Anda di halaman 1dari 13

PDAM “LIMAU KUNCI”

KABUPATEN LAMPUNG BARAT

BAB 3. IDENTIFIKASI KONDISI EKSTERNAL

3.1 UMUM
Kabupaten Lampung Barat dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 6
Tahun 1991 Tentang Pembentukan Kabupaten Lampung Barat tanggal 16 Juli
1991, yang diundangkan pada tanggal 16 Agustus 1991. Kemudian pada tanggal
17 November 2012 Kabupaten Lampung Barat telah dimekarkan menjadi
Kabupaten Lampung Barat (induk) dan Kabupaten Pesisir Barat berdasarkan
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2012 tentang Pembentukan Kabupaten
Pesisir Barat di Provinsi Lampung.

3.2 GEOGRAFIS DAN ADMINISTRASI


Secara geografis Kabupaten Lampung Barat terletak pada koordinat 4 o 47’16”-
5o 56’ 42” LS dan 103 o 35’ 08”- 104o 33’ 51” Bujur Timur. Jarak dari ibukota
Provinsi Lampung, Kota Bandar Lampung berkisar ± 242,9 km. Secara
administratif luas wilayah Kabupaten Lampung Barat adalah 2.116,59 Km2
meliputi 15 (lima belas) Kecamatan dan 131 pekon/kelurahan.

Tabel 3.1 Luas Wilayah Kabupaten Lampung Barat

Sumber : Kabupaten Lampung Barat Dalam Angka 2020, BPS

RENCANA BISNIS PLAN PDAM TAHUN 2021 – 2025 3.1


PDAM “LIMAU KUNCI”
KABUPATEN LAMPUNG BARAT

Kabupaten Lampung Barat dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 6


Tahun 1991 Tentang Pembentukan Kabupaten Lampung Barat tanggal 16 Juli
1991, yang diundangkan pada tanggal 16 Agustus 1991. Kemudian pada tanggal
17 November 2012 Kabupaten Lampung Barat telah dimekarkan menjadi
Kabupaten Lampung Barat (induk) dan Kabupaten Pesisir Barat berdasarkan
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2012 tentang Pembentukan Kabupaten
Pesisir Barat di Provinsi Lampung. Batas wilayah Kabupaten Lampung Barat
sebagi berikut :

 Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten OKU Selatan Provinsi


Sumatera Selatan;
 Sebelah Barat dan Selatan berbatasan dengan Kabupaten Pesisir Barat; dan
 Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Lampung Utara.

Gambar 3.1 Peta Administrasi Kabupaten Lampung Barat

RENCANA BISNIS PLAN PDAM TAHUN 2021 – 2025 3.2


PDAM “LIMAU KUNCI”
KABUPATEN LAMPUNG BARAT

3.2.1 Potensi Sumber Air Baku


Kabupaten Lampung Barat merupakan hulu dari sungai-sungai besar di Provinsi
Lampung dan Provinsi Sumatera Selatan, karenanya, sangat berperan penting
terhadap kinerja sistem hidrologi di dua provinsi tersebut, yaitu sebagai daerah
tangkapan air (catchment area) dengan lebih dari 170 anak sungai. Sungai-
sungai besar sebagai inlet dari sistem DAS, diantaranya adalah sungai Way
Besai, Way Umpu, Way Giham, yang membentuk sub DAS Way Besai Hulu, yang
merupakan bagian dari sistem DAS Mesuji - Tulang Bawang, sungai Way
Semaka yang membentuk sub DAS Semaka, dan sungai Way Warkuk yang
bermuara di danau Ranau sebagai sub DAS Warkuk yang merupakan bagian
dari sistem DAS Musi.

DAS Tulang Bawang (wilayah Sungai Mesuji-Tulang Bawang), memiliki luasan ±


982.292 Ha, dimana sekitar 6,8% dari luasan tersebut atau sekitar 67.411 Ha
berada di Kabupaten Lampung Barat sebagai hulu dari sungai-sungai besar
pembentuk DAS Tulang Bawang. Berdasarkan data BPDAS Tahun 2016, sub DAS
dari DAS Tulang Bawang yang wilayahnya masuk Kabupaten Lampung Barat
antara lain sub DAS Way Besai (41.780 ha), Way Giham (15.315 ha), Way Rarem
(1.972 ha), dan Way Tahmi (8.345 ha), yang wilayah alirannya mencakup
Kecamatan Way Tenong,Air Hitam, Pagar Dewa, Gedung Surian, Kebun Tebu,
dan Kecamatan Sumberjaya.

DAS Way Semaka masuk dalam DAS prioritas Provinsi Lampung, dimana
wilayahnya meliputi Kabupaten Lampung Barat, dan Kabupaten Tanggamus,
dengan luas daerah catchment area ± 1.614,5 km2.

