MTK Wajib Kelas 11 Barisan Dan Deret 2
MTK Wajib Kelas 11 Barisan Dan Deret 2
( http://vidyagata.wordpress.com )
SMA NEGERI 6
Jalan Mayjen Sungkono 58 Malang
Telp./Fax : (0341) 752036
E-Mail : pundjulprijono@yahoo.co.id
BAB I. PENDAHULUAN
A. Deskripsi
Dalam modul ini, anda akan mempelajari pola bilangan, barisan, dan
deret diidentifikasi berdasarkan ciri-cirinya. Notasi sigma dan penggunaannya
dalam menyederhanakan penulisan suatu deret. Barisan dan deret aritmatika
diidentifikasikan berdasarkan ciri-cirinya, nilai unsur ke n suatu barisan
aritmatika ditentukan dengan menggunakan rumus, jumlah n suku pertama
suatu deret aritmatika ditentukan dengan menggunakan rumus. Barisan dan
deret geometri diidentifikasikan berdasarkan ciri-cirinya, nilai unsur ke n suatu
barisan geometri ditentukan dengan menggunakan rumus, jumlah n suku
pertama suatu deret geometri ditentukan dengan menggunakan rumus,
jumlah takhingga deret geometri ditentukan dengan menggunakan rumus.
B. Prasyarat
Agar dapat mempelajari modul ini anda harus telah memahami operasi
pada bilangan real.
3. Jawablah tes formatif dengan jelas sesuai dengan kemampuan Anda. Jika
Anda masih ragu-ragu dengan jawaban yang Anda peroleh, Anda bisa
melihat kunci jawaban formatif yang sesuai.
4. Kerjakan soal-soal yang ada pada evaluasi.
D. Tujuan Akhir
A. KEGIATAN BELAJAR
1. Kegiatan Belajar 1
b. Uraian Materi
Definisi
Definisi
n n
2. ca k c a k
k m k m
n
3. c (n m 1)c
k m
n n p
4. ak
k m
a
k m p
k p
n n n n
5. (a bk ) a k 2 a k .bk bk
2 2
k
k m k m k m k m
c. Rangkuman 1
1. Aturan yang dimiliki oleh deretan bilangan disebut pola bilangan pada
deretan itu.
Barisan bilangan real adalah suatu fungsi dengan domain himpunan
semua bilangan asli (N) dan kodomain himpunan semua bilangan real (R).
Jika U merupakan fungsi dari N ke R, maka barisannya sering ditulis
dengan U 1, U 2, U 3,..., Un,.... Pada barisan U 1, U 2, U 3,..., U n ,..., Un
disebut unsur ke n atau elemen ke n dari barisan itu.
3. Jika U 1, U 2, U 3 ,..., U n,... merupakan barisan bilangan real, maka U 1 + U 2
+ U 3,... + U n +...disebut deret, dan U n disebut suku ke n barisan itu.
Jumlahan bilangan-bilangan dari deretan bilangan yang mempunyai pola
dapat dituliskan dengan notasi (dibaca: sigma).
d. Kegiatan 1
Agar mempunyai wawasan tentang Pola Bilangan, Barisan, Deret dan Notasi
Sigma dengan baik , kerjakan soal dibawah ini dengan baik.
1. Tentukan suku yang dicantumkan di akhir barisan dan juga suku ke-n dari
setiap barisan berikut:
a. 13, 9, 5, ...., U 31
b. 25, 21, 17, 13, ..., U 20
c. -10, -8, -6, -4, ..., U 100
6
c. 3.2
n 1
n
Jika anda sudah menyelesaikan kegiatan 1 cocokkan jawaban anda pada kunci
jawaban yang berada dibelakang modul ini. Setelah anda cocokkan berilah nilai
kegiatan anda didalam mengerjakan kegiatan modul 1
Jika nilai perolehan < 75 , artinya anda belum paham tentang Pola Bilangan,
Barisan, Deret dan Notasi Sigma maka anda harus mengulang kembali
membaca dan memahami konsep tentang Integral sebagai anti turunan.
Jika nilai perolehan maka anda boleh meneruskan pada kegiatan modul
berikut ini.
2. Kegiatan Belajar 2:
b. Uraian Materi
Definisi
Barisan U 1, U 2, U3,..., U n,... disebut barisan aritmatika jika Un - Un-1 =
konstan, dengan n = 2, 3, 4,.... Konstanta pada barisan aritmatika di atas
disebut beda dari barisan itu dan sering dinotasikan dengan b, dan U 1
sering dinotasikan dengan a.
Contoh 2.1
1. 1, 2, 3,... merupakan barisan aritmatika dengan beda, b = 1.
2. 1, 3, 5, … merupakan barisan aritmatika dengan beda, b = 2.
