Anda di halaman 1dari 11

Nama : Kirana Hanni Ma’ruf

Kelas : XI IPS 4

No.absen : 26

1. Jelaskan pengertian teks drama! (minimal tiga pendapat para tokoh sastra/
sastrawan) serta kesimpulannya!
 Kosasih
Memaparkan pula bahwa drama adalah bentuk karya sastra yang bertujuan
untuk menggambarkan kehidupan dengan menyampaikan pertikaian dan emosi
melalui lakon dan dialog.
 Seni Handayani
Drama adalah bentuk komposisi berdasarkan dua cabang seni, seni sastra dan
seni pertunjukan sehingga drama dibagi menjadi dua, yaitu drama dalam
bentuk teks tertulis dan drama dipentaskan.
 Wildan
 Drama adalah komposisi berdasarkan beberapa cabang seni, sehingga drama
dibagi menjadi dua, yaitu drama dalam bentuk teks tertulis dan drama
dipentaskan
 Kesimpulan
Teks drama adalah teks yang bermuatan kisah yang dikemas melalui dialog
untuk dibawakan melalui seni peran atau akting untuk menggambarkan cerita
dan berbagai peristiwa yang disajikan dalam suatu pentas drama

2. Jelaskan ciri-ciri teks drama!


 Memuat dialog atau percakapan yang dapat dibawakan oleh pemeran atau
lakon drama.
 Mengandung cerita, kisah, atau narasi yang sampaikan melalui dialog atau
percakapan antar tokohnya.
 Teks memiliki petunjuk khusus yang harus dilakukan oleh pemerannya,
seperti: mengatur ekspresi (marah atau senang), melakukan aksi
(berlari/melompat), dsb.
 Karena drama secara eksklusif menggunakan dialog sebagai isinya, maka
penulisan percakapan tidak usah menggunakan tanda petik (“”).

3. Jelaskan macam-macam teks drama serta pengertiannya!


 Drama komedi adalah drama yang lucu dan menggelitik penuh keceriaan.
Drama ini berfungsi menyenangkan hati dan memancing suasana terbahak-
bahak dan di dalamnya terdapat dialog kocak yang bersifat menyindir dan
biasanya berakhir dengan kebahagiaan. Drama komedi ini menampilkan tokoh
tolol, konyol, atau tokoh bijaksana tapi lucu. Contoh: Office Boy
Drama ini terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
o Komedi Situasi, yaitu cerita lucu yang kelucuannya bukan berasal dari
para pemain, melainkan karena situasinya.
o Komedi Slapstic, yaitu cerita lucu yang diciptakan dengan adegan
menyakiti para pemainnya.
o Komedi Satire, yaitu cerita lucu yang penuh sindiran tajam.
o Komedi Farce, yaitu cerita lucu yang bersifat dagelan, sengaja
menciptakan kelucuan kelucuan dengan dialog dan gerak laku lucu.
 Drama tragedi adalah drama yang ceritanya sedih penuh kemalangan. Cerita
drama yang termasuk jenis ini adalah cerita yang berakhir dengan duka lara
atau kematian. Contoh film yang termasuk jenis ini di antaranya Titanic,
