Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

KONSEP DASAR PEMBELAJARAN TEMATIK


Makalah Ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pembelajaran Tematik
Dosen Pengampu : Edo Dwi Cahyo, M.Pd.

Disusun Oleh:

KELOMPOK 3
DEVA FEBRIANI 1801050014
LAILA KUMALASARI 1801050029
PRISKA SABILA H 1801051044

Kelas D

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO
TAHUN 2020

1
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Puji syukur kami curahkan kepada kehadirat Allah SWT karena


memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah Konsep Dasar Pembelajaran Tematik.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah


Pembelajaran Tematik. Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
pembaca, dan memudahkan pembaca dalam melakukan penelitian.

Kami menyadari bahwa dalam pembuatan dan penyusunan makalah ini


masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan
saran selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Kami ucapkan
terimakasih.

Wassalamualaikum wr.wb

Metro, Februari 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... ii

DAFTAR ISI................................................................................................... iii

BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN........................................................................... 2

A. Orientasi Kurikulum 2013.......................................................


B. Pengertian Pembelajaran Tematik........................................... 2
C. Landasan Pembeajaran Tematik.............................................. 3
D. Tujuan Pembelajaran Tematik................................................. 5
E. Prisip Pembelajaran Tematik................................................... 6
F. Karakteristik Pembelajaran Tematik....................................... 7
G. Rambu-rambu Pembelajaran Tematik..................................... 9
H. Kekuatan dan Keterbatasan Pembelajaran Tematik................ 11
BAB II PENUTUP..................................................................................... 12

A. Evaluasi Pembelajaran Tematik.............................................. 13


B. Kesimpulan..............................................................................
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembelajaran di SD/MI memiliki karakteristik yang berbeda
dengan pembelajaran ditingkat pembelajaran yang lebih atas. Di SD/MI
guru dituntut mnggunakan pendekatan pembelajaran berbasis tema, yang
dikenal dengan istilah TEMATIK. Arti kata “tematik” pembelajaran yang
bersangkutan dengan tema. Pembelajaran tematik disesuaikan dengan
tahapan perkembangan anak, karakteristik cara belajar anak, konsep
belajar dan pembelajaran bermakna yaitu engan membangun mata
pelajaran terbapu yang menyatukan mata pelajaran berbeda dalam satu
makna.
Pada intinya pembelajaran tematik merupakan suatu usaha untuk
mengintregrasikan pengetahuan, keterampilan, nilai atau sikap
pembelajaran serta pemikiran yang kreatif dengan menggunakan tema
yang diwujudkan melalui pengembangan strategi yang relavan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud pembelajaran tematik ?
2. Apa saja landasan pembelajaran tematik?
3. Apa tujuan pembelajaran tematik?.
4. Apa saja karakteristik pembelajaran tematik?
5. Apa saja kekuatan dan keterbatasan pembelajaran tematik?

C. Tujuan Penulisan
1. Agar mengetahui pengertian pembelajaran tematik
2. Agar Mengetahui landasan pembelajaran tematik
3. Agar mengetahui karakteristik pembelajaran tematik
4. Agar mengetahui kekuatan dan keterbatasan pembelajaran tematik

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Orientasi Kurikulum 2013

Orientasi Kurikulum 2013 adalah terjadinya peningkatan dan


keseimbangan antara kompetensi sikap (attitude), keterampilan (skill) dan
pengetahuan (knowledge). Hal ini sejalan dengan amanat UU No. 20
Tahun 2003 sebagaimana tersurat dalam penjelasan Pasal 35: kompetensi
lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah
disepakati. Hal ini sejalan pula dengan pengembangan kurikulum. Pada
kurikulum sebelumnya terdapat beberapa kelemahan, salah satu
diantaranya yaitu kompetensi yang dikembangkan dan didominasi oleh
aspek pengetahuan, belum sepenuhnya mengambarkan secara holistik dari
aspek sikap, pengetahuan dan ketrampilan.1
Oleh karena itu perlu adanya penyempurnaan kurikulum yang lalu,
yang tidak hanya didominasi oleh satu aspek saja, akan tetapi mampu
seluruh aspek kompetensi peserta didik. Kurikulum 2013 disusun salah
satunya didasarkan pada kelemahan diatas. Dengan demikian, dalam
mencapaistadar kompetensi kelulusan, kurikulum 2013 meliputi
pendidikan karakter, metodologi pembelajaran aktif, keseimbangan antara
soft skill dan hard skill yang mencakup ketiga hal, yaitu sikap (afektif),
pengetahuan (kognitif) dan keterampilan (psikomotor) secara terpadu.2
Salah satu penekanan dalam kurikulum 2013 adalah penilaian
autentik (Authentic Assessment), Penilaian autentik (Authentic
Assessment) adalah pengukuran yang bermakna secara signifikan atas
hasil belajar peserta didik untuk ranah sikap, keterampilan, dan
pengetahuan. Istilah Assessment merupakan sinonim dari penilaian,
1
E. Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013, (Jakarta: PT. Kompas Media
Nusantara, 2013) hlm. 61
2
ibid

