Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1.1 Material
1.1.1 Beton
Beton adalah sebuah bahan bangunan komposit yang terbuat dari
kombinasi aggregat dan pengikat semen. Bentuk paling umum dari beton adalah beton
semen Portland, yang terdiri dari agregat mineral
(biasanya kerikil dan pasir), semen dan air. (wikipedia)
Biasanya dipercayai bahwa beton mengering setelah pencampuran dan
peletakan. Sebenarnya, beton tidak menjadi padat karena air menguap, tetapi
semen berhidrasi, mengelem komponen lainnya bersama dan akhirnya membentuk
material seperti-batu. Beton digunakan untuk membuat perkerasan jalan, struktur
bangunan, fondasi, jalan, jembatan penyeberangan, struktur parkiran, dasar untuk
pagar/gerbang, dan semen dalam bata atau tembok blok. Nama lama untuk beton adalah
batu cair. (wikipedia)
Penggunaan beton dan bahan-bahan vulkanik seperti abu pozzolan sebagai
pembentuknya telah dimulai sejak zaman Yunani dan Romawi bahkan mungkin
sebelumnya. Dengan campuran kapur, pozzolan, dan batu apung,
bangsa Romawi banyak membangun infrastruktur seperti akuaduk, bangunan, drainase
dan lain-lain. Di Indonesia penggunaan yang serupa bisa dilihat pada beberapa
bangunan kuno yang tersisa. Benteng Indrapatra di Aceh yang dibangun pada abad ke-7
oleh kerajaan Lamuri, bahan bangunannya berupa kapur, tanah liat, dan batu gunung.
Orang Mesir telah menemukan sebelumnya bahwa dengan memakai aditif debu
vulkanik mampu meningkatkan kuat tekan beton. (wikipedia)
Penggunaan beton secara masif diawali pada permulaan abad 19 dan merupakan
awal era beton bertulang. Pada tahun 1801, F.Coignet menerbitkan tulisannya mengenai
prinsip-prinsip konstruksi dengan meninjau kelembapan bahan beton terhadap taruknya.
Pada tahun 1850, J.L. Lambot untuk pertama kalinya membuat kapal kecil dari bahan
semen untuk dipamerkan dalam Expo tahun 1855 di Paris. J.Moiner, seorang ahli taman
dari Prancis mematenkan rangka metal sebagai tulangan beton untuk mengatasi
taruknya yang digunakan untuk tanamannya. Pada tahun 1886, Koenen menerbitkan
MATFUL / F11115176
tulisan mengenai teori dan perancangan struktur beton. C.A.P Turner mengembangkan
pelat slab tanpa balok tahun 1906. (wikipedia).
Konstruksi beton adalah konstruksi yang umum digunakan untuk berbagai
macam bangunan yang ada di Indonesia maupun dunia pada umumnya. Ada banyak
faktor mengapa konstruksi beton ini lebih populer dibandingkan konstruksi baja. Untuk
mempertimbangkannya silakan lihat kelebihan dan kekurang konstruksi ini, sebagai
berikut:
1. Kelebihan Dan Kekurangan Konstruksi Beton:
a. Kelebihan Konstruksi Beton:
- Konstruksi beton kuat menahan gaya tekan serta bersifat tahan
terhadap korosi dan pembusukan.
- Beton segar mudah di cetak sesuai keinginan dan cetakannya juga
dapat di pakai lebih dari sekali tergantung dari kualitas cetakan yang
di buat.
- Beton segar dapat disemprotkan pada permukaan beton lama yang
retak atau di isikan pada beton dalam proses perbaikan.
- Beton segar dapat dipompa sehingga memungkinkan untuk dituang
pada tempat-tempat yang sulit.
- Beton sudah pasti tahan aus dan tahan bakar.
b. Kekurangan Konstruksi Beton:
- Konstruksi beton dianggap tidak mampu menahan gaya tarik
sehingga mudah retak. Oleh karena itu perlu di berikan tulangan baja
sebagai penahan gaya tarik.
