Anda di halaman 1dari 4

Tugas Ujian Akhir

RINGKASAN MATERI BERPIKIR KREATIF

MATAKULIAH PEMBELAJARAN BIOLOGI ABAD 21

OLEH :

ENIK ISMI MAHMUDAH

A1J117003

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2020
BERPIKIR KREATIF

Berpikir diasumsikan secara umum sebagai proses kognitif yaitu suatu aktivitas mental
yang lebih menekankan penalaran untuk memperoleh pengetahuan. Kreativitas adalah
kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya
nyata yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada. Kreativitas merupakan kemampuan
berpikir tingkat tinggi yang mengimplikasikan terjadinya eskalasi dalam kemampuan berpikir,
ditandai oleh suksesi, diskontinuitas, diferensiasi, dan integrasi antara setiap tahap
perkembangan.

Kemampuan berpikir kreatif adalah kemampuan menganalisis sesuatu berdasarkan data


atau informasi yang tersedia dan menemukan banyak kemungkinan jawaban terhadap satu
masalah yang penekananya pada kuantitas, ketepatgunaan, dan keragaman jawaban. Kemampuan
berpikir kreatif memungkinkan siswa untuk merumuskan pertanyaan yang inovatif dan
merancang solusi orisinil dari suatu masalah. Oleh karena itu, kemampuan berpikir kreatif
penting dimiliki oleh siswa, khususnya dalam pelajaran sains. Karakteristik sains yang bersifat
tentative dan sangat dinamis menuntut siswa untuk memiliki sifat kreatif. Dengan demikian,
kemampuan berpikir kreatif perlu dikembangkan melalui pembelajaran disekolah.

INDIKATOR KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF

a. Berpikir lancer (fluency)


1. Mengajukan banyak pertanyaan.
2. Menjawab dengan sejumlah jawaban jika ada pertanyaan.
3. Bekerja lebih cepat dari teman lain
4. Melakukan lebih banyak dari pada teman yang lain.
5. Dengan cepat melihat kesalahan dan kelemahan dari suatu objek atau situasi.
b. Berpikir Luwes (fleksibels)
1. Memberikan macam-macam penafsiran terhadap suatu gambar, cerita atau masalah.
2. Menerapkan suatu konsep atau asas dengan cara yang berbeda-beda.
3. Memberikan pertimbangan atau mendiskusikan sesuatu selalu memiliki posisi yang
berbeda atau bertentangan dengan mayoritas kelompok.
4. Jika diberi suatu masalah biasanya memikirkan macam-macam cara yang berbeda-beda
untuk menyelesaikannya.
c. Berpikir Orisinal
1. Memikirkan masalah-masalah atau hal yang tak pernah terpikirkan orang lain.
2. Mempertanyakan cara-cara lama dan berusaha memikirkan cara-cara baru.
3. Memberikan gagasan yang baru dalam menyelesaikan masalah.
4. Setelah mendengar atau membaca gagasan, bekerja untuk mendapatkan penyelesaian
yang baru.
d. Berpikir Elaboratif (elaboration)
1. Mencari arti yang lebih mendalam terhadap jawaban atau pemecahan masalah dengan
melakukan langkah-langkah yang terperinci.
2. Mengembangkan/memperkaya gagasan orang lain.
3. Cenderung memberi jawaban yang luas dan memuaskan
4. Mampu membangun keterkaitan antar konsep
e. Berpikir Evaluatif (evaluation)
1. Memberi pertimbangan atas dasar sudut pandang sendiri.
2. Menganalisis masalah/penyelesaian secara kritis dengan selalu menanyakan “mengapa?”
3. Mempunyai alasan (rasional) yang dapat dipertanggungjawabkan untuk mencapai suatu
keputusan.

Kemampuan berpikir kreatif peserta didik sangat penting dalam proses


pembelajaran. Berpikir bisa mempengaruhi kemampuan, kecepatan efektifitas belajar
peserta didik. Salah satunya dalam pembelajaran biologi yang menuntut pembelajaran
ilmiah dan konseptual, dimana peserta didik harus memiliki kemampuan berpikir kreatif.
Pada proses pembelajaran matapelajaran biologi di SMA memang dilakukan ada yang
dikelas dan dilaboratorium. Pembelajaran yang berlangsung didalam kelas biasanya diisi
dengan diskusi kelompok ataupun pemaparan secara langsung oleh guru. Sedangkan,
pembelajaran yang berlangsung didalam laboratorium dengan melaksanakan praktikum
sesuai dengan petunjuk praktikum yang telah diberikan oleh guru.

Pengembangan kemampuan berpikir kreatif disekolah tentu saja tidak mungkin


dilakukan jika tidak ada konsep yang disampaikan kepada siswa. Misalnya, mengacu
kepada standar kompetensi dan kompetensi dasar yang terdapat dalam kurikulum yaitu “
menjelaskan antara keterkaitan manusia dengan masalah perusakan atau pencemaran dan
pelestarian lingkungan” maka dipilihlah konsep lingkungan untuk implementasi
kemampuan berpikir kreatif ini. Kompetensi dasar tersebut sangat memungkinkan untuk
dapat mengembangkan kemampuan berpikir siswa. Masalah perusakan atau pencemaran
dan pelestarian lingkungan merupakan permasalahan kontekstual yang erat kaitannya
dengan kehidupan sehari-hari sehingga bias menggali ide-ide siswa.

Selain itu, untuk menggali kemampuan berpikir kreatif siswa dapat melalui
penyelesaian masalah. Hal tersebut sejalan dengan Yager (1992), dimana ranah kreatif
dalam sains tersebut bertujuan untuk membantu mempelajari kerangka informasi yang
didapatkan. Salah satu kemampuan yang spesifik dan penting dalam kreatifitas yaitu
menggabungkan objek dan ide dalam berbagai cara yang baru, dapat memberikan
penjelasan untuk objek atau suatu perisiwa yang tidak diketahui, menghasilkan
alternative yang unik atau berbeda, menyelesaikan masalah atau menghasilkan ide yang
tak biasa. Penyelesaian masalah ini bias dilakukan didalam kelas maupun saat praktikum
di laboratorium.

 Hambatan
1. Motivasi intrinsic rendah
2. Orientasi pembelajaran siswa hanya sekedar untuk memperoleh nilai
3. Siswa merasa dirinya tidak berbakat.

Anda mungkin juga menyukai