2
pengukuran, pengujian, atau evaluasi. Sedangkan istilah autentik
merupakan sinonim dari asli, nyata, valid, atau reliabel. Penilaian autentik
adalah kegiatan menilai peserta didik yang menekankan pada apa yang
diinilai, baik proses maupun hasilnya dengan berbagai instrumen penilaian
yang disesuaikan dengan tuntutan kompetensi yang ada di standar
kompetensi (SK) atau kompetensi Inti (KI) dan kompetensi dasar.3
Penilaian autentik tidak dimaksudkan untuk menggantikan
penilaian tradisional, khususnya bentuk tes objektif pilihan ganda yang
lebih bersifat merespons jawaban yang lazim dipergunakan dalam ujian-
ujian akhir seperti ujian nasional (UN) dan ulangan umum (UU). Ia hadir
untuk saling melengkapi dan menutup kekurangan penilaian objektif. Skor
hasil pengukuran penilaian autentik mencerminkan kompetensi berbagai
bentuk kinerja peserta didik sepanjang kegiatan pembelajaran, sedang skor
hasil pengukuran tes objektif pada akhir pembelajaran menunjukkan
pencapaiankompetensi selama satuan waktu tertentu. Penilaian autentik ini
bertujuan mengevaluasi kemampuan siswa dalam konteks dunia nyata.
Dengan kata lain, siswa belajar bagaimana mengaplikasikan pengetahuan
dan keterampilannya ke dalam tugas-tugas yang autentik. Melalui
penilaian autentik ini, diharapkan berbagai informasi yang absah/benar dan
akurat dapat terjaring berkaitan dengan apa yang benar- benar diketahui
dan dapat dilakukan oleh siswa atau tentang kualitas program
pendidikan .4

B. Pengertian Pembelajaran Tematik


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, “tematik” diartikan
sebagai “berkenaan dengan tema”,dan tema berarti “pokok pikiran, dasar
cerita (yang dipercakapkan, dipakai sebagai dasar mengarang, mengubah
sajak, dan sebagainya).5 Contohnya, tema sandiwara ini ialah yang keji
3
Kunandar, Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum
2013), (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), hlm 36.
4
Jurnal al Ishlah Jon Helmi, Penilaian Autentik Dalam Kurikulum 2013, hlm 2.
5
Tim Penyusun Pusat Bahasa Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi Keempat, (Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama, 2008), hlm.1429

3
dan yang jahat pasti akan kalah oleh yang baik dan mulia. Tidak jauh
berbeda, pada sumber literatur lainnya, seperti yang ditulis oleh Hendro
Darmawan, dkk “tematik”diartikan sebagai “mengenai tema”.6
Pembelajaran tematik di artikan sebagai pembelajaran yang
menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga
dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa.7
Pembelajaran tematik adalah salah satu model pembelajaran
terpadu (integrated learning pada jenjang TK/RA, SD/MI (kelas 2-3)
berdasarkan tema tertentu. Sedangkan pembelajaran terpadu adalah pada
mata pelajaran IPA (kimia, fisika, biologi) dan IPS
(geografi,ekonomi,sosiologi) disekolah .8
Dengan demikian dapat disumpulkan bahwa “tematilk” digunakan
dalam pembelajaran tematik yang merupakan jenis model pembelajaran
terpadu yang mengandung makna lebih luas pembeajaran terpadu
dibandingkan pembelajaran tematik. Sehingga dapat dikatakan bahwa
pembelajaran tematik merupakan jenis model pembelajaran terpadu ,
namun model pembelajaran terpadu belum tentu model pembelajaran
tematik”9