3. 1, -1, 1, -1,.... bukan barisan aritmatika sebab
U 2 – U1 = -1 – 1 = -2 2 = 1 – (-1) = U 3 – U 2
Menurunkan Rumus Unsur ke n Barisan Aritmatika
U n = a + (n -1)b
Jadi rumus umum unsur ke n suatu barisan aritmatika dengan unsur
pertama a dan beda b adalah:
Un = a + (n -1)b
Contoh 2.2
Diketahui barisan aritmatika dengan unsur ke 2 adalah 10 dan beda = 2.
Tentukan unsur ke 7 barisan itu.
Penyelesaian:
Diketahui U 2 = 10, b = 2. Dengan menggunakan rumus U n = a + (n -1)b,
diperoleh
U 2 = a + (2-1)b
U2 = a + b a
= U2 - b
= 10 - 2
= 8
U 7 = a + (7-1) b
=a+6b
= 8 + 6 (2)
= 8 + 12
= 20.
Jadi unsur ke 7 dari barisan adalah 20.
Contoh 2.3
Mulai tahun 2000, Pak Arman mempunyai kebun tebu. Penghasilan kebun tebu
Pak Arman pada akhir tahun 2000 adalah Rp 6.000.000,-. Mulai tahun
2001, Pak Arman memupuk kebun tebunya dengan pupuk kandang. Pak
Arman memperkirakan bahwa setiap akhir tahun, penghasilan kebun tebunya
naik Rp 500.000,-. Berapa perkiraan penghasilan kebun tebu Pak Arman pada
akhir tahun 2005?
Penyelesaian:
Misalkan:
a = penghasilan kebun tebu Pak Arman pada akhir tahun 2000.
b = perkiraan kenaikan penghasilan kebun tebu Pak Arman setiap akhir
tahun.
P2005 = perkiraan penghasilan kebun Pak Arman pada akhir tahu 2005. Jadi
a = Rp 6.000.000,-, b = Rp 500.000,-, dan P2005 akan dicari.
Karena perkiraan kenaikan penghasilan kebun tebu Pak Arman setiap
akhir tahun adalah tetap, maka untuk menentukan penghasilan kebun Pak
Arman pada akhir tahun 2005, kita dapat menerapkan rumus unsur ke n dari
barisan aritmatika dengan
U 1 = a = a = Rp 6.000.000,-, b = Rp 500.000.
P2005 = U 6 = a + 5b
= 6.000.000 + 5(500.000)
= 6.000.000 + 2.500.000
= 8.500.000.
Jadi perkiraan penghasilan kebun tebu Pak Arman pada akhir tahun 2005
adalah Rp 8.500.000,-
Dengan adanya deret aritmatika, kita dapat membentuk barisan yang
terkait dengan deret tersebut. Barisan demikian disebut barisan aritmatika.
Definisi
Jika U 1, U 2, U3, ..., U n, .... merupakan barisan aritmatka, maka
U 1 + U 2 + U 3 + ... + U n, ....
disebut deret aritmatika. U n disebut suku ke n dari deret itu.
c. Rangkuman 2
d. Kegiatan 2
Agar mempunyai wawasan tentang Barisan Aritmatika dan Deret Aritmatika
dengan baik , kerjakan soal dibawah ini dengan baik.
e. Tes Formatif 1
Hitunglah:
5. 30 + 25 + 20 + ... + (-40).
6. 2 + 10 + 18 +... + 72.
7. Suku ke 5 suatu deret aritmatika adalah 22, jumlah suku ke 7 dengan suku
ke 2 adalah 39. Tentukan jumlah 5 suku pertamanya.
Tentukan suku pertama dan beda dari barisan aritmatika yang mempunyai:
8. U 6 = 5; U 12 = -13.
9. U 13 = 8; U 17 = 48.
10. U 7 = 14; U10 = 20.
3. Kegiatan Belajar 3
b. Uraian Materi
Definisi
Contoh 3.1
Diketahui barisan 27, 9, 3, 1, .... Tentukanlah :
a. Rumus suku ke-n
b. Suku ke-8
Jawab :
1
a. Rasio pada barisan tersebut adalah tetap yaitu r = sehingga barisan tersebut
3
adalah barisan geometri.
Rumus suku ke-n barisan geometri tersebut adalah
1
U n 27.( ) n 1
3
= 33.(3-1)n-1
= 33.3-n + 1
= 34 – n
b. Suku ke-8 barisan geometri tersebut adalah U8 = 34 – 8
= 3-4
1
=
81
Contoh 3.2
Suatu deret geometri mempunyai suku ke-5 sama dengan 64 dan suku ke-2 sama
dengan 8. Tentukanlah jumlah 10 suku pertama dan jumlah n suku pertama deret
geometri tersebut.
