Anda di halaman 1dari 35

BAB XIX

CEDERA, KERACUNAN DAN AKIBAT TERTENTU LAIN


DARI SEBAB LUAR (S00 – T98)

DYAH ERNAWATI, S.Kep,Ns,M.Kes


PENGECUALIAN :
Trauma kelahiran (P10 – P15)
Trauma obstetrik (O70 - O71)
BERISIKAN BLOK KATEGORI SBB :
• S00 – S09 Cedera Pada Kepala
• S10 – S19 Cedera Pada Leher
• S20 – S29 Cedera Pada Rongga Dada (Thorax)
• S30 – S39 Cedera Pada Abdomen, Punggung Bawah, Spina Lumbar
dan Pelvis
• S40 – S49 Cedera Pada Bahu dan Lengan Atas
• S50 – S59 Cedera Pada Siku dan Lengan Bawah
• S60 – S69 Cedera Pada Pergelangan Tangan dan Tangan
• S70 – S79 Cedera Pada Pinggul dan Paha
• S80 – S89 Cedera Pada Lutut dan Tungkai Bawah
• S90 – S99 Cedera Pada Pergelangan Kaki dan Kaki
• T00 – T07 Cedera Pada Beberapa (Multiple) Regio Tubuh
• T08 – T14 Cedera Pada Bagian Badan, Anggota Gerak dan
Regio Tubuh Yang Tak Dirinci (Unspecified)
• T15 – T19 Efek Dari Benda Asing Memasuki Tubuh Melalui Lubang (Orificium) Alami
• T20 – T32 Luka Bakar dan Korosi (Burn and Corrosions)
• T33 – T35 Kematian Jaringan Akibat Suhu Dingin (Frostbite)
• T36 – T50 Keracunan Obat, Ramuan dan Substansi Biologik
• T51 – T65 Efek Toksik dari Substansi Yang Terutama Non-obat (Nonmedicinal) dan sumbernya
• T66 – T78 Efek Yang Lain dan Yang Tak Dirinci dari Sebab Luar
• T79 Komplikasi Awal Tertentu Dari Trauma
• T80 – T88 Komplikasi Asuhan Bedah dan Asuhan Medis, Tak Terklasifikasi Di Tempat Lain
• T90 – T98 Sekuel (Gejala Sisa) dari Cedera, dari Keracunan dan dari Akibat Sebab Luar
• Bab ini menggunakan bagian S untuk koding berbagai tipe
cedera yang terkait bagian
tubuh tunggal sedangkan bagian T mencakup cedera pada
beberapa (multiple) bagian tubuh atau bagian tubuh yang tak
dirinci (unspecified) sekaligus untuk keracunan dan akibat lain
tertentu dari sebab luar.

• Bilamana letak multipel dari cedera dirinci (specified) pada


judul kategori, kata “with” menunjukkan keterlibatan kedua
letak/lokasi, sedangkan kata ”and” menunjukkan keterlibatan
salah satu letak.
• Prinsip koding multipel pada cedera sedapat mungkin harus
diikuti.
• Kategori kombinasi untuk koding multipel pada cedera
disediakan untuk digunakan bilamana tak ada detail yang cukup
memenuhi untuk menjelaskan kondisi individu, atau untuk
tujuan tabulasi primer di mana kode tunggal lebih disukai untuk
perekaman; jika tidak, komponen cedera harus dikode secara
terpisah.

( Rujukan ke pedoman di Volume 2 tentang Rules Morbidity dan Mortality harus diikuti dengan
cermat)
Blok pada Seksi S dan juga T00-T14 dan T90-T98 menampung cedera pada tingkat klasifikasi 3-
karakter sesuai tipe sebagai berikut:

CEDERA SUPERFISIAL (SUPERFICIAL INJURY) meliput sebutan:


- abrasion (abrasi, cedera gores)
- blister (nonthermal) (pelepuh, nontermal)
- contusion (cedera bentur) termasuk: bruise (memar) & hematoma (perdarahan di
bawah kulit)
- splinter (cedera akibat benda asing) tanpa luka terbuka
- gigitan insekta (nonvenous) (tidak beracun)
• Cedera superfisial spt abrasi atau kontusio tidak perlu di-kode
jika tdp cedera yang lebih berat pada lokasi yg sama
• Bila mengkode cedera ganda, mis fraktur tibia dan fibula, beri
kode yang terpisah kecuali tersedia kode kombinasi.
• Bilamana cedera primer menimbulkan kerusakan minor pd
pembuluh darah/saraf perifer, maka cedera primer di-kode
terlebih dulu baru kode tambahan utk cedera minor-nya.
Demikian pula sebaliknya
OPEN WOUND (CEDERA LUKA TERBUKA)
Ini meliputi sebutan:
- animal bite (gigitan hewan)
- cut (luka potong)
- laseration (luka lecet)
- puncture wound (luka tusuk)
- Nos
- with (penetrating) foreign body (tusukan benda asing)

FRACTURE (FRAKTUR)
- CLOSED (tertutup):
- comminuted - greenstick - simple
- depressed - impacted - slipped
- elevated - linear epiphysis
- fissured - march - spiral
dengan atau tanpa penyembuhan yang terhambat (delayed healing)
- dislocated
- displaced

- OPEN (terbuka):
- compound
- infected
- missile
- puncture
- with foreign body (benda asing)
dengan atau tanpa penyembuhan terhambat.
Excludes: fracture:
- pathological (M84.4)
- with osteoporosis (M80.-)
- stress (M84.3)
malunion or fracture (M84.0)
nonunion of fracture [pseudoarthrosis] (M84/1)
DISLOCATION, Keseleo, SPRAIN (regangan) & STRAIN (tekanan) including:
- avulsion
- laceration
- sprain
- strain
- traumatic:
- haemarthrosis
- rupture
- subluxation
- tear
dari joint (capsule persendian), ligament (urat).
CEDERA SARAF & CORDA SPINALIS. Termasuk ini:

- lesi corda spinalis komplit atau in-komplit


- lesi pada sambungan saraf dan corda spinalis
traumatic:
- diviison of nerve
- haematomyelia
- paralysis (transient)
- peraplegia - quadripelgia

CEDERA PEMBULUH DARAH. Termasuk ini:


- avulsion - cut - laceration
- traumatic:
- aneurysm or fistula (arteriovenour)
- arterial haematoma
- rupture
dari pembuluh darah
CEDERA OTOT DAN TENDON. Termasuk ini:
- avulsion
- cut
- laceration
- traumatic rupture
dari otot dan tendon
CRUSHING IINJURY /cedera remuk (terhimpit/tergilas)
TRAUMATIC AMPUTATION
INJURY TO INTRENAL ORGANS(cedera organ dalam). Termasuk ini:
-` blast injuries - bruise - concussion
injuries
- crushing
- laceration
- traumatic: - hematoma - puncture - rupture - tear
of internal organ.
OTHER & UNPSECIFIED INJURIES (cedera lain & yg tak terinci)
HAL-HAL YANG PERLU PERHATIAN
• S02 (hal. 896)
Note: For primary coding of fracture of skull and facial bones with associated intracranial injury,
refrence should be made …

The following subdivision are provided …


a fracture not indicated as closed or open should be classified as closed.
0 closed
1 open
Peringatan ini ada di hal. 896, 903 dst.

• S06 Intracranial injury (hal. 900)


Note: For primary coding of intracranial injuries with associated fracture, reference should be
made ….
0 without open intracranial wound
1 with open intracranial wound
Peringatan ini ada di hal. 900, 910 dst
Effect of Foreign Body entering through Natural
Orifice
• Benda asing masuk tubuh bisa melalui:

T15 Foreign body on external eye ( di atas mata)

T16 Foreign body in ear (di dalam telinga)

T17 Foreign body in respiratory tract ( di dalam saluran napas)

T18 Foreign body in alimentary tract (di dalam saluran pencernaan)