C. Landasan Pembelajaran Tematik

6
Hendro Dermawan, dkk. Kamus Ilmiah Populer dengan EYD dan Pembentukan Istilah serta
Akronim Bahasa Indonesia, Cet. III (Yogyakarta: Bintang Cemerlang, 2011), hlm.710
7
Daryanto, pembelajaran tematik terpadu Kurikulum 2013, (Yogyakarta; gava media, 2014) hal.3
8
Trianto, Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik bagi Anak Usia Dini dan Anak Usia Kelas
Awal Cet. II (Jakarta: Kencana-Prenada Media Grup, 2013), hlm.5
9
Trianto, Model Pemelajaran Terpadu Konsep, Strategi, dan Implementasinya data Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), hlm.9

4
Pembelajaran Tematik ada 3 landasan, yaitu: landasan filosofis,
landasan psikologis, dan landasan yuridis.10
1. Landasan Filosofis
Mempunyai kemampuan untuk melakukan perubahan serta sugnifikan
dalam kehidupannya walaupun bersifat evolusionis, karenna
lingkungan hidup peserta didik merupakan dunia yang terus berproses
secara evolusionis pula. Pengetahuan peserta didik adalah kumpulan
kesan-kesan dan informasi yang terhimpun dalam pengalaman
empirik yang partikular seharusnya siap digunakan.
2. Landasan Psikologis
Secara teoritik maupun praktik pembelajaran tematik berlandaskan
pada psikologi perkembangan dan psikologi belajar. Psikologi
perkembangan diperlukan dalam menentukan materi pembelajaran
tematik yang diberikan kepada peserta didik agar tingkat keluasan dan
kedalamannya sesuai dengan tahap perkembangan peserta didik.
Menurut Piaget, pengetahuan anak tidak diperoleh secara pasif
melainkan melalui tindakan. Perkembangan kognitif anak bergantung
pada seberapa jauh mereka aktif memanipulasi dan berinteraksi
dengan lingkungannya (Poedjiadi, 1999: 61). Dengan demikian, tahap
perkembangan kognitif anak dalam memperoleh pengalaman dan
pengetahuan pada tahap tertentu terjadi dengan cara berbeda-beda
berdasarkan kematangan intelektualnya.
Beberapa pandangan diatas, memberikan arah bahwa pelajaran lebih
memfokuskan pada kesuksesan peserta didik dalam mengorganisasi
pengalaman mereka, bukan sekedar refleksi atas berbagai informasi
dan gejala yang diamati. Peserta didik lebih diutamakan untuk
mengkontruksi pengetahuannya melalui asimilasi dan akomodasi.

3. Landasan Yuridis

10

5
Dalam impementasi pembelajaran tematik diperlukan payung hukum
sebagai landasan yuridisnya.11 Payung hukum yuridis sebagai legalitas
penyelenggaraan pembelajaran tematik, dalam arti bahwa
pembelajaran tematik dianggap sah jika mendapatkan legalitas formal.
Dalam pembelajaran tematik berkaitan dengan berbagai kebijakan
atau peraturan yang mendukung pelaksanaan pembelajaran tematik
disekolah dasar. Landasan yuridis tersebut adalah UUD 1945, UU
Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak; dan UU Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Landasan Pembelajaran Tematik


a. Landasan filosofis:
1) Progresivisme
Proses pembelajaran perlu di tekankan pada
pembentukan kreatifitas, pemberian sejumlah kegiatan,
suasana yang alamiah (natural), dan memperhatikan
pengalaman siswa.
2) Konstruktivisme
Anak mengontruksi pengetahuannya melalui
interaksi dengan objek, fenomena, pengalaman, dan
lingkungannya.
3) Humanisme
Melihat siswa dari segi
keunikan/kekhasannya,potensi,dan motivasi yang
dimilikinya.

b. Landasan Pisikologis:

11
Ibid

6
1) Pisikologi perkembangan untuk menentukan tingkat
keluasaan dan kedalaman isi sesuai dengan tahap perkembangan
peserta didik.