Romeo dan Juliet atau Ghost. Sementara contoh FTV misteri yang termasuk
dalam jenis ini misalnya Makhluk Tengah Malam yang ending-nya bercerita
tentang si istri yang melahirkan bayi genderuwo. Cerita ini bukan berakhir
dengan kematian, tapi kekecewaan atau kesedihan. Oleh karena itu, cerita
Makhluk Tengah Malam dapat digolongkan ke dalam jenis drama tragedi.
 Drama tragedi-komedi adalah perpaduan antara drama komedi dan tragedi
yaitu cerita yang ada sedih dan ada lucunya. Contoh: Cinta Setaman
 Drama misteri Adalah drama yang menahan perhatian penonton dengan
suspense/ ketegangan, baik yang berasal dari tindak kriminal atau makhluk
gaib. Drama jenis ini dapat dibagi lagi dalam beberapa bagian, yaitu Kriminal,
Horor, dan Mistik.
 Drama kriminal adalah cerita misteri yang sangat terasa unsur ketagangannya,
dan biasanya menceritakan seputar kasus pembunuhan atau pemerkosaan.
 Drama horor adalah drama yang menceritakan hal-hal yang berkaitan dengan
roh halus atau makhluk yang menakutkan, semacam setan.
 Drama mistik adalah drama yang bercerita tentang hal-hal yang berkaitan
dengan klenik, perdukunan, atau unsur gaib.
 Opera Opera adalah drama yang mengandung musik dan nyanyian. Contoh:
The Phantom Of The Opera
 Operet / Operette Operet adalah opera yang ceritanya lebih pendek. Contoh:
Operet bobo berjudul “Monster Hipokrito”
 Pantomim Pantomim adalah drama yang ditampilkan dalam bentuk gerakan
tubuh atau bahasa isyarat tanpa pembicaraan. Contoh: Charlie Chaplin
 Passie adalah drama yang mengandung unsur agama/relijius. Contoh: Wali
Songo
 Melodrama adalah jenis drama yang bersifat sentimental dan melankolis.
Ceritanya cenderung terkesan mendayu-dayu dan mendramatisir kesedihan.
Emosi penonton dipancing untuk merasa iba pada tokoh protagonis. Penulis
skenario cerita jenis ini jangan terjebak untuk membuat alur yang lambat.
Konflik harus tetap runtun dan padat. Justru dengan konflik yang bertubi-tubi
pada si tokoh akan semakin membuat penonton merasa kasihan dan bersimpati
pada penderitanya. Contoh sinetron jenis ini antara lain Bidadari, Menggapai
Bintang, dan Chanda.
 Drama sejarah adalah cerita jenis drama yang menampilkan kisah-kisah
sejarah masa lalu, baik tokoh maupun peristiwanya. Contoh film yang
bercerita tentang peristiwa sejarah antara lain November 1828, G-30-S/PKI,
Soerabaya ’45, Janur Kuning, atau Serangan Fajar. Sementara kisah yang
menceritakan sejarah tapi lebih ditekankan pada tokohnya antara lain Tjoet
Njak Dhien, Wali Songo, dan R.A. Kartini.

