Dirumah sakit terdapat air buangan dari hasil proses kegiatan pelayanan
kesehatan dan limbah cair tersebut harus diolah meliputi : air limbah domestik seperti
air buangan kamar mandi, dapur, dan air bekas pencucian pakaian; air limbah klinis
seperti air limbah dari kegiatan klinis rumah sakit, misalnya air bekas cucian luka,
cucian darah, air limbah laboratorium. Bagian terbesar limbah cair rumah sakit
berasal dari limbah domestic sedangkan sisanya adalah limbah yang terkontaminasi
oleh infectious agents kultur mikroorganisme, darah, buangan pasien pengidap
penyakit infeksi, dan lain-lain (Kemenkes, 2011). Jenis limbah cair rumah sakit yaitu
air limbah domestic, air limbah klinis, air limbah laboratorium klinik dari kimia, air
limbah radioaktif.
Beberapa hal yang harus diperhatikan untuk pengolahan limbah cair antara
lain : karakter limbah cair, jumlah limbah cair serta air olahan yang diharapkan.
Proses biologis merupakan proses dari pengolahan limbah cair dengan
memanfaatkan aktifitas mikoorganisme. Pengelolaan ini dilakukan pada kondisi
aerobik yang digunakan untuk pengolahan limbah cair dengan beban BOD yang tidak
besar, kondisi anaerobik digunakan untuk pengolahan air limbah dengan beban BOD
yang sangat tinggi. Proses biologis pengolahan air limbah dibagi menjadi 3 yaitu
proses biologis dengan biakan tersuspensi (suspended culture), biakan melekat
(attached culture) dan proses pengolahan dengan system lagoon atau kolam. Dengan
memanfaatkan aktifitas mikroorganisme untuk menguraikan senyawa polutan yang
berada dalam air menggunakan mikroorganisme yang dibiakkan dalam suatu reactor
merupakan proses pengolahan tersuspensi. Beberapa contoh proses pengolahan
dengan sistem ini antara lain : proses lumpur aktif standar atau konvensional
(standard activated sludge), step aeration, contact stabilization, extended aeration,
oxidation ditch (kolam oksidasi sistem parit) dan lainnya.