2) Pisikologi belajar untuk menentukan bagaimana isi/materi


pembelajaran disampaikan kepada siswa dan bagaimana pula siswa
harus mempelajarinya.12

D. Tujuan Pembelajaran Tematik


1. Mudah memusatkan perhatian pada satu tema atau topik tertentu.
2. Mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi
mata pelajaran dalam tema yang sama.
3. Memiliki pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan
berkesan.
4. Mengembangkan kompetensi berbahasa lebih baik dengan mengaitkan
berbagai pelajaran lain dengan pengalaman pribadi siswa.
5. Lebih bergairah belajar karena mereka dapat berkomunikasi dalam
situasi nyata seperti: bercerita, bertanya, menulissekaligus mempelajari
pelajaran yang lain.
6. Lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi yang
disajikan dalam konteks tema yang jelas.
Pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang bertujuan
untuk memudahkan siswa dalam memahami materi pembelajaran dan
mengembangkan berbagai kemampuan siswa dalam tema tertentu.

E. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Tematik

12
Daryanto, pembelajaran tematik terpadu Kurikulum 2013, (Yogyakarta; gava media, 2014) hal.4

7
1. Prinsip-prinsip Pembelajaran Tematik
Beberapa prinsip yang berkenaan dengan pembelajaran tematik
integratif sebagai berikut.
a. Pembelajaran tematik integratif memiliki satu tema yang aktual,
dekat denag dunia siswa dan da nadaam kehidupan sehari-hari.
Tema ini menjadi alat pemersatu materi yang beragam dari
beberapa mata pelajaran.
b. Pembelajaran tematik integratif perlu memilih materi beberapa
mata pelajaran yang mungkin saling berkaitan. Dengan demikian,
materi-materi yang di pilih dapat mengungkapkan tema secara
bermakna. Mungkin terjadi, ada materi pengayaan horizontal
dalam bentuk contoh aplikasi yang tidak termuat dalam standar isi.
Namun ingat, penyajian materi pengayaan seperti ini perlu dibatasi
dengan mengacu pada tujuan pembelajaran.
c. Pembelajaran tematik integratif tidak boleh bertentangan dengan
tujuan kurikulum yang berlaku tetapi sebaliknya pembelajaran
tematik integratif harus mendukung pencapaian tujuan utuh
kegiatan pembelajaran yang termuat dalam kurikulum.
d. Materi pembelajaran yang dapat dipadukan dalam satu tema selalu
mempertimbangan karakteristik siswa seperti minat, kemampuan,
kebutuhan, dan pengetahuan awal.
e. Materi pembelajaran yang dipadukan tidak terlalu dipaksakan.
Artinya, materi yang tidak mungkin dipadukan tidak usah
dipadukan.13

F. Karakteristik Pembelajaran Tematik

13
Abdul Majid, Pembelajaran Tematik Terpadu. ( Bandung; PT REMAJA ROSDAKARYA). 2017. Hal
89.

8
Sebagai suatu model pembelajaran di sekolah dasar, pembelajaran
tematik memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut.

a. Berpusat pada siswa


Pembelajaran tematik berpusat pada siswa (student centered). Hal
ini sesuai denagan pendekatan belajar modern yang lebih banyak
penempatkan siswa sebagai subjek belajar, sedangkan guru lebih
banyak berperan sebagai fasilitator yaitu memberikan kemudahan-
kemudahan kepada siswa untuk melakukan aktivitas belajar.
b. Memberikan pengalaman langsung
Pembelajaran tematik dapat memberikan pengalaman langsung
kepada siswa. (direct experiences). Dengan pengalaman langsung
ini, siswa dihapkan pada sesuatu yang nyata (konkret) sebagai
dasar untuk memahami hal-hal yang lebih abstrak.
c. Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas
Dalam pembelajaran tematik, pemisahan antar mata pelajaran
menjadi tidak begitu jelas. Focus pelajaran diarahkan kepada
pembahasan tema-tema yang paling dekat berkaitan dengan
kehidupan siswa.
d. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran
Pembelajaran tematik menyajikan konsep-konsep dari berbagai
mata pelajaran dalam proses pembelajaran. Dengan demikian,
siswa mampu memahami konsep-konsep tersebut secara utuh. Hal
ini diperlukan untuk membantu siswa dalam memecahkan
masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
e. Bersifat fleksibel
Pembelajaran tematik bersifat luwes (fleksibel) dimana guru dapat
mengaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran denagan mata
pelajaran yang lainnya. Bahkan mengaitkan dengan kehidupan
siswa dan keadaan lingkungan di mana sekolah dan siswa berada
f. Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan.

