Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH STUDI KELAYAKAN BISNIS

”ASPEK MANAJEMEN DAN SUMBER DAYA MANUSIA


DALAM STUDI KELAYAKAN BISNIS”

Dosen Pengampu : - Tuti Sriwedari, SE., M.Si., Ak.,CA

- Ramdhansyah, SE., M.Acc

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 2

SINTA MARITO SILALAHI (7193342001)

MARRYSABELL NATALITA SITEPU (7193342026)

GRACE ANGEL PUTRI SIHOMBING (7191142011)

GUSTI TRI WAHYUNI SITORUS (7193342006)

KRISTIN SIHOMBING (7191142010)

CINDY NELLY MARISKA SINAGA (7193342017)

FAKULTAS EKONOMI

PRODI PENDIDIKAN AKUNTANSI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

TA .2020/ 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta hidayahNya kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis
yang berjudul”ASPEK MANAJEMEN DAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM STUDI
KELAYAKAN BISNIS”dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Penyusunan
makalah ini dilakukan sebagai syarat untuk memenuhi nilai tugas mata kuliahStudi Kelayakan
Bisnis.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna bagi semua orang.Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan. Oleh sebab itu, kami berharap
adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.Semoga
makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.

Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang
lain. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan.
Atas segala perhatiannya, saya ucapkan terimakasih.

Medan, 17 Februari 2021

Kelompok 2

ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ..................................................................................................... ii

Daftar Isi ............................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 1
C. Tujuan ......................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Aspek Manajemen ....................................................................................... 2
B. Aspek Sumber Daya Manusia ..................................................................... 6

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ................................................................................................13
B. Saran .........................................................................................................13

Daftar Pustaka

iii
1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sumber Daya Manusia (SDM) adalah salah satu aset usaha yang berharga, sebelum
memilih pegawai perhatikan masalah kepribadian, kesetiaan dan kemampuanya. Penelusuran
aspek manajemen dimulai dari sisi yang paling dasar mulai dari karakter yang dimiliki oleh
manajer dan para karyawan yang terlibat disana hingga sampai dengan latar belakang pendidikan
dengan tidak mengecualikan kualitas universitas, institut, akademi yang pernah dijalani. Analisis
karakter ini adalah untuk melihat apakah mereka memiliki jiwa berwirausaha atau tidak, atau apa
yang dilakukannya ini lebih pada usaha ikut-ikutan karena melihat trend usaha yang berkembang
pada saat itu atau memang ia benar-benar memiliki konsep serta model pemikiran berwirausaha.
Adapun dari segi edukasi adalah menyangkut dengan wawasan dan susunan administrasinya
yang dimiliki sehingga akan terlihat kualitasnya pada saat menjelaskan suatu masalah yang
menyangkut dengan proyek atau usaha yang sedang dirintisnya dengan kemampuan penjelasan
yang jauh lebih sistematis.
Aspek manajemen dan organisasi merupakan hal yang tidak terpisahkan dari beberapa
aspek kajian. Dimana keberhasilan suatu kegiatan bisnis yang telah dinyatakan feasible untuk
dikembangkan, sangat dipengaruhi oleh peranan manajemen dalam penyampaian tujuan. Aspek
manajemen bertujuan untuk mengetahui apakah kegiatan dan implementasi bisnis dapat
direncanakan, dilaksanakan, sehingga rencana bisnis dapat dinyatakan layak atau sebaliknya
tidak layak. Mengingat pentinya peranan aspek manajemen dalam menentukan keberhasilan
suatu kegiatan bisnis yang dilakukan maka perlu diadakan suatu analisis untuk kelayakan suatu
usaha dengan melakukan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan.

B. Rumusan Masalah

 Apa itu aspek manjemen dan aspek sumber daya manusia?


 Apa saja fungsi manajemen dan sumber daya manusia?
 Bagaimana merencanakan Sumber Daya Manusia dan Apa saja aspek sumber daya
manusia dalam Studi Kekayakan Bisnis?