- Beton keras masih mempunyai sifat mengembang atau menyusut
jika terjadi perubahan suhu sehingga perlu di buat dilatasi untuk
mencegah terjadinya retakan-retakan.
- Untuk mendapatkan beton kedap air yang sempurna, harus di
kerjakan dengan teliti dan memberikan bahan tambahan
waterproofing.
- Beton bersifat getas (tidak daktail) sehingga harus dihitung dengan
teliti agar setelah di kompositkan dengan baja tulangan menjadi
bersifat daktail, terutama pada struktur tahan gempa.
MATFUL / F11115176
e. Beton bertulang
Beton adalah konstruksi campuran dari pasir, kerikil ataupun batu
pecah, dengan semen dan air. Meskipun memiliki kekuatan tekan yang
tinggi, sayangnya material beton memiliki kekuatan tarik yang rendah
sehingga akan sangat mudah retak bahkan hancur saat ada tegangan tarik
akibat beban, susut, hingga perubahan temperatur.
Beton biasa sangat lemah dengan gaya tarik, namun sangat kuat dengan
gaya tekan, batang baja dapat dimasukkan pada bagian beton yang tertarik
untuk membantu beton. Beto yang dimasuki batang baja pada bagian
tariknya ini disebut beton bertulang.
Untuk memberikan kekuatan tarik pada beton, maka digunakanlah
tulangan baja pada bagian dalam beton yang mampu memberikan kekuatan
tarik yang tak dimiliki beton. Konstruksi inilah yang kemudian dinamakan
dengan konstruksi beton bertulang.
Dibandingkan konstruksi lainnya, konstruksi beton bertulang juga
unggul dalam hal perawatan. Tak cuma mudah dan praktis, biaya
pemeliharaan dari konstruksi beton bertulang juga relatif lebih rendah
menjadikannya termasuk konstruksi yang umum digunakan pada rumah-
rumah modern yang mengutamakan kemudahan dalam hal pemeliharaan.
Konstruksi beton bertulang juga memiliki durabilitas yang tinggi.
Kontruksi ini terkenal akan keawetannya dan tahan lama dibandingkan
dengan bahan lain. Umumnya struktur beton bertulang mampu digunakan
dalam jangka waktu yang lama. Apalagi, kandungan kimia dalam semen
pada beton justru cenderung akan semakin membatu (kuat) seiring
bertambahnya usia dari konstruksi beton.
Dalam hal desain, fleksibilitas dalam pengolahan bentuk beton
bertulang memungkinnya untuk dirancang sesuai dengan estetika desain
yang diinginkan pada bangunan. Selain sebagai struktur, pengolahan bentuk
beton bertulang juga bisa digunakan untuk mengeksplorasi bentuk dari fasad
rumah atau bangunan.
f. Beton prategang
Jenis beton ini sama dengan beton bertulang, perbedaannya adalah
batangnya baja yang dimasukkan ke dalam beton ditegangkan dahulu .
batang baja ini tetap mempunyai tegangan sampai beton yang dituang
MATFUL / F11115176
1.1.2 Baja
Baja adalah logam paduan dengan besi (Fe) sebagai unsur dasar dan karbon (C)
sebagai unsur paduan utamanya. Kandungan karbon dalam baja berkisar antara 0,2 %
hingga 2,1 % berat sesuai grade-nya. Fungsi karbon dalam baja adalah sebagai unsur
pengerasan pada kisi kristal atom besi. Baja karbon adalah baja yang mengandung
karbon lebih kecil 1,7 %, sedangkan besi mempunyai kadar karbon lebih besar dari 1.7
%. Baja mempunyai unsur-unsur lain sebagai pemadu yang dapat mempengaruhi
Material baja unggul jika ditinjau dari segi kekuatan, kekakuan dan
daktilitasnya. Jadi tidak mengherankan jika di setiap proyek-proyek konstruksi
bangunan (jembatan atau gedung) maka baja selalu ditemukan, meskipun tentu saja
volumenya tidak harus mendominasi. Tinjauan dari segi kekuatan, kekakuan dan
daktilitas sangat cocok dipakai mengevaluasi struktur yang diberi pembebanan. Tetapi
perlu diingat bahwa selain kondisi tadi akan ada pengaruh lingkungan yang
mempengaruhi kelangsungan hidup struktur bangunannya. Jadi pada suatu kondisi
tertentu, suatu bangunan bahkan dapat mengalami kerusakan meskipun tanpa diberikan
beban sekalipun (belum berfungsi). Jadi ketahanan bahan material konstruksi terhadap
lingkungan sekitarnya adalah penting untuk diketahui agar dapat diantisipasi baik.
