Makalah Tafsir Kel 6
Makalah Tafsir Kel 6
Anak dan Istri adalah Pembawa Fitnah Tafsir QS. At-Thaghobun : 14-15
Dalam rangka memenuhi salah satu tugas kelompok pada mata kuliah Tafsir dengan guru
pembimbing “Mafatih, M.Pd”
Kelas : R3 Semesrter 4
1. Fitriatussalamah ( 2019010028 )
2. Hayatin Nufus ( 2019010035 )
3. Imatul Fatimah ( 2019010044 )
4. Siti Rohmah (2019010110)
5. Suryadi (2019010116)
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat serta
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah ini. Sholawat serta
salam semoga terlimpah curahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW, beserta keluarganya dan
para sahabatanya, dan sampailah kepada kita selaku umatnya.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Tafsir yang berjudul
Anak dan Istri adalah Pembawa Fitnah Tafsir QS. At-Thaghobun : 14-15. Dalam
penyusunannya, kami mengucapkan terima kasih kepada Dosen kami Mafatih, M.Pd yang telah
memberikan dukungan dan kepercayaan kepada kami, sehingga kami dapat menyelesainkan
tugas makalah ini.
Kami menyadari dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan
makalah kami selanjutnya. Sekian dari kami, kami mengucapkan banyak terima kasih semoga
hasil makalah yang kami buat dapat bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................................ i
DAFTAR ISI .............................................................................................................................................. ii
BAB I ......................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ..................................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang .............................................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................................ 1
1. Apa pengertian QS At-Thaghobun : 14 ? .................................................................................... 1
2. Apa pengertian QS At-Thaghobun : 15 ? .................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan .......................................................................................................................... 1
1. Untuk mengetahui pengertian QS At-Thaghobun : 14 .............................................................. 1
2. Untuk mengetahui pengertian QS At-Thaghobun : 15 .............................................................. 1
BAB II ........................................................................................................................................................ 2
PEMBAHASAN ........................................................................................................................................ 2
A. QS. At-Thaghobun : 14 ................................................................................................................... 2
B. At-Thaghobun : 15 .......................................................................................................................... 3
C. Tafsir Jalalain:..................................................................................................................................... 6
BAB III ....................................................................................................................................................... 8
PENUTUP ................................................................................................................................................. 8
A. Kesimpulan ..................................................................................................................................... 8
B. Saran .............................................................................................................................................. 9
Daftar Pustaka ........................................................................................................................................ 10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia memiliki sumber rujukan atau pedoman hidup yang dapat menuntun menuju
ke arah yang benar dan lebih baik. Sumber Islam yang pertama adalah Al-Quran.
Merupakan wahyu yang telah sangat sempurna diturunkan kepada manusia melalui Nabi
Muhammad Sallallahu’Alaihi wassalama dan menetapkan Islam sebagai agama yang
diridhai Allah subhanallahu’wata’ala.
Al-Quran memberikan dasar-dasar nilai kepada manusia sampai berakhirnya sejarah
manusia di akhir zaman dan tidak akan ada lagi wahyu yang turun atau rasul yang diutus
Allah subhanallahu’wata’ala. Sehingga bersifat mutlak dan berlaku universal serta abadi
sampai kiamat. Al-Quran merupakan kitab petunjuk hidup manusia agar memperoleh
kebahagiaan hidup baik di dunia maupun di akhirat. Karenanya diturunkan untuk
menjelaskan segala sesuatu secara global dan tiang kokohnya umat Islam.
Dalam penulisan makalah ini, kami akan mengkaji tentang tafsir Al-Quran yaitu
Q.S.At-Taghaabun : 14 & 15 yang membahas tentang anak dan istri pembawa fitnah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian QS At-Thaghobun : 14 ?
