3.1 UMUM
Kabupaten Lampung Barat dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 6
Tahun 1991 Tentang Pembentukan Kabupaten Lampung Barat tanggal 16 Juli
1991, yang diundangkan pada tanggal 16 Agustus 1991. Kemudian pada tanggal
17 November 2012 Kabupaten Lampung Barat telah dimekarkan menjadi
Kabupaten Lampung Barat (induk) dan Kabupaten Pesisir Barat berdasarkan
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2012 tentang Pembentukan Kabupaten
Pesisir Barat di Provinsi Lampung.
DAS Way Semaka masuk dalam DAS prioritas Provinsi Lampung, dimana
wilayahnya meliputi Kabupaten Lampung Barat, dan Kabupaten Tanggamus,
dengan luas daerah catchment area ± 1.614,5 km2.
Lampung Barat dialiri tiga sungai besar yaitu Way Besay, Way Semangka, dan
Way Warkuk serta memiliki danau terbesar kedua di Pulau Sumatera yaitu
Danau Ranau. Panjang sungai Way Semaka ± 95,47 km, dengan hulu sungai
berada di gunung Pesagi dan gunung Sekincau (Kabupaten Lampung Barat), dan
bermuara di Teluk Semaka (Kabupaten Tanggamus). Beberapa anak sungai
yang mengalir menuju sungai Semaka yang berada di Kabupaten Lampung
Barat antara lain: Way Kegeringan, Way Lebuy, Way Hantatai, Way Haru, Way
Maraman, Way Meneng, Way Ngarip, Way Melebui Balak, Way Andarumon, Way
Pampangan, Way Bumbon, Way Bata, Way Laga, dan Way Pasir. Anak-anak
sungai tersebut berpotensi untuk pengembangan mikrohidro (kapasitas < 10
MW), pemanfaatan air baku untuk irigasi, dan pemenuhan kebutuhan air bersih.
Sedangkan sumber air baku yang saat ini dimanfaatkan PDAM untuk melayani
wilayah pelayanannya, bersumber dari mata air dan air permukaan, seperti
tabel berikut, dibawah ini.
PDRB Kabupaten Lampung Barat di tahun 2019 mencapai 7,189 triliun rupiah.
Nilai tersebut meningkat 956 triliun dibandingkan tahun 2018. Dari sisi
lapangan usaha perekonomian kabupaten ini masih didominasi kategori
lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan. Kategori tersebut
menopang hampir separuh nilai PDRB Kabupaten Lampung Barat selama
periode 2015-2018. Sementara dari sisi pengeluaran, perekonomian Lampung
Barat lebih ditopang oleh konsumsi rumah tangga. Konsumsi rumah tangga
menyokong lebih dari separuh perekonomian pada 2015-2018.
Tabel 3.4 PDRB Kabupaten Lampung Barat Atas Dasar Harga Berlaku
Menurut Lapangan Usaha (miliar rupiah), 2015-2018
Lapangan Usaha 2015 2016 2017 2018 2019
1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 2.719.670 2.921.731 3.079.637 3.260.180 3.388.941
2 Pertambangan dan Penggalian 124.474 133.917 153.452 172.473 197.382
3 Industri Pengolahan/Manufacturing 222.539 245.242 283.349 320.951 364.623
4 Pengadaan Listrik dan Gas/Electricity and Gas 327 502 702 795 889
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan
5 5.513 5.920 6.673 7.214 7.699
Daur Ulang
6 Konstruksi/Construction 174.848 202.204 235.141 264.398 300.219
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil
7 575.693 639.154 764.012 840.536 948.406
dan Sepeda Motor
8 Transportasi dan Pergudangan 130.553 149.602 162.455 179.631 195.222
9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 60.402 68.821 79.679 89.074 101.519
10 Informasi dan Komunikasi 124.920 146.950 178.659 195.504 214.230
11 Jasa Keuangan dan Asuransi 98.381 109.222 117.975 124.135 129.491
12 Real Estat/Real Estate Activities 216.914 244.924 271.315 296.802 330.850
13 Jasa Perusahaan/Business Activities 9.473 10.355 11.520 12.628 13.447
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan
14 320.009 358.763 393.391 434 661,46 471.690
Jaminan Sosial Wajib
15 Jasa Pendidikan/Education 214.614 229.590 251.736 282.072 314.668
16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 67.417 78.590 85.820 92.266 100.577
17 Jasa lainnya/Other Services Activities 61.563 71.636 80.785 94.120 109.419
Produk Do me s tik Re gio nal Bruto (PDRB) 5.127.310 5.617.121 6.156.300 6.232.778 7.189.273
Sumber : Kabupaten Lampung Barat Dalam Angka 2019, BPS
Pro s e ntas e
Go lo ng an
Pe nduduk
Pe ng e luaran
(%)
Untuk mengetahui kemampuan keuangan suatu daerah dapat dilihat dari rasio
derajat otonomi fiskal (DOF) dan rasio indeks kemampuan rutin (IKR). Derajat
otonomi fiskal atau bisa juga disebut desentralisasi otonomi fiskal merupakan
persentasi PAD dibandingkan dengan penerimaan Total Pendapatan Daerah.