Kelebihan material baja dibandingkan material beton atau kayu adalah karena
buatan pabrik, yang tentunya mempunyai kontrol mutu yang baik. Oleh karena itu dapat
dipahami bahwa kualitas material baja yang dihasilkannya relatif homogen dan
konsisten dibanding material lain, yang berarti juga lebih dapat diandalkan mutunya.
Di sisi lain karena merupakan hasil produk industri, agar prosesnya menguntungkan
harus diusahakan mencapai kondisi optimum. Untuk itu diperlukan suatu kuantitas
tertentu yang terkesan relatif monoton serta tidak mudah dibuat variasinya. Itulah
pentingnya dibuat standarisasi bentuk profil. Dari tabel profil baja yang ada terlihat
banyak sekali profil yang tersedia, tetapi dalam kenyataannya jika peminatnya relatif
sedikit maka profil yang jarang dipakai tentunya tidak diproduksi banyak. Jadi akhirnya
tidak semua profil pada tabel dapat dipilih. Hanya profil-profil tertentu yang memang
umum (banyak) digunakan. Hal ini perlu diketahui insinyur perencana konstruksi baja,
jangan hanya berpedoman teoritis hitungan, karena kalau sampai mengubah profil
rencana dengan profil tersedia, kemungkinan berubah pula detail sambungan yang
dibuat. Jika ini tidak dipikirkan waktu dapat terbuang sia-sia.
Tidak ada jaminan bahwa lokasi pabrik baja akan berdekatan dengan proyek atau
bengkel fabrikasi, sehingga panjang profil baja ditentukan oleh kemampuan kendaraan
MATFUL / F11115176
transportasi pengangkut (truk atau kapal) dan jalur transportasi (darat atau air) yang
akan dilaluinya.
pada beberapa titik. Sifat daktil baja memungkinkan terjadinya leleh lokal
pada titik-titik tersebut sehingga dapat mencegah keruntuhan prematur.
Keuntungan lain dari material daktil adalah jika elemen struktur baja
mendapat beban cukup maka akan terjadi defleksi yang cukup jelas
sehingga dapat digunakan sebagai tanda keruntuhan.
- Liat (Toughness)
Baja strukur merupakan material yang liat artinya memiliki kekuatan dan
daktilitas. Suatu elemen baja masih dapat terus memikul beban dengan
deformasi yang cukup besar. Ini merupakan sifat material yang penting
karena dengan sifat ini elemen baja bisa menerima deformasi yang besar
selama pabrikasi, pengangkutan, dan pelaksanaan tanpa menimbulkan
kehancuran. Dengan demikian pada baja struktur dapat diberikan lenturan,
diberikan beban kejut, geser, dan dilubangi tanpa memperlihatkan
kerusakan. Kemampuan material untuk menyerap energi dalam jumlah yang
cukup besar disebut toughness.
KELEBIHAN LAIN DARI MATERIA BAJA STRUKTUR ADALAH:
- kemudahan penyambungan baik dengan baut, paku keling maupun las,
- cepat dalam pemasangan,
- dapat dibentuk menjadi profil yang diinginkan,
- kekuatan terhadap fatik,
- kemungkinan untuk penggunaan kembali setelah pembongkaran,
- masih bernilai meskipun tidak digunakan kembali sebagai elemen struktur,
- adaptif terhadap prefabrikasi.
b. Kelemahan Baja Sebagai Material Struktur
Secara umum baja mempunyai kekurangan seperti dijelaskan pada paragraf
dibawah ini.
- Biaya Pemeliharaan
Umumnya material baja sangat rentan terhadap korosi jika dibiarkan terjadi
kontak dengan udara dan air sehingga perlu dicat secara periodik.
- Biaya Perlindungan Terhadap Kebakaran
Meskipun baja tidak mudah terbakar tetapi kekuatannya menurun drastis
jika terjadi kebakaran. Selain itu baja juga merupakan konduktor panas yang
baik sehingga dapat menjadi pemicu kebakaran pada komponen lain.
Akibatnya, portal dengan kemungkinan kebakaran tinggi perlu diberi
MATFUL / F11115176
Pada dasarnya kayu merupakan bahan alam yang banyak memiliki kelemahan
struktural, sehingga penggunaan kayu sebagai bahan struktur perlu memperhatikan
sifat-sifat tesebut. Oleh sebab itu, maka struktur kayu kurang popular dibandingkan
dengan beton dan baja. Akibatnya saat ini terdapat kecenderungan beralihnya peran
kayu dari bahan struktur menjadi bahan pemerindah ( dekoratif ).
Namun demikian pada kondisi tertentu ( misalnya : pada daerah tertentu, dimana
secara ekonomis kayu lebih menguntungkan dari pada penggunaan bahan yang lain )
peranan kayu sebagai bahan struktur masih digunakan.
Kekuatan adalah daya tahan kayu terhadap kekuatan mekanis dari luar, antara
lain : daya dukung, daya tarik, daya tahan dan sebagainya.
MATFUL / F11115176
Kelas Awet adalah tingkat kekuatan alami sesuatu jenis kayu terhadap serangan
hama dinyatakan dalam kelas awet I, II, III. Makin besar angka kelasnya makin rendah
keawetannya.
Kelas Kuat adalah tingkat ketahanan alami suatu jenis kayu terhadap kekuatan
mekanis (beban) dinyatakan dalam Kelas Kuat I, II, III, IV dan V. Makin besar angka
kelasnya makin rendah kekuatannya.
- Susah dibentuk
- Cacat kayu
1.2.2 Sistem struktur inti dan dinding pendukung (core and bearing walls)
Sistem ini berupa bidang vertikal yang membentuk dinding luar dan
mengelilingi sebuah struktur inti. Hal ini memungkinkan ruang interior terbuka yang
bergantung pada kemampuan bentangan dari struktur lantai. Sistem ini memuat sistem-
sistem transportasi mekanis vertikal serta menambah kekakuan bangunan.
MATFUL / F11115176
1.2.10 Sistem struktur rangka kaku dan inti (rigid frame and core)
Rangka kaku akan bereaksi terhadap beban lateral. Terutama melalui lentur
balok dan kolom. Perilaku demikian berakibat ayunan (drift) lateral yang besar sehingga
pada bangunan dengan ketinggian tertentu. Akan tetapi apabila di lengkapi dengan
struktur inti, maka ketahanan lateral bangunan akan sangat meningkat karena interaksi
inti dan rangka. Sistem inti ini memuat sistem-sistem mekanis dan transportasi vertikal.
MATFUL / F11115176
1.2.12 Sistem struktur rangka belt-trussed dan inti (belt-trussed frame and core)
Sistem struktur belt-trussed bekerja mengikat kolom fasade ke inti bangunan
sehingga meniadakan aksi terpisah rangka dan inti pengakuan ini dinamai “cap
trussing” apabila berada pada bagian atas bangunan, dan dinamai “belt-trussed” apabila
berada di bagian bawahnya.
MATFUL / F11115176