Anda di halaman 1dari 2

ESSAY

“Hak Asasi Manusia Sebagai Dasar Kebijakan Negara”

Hak Asasi Manusia atau HAM merupakan hak istimewa yang melekat pada setiap umat
manusia di dunia secara individu. HAM digambarkan sebagai hak yang dikaruniai langsung
oleh Tuhan Yang Maha Esa sejak pertama kali manusia itu memiliki nyawa, dan kemudian
lahir di dunia. Namun pada hakikatnya sebelum HAM menjadi hal yang universal seperti saat
ini, manusia dihadapkan oleh tantangan-tantangan dalam perjuangannya menyuarakan HAM.
Perbudakan, peperangan, genosida merupakan sedikit dari berbagai macam contoh
pelanggaran HAM yang dialami manusia sebelum pada akhirnya HAM menjadi hal yang
dideklarasikan secara mendunia melalui Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia yang
diumumkan oleh Majelis Umum PBB pada tanggal 10 Desember 1948. Terdapat 30 ayat
yang terkandung dalam Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia, yang secara garis besar
digambarkan sebagai berikut :
1. Kemerdekaan dan kesetaraan hak-hak bagi seluruh umat manusia sejak pertama kali
dilahirkan.
2. Setiap umat manusia dikaruniai kebebasan dengan tidak ada pengecualian apa pun,
seperti pembedaan ras, warna kulit, jenis kelamin, bahasa, agama, politik atau
pandangan lain, asal-usul kebangsaan atau kemasyarakatan, hak milik,kelahiran
ataupun kedudukan lain.
3. Setiap orang berhak atas kehidupan dan keselamatan individu.
4. Perlindungan terhadap kekerasan dan pembunuhan kepada setiap individu.
5. Kesetaraan umat manusia di mata hukum dan berhak mendapatkan perlindungan
hukum.
6. Hak-hak atas property dan harta benda milik pribadi yang tidak dapat diganggu oleh
orang lain.
7. Kebebasan untuk diam,menetap,bergerak, bertempat tinggal di setiap batas-batas
negara di seluruh dunia, meliputi suaka untuk perlindungan.
8. Hak untuk menikah dan berkeluarga.
9. Hak beribadah dan beragama.
10. Hak dalam kebebasan berpendapat tanpa paksaan dan diskriminasi.
Dari ayat-ayat tersebut terdapat 6 pengelompokan penting dalam HAM yaitu hak-hak
pribadi,hak-hak ekonomi, hak atas keadilan hukum, hak politik, hak sosial dan budaya, dan
hak dalam peradilan.
Atas dasar Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia oleh Majelis Umum PBB, setiap
negara di dunia wajib melindungi HAM masyarakatnya sesuai dengan yang telah dijabarkan
dalam ayat-ayat tersebut tanpa pengecualian. Karena itu setiap negara khsusnya Indonesia
memiliki kebijakan-kebijakan dan dasar negara yang menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia
sebagai jaminan terhadap masyarakatnya. Bagi negara Indonesia, Hak Asasi Manusia sudah
terkandung ke dalam dasar negara yaitu Pancasila pada tanggal 1 Juni 1945 bahkan sebelum
HAM dideklarasikan secara universal. Setiap sila yang terkandung dalam Pancasila memiliki
nilai-nilai Hak Asasi Manusia didalamnya, seperti pada Sila pertama yaitu Ke-Tuhanan yang
Maha Esa, dimana setiap masyarakat Indonesia memiliki kebebasan dalam beribadah dan
memeluk agama yang diakui oleh negara. Sila kedua Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab,
dimana negara mengakui nilai kemanusiaan harus ditegakkan secara adil dan beradab dan
setiap masyarakatnya wajib untuk saling menghargai HAM masyarakat lain. Pada sila ketiga
yaitu Persatuan Indonesia menggambarkan bahwa seluruh umat manusia memiliki kebebasan
untuk bernegara. Dalam Sila keempat yaitu Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawarataan Perwakilan, di dalam sila ini menggambarkan pada
kebebasan berpendapat yang dimiliki oleh setiap masyarakat Indonesia dan juga perlakuan
hukum untuk masyarakat haruslah penuh Hikmat dan juga Bijak. Pada sila terakhir adalah
Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indoneisa, dimana setiap masyarakat Indonesia berhak
diperlakukan secara adil baik di hadapan hukum maupun pada lingkungan sosial.
Negara Kesatuan Republik Indonesia juga mengamalkan perlindungan terhadap HAM
yang terkandung di dalam Pancasila kedalam Batang Tubuh Undang-Undang Dasar. Seperti
persamaan kedudukan dan keadilan di mata hukum yang terkandung ke dalam UUD Pasal 27
ayat 1. Kemerdekaan untuk berserikat berkumpul dan juga berpendapat yang terkandung
dalam UUD Pasal 28, kebebasan memeluk agama dan beribadah yang terkandung dalam
UUD Pasal 29. Selain itu, Indonesia juga memiliki semboyan Bhineka Tunggal Ika yang
berarti bermacam-macam tetapi tetap satu, yang membuktikan Indonesia adalah negara yang
menghormati HAM seluruh umat manusia tanpa membeda-bedakan suku,ras,gender,warna
kulit, dan juga agama setiap masyarakatnya. Akhir kata dapat disimpulkan bahwa Hak Asasi
Manusia merupakan hak istimewa yang melekat seumur pada seluruh umat manusia di dunia
sejak ia lahir. Setiap negara wajib mengamalkan dan menjunjung tinggi HAM sebagai dasar
dari kebijakan negara sebagai bentuk proteksi HAM yang dimiliki oleh setiap masyarakatnya.

Anda mungkin juga menyukai