9
Adapun karakteristik dari pembelajaran tematik ini menurut
TIM pengembang PGSD, 1997 (Hesty 2008) adalah:

1) Holistik, suatu gejala atau peristiwa yang menjadi pusat


perhatian dalam pembelajaran tematik diamati dan dikaji
dari beberapa bidang studi sekaligus, tidak dari sudut
pandang yang terkotak-kotak.
2) Bermakna, pengkajian suatu fenomena dari berbagai
macam aspek, memungkinkan terbentuknaya semacam
jalinan antar-skematayang dimiliki oleh siswa, yang pada
gilirannya nanti, akan memberikan dampak kebermaknaan
dari materi yang dipelajari.
3) Otentik, pembelajaran tematik memungkinkan siswa
memahami secara langsung konsep dan prinsip yang ingin
dipelajari.
4) Aktif, pembelajaran tematik dikembangkan dengan
berdasar pada pendekatan inquiry discovery di mana siswa
terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran, mulai
perencanaan, pelaksanaan, hingga proses evaluasi.14

Sebagai model pembelajaran pembelajaran tematik


memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut:

a. Berpusat pada siswa


b. Memberikan pengalaman angsung
c. Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelasan
d. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran
e. Bersifat fleksibel
f. Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan
kebutuha siswa

14
Abdul Majid, Pembelajaran Tematik Terpadu. ( Bandung; PT REMAJA ROSDAKARYA). 2017. Hal
89-91.

10
g. Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan
menyenangkan.

G. Rambu-Rambu Pembelajaran Tematik

Dalam pembelajaran tematik ada beberapa hal yang harus


diperhatikan agar pembelajaran tematik sesuai dan mencapai tujuan yang
ingin dicapai kepada peserta didik. Ada beberapa rambu-rambu
pembelajaran tematik, yaitu:15

1. Tidak semua mata pelajaran harus dipadukan.


2. Dimungkinkan terjadi penggabungan kompetensi dasar lintas
semester.
3. Kompetensi dasar yang tidak dapat dipadukan, jangan dipaksa
untuk dipadukan,. Kompetensi dasar yang tidak diintergrasikan
dibelajarkan secara mandiri.
4. Kompetensi dasar yang tidak dapat tema harus tetap diajaran baik
melalui tema lain maupun disajikan secara tersendiri.
5. Kegiatan pembelajaran ditekankan pada kemampuan membaca,
menulis dan berhitung serta penanaman nilai-nilai noral.
6. Tema-tema yang dipilih disesuaikan dengan karakteristik siswa,
minat, lingkungan dan daerah setempat.

H. Kekuatan dan Keterbatasan Pembelajaran Tematik

15
Rusman, Belajar Dan Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta; kencana)
2017, hal 363.

11
Pelaksanaan pembelajaran tematik memiliki beberapa kekuatan
dan keterbatasan.16

1. Kekuatan Pembelajaran Tematik

a. menyenangkan karena bertolak dari minat dan kebutuhan peserta


didik.
b. pengalaman dan kegiatan belajar relavan dengan tingkat
perkembangan dan kebutuhan peserta didik.
c. hasil belajar akan bertahan lebih lama karena lebih berkesan dan
bermakna.
d. menumbuhkan keterampilan sosial, seperti bekerjasama, toleransi,
komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan orang lain.

2. Keterbatasan Pembelajaran Tematik

a. pendidik dituntut memiliki keterampilan yang tinggi


b. tidak setiap pendidik mampu mengintegrasikan kurikulum dengan
konsep-konsep yang ada dalam mata pelajaran secara cepat

BAB III
16
arsyi mirdanda, Mengelola Aktifitas Pembelajaran Disekolah Dasar, (Jakarta;Kencana) 2019,
Hal. 18-19

12
PENUTUP

A. Evaluasi Tematik
 Essay
1. Apakah yang dimaksud dengan pembelajaran tematik?
2. Apa kelebihan dan kekurangan dari pembelajaran tematik?
3. Apa yang dimaksud dengan orientasi kurikulum?
4. Sebut dan jelaskan landasan pembelajaran tematik
5. Sebutkan 3 tujuan pembelajaran tematik
6. Dari beberapa prinsip pembelajaran tematik , pilih lah 1 poin
kemudian jelaskan secara singkat
7. Berikan 2 contoh penerapan karakteristik pembelajaran tematik
pada lingkungan sekolah atau rumah
8. Sebutkan rambu-rambu pembelajaran tematik
9. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran tematik SD/MI
10. Apa keterbatasan siswa dalam pembelajaran tematik?

