BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ....................................................................................................................... i
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................ ii
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Ruang Lingkup ..........................................................................................................................
2.2 Tujuan Kebugaran Jasmani ....................................................................................................
2.3 Faktor Penunjang Kebugaran Jasmani ..................................................................................
2.4 Komponen Komponen Kebugaran Jasmani ..........................................................................
2.5 Pengertian Senam Ritmit......................................................................................................
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan ..............................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
akan tetapi nilai kebugaran jasmani tiap-tiap orang berbeda-beda sesuai dengan
Physical Fitness) dan kelompok yang berhubungan dengan ketrampilan (Skill Related
Physical Fitness).. Kebugaran Jasmani yang di miliki setiap orang berbeda-beda. Hal ini
Komponen Jasmani dibagi atas dua yaitu, Komponen Jasmani yang berkaitan
dengan Kesehatan dan Komponen Jasmani yang berkaitan dengan Keterampilan. Semua
bentuk kegiatan manusia memerlukan dukungan kemampuan fisik, oleh karena itu
kemampuan fisik merupakan faktor dasar (fundamental factor) untuk setiap aktivitas
manusia. Untuk menjalankan tugas sehari-hari, seseorang minimal memiliki kemampuan
fisik yang selalu mampu mendukung tuntutan aktivitas itu dan lebih baik lagi bila memiliki
B. Rumusan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
A. Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Pendiidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk
sepak bola, bola basket, bola voli, tenis meja, tenis lapangan, bulu tangkis, dan beladiri, serta
aktivitas lainnya
3. Aktivitas senam meliputi: ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa alat, ketangkasan
4. Aktivitas ritmik meliputi: gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam aerobic serta aktivitas
lainnya
5. Aktivitas air meliputi: permainan di air, keselamatan air, keterampilan bergerak di air, dan
khususnya yang terkait dengan perawatan tubuh agar tetap sehat, merawat lingkungan yang
sehat, memilih makanan dan minuman yang sehat, mencegah dan merawat cidera,
mengatur waktu istirahat yang tepat dan berperan aktif dalam kegiatan P3K dan UKS.
Aspek kesehatan merupakan aspek tersendiri, dan secara implisit masuk ke dalam semua
aspek.
berhubungan dengan konsep kebugaran jasmani dalam kehidupan sehari-hari terdiri dari
keseimbangan yang dapatdilakukan dengan cara yang mudah dan murah, namun
menghasilkan kebugaranyang maksimal apabila dilakukan dengan benar, teratur, dan dalam
1.Kekuatan (Strength)
dimanakita harus mengangkat, mendorong, atau menarik suatu beban. Beban itu
bisaberasal dari anggota tubuh kita sendiri (external resistance). Agar hasilnya baik,latihan
tahanan harus maksimal untuk menahan beban tersebut dan beban harussedikit demi
sedikit bertambah berat agar perkembangan otot meningkat. Bentuklatihannya antara lain :
mengangkat barbell, dumbell, weight training (latihan beban),dan latihan dengan alat-alat
menggunakan per (spring divices).Kekuatan otot merupakan komponen yang sangat penting
guna meningkatkankondisi fisik secara keseluruhan. Manfaat kekuatan bagi tubuh adalah :a.
Sebagai penggerak setiap aktivitas fisik,b. Sebagai pelindung dari kemungkinan cederac.
Dengan kekuatan akan membuat orang berlari lebih cepat, melempar ataumenendang lebih
jauh dan efisien, memukul lebih keras, dan dapat membantumemperkuat stabilitas sendi-
sendi.
Latihan kekuatan dengan beban tubuh kita sendiri (internal resistance) antara lain :
b) Cara melakukan :
· Tidur telungkup, kedua kaki rapat lurus ke belakangdengan ujung kaki bertumpu pada
lantai.
· Kedua telapak tangan menapaklantai di samping dada, jari-jari menghadap ke depan, siku
ditekuk.
· Angkat badan ke atas hingga kedua tangan lurus, sementara posisi kepala,badan, dan kaki
· Badan diturunkan kembalidengan cara menekuk lengan, sementara posisi kepala, badan,
b. Cara melakukan :
· Sikap awal : bergantung pada palang tunggal, jarakkedua tangan selebar bahu, posisi
badan, dan kaki tetap lurus. 4)Gerakan ini dilakukan berulang-ulang sampai tidak kuat.