Jawab :
Modul Matematika SMA Negeri 6 Malang
U2 = 8, berarti ar = 8
U3 = 64, berarti ar4 = 64
ar.r3 = 64
8r3 = 64
r3 = 8
didapat r = 2
dengan mensubstitusikan r = 2 ke persamaan ar = 8, akan didapatkan a.2 = 8
sehingga a= 4.
4(1 2 n )
Jumlah n suku pertama deret ini adalah S n
1 2
4 4.2 n
=
1
= 4.2n – 4
= 22.2n – 4
= 22 + n – 4
Jumlah 10 suku pertama deret ini adalah S10 = 22+10 – 4
= 212 – 4
= 4096 – 4
= 4092
c. Rangkuman 3
Un
1. Barisan U 1, U 2, U3,..., U n ,...disebut barisan geometri jika
konstan
U n 1
dengan n = 2, 2, 3,.... Konstanta pada barisan geometri di atas disebut
rasio dari barisan itu dan sering dinotasikan dengan r.
2. Rumus unsur ke n barisan geometri U 1, U 2, U 3, U 4,..., U n ,.... dengan
U 1 = a dan rasio r adalah:
n-1
U n = ar
3. Jika U 1, U 2, U 3, ..., U n,.... merupakan barisan geometri dengan unsur
pertama adalah a = U 1 dan rasio r, maka
U 1 + U 2 + U 3 + ... + U n + ....disebut deret geometri dengan
n-1
U n = ar
4. Rumus jumlah n suku pertama deret geometri dengan suku pertama a dan
rasio r adalah:
a(1 r n ) a(r n 1)
Sn untuk r < 1 atau n
S untuk r > 1
1 r r 1
Jika n menuju tak hingga Sn berhingga, maka deret yang bersangkutan
disebut deret konvergen, dan jika tidak demikian disebut deret divergen.
5. Jumlah tak hingga suatu deret geometri dengan suku pertama a dan rasio r
a
adalah Sn =
1 r
d. Kegiatan 3
Agar mempunyai wawasan tentang Barisan Geometri dan Deret Geometri dengan
baik , kerjakan soal dibawah ini dengan baik.
1. Tentukan suku yang diminta dari barisan geometri pada setiap soal berikut :
a. 2, 4, 8, 16, ..., U12
b. 3, -9, 27, -81, ..., U10
c. 2 , 3,3 2 ,3 6 ,..., U5
2. Tulislah rumus suku ke-n dari barisan berikut :
a. 1, 2, 4, ...
1 1 1
b. , , ,....
2 4 8
c. 2 ,2,2 2 ,...
1 1
3. Diketahui deret geometri : 3 1 ...
3 9
Tentukan :
a. Rasio
b. Suku ke-10
c. Jumlah 10 suku pertama
4. Diketahui deret geometri suku ke-3 adalah 16 dan suku ke-5 sama dengan
64. Tentukan :
a. rasio
b. rumus jumlah n suku pertama
Jika anda sudah menyelesaikan kegiatan 3 cocokkan jawaban anda pada kunci
jawaban yang berada dibelakang modul ini. Setelah anda cocokkan berilah nilai
kegiatan anda didalam mengerjakan kegiatan modul 3
Jika nilai perolehan < 75 , artinya anda belum paham tentang Barisan
Geometri dan Deret Geometri maka anda harus mengulang kembali
membaca dan memahami konsep tentang Barisan Geometri dan Deret
Geometri.
Jika nilai perolehan maka anda boleh meneruskan pada kegiatan modul
berikut ini anda berhak untuk mengikuti tes untuk menguji kompetensi yang
telah anda pelajari. Apabila anda dinyatakan memenuhi syarat ketuntasan dari
hasil evaluasi dalam modul ini, maka anda berhak untuk melanjutkan ke
topik/modul berikutnya.
1. Banyaknya suku suatu deret aritmatika adalah 15. Suku terakhir adalah 47 dan
jumlah deret tersebut 285. Tentukan suku pertama deret tersebut.
2. Tentukan jumlah semua bilangan asli antara 1 sampai 50 yang tidak habis
dibagi 3.
3. Suku kedua deret geometri adalah 12, dan suku ke-8 adalah 96, dan suku ke-n
adalah 160. Jika suku-suku deret geometri tersebut merupakan suku positif,
tentukan jumlah n suku pertama deret tersebut.
5. Sebuah bola dijatuhkan dari ketinggian 1 meter. Setiap kali sesudah jatuh
mengenai lantai, bola itu dipantulkan lagi dan mencapai ¾ dari tinggi
sebelumnya. Tentukan panjang seluruh jalan yang dilalui bola itu sampai
berhenti.
Setelah menyelesaikan modul ini, anda berhak untuk mengikuti tes akhir modul
12.1.3 untuk menguji kompetensi yang telah anda pelajari. Apabila anda dinyatakan
memenuhi syarat ketuntasan dari hasil evaluasi dalam modul ini, maka anda berhak
untuk melanjutkan ke topik/modul berikutnya.