4. Sebutkan lima contoh judul terbaik terbaik karya sastrawan Indonesia!


1) Kaki Palsu, Orang-Orang di Tikungan Jalan karya WS Rendra
2)  Matahari di Sebuah Djalan Ketjil Karya Arifin C Noer
3) Dalam Cahaya Bulan karya Putu Wijaya
4) Bom Waktu karya Nano Riantiarno
5) Rumah Tak Beratap karya Akhudiat

5. Jelaskan struktur teks drama beserta contohnya!


 Prolog
Prolog adalah adegan singkat atau pidato yang disampaikan pada awal
pertunjukan. Prolog menjadi pengantar sebelum memasuki bagian cerita dalam
drama. Gambaran umum yang disampaikan dapat berupa latar belakang
diadakannya pementasan, sinopsis drama, atau sekedar pancingan kepada
penonton untuk menyambut pementasan.
contohnya: Sarilah sendirian di rumahnya. Sejak sore suami dan anaknya pergi
dari rumah. Mereka pamit rapat kelompok tani di rumah Pak Kampung.
Sarilah mondar-mandir di ruang tengah rumahnya, menanti dua orang itu
dengan cemas. Ia tahu ada yang tidak beres akhir-akhir ini. Ia dengar dari
tetangga, truk berdatangan ke desa sebelah di malam hari ketika semua warga
desa sudah terlelap.
 Babak
Ia sebagai penanda susunan alur, sehingga mempermudah pembaca memahami
cerita yang hendak disampaikan.
contohnya: LAMPU MENYALA. CAHAYA JINGGA DARI SATU LAMPU
DI RUANG TENGAH. TAMPAK SEORANG PEREMPUAN SETENGAH
ABAD MONDAR-MANIR. KADANG DUDUK, KADANG BERDIRI.
EKSPRESINYA CEMAS.
 Adegan
Runtutan cerita dalam drama dibagi dalam babak dan adegan. Adegan ditandai
dengan pemunculan tokoh atau pergantian suasana. Pergantian suasana
tersebut dapat diiringi dengan pergantian tata panggung, tata cahaya, properti
panggung, atau perubahan sikap tokoh.
contohnya: Sarilah kelelahan sendiri, akhirnya ia duduk di salah satu kursi di
ruang tengahnya.
SARILAH
“Kemana ini Bapak dan Ramli? Katanya rapat sebentar. Ini hampir tengah
malam belum pulang. Aku takut mereka kenapa-kenapa. Kabar dari desa
sebelah, petani seperti kami mulai dicurigai. Padahal yang kami lakukan
sehari-hari yang mengurus sawah. Kami ini manut. Disuruh tanam padi, ya
kami tanam. Disuruh pakai pupuk, ya kami pakai. Digusur dari tanah kami, ya
kami pasrah. Masa sudah seperti ini apa lagi yang mau dipermasalahkan dari
kami?”
TERDENGAR SUARA PINTU DIKETUK. LAMPU PANGGUNG
BERUBAH MENJADI MERAH. SUASANA TEGANG.
Sarilah berdiri dari duduknya. Ia hendak membuka pintu tapi ragu. Ia berhenti
sejenak.
SUARA KETUKAN JADI LEBIH KERAS
 Dialog
Dialog adalah pembeda drama dengan karya sastra lainnya. Dialog berguna
untuk menggiring tokoh dalam konflik.
contohnya: SARILAH
“Ya, siapa ya?”
RAMLI
“Ini Ramli, Bu.”
SARILAH SEGERA MEMBUKA PINTU DAN MENDAPATI PERUT
ANAKNYA BERLUMURAN DARAH. SARILAH SEGERA
MENDEKAPNYA.
SARILAH
“Astaga Ramli! Kamu kenapa, Le? Mana bapakmu? Kok bisa sampai seperti
ini? Siapa yang bikin begini?” kuat. Jangan buang waktu. Ibu tidak usah bawa
apa-apa. Cepat pergi!”
 Epilog
Epilog adalah bagian akhir dalam drama. Bagian ini berfungsi menyampaikan
inti dari cerita atau menafsirkan amanat dari drama. Berikut ini contohnya:
Malam itu merupakan malam terakhir Sarilah bertemu anaknya. Suaminya
juga tidak pernah kembali. Tidak ada yang menyusulnya. Berhari-hari ia
mencoba mencari tahu, tetapi semua orang pura-pura tidak tahu. Semua orang
memendam luka. Luka lama yang bila diungkapkan hanya akan membuat luka
yang baru. Puluhan tahun berikutnya, Sarilah tahu anak dan suaminya dibuang
di sungai Musi, setelah dipukuli, disayati, dan dicekik
6. Jelaskan kaidah kebahasaan dalam teks drama beserta contohnya!
 Banyak menggunakan kata yang menyatakan urutan waktu (konjungsi
kronologis)
Contoh: sebelum, sekarang, setelah itu, mula-mula, kemudian.
 Banyak menggunakan kata kerja yang menggambarkan suatu peristiwa yang
terjadi
Contoh: menyuruh, menobatkan, menyingkirkan, menghadap, beristirahat.
 Banyak menggunakan kata kerja yang menyatakan sesuatu yang dipikirkan
atau dirasakan oleh tokoh
Contoh: merasakan, menginginkan, mengharapkan, mendambakan,
mengalami.
 Menggunakan kata-kata sifat (descriptive language) untuk menggambarkan
tokoh, tempat, atau suasana
Contoh : misalnya, rapi, bersih, baik, gagah, kuat.

