproduksi perempuan
dan Keluarga Berencana (KB) pada
individu/keluarga sesuai kebutuhan;
34. melakukan pemetaan sasaran pada individu
(WUS/PUS/Keluarga Berencana/Ibu hamil/ ibu
nifas/ibu menyusui/ bayi dan balita);
35. melakukan asuhan kebidanan secara kolaboratif
pada kasus kekerasan pada wanita dan anak-
anak;
36. mengikuti kegiatan lokakarya mini bulanan dan
tribulanan;
37. melaksanakan tugas jaga shift malam
(ditempat/Rumah Sakit/on call/sepi klien);
38. melakukan pemberian imunisasi dasar lengkap
rutin sesuai program pemerintah; dan
39. melaksanakan skrining hipotiroid kongenital
pada bayi baru lahir; dan
c. Bidan Penyelia, meliputi:
1. melakukan pengkajian ibu hamil patologis;
2. memfasilitasi informed choice dan/atau
informed consent pada kasus dengan
penyulit/patologis/penyakit penyerta;
3. mengidentifikasi kematian janin intra uterin;
4. melakukan penanganan kasus
kegawatdaruratan maternal dengan kolaborasi;
5. melakukan Komunikasi Informasi dan Edukasi
(KIE) tentang kesehatan ibu pada
kelompok/masyarakat sesuai dengan
kebutuhan;
6. melakukan pengkajian pada ibu bersalin
patologis;
7. melakukan asuhan Kala I persalinan dengan
penyulit/ patologis/penyakit penyerta secara
kolaborasi;
8. melakukan asuhan Kala II persalinan dengan
penyulit/ patologis/penyakit penyerta secara
kolaborasi;
9. melakukan asuhan Kala III persalinan dengan
penyulit/ patologis/penyakit penyerta secara
kolaborasi;
10. melakukan asuhan Kala IV persalinan dengan
penyulit/ patologis/penyakit penyerta secara
kolaborasi;
11. melakukan asuhan masa nifas dengan
penyulit/patologis/penyakit penyerta secara
kolaborasi;
12. melakukan tindakan bantuan hidup dasar pada
kasus kegawatdaruratan nifas;
13. melakukan asuhan kebidanan pada kasus
kebidanan dengan gangguan psikiatri sedang
secara kolaborasi;
14. melakukan tindakan penanganan awal dan
stabilisasi pra rujukan terhadap kasus dengan
penyulit/ komplikasi/penyakit secara
kolaborasi;
15. melakukan persiapan tindakan kasus onkologi
obstetri ginekologi dengan penyulit secara
kolaborasi;
16. melakukan asuhan kebidanan post operation
obstetri ginekologi dengan secara kolaborasi;
17. melakukan konseling ASI pada ibu dengan
penyulit;
18. melakukan pemberian pelayanan lain
berdasarkan penugasan seperti observasi
transfusi darah, observasi intake dan output
cairan /balance cairan), memasang oksigenasi,
memasang infus, pemberian obat melalui oral
injeksi, pemasangan Nasogastrik tube (NGT),
pemberian nutrisi melalui sonde lambung;
19. melakukan resusitasi bayi baru lahir dengan
penyulit secara kolaborasi;
20. melakukan penanganan awal kegawatdaruratan
asfiksia melalui kompresi jantung secara
kolaborasi;
21. melakukan penanganan awal kegawatdaruratan
bayi baru lahir dengan infeksi gonore (GO)
melalui pembersihan dan pemberian salep mata;
22. melakukan asuhan pelayanan neonatal pada 6
jam - 48 jam pasca kelahiran (KN 1);
23. melakukan asuhan pelayanan neonatal pada
hari ke 3 - hari ke 7 pasca kelahiran (KN 2);
24. melakukan asuhan pelayanan neonatal pada
hari ke 8 - hari ke 28 pasca kelahiran (KN 3);
25. melakukan stimulasi deteksi dini dan intervensi
dini penyimpangan tumbuh kembang balita
dengan menggunakan Kuesioner Pra Skrining
Perkembangan (KPSP);
26. memberikan Komunikasi Informasi dan Edukasi
(KIE) tentang kesehatan anak pada
kelompok/masyarakat sesuai kebutuhan;
27. melakukan evaluasi cakupan imunisasi;
28. melakukan evaluasi pemantauan tumbuh
kembang bayi, anak balita, dan anak prasekolah
melalui kegiatan penimbangan berat badan,
pengukuran lingkar kepala, pengukuran tinggi
badan, stimulasi deteksi dini, dan intervensi dini
penyimpangan tumbuh kembang balita dengan
menggunakan Kuesioner Pra Skrining
Perkembangan (KPSP);
29. melakukan pemasangan dan pelepasan Alat
Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK) secara interval;
30. melakukan pemasangan Alat Kontrasepsi Dalam
Rahim (AKDR) post placenta;
31. melakukan pemasangan/pelepasan Alat
Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR);
32. melakukan skrining kanker serviks;
33. memberikan Komunikasi Informasi dan Edukasi
(KIE) tentang kesehatan reproduksi dan
Keluarga Berencana (KB) pada
kelompok/masyarakat sesuai kebutuhan;
34. menilai tumbuh kembang remaja dengan
menggunakan log tumbuh kembang remaja;
35. melakukan evaluasi cakupan pelayanan
Kesehatan Ibu Anak (KIA) dan Keluarga
Berencana (KB);
36. merumuskan rencana intervensi hasil analisis
data dan sasaran pada individu
(WUS/PUS/Keluarga Berencana/Ibu hamil/ibu
nifas/ibu menyusui/bayi dan balita);
37. melaksanakan rencana intervensi hasil analisis
data dan sasaran pada individu
(WUS/PUS/Keluarga Berencana/Ibu hamil/ibu
nifas/ibu menyusui/bayi dan balita);
38. melakukan pemberian pelayanan berdasarkan
penugasan seperti deteksi dini, dan penyuluhan
terhadap Infeksi Menular Seksual (IMS),
pencegahan penyalahgunaan Narkotika,
Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya (NAPZA);
39. melakukan evaluasi pelayanan kebidanan di
Posyandu, Posbindu dan Upaya Kesehatan
Berbasis Masyarakat (UKBM) lainnya;
40. melakukan asuhan kebidanan dikamar bedah;
41. mengkoordinasikan pelaksanaan pelayanan
kebidanan di Posyandu/Posbindu/UKS dengan
pemangku kepentingan terkait;
42. melakukan pembinaan dan pengawasan
pelayanan kebidanan pada jenjang di bawahnya;
43. melakukan pendokumentasian pelayanan
kebidanan;
44. menyelenggarakan rapat koordinasi teknis
bidan.
(2) Uraian kegiatan tugas jabatan fungsional Bidan kategori
keahlian sesuai jenjang jabatan, ditetapkan dalam butir
kegiatan sebagai berikut:
a. Bidan Ahli Pertama, meliputi:
1. Melakukan pengkajian pada ibu hamil fisiologis;
2. Menyusun perencanaan asuhan kebidanan pada
ibu hamil fisiologis;
3. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil
fisiologis;
4. Melakukan pengkajian pada ibu bersalin
fisiologis;
5. Memberikan asuhan Kala I persalinan fisiologis;
6. Melakukan asuhan Kala II persalinan fisiologis;
7. Melakukan asuhan Kala III persalinan fisiologis;
8. Melakukan asuhan Kala IV persalinan fisiologis;
9. Melakukan pengkajian pada ibu nifas fisiologis;
10. Melakukan asuhan kebidanan pada ibu nifas
fisiologis;
11. Melakukan persiapan pre operasi obstetri
ginekologi;
12. Memberikan Komunikasi Informasi dan Edukasi
(KIE) tentang kesehatan ibu dan anak pada
individu atau keluarga sesuai dengan
kebutuhan;
13. Melakukan fasilitasi Inisiasi Menyusu Dini
(IMD);
14. Melakukan asuhan neonatal esensial;
15. Melakukan asuhan pelayanan neonatal pada 6
jam - 48 jam paska kelahiran (KN1);
16. Melakukan asuhan pelayanan neonatal pada
hari ke 3 - hari ke 7 paska kelahiran (KN2) ;
Pasal 9
(1) Hasil kerja tugas Jabatan Fungsional Bidan kategori
keterampilan sesuai jenjang jabatan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1), sebagai berikut:
a. Bidan Terampil, meliputi:
1. laporan hasil kajian asuhan kebidanan pada ibu
hamil fisiologis;
2. lembar hasil laboratorium sederhana pada
pelayanan kebidanan;
3. laporan hasil asuhan kebidanan kasus fisiologis
sesuai kesimpulan;
4. formulir persetujuan tindakan asuhan
kebidanan;
5. logbook pelaksanaan tindakan pencegahan
infeksi;
6. logbook pemberian nutrisi dan
rehidrasi/oksigenisasi/personal hygiene;
7. logbook pemberian vitamin/suplemen pada klien
asuhan kebidanan/kasus fisiologis;
8. laporan pelaksanaan kegiatan asuhan kelas ibu
hamil;
9. logbook pemberian Komunikasi Informasi dan
Edukasi (KIE) tentang kesehatan ibu pada
individu/keluarga;
10. dokumen asuhan Kala I persalinan fisiologis;
11. dokumen asuhan Kala II persalinan fisiologis;
12. dokumen asuhan Kala III persalinan fisiologis;
13. dokumen asuhan Kala IV persalinan fisiologis;
14. laporan hasil kajian pada ibu nifas;
15. laporan asuhan kebidanan pada masa nifas 6
jam sampai dengan hari ke tiga pasca persalinan
(KF 1);
16. laporan asuhan kebidanan pada masa nifas hari
ke 4 – 28 pasca persalinan (KF2);
17. laporan asuhan kebidanan masa nifas hari ke 29
– 42 pasca persalinan (KF3);
18. laporan asuhan kebidanan pada gangguan
psikologi ringan;
19. dokumen fasilitasi Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
pada persalinan normal;
20. dokumen asuhan bayi baru lahir normal;
21. dokumen penanganan awal kegawatdaruratan
pada Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR);
22. laporan pemberian Komunikasi Informasi dan
Edukasi (KIE) tentang kesehatan anak pada
individu/keluarga;
23. dokumen pelayanan Keluarga Berencana (KB)
oral dan kondom;
24. laporan pemberian Komunikasi Informasi dan
Edukasi (KIE) tentang kesehatan reproduksi
perempuan dan Keluarga Berencana (KB) pada
individu/keluarga;
25. laporan pelaksanaan promosi dan edukasi
tentang perilaku pola hidup sehat untuk remaja
termasuk personal hygiene dan nutrisi;
26. dokumen pendataan sasaran pada individu
(WUS/PUS/Keluarga Berencana/Ibu hamil/ibu
nifas/ibu menyusui/bayi dan balita) di wilayah
kerja Puskesmas melalui kunjungan rumah;
27. dokumen tabulasi sasaran pada individu
(WUS/PUS/Keluarga Berencana/Ibu hamil/ibu
nifas/ibu menyusui/bayi dan balita);
28. dokumen pelaksanaan kegiatan Survei Mawas
Diri (SMD) atau Musyawarah Masyarakat Desa
(MMD);
29. laporan pelayanan kebidanan di
Posyandu/Posbindu/kampung Keluarga
Berencana (KB) atau tempat lain sesuai
penugasan; dan
30. logbook;
b. Bidan Mahir, meliputi:
1. laporan hasil kajian asuhan kebidanan pada
ibu hamil fisiologis;
2. lembar hasil laboratorium pada pada ibu
sebelum hamil, ibu hamil, ibu bersalin dan ibu
nifas;
3. laporan hasil asuhan kebidanan kasus
fisiologis sesuai kesimpulan;
4. catatan kebidanan/laporan
pelaksanaan pencegahan Penularan Penyakit dari
Ibu ke Anak (PPIA);
5. catatan kebidanan/laporan deteksi dini
terhadap terhadap penyulit, komplikasi, atau
penyakit pada ibu hamil;
6. laporan imunisasi Tetanus Toxoid;
7. laporan pelaksanaan kegiatan asuhan kelas
ibu hamil;
8. dokumen penatalaksaan pada ibu hamil
dengan malnutrisi dengan kolaborasi;
9. laporan penanganan kasus
kegawatdaruratan maternal dengan kolaborasi;
10. logbook pemberian Komunikasi Informasi
dan Edukasi (KIE) tentang kesehatan ibu pada
individu/keluarga;
11. laporan pengkajian pada ibu bersalin fisiologis;
12. dokumen asuhan kala I persalinan fisiologis;
13. dokumen asuhan kala II persalinan fisiologis;
14. dokumen asuhan kala III persalinan fisiologis;
15. dokumen asuhan kala IV persalinan fisiologis;
16. laporan hasil kajian pada ibu nifas;
17. laporan asuhan kebidanan pada masa nifas 6
jam sampai dengan hari ke tiga pasca
persalinan (KF
1);
18. laporan asuhan kebidanan pada masa nifas
hari ke 4 – 28 pasca persalinan (KF2);
19. laporan asuhan kebidanan masa nifas hari ke 29
–
42 pasca persalinan (KF3);
20. dokumen asuhan bayi baru lahir normal;
21. laporan penanganan awal
kegawatdaruratan asfiksia melalui pembersihan
jalan nafas dan pemberian ventilasi tekanan
positif;
22. laporan penanganan awal
kegawatdaruratan infeksi tali pusat serta
menjaga luka tali pusat;
23. dokumen asuhan pelayanan neonatal pada 6 jam
- 48 jam pasca kelahiran (KN 1);
24. dokumen asuhan pelayanan neonatal pada
hari ke 3 - hari ke 7 pasca kelahiran (KN 2);
25. dokumen asuhan pelayanan neonatal pada
hari ke 8 - hari ke 28 pasca kelahiran (KN 3);
26. laporan anamnesa dan pemeriksaan pada klien
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS);
27. laporan anamnesa dan pemeriksaan pada klien
Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM);
28. laporan tumbuh kembang bayi, anak balita,
dan anak prasekolah anak;
29. laporan pemberian Komunikasi Informasi
dan Edukasi (KIE) tentang kesehatan anak pada
individu/keluarga;
30. laporan imuniasi Difteri Tetanus (DT) pada
Calon penganten (caten);
31. laporan pelayanan Keluarga Berencana (KB)
suntik;
32. laporan deteksi dini benjolan pada payudara
(SADANIS);
33. laporan pemberian Komunikasi Informasi
dan Edukasi (KIE) tentang kesehatan reproduksi
perempuan dan Keluarga Berencana (KB) pada
individu/keluarga;
34. laporan pemetaan sasaran pada
individu (WUS/PUS/Keluarga Berencana/Ibu
hamil/ ibu nifas/ibu menyusui/ bayi dan balita);
35. laporan asuhan kebidanan secara kolaboratif
pada kasus kekerasan pada wanita dan anak-
anak;
36. laporan kegiatan lokakarya mini bulanan
dan tribulanan;
37. laporan dan jadwal tugas jaga shift malam
(ditempat/Rumah Sakit/on call/sepi klien);
38. logbook; dan
39. laporan skrining SHK;
dan c. Bidan Penyelia, meliputi:
1. laporan hasil kajian asuhan kebidanan ibu
hamil patologis;
2. formulir persetujuan tindakan asuhan kebidanan;
3. dokumen kematian janin intra uterin;
4. laporan penanganan kasus
kegawatdaruratan maternal dengan kolaborasi;
5. laporan pelaksanaan Komunikasi Informasi
dan Edukasi (KIE) tentang kesehatan anak pada
kelompok/masyarakat sesuai kebutuhan;
6. laporan hasil kajian asuhan kebidanan pada
ibu bersalin patologis;
7. dokumen asuhan kala I persalinan
dengan penyulit/patologis/penyakit penyerta;
8. dokumen asuhan kala II persalinan
dengan penyulit/patologis/penyakit penyerta;
9. dokumen asuhan kala III persalinan
dengan penyulit/patologis/penyakit penyerta;
10. dokumen asuhan kala IV persalinan
dengan penyulit/patologis/penyakit penyerta;
11. laporan asuhan masa nifas
dengan penyulit/patologis/penyakit penyerta
secara kolaborasi;
12. laporan tindakan bantuan hidup dasar
pada kasus kegawatdaruratan nifas;
13. laporan asuhan kebidanan pada kasus
kebidanan dengan gangguan psikiatri sedang
secara kolaborasi;
14. laporan tindakan penanganan awal dan
stabilisasi pra rujukan terhadap kasus dengan
penyulit/komplikasi/penyakit secara kolaborasi;
15. laporan persiapan tindakan kasus
onkologi obstetri ginekologi dengan penyulit
secara kolaborasi;
16. catatan kebidanan/laporan asuhan
kebidanan post operation obstetri ginekologi
secara kolaborasi;
17. laporan konseling ASI pada ibu dengan penyulit;
18. laporan pemberian pelayanan lain
berdasarkan penugasan seperti observasi
transfusi darah, observasi intake dan output
cairan/balance cairan, memasang oksigenasi,
memasang infus, pemberian obat melalui oral
injeksi, pemasangan Nasogastrik Tube (NGT),
pemberian nutrisi melalui sonde lambung;
19. laporan resusitasi bayi baru lahir dengan
penyulit secara kolaborasi;
20. laporan penanganan awal
kegawatdaruratan asfiksia melalui kompresi
jantung secara kolaborasi;
21. laporan penanganan awal kegawatdaruratan
bayi baru lahir dengan infeksi gonore (GO)
melalui pembersihan dan pemberian salep mata;
22. dokumen asuhan pelayanan neonatal pada 6 jam
- 48 jam pasca kelahiran (KN
1);
23. dokumen asuhan pelayanan neonatal pada
hari ke 3 - hari ke 7 pasca kelahiran (KN 2);
24. dokumen asuhan pelayanan neonatal pada
hari ke 8 - hari ke 28 pasca kelahiran (KN 3);
25. dokumen Kuesioner Pra Skrining Perkembangan
(KPSP);
26. laporan pelaksanaan Komunikasi Informasi
dan Edukasi (KIE) tentang kesehatan anak pada
kelompok/masyarakat sesuai kebutuhan;
27. laporan evaluasi cakupan imunisasi;
28. laporan evaluasi pemantauan tumbuh
kembang bayi, anak balita, dan anak prasekolah
melalui kegiatan penimbangan berat badan,
pengukuran
lingkar kepala, pengukuran tinggi badan,
stimulasi deteksi dini, dan intervensi dini
penyimpangan tumbuh kembang balita dengan
menggunakan Kuesioner Pra Skrining
Perkembangan (KPSP);
29. laporan pemasangan dan pelepasan Alat
Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK) secara
interval;
30. dokumen pemasangan AKDR post placenta;
31. laporan pemasangan/pelepasan alat
kontrasepsi dalam rahim (AKDR);
32. laporan skrining kanker serviks;
33. laporan pelaksanaan Komunikasi Informasi
dan Edukasi (KIE) tentang kesehatan reproduksi
dan Keluarga Berencana (KB) pada
kelompok/masyarakat sesuai kebutuhan;
34. log tumbuh kembang remaja;
35. laporan evaluasi bulanan pelayanan Kesehatan
Ibu Anak (KIA) dan Keluarga Berencana
(KB);
36. dokumen rumusan rencana intervensi
hasil analisis data dan sasaran pada individu
(WUS/PUS/Keluarga Berencana/Ibu hamil/ ibu
nifas/ibu menyusui/ bayi dan balita);
37. dokumen pelaksanaan intervensi hasil
analisis data dan sasaran pada individu
(WUS/PUS/Keluarga Berencana/Ibu hamil/ ibu
nifas/ibu menyusui/ bayi dan balita);
38. laporan pemberian pelayanan
berdasarkan penugasan seperti deteksi dini, dan
penyuluhan terhadap Infeksi Menular Seksual
(IMS), pencegahan penyalahgunaan Narkotika,
Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya (NAPZA);
39. laporan evaluasi Posyandu, Posbindu dan Upaya
Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM)
lainnya;
40. laporan pelaksanaan asuhan
kebidanan/jadwal tugas di kamar bedah;
41. laporan koordinasi pelaksanaan
pelayanan kebidanan di
Posyandu/Posbindu/UKS dengan pemangku
kepentingan terkait;
42. laporan pembinaan dan pengawasan
pelayanan kebidanan kepada bidan dengan
jenjang terampil dan mahir;
43. rekam medik; dan
44. dokumen rapat koordinasi teknis bidan.