Lampung Barat dialiri tiga sungai besar yaitu Way Besay, Way Semangka, dan
Way Warkuk serta memiliki danau terbesar kedua di Pulau Sumatera yaitu
Danau Ranau. Panjang sungai Way Semaka ± 95,47 km, dengan hulu sungai
berada di gunung Pesagi dan gunung Sekincau (Kabupaten Lampung Barat), dan
bermuara di Teluk Semaka (Kabupaten Tanggamus). Beberapa anak sungai
yang mengalir menuju sungai Semaka yang berada di Kabupaten Lampung
Barat antara lain: Way Kegeringan, Way Lebuy, Way Hantatai, Way Haru, Way

RENCANA BISNIS PLAN PDAM TAHUN 2021 – 2025 3.3


PDAM “LIMAU KUNCI”
KABUPATEN LAMPUNG BARAT

Maraman, Way Meneng, Way Ngarip, Way Melebui Balak, Way Andarumon, Way
Pampangan, Way Bumbon, Way Bata, Way Laga, dan Way Pasir. Anak-anak
sungai tersebut berpotensi untuk pengembangan mikrohidro (kapasitas < 10
MW), pemanfaatan air baku untuk irigasi, dan pemenuhan kebutuhan air bersih.

Sedangkan sumber air baku yang saat ini dimanfaatkan PDAM untuk melayani
wilayah pelayanannya, bersumber dari mata air dan air permukaan, seperti
tabel berikut, dibawah ini.

Tabel 3.2 Sumber Air Baku PDAM “Limau Kunci”


Kap.
Tahun
No Unit Pelayanan Nama Sumber Jenis Sumber Terpasang Koordinat Sumber
Operasi
(lpd)
1 Unit Liwa Way Jurak 2008
Way Sindalapai Air Permukaan 1996 65 104.071976° -5.038100°
Embung Padang cahya 1997
2 Unit Padang Dalom Way Bernung 2009
Air Permukaan 20 104.106745° -4.961054°
Way Warkuk 2009
3 Unit Kembahang Way Snimbun Air Permukaan 2010 10 104.141485° -4.962936°
4 Unit Sekincau Way Pila Air Permukaan 2010 30
5 Unit Kebun Tebu Way Abung Air Permukaan 1996 20 104.543014° -5.030.695
6 Unit Kenali Way Hilian Manak Air Permukaan 1996 10 104.199564° -4.968048°
7 Unit Sukau 2 MA. Way Jurak/Warkuk Air Permukaan 2008/2014 20 104.046606° -4.991814°
8 Unit Sukau 1 MA. Way Asahan 2010
Air Permukaan 10 104.037339° -4.951395°
Way Teba pering 1996
9 Unit Way Tenong Way Pila Air Permukaan 2016 30 104.354135° -5.051181°
10 Unit Sukabumi MA. Way Salang Air Permukaan 1990 10 104.141847° -5.051927°
Jumlah 225

 Daerah Rawan Air


Wilayah Kabupaten Lampung Barat merupakan daerah perbukitan, mulai dari
bagian timur, selatan, utara dan bagian barat. Kabupaten Lampung Barat
merupakan daerah tangkapan air (catchment area) dengan lebih dari 170 anak
sungai. Wilayah Kabupaten Lampung Barat Merupakan darah rawan air pada
saat terjadi musim kemarau. Hal ini terjadi karena daerah rawan air tidak bisa
terlayani oleh jaringan perpipaan PDAM disebabkan adanya selisih beda tinggi
antara suber air baku yang di manfaatkan PDAM dengan wilaya pelayanan.

3.3 SOSIAL DAN DUKUNGAN DAERAH


Berdasarkan Badan Pusat Statistik Kabupaten Lampung Barat Tahun 2019
kepadatan penduduk tertinggi berada di Kecamatan Kebun Tebu yaitu 1.484.64

RENCANA BISNIS PLAN PDAM TAHUN 2021 – 2025 3.4


PDAM “LIMAU KUNCI”
KABUPATEN LAMPUNG BARAT

jiwa/km2 sedangkan kepadatan penduduk terendah terdapat di Kecamatan


Batu Brak yaitu 49.93 jiwa/km2. Jumlah penduduk terbesar terdapat di
Kecamatan Balik Bukit yaitu 12.85 jiwa dan jumlah penduduk terendah berada
di Kecamatan Lumbuk Seminung yaitu 2.40 jiwa. Secara lengkap data luas
wilayah, jumlah penduduk dan kepadatan penduduk per kecamatan tercantum
pada tabel berikut:

Tabel 3.3 Jumlah Penduduk Kabupaten Lampung Barat Tahun 2019


Persentase penduduk Kepadatan Penduduk
No Kecamatan
2010 2018 2010 2018
1 Balik Bukit 12.69 12.85 200.29 219.96
2 Sukau 7.27 7.09 90.32 95.56
3 Lombok Seminung 2.40 2.22 296.83 298.48
4 Belaau 4.27 4.21 54.38 58.05
5 Sekincau 6.27 6.22 146.91 158.07
6 Suoh 6.29 6.11 102.12 107.60
7 Batu Brak 4.58 4.34 48.52 49.93
8 Pagar Dewa 6.98 6.66 175.67 181.73
9 Batu Ketulis 5.05 5.05 134.99 146.41
10 Bandar Negeri Suoh 9.07 9.23 147.21 162.39
11 Sumber Jaya 8.13 8.02 115.35 123.40
12 Way Tenong 11.08 11.47 263.40 295.52
13 Gedung Surian 5.09 5.27 162.08 181.90
14 Kebun Tebu 6.74 7.20 1 281.07 1 484.64
15 Air Hitam 4.11 4.07 149.36 160.70
Lampung Barat 100 100 134,75 145,66

Sumber : Kabupaten Lampung Barat Dalam Angka 2019, BPS

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) suatu wilayah adalah menggambarkan


kemampuan suatu wilayah untuk menciptakan nilai tambah pada suatu waktu
tertentu, yang mana biasanya digunakan dua pendekatan, yaitu lapangan usaha
dan pengeluaran. Keduanya menyajikan komposisi data nilai tambah yang
dirinci menurut sumber kegiatan ekonomi (lapangan usaha) dan menurut
komponen penggunaannya. PDB maupun PDRB dari sisi lapangan usaha
merupakan penjumlahan seluruh komponen nilai tambah bruto yang mampu
diciptakan oleh sektor-sektor ekonomi atas berbagai aktivitas produksinya.

RENCANA BISNIS PLAN PDAM TAHUN 2021 – 2025 3.5


PDAM “LIMAU KUNCI”
KABUPATEN LAMPUNG BARAT

Sedangkan dari sisi pengeluaran, menjelaskan tentang penggunaan dari nilai


tambah tersebut.

PDRB Kabupaten Lampung Barat di tahun 2019 mencapai 7,189 triliun rupiah.
Nilai tersebut meningkat 956 triliun dibandingkan tahun 2018. Dari sisi
lapangan usaha perekonomian kabupaten ini masih didominasi kategori
lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan. Kategori tersebut
menopang hampir separuh nilai PDRB Kabupaten Lampung Barat selama
periode 2015-2018. Sementara dari sisi pengeluaran, perekonomian Lampung
Barat lebih ditopang oleh konsumsi rumah tangga. Konsumsi rumah tangga
menyokong lebih dari separuh perekonomian pada 2015-2018.

Tabel 3.4 PDRB Kabupaten Lampung Barat Atas Dasar Harga Berlaku
Menurut Lapangan Usaha (miliar rupiah), 2015-2018
Lapangan Usaha 2015 2016 2017 2018 2019
1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 2.719.670 2.921.731 3.079.637 3.260.180 3.388.941
2 Pertambangan dan Penggalian 124.474 133.917 153.452 172.473 197.382
3 Industri Pengolahan/Manufacturing 222.539 245.242 283.349 320.951 364.623
4 Pengadaan Listrik dan Gas/Electricity and Gas 327 502 702 795 889
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan
5 5.513 5.920 6.673 7.214 7.699
Daur Ulang
6 Konstruksi/Construction 174.848 202.204 235.141 264.398 300.219
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil
7 575.693 639.154 764.012 840.536 948.406
dan Sepeda Motor
8 Transportasi dan Pergudangan 130.553 149.602 162.455 179.631 195.222
9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 60.402 68.821 79.679 89.074 101.519
10 Informasi dan Komunikasi 124.920 146.950 178.659 195.504 214.230
11 Jasa Keuangan dan Asuransi 98.381 109.222 117.975 124.135 129.491
12 Real Estat/Real Estate Activities 216.914 244.924 271.315 296.802 330.850
13 Jasa Perusahaan/Business Activities 9.473 10.355 11.520 12.628 13.447
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan
14 320.009 358.763 393.391 434 661,46 471.690
Jaminan Sosial Wajib
15 Jasa Pendidikan/Education 214.614 229.590 251.736 282.072 314.668
16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 67.417 78.590 85.820 92.266 100.577
17 Jasa lainnya/Other Services Activities 61.563 71.636 80.785 94.120 109.419
Produk Do me s tik Re gio nal Bruto (PDRB) 5.127.310 5.617.121 6.156.300 6.232.778 7.189.273
Sumber : Kabupaten Lampung Barat Dalam Angka 2019, BPS

Dari sisi pengeluaran hampir sebagian besar penduduk Kabupaten Lampung


Barat di tahun 2018 berada pada golongan pengeluaran Rp 300.000 sampai
dengan diatas Rp. 500.000 ribu per bulan dengan persentase sebesar 35 persen
dari total penduduk, sebagaimana table di bawah ini.