7. Sebutkan unsur-unsur dalam drama beserta penjelasannya!


 Latar
Latar adalah keterangan mengenai tempat, waktu, dan suasana di dalam
naskah drama, meliputi:
- Latar tempat, yaitu penggambaran tempat kejadian di dalam naskah
drama, seperti di rumah, medan perang, di meja makan.
- Latar waktu, yaitu penggambaran waktu kejadian di dalam naskah drama,
seperti pagi hari pada tanggal 17 Agustus 1945.
- Latar suasana/budaya, yaitu penggambaran suasana ataupun budaya yang
melatarbelakangi terjadinya adegan atau peristiwa dalam drama.
Misalnya, dalam budaya Jawa, dalam kehidupan masyarakat Betawi,
Melayu, Sunda, Papua.
 Penokohan
Tokoh-tokoh dalam drama diklasifikasikan sebagai berikut.
- Tokoh gagal atau tokoh badut (the foil) Tokoh ini yang mempunyai
pendirian yang bertentangan dengan tokoh lain. Kehadiran tokoh ini
berfungsi untuk menegaskan tokoh lain itu.
- Tokoh idaman (the type character) Tokoh ini berperan sebagai pahlawan
dengan karakternya yang gagah, berkeadilan, atau terpuji.
- Tokoh statis (the static character) Tokoh ini memiliki peran yang tetap
sama, tanpa perubahan, mulai dari awal hingga akhir cerita.
- Tokoh yang berkembang, misalnya, seorang tokoh berubah dari setia ke
karakter berkhianat, dari yang bernasib sengsara menjadi kaya raya, dari
yang semula adalah seorang koruptor menjadi orang yang saleh dan
budiman.
 Dialog
Dalam drama, percakapan atau dialog haruslah memenuhi dua tuntutan,
yakni:
Dialog harus turut menunjang gerak laku tokohnya. Dialog haruslah
dipergunakan untuk mencerminkan apa yang telah terjadi sebelum cerita itu,
apa yang sedang terjadi di luar panggung selama cerita itu berlangsung; harus
pula dapat mengungkapkan pikiran-pikiran serta perasaan-perasaan para
tokoh yang turut berperan di atas pentas. Dialog yang diucapkan di atas
pentas lebih tajam dan tertib daripada ujaran sehari-hari. Tidak ada kata yang
harus terbuang begitu saja; para tokoh harus berbicara jelas dan tepat sasaran.
Dialog itu disampaikan secara wajar dan alamiah.
 Tema
Tema adalah gagasan utama yang menjalin struktur isi drama. Tema dalam
drama menyangkut segala persoalan, baik itu berupa masalah kemanusiaan,
kekuasaan, kasih sayang, kecemburuan, dan sebagainya. Pesan atau amanat
 Pesan atau Amanat
Unsur ini merupakan ajaran moral didaktis yang disampaikan drama itu
kepada pembaca/penonton. Amanat tersimpan rapi dan disembunyikan
pengarangnya dalam keseluruhan isi drama.
8. Sebutkan sepuluh kosa kata dalam bidang drama beserta penjelasannya!
1) Monolog
Monolog adalah percakapan seorang pemain dengan dirinya sendiri. Apa yang
diucapkan itu tidak ditujukan kepada orang lain. Isinya, mungkin ungkapan
rasa senang, rencana yang akan dilaksanakan, sikap terhadap suatu kejadian,
dan lain-lain.
2) Mimik
Mimik adalah ekspresi gerak-gerik wajah (air muka) untuk menunjukkan
emosi yang dialami pemain. Ekspresi wajah pemain yang sedang sedih tentu
saja berbeda dengan ketika sedang marah.
3) Pantomim
Pantomim adalah ekspresi gerak-gerik tuhuh untuk menunjukkan emosi yang
dialami pemain.
4) Pantomimik
Pantomimik adalah perpaduan ekspresi gerak-gerik wajah dan gerak-gerik
tubuh untuk menunjukkan emosi yang dialami pemain.
5) Gestur
Gestur adalah gerak-gerak besar, yaitu gerakan tangan, kaki, kepala, dan tubuh
pada umumnya yang dilakukan pemain.
6) Bloking
Bloking adalah aturan berpindah tempat dari tempat yang satu ke tempat yang
lain agar penampilan pemain tidak menjemukan.
7) Gait
Gait berbeda dengan bloking karena gait diartikan tanda-tanda khusus pada
cara berjalan dan cara bergerak pemain.
8) Akting
Akting adalah gerakan-gerakan yang dilakukan pemain sebagai wujud
penghayatan peran yang dimainkannya. Bila gerakan-gerakan itu terlalu
banyak, dinamakan over akting (laku lajak).
9) Aktor
Aktor adalah orang yang melakukan akting, yaitu pemain drama. Pengertian
aktor bisa menjangkau pemain pria dan wanita, khusus pemain wanita disebut
aktris.
10) Improvisasi
Improvisasi adalah gerakan-gerakan atau ucapan-ucapan penyeimbang untuk
lebih menghidupkan pemeranan.