(2) Hasil kerja tugas Jabatan Fungsional Bidan kategori
keahlian sesuai jenjang jabatan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 8 ayat (2), sebagai berikut:
a. Bidan Ahli Pertama, meliputi:
1. laporan kajian asuhan kebidanan ibu hamil
fisiologis;
2. laporan perencanaan asuhan kebidanan pada
ibu hamil fisiologis;
3. laporan asuhan kebidanan pada ibu hamil
fisiologis;
4. laporan pengkajian pada ibu bersalin fisiologis;
5. dokumen asuhan Kala I persalinan fisiologis;
6. dokumen asuhan kala II persalinan fisiologis;
7. dokumen asuhan Kala III persalinan fisiologis;
8. dokumen asuhan Kala IV persalinan fisiologis;
9. dokumen pengkajian pada ibu nifas fisiologis;
10. laporan asuhan kebidanan pada ibu nifas
fisiologis;
11. laporan persiapan pre operasi obstetri
ginekologi;
12. laporan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE)
tentang kesehatan ibu dan anak pada individu
atau keluarga sesuai dengan kebutuhan;
13. catatan kebidanan/laporan fasilitasi Inisiasi
Menyusu Dini (IMD);
14. laporan asuhan neonatal esensial;
15. laporan asuhan pelayanan neonatal pada 6 jam
– 48 jam paska kelahiran (KN1);
16. laporan asuhan pelayanan neonatal pada hari ke
3 – hari ke 7 paska kelahiran (KN2);
17. laporan asuhan pelayanan neonatal pada hari ke
8 – hari ke 28 paska kelahiran (KN3);
18. Laporan konseling kesehatan reproduksi;
19. laporan konseling pra nikah;
20. laporan konseling keluarga berencana (KB);
21. dokumen pemetaan sasaran dan analisis data
pada keluarga dan masyarakat;
22. laporan pembinaan keluarga
balita/remaja/lansia;
23. laporan pelaksanaan musyawarah perencanaan
pembangunan desa;
24. laporan dan jadwal tugas jaga shift malam;
25. laporan pelaksanaan asuhan kebidanan di
kamar bedah;
26. dokumen identifikasi kebutuhan, melakukan
analisis dan merencanakan kegiatan UKM
terkait pelayanan kebidanan di Puskesmas;
27. laporan pemantauan pelaksanaan persalinan
dan pencegahan komplikasi;
28. laporan monitoring dan evaluasi asuhan
kebidanan di tingkat Puskesmas; dan
29. laporan skrining Pencegahan Penularan HIV,
sifilis, hepatitis B dari ibu ke anak (PPIA) di
Puskesmas atau Rumah Sakit;
b. Bidan Ahli Muda, meliputi:
1. laporan pengkajian ibu hamil patologis dan/atau
penyakit penyerta;
2. laporan perencanaan asuhan kebidanan pada
ibu hamil patologis dan/atau penyakit penyerta;
3. laporan asuhan kebidanan pada ibu hamil
patologis;
4. laporan pengkajian pada ibu bersalin fisiologis;
5. laporan pengkajian ibu hamil patologis
dan/atau penyakit penyerta;
6. dokumen asuhan Kala I persalinan fisiologis;
7. dokumen asuhan kala II persalinan fisiologis;
8. dokumen asuhan Kala III persalinan fisiologis;
9. dokumen asuhan Kala IV persalinan fisiologis;
10. dokumen asuhan Kala I persalinan patologis
dan/atau penyakit penyerta dengan kolaborasi;
11. dokumen asuhan Kala II persalinan patologis
dan/atau penyakit penyerta dengan kolaborasi;
12. dokumen asuhan Kala III persalinan patologis
dan/atau penyakit penyerta dengan kolaborasi;
13. dokumen IV persalinan patologis dan/atau
penyakit penyerta dengan kolaborasi;
14. dokumen pengkajian pada ibu nifas fisiologis;
15. laporan pengkajian pada ibu nifas patologis
dan/atau penyakit penyerta;
16. laporan asuhan kebidanan pada ibu nifas
fisiologis;
17. laporan tindakan stabilisasi pada kasus
kegawatdaruratan kebidanan;
18. laporan tindakan penanganan awal dan
stabilisasi pra rujukan pada kasus kebidanan;
19. dokumen asuhan kebidanan post operation
obstetri ginekologi;
20. laporan pelaksanaan Komunikasi Informasi dan
Edukasi (KIE) asuhan kebidanan pada
kelompok atau masyarakat sesuai dengan
kebutuhan;
21. laporan konseling ASI eksklusif pada individu
dan keluarga dengan kondisi khusus;
22. laporan pemasangan dan pelepasan Alat
Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR);
23. laporan pemasangan Alat Kontrasepsi Dalam
Rahim (AKDR) post placenta;
24. laporan pemasangan dan pelepasan alat
kontrasepsi bawah kulit (AKBK);
25. laporan asuhan pre dan pasca kontrasepsi
mantap;
26. catatan kebidanan/laporan atau rujukan
komplikasi penggunaan alat kontrasepsi;
27. laporan Focus Group Discussion (FGD) tentang
kesehatan reproduksi,dan KB pada Ibu dan
kelompok khusus;
28. dokumen pembentukan kampung Keluarga
Berencana (KB);
29. dokumen pembentukan kelompok
Perlindungan Anak Terpadu Berbasis
Masyarakat (PATBM) /Pusat Informasi Konseling
Remaja (PIK-R);
30. laporan Audit Maternal Perinatal (AMP);
31. dokumen pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
(KIA);
32. laporan perencanaan pembangunan kecamatan;
33. laporan pertemuan internal/antar unit di
Puskesmas/Rumah Sakit;
34. dokumentasi pelayanan kebidanan;
35. laporan monitoring dan evaluasi asuhan
kebidanan di tingkat Rumah Sakit Kelas
A/B/C/D;
36. laporan monitoring dan evaluasi pelaksanaan
asuhan kebidanan di tingkat
kabupaten/kota/provinsi;
37. Rencana Usulan Kegiatan (RUK)/ Rencana
Pelaksanaan Kegiatan (RPK) Pelayanan
Kebidanan di Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama (FKTP)/ Fasilitas Kesehatan Rujukan
Tingkat Lanjutan (FKRTL);
38. laporan tahunan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA),
Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan
Reproduksi;
39. dokumen kebutuhan alat, sarana dan prasarana
pelayanan kebidanan di Puskesmas/
kabupaten/kota/provinsi/RS;
40. laporan evaluasi kinerja program Kesehatan Ibu
dan Anak (KIA), Keluarga Berencana (KB) dan
Kesehatan Reproduksi tingkat
kabupaten/kota/provinsi;
41. laporan evaluasi pelaksanaan program
pemerintah di bidang kebidanan di lingkungan
internal puskesmas/ Rumah Sakit; dan
42. dokumen rancangan Komunikasi Informasi dan
Edukasi (KIE) upaya promotif preventif
pelayanan kebidanan;
c. Bidan Ahli Madya, meliputi:
1. laporan pemberian nutrisi dan rehidrasi
parenteral pada kasus kebidanan;
2. laporan pengkajian ibu hamil patologis
dan/atau penyakit penyerta;
3. dokumen asuhan Kala I persalinan patologis
dan/atau penyakit penyerta dengan kolaborasi;
4. dokumen asuhan Kala II persalinan patologis
dan/atau penyakit penyerta dengan kolaborasi;
5. dokumen asuhan Kala III persalinan patologis
dan/atau penyakit penyerta dengan kolaborasi;
6. dokumen IV persalinan patologis dan/atau
penyakit penyerta dengan kolaborasi;
7. laporan pengkajian pada ibu nifas patologis
dan/atau penyakit penyerta;
8. laporan asuhan kebidanan pada ibu nifas
patologis;
9. laporan kolaborasi dengan profesi terkait pada
asuhan kebidanan dengan kasus
patologis dan/atau penyakit penyerta;
10. laporan evaluasi pelaksanaan pencegahan
infeksi nosokomial dan pengendalian lingkungan
dan patient safety pada kasus patologis
dan/atau kasus kebidanan dengan penyakit
penyerta;
11. laporan pelayanan kontrasepsi Metode Operasi
Wanita (MOW);
12. laporan penanganan komplikasi Alat Kontrasepsi
Dalam Rahim (AKDR) dengan kolaborasi;
13. laporan penanganan komplikasi Alat Kontrasepsi
Bawah Kulit (AKBK) dengan kolaborasi;
14. laporan penanganan komplikasi kontrasepsi
Metode Operasi Wanita (MOW) dengan
kolaborasi;
15. dokumen identifikasi masalah, analisis, dan
intervensi permasalahan kebidanan komunitas;
16. laporan kegiatan pemberdayaan Upaya
Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) di
bidang tumbuh kembang, imunisasi dan
pelayanan kesehatan reproduksi pada individu,
keluarga dan masyarakat di wilayah kerja;
17. laporan musyawarah perencanaan
pembangunan kabupaten/kota;
18. laporan audit internal mutu pelayanan
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Kesehatan
Reproduksi, dan Keluarga Berencana (KB);
19. laporan kredensialing asuhan kebidanan;
20. laporan assesment kompetensi Bidan;
21. laporan pembinaan pelaksanaan Program
Perencanaan Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi tingkat kabupaten/kota;
22. laporan pertemuan penguatan penurunan Angka
Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi
(AKB);
23. laporan koordinasi Lintas Program (LP)/Lintas
Sektor (LS) dan mitra terkait Kesehatan Ibu dan
Anak (KIA), Keluarga Berencana (KB) dan
Kesehatan Reproduksi;
24. laporan sosialisasi dan koordinasi dalam
peningkatan pelayanan persalinan di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan;
25. laporan sosialisasi program di bidang pelayanan
kebidanan pada kabupaten kota/instansi di
wilayah kerjanya;
26. laporan workshop tata kelola dan rujukan di
kabupaten/kota/ provinsi;
27. laporan pertemuan rutin antar instalasi di
Rumah Sakit/ antar bidang di Dinas Kesehatan;
28. laporan supervisi fasilitatif pelayanan Kesehatan
Ibu dan Anak (KIA) dan Kesehatan Reproduksi/
Keluarga Berencana (KB);
29. laporan kunjungan keliling/supervisi secara
berkala di unit pelayanan yang menjadi
tanggung jawabnya;
30. laporan supervisi kelengkapan rekam medik
setiap klien mau pulang dan pindah ke rawat
inap lain;
31. laporan bimbingan asuhan kebidanan kepada
peserta didik di Rumah Sakit Pendidikan atau
wahana pendidikan;
32. laporan pre dan post conference dalam
pelaksanaan pelayanan kebidanan pada kasus-
kasus tertentu;
33. laporan monitoring dan evaluasi asuhan
kebidanan di tingkat Rumah Sakit Kelas
A/B/C/D;
34. laporan monitoring dan evaluasi pelaksanaan
asuhan kebidanan di tingkat
kabupaten/kota/provinsi;
35. rancangan Rencana Lima Tahunan (Renstra)
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP)/
Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan
(FKRTL);
36. rancangan Rencana Kegiatan Perbaikan Mutu
dan Kinerja Kesehatan Ibu dan Anak (KIA),
Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan
Reproduksi di Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama (FKTP)/ Fasilitas Kesehatan Rujukan
Tingkat Lanjutan (FKRTL);
37. Standar Prosedur Operasional Pelayanan (SOP)
Kebidanan;
38. dokumen kebutuhan kebutuhan alat, sarana
dan prasarana pelayanan kebidanan tingkat
nasional;
39. bahan bimbingan klinik dibidang asuhan
kebidanan di rumah sakit pendidikan atau
wahana pendidikan;
40. materi uji kompetensi;
41. rancangan pedoman/panduan/manual mutu
dalam upaya peningkatan mutu dan kinerja di
pelayanan kebidanan;
42. laporan evaluasi Komunikasi Informasi dan
Edukasi (KIE) terkait upaya promotif, preventif
pelayanan kebidanan;
43. laporan evaluasi dan analisis penyebab
ketidakberhasilan program pada
individu,keluarga, dan masyarakat;
44. laporan evaluasi pelayanan kebidanan di
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP)/
Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan
(FKRTL);
45. laporan evaluasi asuhan kebidanan post
tindakan kasus onkologi obstetri ginekologi
dengan penyulit secara kolaborasi;
46. laporan evaluasi kinerja program Kesehatan Ibu
dan Anak (KIA), Keluarga Berencana (KB) dan
Kesehatan Reproduksi tingkat
kabupaten/kota/provinsi;
47. dokumen rancangan atau desain instrumen
monitoring dan evaluasi pelayanan kebidanan
yang digunakan skala provinsi/kabupaten/kota;
dan
48. dokumen rancangan kesehatan ibu dan anak
serta perbaikan gizi ibu dan anak; dan
d. Bidan Ahli Utama, meliputi:
1. laporan pelayanan kolaborasi kasus-kasus
subspesialistik di bidang endokrinologi
reproduksi;
2. laporan pelayanan kolaborasi pada kasus-kasus
sub-spesialistik dibidang pelayanan kebidanan
(obstetri dan ginekologi);
3. laporan pelayanan kolaborasi asuhan
kebidanan pada kasus-kasus sub-spesialistik
dibidang anak (perinatologi, pediatrik dan
neonatologi);
4. laporan pelayanan kolaborasi pada kasus-kasus
sub-spesialistik dibidang bedah kebidanan;
5. laporan pelayanan kolaborasi pada kasus-kasus
sub-spesialistik lain dibidang kebidanan;
6. rancangan perencanaan pelayanan kebidanan
pada kondisi bencana;
7. laporan sebagai saksi ahli kasus asuhan
kebidanan;
8. telaah pertimbangan ilmiah kepada pejabat
pimpinan tinggi atau Menteri pada penyusunan
kebijakan yang berkaitan dengan kebidanan;
9. laporan audit mutu asuhan kebidanan tingkat
nasional;
10. laporan pembinaan etik dan disiplin bidan;
11. laporan pembinaan dan pengawasan pelayanan
kebidanan;
12. laporan kredensialing asuhan kebidanan;
13. laporan assesment kompetensi Bidan;
14. dokumen pengkajian kebutuhan Sumber Daya
Manusia (SDM) kebidanan tingkat provinsi dan
nasional;
15. materi uji kompetensi;
16. rancangan rumusan kebijakan asuhan
kebidanan di tingkat nasional;
17. rancangan bahan perencanaan pelayanan
kebidanan tingkat nasional;
18. rancangan rencana strategis bidang pelayanan
kebidanan;
19. rancangan pedoman audit mutu asuhan
kebidanan tingkat nasional/ tingkat rumah sakit
rujukan nasional;
20. kurikulum dan modul pelatihan inservice untuk
bidan yang digunakan secara nasional;
21. laporan evaluasi pelaksanaan program
Kesehatan Ibu Anak (KIA) tingkat nasional;
22. dokumen konsep pengembangan program
pelayanan Kesehatan Ibu Anak (KIA), Keluarga
Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi yang
mendapat pengakuan secara nasional;
23. dokumen konsep pengembangan Upaya
Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) dalam
pelayanan kebidanan;
24. rancangan teknologi tepat guna dalam
pelayanan kebidanan;
25. rancangan pengembangan pelayanan kebidanan
komunitas sebagai role model dalam pelayanan
kebidanan;
26. rancangan program upaya pemberdayaan ibu
untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak,
dan antisipasi masalah, pencegahan komplikasi
dan kegawatdaruratan;
27. inovasi asuhan pelayanan kebidanan;
28. inovasi di bidang pelayanan kesehatan
ibu/anak/Keluarga Berencana (KB)/Kesehatan
Reproduksi;
29. inovasi di bidang pelayanan kebidanan
komunitas;
30. rancangan pedoman/panduan pelayanan
kesehatan ibu/anak/Keluarga Berencana
(KB)/Kesehatan Reproduksi di tingkat nasional;
31. rancangan pedoman/panduan pelayanan terkait
kebidanan komunitas tingkat nasional;
32. dokumen rincian kewenangan klinis bidan
sesuai dengan unit kerjanya;
33. rancangan atau desain program peningkatan
mutu dan pengembangan pelayanan kebidanan
tingkat nasional;
34. usulan rekomendasi penghargaan atau sanksi
pelanggaran etika bagi Bidan;
35. laporan uji coba penerapan teknologi terbarukan
di bidang pelayanan kesehatan
ibu/anak/Keluarga Berencana (KB)/Kesehatan
Reproduksi;
36. laporan uji coba penerapan teknologi terbarukan
dalam pelayanan kebidanan komunitas;
37. laporan evaluasi hasil penerapan inovasi
pelayanan kesehatan ibu/anak/Keluarga
Berencana (KB)/Kesehatan Reproduksi;
38. laporan evaluasi hasil penerapan inovasi
pelayanan kebidanan komunitas; dan
39. Jurnal Internasional dan draft
Pedoman/Panduan.