· Sikap awal tidur terlungkup, kedua kaki rapat lurus kebelakang, kedua tangan dengan jari-
· Angkat badan ke atassampai posisi dada dan perut tidak lagi menyentuh lantai , kedua
Pembina/ pelatih, program, yang tersusun secara sistimatis, penghargaan, dana yang
bahwa faktor yang dominan berpengaruh terhadap kesegaran jasmani, antara lain faktor
postur tubuh, kerja faal tubuh, psikologi dan faktor penunjang . Menurut Yunusul Hairy
dasar yaitu :
keturunan yang kita miliki, yang diwarisi dari kedua orang tua, tingkat kesegaran jasmani
keseluruhan.
b. Kesegaran Dinamik (Dynamic Fitness) variabelnya lebih banyak yang digunakan untuk hal-
hal yang mengarah kepada kesiapan dan kapasitas tubuh untuk bergerak dan bertindak
dalam tingkatan tertentu sesuai dengan situasi yang dihadapi yang keduanya sama. Secara
Menurut Djoko Pekik Irianto (2004: 16) bahwa keberhasilan untuk mencapai
kebugaran ditentukan oleh kualitas latihan meliputi : tujuan latihan, pemilihan model latihan,
sarana latihan dan dosis latihan konsep FIT (Frequency, Intensit , and time).
Frequency adalah unit latihan persatuan waktu, latihan 3-5 kali per minggu, .Intensity
Secara ilmu keolahragaan kebugaran jasmani berarti "memiliki taraf kemampuan fisik dan
kesehatan untuk melaksanakan aktivitasnya dengan baik". Aktivitas yang dimaksud disini
adalah aktivitas sehari-hari sesuai dengan bidang yang ditekuni masing-masing individu.
Setiap bidang pekerjaan, masing-masing memiliki beban fisik yang berbeda. Kita
tidak membandingkan kerja atlit dengan seorang sekretaris misalnya, atau seorang tukang
bangunan dengan manager bank. Semuanya memiliki ukuran beban fisik masing-masing
Dalam konsep kebugaran jasmani seseorang akan dikatakan bugar jika ia mampu
melaksankan aktivitas sehari-harinya tanpa mengalami kelelahan yang berarti. Ciri orang
yang tidak kelelahan itu adalah mampu melaksanakan tugas berikutnya, apakah itu hanya
bersantai, melakukan hobi, berkumpul bersama keluarga dll. Jadi orang yang bugar itu
1. Kecepatan
Kecepatan (speed) adalah kemampuan berpindah dari satu tempat ke tempat lain
dalam waktu yang sangat singkat. Kecepatan bersifat lokomotor dan gerakannya bersifat
siklik, artinya satu jenis gerak yang dilakukan berulang-ulang seperti lari atau kecepatan
Kecepatan dalam hal ini lebih mengarah pada kecepatan otot tungkai dalam bekerja. Contoh
latihannya adalah
· lari cepat 50 m
2. Kelincahan
Kelincahan (agility) adalah kemampuan untuk mengubah arah atau posisi tubuh
dengan cepat dilakukan bersama-sama dengan gerakan lainnya. Bagi pelajar sekaligus
Kelincahan bagi pelajar menjadi ciri khas dalam bertindak. Kelincahan dapat diprioritaskan
dalam latihan bagi masyarakat untuk melatih kebugaran jasmaninya. Kelincahan dapat
dilatih dengan lari cepat dengan jarak sangat dekat, kemudian berganti arah. Contoh
latihannya adalah
· lari zig-zag
· lari bolak-balik 5 m
· lari bolak-balik 10 m
· lari angka 8
3. Kekuatan
Kekuatan atau strength merupakan kemampuan yang dikeluarkan oleh otot untuk
menahan suatu beban. Kekuatan otot adalah daya penggerak dalam setiap aktivitas,
mengurangi risiko terjadi cedera, menunjang efisiensi kerja, dan memperkuat stabilitas
· Press
· Curl
4. Daya Tahan
Daya tahan atau endurance merupakan kemampuan kerja otot dalam waktu yang
cukup lama. Dalam latihan daya tahan, terjadi pengembangan dan peningkatan stabilitas
jantung dan paru-paru. Terdapat dua unsur daya tahan yang perlu ditingkatkan, yaitu:
Kelentukan atau flexibility berhubungan dengan keberadaan ruang gerak persendian dan
elastisitas otot yang lebih luas. Kelentukan adalah kemampuan menggerakkan persendian
dan otot pada seluruh ruang geraknya. Manfaatnya, mengurangi kemungkinan terjadinya
cedera pada persendian dan otot saat melakukan latihan, menunjang efisiensi gerak tubuh,
dan memperbaiki komposisi tubuh. Gerakan latihan kelentukan yang berkaitan dengan
pengembangan postur tubuh
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kesegaran jasmani seseorang, salah
satunya yaitu melalui aktivitas jasmani. Dengan demikian pendidikan jasmani dapat
digunakan sebagai bentuk kegiatan siswa dalam upaya menjaga dan meningkatkan
kesegaran jasmani.
2. Dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani sangat diperlukan adanya model dan
variasi pelajaran. Untuk itu pengajar sebaiknya dapat membuat model ataupun modifikasi
pembelajaran, salah satunya adalah model pembelajaran dengan pendekatan bermain.
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Olahraga adalah proses sistematik yang berupa segala kegiatan atau segala usaha yang dapat
mendorong, mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmani dan rohani seseorang sebagai
anggota masyarakat berupa permainan, pertandingan, dan prestasi puncak. Olahraga merupakan salah
satu kegiatan yang bermanfaat. Manfaat yang didapat dari berlohraga antara lain: memperlancar
metabolisme tubuh, meningkatkan kebugaran jasmani, mengurangi risiko berbagai penyakit, menjaga
berat badan, meningkatkan kapasitas otak dan mengurangi stress. Berbagai manfaat olahraga yang
telah disebutkan erat kaitannya dengan kesehatan jasmani maupun rohani seseorang yang
melakukannya. Kesehatan jasmani yang dimaksud berupa kesehatan organ tubuh, sistem organ dan
berbagai komponen biologis lainnya. Sedangkan kesehatan rohani berkaitan dengan kesehatan
kejiwaan seseorang.
Saat ini kegiatan berolahraga di kalangan masyarakat jarang dilakukan. Dari fakta yang ada,
dapat diketahui bahwa minat seseorang untuk berolahraga sangat minim terlebih bagi seseorang
dengan aktivitas yang padat. Apabila dilihat pada ruang lingkup yang lebih sempit yaitu di kalangan
pelajar, kegiatan olahraga juga jarang dilakukan. Normalnya di kalangan pelajar, olahraga dilakukan
paling tidak satu minggu sekali dengan waktu rata-rata. Padahal, untuk menjaga tubuh agar tetap
sehat dan bugar dibutuhkan kegiatan olahraga secara rutin minimal 3 minggu sekali. Minimnya
kegiatan olahraga yang dilakukan oleh masyarakat khususnya pelajar disebabkan oleh beberapa
alasan, antara lain: Waktu luang untuk berolahraga yang minim, Gerakan olahraga yang seringkali
monoton, Gerakan olahraga yang membuat lelah bagi orang yang jarang melakukan.
Dari berbagai alasan minimnya kegiatan berolahraga tersebut perlu adanya alternatif sebagai
media berolahraga yang menyenangkan. Alternatif tersebut adalah melalui senam ritmik.
B. Rumusan Masalah
PENDAHULUAN
A. Pengertian Senam Ritmik
Senam ritmik atau disebut juga senam irama, yaitu gerakan yang dilakukan dengan iringan
musik atau latihan bebas yang dilakukan secara berirama. Senam ritmik dapat dilakukan tanpa alat
maupun dengan alat yang dipegang seperti bola, tali, tongkat, simpai, dan ganda. Senam ritmik
menuntut kepala, lengan, togok, dan kaki bergerak selaras dengan irama yang mengiringi.
Senam mulai dikenal di Indonesia pada tahun 1912, ketika senam pertama kali masuk ke
Indonesia pada jaman penjajahan Belanda. Masuknya olahraga senam ini bersamaan dengan
ditetapkannya pendidikan jasmani sebagai pelajaran wajib di sekolah-sekolah. Dengan sendirinya
senam sebagai bagian dari penjaskes juga diajarkan di sekolah. Senam yang diperkenalkan pertama
kali pada waktu itu adalah senam sistem Jerman. Sistem ini menekankan pada kemungkinan-
kemungkinan gerak yang kaya sebagai alat pendidikan. Lalu pada tahun 1916 sistem itu digantikan
oleh sistem Swedia (yang menekankan pada manfaat gerak), sebuah sistem yang dibawa dan
diperkenalkan oleh seorang perwira kesehatan dari angkatan laut kerajaan Belanda, bernama Dr. H. F.