 Pilihan Ganda
1. Pembelajaran yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa
mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna
kepada siswa adalah…
a. Pembelajaran Tematik
b. Pembelajaran Kognitif
c. Pembelajaran Afektif
d. Pembelajaran Psikomotorik
e. Pembelajaran Sikap

2. Pembelajaran tematik memiliki 3 landasan yaitu…

13
a. Filosofis, Psikologis, Yuridis
b. Pancasila, Psikologis, Filosofis
c. Ekonomis, Yuridis, Psikologis
d. Humanis, Pancasila, Yuridis
e. Empiris, Filosofis, Sosiologis
3. Mempunyai kemampuan untuk melakukan perubahan serta
siknifikan dalam kehidupannya walaupun bersifat evolusionis
adalah landasan…
a. Pancasila
b. Humanis
c. Yuridis
d. Psikologis
e. Filosofis
4. Pengetahuan anak tidak diperoleh secara pasif melainkan melalui
tindakan adalah teori…
a. Maslow
b. Piaget
c. Carl Roger
d. Kolb
e. Arthur Combs
5. Dibawah ini yang termasuk prinsip-prinsip pembelajaran tematik
integrative adalah…
a. Tidak memiliki tema yang sesuai dengan dunia siswa
b. Bertentangan dengan tujuan kurikulum yang berlaku
c. Materi pembelajaran yang tidak dapat dipadukan dalam satu
tema
d. Memiliki satu tema yang actual dan dekat dengan dunia siswa
e. Mengembangkan kompetensi berbahasa dengan lebih baik

6. Tujuan pembelajaran tematik adalah…

14
a. Tidak memiliki tema yang sesuai dengan dunia siswa
b. Bertentangan dengan tujuan kurikulum yang berlaku
c. Materi pembelajaran yang tidak dapat dipadukan dalam satu
tema
d. Memiliki satu tema yang actual dan dekat dengan dunia siswa
e. Mengembangkan kompetensi berbahasa dengan lebih baik
dengan mengaitkan berbagai mata pelajaran
7. Karakteristik pembelajaran tematik adalah…
a. Berpusat pada guru
b. Memberikan pengalaman tidak langsung
c. Bersifat monoton
d. Menggunakan prisip belajar sambil bermain dan menyenangkan
e. Kurangnya keterlibatan siswa dalam pembelajaran
8. Karakteristik pembelajaran tematik menurut TIM pengembang
PGSD, kecuali…
a. Holistic
b. Bermakna
c. Tidak aktif
d. Aktif
e. Autentik
9. Tema-tema yang dipilih disesuaikan dengan karakteristik siswa,
minat, lingkungan dan daerah setempat. Hal tersebut termasuk
kedalam…
a. Rambu-rambu pembelajaran tematik
b. Prinsip prinsip pembelajaran tematik
c. Tujuan pembelajaran tematik
d. Karakteristik pembelajaran tematik
e. Landasan pembelajaran tematik

10. Kekuatan dalam pembelajaran tematik adalah…

15
a. pendidik dituntut memiliki keterampilan yang tinggi
b. tidak setiap pendidik mampu mengintegrasikan kurikulum
dengan konsep-konsep yang ada dalam mata pelajaran
secara cepat
c. tidak menyenangkan
d. bertolak dari minat dan kebutuhan peserta didik
e. menyenangkan karena bertolak dari minat dan kebutuhan
peserta didik.
11. Keterbatasan pembelajaran tematik…
a. pengalaman dan kegiatan belajar relavan dengan tingkat
perkembangan dan kebutuhan peserta didik.
b. hasil belajar akan bertahan lebih lama karena lebih
berkesan dan bermakna.
c. menumbuhkan keterampilan sosial, seperti bekerjasama,
toleransi, komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan orang
lain.
d. menyenangkan karena bertolak dari minat dan kebutuhan
peserta didik.
e. tidak setiap pendidik mampu mengintegrasikan kurikulum
dengan konsep-konsep yang ada dalam mata pelajaran
secara cepat
12. Apa saja yang termasuk landasan Filosofis…
a. Progresivisme, konstruktivisme, humanisme
b. Autentik, progresivisme, humanisme
c. Objective, kontruktivisme, humanism
d. Autentik, Objektive, subjektif
e. Subjective, objective, kontruktivisme