2. Apa pengertian QS At-Thaghobun : 15 ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian QS At-Thaghobun : 14
2. Untuk mengetahui pengertian QS At-Thaghobun : 15
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. QS. At-Thaghobun : 14
Allah Swt. berfirman, menceritakan tentang istri-istri dan anak-anak, bahwa di antara
mereka ada yang menjadi musuh suaminya dan orang tuanya. Dikatakan demikian karena
di antara mereka ada yang melalaikannya dari amal saleh, seperti yang disebutkan dalam
ayat lain melalui firman Allah Swt. yang mengatakan:
ََ ِك فَأُولَئ
ََك ُه َُم الخَا ِس ُرون ََ ّللا َو َمنَ يَفعَلَ ذَ ِل َ َال تُل ِه ُكمَ أَم َوالُ ُكمَ َوال أَوالدُ ُكم
ََِّ عنَ ذِك َِر َ َ يَا أَيُّ َها الَّذِينََ آ َمنُوا
Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan
kamu dari mengingat Allah. Barang siapa yang membuat demikian, maka mereka itulah
orang-orang yang rugi. (Al-Munafiqun: 9)
2
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah
menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Khalaf As-Saidalani, telah menceritakan
kepada kami Al-Faryabi, telah menceritakan kepada kami Israil, telah menceritakan
kepada kami Sammak ibnu Harb, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas yang telah ditanya oleh
seorang lelaki tentang makna firman-Nya: Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya
di antara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-
hatilah kamu terhadap mereka. (At-Taghabun: 14)
Bahwa ada sejumlah lelaki yang telah masuk Islam di Mekah; ketika mereka
hendak bergabung dengan Rasulullah Saw. di negeri hijrah, maka istri-istri dan anak-
anak mereka tidak mau ditinggalkan. Pada akhirnya setelah mereka datang kepada
Rasulullah Saw. (sesudah penaklukan Mekah), mereka melihat orang-orang telah
mendalami agama mereka. Kemudian mereka melampiaskan kemarahannya kepada istri-
istri dan anak-anak mereka yang menghalang-halangi mereka untuk hijrah. Dan ketika
mereka hendak menghukum istri-istri dan anak-anak mereka, Allah menurunkan firman-
Nya: dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka), maka
sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (At-Taghabun: 14)
Hal yang sama telah diriwayatkan oleh Imam Turmuzi, dari Muhammad ibnu
Yahya Al-Faryabi alias Muhammad ibnu Yusuf dengan sanad yang sama. Hasan
mengatakan bahwa hadis ini sahih. Ibnu Jarir danTabrani meriwayatkan hadis ini melalui
Israil dengan sanad yang sama. Telah diriwayatkan pula melalui jalur Al-Aufi, dari Ibnu
Abbas hal yang semisal, dan hal yang sama dikatakan pula oleh Ikrimah (bekas budak
Ibnu Abbas).
B. At-Thaghobun : 15
Firman Allah Swt.:
Allah Swt. berfirman bahwa sesungguhnya harta dan anak-anak itu merupakan ujian dan
cobaan dari Allah bagi makhluk-Nya, agar dapat dijelaskan siapa orang yang taat kepada-
Nya dan siapa yang durhaka terhadap-Nya.
ََّ َو
ُّللاُ ِعندََه
di sisi Allah-lah. (At-Taghabun: 15)
3
kelak di hari kiamat.
َ َأَجر
َع ِظيم
pahala yang besar. (At-Taghabun: 15)
Semakna dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya dalam ayat lain:
ََواْلَنعَ ِام
َ س َّو َم ِة
َ ض َِة َ َوالخَي ِل َال ُم
َّ َوال ِف
َ بِ َمنَ َالذَّ َه َ ير َال ُمقَن
ِ ِط َرة ِ َوالقَن
ِ َاط َ ََوالبَنِين
َ اء
ِ س َ َِمنَ َالن
ِ تِ ش َه َواَّ اس َحُبُّ َال ِ َُّز ِينَ َ ِللن
ََِ حس ُنَال َم َ ََوال َحرثَِذَ ِل َكَ َمت َاعَُال َحيَاةَِالدُّني
ََّ اَو
ُ َُّللاَُ ِعندَه
Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu
wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan,
binatang-binatang ternak, dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia; dan di sisi
Allah-lah tempat kembali yang baik (surga). (Ali Imran: 14)
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Zaid ibnul Habbab,
telah menceritakan kepadaku Husain ibnu Waqid, telah menceritakan kepadaku Abdullah
ibnu Buraidah, bahwa ia pernah mendengar Abu Buraidah mengatakan, "Dahulu
Rasulullah Saw. ketika sedang berkhotbah, datanglah Al-Hasan dan Al-Husain r.a. yang
mengenakan baju gamis merah, keduanya berjalan dengan langkah yang tertatih-tatih.
Maka Rasulullah Saw. langsung turun dari mimbarnya dan menggendong keduanya, lalu
mendudukkan keduanya di hadapannya, kemudian bersabda: Allah dan Rasul-Nya benar,
sesungguhnya harta dan anak-anak kalian hanyalah cobaan. Aku memandang kedua anak
ini yang berjalan dengan langkah yang tertatih-tatih, maka aku tidak sabar lagi hingga
terpaksa aku putuskan pembicaraanku dan, menggendong keduanya'.