Ukuran ini menunjukkan kewenangan dan tanggung jawab yang diberikan
pemerintah pusat kepada pemerintah daerah untuk menggali dan mengelola
Tabel 3.6. Realisasi APBD Kabupaten Lampung Barat Tahun 2014 – 2018
Kabupaten Lampung Barat
Uraian
2014 2015 2016 2017 2018 2019
Pendapatan 606.057 831.445 105.105 10.510 11.360 52.444
PAD 25.769 37.981 41.088 42.263 45.154 32.233
Pajak daerah 3.938 5.261 6.275 7.033 9.950 4.420
Retribusi daerah 5.176 1.807 1.505 1.561 2.130 8.088
Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang
2.852 3.068 3.285 3.601 3.401 4.431
dipisahkan
Lain-lain PAD yang sah 13.804 27.845 30.023 30.069 29.673 22.572
Dana Perimbangan 510.855 618.646 850.903 770.969 860.613 354.283
DBH 40.029 30.106 20.864 26.042 26.240 66.012
DAU 388.754 491.135 523.587 523.761 521.744 315.679
DAK 82.071 97.405 30.645 22.117 31.263 32.003
Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah 69.433 174.819 159.057 219.528 230.228 137.921
Hibah 3.000 4.250 6.501 5.308 5.176 36.495
Dana darurat - - - - -
Dana bagi hasil pajak dari Provinsi dan
21.180 71.127 71.127 62.822 66.407 25.113
Pemda lainnya
Dana penyesuaian dan otonomi khusus 45.253 99.442 81.429 10.363 11.206 76.313
Bantuan keuangan dari Provinsi atau Pemda
- - - - - -
lainnya
Lain-lain - - - - - -
Belanja 646.576 847.945 106.584 107.633 114.475 458.828
Belanja Tidak Langsung 349.665 440.741 589.563 541.722 546.297 296.953
Belanja Pegawai 310.644 364.169 449.473 355.229 363.376 180.507
Belanja Bunga - 11.930 - - -
Belanja Subsidi - - - - 8.999 -
Belanja Hibah 14.544 - 26.796 23.519 11.356 69.043
Belanja Bantuan sosial 2.372 - 1.000 1.000 1.500 2.500
Belanja Bagi hasil kpd Prov/Kab/Kota dan
911 716 777 859 112 109
Pemdes
Belanja Bantuan keuangan kpd
20.300 62.753 11.131 16.091 16.851 -
Prov/Kab/Kota dan Pemdes
Belanja tidak terduga 893 1.171 1.105 1.108 8.909 6.091
Belanja Langsung 296.911 407.205 476.281 534.604 598.451 161.875
Belanja Pegawai 31.188 46.339 42.352 46.463 63.816 24.661
Belanja Barang dan jasa 108.924 124.351 165.477 200.062 244.951 108.906
Belanja Modal 156.799 236.514 268.452 288.078 289.684 283.078
Pembiayaan Netto 40.518 16.500 14.795 43.565 87.529 65.608
Penerimaan Pembiayaan 41.438 25.000 22.745 45.065 87.529 39.463
SiLPA TA sebelumnya 41.438 25.000 22.745 45.065 10.253 40.513
Pencairan dana cadangan - - - - - -
Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang
- - - - - -
Dipisahkan
Penerimaan Pinjaman Daerah dan Obligasi
- - - - - -
Daerah
Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman - - - - - -
Pengeluaran Pembiayaan 920 8.500 7.950 1.500 1.500 1.050
Pembentukan Dana Cadangan - - - - - -
Penyertaan Modal (Investasi) Daerah 920 8.500 7.950 1.500 1.500 1.050
Pembayaran Pokok Utang - - - - - -
Pemberian Pinjaman Daerah - - - - - -
Pembayaran Kegiatan Lanjutan - - - - - -
Pengeluaran Perhitungan Pihak Ketiga - - - - - -
Program ini merupakan pengembangan SPAM yang ada, juga perbaikan kualitas
pasokan air minum PDAM ke pelanggan, didalam menambah jumlah sambungan
di wilayah pelayanan diatas.