RENCANA BISNIS PLAN PDAM TAHUN 2021 – 2025 3.6


PDAM “LIMAU KUNCI”
KABUPATEN LAMPUNG BARAT

Tabel 3.5 Persentase Penduduk Menurut Golongan Pengeluaran Per


Kapita Sebulan di Kabupaten Lampung Barat, 2018

Pro s e ntas e
Go lo ng an
Pe nduduk
Pe ng e luaran
(%)

< 150.000 0,00


150.000 - 199.999 0,58
200.000 - 299.999 5,99
300.000 - 499.999 25,96
500.000 - 749.999 33,43
750.000 - 999.999 11,96
≥ 1.000.000 22,08
Jumlah to tal 100,00
Sumber : Kabupaten Lampung Barat Dalam Angka 2019, BPS

3.4 KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH


Dari realisasi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten
Lampung Barat tahun 2014 sampai tahun 2019, dapat dilihat peningkatan
pendapatan dan belanja daerah rata-rata per tahun sebesar -296%. Dari sisi
pendapatan, PAD (Pendapatan Asli Daerah) menyumbang sebesar 2% dari
pendapatan rata-rata per tahun.

Kapasitas Fiskal Daerah adalah gambaran dari kemampuan keuangan masing-


masing daerah yang dicerminkan melalui pendapatan daerah dikurangi dengan
pendapatan yang penggunaannya sudah ditentukan, belanja bagi hasil, belanja
bantuan keuangan dan belanja pegawai. Dari perhitungan Kementrian
Keuangan mengenai indeks kapasitas fiscal sesuai Peraturan Menteri No.
119/PMK.07/2017 tentang Peta Kapasitas Fiskal Daerah, maka Kabupaten
Lampung Barat mendapatkan indeks KFD = 0,65 kategori sangat rendah.

Untuk mengetahui kemampuan keuangan suatu daerah dapat dilihat dari rasio
derajat otonomi fiskal (DOF) dan rasio indeks kemampuan rutin (IKR). Derajat
otonomi fiskal atau bisa juga disebut desentralisasi otonomi fiskal merupakan
persentasi PAD dibandingkan dengan penerimaan Total Pendapatan Daerah.
Ukuran ini menunjukkan kewenangan dan tanggung jawab yang diberikan
pemerintah pusat kepada pemerintah daerah untuk menggali dan mengelola

RENCANA BISNIS PLAN PDAM TAHUN 2021 – 2025 3.7


PDAM “LIMAU KUNCI”
KABUPATEN LAMPUNG BARAT

pendapatan. Semakin tinggi kontribusi PAD maka semakin tinggi kemampuan


daerah dalam menyelenggarakan desentralisasi.

Sementara indeks kemampuan rutin (IKR) mengukur kemampuan keuangan


daerah melalui perspektif pembiayaan daerah. Indeks kemampuan rutin
merupakan ukuran yang menggambarkan sejauh mana kemampuan PAD suatu
daerah dapat membiayai belanja rutinnya. IKR digambarkan dengan persentase
PAD dibandingkan dengan belanja rutin suatu daerah. Data realisasi APBD
Kabupaten Lampung Barat dan DOF serta IKR dapat dilihat pada table di bawah
ini.

Tabel 3.6. Realisasi APBD Kabupaten Lampung Barat Tahun 2014 – 2018
Kabupaten Lampung Barat
Uraian
2014 2015 2016 2017 2018 2019
Pendapatan 606.057 831.445 105.105 10.510 11.360 52.444
PAD 25.769 37.981 41.088 42.263 45.154 32.233
Pajak daerah 3.938 5.261 6.275 7.033 9.950 4.420
Retribusi daerah  5.176 1.807 1.505 1.561 2.130 8.088
Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang
2.852 3.068 3.285 3.601 3.401 4.431
dipisahkan
Lain-lain PAD yang sah 13.804 27.845 30.023 30.069 29.673 22.572
Dana Perimbangan 510.855 618.646 850.903 770.969 860.613 354.283
DBH 40.029 30.106 20.864 26.042 26.240 66.012
DAU 388.754 491.135 523.587 523.761 521.744 315.679
DAK 82.071 97.405 30.645 22.117 31.263 32.003
Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah 69.433 174.819 159.057 219.528 230.228 137.921
Hibah 3.000 4.250 6.501 5.308 5.176 36.495
Dana darurat  - - - - -
Dana bagi hasil pajak dari Provinsi dan
21.180 71.127 71.127 62.822 66.407 25.113
Pemda lainnya
Dana penyesuaian dan otonomi khusus 45.253 99.442 81.429 10.363 11.206 76.313
Bantuan keuangan dari Provinsi atau Pemda
- - - - - -
lainnya
Lain-lain - - - - - -
Belanja 646.576 847.945 106.584 107.633 114.475 458.828
Belanja Tidak Langsung 349.665 440.741 589.563 541.722 546.297 296.953
Belanja Pegawai 310.644 364.169 449.473 355.229 363.376 180.507
Belanja Bunga - 11.930 - - -
Belanja Subsidi - - - - 8.999 -
Belanja Hibah 14.544 - 26.796 23.519 11.356 69.043
Belanja Bantuan sosial 2.372 - 1.000 1.000 1.500 2.500
Belanja Bagi hasil kpd Prov/Kab/Kota dan
911 716 777 859 112 109
Pemdes
Belanja Bantuan keuangan kpd
20.300 62.753 11.131 16.091 16.851 -
Prov/Kab/Kota dan Pemdes
Belanja tidak terduga 893 1.171 1.105 1.108 8.909 6.091
Belanja Langsung 296.911 407.205 476.281 534.604 598.451 161.875
Belanja Pegawai 31.188 46.339 42.352 46.463 63.816 24.661
Belanja Barang dan jasa 108.924 124.351 165.477 200.062 244.951 108.906
Belanja Modal 156.799 236.514 268.452 288.078 289.684 283.078
Pembiayaan Netto 40.518 16.500 14.795 43.565 87.529 65.608
Penerimaan Pembiayaan 41.438 25.000 22.745 45.065 87.529 39.463
SiLPA TA sebelumnya 41.438 25.000 22.745 45.065 10.253 40.513
Pencairan dana cadangan - - - - - -
Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang
- - - - - -
Dipisahkan
Penerimaan Pinjaman Daerah dan Obligasi
- - - - - -
Daerah
Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman - - - - - -
Pengeluaran Pembiayaan 920 8.500 7.950 1.500 1.500 1.050
Pembentukan Dana Cadangan - - - - - -
Penyertaan Modal (Investasi) Daerah 920 8.500 7.950 1.500 1.500 1.050
Pembayaran Pokok Utang - - - - - -
Pemberian Pinjaman Daerah - - - - - -
Pembayaran Kegiatan Lanjutan - - - - - -
Pengeluaran Perhitungan Pihak Ketiga - - - - - -

RENCANA BISNIS PLAN PDAM TAHUN 2021 – 2025 3.8


PDAM “LIMAU KUNCI”
KABUPATEN LAMPUNG BARAT
Ka bup aten Lam pu ng Barat
U ra ian
2 01 4 20 15 201 6 20 17 20 18 201 9
Pen dap ata n 60 6. 057 8 31. 445 105. 10 5 10 .5 10 11. 360 52. 444
PAD 25. 769 37 .98 1 41. 088 42 .2 63 45. 154 32. 233
Pajak daerah 3. 93 8 5. 261 6. 275 7 . 033 9. 950 4. 420
Retribus i daerah  5. 17 6 1. 807 1. 505 1 . 561 2. 130 8. 088
Has il pengel olaan k ek ay aan daerah y an g
2. 85 2 3. 068 3. 285 3 . 601 3. 401 4. 431
dipi sahk an
Lain-l ai n PAD y ang sah 13. 804 27 .84 5 30. 023 30 .0 69 29. 673 22. 572
Dana P erimb an ga n 51 0. 855 6 18. 646 850. 90 3 770. 969 860 .6 13 354. 283
D BH 40. 029 30 .10 6 20. 864 26 .0 42 26. 240 66. 012
D AU 38 8. 754 4 91. 135 523. 58 7 523. 761 521 .7 44 315. 679
D AK 82. 071 97 .40 5 30. 645 22 .1 17 31. 263 32. 003
Lain -lai n Pen da pata n Daerah yan g Sah 69. 433 1 74. 819 159. 05 7 219. 528 230 .2 28 137. 921
Hibah 3. 00 0 4. 250 6. 501 5 . 308 5. 176 36. 495
D an a darurat  - - - - -
D an a bagi has il p ajak dari Prov ins i dan
21. 180 71 .12 7 71. 127 62 .8 22 66. 407 25. 113
Pemda lainn y a
D an a peny es uaian dan oto nomi kh us us 45. 253 99 .44 2 81. 429 10 .3 63 11. 206 76. 313
Bantu an keu an gan dari Prov ins i atau Pemda
- - - - - -
lainny a
Lain-l ai n - - - - - -
Bel anja 64 6. 576 8 47. 945 106. 58 4 107. 633 114 .4 75 458. 828
Bel anja Tid ak Lan gsung 34 9. 665 4 40. 741 589. 56 3 541. 722 546 .2 97 296. 953
Belanja Pegawai 31 0. 644 3 64. 169 449. 47 3 355. 229 363 .3 76 180. 507
Belanja Bun ga - 11 .93 0 - - -
Belanja Subs idi - - - - 8. 999 -
Belanja Hibah 14. 544 - 26. 796 23 .5 19 11. 356 69. 043
Belanja Bantuan s os ial 2. 37 2 - 1. 000 1 . 000 1. 500 2. 500
Belanja Bagi has il kpd Prov /Kab/Kota dan
911 716 777 8 59 112 109
Pemdes
Belanja Bantuan k eu an gan kpd
20. 300 62 .75 3 11. 131 16 .0 91 16. 851 -
Pro v /Kab/Kota d an Pemd es
Belanja tidak terduga 893 1. 171 1. 105 1 . 108 8. 909 6. 091
Bel anja Langsun g 29 6. 911 4 07. 205 476. 28 1 534. 604 598 .4 51 161. 875
Belanja Pegawai 31. 188 46 .33 9 42. 352 46 .4 63 63. 816 24. 661
Belanja Barang dan jas a 10 8. 924 1 24. 351 165. 47 7 200. 062 244 .9 51 108. 906
Belanja Mod al 15 6. 799 2 36. 514 268. 45 2 288. 078 289 .6 84 283. 078
Pem b iayaan Ne tto 40. 518 16 .50 0 14. 795 43 .5 65 87. 529 65. 608
Pen erim aan P emb iayaa n 41. 438 25 .00 0 22. 745 45 .0 65 87. 529 39. 463
SiLPA TA s ebelumn y a 41. 438 25 .00 0 22. 745 45 .0 65 10. 253 40. 513
Penc airan dana c adangan - - - - - -
Has il Penjualan Kekay aan Daerah y ang
- - - - - -
D ipis ahkan
Peneri maan Pinjaman D aerah dan Ob ligas i
- - - - - -
D aerah
Peneri maan Kembali Pem berian Pi njam an - - - - - -
Pen gelu aran Pe mb iayaan 920 8. 500 7. 950 1 . 500 1. 500 1. 050
Pembentukan Dana Cadangan - - - - - -
Peny ertaan M odal (I nv estas i ) D aerah 920 8. 500 7. 950 1 . 500 1. 500 1. 050
Pembay aran Pokok Utang - - - - - -
Pemberian Pinjaman D aerah - - - - - -
Pembay aran Kegi atan Lan jutan - - - - - -
Pengeluaran Perh itungan Pih ak Ketiga - - - - - -

Sumber : Dirjen Perimbangan Keuangan Daerah, Kemenkeu

Tabel 3.7 Derajat Otonomi Daerah Fisikal

Derajat Otonomi Kemampuan


Fiskal (DOF) (%) Keuangan Daerah

0,00 – 10,00 Sangat Kurang


10,01 – 20,00 Kurang
20,01 – 30,00 Sedang
30,01 – 40,00 Cukup
40,01 – 50,00 Baik
>50,01 Sangat Baik
Sumber : Hariati, 2017

Tabel 3.8 Indeks Kemampuan Rutin


Indeks
Kemampuan
Kemampuan Rutin
Keuangan Daerah
(%)
00,00 – 20,00 Sangat Kurang
20,01 – 40,00 Kurang
40,01 – 60,00 Cukup
60,01 – 80,00 Baik
80,01 – 100,0 Sangat Baik
Sumber : Hariati, 2017

Tabel 3.9. Kemampuan Keuangan Pemda Kabupaten Lampung Barat


Uraian 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Penerimaan Umum APBD 475.733 630.349 656.665 654.887 659.545 439.036
Belanja dan Pengeluaran Pembiayaan Wajib 349.665 440.741 589.563 541.722 546.297 296.953
Kapasitas Fiskal Kabupaten 126.069 189.608 67.103 113.165 113.248 142.083
Derajat Otonomi Fiskal (DOF) 4,25% 4,57% 39,09% 402,11% 397,48% 61,46%
Kategori DOF Sangat Kurang Sangat Kurang Cukup Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik
Indeks Kemampuan Rutin (IKR) 8,30% 10,43% 9,14% 11,90% 12,43% 17,86%
Kategori IKR Sangat Kurang Sangat Kurang Sangat Kurang Sangat Kurang Sangat Kurang Sangat Kurang

Sumber : hasil Analisa, 2109

RENCANA BISNIS PLAN PDAM TAHUN 2021 – 2025 3.9


PDAM “LIMAU KUNCI”
KABUPATEN LAMPUNG BARAT

3.5 KEBIJAKAN DAN DUKUNGAN PEMERINTA


3.5.1 Program SPAM Reguler
Program pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum secara Reguler sudah
dilaksanakan melalui APBN yaitu Kementrian PUPR dengan membangun sarana
prasarana, baik mulai dari Unit Air Baku sampai dengan sistem jaringan
distribusi utama, di beberapa ibukota kecamatan, antara lain Unit Giham
Sekincau, Unit Way Tenong, Unit Way Tebu, Unit Sukabumi dan Unit Sukau II.

Program ini merupakan pengembangan SPAM yang ada, juga perbaikan kualitas
pasokan air minum PDAM ke pelanggan, didalam menambah jumlah sambungan
di wilayah pelayanan diatas.

3.5.2 Komitmen Pemerintah Daerah


Komitmen pemerintah daerah terhadap pengembangan PDAM sangat positip,
dalam bentuk pembangunan sarana dan prasarana PDAM, mulai dari
penyediaan lahan untuk unit air baku, pembangunan kantor PDAM Limau
Kunci, pengadaan dan pemasangan jaringan distribusi pelayanan untuk
pengembangan jaringan pelayanan dan pengadaan sambungan rumah.
Penyertaan modal dari Pemerintah Kabupaten Lampung Barat kepada PDAM
“Limau Kunci” yang sudah dikucurkan sampai dengan tahun 2017 adalah
sebesar Rp. 9.967.675.906,-, sedangkan di tahun 2019, Pemkab Lampung Barat
juga mengucurkan Rp. 1.050.000.000,- untuk membantu PDAM dalam bentuk
sambungan rumah (SR) sebanyak 599 unit sambungan.

3.5.3 Penetapan tarif air minum oleh Pemda


Tarif air minum PDAM Kabupaten Lampung Barat yang berlaku saat ini
berdasarkan Keputusan Bupati Lampung Barat No. B/351/KPTS/04/2019 yaitu
mengenai struktur tarif air minum sebagaimana tabel berikut :

RENCANA BISNIS PLAN PDAM TAHUN 2021 – 2025 3.10


PDAM “LIMAU KUNCI”
KABUPATEN LAMPUNG BARAT

Tabel 3.10. Tarif Air Minum PDAM Kabupaten Lampung Barat


Tarif Berlaku
Jenis Pelanggan
0 - 20 m3 11 - 20 m3 21 m3 - dst
Kelompok I
Sosial Umum 1.023 1.023 1.023
Sosial Khusus 1.023 1.261 3.582

Kelompok II
Rumah Tangga I 1.008 2.865 3.056
Rumah Tangga II 1.134 2.865 3.056
Pemerintah 1.246 2.865 3.056

Kelompok III
Niaga Kecil/Besar 1.322 3.056 3.056

Kelompok IV
Industri Kecil/Besar 2.674 3.056 3.056

Sampai saat ini ketentuan tarif tersebut tetap berlaku dan pada perkembangan
pendapatan pada laporan laba rugi bahwa pendapatan PDAM selama tiga tahun
terakhir mengalami kenaikan yang signifikan, pendapatan air pada tahun 2017-
2019 sebesar Rp. 5.247.372.095,- sedangkan pendapatan non air sebesar Rp.
850.999.152,- selama tiga tahun terakhir. Jumlah pendapatan usaha sebesar Rp.
6.105.628.749,- di tahun 2019, bisa dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.11. Pendapatan PDAM Kabupaten Lampung Barat


URAIAN 2017 2018 2019
Pendapatan Air 4.283.753.812 4.717.612.983 5.247.372.095
Pendapatan Non Air 647.201.500 795.188.420 850.999.152
Pendapatan Lain-lain 32.372.356 390.474 7.257.502
Jumlah Pendapatan Usaha 4.963.327.668 5.513.191.877 6.105.628.749

Sedangkan tahun 2019 harga atau tarif air rata-rata sebesar Rp. 1.930/m3
dengan jumlah pemakaian air sebesar 2.719.449 m3 dan total pendapatan
tahun 2019 sebesar Rp. 5.247.372.095,-, seperti dapat dilihat pada tabel berikut.

RENCANA BISNIS PLAN PDAM TAHUN 2021 – 2025 3.11


PDAM “LIMAU KUNCI”
KABUPATEN LAMPUNG BARAT

Tabel 3.12. Tarif Air Rata-rata PDAM Kab. Lampung Barat Tahun 2019
Uraian Pemakaian Air Pendapatan Air
a. Pelanggan Domestik :
Rumah Tangga 2.438.032 4.679.930.577
Niaga Kecil + Sedang (berpenghuni) 165.136 345.914.432
Hunian Vertikal + Kawasan Hunian - -
Hidran Umum - -
Sub Total a 2.603.168 5.025.845.009
b. Pelanggan Non Domestik :
Sosial 58.536 92.301.440
Niaga - -
Industri 3.491 10.438.724
Instansi Pemerintah 54.254 118.786.922
Lainnya - -
Sub Total b 116.281 221.527.086
Jumlah Seluruhnya 2.719.449 5.247.372.095
Tarif (Harga) Air Rata-rata (Rp/M3) 1.930

3.5.4 Ketersediaan air baku


Kabupaten Lampung Barat merupakan hulu dari sungai-sungai besar di Provinsi
Lampung dan Provinsi Sumatera Selatan, karenanya, sangat berperan penting
terhadap kinerja sistem hidrologi di dua provinsi tersebut, yaitu sebagai daerah
tangkapan air (catchment area) dengan lebih dari 170 anak sungai. Sungai-
sungai besar sebagai inlet dari sistem DAS, diantaranya adalah sungai Way
Besai, Way Umpu, Way Giham, yang membentuk sub DAS Way Besai Hulu, yang
merupakan bagian dari sistem DAS Mesuji - Tulang Bawang, sungai Way
Semaka yang membentuk sub DAS Semaka, dan sungai Way Warkuk yang
bermuara di danau Ranau sebagai sub DAS Warkuk yang merupakan bagian
dari sistem DAS Musi.

DAS Tulang Bawang (wilayah Sungai Mesuji-Tulang Bawang), memiliki luasan ±


982.292 Ha, dimana sekitar 6,8% dari luasan tersebut atau sekitar 67.411 Ha
berada di Kabupaten Lampung Barat sebagai hulu dari sungai-sungai besar
pembentuk DAS Tulang Bawang. Berdasarkan data BPDAS Tahun 2016, sub DAS
dari DAS Tulang Bawang yang wilayahnya masuk Kabupaten Lampung Barat
antara lain sub DAS Way Besai (41.780 ha), Way Giham (15.315 ha), Way Rarem

RENCANA BISNIS PLAN PDAM TAHUN 2021 – 2025 3.12


PDAM “LIMAU KUNCI”
KABUPATEN LAMPUNG BARAT

(1.972 ha), dan Way Tahmi (8.345 ha), yang wilayah alirannya mencakup
Kecamatan Way Tenong,Air Hitam, Pagar Dewa, Gedung Surian, Kebun Tebu,
dan Kecamatan Sumberjaya. DAS Way Semaka masuk dalam DAS prioritas
Provinsi Lampung, dimana wilayahnya meliputi Kabupaten Lampung Barat, dan
Kabupaten Tanggamus, dengan luas daerah catchment area ± 1.614,5 km 2.

Lampung Barat dialiri tiga sungai besar yaitu Way Besay, Way Semangka, dan
Way Warkuk serta memiliki danau terbesar kedua di Pulau Sumatera yaitu
Danau Ranau. Panjang sungai Way Semaka ± 95,47 km, dengan hulu sungai
berada di gunung Pesagi dan gunung Sekincau (Kabupaten Lampung Barat), dan
bermuara di Teluk Semaka (Kabupaten Tanggamus). Beberapa anak sungai
yang mengalir menuju sungai Semaka yang berada di Kabupaten Lampung
Barat antara lain: Way Kegeringan, Way Lebuy, Way Hantatai, Way Haru, Way
Maraman, Way Meneng, Way Ngarip, Way Melebui Balak, Way Andarumon, Way
Pampangan, Way Bumbon, Way Bata, Way Laga, dan Way Pasir. Anak-anak
sungai tersebut berpotensi untuk pengembangan mikrohidro (kapasitas < 10
MW), pemanfaatan air baku untuk irigasi, dan pemenuhan kebutuhan air bersih.

Sedangkan sumber air baku yang saat ini dimanfaatkan PDAM untuk melayani
wilayah pelayanannya, bersumber dari mata air dan air permukaan, seperti
tabel berikut, dibawah ini.

Tabel 3.13. Sumber Air Baku PDAM “Limau Kunci”


Kap.
Tahun
No Unit Pelayanan Nama Sumber Jenis Sumber Terpasang Koordinat Sumber
Operasi
(lpd)
1 Unit Liwa Way Jurak 2008
Way Sindalapai Air Permukaan 1996 65 104.071976° -5.038100°
Embung Padang cahya 1997
2 Unit Padang Dalom Way Bernung 2009
Air Permukaan 20 104.106745° -4.961054°
Way Warkuk 2009
3 Unit Kembahang Way Snimbun Air Permukaan 2010 10 104.141485° -4.962936°
4 Unit Sekincau Way Pila Air Permukaan 2010 30
5 Unit Kebun Tebu Way Abung Air Permukaan 1996 20 104.543014° -5.030.695
6 Unit Kenali Way Hilian Manak Air Permukaan 1996 10 104.199564° -4.968048°
7 Unit Sukau 2 MA. Way Jurak/Warkuk Air Permukaan 2008/2014 20 104.046606° -4.991814°
8 Unit Sukau 1 MA. Way Asahan 2010
Air Permukaan 10 104.037339° -4.951395°
Way Teba pering 1996
9 Unit Way Tenong Way Pila Air Permukaan 2016 30 104.354135° -5.051181°
10 Unit Sukabumi MA. Way Salang Air Permukaan 1990 10 104.141847° -5.051927°
Jumlah 225

RENCANA BISNIS PLAN PDAM TAHUN 2021 – 2025 3.13

Anda mungkin juga menyukai