Pasal 10
Dalam hal unit kerja tidak terdapat Bidan yang sesuai dengan
jenjang jabatannya untuk melaksanakan kegiatan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) dan ayat (2),
Bidan yang berada satu sampai dengan dua tingkat di atas
atau satu tingkat di bawah jenjang jabatannya dapat
melakukan kegiatan tersebut berdasarkan penugasan secara
tertulis dari pimpinan unit kerja yang bersangkutan.
Pasal 11
Penilaian angka kredit pelaksanaan kegiatan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 10 ditetapkan sebagai berikut:
a. Bidan yang melaksanakan kegiatan Bidan satu tingkat di
atas jenjang jabatannya, angka kredit yang diperoleh
ditetapkan sebesar 80% (delapan puluh persen) dari
angka kredit setiap butir kegiatan; dan
b. Bidan yang melaksanakan kegiatan Bidan satu atau dua
tingkat di bawah jenjang jabatannya, angka kredit yang
diperoleh ditetapkan sebesar 100% (seratus persen) dari
angka kredit dari setiap butir kegiatan;
tercantum dalam Lampiran I dan Lampiran II yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri
ini.
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 12
Pejabat yang memiliki kewenangan mengangkat dalam
Jabatan Fungsional Bidan yaitu pejabat sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 13
Pengangkatan PNS dalam Jabatan Fungsional Bidan
dilakukan melalui pengangkatan:
a. pertama;
b. perpindahan dari jabatan lain; dan
c. promosi.
Pasal 14
Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Bidan dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
Bagian Kedua
Pengangkatan Pertama
Pasal 15
(1) Pengangkatan dalam jabatan Fungsional Bidan melalui
pengangkatan pertama sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 13 huruf a, harus memenuhi persyaratan sebagai
berikut:
a. berstatus PNS;
b. memiliki integritas dan moralitas yang baik;
c. sehat jasmani dan rohani;
d. berijazah Diploma III Kebidanan bagi Jabatan
Fungsional Bidan kategori keterampilan;
e. berijazah pendidikan profesi Bidan bagi Jabatan
Fungsional Bidan kategori keahlian;
f. memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) Bidan;
g. mengikuti dan lulus uji kompetensi teknis,
kompetensi manajerial, dan kompetensi sosial
kultural sesuai Standar Kompetensi yang telah
disusun oleh Instansi Pembina; dan
h. nilai prestasi kerja paling rendah bernilai baik dalam
1 (satu) tahun terakhir.
(2) Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf e, pengangkatan jabatan fungsional
bidan kategori keahlian dapat dipenuhi dari kualifikasi
pendidikan D-IV kebidanan sampai dengan tahun
kelulusan 2021.
(3) Pengangkatan pertama sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) merupakan pengangkatan untuk mengisi
lowongan kebutuhan Jabatan Fungsional Bidan dari
calon PNS.
(4) Calon PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (2) setelah
diangkat sebagai PNS dan telah mengikuti dan lulus uji
kompetensi, paling lama 1 (satu) tahun harus diangkat
dalam Jabatan Fungsional Bidan.
(5) PNS yang telah diangkat dalam Jabatan Fungsional
Bidan sebagaimana dimaksud pada ayat (4), paling lama
3 (tiga) tahun wajib mengikuti dan lulus pendidikan dan
pelatihan fungsional Bidan.
(6) Bidan yang belum mengikuti dan/atau tidak lulus
pendidikan dan pelatihan fungsional sebagaimana
dimaksud pada ayat (5) tidak diberikan kenaikan jenjang
satu tingkat diatas.
(7) Bidan dengan kualifikasi pendidikan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) diberikan kenaikan
pangkat/jenjang sampai dengan jenjang ahli muda.
(8) Angka Kredit untuk pengangkatan pertama dalam
Jabatan Fungsional Bidan dinilai dan ditetapkan pada
saat mulai melaksanakan tugas Jabatan Fungsional
Bidan.
Bagian Ketiga
Pengangkatan Perpindahan dari Jabatan Lain
Pasal 16
(1) Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Bidan melalui
perpindahan dari jabatan lain sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 13 huruf b, harus memenuhi syarat sebagai
berikut:
a. berstatus PNS;
b. memiliki integritas dan moralitas yang baik;
c. sehat jasmani dan rohani;
d. berijazah paling rendah Diploma III Kebidanan bagi
Jabatan Fungsional Bidan kategori keterampilan;
e. berijazah pendidikan Profesi Bidan bagi Jabatan
Fungsional Bidan kategori keahlian;
f. memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) Bidan;
g. mengikuti dan lulus uji kompetensi teknis,
kompetensi manajerial, dan kompetensi sosial
kultural sesuai dengan Standar Kompetensi yang
telah disusun oleh Instansi Pembina;
h. memiliki pengalaman dalam pelaksanaan tugas di
bidang pelayanan Kebidanan paling singkat 2 (dua)
tahun;
i. nilai prestasi kerja paling rendah bernilai baik dalam
2 (dua) tahun terakhir;
j. berusia paling tinggi:
1) 53 (lima puluh tiga) tahun bagi yang akan
menduduki Jabatan Fungsional Bidan kategori
keterampilan, Jabatan Fungsional Bidan Ahli
Pertama, dan Jabatan Fungsional Bidan Ahli
Muda;
2) 55 (lima puluh lima) tahun bagi yang akan
menduduki Jabatan Fungsional Bidan Ahli
Madya; dan
3) 60 (enam puluh tahun) tahun bagi yang akan
menduduki Jabatan Fungsional Bidan Ahli Utama
bagi PNS yang telah menduduki jabatan pimpinan
tinggi.
(2) Pengangkatan Jabatan Fungsional sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) harus mempertimbangkan
ketersediaan lowongan jenjang jabatan fungsional yang
akan diduduki.
(3) Pangkat yang ditetapkan bagi PNS sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) yaitu sama dengan pangkat yang
dimilikinya, dan jenjang jabatan yang ditetapkan sesuai
dengan jumlah Angka Kredit yang ditetapkan oleh
pejabat yang berwenang menetapkan Angka Kredit.
(4) Angka Kredit sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
dinilai dan ditetapkan dari tugas jabatan dengan
mempertimbangkan pengalaman dalam pelaksanaan
tugas di bidang pelayanan Kebidanan.
Pasal 17
(1) Bidan kategori keterampilan dapat diangkat dalam
Jabatan Fungsional Bidan kategori keahlian, apabila
memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. tersedia kebutuhan untuk Jabatan Fungsional Bidan
kategori keahlian;
b. memperoleh ijazah pendidikan profesi Bidan;
c. memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) Bidan;
d. mengikuti dan lulus uji kompetensi teknis,
kompetensi manajerial, dan kompetensi sosial
kultural sesuai Standar Kompetensi yang telah
disusun oleh Instansi Pembina;
e. memiliki pangkat paling rendah sesuai dengan
ketentuan pangkat Jabatan Fungsional Bidan
kategori keahlian; dan
f. berusia paling tinggi sesuai ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 16 ayat (1) huruf j.
(2) Dalam hal kebutuhan organisasi, persyaratan kualifikasi
pendidikan dalam pengangkatan jabatan Fungsional
Bidan kategori keahlian dari kategori keterampilan,
dapat dikecualikan dari ketentuan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf b.
(3) Kualifikasi pendidikan yang dikecualikan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2), dipenuhi dari kualifikasi
pendidikan D-IV kebidanan dengan tahun kelulusan
sampai dengan 2021.
(4) Bidan kategori keahlian yang diangkat dalam Jabatan
Fungsional Bidan dengan ketentuan sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) diberikan kenaikan
pangkat/jabatan sampai dengan jenjang ahli muda.
(5) Bidan kategori keterampilan yang akan diangkat menjadi
Bidan kategori keahlian sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dan ayat (3) diberikan Angka Kredit yang dinilai
dan ditetapkan dari tugas jabatan dengan
mempertimbangkan pengalaman dalam pelaksanaan
tugas sebagai Bidan kategori keterampilan.
Pasal 18
(1) Bidan ahli utama dapat diangkat dalam Jabatan
Fungsional ahli utama lain melalui perpindahan dengan
persyaratan sebagai berikut:
a. berstatus PNS;
b. memiliki integritas dan moralitas yang baik;
c. sehat jasmani dan rohani;
d. berijazah sesuai dengan kualifikasi pendidikan yang
dibutuhkan untuk Jabatan Fungsional ahli utama
yang akan diduduki;
e. mengikuti dan lulus uji kompetensi teknis,
kompetensi manajerial, dan kompetensi sosial
kultural sesuai dengan standar kompetensi yang
telah disusun oleh Instansi Pembina;
f. memiliki pengalaman dalam pelaksanaan tugas di
bidang Jabatan Fungsional Bidan paling kurang 2
(dua) tahun;
g. nilai prestasi kerja paling kurang bernilai baik dalam
2 (dua) tahun terakhir; dan
h. berusia paling tinggi 63 (enam puluh tiga) tahun.
(2) Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) harus mempertimbangkan
lowongan kebutuhan untuk Jabatan Fungsional yang
akan diduduki dan mendapat persetujuan Menteri.
Bagian Keempat
Pengangkatan melalui Promosi
Pasal 19
(1) Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Bidan melalui
promosi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 huruf c
dilaksanakan dalam hal:
a. PNS yang belum menduduki Jabatan Fungsional
Bidan; atau
b. kenaikan jenjang Jabatan Fungsional Bidan satu
tingkat lebih tinggi dalam satu kategori Jabatan
Fungsional Bidan.
(2) Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Bidan melalui
promosi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), harus
memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. mengikuti dan lulus uji kompetensi teknis,
kompetensi manajerial, dan kompetensi sosial
kultural sesuai Standar Kompetensi yang telah
disusun oleh Instansi Pembina;
b. memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) Bidan;
c. nilai kinerja/prestasi paling rendah bernilai baik
dalam 2 (dua) tahun terakhir;
d. memiliki rekam jejak yang baik;
e. tidak pernah melakukan pelanggaran kode etik dan
profesi PNS; dan
f. tidak pernah dikenakan hukuman disiplin PNS.
(3) Pengangkatan dalam jabatan fungsional Bidan melalui
promosi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus
mempertimbangkan ketersediaan lowongan jenjang
Jabatan Fungsional Bidan yang akan diduduki.
(4) Angka Kredit untuk pengangkatan dalam Jabatan
Fungsional Bidan melalui promosi dinilai dan ditetapkan
dari tugas jabatan.
(5) Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Bidan melalui
promosi dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Pasal 20
Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Bidan melalui
promosi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ditetapkan
berdasarkan kriteria:
a. termasuk dalam kelompok rencana suksesi;
b. menghasilkan inovasi yang bermanfaat bagi instansi dan
kepentingan nasional, dan diakui oleh lembaga
pemerintah terkait bidang inovasinya; dan
c. memenuhi standar kompetensi jenjang jabatan yang akan
diduduki.
BAB VI
PELANTIKAN DAN PENGAMBILAN SUMPAH/JANJI
Pasal 21
(1) Setiap PNS yang diangkat menjadi Bidan wajib dilantik
dan diambil sumpah/janji menurut agama atau
kepercayaannya kepada Tuhan Yang Maha Esa.
(2) Sumpah/janji sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang
undangan.
BAB VII PENILAIAN
KINERJA
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 22
(1) Penilaian kinerja Bidan bertujuan untuk menjamin
objektivitas pembinaan yang didasarkan sistem prestasi
dan sistem karier.
(2) Penilaian kinerja Bidan dilakukan berdasarkan
perencanaan kinerja pada tingkat individu dan tingkat
unit atau organisasi, dengan memperhatikan target,
capaian, hasil dan manfaat yang dicapai, serta perilaku
PNS.
(3) Penilaian kinerja Bidan dilakukan secara objektif,
terukur, akuntabel, partisipatif, dan transparan sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 23
Penilaian Kinerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22
meliputi:
a. SKP; dan
b. Perilaku Kerja.
Bagian Kedua
SKP
Paragraf Kesatu
Umum
Pasal 24
(1) Pada awal tahun, Bidan wajib menyusun SKP.
(2) SKP merupakan target kinerja Bidan berdasarkan
penetapan kinerja unit kerja yang bersangkutan.
(3) SKP untuk masing-masing jenjang jabatan diambil dari
uraian kegiatan tugas jabatan sebagai turunan dari
penetapan kinerja unit kerja.
Pasal 25
(1) Target kinerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24
ayat (2) terdiri dari kinerja utama berupa target Angka
Kredit dan/atau kinerja tambahan berupa tugas
tambahan.
(2) Target Angka Kredit sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), diuraikan dalam bentuk butir kegiatan tercantum
dalam Lampiran I dan Lampiran II yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
(3) Tugas tambahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan oleh pimpinan unit kerja berdasarkan
penetapan kinerja unit kerja yang bersangkutan.
Pasal 26
(1) Target Angka Kredit dan tugas tambahan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 25 ayat (1) sebagai dasar untuk
penyusunan, penetapan, dan penilaian SKP.
(2) SKP yang disusun sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
harus disetujui dan ditetapkan oleh atasan langsung
(3) Penilaian SKP sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(4) Hasil penilaian SKP Bidan sebagaimana dimaksud pada
ayat (3) ditetapkan sebagai capaian SKP.
Paragraf Kedua
Target Angka Kredit
Pasal 27
(1) Target Angka kredit sebagaimana dimaksud dalam Pasal
25 ayat (2) bagi Bidan kategori keterampilan setiap tahun
ditetapkan paling sedikit:
a. 5 (lima) untuk Bidan Terampil;
b. 12,5 (dua belas koma lima) untuk Bidan Mahir;
c. 25 (dua puluh lima) untuk Bidan Penyelia.
(2) Target Angka Kredit sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf c, tidak berlaku bagi Bidan Penyelia, yang
memiliki pangkat tertinggi dalam jenjang jabatan yang
didudukinya.
(3) Target Angka kredit sebagaimana dimaksud dalam Pasal
25 ayat (2) bagi Bidan kategori keahlian setiap tahun
ditetapkan paling sedikit:
a. 12,5 (dua belas koma lima) untuk Bidan Ahli
Pertama;
b. 25 (dua puluh lima) untuk Bidan Ahli Muda;
c. 37,5 (tiga puluh tujuh koma lima) untuk Bidan Ahli
Madya; dan
d. 50 (lima puluh) untuk Bidan Ahli Utama.
(4) Target Angka Kredit sebagaimana dimaksud pada ayat
(3) huruf d, tidak berlaku bagi Bidan Ahli Utama yang
memiliki pangkat paling tinggi dalam jenjang jabatan
yang didudukinya.
Paragraf Ketiga
Angka Kredit Pemeliharaan
Pasal 28
(1) Bidan kategori keterampilan yang telah memenuhi syarat
untuk kenaikan jenjang jabatan setingkat lebih tinggi
tetapi belum tersedia lowongan jabatan, setiap tahun
wajib memenuhi Angka Kredit yaitu:
a. 4 (empat) Angka Kredit untuk Bidan Terampil; dan
b. 10 (sepuluh) Angka Kredit untuk Bidan Mahir.
(2) Bidan Penyelia yang menduduki pangkat tertinggi dari
jabatannya, setiap tahun sejak menduduki pangkatnya
wajib mengumpulkan paling sedikit 10 (sepuluh) Angka
Kredit.
(3) Bidan kategori keahlian yang telah memenuhi syarat
untuk kenaikan jenjang jabatan setingkat lebih tinggi
tetapi belum tersedia lowongan pada jenjang jabatan
yang akan diduduki, setiap tahun wajib memenuhi target
Angka Kredit, paling sedikit:
a. 10 (sepuluh) untuk Bidan Ahli Pertama;
b. 20 (dua puluh) untuk Bidan Ahli Muda; dan
c. 30 (tiga puluh) untuk Bidan Ahli Madya.