Minkema. Lewat Minkema inilah senam di Indonesia mulai tersebar, terutama ketika ia pada 1918
membuka kursus senam swedia di kota Malang untuk tentara dan guru. Namun demikian, cikal bakal
penyebaran olahraga senam dianggap berawal dari Bandung. Alasannya, sekolah pertama yang
berhubungan dengan senam didirikan di Bandung, ketika pada thun 1922 di buka MGSS (Militaire
Gymnastiek en Sporschool). Mereka yang lulus dari sekolah tersebut selanjutnya menjadi instruktur
senam Swedia di sekolah-sekolah. Melihat perkembangannya yang baik, MGSS kemudian membuka
cabang-cabangnya antara lain di Bogor, Malang, Surakarta, Medan dan Probolinggo.
Masuknya Jepang ke Indonesia pada tahun 1942 merupakan akhir dari kegiatan senam yang
berbau barat di Indonesia. Jepang melarang semua bentuk senam di sekolah dan di lingkungan
masyarakat, digantikan oleh “Taiso”. Taiso adalah sejenis senam pagi (berbentuk kalestenik) yang
harus dilaksanakan di sekolah-sekolah sebelum pelajaran dimulai, dengan iringan radio yang
disiarkan secara serentak. Sebelum dan sesudahnya, murid-murid diharuskan memberi hormat kepada
kaisar Jepang, Caranya, dengan aba-aba yang dikumandangkan yang berbunyi “sei kei rei,” semua
murid harus membungkuk dalam-dalam menghadap utara (Tokyo) di mana kaisar Tenno Heika
bersemayam. Jaman Taiso tidak berlangsung lama. Pada jaman kemerdekaan senam yang diwajibkan
Jepang ditentang di mana-mana. Dengan penolakan ini, semua warisan pemerintah Belanda akhirnya
dipakai kembali di sekolah-sekolah.
2. Sejarah Senam Ritmik
Dr. Kenneth Cooper memperkenalkan kebugaran aerobic pada dunia pada tahun 1960-an. Pada
tahun 1970-an tarian aerobic menjadi berubah sejak tarian yang populer. Pada saat itu, sekelompok
orang mempelajari tarian dalam jangka waktu sekitar enam sampai delapan minggu. Tarian – tarian
ini diadakan di gereja , pusat rekreasi, klub kebugaran dan juga sekolah . Pada era ini, aerobic telah
jauh berkembang pesat dan berbeda. Sekarang aerobic bisa dilakukan secara individu dengan
menirukan gerakan senam yang terdapat dalam Video Senam Aerobic.
Aerobic yang dilakukan pada saat ini tidak seperti tarian. Pada saat ini, aerobic mempunyai
gerakan yang tersusun, tapi penampilannya tidak terpaku pada musik. Sebagai tambahan pula, konsep
aerobik ini telah meluas dengan adanya berbagai macam jenis latihan seperti halnya latihan dengan
kursi, low impact, high / low impact, step dan juga slide aerobic. Orang – orang telah mengetahui
bahwa aerobik menolong mereka berpenampilan lebih baik dan merasa lebih baik dengan
mendapatkan kesenangan dan kesehatan.
1. Kelentukan
Gerakan-gerakan dalam senam ritmik membutuhkan kelentukan tubuh, misalnya pada saat
harus melakukan gerakan tangan ke atas, memutar pinggul, atau memutar pergelangan tangan. Semua
dapat dilakukan dengan mudah.
2. Keseimbangan
Keseimbangan tubuh sangat diperlukan dalam senam ritmik. Hal ini untuk mendukung pada
saat melakukan gerakan dengan mengangkat satu kaki, atau pada saat beralih dari gerakan satu
kegerakan yang lainnya. Semua itu membutuhkan keseimabangan badan agar dalam melakukan
gerakan tidak sampai jatuh.
3. Keluwesa
Dalam melakukan senam ritmik, seseorang harus luwes dalam melakukan gerakan-gerakannya.
Untuk itu seorang peserta senam ritmik dituntut mempunyai keluwesan dalam gerakannya.
4. Fleksibilitas
Seorang pesenam ritmik harus mempunyai fleksibilitas. Agar gerakan-gerakan yang dilakukan
selalu ccocok dengan tubuh, kelanjutan gerakan itu sendiri dan cocok dengan irama music yang
mengiringinya.