C. Tujuan
 Mengetahui apa itu aspek manajemen dan Sumber Daya Manusia
 Mengetahui fungsi manajemen dan Sumber Daya Manusia dan apa saja tujuan
manajemen dan Sumber Daya Manusia
 Mengetahui bagaimana merencanakan Sumber Daya Manusia dan apa saja aspek Sumber
Daya Manusia dalam Studi Kelayakan Bisnis
2

BAB II
PEMBAHASAN
A. Aspek Manajemen
1. Pengertian Manajemen
Mendefinisikan manajemen ada berbagai ragam, ada yang mengartikan dengan ketatalaksanaan,
manajemen pengurusan dan lain sebagainya. Pengertian manajemen dapat dilihat dari tiga
pengertian.

a. Manajemen sebagai suatu proses


b. Manajemen sebagai suatu kolektivitas manusia
c. Manajemen sebagai ilmu ( science ) dan sebagai seni
Manajemen sebagai suatu proses. Pengertian manajemen sebagai suatu proses dapat
dilihat dari pengertian menurut : Encylopedia of the social science, yaitu suatu proses
dimana pelaksanaan suatu tujuan tertentu dilaksanakan dan diawasi; sedangkan Haiman,
manajemen yaitu fungsi untuk mencapai suatu tujuan melalui kegiatan orang lain,
mengawasi usaha-usaha yang dilakukan individu untuk mencapai tujuan; kemudian
menurut, Georgy R. Terry, yaitu cara pencapaian tujuan yang telah ditentukan terlebih
dahulu dengan melalui kegiatan orang lain.
Manajemen sebagai kolektivitas yaitu merupakan suatu kumpulan dari orang-orang
yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan bersama. Kolektivitas atau kumpulan
orang-orang inilah yang disebut dengan manajemen, sedang orang yang bertanggung
jawab terhadap terlaksananya suatu tujuan atau berjalannya aktivitas manajemen disebut
Manajer.
Manajemen sebagai suatu ilmu dan seni, melihat bagaimana aktivitas manajemen
dihubungkan dengan prinsip-prinsip dari manajemen. Pengertian manajemen sebagai
suatu ilmu dan seni dari : Pertama, Chaster I Bernard dalam bukunya yang berjudul The
function of the executive, bahwa manajemen yaitu seni dan ilmu, juga Henry Fayol, Alfin
Brown Harold, Koontz Cyril O’donnel dan Geroge R. Terry.
Kemudian menururt, Marry Parker Follett menyatakan bahwa manajemen sebagai
seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Dari definisi di atas dapat ditarik
kesimpulan bahwa manajemen yaitu koordinasi semua sumber daya melalui proses
perencanaan, pengorganisasian, penetapan tenaga kerja, pengarahan dan pengawasan
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu.

2. Aspek Manajemen
Aspek manajemen dan organisasi merupakan aspek yang cukup penting dianalisis
untukkelayakan suatu usaha. Karena walaupun suatu usaha telah dinyatakan layak untuk
3

dilaksanakan tanpa didukung dengan manajemen dan organisasi yang baik, bukan tidak
mungkin akan mengalami kegagalan.

Baik menyangkut masalah SDM maupun menyangkut rencana perusahaan secara


keseluruhan haruslah disusun sesuai dengan tujuan perusahaan. Tujuan perusahaan akan
lebih mudah tercapai jika memenuhi kaidah-kaidah atau tahapan dalam proses
manajemen. Proses manajemen atau kaidah ini tergambar dari masing-masing fungsi
yang ada dalam manajemen. Masing-masing fungsi tidak dapat berjalan sendiri-sendiri,
akan tetapi harus dilaksanakan secara berkesinambungan, karena kaitan antaraa satu
fungsi dan fungsi lainnya sangat erat. Apabila salah satu fungsi tidak dapat dijalankan
secara baik, maka jangan diharapkan tujuan perusahaan dapat tercapai.

3. Fungsi Manajemen
Fungsi manajemen ialah berbagai jenis tugas atau kegiatan manajemen yang mempunyai
peranan khas dan bersifat saling menunjang untuk mancapai tujuan yang telas ditetapkan
sebelumnya.

Banyak sekali ahli yang mengemukakan tentang fungsi manjemen ini. Ambil contoh
misalnya George R. Terry. Dia menyebutkan bahwa fungsi manajemen terdiri dari:
a) Planning (perencanaan)
b) Organizing (pengorganisasian)
c) Actuating (penggerakan)
d) Controlling (pengawasan)
Sedangkan Harold Koontz dan Cyril O’Donnel membagi fungsi manajemen menjadi:
a) Planning (perencanaan)
b) Organizing (pengorganisasian)
c) Staffing (penyusunan pegawai)
d) Directing (pembinaan kerja)
e) Controlling (pengawasan)
Tidak jauh berbeda dengan pendapat para ahli di atas, henry fayol mengemukakan bahwa
fungsi manajemen terdiri dari:
a) Planning (perencanaan)
b) Organizing (pengorganisasian)
c) Commanding (pemberian komando)
d) Coordinating (pengkoordinasian)
e) Controlling (pengawasan)

a) Fungsi Perencanaan (Planning)


Planning merupakan suatu aktivitas menyusun, tujuan perusahaan lalu dilanjutkan dengan
menyusun berbagai rencana-rencana guna mencapai tujuan perusahaan yang sudah
4

ditentukan. Planning dilaksanakan dalam penentuan tujuan organisasi scara keseluruhan


dan merupakan langkah yang terbaik untuk mencapai tujuannya itu. pihak manajer
mengevaluasi berbagaii rencana alternatif sebelum pengambilan tindakan kemudian
menelaah rencana yang terpilih apakah sesuai dan bisa dipergunakan untuk mencapai
tujuan. Perencanaan adalah proses awal yang paling penting dari seluruh fungsi
manajemen, karena fungsi yang lain tak akan bisa bejalan tanpa planning. Ada beberapa
aktivitas dalam fungsi perencanaan :
· Menetapkan arah tujuan serta target bisnis
· Menyusun strategi dalam pencapaian tujuan dan target tersebut
· Menentukan sumber daya yang dibutuhkan
· Menetapkan standar kesuksesan dalam pencapaian suatu tujuan dan target bisnis

b) Fungsi Pengorganisasian (Organizing)


Organizing adalah suatu aktivitas penagturan dalam sumber daya manusia dan sumber
daya fisik yang lainnya yang dimiliki oleh perusahaan untuk bisa melaksanakan rencana
yang sudah ditetapkan dan mencapai tujuan utama perusahaan. Dalam bahasa yang lebih
sederhana organizing merupakan seluruh proses dalam mengelompokkan semua orang,
alat, tugas tanggung-jawab dan wewenang yang dimiliki sedemikian rupa hingga
memunculkan kesatuan yang bisa digerakkan dalam mencapai tujuan. Organizing dapat
membuat manajer mudah dalam melaksanakan pengawasan serta penentuan personil
yang diperlukan untuk menjalankan tugas yang sudah dibagi bagi. pengorganisasian bisa
dijalankan dengan menetukan tugas apa yg harus dikerjakan, siapa personil yang
menjalankannya, bagaimana tugasnya dikelompokkan, siapa yang harus bertanggung
jawab terhadap tugas tersebut. dibawah ini adalah aktivitas aktivitas yang ada dalam
Organizing (fungsi pengorganisasian) :
· Mengalokasikann sumber daya, menyusun dan menetapkan tugas-tugas serta
menetepkan prosedur yang dibutuhkan
· Menetapkan strukutur perusahaan yang menujukan adanya garis kewenangan serta
tanggung-jawab
· Aktivitas perekrutan, menyeleksi orang, pelatihan serta pengembangan tenaga kerja
· Aktivitas penempatan tenaga kerja dalam posisi yang pas dan paling tepat.

c) Fungsi Pengarahan (Directing)


Directing alias fungsi pengarahan merupakan fungsi untuk meningkatkan efektivitas dan
efisiensi kinerja dengan optimal dan menciptakan suasana lingkungan kerja yang
dinamis, sehat dan yang lainnya. Ada beberapa aktivitas yang dilakukan pada fungsi
pengarahan:
5

· Mengimplementasikan suatu proses kepemimpinan, penbimbingan, dan memberikan


motivasi kepada pekerja suapay bisa bekerja dengan efektif serta efisien dalam mencapai
tujuan yang ditetapkan
· Memberi tugas serta penjelasan secara rutin tentang pekerjaan
· Menjelaskan semua kebijakan yang sudah ditetapkan

d) Fungsi Pengawasan (Controlling)


Controling merupakan kegiatan dalam menilai suatu kinerja yang berdasarkan pada
standar yang sudah dibuat perubahan atau suatu perbaikan apabila dibutuhkan. aktivitas
dalam fungsi pengendalian ini misalnya:

· Mengevaluasii keberhasilan dalam proses mencapai tujuan dan target mengikuti


indikator yang sudah ditetapkan
· Menempuh langka klarifikasi serta koreksi atas terjadinya penyimpangan yang
ditemukan
· Memberi alternatif solusi atas masalah yang terjadi dalam mencapai tujuan yang
ditetapkan

4. Tipe-Tipe Manajemen
Daft (2003:12) mengatakan bahwa perbedaan tipe-tipe manajemen tersebut dapat dilihat
secara vertikal maupun horisontal berikut penjelasannya:
1. Vertical differences. Secara vertikal manajer terdiri atas:
o Top manager yaitu seorang manajer yg berada pada hirarki teratas dalam
organisasi dan bertanggung jawab terhadap keseluruhan organisasi.
o Middle manager yaitu seorang manajer yg bekerja pada level menengah organisasi
dan bertanggung jawab terhadap departemen-departemen utama.
o Front-line manager yaitu seorang manajer yg berada pada level manajemen
pertama atau kedua dan bertanggung jawab langsung terhadap produksi barang dan
jasa.
2. Horizontal differences. Secara horisontal manajer dibedakan menjadi:
o Functional manager yaitu seorang manajer yg bertanggung jawab terhadap sebuah
departemen atau melaksanakan sebuah tugas fungsional tunggal dan memiliki
karyawan dgn pendidikan dan keahlian yg sama
o General manager yaitu seorang manajer yg bertanggung jawab terhadap beberapa
departemen yg melaksanakan fungsi-fungsi yg berbeda.
6

5. Jenjang Manajemen
Organisasi atau badan usaha umumnya mempunyai sedikitnya tiga jenjang manajemen,
yaitu manajemen puncak, manajemen menengah, dan manajemen pelaksana.
1. Manajemen Puncak (Top Management)
Manajemen puncak adalah jenjang manajemen tertinggi. Jenjang manajemen tertinggi
atau puncak biasanya terdiri atas dewan direksi dan direktur utama. Dewan direksi
mempunyai tugas memutuskan hal-hal yang sangat penting sifatnya bagi kelangsungan
hidup perusahaan. Manajemen puncak bertugas menetapkan kebijakan operasional dan
membimbing interaksi organisasi dengan lingkungan.
2. Manajemen Menengah (Middle Management)
Manajemen menengah biasanya memimpin suatu divisi atau departemen. Tugasnya
adalah mengembangkan rencana-rencana operasi dan menjalankan tugas-tugas yang
ditetapkan manajemen puncak. Manajemen menengah bertanggung jawab kepada
manajemen puncak.
3. Manajemen Pelaksana (Supervisory Management)
Manajemen pelaksana adalah manajemen yang bertugas menjalankan rencana-rencana
yang dibuat manajemen menengah. Selain itu, manajemen pelaksana juga mengawasi
para pekerja dan bertanggung jawab kepada manajemen menengah.

B. Aspek Sumber Daya Manusia


1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen sumber daya manusia adalah pendekatan terhadap manajemen manusia.
Pendekatan terhadap manajemen manusia tersebut didasarkan pada nilai manusia dalam
hubungannya dengan organisasi. Manusia merupakan sumber daya yang penting dalam
organisasi, di samping itu efektivitas organisasi sangat ditentukan oleh manajemen
manusia.
Ada beberapa pendapat mengenai pengertian manajemen menurut para ahli, yaitu:
a. Menurut Melayu SP. Hasibuan, manajemen SDM adalah ilmu dan seni yang mengatur
hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya
tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.
b. Menurut Mutiara S. Panggabean, manajemen SDM adalah proses yang terdiri dari
perencanaan, pengorganisasian, pimpinan dan pengendalian kegiatan-kegiatan yang
berkaitan dengan analisis pekerjaan, evaluasi pekerjaan, pengadaaan, pengembangan,
kompensasi, promosi dan pemutusan hubungan kerja guna mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
c. Menurut A.F. Stoner, manajemen SDM adalah suatu prosedur yang berkelanjutan yang
bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-orang yang
tepat untuk ditempatkan pada dan jabatan yang tepat pada saat organisasi
memerlukannya.
d. Menurut Mondy dan Noe, manajemen SDM adalah pemanfaatan sumber daya manusia
untuk mencapai tujuan organisasi.
7

e. Menurut Moses N. Kinggundu, manajemen SDM adalah pengembangan dan


pemanfaatan pegawai dalam rangka tercapainya tujuan dan sasaran individu, organisasi,
masyarakat, bangsa dan internasional yang efektif.
f. Menurut Mary Parker Follet, manajemen SDM adalah seni untuk menyelesaikan
pegawai melalui orang lain.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa manajemen sumber daya manusia (SDM) adalah suatu
proses yang menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai,
buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktivitas organisasi
atau perusahaaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan.