(4) Bidan Ahli Utama yang menduduki pangkat tertinggi dari
jabatannya, setiap tahun sejak menduduki pangkatnya
wajib mengumpulkan paling sedikit 25 (dua puluh lima)
Angka Kredit.
Bagian Ketiga
Perilaku Kerja
Pasal 29
Perilaku kerja ditetapkan berdasarkan standar perilaku kerja
dalam Jabatan Fungsional Bidan dan dinilai sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
BAB VIII
PENILAIAN DAN PENETAPAN ANGKA KREDIT
Bagian Kesatu
Penilaian dan Penetapan Angka Kredit
Pasal 30
(1) Capaian SKP Bidan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
26 ayat (4) disampaikan kepada Tim Penilai untuk
dilakukan penilaian sebagai capaian Angka Kredit.
(2) Capaian Angka Kredit Bidan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), ditetapkan paling tinggi 150% (seratus
lima puluh persen) dari target Angka Kredit minimal
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 dan Pasal 28.
(3) Dalam hal telah memenuhi Angka Kredit yang
dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat/jabatan,
capaian Angka Kredit Bidan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) diusulkan kepada pejabat yang memiliki
kewenangan menetapkan Angka Kredit untuk ditetapkan
dalam PAK.
(4) PAK sebagaimana dimaksud pada ayat (3) digunakan
sebagai dasar kenaikan pangkat/jabatan setingkat lebih
tinggi tercantum dalam Lampiran IV sampai dengan
Lampiran VII yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan Menteri ini.
Pasal 31
(1) Untuk mendukung objektivitas dalam penilaian kinerja,
Bidan mendokumentasikan hasil kerja yang diperoleh
sesuai dengan SKP yang ditetapkan setiap tahunnya.
(2) Dalam hal sebagai bahan pertimbangan dalam
pelaksanaan penilaian Angka Kredit, Tim Penilai dapat
meminta laporan pelaksanaan kegiatan dan bukti fisik
hasil kerja Bidan.
(3) Hasil penilaian dan PAK Bidan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 30 ayat (1) dan ayat (3) dapat digunakan
sebagai bahan pertimbangan dalam penilaian kinerja
Bidan.
Bagian Kedua
Pejabat yang Mengusulkan Angka Kredit
Pasal 32
Usul PAK Bidan diajukan oleh:
a. Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang membidangi
kepegawaian atau pelayanan kebidanan atau Pejabat yang
ditunjuk oleh Pimpinan Instansi pembina kepada Pejabat
Pimpinan Tinggi Madya yang membidangi kesekretariatan
atau pelayanan kebidanan atau Pejabat yang ditunjuk
pada kementerian yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang kesehatan untuk Angka Kredit
bagi Bidan Ahli Utama di lingkungan Instansi Pemerintah.
b. Pimpinan Unit Kerja/Unit Pelaksana Teknis atau Pejabat
lain yang membidangi kepegawaian atau pelayanan
kebidanan atau Pejabat yang ditunjuk pada Instansi
Pemerintah, paling rendah Pejabat Administrator, kepada
Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang membidangi
kesekretarian atau pelayanan kebidanan atau Pejabat
Pimpinan Tinggi Pratama yang ditunjuk pada Instansi
Pemerintah untuk Angka Kredit bagi Bidan Ahli Madya di
lingkungan Instansi Pemerintah.
c. Pimpinan Unit Kerja/Unit Pelaksana Teknis atau Pejabat
lain yang membidangi kepegawaian atau pelayanan
kebidanan atau Pejabat yang ditunjuk, paling rendah
Pejabat Administrator, kepada Pejabat Pimpinan Tinggi
Pratama yang membidangi pelayanan kebidanan atau
Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang ditunjuk pada
Instansi Pemerintah untuk Angka Kredit bagi Bidan Ahli
Pertama, Bidan Ahli Muda dan Bidan Kategori
Keterampilan di lingkungan Instansi Pemerintah.
Bagian Ketiga
Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit
Pasal 33
Pejabat yang memiliki kewenangan menetapkan Angka Kredit
yaitu:
a. Pejabat Pimpinan Tinggi Madya yang membidangi
kesekretariatan atau pelayanan kebidanan atau Pejabat
yang ditunjuk pada kementerian yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang kesehatan untuk Angka
Kredit bagi Bidan Ahli Utama di lingkungan Instansi
Pemerintah.
b. Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang membidangi
kesekretarian atau pelayanan kebidanan atau Pejabat
Pimpinan Tinggi Pratama yang ditunjuk pada Instansi
Pemerintah untuk Angka Kredit bagi Bidan Ahli Madya di
lingkungan Instansi Pemerintah.
c. Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang membidangi
pelayanan kebidanan atau Pejabat Pimpinan Tinggi
Pratama yang ditunjuk pada Instansi Pemerintah untuk
Angka Kredit bagi Bidan Ahli Pertama, Bidan Ahli Muda
dan Bidan Kategori Keterampilan di lingkungan Instansi
Pemerintah.
Bagian Keempat
Tim Penilai
Pasal 34
(1) Dalam menjalankan tugasnya, pejabat sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 33 dibantu oleh Tim Penilai.
(2) Tim Penilai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memiliki
tugas:
a. mengevaluasi keselarasan hasil penilaian sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 26 ayat (1) dan ayat (3);
b. memberikan penilaian Angka Kredit berdasarkan nilai
capaian tugas jabatan;
c. memberikan rekomendasi kenaikan pangkat dan/atau
jenjang jabatan;
d. memberikan rekomendasi mengikuti uji kompetensi;
e. melakukan pemantauan terhadap hasil penilaian
capaian tugas jabatan;
f. memberikan pertimbangan penilaian SKP;
g. memberikan bahan pertimbangan kepada Pejabat yang
Berwenang dalam pengembangan PNS, pengangkatan
dalam jabatan, pemberian tunjangan dan sanksi,
mutasi, serta keikutsertaan Bidan dalam pendidikan
dan pelatihan.
(3) Tim Penilai Bidan terdiri atas:
a. Tim Penilai Pusat bagi Pejabat Pimpinan Tinggi Madya
yang membidangi kesekretariatan atau pelayanan
kebidanan atau Pejabat yang ditunjuk pada
kementerian yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang kesehatan untuk Angka Kredit
bagi Bidan Ahli Utama di lingkungan Instansi
Pemerintah; dan
b. Tim Penilai Unit Kerja bagi:
1) Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang membidangi
kesekretarian atau pelayanan kebidanan atau
Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang ditunjuk
pada Instansi Pemerintah untuk Angka Kredit bagi
Bidan Ahli Madya di lingkungan Instansi
Pemerintah.
2) Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang membidangi
pelayanan kebidanan atau Pejabat Pimpinan Tinggi
Pratama yang ditunjuk pada Instansi Pemerintah
untuk Angka Kredit bagi Bidan Ahli Pertama,
Bidan Ahli Muda dan Bidan Kategori Keterampilan
di lingkungan Instansi Pemerintah.
Pasal 35
(1) Tim Penilai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34
terdiri atas pejabat yang berasal dari unsur teknis yang
membidangi Jabatan Fungsional Bidan, unsur
kepegawaian, dan Bidan.
(2) Susunan keanggotaan Tim Penilai sebagai berikut:
a. seorang Ketua merangkap anggota;
b. seorang Sekretaris merangkap anggota; dan
c. paling sedikit 3 (tiga) orang anggota.
(3) Susunan Anggota sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
harus berjumlah ganjil.
(4) Ketua Tim Penilai sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
huruf a, paling rendah Pejabat Administrator atau Bidan
Penyelia untuk penilaian Jabatan Fungsional Bidan
kategori keterampilan dan Pejabat Pimpinan Tinggi
Pratama atau Bidan Ahli Madya untuk penilaian Jabatan
Fungsional Bidan kategori keahlian;
(5) Sekretaris Tim Penilai sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) huruf b, harus berasal dari unsur kepegawaian.
(6) Anggota Tim Penilai sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
huruf c, paling sedikit 2 (dua) orang dari Bidan.
(7) Syarat untuk menjadi anggota Tim Penilai, yaitu:
a. menduduki jabatan/pangkat paling rendah sama
dengan jabatan/pangkat Bidan yang dinilai;
b. memiliki keahlian serta kemampuan untuk menilai
Angka Kredit Bidan; dan
c. aktif melakukan penilaian Angka Kredit Bidan.
(8) Apabila jumlah anggota Tim Penilai sebagaimana
dimaksud pada ayat (6) tidak dapat dipenuhi dari Bidan,
anggota Tim Penilai dapat diangkat dari PNS lain yang
memiliki kompetensi untuk menilai hasil kerja Bidan.
(9) Pembentukan dan susunan anggota Tim Penilai
ditetapkan oleh:
a. Pejabat Pimpinan Tinggi Madya yang membidangi
pelayanan kebidanan atau Pejabat lain yang ditunjuk
pada kementerian yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang kesehatan untuk Tim Penilai
Pusat.
b. Pejabat Pimpinan Tinggi Madya yang membidangi
kesekretariatan atau Pejabat Pimpinan Tinggi
Pratama yang membidangi kesehatan atau
kesekretariatan pada Instansi Pemerintah untuk Tim
Penilai Unit Kerja.
(10) Dalam hal Instansi Pemerintah belum membentuk Tim
Penilai, penilaian Angka Kredit dapat dilaksanakan oleh
Tim Penilai pada Instansi Pemerintah lain terdekat atau
Instansi Pembina.
Pasal 36
Tata kerja Tim Penilai dan tata cara penilaian Angka Kredit
Jabatan Fungsional Bidan diatur oleh Instansi Pembina.
BAB IX
KENAIKAN PANGKAT DAN KENAIKAN JABATAN
Bagian Kesatu
Kenaikan Pangkat
Pasal 37
(1) Kenaikan pangkat dapat dipertimbangkan apabila
capaian Angka Kredit telah memenuhi Angka Kredit
Kumulatif yang dipersyaratkan.
(2) Angka Kredit Kumulatif sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dihitung berdasarkan pencapaian Angka Kredit
pada setiap tahun dan perolehan Hasil Kerja Minimal
pada setiap periode.
(3) Jumlah Angka Kredit Kumulatif yang harus dipenuhi
untuk kenaikan pangkat dan/atau jenjang Jabatan
Fungsional Bidan, untuk:
a. Bidan dengan pendidikan Diploma III tercantum
dalam Lampiran IV yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
b. Bidan dengan pendidikan Profesi Bidan tercantum
dalam Lampiran V yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
c. Bidan dengan pendidikan Pasca Sarjana (S2)
tercantum dalam Lampiran VI yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
d. Bidan dengan pendidikan Doktor (S3) tercantum
dalam Lampiran VII yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
Pasal 38
(1) Dalam hal untuk kenaikan pangkat sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 37 ayat (1), Bidan dapat
melaksanakan kegiatan penunjang, meliputi:
a. pengajar/pelatih di bidang tugas Jabatan Fungsional
Bidan;
b. keanggotaan dalam Tim Penilai/Tim uji kompetensi;
c. tugas lain yang mendukung pelaksanaan tugas
Jabatan Fungsional Bidan;
d. perolehan penghargaan/tanda jasa; atau
e. perolehan gelar/ijazah lain.
(2) Kegiatan penunjang sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), diberikan Angka Kredit tercantum dalam Lampiran
III yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Menteri ini, dengan kumulatif Angka Kredit
paling tinggi 20% dari Angka Kredit yang dipersyaratkan
untuk kenaikan pangkat.
(3) Angka Kredit sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
diberikan untuk satu kali kenaikan pangkat.
Bagian Kedua
Kenaikan Jenjang Jabatan
Pasal 39
(1) Kenaikan jenjang Jabatan Fungsional Bidan satu tingkat
lebih tinggi wajib memenuhi Angka Kredit yang
ditetapkan.
(2) Angka Kredit sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dihitung dari akumulasi Angka Kredit kenaikan pangkat
dalam satu jenjang yang sedang diduduki tercantum
dalam Lampiran IV sampai dengan Lampiran VII yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Menteri ini.
(3) Kenaikan jenjang Jabatan Fungsional Bidan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan
memperhatikan ketersediaan lowongan kebutuhan
jabatan.
(4) Selain memenuhi syarat kinerja, Bidan yang akan
dinaikkan jabatannya setingkat lebih tinggi harus
mengikuti dan lulus uji kompetensi, memenuhi Hasil
Kerja Minimal, atau persyaratan lain yang ditentukan
oleh Instansi Pembina.
(5) Syarat kinerja, Hasil Kerja Minimal, atau persyaratan
lain sebagaimana dimaksud pada ayat (4) diatur lebih
lanjut oleh Instansi Pembina.
Pasal 40
(1) Dalam hal untuk kenaikan jenjang sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 39 ayat (1), Bidan dapat
melaksanakan kegiatan pengembangan profesi.
(2) Kegiatan pengembangan profesi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) meliputi:
a. perolehan ijazah/gelar pendidikan formal di bidang
Kebidanan;
b. pembuatan Karya Tulis/Karya Ilmiah di bidang
Kebidanan;
c. penerjemahan/penyaduran buku dan karya ilmiah di
bidang Kebidanan;
d. penyusunan pedoman/petunjuk teknis di bidang
Kebidanan;
e. pelatihan/pengembangan kompetensi di bidang
Kebidanan; atau
f. kegiatan lain yang ditetapkan oleh instansi pembina
di bidang Kebidanan.
(3) Kegiatan pengembangan profesi sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) diberikan Angka Kredit tercantum dalam
Lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan Menteri ini.
(4) Bagi Bidan yang akan naik ke jenjang jabatan Penyelia
dan Ahli Madya, Bidan wajib melaksanakan kegiatan
pengembangan profesi, dengan Angka Kredit
pengembangan profesi yang disyaratkan sebagai berikut:
a. 4 (empat) bagi Bidan Mahir yang akan naik jabatan
setingkat lebih tinggi menjadi Bidan Penyelia.
b. 6 (enam) bagi Bidan Ahli Muda yang akan naik
jabatan setingkat lebih tinggi menjadi Bidan Ahli
Madya.
c. 12 (dua belas) bagi Bidan Ahli Madya yang akan naik
jabatan setingkat lebih tinggi menjadi Bidan Ahli
Utama.
Pasal 41
(1) Bidan yang secara bersama-sama membuat Karya
Tulis/Karya Ilmiah di bidang Kebidanan, diberikan
Angka Kredit dengan ketentuan sebagai berikut:
a. apabila terdiri dari 2 (dua) orang penulis maka
pembagian Angka Kredit yaitu 60% (enam puluh
persen) bagi penulis utama dan 40% (empat puluh
persen) bagi penulis pembantu;
b. apabila terdiri dari 3 (tiga) orang penulis maka
pembagian Angka Kredit yaitu 50% (lima puluh
persen) bagi penulis utama dan masing-masing 25%
(dua puluh lima persen) bagi penulis pembantu;
c. apabila terdiri dari 4 (empat) orang penulis maka
pembagian Angka Kredit yaitu 40% (empat puluh
persen) bagi penulis utama dan masing-masing 20%
(dua puluh persen) bagi penulis pembantu; dan
d. apabila tidak terdapat atau tidak dapat ditentukan
penulis utama dan penulis pembantu maka
pembagian Angka Kredit dibagi sebesar proporsi yang
sama untuk setiap penulis.
(2) Jumlah penulis pembantu sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), paling banyak 3 (tiga) orang.
Bagian Ketiga
Mekanisme Kenaikan Pangkat dan Jenjang
Pasal 42
Persyaratan dan mekanisme kenaikan pangkat dan jenjang
jabatan bagi Bidan dilakukan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 43
Bidan yang memiliki Angka Kredit melebihi Angka Kredit yang
disyaratkan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi,
kelebihan angka kredit tersebut dapat diperhitungkan untuk
kenaikan pangkat berikutnya dalam satu jenjang.
Pasal 44
Dalam hal target Angka Kredit yang disyaratkan untuk
kenaikan pangkat/jabatan setingkat lebih tinggi tidak
tercapai, Bidan tidak diberikan kenaikan pangkat/jabatan.
BAB X
KEBUTUHAN PNS DALAM JABATAN FUNGSIONAL
Pasal 45
(1) Penetapan kebutuhan PNS dalam Jabatan Fungsional
Bidan dihitung berdasarkan beban kerja yang ditentukan
dari indikator, sebagai berikut:
a. Ruang lingkup bidang kebidanan;
b. Frekuensi kegiatan operasional;
c. Volume tindakan kebidanan;
d. Waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan
kegiatan; dan
e. Beban tugas organisasi yang terkait dengan
kebidanan.
(2) Pedoman perhitungan kebutuhan Jabatan Fungsional
Bidan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur oleh
Instansi Pembina setelah mendapat persetujuan dari
Menteri.
BAB XI
KOMPETENSI
Bagian Kesatu
Standar Kompetensi
Pasal 46
(1) PNS yang menduduki Jabatan Fungsional Bidan harus
memenuhi Standar Kompetensi sesuai dengan jenjang
jabatan.
(2) Kompetensi Bidan meliputi:
a. kompetensi teknis;
b. kompetensi manajerial; dan
c. kompetensi sosial kultural.
(3) Rincian Standar Kompetensi setiap jenjang jabatan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
ditetapkan oleh Instansi Pembina.
Bagian Kedua
Pengembangan Kompetensi
Pasal 47
(1) Untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme
Bidan wajib diikutsertakan pelatihan.
(2) Pelatihan yang diberikan bagi Bidan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) disesuaikan dengan hasil
analisis kebutuhan pelatihan dan penilaian kinerja.
(3) Pelatihan yang diberikan kepada Bidan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), antara lain dalam bentuk:
a. pelatihan fungsional; dan
b. pelatihan teknis bidang Kebidanan.
(4) Selain pelatihan sebagaimana dimaksud pada ayat (3),
Bidan dapat mengembangkan kompetensinya melalui
program pengembangan kompetensi lainnya.
(5) Program pengembangan kompetensi sebagaimana
dimaksud pada ayat (4) meliputi:
a. mempertahankan kompetensi dan kinerja sebagai
Bidan (maintain performance);
b. seminar;
c. lokakarya (workshop);
d. konferensi; dan
e. studi banding.
(6) Ketentuan mengenai pelatihan dan pengembangan
kompetensi serta pedoman penyusunan analisis
kebutuhan pelatihan Bidan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dan ayat (2) diatur oleh Instansi Pembina.
Pasal 48
(1) Bidan diberhentikan dari jabatannya apabila:
a. mengundurkan diri dari Jabatan Fungsional Bidan;
b. diberhentikan sementara sebagai PNS;
c. menjalani cuti di luar tanggungan Negara;
d. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan;
e. ditugaskan secara penuh pada Jabatan Pimpinan
Tinggi, Jabatan Administrator, Jabatan Pengawas,
dan Jabatan Pelaksana; atau
f. tidak memenuhi persyaratan jabatan.
(2) Pengunduran diri sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf a dapat dipertimbangkan dalam hal memiliki
alasan pribadi yang tidak mungkin untuk melaksanakan
tugas Jabatan Fungsional Bidan.
(3) Bidan yang diberhentikan karena alasan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf b sampai dengan huruf e
dapat diangkat kembali sesuai dengan jenjang jabatan
terakhir apabila tersedia kebutuhan Jabatan Fungsional
Bidan.
(4) Pengangkatan kembali dalam Jabatan Fungsional Bidan
sebagaimana dimaksud pada ayat (3), dilakukan dengan
menggunakan Angka Kredit terakhir yang dimiliki dan
dapat ditambah dengan Angka Kredit dari penilaian
pelaksanaan tugas bidang kebidanan selama
diberhentikan.
(5) Tidak memenuhi persyaratan jabatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf f dapat dipertimbangkan
dalam hal:
a. tidak memenuhi kualifikasi pendidikan yang
dipersyaratkan untuk menduduki Jabatan
Fungsional Bidan; atau
b. tidak memenuhi standar kompetensi Jabatan
Fungsional Bidan.
Pasal 49
Bidan yang diberhentikan karena ditugaskan pada jabatan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 48 ayat (1) huruf e,
dapat disesuaikan pada jenjang sesuai dengan pangkat
terakhir pada jabatannya paling kurang 1 (satu) tahun
setelah diangkat kembali pada jenjang terakhir yang
didudukinya, setelah mengikuti dan lulus uji kompetensi
apabila tersedia kebutuhan.
Pasal 50
(1) Terhadap Bidan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 48
ayat (1) huruf a dan huruf f dilaksanakan pemeriksaan
dan mendapatkan izin dari Pejabat yang Berwenang
sebelum ditetapkan pemberhentiannya.
(2) Bidan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang telah
ditetapkan pemberhentiannya tidak dapat diangkat
kembali dalam Jabatan Fungsional Bidan.
Pasal 51
Pemberhentian dari Jabatan Fungsional Bidan dilakukan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
BAB XIII
TUGAS INSTANSI PEMBINA
Pasal 52
(1) Instansi Pembina berperan sebagai pengelola Jabatan
Fungsional Bidan yang bertanggung jawab untuk
menjamin terwujudnya standar kualitas dan
profesionalitas jabatan.
(2) Instansi Pembina sebagaimana dimaksud ayat (1)
mempunyai tugas meliputi:
a. menyusun pedoman kebutuhan Jabatan Fungsional
Bidan;
b. menyusun Standar Kompetensi Jabatan Fungsional
Bidan;
c. menyusun petunjuk pelaksanaan dan petunjuk
teknis Jabatan Fungsional Bidan;
d. menyusun standar kualitas hasil kerja dan pedoman
penilaian kualitas hasil kerja Bidan;
e. menyusun pedoman penulisan Karya Tulis/Karya
Ilmiah yang bersifat inovatif di bidang kebidanan ;
f. menyusun kurikulum pelatihan Jabatan Fungsional
Bidan;
g. menyelenggarakan pelatihan Jabatan Fungsional
Bidan;
h. membina penyelenggaraan pelatihan fungsional pada
lembaga pelatihan;
i. menyelenggarakan uji kompetensi Jabatan
Fungsional Bidan;
j. menganalisis kebutuhan pelatihan fungsional di
bidang tugas Jabatan Fungsional Bidan;
k. melakukan sosialisasi petunjuk pelaksanaan dan
petunjuk teknis Jabatan Fungsional Bidan;
l. mengembangkan sistem informasi Jabatan
Fungsional Bidan;
m. memfasilitasi pelaksanaan tugas Jabatan Fungsional
Bidan;
n. memfasilitasi pembentukan organisasi profesi
Jabatan Fungsional Bidan;
o. memfasilitasi penyusunan dan penetapan kode etik
profesi dan kode perilaku Jabatan Fungsional Bidan;
p. melakukan akreditasi pelatihan fungsional dengan
mengacu kepada ketentuan yang telah ditetapkan
oleh Lembaga Administrasi Negara;
q. melakukan pemantauan dan evaluasi penerapan
Jabatan Fungsional Bidan di seluruh Instansi
Pemerintah yang menggunakan jabatan tersebut; dan
r. melakukan koordinasi dengan instansi pengguna
dalam rangka pembinaan karier Bidan.
(3) Uji kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
huruf i dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(4) Uji kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
dapat dilakukan oleh Instansi Pemerintah pengguna
Jabatan Fungsional Bidan setelah mendapat akreditasi
dari Instansi Pembina.
(5) Instansi Pembina dalam rangka melaksanakan tugas
pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a
sampai dengan huruf r kecuali huruf f, huruf g, huruf h,
huruf j, dan huruf p menyampaikan hasil pelaksanaan
pembinaan Jabatan Fungsional Bidan secara berkala
sesuai dengan perkembangan pelaksanaan pembinaan
kepada Menteri dengan tembusan kepada Kepala Badan
Kepegawaian Negara.
(6) Instansi pembina menyampaikan secara berkala setiap
tahun pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) huruf f, huruf g, huruf h, huruf j, dan huruf p
kepada Menteri dengan tembusan Kepala Lembaga
Administrasi Negara.
(7) Ketentuan mengenai penyelenggaraan uji kompetensi
Jabatan Fungsional Bidan sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) huruf i diatur oleh Instansi Pembina.
Pasal 53
(1) Organisasi Profesi Bidan yaitu Ikatan Bidan Indonesia
(IBI).
(2) Setiap Bidan wajib menjadi anggota IBI.
(3) IBI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib
menyusun kode etik dan kode perilaku profesi.
(4) IBI mempunyai tugas:
a. menyusun kode etik dan kode perilaku profesi;
b. memberikan advokasi; dan
c. memeriksa dan memberikan rekomendasi atas
pelanggaran kode etik dan kode perilaku profesi.
(5) Kode etik dan kode perilaku profesi sebagaimana
dimaksud pada ayat (4) huruf a, ditetapkan oleh IBI
setelah mendapat persetujuan dari pimpinan Instansi
Pembina.
Pasal 54
(1) Hubungan kerja antara Instansi Pembina dengan IBI
bersifat koordinatif dan fasilitatif untuk penyelenggaraan
tugas dan fungsi pembinaan Jabatan Fungsional Bidan.
(2) Ketentuan mengenai hubungan kerja Instansi Pembina
dengan IBI diatur oleh Instansi Pembina, sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.
BAB XV KETENTUAN
LAIN-LAIN
Pasal 55
(1) Bidan yang bertugas di daerah
terpencil/rawan/berbahaya, dapat diberikan tambahan
Angka Kredit paling banyak 25% (dua puluh lima persen)
dari Angka Kredit Kumulatif untuk kenaikan pangkat
setingkat lebih tinggi dan diakui sebagai tugas pokok
dalam PAK.
(2) Pemberian tambahan Angka Kredit sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diberikan selama melaksanakan
tugas di daerah terpencil/rawan/berbahaya.
(3) Kriteria dan penetapan daerah
terpencil/rawan/berbahaya sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) ditetapkan oleh pimpinan Instansi Pembina
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 56
(1) Bidan dapat ditugaskan sebagai pimpinan Fasyankes,
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
(2) Bidan yang ditugaskan sebagai pimpinan Fasyankes
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memiliki
surat keputusan pengangkatan/penetapan sebagai
pimpinan Fasyankes dan diberikan tambahan Angka
Kredit 25% (dua puluh lima persen) dari Angka Kredit
Kumulatif untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi
dan diakui sebagai tugas pokok dalam PAK.
(3) Pemberian tambahan Angka Kredit sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) diberikan satu kali untuk
kenaikan pangkat dalam satu jenjang jabatan.
(4) Ketentuan mengenai penugasan dan Fasyankes
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh
pimpinan Instansi Pembina sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Pasal 57
(1) Pada saat peraturan Menteri ini mulai berlaku, Bidan
kategori keterampilan dengan pendidikan dibawah D-III
(Diploma III) Kebidanan melaksanakan tugas pada
jenjang jabatan Bidan kategori keterampilan sesuai
dengan jenjang jabatan yang saat ini sedang diduduki.
(2) Bidan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
melaksanakan kegiatan sesuai dengan jenjang jabatan
yang diduduki sebagaimana tercantum dalam Lampiran I
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Menteri ini;
(3) Bidan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib
memiliki ijazah D-III (Diploma III) Kebidanan paling
lambat sesuai ketentuan peraturan perundangan.
(4) Bidan yang belum memiliki ijazah sesuai dengan
ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
diberhentikan dari jabatannya.
Pasal 58
(1) Bidan dengan Pendidikan DIV (Diploma Empat)
Kebidanan yang telah diangkat dalam jabatan fungsional
Bidan dengan kategori keahlian tetap dapat
melaksanakan tugas pada jenjang jabatan fungsional
yang saat ini diduduki dan dapat diusulkan kenaikan
pangkat dalam jenjang jabatannya.
(2) Bidan sebagaimana ayat (1) yang tidak melanjutkan
Profesi dapat menduduki jenjang jabatan paling tinggi
ahli madya.
(3) Bidan ahli madya sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
yang akan naik ke jenjang jabatan ahli utama harus
memiliki ijazah pendidikan profesi kebidanan.
htps:/ainmuly.bogc/201permna-bo36thu2019.ml
- 74 -
Pasal 59
Pada saat peraturan Menteri ini mulai berlaku, Bidan dengan
golongan ruang II/b melaksanakan kegiatan jenjang terampil
tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
Pasal 60
(1) Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku,
Keputusan pembebasan sementara bagi Bidan karena
tidak dapat mengumpulkan Angka Kredit yang
disyaratkan untuk kenaikan pangkat/jabatan setingkat
lebih tinggi sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
01/PER/M.PAN/1/2008 tentang Jabatan Fungsional
Bidan dan Angka Kreditnya, dinyatakan tidak berlaku
dan PNS yang bersangkutan diangkat kembali ke dalam
Jabatan Fungsional Bidan.
(2) Pengangkatan kembali PNS sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) ditetapkan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. sepanjang belum ditetapkan keputusan
pemberhentian dari Jabatan Fungsional Bidan;
b. belum melebihi batas paling tinggi masa
pembebasan sementara sejak dibebaskan dari
Jabatan Fungsional Bidan; dan
c. memiliki kinerja paling kurang bernilai baik selama
masa pembebasan sementara.
(3) Angka Kredit bagi Bidan yang diangkat kembali
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yaitu sebesar
Angka Kredit yang telah ditetapkan pada saat terakhir
menduduki Jabatan Fungsional Bidan kategori
keterampilan dan keahlian pada jenjang jabatannya.
(4) Bidan yang telah diangkat kembali sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) melaksanakan tugas Jabatan
Fungsional Bidan tercantum dalam Lampiran I dan
Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan Menteri ini.
- 75 -
Pasal 61
(1) Keputusan pembebasan sementara bagi Bidan yang
disebabkan karena:
a. dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau
tingkat berat berupa jenis hukuman disiplin
penurunan pangkat;
b. diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri
Sipil;
c. ditugaskan secara penuh di luar Jabatan Bidan;
d. menjalani cuti di luar tanggungan negara, kecuali
untuk persalinan keempat dan seterusnya; atau
e. tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan;
sebelum berlakunya Peraturan Menteri ini dan sedang
dijalani PNS yang bersangkutan berdasarkan Peraturan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
01/PER/M.PAN/1/2008 tentang Jabatan Fungsional
Bidan dan Angka Kreditnya, dinyatakan tetap berlaku.
(2) Bidan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
diangkat kembali dalam jenjang jabatan terakhirnya
apabila masa pembebasan sementara yang bersangkutan
telah selesai, sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 62
Prestasi kerja yang telah dilaksanakan sebelum berlakunya
Peraturan Menteri ini, dinilai berdasarkan Peraturan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
01/PER/M.PAN/1/2008 tentang Jabatan Fungsional Bidan
dan Angka Kreditnya.
Pasal 63
Untuk kepentingan organisasi dan pengembangan karier,
Bidan dapat dipindahkan ke dalam jabatan lainnya sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan setelah
mendapat persetujuan Pejabat Pembina Kepegawaian.
Pasal 64
Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Bidan berdasarkan
Peraturan Menteri ini dilakukan berdasarkan pedoman
penghitungan kebutuhan Jabatan Fungsional Bidan yang
telah ditetapkan oleh Instansi Pembina.
Pasal 65
Dalam rangka optimalisasi pelaksanaan tugas dan
pencapaian kinerja organisasi, Bidan dilarang rangkap
Jabatan dengan Jabatan Pimpinan Tinggi, Jabatan
Administrator, Jabatan Pengawas, atau Jabatan Pelaksana.
Pasal 66
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, semua
Peraturan yang merupakan ketentuan pelaksanaan Peraturan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
01/PER/M.PAN/1/2008 tentang Jabatan Fungsional Bidan
dan Angka Kreditnya, dinyatakan tetap berlaku sepanjang
tidak bertentangan dengan Peraturan Menteri ini.
Pasal 67
(1) Petunjuk pelaksanaan Jabatan Fungsional Bidan diatur
oleh Kepala Badan Kepegawaian Negara.
(2) Petunjuk teknis Jabatan Fungsional Bidan diatur oleh
Pimpinan Instansi Pembina.
Pasal 68
Pada saat peraturan ini mulai berlaku, Peraturan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
01/PER/M.PAN/1/2008 tentang Jabatan Fungsional Bidan
dan Angka Kreditnya, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 69
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
- 78 -
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 29 Desember 2019
ttd
TJAHJO KUMOLO
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 31 Desember 2019
DIREKTUR JENDERAL
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
WIDODO EKATJAHJANA
p ' ithadian
,, ,, '
:;;!
(.����� 0���1��b
,\h: �
!
0 0
1>«-..o- s�
(IBLJK INU\)\\�
htps:/naimuly.bogc/201permna-bo36thu2019.ml
- 79 -
PER
IND
TEN
RIN
KAT
HA
PE
SU
U KE
GK
L
UKE
AA
KS
PPM0T
eee a0
0
ll l p
0
aaa
o
yyM0P
aae por
0
nnl an
aa 0T
M
nne 0
K l ha
eKa la
Ml0
be
0
ise e
del m
ahab
naM0T
at e a0
0
nar p0
ne o
muli
M0T
I
e0
b p
m
uMr0P
muli
e p0
mr
ft
ogboo
M0T
e p0
la
M0
e a0
l a
aa
kk
Mc0
e a0
lt
aa
kt
- 80 -
18 Memberikan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) logbook pemberian KIE tentang 0,001 Terampil
tentang kesehatan ibu pada individu/keluarga sesuai kesehata ibu pada 0,003 Mahir
dengan kebutuhan individu/keluarga
19 Melakukan KIE tentang kesehatan ibu pada laporan pelaksanaan KIE tentang 0,011 Penyelia
kelompok/masyarakat sesuai dengan kebutuhan kesehatan anak pada
kelompok/masyarakat sesuai
kebutuhan
20 Melakukan pengkajian pada ibu bersalin fisiologis laporan pengkajian pada ibu 0,002 Mahir
bersalin fisiologis
21 Melakukan pengkajian pada ibu bersalin patologis laporan hasil kajian asuhan 0,007 Penyelia
kebidanan pada ibu bersalin
patologis
22 Melakukan asuhan Kala I persalinan fisiologis dokumen asuhan kala I persalinan 0,006 Terampil
fisiologis 0,015 Mahir
23 Melakukan asuhan Kala II persalinan fisiologis dokumen asuhan kala II persalinan 0,002 Terampil
fisiologis 0,005 Mahir
24 Melakukan asuhan Kala III Persalinan fisiologis dokumen asuhan Kala III 0,002 Terampil
persalinan fisiologis 0,005 Mahir
HASIL KERJA/OUTPUT ANGKA PELAKSANA TUGAS
UNSUR SUB UNSUR URAIAN KEGIATAN / TUGAS
KREDIT JABATAN
1 2 3 4 5 6
25 Melakukan asuhan Kala IV Persalinan fisiologis dokumen asuhan Kala IV 0,006 Terampil
persalinan fisiologis 0,015 Mahir
26 Melakukan asuhan Kala I persalinan dengan dokumen Asuhan Kala I 0,04 Penyelia
penyulit/ patologis/penyakit penyerta secara persalinan dengan penyulit/
kolaborasi patologis/penyakit penyerta
27 Melakukan asuhan Kala II Persalinan dengan dokumen Asuhan Kala II 0,011 Penyelia
penyulit/ patologis/penyakit penyerta secara persalinan dengan penyulit/
kolaborasi patologis/penyakit penyerta
28 Melakukan asuhan Kala III Persalinan dengan dokumen Asuhan Kala III 0,01 Penyelia
penyulit/ patologis/penyakit penyerta secara persalinan dengan penyulit/
kolaborasi patologis/penyakit penyerta
29 Melakukan asuhan Kala IV Persalinan dengan dokumen Asuhan Kala IV 0,04 Penyelia
penyulit/ patologis/penyakit penyerta secara persalinan dengan penyulit/
kolaborasi patologis/penyakit penyerta
30 Melakukan pengkajian pada ibu nifas laporan hasil kajian pada ibu nifas 0,001 Terampil
0,003 Mahir
31 Melakukan asuhan kebidanan masa nifas 6 jam laporan asuhan kebidanan masa 0,001 Terampil
sampai dengan hari ke tiga pasca persalinan (KF 1) nifas 6 jam sampai dengan hari
0,003 Mahir
ketiga pasca persalinan (KF1)
32 Melakukan asuhan kebidanan masa nifas hari ke 4-28 laporan asuhan kebidanan pada 0,001 Terampil
pasca persalinan (KF 2) masa nifas hari ke 4 – 28 pasca 0,003 Mahir
persalinan (KF2)
33 Melakukan asuhan kebidanan masa nifas hari ke 29- laporan asuhan kebidanan masa 0,001 Terampil
42 pasca persalinan (KF 3) nifas hari ke 29 – 42 pasca 0,003 Mahir
persalinan (KF3)
34 Melakukan asuhan masa nifas dengan laporan asuhan masa nifas dengan 0,01 Penyelia
penyulit/patologis/penyakit penyerta secara penyulit/patologis/penyakit
kolaborasi penyerta secara kolaborasi
35 Melakukan tindakan bantuan hidup dasar pada kasus laporan tindakan bantuan hidup 0,01 Penyelia
kegawatdaruratan nifas dasar pada kasus
kegawatdaruratan nifas
36 Melakukan asuhan kebidanan pada gangguan laporan asuhan kebidanan pada 0,001 Terampil
psikologis ringan dengan pendampingan gangguan psikologi ringan
37 Melakukan asuhan kebidanan pada kasus kebidanan laporan asuhan kebidanan pada 0,005 Penyelia
dengan gangguan psikiatri sedang secara kolaborasi kasus kebidanan dengan gangguan
psikiatri sedang secara kolaborasi
HASIL KERJA/OUTPUT ANGKA PELAKSANA TUGAS
UNSUR SUB UNSUR URAIAN KEGIATAN / TUGAS
KREDIT JABATAN
1 2 3 4 5 6
38 Melakukan tindakan penanganan awal dan stabilisasi laporan tindakan penanganan 0,01 Penyelia
pra rujukan terhadap kasus dengan penyulit/ awal dan stabilisasi pra rujukan
komplikasi/penyakit secara kolaborasi terhadap kasus dengan
penyulit/komplikasi/penyakit
secara kolaborasi
39 Melakukan persiapan tindakan kasus onkologi laporan persiapan tindakan kasus 0,01 Penyelia
obstetri ginekologi dengan penyulit secara kolaborasi onkologi obstetri ginekologi dengan
penyulit secara kolaborasi
40 Melakukan asuhan kebidanan post operation obstetri catatan kebidanan/ laporan 0,006 Penyelia
ginekologi dengan secara kolaborasi asuhan kebidanan post operation
obstetri ginekologi secara
kolaborasi
41 Melakukan konseling ASI pada ibu dengan penyulit laporan konseling ASI pada ibu 0,004 Penyelia
dengan penyulit
42 Melakukan pemberian pelayanan lain berdasarkan laporan pemberian pelayanan lain 0,01 Penyelia
penugasan seperti observasi transfusi darah, berdasarkan penugasan seperti
observasi intake dan output cairan /balance cairan), observasi transfusi darah, observasi
memasang oksigenasi, memasang infus, pemberian intake dan output cairan
obat melalui oral injeksi, pemasangan Nasogastrik /balance cairan, memasang
Tube (NGT), pemberian nutrisi melalui sonde lambung oksigenasi, memasang infus,
pemberian obat melalui oral
injeksi, pemasangan Nasogastrik
Tube (NGT), pemberian nutrisi
melalui sonde lambung
B. Pelayanan Kesehatan 1 Melakukan fasilitasi Inisiasi Menyusu Dini (IMD) pada dokumen fasilitasi Inisiasi 0,002 Terampil
Anak persalinan normal Menyusu Dini (IMD)pada
persalinan normal
2 Melakukan asuhan bayi baru lahir normal dokumen asuhan bayi baru lahir 0,001 Terampil
normal 0,003 Mahir
3 Melakukan resusitasi bayi baru lahir dengan penyulit laporan resusitasi bayi baru lahir 0,005 Penyelia
secara kolaborasi dengan penyulit secara kolaborasi
4 Melakukan penanganan awal kegawatdaruratan pada dokumen penanganan awal 0,001 Terampil
Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) kegawatdaruratan pada Bayi Berat
Lahir Rendah (BBLR)
HASIL KERJA/OUTPUT ANGKA PELAKSANA TUGAS
UNSUR SUB UNSUR URAIAN KEGIATAN / TUGAS
KREDIT JABATAN
1 2 3 4 5 6
5 Melakukan penanganan awal kegawatdaruratan laporan penanganan awal 0,003 Mahir
asfiksia melalui pembersihan jalan nafas dan kegawatdaruratan asfiksia melalui
pemberian ventilasi tekanan positif pembersihan jalan nafas dan
pemberian ventilasi tekanan positif
7 Melakukan penanganan awal kegawatdaruratan bayi laporan penanganan awal 0,005 Penyelia
baru lahir dengan infeksi gonore (GO) melalui kegawatdaruratan bayi baru lahir
pembersihan dan pemberian salep mata dengan infeksi gonore (GO) melalui
pembersihan dan pemberian salep
mata
8 Melakukan penanganan awal kegawatdaruratan laporan penanganan awal 0,003 Mahir
infeksi tali pusat serta menjaga luka tali pusat tetap kegawatdaruratan infeksi tali pusat
bersih dan kering serta menjaga luka tali pusat
9 Melakukan asuhan pelayanan neonatal pada 6 jam - dokumen asuhan pelayanan 0,003 Mahir
48 jam pasca kelahiran (KN 1) neonatal pada 6 jam - 48 jam
0,006 Penyelia
pasca kelahiran (KN 1)
10 Melakukan asuhan pelayanan neonatal pada hari ke 3 dokumen asuhan pelayanan 0,003 Mahir
- hari ke 7 pasca kelahiran (KN 2) neonatal pada hari ke 3 - hari ke 7
0,005 Penyelia
pasca kelahiran (KN 2)
11 Melakukan asuhan pelayanan neonatal pada hari ke 8 dokumen asuhan pelayanan 0,003 Mahir
- hari ke 28 pasca kelahiran (KN 3) neonatal pada hari ke 8 - hari ke
0,005 Penyelia
28 pasca kelahiran (KN 3)
12 Melakukan anamnesa dan pemeriksaan pada klien laporan anamnesa dan 0,002 Mahir
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) pemeriksaan pada klien
Manajemen Terpadu Balita Sakit
(MTBS)
13 Melakukan anamnesa dan pemeriksaan pada klien laporan anamnesa dan 0,002 Mahir
Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM) pemeriksaan pada klien
Manajemen Terpadu Bayi Muda
(MTBM)
14 Melakukan deteksi dini dan pemantauan tumbuh laporan tumbuh kembang bayi, 0,002 Mahir
kembang bayi, anak balita, dan anak prasekolah anak balita, dan anak prasekolah
anak
15 Melakukan stimulasi deteksi dini dan intervensi dini dokumen kuesioner Pra Skrining 0,006 Penyelia
penyimpangan tumbuh kembang balita dengan Perkembangan (KPSP)
menggunakan Kuesioner Pra Skrining Perkembangan
(KPSP)
HASIL KERJA/OUTPUT ANGKA PELAKSANA TUGAS
UNSUR SUB UNSUR URAIAN KEGIATAN / TUGAS
KREDIT JABATAN
1 2 3 4 5 6
16 Memberikan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) laporan pemberian Komunikasi 0,001 Terampil
tentang kesehatan anak pada individu/keluarga sesuai Informasi dan Edukasi (KIE)
kebutuhan tentang kesehatan anak pada 0,003 Mahir
individu/keluarga
17 Memberikan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) laporan pelaksanaan Komunikasi 0,01 Penyelia
tentang kesehatan anak pada kelompok/masyarakat Informasi dan Edukasi (KIE)
sesuai kebutuhan tentang kesehatan anak pada
kelompok/masyarakat sesuai
kebutuhan
C. Pelayanan Kesehatan 1 Memberikan imuniasi Difteri Tetanus (DT) pada Calon laporan imuniasi Difteri Tetanus 0,003 Mahir
Reproduksi Perempuan penganten (caten) (DT) pada Calon penganten (caten)
dan Keluarga Berencana
2 Melakukan pelayanan Keluarga Berencana (KB) oral dokumen pelayanan Keluarga 0,001 Terampil
dan kondom Berencana (KB) oral dan kondom
3 Melakukan pelayanan Keluarga Berencana (KB) Laporan pelayanan Keluarga 0,002 Mahir
suntik Berencana (KB) suntik
4 Melakukan pemasangan dan pelepasan Alat laporan pemasangan dan 0,007 Penyelia
Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK) secara interval pelepasan Alat Kontrasepsi Bawah
Kulit (AKBK) secara interval
5 Melakukan pemasangan Alat Kontrasepsi Dalam dokumen pemasangan Alat 0,005 Penyelia
Rahim (AKDR) post placenta Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)
post placenta
HASIL KERJA/OUTPUT ANGKA PELAKSANA TUGAS
UNSUR SUB UNSUR URAIAN KEGIATAN / TUGAS
KREDIT JABATAN
1 2 3 4 5 6
6 Melakukan pemasangan/pelepasan alat kontrasepsi laporan pemasangan/pelepasan 0,005 Penyelia
dalam rahim (AKDR) alat kontrasepsi dalam rahim
(AKDR)
7 Melakukan deteksi dini benjolan pada payudara laporan deteksi dini benjolan pada 0,002 Mahir
(SADANIS) payudara (SADANIS)
8 Melakukan skrining kanker serviks laporan skrining kanker serviks 0,006 Penyelia
9 Memberikan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) laporan pemberian KIE tentang 0,001 Terampil
tentang kesehatan reproduksi perempuan dan kesehatan reproduksi perempuan
Keluarga Berencana (KB) suntik pada dan KB pada individu/keluarga 0,002 Mahir
individu/keluarga sesuai kebutuhan
10 Memberikan KIE tentang kesehatan reproduksi dan laporan pelaksanaan KIE tentang 0,01 Penyelia
KB pada kelompok/masyarakat sesuai kebutuhan kesehatan reproduksi dan KB pada
kelompok/masyarakat sesuai
kebutuhan
11 Menilai Tumbuh Kembang remaja dengan Log Tumbuh Kembang Remaja 0,004 Penyelia
menggunakan log tumbuh kembang remaja
12 Melakukan evaluasi cakupan pelayanan Kesehatan Laporan Evaluasi bulanan 0,014 Penyelia
Ibu Anak (KIA) dan Keluarga Berencana (KB) pelayanan Kesehatan Ibu Anak
(KIA) dan Keluarga Berencana (KB)
13 Melakukan promosi dan edukasi tentang perilaku pola laporan pelaksanaan promosi dan 0,002 Terampil
hidup sehat untuk remaja termasuk personal hygiene edukasi tentang perilaku pola
dan nutrisi hidup sehat untuk remaja
termasuk personal hygiene dan
nutrisi
D. Pelayanan Kebidanan 1 Melakukan pendataan sasaran pada individu dokumen pendataan sasaran pada 0,008 Terampil
Komunitas (WUS/PUS/Keluarga Berencana/Ibu hamil/ ibu individu (WUS/PUS/Keluarga
nifas/ibu menyusui/ bayi dan balita) di wilayah kerja Berencana/Ibu hamil/ ibu
Puskesmas melalui kunjungan rumah nifas/ibu menyusui/ bayi dan
balita) di wilayah kerja Puskesmas
melalui kunjungan rumah
HASIL KERJA/OUTPUT ANGKA PELAKSANA TUGAS
UNSUR SUB UNSUR URAIAN KEGIATAN / TUGAS
KREDIT JABATAN
1 2 3 4 5 6
2 Melakukan tabulasi sasaran pada individu dokumen tabulasi sasaran pada 0,004 Terampil
(WUS/PUS/Keluarga Berencana/Ibu hamil/ ibu individu (WUS/PUS/Keluarga
nifas/ibu menyusui/ bayi dan balita) Berencana/Ibu hamil/ ibu
nifas/ibu menyusui/ bayi dan
balita)
3 Melakukan pemetaan sasaran pada individu laporan pemetaan sasaran pada 0,014 Mahir
(WUS/PUS/Keluarga Berencana/Ibu hamil/ ibu individu (WUS/PUS/Keluarga
nifas/ibu menyusui/ bayi dan balita) Berencana/Ibu hamil/ ibu
nifas/ibu menyusui/ bayi dan
balita)
4 Mengikuti pelaksanaan kegiatan Survey Mawas Diri dokumen pelaksanaan kegiatan 0,011 Terampil
(SMD) atau Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) Survey Mawas Diri (SMD) atau
Musyawarah Masyarakat Desa
(MMD)
5 Merumuskan rencana intervensi hasil analisis data dokumen rumusan rencana 0,029 Penyelia
dan sasaran pada individu (WUS/PUS/Keluarga intervensi hasil analisis data dan
Berencana/Ibu hamil/ ibu nifas/ibu menyusui/ bayi sasaran pada individu
dan balita) (WUS/PUS/Keluarga
Berencana/Ibu hamil/ ibu
nifas/ibu menyusui/ bayi dan
balita)
6 Melaksanakan rencana intervensi hasil analisis data dokumen pelaksanaan intervensi 0,039 Penyelia
dan sasaran pada individu (WUS/PUS/Keluarga hasil analisis data dan sasaran
Berencana/Ibu hamil/ ibu nifas/ibu menyusui/ bayi pada individu (WUS/PUS/Keluarga
dan balita) Berencana/Ibu hamil/ ibu
nifas/ibu menyusui/ bayi dan
balita)
8 Melakukan asuhan kebidanan secara kolaboratif pada laporan asuhan kebidanan secara 0,004 Mahir
kasus kekerasan pada wanita dan anak-anak kolaboratif pada kasus kekerasan
pada wanita dan anak-anak
HASIL KERJA/OUTPUT ANGKA PELAKSANA TUGAS
UNSUR SUB UNSUR URAIAN KEGIATAN / TUGAS
KREDIT JABATAN
1 2 3 4 5 6
9 Melakukan pemberian pelayanan berdasarkan laporan pemberian pelayanan 0,014 Penyelia
penugasan seperti deteksi dini, dan penyuluhan berdasarkan penugasan seperti
terhadap Infeksi Menular Seksual (IMS), pencegahan deteksi dini, dan penyuluhan
penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat terhadap Infeksi Menular Seksual
Adiktif lainnya (NAPZA) (IMS), pencegahan penyalahgunaan
Narkotika, Psikotropika dan Zat
Adiktif lainnya (NAPZA)
10 Mengikuti kegiatan lokakarya mini bulanan dan laporan kegiatan lokakarya mini 0,012 Mahir
tribulanan bulanan dan tribulanan
E. Mengelola Pelayanan 1 Melaksanakan tugas jaga shift malam laporan dan jadwal tugas jaga shift 0,025 Mahir
Kebidanan (ditempat/Rumah Sakit/on call /sepi klien) malam (ditempat/Rumah Sakit/on
call /sepi klien)
2 Melakukan asuhan kebidanan dikamar bedah laporan pelaksanaan asuhan 0,017 Penyelia
kebidanan /jadwal tugas di kamar
bedah
4 Melakukan pembinaan dan pengawasan pelayanan laporan pembinaan dan 0,009 Penyelia
kebidanan pada jenjang di bawahnya pengawasan pelayanan kebidanan
kepada bidan dengan jenjang
terampil dan mahir
6 Menyelenggarakan rapat koordinasi teknis bidan Dokumen Rapat koordinasi Teknis 0,016 Penyelia
Bidan
F. Melaksanakan Program 1 Melakukan pemberian imunisasi rutin sesuai program Logbook 0,009 Terampil
Pemerintah pemerintah pada anak sekolah
2 Melakukan pemberian imunisasi dasar lengkap rutin Logbook 0,002 Mahir
sesuai program pemerintah
htps:/ainmuly.bogc/201permna-bo36thu2019.ml
- 88 -
ttd
TJAHJO KUMOLO
- 89 -
LAMPIRAN II
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 36 TAHUN 2019
TENTANG JABATAN FUNGSIONAL BIDAN
5 Memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil fisiologis laporan asuhan kebidanan pada 0,003 Ahli Pertama
ibu hamil fisiologis
6 Memberikan nutrisi dan rehidrasi parenteral pada kasus laporan pemberian nutrisi dan 0,013 Ahli Madya
kebidanan rehidrasi parenteral pada kasus
kebidanan
7 Melaksanakan kolaborasi asuhan kebidanan pada ibu hamil laporan asuhan kebidanan pada ibu 0,006 Ahli Muda
patologis hamil patologis
8 Melakukan pengkajian pada ibu bersalin fisiologis laporan pengkajian pada ibu 0,003 Ahli Pertama
bersalin fisiologis 0,005 Ahli Muda
9 Melakukan pengkajian pada ibu bersalin patologis dan/atau laporan pengkajian ibu hamil 0,005 Ahli Muda
penyakit penyerta patologis dan/atau penyakit 0,008 Ahli Madya
penyerta
10 Memberikan asuhan Kala I persalinan Fisiologis dokumen asuhan Kala I persalinan 0,015 Ahli Pertama
Fisiologis 0,030 Ahli Muda
11 Melakukan asuhan Kala II persalinan fisiologis dokumen asuhan kala II persalinan 0,005 Ahli Pertama
fisiologis 0,011 Ahli Muda
- 90 -
15 Melakukan asuhan Kala II persalinan patologis dan/atau dokumen asuhan Kala II persalinan 0,010 Ahli Muda
penyakit penyerta dengan kolaborasi patologis dan/atau penyakit
0,016 Ahli Madya
penyerta dengan kolaborasi
16 Melakukan asuhan Kala III persalinan patologis dan/atau dokumen asuhan Kala III persalinan 0,010 Ahli Muda
penyakit penyerta dengan kolaborasi patologis dan/atau penyakit
0,015 Ahli Madya
penyerta dengan kolaborasi
17 Melakukan asuhan Kala IV persalinan patologis dan/atau dokumen IV persalinan patologis 0,040 Ahli Muda
penyakit penyerta dengan kolaborasi dan/atau penyakit penyerta dengan 0,060 Ahli Madya
kolaborasi
18 Melakukan pengkajian pada ibu nifas fisiologis dokumen pengkajian pada ibu nifas 0,003 Ahli Pertama
fisiologis 0,005 Ahli Muda
19 Melakukan pengkajian pada ibu nifas patologis dan/atau laporan pengkajian pada ibu nifas 0,005 Ahli Muda
penyakit penyerta patologis dan/atau penyakit 0,008 Ahli Madya
20 Melakukan asuhan kebidanan pada ibu nifas fisiologis penyerta
laporan asuhan kebidanan pada ibu 0,003 Ahli Pertama
nifas fisiologis 0,007 Ahli Muda
21 Melakukan kolaborasi asuhan kebidanan pada ibu nifas laporan asuhan kebidanan pada ibu 0,011 Ahli Madya
patologis nifas patologis
22 Melakukan tindakan stabilisasi pada kasus laporan tindakan stabilisasi pada 0,007 Ahli Muda
kegawatdaruratan kebidanan kasus kegawatdaruratan kebidanan
23 Melakukan tindakan penanganan awal dan stabilisasi pra laporan tindakan penanganan awal 0,007 Ahli Muda
rujukan pada kasus kebidanan patologis dan/atau penyakit dan stabilisasi pra rujukan pada
penyerta kasus kebidanan
24 Melakukan persiapan pre operasi obstetri ginekologi laporan persiapan pre operasi 0,004 Ahli Pertama
obstetri ginekologi
25 Melakukan asuhan kebidanan post operasi obstetri dokumen asuhan kebidanan post 0,006 Ahli Muda
ginekologi operasi obstetri ginekologi
HASIL KERJA/OUTPUT ANGKA PELAKSANA
UNSUR SUB UNSUR URAIAN KEGIATAN / TUGAS
KREDIT TUGAS JABATAN
1 2 3 4 5 6
26 Memberikan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) tentang laporan Komunikasi Informasi dan 0,002 Ahli Pertama
kesehatan ibu dan anak pada individu atau keluarga sesuai Edukasi (KIE) tentang kesehatan ibu
dengan kebutuhan dan anak pada individu atau
keluarga sesuai dengan kebutuhan
27 Melakukan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) asuhan laporan pelaksanaan Komunikasi 0,011 Ahli Muda
kebidanan pada kelompok atau masyarakat sesuai dengan Informasi dan Edukasi (KIE) asuhan
kebutuhan kebidanan pada kelompok atau
masyarakat sesuai dengan
kebutuhan
28 Melakukan kolaborasi dengan profesi terkait pada asuhan laporan kolaborasi dengan profesi 0,023 Ahli Madya
kebidanan dengan kasus patalogis dan/atau penyakit terkait pada asuhan kebidanan
penyerta dengan kasus patologis dan/atau
penyakit penyerta
29 Melakukan penatalaksanaan asuhan kebidanan pada kasus- laporan pelayanan kolaborasi kasus- 0,040 Ahli Utama
kasus subspesialistik dibidang endokrinologi reproduksi kasus subspesialistik di bidang
kebidanan dengan kolaborasi endokrinologi reproduksi
30 Melakukan penatalaksanaan asuhan kebidanan pada kasus- laporan pelayanan kolaborasi pada 0,040 Ahli Utama
kasus sub-spesialistik dibidang pelayanan kebidanan (obstetri kasus-kasus sub-spesialistik
dan ginekologi) dengan kolaborasi dibidang pelayanan kebidanan
(obstetri dan ginekologi)
31 Melakukan penatalaksanaan asuhan kebidanan pada kasus- laporan pelayanan kolaborasi asuhan 0,040 Ahli Utama
kasus sub-spesialistik dibidang anak (perinatologi, pediatrik kebidanan pada kasus-kasus sub-
dan neonatologi) dengan kolaborasi spesialistik dibidang anak
(perinatologi, pediatrik dan
neonatologi)
32 Melakukan penatalaksanaan asuhan kebidanan pada kasus- laporan pelayanan kolaborasi pada 0,040 Ahli Utama
kasus sub-spesialistik dibidang bedah kebidanan dengan kasus-kasus sub-spesialistik
kolaborasi dibidang bedah kebidanan
33 Melakukan penatalaksanaan asuhan kebidanan pada kasus- laporan pelayanan kolaborasi pada 0,040 Ahli Utama
kasus sub-spesialistik lain dibidang kebidanan dengan kasus-kasus sub-spesialistik lain
kolaborasi dibidang kebidanan
34 Mengevaluasi pelaksanaan pencegahan infeksi nosokomial laporan evaluasi pelaksanaan 0,030 Ahli Madya
dan pengendalian lingkungan dan patient safety pada kasus pencegahan infeksi nosokomial dan
kebidanan patologis dan/atau kasus kebidanan dengan pengendalian lingkungan dan patient
penyakit penyerta safety pada kasus patologis
dan/atau kasus kebidanan dengan
penyakit penyerta
HASIL KERJA/OUTPUT ANGKA PELAKSANA
UNSUR SUB UNSUR URAIAN KEGIATAN / TUGAS
KREDIT TUGAS JABATAN
1 2 3 4 5 6
B. Pelayanan 1 Melakukan fasilitasi inisiasi Menyusu Dini (IMD) catatan kebidanan/laporan fasilitasi 0,005 Ahli Pertama
Kesehatan Anak inisiasi Menyusu Dini (IMD)
2 Melakukan asuhan neonatal esensial laporan asuhan neonatal esensial 0,005 Ahli Pertama
3 Melakukan asuhan pelayanan neonatal pada 6 jam - 48 jam laporan asuhan pelayanan neonatal 0,005 Ahli Pertama
paska kelahiran (KN1) pada 6 jam – 48 jam paska kelahiran
(KN1)
4 Melakukan asuhan pelayanan neonatal pada hari ke 3 - hari laporan asuhan pelayanan neonatal 0,005 Ahli Pertama
ke 7 paska kelahiran (KN2) pada hari ke 3 – hari ke 7 paska
kelahiran (KN2)
5 Melakukan asuhan pelayanan neonatal pada hari ke 8 - hari laporan asuhan pelayanan neonatal 0,005 Ahli Pertama
ke 28 paska kelahiran (KN3) pada hari ke 8 – hari ke 28 paska
kelahiran (KN3)
6 Memfasilitasi Konseling ASI eksklusif pada individu dan laporan konseling ASI eksklusif 0,005 Ahli Muda
keluarga dengan kondisi khusus pada individu dan keluarga dengan
kondisi khusus
C. Pelayanan 1 Memfasilitasi konseling kesehatan reproduksi Laporan konseling kesehatan 0,005 Ahli Pertama
Kesehatan reproduksi
Reproduksi 2 Memfasilitasi konseling pra nikah laporan konseling pra nikah 0,004 Ahli Pertama
Perempuan dan
Keluarga 3 Memfasilitasi konseling keluarga berencana (KB) laporan konseling keluarga 0,004 Ahli Pertama
Berencana berencana (KB)
4 Melakukan pemasangan dan pelepasan Alat Kontrasepsi laporan pemasangan dan pelepasan 0,008 Ahli Muda
Dalam Rahim (AKDR) Alat Kontrasepsi Dalam Rahim
(AKDR)
5 Melakukan pemasangan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim laporan pemasangan Alat 0,005 Ahli Muda
(AKDR) post plasenta Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)
post plasenta
6 Melakukan pemasangan dan pelepasan alat kontrasepsi laporan pemasangan dan pelepasan 0,007 Ahli Muda
bawah kulit (AKBK) alat kontrasepsi bawah kulit (AKBK)
7 Melakukan asuhan pre dan pasca kontrasepsi mantap laporan asuhan pre dan pasca 0,010 Ahli Muda
kontrasepsi mantap
8 Melakukan konsultasi, kolaborasi dan/atau rujukan catatan kebidanan/laporan atau 0,006 Ahli Muda
komplikasi penggunaan alat kontrasepsi rujukan komplikasi penggunaan alat
kontrasepsi
9 Melakukan kolaborasi dalam pelayanan kontrasepsi Metode laporan pelayanan kontrasepsi 0,030 Ahli Madya
Operasi Wanita (MOW) Metode Operasi Wanita (MOW)
HASIL KERJA/OUTPUT ANGKA PELAKSANA
UNSUR SUB UNSUR URAIAN KEGIATAN / TUGAS
KREDIT TUGAS JABATAN
1 2 3 4 5 6
10 Melakukan penanganan komplikasi Alat Kontrasepsi Dalam laporan penanganan komplikasi Alat 0,015 Ahli Madya
Rahim (AKDR) dengan kolaborasi Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)
dengan kolaborasi
11 Melakukan penanganan komplikasi Alat Kontrasepsi Bawah laporan penanganan komplikasi Alat 0,014 Ahli Madya
Kulit (AKBK) dengan kolaborasi Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)
dengan kolaborasi
12 Melakukan penanganan komplikasi kontrasepsi Metode laporan penanganan komplikasi 0,010 Ahli Madya
Operasi Wanita (MOW) dengan kolaborasi kontrasepsi Metode Operasi Wanita
(MOW) dengan kolaborasi
13 Melakukan Focus Group Discussion (FGD) tentang kesehatan laporan Focus Group Discussion 0,020 Ahli Muda
reproduksi,dan KB pada Ibu dan kelompok khusus (FGD) tentang kesehatan
reproduksi,dan KB pada Ibu dan
kelompok khusus
D. Pelayanan 1 Melakukan identifikasi masalah, analisis, dan intervensi dokumen identifikasi masalah, 0,089 Ahli Madya
Kebidanan permasalahan kebidanan komunitas analisis, dan intervensi
Komunitas permasalahan kebidanan komunitas
2 Melakukan pemetaan sasaran dan analisis data pada dokumen pemetaan sasaran dan 0,040 Ahli Pertama
keluarga dan masyarakat analisis data pada keluarga dan
masyarakat
3 Menyusun perencanaan pelayanan kebidanan pada kondisi rancangan perencanaan pelayanan 1,100 Ahli Utama
bencana kebidanan pada kondisi bencana
4 Melakukan pembinaan keluarga balita/remaja/lansia laporan pembinaan keluarga 0,005 Ahli Pertama
balita/remaja/lansia
5 Berperan dalam pembentukan kampung Keluarga Berencana dokumen pembentukan kampung 0,040 Ahli Muda
(KB) Keluarga Berencana (KB)
6 Membentuk kelompok Perlindungan Anak Terpadu Berbasis dokumen pembentukan kelompok 0,040 Ahli Muda
Masyarakat (PATBM) /Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK- Perlindungan Anak Terpadu Berbasis
R) Masyarakat (PATBM) /Pusat
Informasi Konseling Remaja (PIK-R)
7 Menggerakkan dan memberdayakan Upaya Kesehatan laporan kegiatan pemberdayaan 0,064 Ahli Madya
Berbasis Masyarakat (UKBM) di bidang tumbuh kembang, Upaya Kesehatan Berbasis
imunisasi dan pelayanan kesehatan reproduksi pada Masyarakat (UKBM) di bidang
individu, keluarga dan masyarakat di wilayah kerja tumbuh kembang, imunisasi dan
pelayanan kesehatan reproduksi
pada individu, keluarga dan
masyarakat di wilayah kerja
8 Berpartisipasi aktif dalam musyawarah perencanaan laporan pelaksanaan musyawarah 0,022 Ahli Pertama
pembangunan desa perencanaan pembangunan desa
HASIL KERJA/OUTPUT ANGKA PELAKSANA
UNSUR SUB UNSUR URAIAN KEGIATAN / TUGAS
KREDIT TUGAS JABATAN
1 2 3 4 5 6
9 Berpartisipasi aktif dalam mengikuti musyawarah laporan musyawarah perencanaan 0,075 Ahli Madya
perencanaan pembangunan kabupaten/kota pembangunan kabupaten/kota
E. Mengelola 1 Melaksanakan tugas jaga shift malam laporan dan jadwal tugas jaga shift 0,029 Ahli Pertama
Pelayanan malam
Kebidanan 2 Melakukan asuhan kebidanan di kamar bedah laporan pelaksanaan asuhan 0,009 Ahli Pertama
kebidanan di kamar bedah
3 Menjadi saksi ahli kasus asuhan kebidanan laporan sebagai saksi ahli kasus 0,409 Ahli Utama
asuhan kebidanan
4 Memberikan pertimbangan ilmiah kepada pejabat pimpinan telaah pertimbangan ilmiah kepada 0,115 Ahli Utama
tinggi atau Menteri pada penyusunan kebijakan yang pejabat pimpinan tinggi atau Menteri
berkaitan dengan kebidanan pada penyusunan kebijakan yang
berkaitan dengan kebidanan
5 Mengidentifikasi kebutuhan, melakukan analisis dan dokumen identifikasi kebutuhan, 0,025 Ahli Pertama
merencanakan kegiatan UKM terkait pelayanan kebidanan di melakukan analisis dan
Puskesmas merencanakan kegiatan UKM terkait
pelayanan kebidanan di Puskesmas
6 Melaksanakan Audit Maternal Perinatal (AMP) laporan Audit Maternal Perinatal 0,030 Ahli Muda
(AMP)
7 Melaksanakan audit internal mutu pelayanan Kesehatan Ibu laporan audit internal mutu 0,058 Ahli Madya
dan Anak (KIA), Kesehatan Reproduksi, dan Keluarga pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
Berencana (KB) (KIA), Kesehatan Reproduksi, dan
Keluarga Berencana (KB)
8 Melaksanakan audit mutu asuhan kebidanan tingkat laporan audit mutu asuhan 0,360 Ahli Utama
nasional kebidanan tingkat nasional
9 Mengelola pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dalam dokumen pelayanan Kesehatan Ibu 0,020 Ahli Muda
rangka mewujudkan keluarga sehat dan Anak (KIA)
10 Melakukan pembinaan etik dan disiplin bidan laporan pembinaan etik dan disiplin 0,060 Ahli Utama
bidan
11 Melakukan pembinaan dan pengawasan pelayanan laporan pembinaan dan pengawasan 0,041 Ahli Utama
kebidanan kepada bidan satu jenjang di bawahnya pelayanan kebidanan
12 Melakukan kredensialing asuhan kebidanan oleh Bidan laporan kredensialing asuhan 0,033 Ahli Madya
kategori keahlian pada jenjang di bawahnya dan Bidan kebidanan
kategori keterampilan 0,060 Ahli Utama
13 Melakukan assesment kompetensi Bidan kategori keahlian laporan assesment kompetensi 0,091 Ahli Madya
pada jenjang di bawahnya Bidan
0,373 Ahli Utama
HASIL KERJA/OUTPUT ANGKA PELAKSANA
UNSUR SUB UNSUR URAIAN KEGIATAN / TUGAS
KREDIT TUGAS JABATAN
1 2 3 4 5 6
14 Berperan aktif dalam musyawarah perencanaan laporan perencanaan pembangunan 0,020 Ahli Muda
pembangunan kecamatan kecamatan
15 Melakukan pemantauan pelaksanaan persalinan dan laporan pemantauan pelaksanaan 0,003 Ahli Pertama
pencegahan komplikasi persalinan dan pencegahan
komplikasi
16 Melakukan pembinaan pelaksanaan Program Perencanaan laporan pembinaan pelaksanaan 0,047 Ahli Madya
Persalinan dan Pencegahan Komplikasi tingkat Program Perencanaan Persalinan
kabupaten/kota dan Pencegahan Komplikasi tingkat
kabupaten/kota
17 Berpartisipasi aktif dalam forum penguatan penurunan laporan pertemuan penguatan 0,075 Ahli Madya
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) penurunan Angka Kematian Ibu
(AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB)
18 Melakukan koordinasi Lintas Program (LP)/Lintas Sektor (LS) laporan koordinasi Lintas Program 0,075 Ahli Madya
dan mitra terkait Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Keluarga (LP)/Lintas Sektor (LS) dan mitra
Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi terkait Kesehatan Ibu dan Anak
(KIA), Keluarga Berencana (KB) dan
Kesehatan Reproduksi
19 Melakukan sosialisasi dan koordinasi dalam peningkatan laporan sosialisasi dan koordinasi 0,075 Ahli Madya
pelayanan persalinan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan dalam peningkatan pelayanan
persalinan di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan
20 Mensosialisasikan program di bidang pelayanan kebidanan laporan sosialisasi program di bidang 0,066 Ahli Madya
pada kabupaten kota/instansi di wilayah kerjanya pelayanan kebidanan pada kabupaten
kota/instansi di wilayah kerjanya
21 Melakukan workshop tata kelola dan rujukan di laporan workshop tata kelola dan 0,075 Ahli Madya
kabupaten/kota/ provinsi rujukan di kabupaten/kota/ provinsi
22 Berperan aktif dalam pertemuan internal/antar unit di laporan pertemuan internal/antar 0,009 Ahli Muda
Puskesmas/Rumah Sakit unit di Puskesmas/Rumah Sakit
23 Mengikuti pertemuan rutin antar instalasi di Rumah Sakit/ laporan pertemuan rutin antar 0,035 Ahli Madya
antar bidang di Dinas Kesehatan instalasi di Rumah Sakit/ antar
bidang di Dinas Kesehatan
24 Melaksanakan supervisi fasilitatif pelayanan Kesehatan Ibu laporan supervisi fasilitatif pelayanan 0,050 Ahli Madya
dan Anak (KIA) dan Kesehatan Reproduksi/ Keluarga Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan
Berencana (KB) Kesehatan Reproduksi/ Keluarga
Berencana (KB)
HASIL KERJA/OUTPUT ANGKA PELAKSANA
UNSUR SUB UNSUR URAIAN KEGIATAN / TUGAS
KREDIT TUGAS JABATAN
1 2 3 4 5 6
25 Melakukan kunjungan keliling/supervisi secara berkala di laporan kunjungan 0,009 Ahli Madya
unit pelayanan yang menjadi tanggung jawabnya keliling/supervisi secara berkala di
unit pelayanan yang menjadi
tanggung jawabnya
26 Melakukan supervisi kelengkapan rekam medik setiap klien laporan supervisi kelengkapan 0,011 Ahli Madya
mau pulang dan pindah ke rawat inap lain rekam medik setiap klien mau
pulang dan pindah ke rawat inap
lain
27 Melakukan pendokumentasian pelayanan kebidanan dokumentasi pelayanan kebidanan 0,004 Ahli Muda
28 Melakukan bimbingan asuhan kebidanan kepada peserta laporan bimbingan asuhan 0,147 Ahli Madya
didik di Rumah Sakit Pendidikan atau wahana pendidikan kebidanan kepada peserta didik di
Rumah Sakit Pendidikan atau
wahana pendidikan
29 Memimpin pre dan post conference dalam pelaksanaan laporan pre dan post conference 0,023 Ahli Madya
pelayanan kebidanan pada kasus-kasus tertentu dalam pelaksanaan pelayanan
kebidanan pada kasus-kasus
tertentu
30 Melakukan monitoring dan evaluasi asuhan kebidanan di laporan monitoring dan evaluasi 0,012 Ahli Pertama
tingkat Puskesmas asuhan kebidanan di tingkat
Puskesmas
31 Melakukan monitoring dan evaluasi asuhan kebidanan di laporan monitoring dan evaluasi 0,020 Ahli Muda
tingkat Rumah Sakit Kelas A/B/C/D asuhan kebidanan di tingkat Rumah
0,030 Ahli Madya
Sakit Kelas A/B/C/D
32 Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan asuhan laporan monitoring dan evaluasi 0,020 Ahli Muda
kebidanan di tingkat kabupaten/kota/provinsi pelaksanaan asuhan kebidanan di
0,030 Ahli Madya
tingkat kabupaten/kota/provinsi
33 Menyusun Rencana Usulan Kegiatan (RUK)/ Rencana Rencana Usulan Kegiatan (RUK)/ 0,040 Ahli Muda
Pelaksanaan Kegiatan (RPK) Pelayanan Kebidanan di Fasilitas Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)
Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP)/ Fasilitas Kesehatan Pelayanan Kebidanan di Fasilitas
Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP)/
Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat
Lanjutan (FKRTL)
34 Menyusun Rencana Lima Tahunan (Renstra) Fasilitas rancangan Rencana Lima Tahunan 0,360 Ahli Madya
Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP)/ Fasilitas Kesehatan (Renstra) Fasilitas Kesehatan Tingkat
Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) Pertama (FKTP)/ Fasilitas Kesehatan
Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL)
HASIL KERJA/OUTPUT ANGKA PELAKSANA
UNSUR SUB UNSUR URAIAN KEGIATAN / TUGAS
KREDIT TUGAS JABATAN
1 2 3 4 5 6
35 Menyusun Rencana Kegiatan Perbaikan Mutu dan Kinerja rancangan Rencana Kegiatan 0,240 Ahli Madya
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Keluarga Berencana (KB) dan Perbaikan Mutu dan Kinerja
Kesehatan Reproduksi di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Kesehatan Ibu dan Anak (KIA),
(FKTP)/ Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) Keluarga Berencana (KB) dan
Kesehatan Reproduksi di Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP)/
Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat
Lanjutan (FKRTL)
36 Menyusun laporan tahunan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), laporan tahunan Kesehatan Ibu dan 0,030 Ahli Muda
Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi Anak (KIA), Keluarga Berencana (KB)
dan Kesehatan Reproduksi
37 Menyusun Standar Prosedur Operasional Pelayanan (SOP) Standar Prosedur Operasional 0,290 Ahli Madya
Kebidanan Pelayanan (SOP) Kebidanan
38 Menyusun pemenuhan kebutuhan alat, sarana dan dokumen kebutuhan alat, sarana 0,030 Ahli Muda
prasarana pelayanan kebidanan di Puskesmas/ dan prasarana pelayanan kebidanan
kabupaten/kota/provinsi/RS di Puskesmas/
kabupaten/kota/provinsi/RS
39 Menyusun pemenuhan kebutuhan alat, sarana dan dokumen kebutuhan kebutuhan 0,409 Ahli Madya
prasarana pelayanan kebidanan tingkat nasional alat, sarana dan prasarana
pelayanan kebidanan tingkat
nasional
40 Melakukan pengkajian kebutuhan Sumber Daya Manusia dokumen pengkajian kebutuhan 1,800 Ahli Utama
(SDM) kebidanan tingkat provinsi dan nasional Sumber Daya Manusia (SDM)
kebidanan tingkat provinsi dan
nasional
41 Menyusun bahan bimbingan klinik dibidang asuhan bahan bimbingan klinik dibidang 0,063 Ahli Madya
kebidanan di rumah sakit pendidikan atau wahana asuhan kebidanan di rumah sakit
pendidikan pendidikan atau wahana pendidikan
42 Menyusun materi uji kompetensi jabatan fungsional bidan materi uji kompetensi 0,810 Ahli Madya
1,080 Ahli Utama
43 Menyiapkan rancangan rumusan kebijakan asuhan rancangan rumusan kebijakan 1,800 Ahli Utama
kebidanan di tingkat nasional asuhan kebidanan di tingkat
nasional
44 Menyusun bahan perencanaan pelayanan kebidanan tingkat rancangan bahan perencanaan 1,863 Ahli Utama
nasional pelayanan kebidanan tingkat
nasional
45 Menyusun bahan rencana strategis bidang pelayanan rancangan rencana strategis bidang 1,800 Ahli Utama
kebidanan pelayanan kebidanan
htps:/ainmuly.bogc/201permna-bo36thu2019.ml
- 98 -
H
S UKER
U NE
U KEG
R /
GL
Mr1,A
e a08
U
n n0ma
yc
u
Mar0,
A
e a44
M
n n6ya
yc
ua
s ku
M n3,
A
e 60U
n 0ma
y l0,
M A
e a06
M
n p8ya
go
e lr0,
M A
e a09
M
l p6ya
ao
k
Mrl0,
A
e 09M
l o8ya
a
kn
ul 0,
M A
e a08
M
l p9ya
ao
k
Mrl0,
A
e p04
Mud
l r0,
A
a 06M
0ya
ke
ua
k
aa
n
htps:/ainmuly.bogtc/201permna-bo36thu2019.ml
- 99 -
2 Merumuskan konsep pengembangan Upaya Kesehatan dokumen konsep pengembangan 1,800 Ahli Utama
Berbasis Masyarakat (UKBM) dalam pelayanan kebidanan Upaya Kesehatan Berbasis
Masyarakat (UKBM) dalam pelayanan
kebidanan
3 Menciptakan teknologi tepat guna dalam pelayanan rancangan teknologi tepat guna 1,800 Ahli Utama
kebidanan dalam pelayanan kebidanan
4 Mengembangkan pelayanan kebidanan komunitas sebagai rancangan pengembangan pelayanan 1,800 Ahli Utama
role model dalam pelayanan kebidanan kebidanan komunitas sebagai role model
dalam pelayanan kebidanan
5 Merancang program upaya pemberdayaan ibu untuk rancangan program upaya 1,800 Ahli Utama
meningkatkan kesehatan ibu dan anak, dan antisipasi pemberdayaan ibu untuk
masalah, pencegahan komplikasi dan kegawatdaruratan meningkatkan kesehatan ibu dan
anak, dan antisipasi masalah,
pencegahan komplikasi dan
kegawatdaruratan
6 Mengembangkan inovasi asuhan pelayanan kebidanan inovasi asuhan pelayanan 1,800 Ahli Utama
kebidanan
7 Menciptakan inovasi di bidang pelayanan kesehatan inovasi di bidang pelayanan 1,800 Ahli Utama
ibu/anak/Keluarga Berencana (KB)/Kesehatan Reproduksi kesehatan ibu/anak/Keluarga
Berencana (KB)/Kesehatan
Reproduksi
htps:/ainmulybo.gc/201permna-bo36thu2019.ml
- 100 -
12 Merancang atau mendesain program peningkatan mutu dan rancangan atau desain program 1,080 Ahli Utama
pengembangan pelayanan kebidanan tingkat nasional peningkatan mutu dan pengembangan
pelayanan kebidanan
tingkat nasional
13 Merekomendasikan penghargaan atau sanksi pelanggaran etika usulan rekomendasi penghargaan atau 0,540 Ahli Utama
bagi Bidan sanksi pelanggaran etika bagi Bidan
14 Melaksanakan uji coba penerapan teknologi terbarukan di bidang laporan uji coba penerapan teknologi 0,180 Ahli Utama
pelayanan kesehatan ibu/anak/Keluarga Berencana terbarukan di bidang pelayanan
(KB)/Kesehatan Reproduksi kesehatan ibu/anak/Keluarga Berencana
(KB)/Kesehatan
Reproduksi
15 Melaksanakan uji coba penerapan teknologi terbarukan dalam laporan uji coba penerapan teknologi 0,180 Ahli Utama
pelayanan kebidanan komunitas terbarukan dalam pelayanan kebidanan
komunitas
16 Mengevaluasi hasil penerapan inovasi pelayanan kesehatan laporan evaluasi hasil penerapan 0,360 Ahli Utama
ibu/anak/Keluarga Berencana (KB)/Kesehatan Reproduksi inovasi pelayanan kesehatan
ibu/anak/Keluarga Berencana
(KB)/Kesehatan Reproduksi
17 Mengevaluasi hasil penerapan inovasi pelayanan kebidanan laporan evaluasi hasil penerapan 0,360 Ahli Utama
komunitas inovasi pelayanan kebidanan
komunitas
18 Merancang Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) upaya dokumen rancangan Komunikasi 0,040 Ahli Muda
promotif preventif pelayanan kebidanan Informasi dan Edukasi (KIE) upaya
promotif preventif pelayanan
kebidanan
HASIL KERJA/OUTPUT ANGKA PELAKSANA
UNSUR SUB UNSUR URAIAN KEGIATAN / TUGAS
KREDIT TUGAS JABATAN
1 2 3 4 5 6
19 Merancang atau mendesain instrumen monitoring dan dokumen rancangan atau desain 0,283 Ahli Madya
evaluasi pelayanan kebidanan yang digunakan skala instrumen monitoring dan evaluasi
provinsi/kabupaten/kota pelayanan kebidanan yang digunakan
skala provinsi/kabupaten/kota
20 Merancang dan merencanakan program kesehatan ibu dan anak dokumen rancangan kesehatan ibu dan 0,397 Ahli Madya
serta perbaikan gizi ibu dan anak anak serta perbaikan gizi ibu dan anak
21 Menganalisis jurnal internasional bidang pelayanan kesehatan Jurnal Internasional dan draft 1,080 Ahli Utama
ibu/anak/Keluarga Berencana / Kesehatan Reproduksi / Pedoman/Panduan
kebidanan komunitas dan menuangkannya dalam bentuk
pedoman/panduan
ttd
TJAHJO KUMOLO
htps:/ainmulybo.gc/201permna-bo36thu2019.ml
- 102 -
LAMPIRAN III
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 36 TAHUN 2019
TENTANG JABATAN FUNGSIONAL BIDAN
PELAKSANA
NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN HASIL ANGKA KREDIT
KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7
I. Pengembangan Profesi A. Perolehan ijazah/gelar Memperoleh ijasah sesuai dengan bidang tugas Bidan Ijazah/Gelar 25% AK Semua jenjang
pendidikan formal sesuai kenaikan
dengan bidang tugas Bidan pangkat
B. Pembuatan Karya Tulis / 1. Membuat karya tulis / karya ilmiah hasil penelitian /
Karya Ilmiah di bidang pengkajian /survei / evaluasi di bidang Pelayanan
Pelayanan Kebidanan Kebidanan yang dipublikasikan :
a. dalam bentuk buku/majalah ilmiah internasional yang Jurnal/Buku 20,00 Semua jenjang
diterbitkan internasional yang terindek
a. dalam bentuk buku/majalah ilmiah internasional yang Jurnal/Buku 12,50 Semua jenjang
diterbitkan nasional
b. dalam bentuk buku/majalah ilmiah internasional yang Jurnal/Buku/Naskah 6,00 Semua jenjang
diterbitkan dan diakui oleh organisasi profesi dan
Instansi Pembina
2. Membuat karya tulis / karya ilmiah hasil penelitian /
pengkajian /survei / evaluasi di bidang Pelayanan
Kebidanan yang tidak dipublikasikan :
a. dalam bentuk buku yang diterbitkan dan Buku 8,00 Semua jenjang
diedarkan secara nasional
b. dalam majalah ilmiah yang diakui oleh organisasi Naskah 4,00 Semua jenjang
profesi dan Instansi Pembina
4. Membuat karya tulis / karya ilmiah berupa tinjauan atau
ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri di bidang Pelayanan
Kebidanan yang tidak dipublikasikan:
PELAKSANA
NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN HASIL ANGKA KREDIT
KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7
a. dalam bentuk buku Buku 7,00 Semua jenjang
b. dalam bentuk makalah Makalah 3,50 Semua jenjang
5. Menyampaikan prasaran berupa tinjauan,gagasan dan Naskah 2,50 Semua jenjang
atau ulasan ilmiah dalam pertemuan ilmiah
6. Membuat artikel di bidang Pelayanan Kebidanan Artikel 2 Semua jenjang
C. Penerjemahan / Penyaduran 1. Menerjemahkan / menyadur buku atau karya ilmiah di
Buku dan Bahan-Bahan Lain bidang Pelayanan Kebidanan yang dipublikasikan :
Dibidang Pelayanan Kebidanan
a. dalam bentuk buku yang diterbitkan dan Buku 7,00 Semua jenjang
diedarkan secara nasional
b. dalam majalah ilmiah yang diakui oleh organisasi Naskah 3,5 Semua jenjang
profesi dan Instansi Pembina
2. Menerjemahkan / menyadur buku atau karya ilmiah di
bidang Pelayanan Kebidanan yang tidak dipublikasikan :
PELAKSANA
NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN HASIL ANGKA KREDIT
KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7
E. Perolehan Gelar Kesarjanaan Bidan Keterampilan:
Lainnya yang tidak sesuai a. Sarjana Muda/Diploma III Ijazah 4 Semua jenjang kategori
dengan tugas bidang Jabatan keterampilan
Fungsional Bidan
b. Sarjana/Diploma IV Ijazah 5 Semua jenjang kategori
keterampilan
Bidan Keahlian:
a. Doktor ( S-3 ) Ijazah 15 Semua jenjang kategori
keahlian
ttd
TJAHJO KUMOLO
htps:/ainmuly.bogtc/201permna-bo36thu2019.ml
- 106 -
LAMPIRAN IV
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 36 TAHUN 2019
TENTANG JABATAN FUNGSIONAL BIDAN
JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL UNTUK PENGANGKATAN DAN KENAIKAN JABATAN/PANGKAT
BIDAN KATEGORI KETERAMPILAN DENGAN PENDIDIKAN DIPLOMA III
ttd
TJAHJO KUMOLO
LAMPIRAN V
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 36 TAHUN 2019
TENTANG JABATAN FUNGSIONAL BIDAN
ttd
TJAHJO KUMOLO
LAMPIRAN VI
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 36 TAHUN 2019
TENTANG JABATAN FUNGSIONAL BIDAN
JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL UNTUK PENGANGKATAN DAN KENAIKAN JABATAN/PANGKAT
JABATAN FUNGSIONAL BIDAN DENGAN PENDIDIKAN PASCA SARJANA (S2)
ttd
TJAHJO KUMOLO
LAMPIRAN VII
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR
NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 36 TAHUN 2019
TENTANG JABATAN FUNGSIONAL BIDAN
ttd
TJAHJO KUMOLO