Kelompok II
Rumah Tangga I 1.008 2.865 3.056
Rumah Tangga II 1.134 2.865 3.056
Pemerintah 1.246 2.865 3.056
Kelompok III
Niaga Kecil/Besar 1.322 3.056 3.056
Kelompok IV
Industri Kecil/Besar 2.674 3.056 3.056
Sampai saat ini ketentuan tarif tersebut tetap berlaku dan pada perkembangan
pendapatan pada laporan laba rugi bahwa pendapatan PDAM selama tiga tahun
terakhir mengalami kenaikan yang signifikan, pendapatan air pada tahun 2017-
2019 sebesar Rp. 5.247.372.095,- sedangkan pendapatan non air sebesar Rp.
850.999.152,- selama tiga tahun terakhir. Jumlah pendapatan usaha sebesar Rp.
6.105.628.749,- di tahun 2019, bisa dilihat pada tabel berikut.
Sedangkan tahun 2019 harga atau tarif air rata-rata sebesar Rp. 1.930/m3
dengan jumlah pemakaian air sebesar 2.719.449 m3 dan total pendapatan
tahun 2019 sebesar Rp. 5.247.372.095,-, seperti dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.12. Tarif Air Rata-rata PDAM Kab. Lampung Barat Tahun 2019
Uraian Pemakaian Air Pendapatan Air
a. Pelanggan Domestik :
Rumah Tangga 2.438.032 4.679.930.577
Niaga Kecil + Sedang (berpenghuni) 165.136 345.914.432
Hunian Vertikal + Kawasan Hunian - -
Hidran Umum - -
Sub Total a 2.603.168 5.025.845.009
b. Pelanggan Non Domestik :
Sosial 58.536 92.301.440
Niaga - -
Industri 3.491 10.438.724
Instansi Pemerintah 54.254 118.786.922
Lainnya - -
Sub Total b 116.281 221.527.086
Jumlah Seluruhnya 2.719.449 5.247.372.095
Tarif (Harga) Air Rata-rata (Rp/M3) 1.930
(1.972 ha), dan Way Tahmi (8.345 ha), yang wilayah alirannya mencakup
Kecamatan Way Tenong,Air Hitam, Pagar Dewa, Gedung Surian, Kebun Tebu,
dan Kecamatan Sumberjaya. DAS Way Semaka masuk dalam DAS prioritas
Provinsi Lampung, dimana wilayahnya meliputi Kabupaten Lampung Barat, dan
Kabupaten Tanggamus, dengan luas daerah catchment area ± 1.614,5 km 2.
Lampung Barat dialiri tiga sungai besar yaitu Way Besay, Way Semangka, dan
Way Warkuk serta memiliki danau terbesar kedua di Pulau Sumatera yaitu
Danau Ranau. Panjang sungai Way Semaka ± 95,47 km, dengan hulu sungai
berada di gunung Pesagi dan gunung Sekincau (Kabupaten Lampung Barat), dan
bermuara di Teluk Semaka (Kabupaten Tanggamus). Beberapa anak sungai
yang mengalir menuju sungai Semaka yang berada di Kabupaten Lampung
Barat antara lain: Way Kegeringan, Way Lebuy, Way Hantatai, Way Haru, Way
Maraman, Way Meneng, Way Ngarip, Way Melebui Balak, Way Andarumon, Way
Pampangan, Way Bumbon, Way Bata, Way Laga, dan Way Pasir. Anak-anak
sungai tersebut berpotensi untuk pengembangan mikrohidro (kapasitas < 10
MW), pemanfaatan air baku untuk irigasi, dan pemenuhan kebutuhan air bersih.
Sedangkan sumber air baku yang saat ini dimanfaatkan PDAM untuk melayani
wilayah pelayanannya, bersumber dari mata air dan air permukaan, seperti
tabel berikut, dibawah ini.