Ahlus Sunan telah meriwayatkan hadis ini melalui Husain ibnu Waqid dengan
sanad yang sama. Imam Turmuzi mengatakan bahwa hadis ini hasan garib, sesungguhnya
kami mengetahui hadis ini hanya melalui hadisnya (Husain ibnu Waqid).'
4
ََوَأ َج ًرا،
َ عي ٍن ََ َقَا.َشبَ َعَالقَو َِم:َولَ َوددتُ َأ َ َّنَبِ َمكَانِ َِه،ٍ
َ ََ َفَإِ َّنَفِي ِهمَقُ َّرة،َ" َالَتَقُولَ َّنَذَ ِل َك:ل َ َم ِنَابنَ ِةَ َجمدِ فِيَ َمخر َجيَإِلَي َك
َ"َ ِإنَّ ُهمَلَ َمجبَنَةَ َمحزنة:اك ََ َتَذ ََ َث ُ َّمَقَا،"ضوا
َ َ" َولَئِنَقُل:ل ُ ِإذَاَقُ ِب
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Syuraih ibnun
Nu'man, telah menceritakan kepada kami Hasyim, telah menceritakan kepada kami
Mujalid, dari Asy-Sya'bi, telah menceritakan kepada kami Al-Asy'as ibnu Qais yang
mengatakan bahwa aku datang menghadap kepada Rasulullah Saw. dalam delegasi
Kindah, lalu beliau Saw. bertanya kepadaku, "Apakah engkau punya anak?" Aku
menjawab, "Ya, seorang putra yang baru dilahirkan untukku dari anak perempuan Hamd
sebelum keberangkatanku kepada engkau. Dan sesungguhnya aku berharap sekiranya
kedudukannya diganti dengan kaum yang pemberani." Maka Nabi Saw. bersabda: Jangan
sekali-kali kamu katakan demikian, karena sesungguhnya di antara mereka terdapat
penyejuk hati dan pahala yang banyak bila mereka dicabut (nyawanya semasa kecil).
Kemudian Nabi Saw. bersabda: Dan sesungguhnya jika kukatakan memang demikian,
sesungguhnya mereka (anak-anak) itu benar-benar merupakan penyebab hati menjadi
pengecut dan duka cita.
Kemudian Al-Bazzar mengatakan bahwa kami tidak mengenal hadis ini kecuali
melalui sanad ini.
َض ُم َب ُن ََ ضم َ َ َ َحدَّثَنِي، َ َحدَّثَنِي َأ َ ِبي،َّاش ٍ عي َ َ َ َحدَّثَنَا َهَا ِش ُم َب ُن َ َمرث َ ٍد َ َحدَّثَنَا َ ُم َح َّمدُ َب ُن َ ِإس َما ِعي َل َب ِن:ي َّ قَا َل
َُّ َِالطبَ َران
َعد ُُّو َك َ َ ٍ ََ َسَلَّ َم َق
َ َ"لَي:ال َ َو َ َ ُ َّصلَّىَّللا
َ علَي ِه َ َ ِ َّسو َل َّللا
ُ َرَ َعَن َأَبِيَ َمالِكٍ َاْلَشعَ ِريِ؛َأ َ َّن،ٍعبَيد ُ َ ش َريحِ َب ِن ُ َ عن َ َ،َعة َ ُزر
ََث ُ َّم،صل ِب َك
ُ َ َمنِ َولَد َُك َالَّذِيَخ ََر َج َ ََُولَ ِك َّن َاَلَّذِيَلَعَلَّه،
َ عد ٌُّو َلَ َك َ َت َال َجنَّةَ َو ِإن َقَتَلَ َك َدَخَل، َ الَّذِيَ ِإن َقَت َلتَهَُ َكانَ َفَو ًزاَلَ َك
َ"كََ ُعد ٍُوَلَ َكَمالُكَالَّذِيَ َملَكَتَيَ ِمين َ َأَعدَى
Imam Tabrani mengatakan, telah menceritakan kepada kami Hasim ibnu Marsad,
telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Ismail ibnu Iyasy, telah menceritakan
kepadaku ayahku, telah menceritakan kepadakuDamdam ibnu Zur'ah, dari Syuraih ibnu
Ubaid, dari Abu Malik Al-Asy'ari, bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Musuhmu
itu bukanlah orang yang jika kamu bunuh, maka kemenangan bagimu; dan jika dia
5
membunuhmu, maka kamu masuk surga. Tetapi barangkali yang menjadi musuhmu itu
adalah anakmu yang keluar dari sulbimu sendiri. Kemudian musuh bebuyutanmu adalah
harta yang kamu miliki.