5. Kontinuitas
Seorang pesenam ritmik harus dapat melakukan gerakan-gerakan mulai dari gerakan awal
senam ritmik hingga selesai.
Seorang pesenam ritmik harus dapat melakukan gerakan yang tepat dengan irama yang
mengiringinya. Sehingga bagaimanapun gerakan yang harus dilakukan tidak kelihatan atau terasa
janggal. Orang lainpun merasa enak melihatnya karena gerakan-gerakan yang dilakukan oleh peserta
senam selalu tepat dengan alunan musik yang mengiringi.
Dengan irama kita perlu menguasai teknik gerakan pada senam irama agar mencapai gerakan
yang serasi dan bermanfaat bagi jasmani dan rohani.Hal ini sesuai dengan tujuan senam yaitu
membentuk keindahan tubuh, kebugaran dan kekuatan. Ada tiga hal yang harus ditekankan pada
senam irama, yaitu :
a. Ketepatan musik/irama
b. Kelentukan (fleksibilitas)
c. Kontinuitas gerakan
2. Senam ritmik yang berasal dari seni musik dipelopori oleh seorang guru musik.
Dipelopori oleh Jacques Dalcrose, seorang guru musik yang ingin menyatakan lagu-lagu
dalam bentuk gerakan. Dalam sistemnya sudah tentu lebih mementingkan musik dari pada gerakan.
a. Dressur
b. Prestasi olahraga
E. Macam-macam Langkah
Gunakan irama 2/4 (dd), 3/4 (ddd), 4/4 (dddd) diambil sikap tegak, langkah kaki kiri, kedua
lengan lepas di samping badan. Pada bilangan “satu” langkahkan kaki kanan ke depan dengan
meletakkan tumit di depan telapak kaki kiri lalu baru ujung jari kaki yang terakhir. Bilangan “dua”
ganti langkah kaki kiri. Ingat, di dalam melangkah lutut harus mengeper, tumit harus dijatuhkan.
Sikap tegak langkah kaki kiri. Pada bilangan “satu” langkahkan kaki kiri ke depan. Bilangan
“dua” kaki kanan melangkah dan letakkan telapak-telapak kaki kanan sejajar dengan telapak kaki kiri,
lutut mengeper.Berikutnya ganti kaki kanan melangkah, kiri rapat, ngeper.Lebih tepat gunakan irama
3/4 (ddd) dan 4/4 (dddd).
Sikap tegak langkah kaki kiri. Pada bilangan “satu” langkahkan kaki kiri ke depan. Pada
bilangan “dua” kaki kanan menyusul dan sebelum kaki kanan menapak (masih angkat tumit) kaki kiri
mundur diikuti kaki kanan menapak (masih angkat tumit) kaki kiri mundur diikuti kaki kanan mundur
merapat tetapi tidak ada saat berhenti. Irama 3/4 (ddd) dan 4/4 (dddd).
Untuk memudahkan belajar galoppas ini langkah bijtrekpas sampai lancer baru ke galoppas
yang sebenarnya. Sikap tegak kaki kanan. Pada bilangan “satu” langkahkan kaki kanan. Bilangan
“dua” kaki kiri menyusul dan bersama-sama kaki kanan melangkah lagi (satu-hep-dua). Selanjutnya
langkahkan kaki kiri disusul langkah kaki kanan, kemudian langkah kaki kiri lagi. Irama 3/4 (ddd)
atau 4/4 (dddd).
Harus menggunakan irama 3/4 (ddd). Sikap tegak langkah kaki kanan. Pada bilangan “satu”
langkahkan kaki kanan lebar ke depan (selebar langkah normal). Bilangan “dua” langkahkan kaki
setengah langkah dan angkat tumit. Bilangan “tiga” langkahkan kaki kanan setengah langkah dan
angkat, selanjutnya ganti mulai kiri.Koreksi: lutut jangan ditekuk, pandangan ke depan.
Sikap tegak anjur kiri. Pada bilangan “satu” silangkan kaki kiri di muka kaki depan. Bilangan
“dua” kaki kanan langkah ke samping kanan. Kruipas: dapat mengambil sikap tegak langkah. Irama
2/4 (dd).
