Anda di halaman 1dari 13

BIOKIMIA

Biosintesis Karbohidrat

MAKALAH

DOSEN PENGAMPU :
SEPTIANA WULANDARI, M.Pd

DISUSUN OLEH :

1. Muhammad Ridha Naufal NIM : 52192153


2. Rr. Azzahra Wulanda Anggraeni NIM : 52192150

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945
BANYUWANGI
2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan


kami kesehatan sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Serta shalawat dan salam kita panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW, semoga
kita mendapat safaatnya dikiamat nanti.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Dosen yang telah
memberikan kami waktu untuk dapat menyelesaikan makalah ini.
Akhirnya kami merasa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka
dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sehat untuk perbaikan
kedepannya. Namun kami berharap makalah ini dapat berguna bagi banyak orang
dan kami khususnya. Amin......

Banyuwangi, 30 Mei 2020

Penulis
Daftar Isi

Kata Pengantar..........................................................................................................i
Daftar Isi..................................................................................................................ii
BAB I Pendahuluan
- 1.1 Latar Belakang.......................................................................................1
- 1.2 Rumusan Masalah..................................................................................1
- 1.3 Tujuan....................................................................................................1
Bab II Pembahasan
- 2.1 Proses Glikogenesis...............................................................................2
- 2.2 Proses Glukoneogenesis.........................................................................3
- 2.3 Proses Sintesis Pati................................................................................6
- 2.3 Proses Sintesis Laktosa..........................................................................7
- 2.3 Proses Sintesis Sukrosa..........................................................................8
- 2.3 Proses Sintesis Selulosa.........................................................................9
Bab III Penutup
- A.Kesimpulan.............................................................................................10
- B.Saran.......................................................................................................10
Daftar Pustaka
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kehidupan sehari-hari ketika kita melakukan suatau aktivitas pasti
kita memerlukan yang namanya energi, dan energi itu sendiri biasanya berasal
dari karbohidrat yang kita konsumsi misalnya nasi. Karbohidrat adalah senyawa
yang terbentuk dari molekul karbon, hidrogen, danoksigen. Sebagai salah satu
jenis zat gizi, fungsi utama karbohidrat adalah penghasil energi di dalam tubuh.
Tiap 1 gram karbohidrat yang di konsumsi akan menghasilkan energi sebesar 4
kkal dan energi hasil proses oksidasi (pembakaran) karbohidrat ini kemudian akan
digunakan oleh tubuh untuk menjalankan berbagai fungsi-fungsinya, seperti
bernafas, kontraksi jantung dan otot, serta juga untuk menjalankan berbagai
aktivitas fisik, seperti berolahraga atau bekerja. Karbohidrat memiliki fungsi
sebagai sumber energi, cadangan makanan, dan materi pembangunan pada semua
makhluk hidup. Maka dari itu, karbohidrat sangat diperlukan oleh tubuh agar
dapat tumbuh sehat dan produktif. Karbohidrat dalam bahan makanannya dapat
ditemui dalam berbagai bentuk, yaitu glikogen, asam lemak dan asam protein
(glukoneogenesis), pati, laktosa, sukrosa, dan selulosa.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah proses glikogenesis yang terjadi pada tubuh?
2. Bagaimanakah proses glikoneogenesis pada tubuh?
3. Bagaimana proses sintesis pati?
4. Bagaimanakah proses sintesis laktosa?
5. Bagaimanakah proses sintesis sukrosa?
6. Bagaimanakah proses sintesis selulosa?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui proses glikogenesis pada tubuh
2. Untuk mengetahui proses glikoneogenesis pada tubuh
3. Untuk mengetahui proses sintesis pati
4. Untuk mengetahui proses sintesis laktosa
5. Untuk mengetahui proses sintesis sukrosa
6. Untuk mengetahui proses sintesis selulosa
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Glikogenesis
A. Pengertian
Glikogenesis merupakan tahap pertama metabolisme karbohidrat.
Glikogenesis adalah pemecahan glukosa (glikolisis) menjadi asam piruvat.
Selanjutnya piruvat dioksidasi menjadi asetil KoA. Asetil KoA masuk ke
dalam rangkaian siklus asam sitrat untuk dikatabolisir menjadi energi.
Proses ini akan terjadi jika kita membutuhkan anergi untuk beraktivitas,
misalnya berfikir, mencerna makanan, bekerja dan sebagainya. Jika
glukosa melampaui kebutuhan energy, maka kelebihan glukosa akan
disimpan dalam bentuk glikogen. Proses anabolisme ini dinamakan
glikogenesis. Glikogen merupakan bentuk simpanan karbohidrat yang
utama di dalam tubuh dan analog dengan amilum pada tumbuhan. Unsur
ini terutama terdapat didalam hati (sampai 6%), otot jarang melampaui
jumlah 1%.

B. Proses Glikogenesis
Rangkaian proses terjadinya glikogenesis digambarkan sebagai berikut:
1) Glukosa mengalami fosforilasi menjadi glukosa 6-fosfat (reaksi yang
lazim terjadi juga pada lintasan glikolisis). Di otot reaksi ini dikatalisir
oleh heksokinase sedangkan di hati oleh glukokinase.
ATP + D-glukosa → D-glukosa 6- fosfat + ADP

2) Glukosa 6-fosfat diubah menjadi glukosa 1-fosfat dalam reaksi dengan


bantuan katalisator enzim fosfoglukomutase. Enzim itu sendiri akan
mengalami fosforilasi dan gugus fosfo akan mengambil bagian di dalam
reaksi reversible yang intermediatnya adalah glukosa 1,6-bifosfat (glukosa
1,6-bisfosfat bertindak sebagai koenzim).
Glukosa 6-fosfat → Glukosa 1- fosfat
Enz-P + Glukosa 1-fosfat → Enz + Glukosa 1,6-bifosfat →Enz-P +
Glukosa 6-fosfat

3) Selanjutnya glukosa 1-fosfat bereaksi dengan uridin trifosfat (UTP)


untuk membentuk uridin difosfat glukosa (UDPGlc). Reaksi ini dikatalisir
oleh enzim. Hidrolisis pirofosfat inorganic berikutnya oleh enzim
pirofosfatase inorganik akan menarik reaksi kea rah kanan persamaan
reaksi.
4) Atom C1 pada glukosa yang diaktifkan oleh UDPGlc membentuk ikatan
glikosidik dengan atom C4 pada residu glukosa terminal glikogen,
sehingga membebaskan uridin difosfat. Reaksi ini dikatalisir oleh enzim
glikogen sintase. Molekul glikogen yang sudah ada sebelumnya (disebut
glikogen primer) harus ada untuk memulai reaksi ini. Glikogen primer
selanjutnya dapat terbentuk pada primer protein yang dikenal sebagai
glikogenin.
UDPGlc + (C6)n  UDP + (C6)n+1
Glikogen Glikogen
Residu glukosa yang lebih lanjut melekat pada posisi 1-4 untuk
membentuk rantai pendek yang diaktifkan oleh glikogen sintase. Pada otot
rangka glikogenin tetap melekat pada pusat molekul glikogen, sedangkan
di hati terdapat jumlah molekul glikogen yang melebihi jumlah molekul
glikogenin.

5) Setelah rantai dari glikogen primer diperpanjang dengan penambahan


glukosa tersebut hingga mencapai minimal 11 residu glukosa, maka enzim
pembentuk cabang memindahkan bagian dari rantai 1-4 (panjang minimal
6 residu glukosa) pada rantai yang berdekatan untuk membentuk
rangkaian 1-6 sehingga membuat titik cabang pada molekul tersebut.
Cabang-cabang ini akan tumbuh dengan penambahan lebih lanjut 1-
glukosil dan pembentukan cabang selanjutnya. Setelah jumlah residu
terminal yang non reduktif bertambah, jumlah total tapak reaktif dalam
molekul akan meningkat sehingga akan mempercepat glikogenesis
maupun glikogenolisis.