C. Tafsir Jalalain:
Hai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya di antara istri-istri kalian dan anak-anak
kalian ada yang menjadi musuh bagi kalian, maka berhati-hatilah kalian) janganlah kalian menaati
mereka sehingga menyebabkan kalian ketinggalan tidak mau melakukan perbuatan yang baik, seperti
berjihad dan berhijrah.
Karena sesungguhnya latar belakang turunnya ayat ini adalah karena menaatinya
(dan jika kalian meaafkan) mereka yang telah memperlambat kalian untuk melakukan perbuatan-
perbuatan yang baik, karena alasan bahwa mereka merasa berat berpisah dengan kalian/
dan tidak memarahi serta mengampuni, mereka, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang).
ُ ٱحذَ ُرو
Oleh karena itu di sini Allah berfirman: ََه ۡم ۡ َ“(فMaka berhati-hatilah kamu
terhadap mereka.”) Ibnu Zaid mengatakan: “Maksudnya, terhadap agama kalian.”)
6
Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas, dan dia pernah ditanya tentang ayat
ini: ََٱحذ َ ُروهُ ۡم َ ََََوأ َ ۡوََٰلَ ِد ُك ۡم
ۡ َعد ًُّواَلَّ ُك ۡمََف َ ََم ۡنََأ َ ۡز َٰ َو ِج ُك ۡم
ِ “( إِ َّنSesungguhnya di antara istri-istrimu dan anak-
anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka.”) dia
mengatakan, mereka adalah orang-orang yang menyatakan diri masuk Islam dari kota
Makkah, kemudian mereka hendak bertemu dengan Rasulullah saw., namun anak-anak dan
istri-istri mereka menolaknya.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
QS. At-Thaghobun : 14
Q.sAt-Thaghobun : 15
Tafsir Jalalain:
Hai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya di antara istri-istri kalian dan anak-anak kalian ada
yang menjadi musuh bagi kalian, maka berhati-hatilah kalian) janganlah kalian menaati mereka
sehingga menyebabkan kalian ketinggalan tidak mau melakukan perbuatan yang baik, seperti
berjihad dan berhijrah.
Karena sesungguhnya latar belakang turunnya ayat ini adalah karena menaatinya
(dan jika kalian meaafkan) mereka yang telah memperlambat kalian untuk melakukan perbuatan-
perbuatan yang baik, karena alasan bahwa mereka merasa berat berpisah dengan kalian/
dan tidak memarahi serta mengampuni, mereka, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang).
Allah berfirman seraya mengabarkan tentang istri-istri dan anak-anak. Di antara mereka
ada yang menjadi musuh suami dan ayah. Maksudnya, istri atau anak yang dapat
menjadikan seseorang lalai dari berbuat amal shalih. Yang demikian itu sama seperti
firman Allah yang artinya:
“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah harta dan anak-anakmu melalaikan kamu
dari mengingat Allah. Dan barangsiapa yaang melakukan hal tersebut, maka mereka
itulah orang-orang yang merugi.” (al-Munafiquun: 9)
ُ َٱحذ
ُ َرو
Oleh karena itu di sini Allah berfirman: ََه ۡم ۡ َ“( فMaka berhati-hatilah kamu terhadap
mereka.”) Ibnu Zaid mengatakan: “Maksudnya, terhadap agama kalian.”)
8
B. Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahan karena
terbatasnya pengetahuan kami selaku penulis banyak berharap para pembaca akan
memberikan kritik dan saran yang khususnya dari dosen mata kuliah yang telah
membimbing yang tentunya dapat membangun kepada kami demi mencapainya
kesempurnaan dalam makalah ini. Apabila ada kekurangan dalam penyusunan makalah
ini, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
9
Daftar Pustaka
http://www.ibnukatsironline.com/2015/10/tafsir-surat-at-taghabun-ayat-14-18
https://islami.co/tafsir-surat-at-taghabun-ayat-14-keluargajuga-bisa-jadi-musuh
10