13. Orientasi pembelajaran tematik kurikulum 2013 berpusat dalam


peningkatan…

16
a. Sikap, pengetahuan, keterampilan
b. Bahasa, sikap, pengetahuan
c. Keingintahuan, keterampilan, sikap
d. Prilaku, sikap, bahasa
e. Bahasa, pengetahuan, keinginan
14. Sikap, pengetahuan dan keterampilan termasuk dalam…
a. Rambu-Rambu pembelajaran tematik
b. Orientasi pembelajaran tematik kurikulum 2013
c. Tujuan pembelajaran tematik
d. Karakteristik pembelajaran tematik
e. Prinsip-prinsip pembelajaran tematik
15. Progresivisme, konstruktivisme, humanism termasuk dalam
landasan…
a. Psikologis
b. Humanis
c. Filosofis
d. Autentik
e. yuridis
16. Pembelajaran tematik juga memiliki kekuatan dan…
a. Kemurahan
b. Keunggulan
c. Kelemahan
d. Keterbatasan
e. keinginan
17. Berikut ini adalah yang termasuk dalam karakteristik pembelajaran
tematik, kecuali…
a. Bersifat fleksibel
b. Bermakna
c. Autentik
d. Monoton
e. aktif

17
18. Apa yang dimaksud dengan landasan yuridis…
a. Pancasila
b. Hukum
c. Adat istiadat
d. Budaya
e. pengetahuan
19. UUD tentang sistem pendidikan nasional adalah..
a. Nomor 23 tahun 2002
b. Nomor 20 tahun 2002
c. Nomor 20 tahun 2003
d. Nomor 23 tahun 2003
e. Nomor 21 tahun 2002
20. Apa saja yang termasuk landasan psikologis dalam pembelajaran
tematik…
a. Psikologi perkembangan dan psikologi kesehatan
b. Psikologi pembelajaran dan psikologi kesehatan
c. Psikologi kepribadian dan psikologi pembelajaran
d. Psikologi perkembangan dan psikologi pembelajaran
e. Psikologi pendidikan dan psikologi kepribadian

 Jawaban Esay
1. pembelajaran tematik merupakan suatu usaha untuk mengintregrasikan
pengetahuan, keterampilan, nilai atau sikap pembelajaran serta
pemikiran yang kreatif dengan menggunakan tema yang diwujudkan
melalui pengembangan strategi yang relavan.
2. Kelebihan
a) Menyenangkan karena bertolak dari minat dan kebutuhan siswa.
b) Siswa mudah memusatkan perhatian pada suatu tema tertentu.
Kekurangan
a) Dalam pengembangan kreatifitas akademik, menuntut kemampuan
belajar siswa yang baik dalam aspek intelegensi.

18
b) Memerlukan jenis kurikulum yang terbuka untuk
pengembangannya.
3. Orientasi Kurikulum 2013 adalah terjadinya peningkatan dan
keseimbangan antara kompetensi sikap (attitude), keterampilan (skill)
dan pengetahuan (knowledge).
4. a) landasan filosofis : Mempunyai kemampuan untuk melakukan
perubahan serta sugnifikan dalam kehidupannya walaupun bersifat
evolusionis, karenna lingkungan hidup peserta didik merupakan dunia
yang terus berproses
b) landasan psikologis : pelajaran lebih memfokuskan pada kesuksesan
peserta didik dalam mengorganisasi pengalaman mereka, bukan
sekedar refleksi atas berbagai informasi dan gejala yang diamati.
Peserta didik lebih diutamakan untuk mengkontruksi pengetahuannya
melalui asimilasi dan akomodasi.
c) landasan yuridis : pembelajaran tematik dianggap sah jika
mendapatkan legalitas formal
5. a) Mudah memusatkan perhatian pada satu tema atau topik tertentu.
b) Mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai
kompetensi mata pelajaran dalam tema yang sama.
c) Memiliki pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam
dan berkesan.
6. Materi pembelajaran yang dapat dipadukan dalam satu tema selalu
mempertimbangan karakteristik siswa seperti minat, kemampuan,
kebutuhan, dan pengetahuan awal. Artinya adalah pemilihan materi
pembelajaran lebih mementingkan pada karakteristik pembelajaran
anak sehingga dapat menumbuhkan minat belajar
7. Dirumah : anggota keluargaku sesuai dengan buku tema
Disekolah : penerapan hidup bersih

8. a) Tidak semua mata pelajaran harus dipadukan.