9. Jelaskan bentuk-bentuk drama beserta contohnya!


 Berdasarkan bentuk sastra cakapannya
a) Drama puisi, yaitu drama yang sebagian besar cakapannya disusun dalam
bentuk puisi atau menggunakan unsur-unsur puisi.
b) Drama prosa, yaitu drama yang cakapannya disusun dalam bentuk prosa.
 Berdasarkan sajian isinya
Tragedi (drama duka), yaitu drama yang menampilkan tokoh yang sedih atau
muram, yang terlibat dalam situasi gawat karena sesuatu yang tidak
menguntungkan.;
b) Komedi (drama ria), yaitu drama ringan yang bersifat menghibur, walaupun
selorohan, di dalamnya dapat bersifat menyindir, dan yang berakhir dengan
bahagia;
c) Tragikomedi (drama dukaria), yaitu drama yang sebenarnya menggunakan
alur dukacita tetapi berakhir dengan kebahagiaan.
 Berdasarkan kuantitas cakapannya
a) Pantomim, yaitu drama tanpa kata-kata;
b) Minikata, yaitu drama yang menggunakan sedikit sekali kata-kata;
c) Dialog-monolog, yaitu drama yang menggunakan banyak katakata.
 Berdasarkan besarnya pengaruh unsur seni lainnya
a) Opera, yaitu drama yang menonjolkan seni suara atau musik;
b) Sendratari, yaitu drama yang menonjolkan seni drama dan tari;
c) Tablo, yaitu drama tanpa gerak atau dialog.
 Bentuk-bentuk lain (alternatif/khas)
a) Drama absurd, yaitu drama yang sengaja mengabaikan atau melanggar
konversi alur, penokohan, dan tematik;
b) Drama baca, naskah drama yang hanya cocok untuk dibaca, bukan
dipentaskan;
c) Drama borjuis, drama yang bertema tentang kehidupan kaum bangsawan
(muncul abad ke-18);
d) Drama domestik, drama yang menceritakan kehidupan rakyat biasa;
e) Drama duka, yaitu drama yang khusus menggambarkan kejahatan atau
keruntuhan tokoh utama;
f) Drama liturgis, yaitu drama yang pementasannya digabungkan dengan
upacara kebaktian gereja (di Abad Pertengahan);
g) Drama satu babak, yaitu lakon yang terdiri atas satu babak, berpusat pada
satu tema dengan sejumlah kecil pemeran gaya, latar, serta pengaluran yang
ringkas.

10. Jelaskan syarat-syarat drama yang baik!


 Untuk sebuah drama, gunakan cerita yang layak dipentaskan dalam drama
 Pemilihan kata sesuai dengan siapa yang akan menonton dramaPemilihan c
 erita harus sesuai dengan siapa yang akan menonton drama tersebut
 Gunakan ejaan yang disempurnakan dalam bahasa Indonesia
 Dalam drama, yang mendominasi teks adalah penunjuk pementasan berupa
karangan narasi
 Dalam drama selalu ada narator sebagai petunjuk pementasan
 Jika pementasan drama menggunakan narrator, maka pada teks drama narator
ditulis dengan huruf miring dan dicetak tebal
 Sistematika penulisan teks drama harus rapi dan jelas
 Judul cerita diketik tanpa menggunakan titik pada akhir judul.
 Naskah drama adalah gambaran jalannya cerita, dalam pementasan asli tidak
harus sama persis, tetapi tidak mengganggu jalannya drama
 Gunakan tanda “ sebagai awal kalimat percakapan dalam naskah
 Gunakan kalimat langsung dalam setiap kalimat
 Gunakan kalimat narasi dalam kalimat narrator
 Hal-hal yang tidak baku (…, !!!, #@#$) boleh digunakan selama kepentingan
memperindah drama
 Alur cerita harus baik.
 Bahasa yang digunakan tidak harus baku, tetapi layaknya seperti kehidupan
sehari hari
 Tidak menggunakan kata-kata kasar sebagai pelampiasan amarah seseorang
 Untuk adegan monolog, lebih baik menggunakan majas hiperbola
 Untuk teks drama yang dipentaskan di teater, ada baiknya drama memakai
sulih suara
 Tidak menyinggung pihak lain

Anda mungkin juga menyukai