7. Langkah samping (zijpas)
Sikap tegak langkah kaki kanan. Pada bilangan “satu” langkahkan kaki kanan ke samping
kanan. Bilangan “dua” langkahkan kaki kiri rapatkan kaki kanan (langkah rapat-samping rapat). Irama
2/4 (dd).
Sikap tegak langkah kaki kanan. Pada bilangan “satu” langkahkan kaki kanan ke depan.
Bilangan “dua” tepat saat mengucapkan “du” putar kaki kiri dan bersama-sama dengan “a” letakkan
kaki kiri dan langkahkan kaki kanan ke depan dengan cepat. Langkah berikutnya mulai dengan kaki
kiri. Irama 4/4 (dddd) atau 2/4 (dd).
Sikap tegak langkah kaki kiri. Pada bilangan “satu” langkahkan kaki kiri ke depan. Bilangan
“dua” angkat kaki kanan hingga sikap paha kurang lebih 90º (kiri-kanan-kanan-kiri). Irama 4/4 (dddd)
atau 2/4 (dd).
Sikap tegak langkah kaki kiri. Pada bilangan “satu” langkahkan kaki kiri ke depan, kaki kanan
angkat. Bilangan “dua” (langkah) letakkan kaki kanan ke tempat semula, angkat kaki kiri. Latihan
mulai dari kaki kanan pula. Langkah pantul ini bisa dikerjakan, ke samping dan samping ke samping
silang. Sikap: tegak langkah kaki kiri. Pada bilangan “satu” langkahkan kaki kanan ke samping kanan
kaki kiri. Angkat. Irama 4/4. Variasi I: muka-belakang-kiri-kanan. Variasi II: muka-belakang-
samping-silang.
Sikap tegak langkahkan kaki kiri. Pada bilangan “satu” angkat kaki kiri, tekuk pada paha
silangkan paha kiri di depan kaki kanan. Bilangan “dua” letakkan kaki kiri. Bilangan “tiga” dan
“empat” ganti kaki kanan. Irama 2/4,4/4.
Sikap langkah kaki kiri. Pada bilangan “satu”angkat dan langkahkan kaki kiri ke samping kiri.
Bilangan “dua”putar badan 180° ke kiri dan lanhkahkan kaki kanan, hingga menghadap ke arah
sebaliknya. Bilangan “tiga”putaran dilanjutkan, angkat kaki kiri dengan putaran melalui belakang kaki
kiri diletakan di samping kaki kanan kembali ke hadap semula. Jika mulai dengan tegak anjur, maka
pada bilangan “satu” kaki kiri tinggal memegang mengangkat pada “sa” dan diletakan lagi pada “tu”
(angkat – putar – samping –belakang ).
10. Menyehatkan mental.
Senam ritmik terdiri dari beberapa tahapan gerakan, yaitu gerakan pemanasan, gerakan inti dan
gerakan pendinginan. Masing-masing tahapan gerakan dalam senam ritmik tentu saja memberikan
manfaat yang berbeda.
1. Gerakan Pemanasan
Gerakan pemanasan terdiri dari beberapa gerakan seperti menggelengkan kepala ke arah kiri
dan arah kanan dan juga gerakan jalan ditempat. Gerakan pemanasan dalam senam ritmik bermanfaat
untuk mempersiapkan kondsi tubuh baik secara fisiologis maupun secara psikologis agar dapat
melaksanakan gerakan selanjutnya dengan baik, manghilangkan kaku pada persendian dan otot-otot
tubuh, dan meningkatkan suhu tubuh.
2. Gerakan Inti
Gerakan inti di dalam senam ritmik terdiri dari beberapa gerakan seperti melompat, memutar
badan dll. Gerakan inti dalam senam ritmik bermanfaat untuk melatih kekuatan otot dan kekuatan
tubuh, melatih kelentukan dan kelenturan tubuh, melatih kelincahan tubuh, dan mengkoordinasika
gerakan otot-otot tubuh dan persendian.
3. Gerakan Pendinginan
Gerakan pendinginan di dalam senam ritmik terdiri dari beberapa gerakan seperti mengangkat
dan menurunkan kedua tangan secara perlahan-lahan. Gerakan pendinginan di dalam senam ritmik
bermanfaat untuk melenturkan otot-otot tubuh, mengatur pernafasan, dan menenangkan atau
mendinginkan kondisi tubuh.
https://www.kajianpustaka.com/2018/01/pengertian-tujuan-ruang-lingkup-dan-manfaat-
pendidikan-jasmani.html?m=1