19
b) Dimungkinkan terjadi penggabungan kompetensi dasar lintas
semester.
c) Kompetensi dasar yang tidak diintergrasikan dibelajarkan secara
mandiri.
9. Diantaranya:
a) Siswa mampu mempelajari pengetahuan dan mengembangkan
berbagai kompetensi dasar antara mata pelajaran dalam tema yang
sama,
b) Pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan
berkesan,
10. pembelajaran tematik menuntut kemampuan belajar peserta didik yang
relative baik, baik dalam kemampuan akademik maupun kreatifitasnya

 Jawaban Pilihan ganda


1. A 6. C 11. E 16. D
2. A 7. D 12. A 17. D
3. E 8. C 13. A 18. B
4. B 9. A 14. B 19. C
5. D 10. E 15. C 20. D

B. Kesimpulan

Pembelajaran tematik merupakan suatu usaha untuk


mengintregrasikan pengetahuan, keterampilan, nilai atau sikap
pembelajaran serta pemikiran yang kreatif dengan menggunakan tema
yang diwujudkan melalui pengembangan strategi yang relavan.
Pembelajaran tematik ada 3 landasan, yaitu landasan filosofis (kemampuan
untuk melakukan perubahan serta sugnifikan dalam kehidupannya
walaupun bersifat evolusionis, karenna lingkungan hidup peserta didik
merupakan dunia yang terus berproses) ,landasan psikologis (pembelajaran
tematik berlandaskan pada psikologi perkembangan dan psikologi belajar),

20
dan landasan yuridis (pembelajaran tematik dianggap sah jika
mendapatkan legalitas formal). Kemudian landasan filosofis ada 3 ,yaitu :
progresivisme, konstruktivisme, humanisme. Dan landasan psikologis ada
2, yaitu : psikologi perkembangan dan psikologi belajar
Adapun tujuan pembelajaran tematik yaitu bertujuan untuk
memudahkan siswa dalam memahami materi pembelajaran dan
mengembangkan berbagai kemampuan siswa dalam tema tertentu. Prinsip-
prinsip pembelajaran tematik integratif salah satunya adalah Pembelajaran
tematik integratif tidak boleh bertentangan dengan tujuan kurikulum yang
berlaku tetapi sebaliknya pembelajaran tematik integratif harus
mendukung pencapaian tujuan utuh kegiatan pembelajaran yang termuat
dalam kurikulum.
Karakteristik pembelajaran tematik diantaranya : berpusat pada
siswa, pengalaman secara langsung, penyajian konsep dari berbagai mata
pelajaran. Rambu-rambu pembelajaran tematik salah satunya adalah
Kegiatan pembelajaran ditekankan pada kemampuan membaca, menulis
dan berhitung serta penanaman nilai-nilai moral. Kekuatan dan keterbatsan
pembelajaran tematik : menyenangkan karena bertolak dari minat dan
kebutuhan peserta didik , sedangkan keterbatasan nya adalah pendidik
dituntut memiliki keterampilan yang tinggi.

DAFTAR PUSTAKA

21
Daryanto. Pembelajaran Tematik Terpadu Kurikulum 2013. Gava Media.
Yogyakarta. 2014.

Dermawan, Hendro, dkk. Kamus Ilmiah Populer dengan EYD dan Pembentukan
Istilah serta Akronim Bahasa Indonesia. Bintang Cemerlang.
Yogyakarta. 2011.

E. Mulyasa. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. PT. Kompas


Media Nusantara. Jakarta. 2013.

Jurnal al Ishlah Jon Helmi. Penilaian Autentik Dalam Kurikulum 2013.

Kunandar. Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik


Berdasarkan Kurikulum 2013). Rajawali Pers. Jakarta. 2014.

Majid, Abdul. Pembelajaran Tematik Terpadu. PT REMAJA ROSDAKARYA.


Bandung. 2017.

Mirdanda, Arsyi. Mengelola Aktifitas Pembelajaran Disekolah Dasar. Kencana.


Jakarta. 2019.

Rusman. Belajar Dan Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.


Kencana. Jakarta. 2017.

Tim Penyusun Pusat Bahasa Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia.


Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 2008.

Trianto. Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik bagi Anak Usia Dini dan
Anak Usia Kelas Awal. Kencana-Prenada Media Grup. Jakarta. 2013.

Trianto. Model Pemelajaran Terpadu Konsep, Strategi, dan Implementasinya


data Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Bumi Aksara.
Jakarta. 2010.

22

Anda mungkin juga menyukai