2. Ruang Lingkup Manajemen Sumber Daya Manusia


Lingkup manajemen SDM meliputi semua aktifitas yang berhubungan dengan
sumber daya manusia baik dalam organisasi maupun perusahaan. Adapun ruanng
lingkup yang menjadi bahasan dalam manajemen SDM menurut Bernadin dan Russel
meliputi :
a. Rancangan organisasi
b. Rancangan performansi
c. Staffing
d. Pengembangan pegawai dan organisasi
e. Sistem reward, tunjangan-tunjangan dan pematuhan
f. Komunikasi dan hubungan masyarakat
Kegiatan-kegiatan utama yang tergolong kedalam keenam kelompok tersebut
dirinci sebagai berikut.
Rancangan Organisasi :
 Perencanaan sumber daya manusia Rancangan Performansi :
 Analisis pekerjaan  Penilaian manajemen
 Rancangan pekerjaan  Program peningkatan produktivitas
 Tim kerja (sistem sosioteknik)  Penilaian performansi yang
 Sistem informasi difokuskan pada klien
Pengembangan pekerja dan organisasi:
 Pengembangan/pengawasan
manajemen
 Perencanaan/pengembangan karier
Staffing:  Program-program
 Rekrut/interview/mempekerjakan pembinaan/asistensi pekerja
 Affirmative action  Pelatihan keterampilan non
 Pelayanan-pelayanan outpleacement manjemen
 Pengangkatan/orientasi  Program-program persiapan pensiun
 Metode-metode seleksi pekerja  Penelitian terhadap sikap
8

Sistem reward, tunjangan-tunjangan dan


pematuhan:
 Program-program keamanan
 Pelayanan-pelayanan kesehatan/medis
 Prosedur-prosedur pengaduan/disiplin Komunikasi dan hubungan masyarakat:
 Administrasi pengupahan/penggajian  Sistem-sistem informasi / laporan /
 Administrasi tunjangan asuransi catatan-catatan sumber daya manusia
 Rencana-rencanapembagian  Komunikasi/publikasi kerja
keuntungan / pensiunan  Sistem penyaranan
 Hubungan-hubungan kerja  Penelitian sumber daya manusia.

3. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia


Secara umum, fungsi manajemen sumber daya manusia meliputi :
1. Perencanaan
Perencanaan adalah usaha sadar dalam pengambilan keputusan yang telah
diperhitungkan secara matang tentang hal-hal yang akan dikerjakan di masa depan
dalam dan oleh suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang telah dirancang
sebelumnya.
Dalam hal melakukan persiapan dan seleksi tenaga kerja (presparation and
selection), proses persiapan diawali dengan perencanaan kebutuhan akan sumber daya
manusia dengan menentukan berbagai pekerjaaan yang mungkin timbul dan sangat
dibutuhkan. Ada dua faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan persiapan, yaitu
factor internal seperti jumlah kebutuhan karyawan baru, struktur organisasi,
departemen yang ada, dan lain-lain. Faktor eksternal seperti hokum ketenaga kerjaan,
kondisi pasar tenaga kerja, dan sebagainya.
2. Rekrutmen
Menurut Schermerhorn (1997), rekrutmen (recruitment) adalah proses penarikan
sekelompok kandidat untuk mengisi posisi yang lowong. Perekrutan yang efektif akan
menemukan orang –orang yang berkemampuan dan keterampilannya memenuhi
spesifikasi pekerja yang dibutuhkan.
3. Seleksi
Seleksi tenaga kerja adalah suatu proses menemukan tenaga kerja yang tepat dari
sekian banyak calon tenaga kerja yang ada. Tahap awal yang perlu dilakukan setelah
menerima berkas lamaran adalah melihat daftar riwayat hidup (curriculum
vitae/CV) milik pelamar. Kemudian dari CV pelamar ini, dilakukan penyortiran antara
pelamar yang akan di panggil dengan yang gagal memenuhi standar suatu pekerjaan.
Lalu berikutnya adalah memanggil kandidat terpilih untuk melakukan ujian test
tertulis, wawancara kerja/ interview dan proses seleksi lainnya.
4. Orientasi, Pelatihan dan Pengembangan
Pelatihan (training) merupakan proses pembelajaran yang melibatkan perolehan
keahlian, konsep, peraturan, atau sikap untuk meningkatkan kinerja tenaga kerja.
9