T19 Foreign body in genitourinary tract (di dalam saluran kemih-


kelamin)
BURN & CORROSIONS (LUKA BAKAR)
• Lihat volume 3 halaman 79

Burn (electricity) (flame) (hot gas, liquid or object) (radiation)


(steam) (thermal) T30.0
Note - The following fourth-character subdivisions are for use with categories T20-T25 and T30:
Rincian keterangan tentang derajat status luka bakarnya.
.0 Unspecifeid degree
.1 First degree - erythema
.2 Second degree - blister, epidermal loss
.3 Third degree - deep necrosis of underlying tissue
full-thickness skin loss
• T31 Burn classified according to extent body surface involved
Note: This category is to be used as the primary code only ehen the site of the burn …
Rincian dinyatakan dalam 10 % - 79% of body surface.
LUKA BAKAR (BURNS)
• Luka Bakar umumnya diklasifikasikan berdasarkan hal-hal sbb; kedalaman,
luasnya area yg terkena, dan agen penyebab
• Luka bakar (burn) umumnya diakibatkan api/benda panas, sedangkan luka
bakar akibat zat kimia disebut Corrosion
• Berdasarkan kedalamannya, luka bakar terbagi menjadi
- Derajat satu berupa eritema
- Derajat dua berupa blister (gelembung) atau
hilangnya lapisan epidermal
- Derajat tiga bila terjadi nekrosis dalam pada jaringan
di bawah kulit, atau kehilangan seluruh lapisan kulit
(full-thickness skin loss)
Burn (electricity) (flame) (hot gas, liquid or object) (radiation) (steam) (thermal) T30.0
Note: The following fourth-character subdivisions are for use with categories T20–T25, T29 and T30:
.0 Unspecified degree
.1 First degree
Erythema
.2 Second degree
Blisters, epidermal loss
.3 Third degree
Full-thickness skin loss
Deep necrosis of underlying tissue

- abdomen, abdominal (muscle) (wall) T21.-


- ankle (and foot) T25.-
- - with leg T29.-
- axilla T22.-
- back (lower) T21.-
Selain kedalaman, luka bakar juga diklasifika- sikan berdasarkan luas
area yang terbakar
Umumnya luas area diperlukan untuk pelaporan mortalitas dan kasus.
Atau jika lokasi yg terkena tidak dinyatakan secara spesifik
LUKA BAKAR MULTIPLE

• Pada luka bakar ganda (multiple), koding luka bakar


disesuaikan dengan severity-nya.
• Luka bakar dengan derajat tertinggi diutamakan
• Bila terdapat beberapa derajat kedalaman yang berbeda
pada satu lokasi yang sama, maka di-kode sesuai derajat
tertinggi
• T29 disediakan jika area multiple tdk dinyatakan dan hanya
menyebutkan kedalaman luka.
• T30 adalah untuk luka bakar yg tdk jelas spesifikasinya.
• T95 adalah untuk gejala sisa dari luka bakar
T78 Adverse effects , NEC
Baca : Note … yang ada.

COMPLICATIONS OF SURGICAL & MEDICAL CARE, NEC


(T80 – T88)
Use additional external cause code (Chapter XX), if disired, to identify devices involved and
details of circumstances.
Use additional code (B95-B97), if desired, to identify infectious agent.

SEQUELAE OF INJURIEWS, OF POISONING & OF OTHER CONSEQUENCES OF EXTERNAL CAUSES


(T90-T98)
- Sequelae cedera kepala
- Sequelae cedera leher & badan
- Sequelae tungkai atas. - Sequelae tungkai atas
- Sequelae terkait cedera multiple (site tidak dirinci)
- Sequelae luka bakar, korosi dan frostbite
- Sequelae keracunan obat dll.
- Sequelae efek racun substansi nonmedicinal.
- Sequelae lain-lain terkait efek kausa external
FRAKTUR