2.2 Glukoneogenesis
A. Penegertian
Glukoneogenesis terjadi apabila sumber energi dari karbohidrat
tidak tersedia lagi. Maka tubuh akan menggunakan lemak sebagai sumber
energi. Jika lemak juga tidak tersedia, barulah memecah protein menjadi
energi yang sesungguhnya protein berperan pokok sebagai pembangun
tubuh.
Pada dasarnya glukoneogenesis adalah sintesis glukosa dari
senyawa bukan karbohidrat, misalnya asam laktat dan beberapa asam
amino. Proses glukoneogenesis berlangsung terutama dalam hati. Asam
laktat yang terjadi pada proses glikolisis dapat dibawa oleh darah ke hati.
Di sini asam laktat diubah menjadi glukosa kembali melalui serangkaian
reaksi dalam suatu proses yaitu glukoneogenesis (pembentukan gula baru).
Tujuan glukoneogenesis sendiri adalah untuk menyediakan glukosa yang
bersumber dari lemak maupun protein karena ketidak tersediaan
karbohidrat.

B. Proses Glikoneogenesis
Glukoneogenesis yang dilakukan oleh hati atau ginjal,
menyediakan suplai glukosa yang tetap. Kebanyakan karbon yang
digunakan untuk sintesis glukosa akhirnya berasal dari katabolisme asam
amino. Laktat yang dihasilkan dalam sel darah merah dan otot dalam
keadaan anaerobik juga dapat berperan sebagai substrat untuk
glukoneogenesis. Glukoneogenesis mempunyai banyak enzim yang sama
dengan glikolisis, tetapi demi alasan termodinamika dan pengaturan,
glukoneogenesis bukan kebalikan dari proses glikolisis karena ada tiga
tahap reaksi dalam glikolisis yang tidak reversibel, artinya diperlukan
enzim lain untuk reaksi kebalikannya.
glukokinase
1. Glukosa + ATP Glukosa-6-fosfat + ADP
fosfofruktokinase
2. Fruktosa-6-fosfat + ATP fruktosa-1,6-difosfat + ADP
piruvatkinase
3. Fosfenol piruvat + ADP asam piruvat + ATP

Dengan adanya tiga tahap reaksi yang tidak reversibel tersebut,


maka proses glukoneogenesis berlangsung melalui tahap reaksi lain.
Reaksi tahap pertama glukoneogenesis merupakan suatu reaksi kompleks
yang melibatkan beberapa enzim dan organel sel (mitokondrion), yang
diperlukan untuk mengubah piruvat menjadi malat sebelum terbentuk
fosfoenolpiruvat.
Tiga reaksi pengganti yang pertama mengubah piruvat menjadi
fosfoenolpiruvat (PEP), jadi membalik reaksi yang dikatalisis oleh piruvat
kinase. Perubahan ini dilakukan dalam 4 langkah. Pertama, piruvat
mitokondria mengalami dekarboksilasi membentuk oksaloasetat. Reaksi
ini memerlukan ATP (adenosin trifosfat) dan dikatalisis oleh piruvat
karboksilase. Seperti banyak enzim lainnya yang melakukan reaksi fiksasi
CO2, pada reaksi ini memerlukan biotin untuk aktivitasnya.
Oksaloasetat direduksi menjadi malat oleh malat dehidrogenase
mitokondria. Pada reaksi ini, glukoneogenesis secara singkat mengalami
overlap (tumpang tindih) dengan siklus asam sitrat. Malat meninggalkan
mitokondria dan dalam sitoplasma dioksidasi membentuk kembali
oksaloasetat. Kemudian oksaloasetat sitoplasma mengalami dekarboksilasi
membentuk PEP pada reaksi yang tidak memerlukan GTP (guanosin
trifosfat) yang dikatalisis oleh PEP karboksikinase.

Reaksi pengganti kedua dan ketiga dikatalisis oleh fosfatase.


Fruktosa-1,6-bisfosfatase mengubah fruktosa-1,6-bisfosfat menjadi
fruktosa-6-fosfat, jadi membalik reaksi yang dikatalisis oleh
fosfofruktokinase. Glukosa-6-fosfatase yang ditemukan pada permulaan
metabolisme glikogen, mengkatalisis reaksi terakhir glukoneogenesis dan
mengubah glukosa-6-fosfat menjadi glukosa bebas.
Dengan penggantian reaksi-reaksi pada glikolisis yang secara
termodinamika ireversibel, glukoneogenesis secara termodinamika
seluruhnya menguntungkan dan diubah dari lintasan yang menghasilkan
energi menjadi lintasan yang memerlukan energi. Dua fosfat berenergi
tinggi digunakan untuk mengubah piruvat menjadi PEP. ATP tambahan
digunakan untuk melakukan fosforilasi 3-fosfogliserat menjadi 1,3-
bisfosfogliserat. Diperlukan satu NADH pada perubahan 1,3-
bisfosfogliserat menjadi gliseraldehida-3-fosfat.
Karena 2 molekul piruvat digunakan pada sintesis satu glukosa,
maka setiap molekul glukosa yang disintesis dalam glukoneogenesis, sel
memerlukan 6 ATP dan 2 NADH. Glikolisis dan glukoneogenesis tidak
dapat bekerja pada saat yang sama. Oleh karena itu, ATP dan NADH yang
diperlukan pada glukoneogenesis harus berasal dari oksidasi bahan bakar
lain, terutama asam lemak.
Walaupun lemak menyediakan sebagian besar energi untuk
glukoneogenesis, tetapi lemak hanya menyumbangkan sedikit fraksi atom
karbon yang digunakan sebagai substrat. Ini sebagai akibat struktur siklus
asam sitrat. Asam lemak yang paling banyak pada manusia yaitu asam
lemak dengan jumlah atom karbon genap didegradasi oleh enzim -oksidasi
menjadi asetil-KoA. Asetil KoA menyumbangkan fragmen 2-karbon ke
siklus asam sitrat, tetapi pada permulaan siklus 2 karbon hilang sebagai
CO2. Jadi, metabolisme asetil KoA tidak mengakibatkan peningkatan
jumlah oksaloasetat yang tersedia untuk glukoneogenesis. Bila
oksaloasetat dihilangkan dari siklus dan tidak diganti, kapasitas
pembentukan ATP dari sel akan segera membahayakan. Siklus asam sitrat
tidak terganggu selama glukoneogenesis karena oksaloasetat dibentuk dari
piruvat melalui reaksi piruvat karboksilase.
Kebanyakan atom karbon yang digunakan pada sintesis glukosa
disediakan oleh katabolisme asam amino. Beberapa asam amino yang
umum ditemukan mengalami degradasi menjadi piruvat. Oleh karena itu
masuk ke proses glukoneogenesis melalui reaksi piruvat karboksilase.
Asam amino lainnya diubah menjadi zat antara 4 atau 5 karbon dari siklus
asam sitrat sehingga dapat membantu meningkatkan kandungan
oksaloasetat dan malat mitokondria. Dari 20 asam amino yang sering
ditemukan dalam protein, hanya leusin dan lisin yang seluruhnya
didegradasi menjadi asetil-KoA yang menyebabkan tidak dapat
menyediakan substrat untuk glukoneogenesis.
2.3 Sintesis Pati
A. Pengertian
Pati memiliki nama lain yang cukup umum digunakan dan disebut,
yaitu amilum. Pati sendiri masih termasuk di dalam jenis karbohidrat
kompleks yang tak dapat larut di dalam air. Dengan rupa bubuk putih dan
tidak berbau, pati mempunyai rasa tawar. Pati atau amilum dibagi menjadi
dua jenis, yakni amilopektin dan amilosa di mana komposisi keduanya
tidaklah sama antara satu dengan yang lain. Amilopektin tidaklah
mengeluarkan reaksi, sedangkan amilosa pada tes iodin bisa menghasilkan
warna ungu yang cukup pekat. Amilopektin akan memicu adanya sifat
lengket, sedangkan amilosa justru yang bersifat keras.
B. Proses Sintesis Pati
Proses pembentukan amilum melalui fotosintesis adalah sebagai berikut:
6 CO2 + 6 H2O C6H12O6 + 6 CO2 + Energi
Amilum terbentuk dari hasil fotosintesis, pada proses fotosintesis
dibutuhkan cahaya matahari dan klorofil, apabila tidak ada cahaya
matahari yang diserap oleh klorofil maka fotosintesis tidak akan terjadi
dan amilum pun tidak akan terbentuk. Hal inilah yang akan menyebabkan
tidak adanya warna ungu (mengindikasikan adanya amilum) pada daun
yang ditutupi oleh aluminium foil. Proses pembentukan amilum menurut
Borner dan Varner (1976) yaitu:

1. Pertama-tama melalui reaksi antara sukrosa dengan air sehingga


terbentuk fruktosa
ADP UDP
Sukrosa + H2O Glukosa-ADP atau Glukosa-UDP + Fruktosa
(s) (I) (s) (s)
2. Fruktosa yang dihasilkan dari hidrolisis sukrosa tadi akan mengalami
interkonversi menjadi Glukosa-1P. Selanjutnya glukosa-1P akan
mengalami dua jalur reaki yang berbeda. Jalur pertama yaitu Glukosa-1P
bereaksi dengan ATP atau UTP menghasilkan Glukosa-ADP atau
Glukosa-UDP. Jalur ke dua yaitu glukosa-1P akan bereaksi dengan enzim
fosforilase dan berunah menjadi amilum.
Fruktosa Glukosa-1P
Glukosa-1P + ATP atau UTP Glukosa-ADP atau Glukosa UDP
Glukosa-1P + Fosforilase Amilum
3. Glukosa-ADP atau Glukosa-UDP yang dihasilkan bereaksi dengan
enzim amilum sintetase dan berubah menjadi amilum.
Glukosa-ADP atau Glukosa-UDP + Amilum sintetase Amilum
Amilum terdiri dari campuran amilosa dan amilopektin. Amilosa
bereaksi dengan Iod (I) menghasilkan perubahan warna komplek merah
ungu. Warna ini ditimbulkan oleh ikatan lemah diantara molekul
pati/amilum dan Iod.
2.4 Sintesis Laktosa
A. Pengertian
Laktosa, β galacotse 1,4 glukosa merupakan komposisi gula pada
susu mammalia yang unik. Laktosa merupakan disakarida yang terdiri dari
glukosa dan galaktosa. Laktosa merupakan sumber energi yang memasok
hampir setengah dari keseluruhan kalori yag terdapat pada susu (35-45%).
Selain itu, laktosa juga diperlukan untuk absorbsi kalsium. Hasil hidrolisa
laktosa yang berupa galaktosa, adalah senyawa yang penting untuk
pembentukan sebrosida. Serebrosida ini penting untuk perkembangan dan
fungsi otak. Galaktosa juga dapat dibentuk oleh tubuh dari glukosa di hati.
Karena itu keberadaan laktosa sebagai karbohidrat utama yang terdapat di
susu mammalia, termasuk ASI, merupakan hal yang unik dan penting.
Laktosa hanya dibuat di sel-sel kelenjar mamma pada masa
menyusuimelalui reaksi antara glukosa dan galaktosa uridin difosfat
dengan bantuan lactosesynthetase. Kadar laktosa dalam susu sangat
bervariasi antara satu mammaliadengan yang lain. ASI mengandung 7%
laktosa, sedangkan susu sapi hanyamengandung 4%.

B. Proses Sintesis Laktosa


Sebagian besar glukosa dan galaktosa dalam sintesa laktosa berasal
dari substansi-substansi yang mudah dapat diubah menjadi glukosa. Dari
perbedaan dari arteri-vena dapat diketahui bahwa glukosa merupakan
bahan utama pembentuk laktosa pada kambing dan sapi. Beberapa atom
karbon dari laktosa terutama residu galaktosa, berasal dari senyawa lain
misalnya asetat dan gliserol.
Perbedaan antara arteri-vena untuk glukosa ± 2 kali yang
diperlukan untuk sintesa laktosa, oleh karena itu kelebihan glukosa akan
digunakan untuk energi membentuk gliserol karena glukosa adalah bahan
utama pembentuk laktosa dan susu harus dipertahankan takenan
laktosanya agar supaya isotonis dengan darah, maka bila terjadi
kekurangan laktosa akan mengalami kekurangan kandungan air dalam
susu. Oleh karena itu dikatakan glukosa adalah sebagai faktor pembatas
untuk sekresi susu.
Proses sintesa laktosa adalah 2 molekul glukosa masuk saluran
ambimg kemudian 1 molekul glikosa diubah menjadi galaktosa. Terjadi
kondensasi galaktosa dengan glukosa kemudian terbentuklah laktosa
dengan bantuan enzym lactose syntetase.
Dengan adanya lactose ini maka susu akan memberi rasa manis
serta merangsang bakteri tertentu di dalam usus pedet untuk membentuk
asam laktat, sehingga akan merangsang penyerapan Ca dan pospor pada
tulang.

2.5 Sintesis Sukrosa


A. Pengertian
Sukrosa merupakan suatu disakarida yang dibentuk dari monomer-
monomernya yang berupa unit glukosa dan fruktosa dengan rumus
molekul C12 H22 O1. Senyawa ini dikenal sebagai sumber nutrisi serta
dibentuk oleh tumbuhan, tidak oleh organisme lain seperti hewan.
Penambahan sukrosa dalam media berfungsi sebagai sumber karbon.
Sukrosa atau gula dapur diperoleh dari gula tebu atau gula beet. Unit
glukosa dan fruktosa diikat oleh jembatan asetal oksigen dengan orientasi
alpha. Struktur ini mudah dikenali karena mengandung enam cincin
glukosa dan lima cincin fruktosa. Sukrosa atau gula tebu merupakan
disakarida yang paling manis yang terdiri dari glukosa dan fruktosa.
Sukrosa bukan merupakan gula pereduksi karena sukrosa tidak
mempunyai atom karbon hemiasetal dan hemiaketal. Sukrosa tidak
memilliki atom karbon monomer bebas karena karbon anomer glukosa dan
fruktosa berikatan satu dengan yang lain. Sukrosa juga mudah dihidrolisis
menjadi D-glukosa dan D-fruktosa. Sumber-sumber sukrosa yang terdapat
di alam antara lain: tebu(100%mengandung sukrosa), bit, gula nira (50%),
dan jelly.

B. Proses Sintesis Sukrosa


Pada umumnya sintesis sukrosa terjadi pada sitosol. Rangkaian
sintesis sukrose dari triosa-P di sitosol sel fotosintetik. Reaksi ini
mengkonsumsi empat molekul triosa fosfat dan satu UTP dengan hasil
bersih empat Pi dan satu sukrosa.
Enzim yang terlibat :
(1) triosa-P isomerase (5) glukosa-P mutase
(2) aldolase (6) UDP glukosa PP ase
(3) fruktosa 1.6 P2 fosfatase (7) sukrosa-P sintetase
(4) heksosa-P isomerase (8) sukrosa-P fosfatase.
Triosa-P yang diimport dari kloroplas lewat fosfat translokator ditukar
dengan Pi dengan jumlah yang setara.
Awal dari proses ini melibatkan dua molekul fruktosa-6P yang
identik dengan dikloroplas, sedang di sitosol secara aldolase dan
melibatkan FP2-Pase (Fruktosa 1.6 bifosfat fosfatase). Satu molekul
fruktosa-6P mengalami isomerasi oleh enzim heksosa-P isomerase dan
enzim glukosa-P mutase menghasilkan glukosa-1P. Glukosa-1P
dipersiapkan untuk bergabung dengan fruktosa-6P oleh suatu reakasi yang
menghasilkan UTP. Sintesis sukrosa ini melibatkan enzim UDP-glukosa
pirofosforilase di sitosol.

Sementara itu triose-P di dalam kloroplas dimanfaatkan untuk


sintesis pati lewat ADP-glukosa. Sebagian besar triose-P dieksport ke
sitosol untuk sintesis sucrose tetapi beberapa lagi digunakan untuk sintesis
pati (starch) dalam kloroplas. Jumlah relatif yang diteruskan untuk sintesis
sucrose dan pati sangat berbeda. Pada beberapa spesies (tembakau) pati di
daun dalam jumlah yang besar, tetapi pada tanaman lain tidak. Normalnya
sedikit triose-P yang langsung untuk sintesis pati untuk beberapa jam
setelah matahari terbit, tetapi proporsi ini meningkat sepanjang hari di
mana sintesis sukrosa menurun.

2.6 Sintesis Selulosa


A. Pengertian
Selulosa adalah zat penyusun tanaman yang jumlahnya banyak,
sebagai material struktur dinding sel semua tanaman. Selulosa adalah
karbohidrat utama yang disintesis oleh tanaman dan menempati hampir
60% komponen penyusun struktur kayu. Selulosa merupakan serat-serat
panjang yang bersama-sama hemiselulosa, pektin, dan protein membentuk
struktur jaringan yang memperkuat dinding sel tanaman. Jumlah selulosa
di alam sangat berlimpah sebagai sisa tanaman atau dalam bentuk sisa
pertanian seperti jerami padi, kulit jagung, gandum,kulit tebu dan lain-lain
tumbuhan. Secara kimia, selulosa merupakan senyawa polisakarida yang
terdapat banyak di alam. Selulosa hampir sama dengan amilosa yaitu
sama-sama polimer berantai lurus hanya saja berbeda pada jenis ikatan
glukosidanya.

B. Proses Sintesis Selulosa

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan
Karbohidrat adalah senyawa yang terbentuk dari molekul karbon,
hidrogen, dan oksigen. Sebagai salah satu jenis zat gizi, fungsi utama
karbohidrat adalah penghasil energi di dalam tubuh. Karbohidrat memiliki
fungsi sebagai sumber energi, cadangan makanan, danmateri pembangunan
pada semua makhluk hidup. Dan karbohidrat sendiri memiliki banyak jenis
diantaranya yaitu : pati (amilum), sukrosa, laktosa, selulosa, dan lain-alin.

3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kesalahan
dan kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun diperlukan penulis
dengan harapan dapat menyempurnakan makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/8776111/Makalah_glikolisi_glikoneogenesis (Diakses pada


Senin, 01 Juni 2020)
https://halosehat.com/gizi-nutrisi/panduan-gizi/pati (Diakses pada Selasa, 02 Juni 2020)
https://id.scribd.com/doc/55614404/BIOKIMIA-PEMBENTUKAN-PATI (Diunggah oleh
andisol pada May 17, 2011)
https://www.academia.edu/6008413/MAKALAH_LAKTOSA_JADI (Diakses pada Selasa,
02 Juni 2020)
https://id.scribd.com/doc/307136983/sintesis-laktosa (Diunggah oleh Argita pada Apr
06, 2016)
https://www.academia.edu/38435025/Makalah_amami_sukrosa_dan_pektin (Diakses
pada Selasa, 02 Juni 2020)

http://dimazio-news.blogspot.com/2011/05/pembentukan-sukrosa.html (Diakses pada


Selasa, 02 Juni 2020) note : maaf karena tidak bisa menemukan yang lebih akurat atau
terpercaya, karena Cuma ini sumber yang bisa saya temukan.....

Anda mungkin juga menyukai