Menurut Pasal 1 ayat 9 Undang-Undang No. 13 Tahun 2003, pelatihan kerja adalah
keseluruhan kegiatan untuk memberi, memperoleh, meningkatkan, serta
mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas, disiplin, sikap, dan etos kerja pada
tingkat ketrampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan
dan pekerjaan. Pengembangan diartikan sebagai penyiapan individu untuk memikul
tanggung jawab yang berbeda atau yang lebih tinggi dalam perusahaan, organisasi,
lembaga atau instansi pendidikan.
5. Evaluasi Kinerja
Sebagai bagian dari fungsi manajemen, fungsi evaluasi tidaklah berdiri sendiri.
Fungsi-fungsi seperti fungsi pemantauan dan pelaporan sangat erat hubungannya
dengan fungsi evaluasi. Di samping untuk melengkapi berbagai fungsi di dalam
fungsi-fungsi manajemen, evaluasi sangat bermanfaat agar organisasi tidak
mengulangi kesalahan yang sama setiap kali.
6. Kompensasi
Kompensasi adalah pemberian balas jasa baik berupa uang atau barang kepada
karyawan sebagai imbal jasa (reward) yang diberikannya kepada perusahaan. Prinsip
kompensasi adalah adil dan layak sesuai prestasi dan tanggungjawab.
7. Pengintegrasian
Pengintegrasian adalah kegiatan untuk mempersatukan kepentingan perusahaan dan
kebutuhan karyawan, sehingga tercipta kerjasama yang serasi dan saling
menguntungkan.
8. Pemeliharaan
Pemeliharaan adalah kegiatan untuk memelihara atau meningkatkan kondisi fisik,
mental dan loyalitas karyawan agar tercipta kerjasama yang panjang.
9. Pemberhentian
Pemutusan hubungan kerja adalah pengakhiran hubungan kerja karena suatu hal
tertentu yang mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban antar pekerja dan
pengusaha. Sedangkan menurut Moekijat mengartikan bahwa pemberhentian adalah
pemutusan hubungan kerja seorang karyawan dengan suatu organisasi perusahaan.

4. Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia


Adapun tujuan manajemen sumber daya manusia adalah sebagai berikut :
1. Tujuan Sosial
Tujuan social manajemen sumber daya manusia adalah agar organisasi atau
perusahaan bertanggung jawab secara sosial dan etis terhadap keutuhan dan tantangan
masyarakat dengan meminimalkan dampak negatifnya.
2. Tujuan Organisasional
Tujuan organisasional adalah sasaran formal yang di buat untuk membantu organisasi
mencapai tujuannya.
3. Tujuan Fungsional
10

Tujuan fungsional adalah tujuan untuk mempertahankan kontribusi departemen


sumber daya manusia pada tingkat yang sesuai dengan kebutuhan organisasi
4. Tujuan Individual
Tujuan individual adalah tujuan pribadi dari tiap-tiap anggota organisasi atau
perusahaan yang hendak mencapai tujuan melalui aktivitasnya dalam organisasi.

5. Analisis Jabatan
Analisis jabatan adalah suatu proses untuk mempelajari dan mengumpulkan berbagai
informasi yang berhubungan dengan suatu jabatan. Untuk itu perlu mengetahui pekerjaan
apa saja yang harus dikerjakan, bagaimana mengerjakannya dan mengapa pekerjaan itu
harus dikerjakan. Dari analisis jabatan akan diperoleh uraian jabatan dan spesifikasi
jabatan. Uraian jabatan memuat keterangan yang lengkap, singkat, jelas dan konsisten
mengenai suatu jabatan.
Dalam hal proyek baru atau yang belum dapat melakukan analisis jabatan, dapat
menggunakan informasi jabatan kunci (key job) dari proyek lain yang mempunyai
jabatan sejenis dan menggunakan jasa ekspert dalam bidangnya.
Informasi analisis jabatan dapat berguna bagi perencanaan sumber daya manusia,
penarikan tenaga kerja, orientasi, pelatihan dan pengembangan, penilaian pelaksanaan dll.

6. Perencanaan Sumber Daya Manusia


Perencanaan SDM merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara sistematis untuk
meramalkan atau memperkirakan kebutuhan SDM dalam suatu bisnis perusahaan.
Perkiraan tentang kebutuhan tenaga kerja yang diperlukan perusahaan didasarkan pada
berbagai pertimbangan antara lain rencana produksi atau jasa yang dihasilkan sesuai
dengan jenis dan bidang investasi yang dijalankan. Setelah melakukan itu selanjutnya
diubah kedalam jumlah orang yang dibutuhkan untuk mengerjakan/melaksanakan
aktivitas tersebut. Untuk level manajerial biasanya jumlah pegawai disadarkan pada
jumlah jabatan yang tersedia dalam struktur organisasi perusahaan. Jika jabatan
manajerial sebanyak 12 jabatan maka jabatan yang diperlukan juga sebanyak 12 orang.
Sedangkan untuk jabatan operasional atau pelaksana dapat didasarkan pada beban
kerjanya.
Beban kerja adalah perbandingan antara beban kerja aktual dengan waktu waktu yaang
efektif. Beban kerja (BK) dapat dihitung dengan rumus :
BK = (BA : WK ) x 100%
Atau kebutuhan tenaga kerja (KTK) dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
KTK = (BK : WK )
11

7. Aspek Sumber Daya Manusia Dalam Studi Kelayakan Bisnis


Dalam setiap pelaksanaan ide usaha, kita pasti memerlukan adanya aspek sumber
daya yang akan menjalankan usaha atau ide menjadi usaha. Dalam beberapa
perencanaan sumber daya manusia, perlu menganalisis hal-hal berikut:
1. Desain pekerjaan
Setelah penentuan organisasi, maka kita akan menjalankan design pekerjaan apa saja
yang diperlukan untuk menjalankan organisasi. Perusahaan di bidang jasa akan sangat
berbeda dengan perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur, apalagi untuk
manufaktur teknologi tinggi.
2. Deskripsi pekerjaan
Deskripsi pekerjaan wajib dilakukan menggingat fungsi setiap departemen harus jelas,
tidak terjadi tumpang tindih dalam kegiatan pekerjaan dan menghindari adanya
pengulangan pekerjaan yang sama oleh bagian yang berbeda.
3. Job value
Tujuan dari job value adalah penentuan nilai jabatan dengan kapasitas atas orang yang
diperlukan. Nilai jabatannya akan dihubungkan dengan penghasilan yang akan diterima
dengan tunjangan-tunjangan yang akan diterima, termaksud juga kesempatan jenjang
karier.
4. Kapasitas Sumber Daya Manusia
Kapasitas akan menentukan produktivitas dan profitabilitas perusahaan, kapasitas yang
sesuai dengan kemampuan produksi perusahaan menjadi sanggat penting.
5. Recruitment
Pencarian sumber daya manusia menjadi penting karena disinilah dimulainya tahapan
pertama penggenalan usaha kita. Sumber daya yang tepat akan bertumbuh di posisi
yang tepat dalam organisasi yang tetap. Perusahaan akan menentukan kriteria
penyeleksian karyawan baru baik untuk nilai indeks prestasi waktu kuliah, harus lulus
psikologi test dan wawancara serta harus lulus test kesehatan.
Dalam rekrutmen perusahaan juga harus menganut beberapa hal yang harus
diperhatikan seperti misalnya:
a. Pemberian kesempatan yang sama untuk semua golongan dan ras.
b. Pemberian kesempatan kepada kelompok wanita untuk bisa serta kerja dengan
kaum pria.
c. Memperhatikan himbauan pemerintah setempat untuk mempekerjakan karyawan
yang berasal dari daerah setempat.
6. Productivity
Setelah seseorang bergabung dalam organisasi, maka produktivitas menjadi perhatian
kita, karena kontribusi positif daripada setiap individu akan menghasilkan organisasi
yang positif dan bertumbuh.
12

Sejalan dengan kapasitas yang sesuai, maka produktivitas menjadi penting karena
pengukuran produktivitas harus terpenuhi agar perusahaan bisa melaksanakan efisiensi
kerja.
7. Training and Development
Sejalan dengan tuntutan lingkungan dan perkembangan teknologi, maka setiap sumber
daya semestinya diberikan pelatihan dan pengembangan yang sesuai dengan tuntutan
jaman dan pekerjaan. Pelatihan dan pengembangan juga membawa apresiasi kepada
sumber daya manusia karena merasa dihargai dan dibimbing.
Pelatihan bisa diberikan dalam bentuk soft skill dan hard skill. Soft skill adalah
pelatihan untuk memperkaya pengetahuan karyawan akan hal-hal yang berhubungan
dengan personal karyawan seperti motivasi.
Hard skill lebih kepada pelatihan yang berhubungan langsung dengan pekerjaan agar
bisa bekerja lebih lagi dari waktu ke waktu.
8. Performance Appraisal
Biasanya dalam masa setahun, setiap karyawan akan mengalami masa-masa konsultasi
dengan mendapatkan umpan balik dari kinerja yang dicapai selama masa waktu tertentu.
Dalam penilaian karyawan ini, yang dinilai tidak semata-mata pencapaian hasil
kuantitatif tapi juga faktor-faktor proses dan kuantitas lainnya. Yang akan dinilai ada
faktor kepuasan konsumen, cara manajemen dan juga kerjasama team.
9. Compensation and Benefit
Dalam setiap industri pasti terdapat struktur kompetisi yang akan diberikan kepada
karyawannya yang terbaik. Selain gaji dasar, perusahaan juga akan memberikan
tunjangan-tunjangan yang disesuaikan dengan tingkat jabatan dan kompetisi di pasar.
Biasanya juga karyawan yang berprestasi bagus akan diberikan bonus pada akhir tahun.
10. Career Planning
Selain pengembangan akan kemampuan karyawan, perlu diperhatikan juga
pengembangan karir yang akan dicapai karyawan. Sebelum penentuan karir, perusahaan
biasanya juga akan mengkategorikan karyawan kedalam beberapa kelompok.
Kompensasi dan tunjangan-tunjangan bukan satu-satunya yang dicari karyawan, mereka
juga ingin mencapai kemajuan untuk dipromosikan ke jabatan yang semakin tinggi
maka diperlukan sebuah perencanaan karir yang lebih jelas untuk setiap individu yang
ada dalam perusahaan khususnya untuk karyawan yang sangat bagus.
11. Retrenchment (penghematan)
Setelah seorang karyawan berbakti dalam waktu tertentu, maka karyawan juga akan
memasuki tahapan berpisah yakni pension. Dalam hal pemutusan hubungan kerja ini,
perusahaan semestinya memberikan kompensasi yang sesuai baik itu uang jasa maupun
uang pisah sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.
Dalam rangka mengembangkan dan mempertahankan karyawan agar karyawan tidak
mudah tertarik untuk pindah kerja ke perusahaan lain, selain memberikan kompensasi
dan tunjangan, karyawan juga bisa di motivasi.
13

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengertian manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses yang menangani
berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja
lainnya untuk dapat menunjang aktivitas organisasi atau perusahaaan demi mencapai tujuan
yang telah ditentukan.Ruang lingkup yang menjadi bahasan dalam manajemen SDM
menurut Bernadin dan Russel meliputi : Rancangan organisasi, rancangan performansi
staffing, pengembangan pegawai dan organisasi, sistem reward, tunjangan-tunjangan dan
pematuhan, komunikasi dan hubungan masyarakat.
Fungsi manajemen sumber daya manusia meliputi : perencanaan, rekrutmen, seleksi,
orientasi, pelatihan dan pengembangan, evaluasi kinerja, kompensasi, pengintegrasian,
pemeliharaan, dan pemberhentianTujuan dari manajemen sumber daya manusia meliputi
tujuan sosial, tujuan organisasional, tujuan fungsional, dan tujuan individual
Analisis jabatan adalah suatu proses untuk mempelajari dan mengumpulkan berbagai
informasi yang berhubungan dengan suatu jabatan. Setiap perusahaan pasti memiliki tujuan
perusahaan yang ingin dicapai dan ini akan lebih mudah tercapai apabila memenuhi kaidah-
kaidah atau tahapan dalam proses manajemen.
Masing-masing fungsi tidak dapat berjalan sendiri-sendiri akan tetapi harus dilaksanakan
secara berkesinambungan, karena kaitan antara satu fungsi dengan fungsi yang lain
sangatlah erat Aspek manajemen dapat mengkoordinasikan dengan benar dan baik antara
sumber daya ekonomi yang dipunyai dengan kebutuhan kegiatan-kegiatan proyek, agar
proyek dapat diselesaikan dan beroperasi sebagaimana diharapkan.

B. Saran
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak kesalahan dan
jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman
pada banyak sumber serta kritik yang membangun dari para pembaca.
14

DAFTAR PUSTAKA
Jakfar, Kasmir. 2003. Study Kelayakan Bisnis. Prenada Media: Jakarta Timur

Syukur, H. Fatah. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia Pendidikan. Pustaka Rizki Putra :

Semarang

Teguh Sulistiyani, Ambar, dan Rosidah. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Graha Ilmu :

Yogyakarta

https://sumartikasari.blogspot.com/2015/10/makalah-aspek-manajemen.html

https://dwiagiarti.blogspot.com/2019/10/aspek-sumber-daya-manusia-dalam-studi.html

http://www.makalah.co.id/2015/10/makalah-manajemen-sumber-daya-manusia.html

Anda mungkin juga menyukai