• Fraktur di-klasifikasikan berdasarkan kondisi terbuka atau


tertutup.
• Fraktur tertutup adalah fraktur yg tanpa disertai luka terbuka
pada kulit, sdg fraktur terbuka adalah yg disertai luka terbuka
pd kulit. Jika tak ada keterangan, maka dikode sbg tertutup
• Dalam ICD-10 terdapat catatan ttg tipe fraktur, dan tergolong
manakah fraktur tsb (terbuka/tertutup); misalnya fraktur
tertutup (comminuted, greenstick, dll) dan fraktur terbuka
(compound, puncture, dll)
• Pada fraktur ganda (multiple) kode utama disesuaikan
derajat keparahan (severity) fraktur, dan dokter ybs yg harus
menentukan sekuensialnya
• Jika tidak dapat dikode kombinasi, maka fraktur dapat dikode
terpisah dan diurutkan sesuai derajat keparahannya
• Fraktur Patologis adalah fraktur yang terjadi bukan karena
trauma, melainkan akibat suatu penyakit. Umumnya terjadi
secara spontan. Untuk kasus ini, perlu juga dikode Underlying
Disease-nya. Misalnya Osteoporosis causing pathologic
fracture of neck of femur.
KERACUNAN (POISONING)

• Keracunan adalah suatu kondisi yg disebabkan oleh obat-obatan,


ramuan dan substansi biologik manakala digunakan secara tidak
wajar atau tidak sesuai dengan petunjuk dokter.
• Beberapa contoh keracunan (poisoning) adalah;
- dosis yg salah akibat suatu error
- kesalahan minum obat yg diberikan kpd pasien
- overdosis
- obat sesuai resep ttp diminum bersama alkohol
- obat sesuai resep yg diminum bersama obat
OTC (bebas) tanpa resep dokter
• Jika akan mengkode suatu keracunan atau reaksi terhadap
penggunaan obat-obatan yg tdk sewajarnya (salah dosis,
salah cara minum, dll) maka kode keracunannya terlebih
dahulu, baru kode manifestasinya. Demikian pula utk
penyalahgunaan obat (drug abuse).
• Jika obat-obat yg diresepkan diminum bersamaan dg obat
yang tanpa resep dan terjadi interaksi obat, maka hal ini
termasuk dalam keracunan
EFEK SAMPING (ADVERSE EFFECT)
• Efek samping obat adalah manakala pasien diberikan atau
menerima pengobatan secara benar, namun mengalami efek
samping obat, spt syok anafilaktik, toxicity, synergistic reaction,
side effect, dan idiosyncratic reaction
• Beberapa penyebab terjadinya efek samping adalah akibat : (1)
perbedaan karakteristik pasien (usia, jenis kelamin, faktor
genetik, ras, dll); (2) faktor obat (jenisnya, bioavailabilitas, cara
pemberian, dosis dan durasi pemberian.
• Cara koding adalah manifestasinya terlebih dulu, baru
ditambahkan kode terkait efek samping, spt T88.7
LATIHAN PENYELESAIAN SOAL-SOAL
1. Luka bakar telapak tangan kanan derajat ke 2 No;
2. Fraktur leher femur, terbuka No:
3. Fraktur humerus distal No:
4. Masuk biji kacang ke dalam rongga hidung No:
5. Emboli udara akibat trauma pembuluh darah No:
6. Urticaria akibat reaksi alergi terhadap krim kulit No:
7. Keracunan makanan jamur (mushooms) No:
8. Keracunan sehabis makan kerang No:
9. Keracunan tetrasiklin No:
10. Cedera gencet pada tumit No:
lanjutan
11. Luka tembak pada abdomen dan hati No:
12. Luka tusuk pisau pada telapak tangan No:
13. Cedera saraf sciatic (ischiadica) No:
14. Cedera arteria femoralis kanan No:
Luka bakar telapak tangan kanan derajat ke 2

V3  hand(s) (phalanges) (and


wrist) T23.-

Perhatikan  tersedia code untuk


yang diketahui % luas luka
bakarnya. Baca Note: …
Diketh : Luas luka bakar 65%

Jadi kodenya
T23.2
Soal praktikum kerjakan
seperti pada contoh !!
Selamat belajar,
SEMOGA
BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai