Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

SEMINAR AGAMA ISLAM


Disusun sebagai salah satu tugas materi perkuliahan Seminar Agama

Disusun oleh :

Rifqi Rahmatullah

3402160319

Manajemen E

PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GALUH CIAMIS
Jl.R.E.Marthadinata No 150 Telp/Fax (0265) 776787 Ciamis
a. Ekonomi Islam

Ekonomi adalah kebutuhan yang mendasar dalam kehidupan manusia untuk


bisa hidup dan berkembang dalam kehidupan sehari-hari, tanpa adanya ekonomi maka
aktivitas dan proses kehidupan manusia akan terganggu. Disini saya akan
menjelaskan tentang Pengertian Ekonomi islam, Ekonomi islam yaitu suatu ilmu
pengetahuan sosial yang didalamnya mempelajari tentang masalah-masalah ekonomi
masyarakat yang berbasis islam dan didasari empat pengetahua yaitu Al-
qur’an,sunnah,ijmak,dan qiyas.maka dari itu masyarakat akan di kendalikan
bagaimana cara memenuhi kebutuhan dan menggunakannya sesuai dengan ajaran
islam. Islam adalah salah satu agama yang mengajari manusia untuk melakukan
kebaikan dan berbuat adil
Menurut Muhammad Abdul Manan Islamic economics is a sosial
science which studies the economics problems of a people imbued with the values of
Islam. Jadi, menurut Abdul Manan ilmu ekonomi islam adalah ilmu pengetahuan
sosial yang mempelajari masalah-masalah ekonomi masyarakat yang diilhami oleh
nilai-nilai Islam.
b. Prinsip-prinsip Ekonomi Islam
Secara umum prinsip ekonomi Islam terbagi menjadi tiga bagian. Prinsip-
prinsip ekonomi Islam didasarkan atas lima nilai universal yang meliputi tauhid
(keimanan), 'adl (keadilan), nubuwwah (kenabian), khilafah (pemerintah) dan ma'ad
(hasil). Dari kelima nilai universal tersebut, dibangunlah tiga prinsip derivatif yaitu
kepemilikan multijenis (multiple ownership), kebebasan bertindak atau berusaha
(freedom to act) serta keadilan sosial (social justice).

Lima nilai universal memiliki fungsi seperti pondasi, yaitu menentukan kuat
tidaknya suatu bangunan. Tauhid(keesaan Allah), memiliki arti bahwa semua yang
kita lakukan di dunia akan dipertanggungjawabkan kepada Allah di akhirat kelak.
'Adl (keadilan), memiliki arti bahwa Allah telah memerintahkan manusia untuk
berbuat adil dan tidak menzalimi pihak lain demi memeroleh keuntungan pribadi.
Nubuwwah (kenabian), menjadikan sifat dan sikap nabi sebagai teladan dalam
melakukan segala aktivitas di dunia. Khilafah (pemerintahan), peran pemerintah
adalah memastikan tidak ada distorsi sehingga perekonomian dapat berjalan dengan
baik. Ma'ad(hasil), dalam Islam hasil (laba) yang diperoleh di dunia juga menjadi laba
di akhirat.
Bagian kedua memiliki fungsi sebagai tiang yang merupakan turunan dari
nilai-nilai universa. Multitype Ownership (kepemilikan multijenis) merupakan
turunan dari nilai tauhid dan 'adl. Islam mengakui kepemilikan pribadi, negara
maupun kepemilikan campuran, namun pemilik primer tetap Allah SWT. Freedom to
act(kebebasan bertindak atau berusaha) merupakan turunan dari nilai nubuwwah, 'adl
dan khilafah.
c. Kesejahteraan Umat dalam Prespektif Islam
Kebahagiaan adalah tujuan utama dalam kehidupan manusia, kebahagiaan itu
akan dicapai apabila segala kebutuhan hidup bisa terpenuhi baik secara spiritual
maupun secara material, dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Dan
terpenuhinya kebutuhan material inilah yang disebut dengan sejahtera.
Islam memandang aktivitas ekonomi secara positif. Semakin banyak manusia
terlibat dalam aktivitas ekonomi maka akan semakin baik, sepanjang tujuan dan
prosesnya sesuai dengan ajaran islam. Islam memposisikan kegiatan ekonomi sebagai
salah satu aspek penting dalam mendapatkan kemulian (falah) dan karenanya kegiatan
ekonomi sebagaimana kegiatan lainnya perlu dituntun dan dikontrol agar berjalan
seirama dengan ajaran islam secara keseluruhan.
Disini secara sederhana Maslahah dapat diaertikan sebagai segala bentuk
keadaan, baik material maupun non material, yang mampu meningkatkan kedudukan
manusia sebagai makhluk yang paling mulia. Sedangkan maslahah dalam ekonomi
islam yaitu kesejahteraan umum yaang dapat diartikan segala sesuatu yang
bermanfaat bagi masyarakat untuk kepentingan bersama dan menolak kemudhorotan,
seperti halnya adanya lembaga-lembaga keuangan yang berbasis syari'ah, seperti
halnya Bank Syari'ah, dalam kondisi di jaman sekarang banyak masyarakat yang
membutuhkan bank syari'ah agar tercapainya kesejahteraan, bank syari'ah ini
menajadi jalan untuk menolong masyarakat seperti transfer, meminjamkan uang,
untuk kredit, dan juga menabung.
Dalam ekonomi islam, maslahah dibagi menjadi beberapa maacam, seperti
• Al-maslahah al-mu'tabarah
Yaitu kemaslahatan yang menjadi rujukan dan tidak diragukan arena sudah
ditelusuri dalam dalil-dalil sepeerti dalam QS. Al-baqarah melarang kita
memberi kemudhorotan dan sperti halnya kamu menganiayanya dalam Al-
quran tersebut sudah jelas supaya menjauhi kemudhorotan supaya kita selalu
berusaha untuk menjadi orang yang bermanfaat.
• Al-Maslahah al-mughah
Yaitu kemaslahatan yang tida diterima dalam karena melanggar dalam dalil-
dalil
• Al-maslahah al-mursalah
Yaitu kemaslahatan yang tidak pula didukung oleh dalil-dalil dan tidak pula
dibatalkan oleh dalil-dalil tersebut seperti pendapat yang dikemukaan dari
ulama' terdahulu tentang maslahah.
Selain itu juga dalam bukunya Ahmad Ifham Sholihin disebutkan beberapa
pembagian maslahah yaitu:
• Maslahah Dharuriyyah yaitu kemaslahatan yang diperoleh manusia dalam
bentuk terpeliharanya survivalitas hidupnya. Jika kemaslahatan tersebut tidak
diperoleh, kehidupan manusia akan mengalami kehancuran. Kemaslahatan
tersebut tida akan terpenuhi, kecuali jika hukum islam tersebut diterapkan.
• Maslahah Hajiyyah, yaiu kemaslahatan yang diperoleh manusia dalam kondisi
yang berkaitan dengan keringanan yang diberikan oleh Allah epada manusia.
Misalnya ketika sedang melakukan puasa ramadhan atau puasa wajib yang
lain, sedangkan pada waktu yang sama sedang bepergian atau sakit, maka
orang tersebut diizinkan untuk membatalkan puasanya kemudian diganti
dengan puasa pada watu yang lain. Jika orang tersebut sakit yang
menyebabkannya tidak bisa duduk atau berdiri, dia dibolehkan sholat dengan
berbaring.
• Maslahah Tahsiniyyah, yaitu kemaslahatan yang diperoleh oleh manusia
ketika melaksanakan hukum-hukum yang berkaitan dengan sifat, ahlak dan
adab. Misalnya menjaga kebersihan badan dan pakaian. Dan menjada agar
hanya makan makanan yang dihalalkan oleh Allah Swt atau menjaga diri
terhadap hal-hal yang bisa menjatuhkan martabat kepribadian islam.
d. Perbedaan Ekonomi Islam dan Ekonomi Konvensional
Perbedaan pandangan muncul dalam mengidentifikasi spirit dasar islamyang
terkait dengan ekonomi. Spirit inilah yang kemudian menjadi dasar penurunan ilmu
ekonomi. Beberapa ekonom yang menggunakan pendekatan ini adalah (Mannan
(1993), Ahmad (1992), dan Khan (1994)).
Dari berbagai penjelasan diatas dapat di simpulkan bahwa ekonomi islam
bukan hanya merupakan praktik kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh individu dan
komunitas muslim yang ada, namun juga merupakan perwujudan perilaku ekonomi
yang didasarkan pada ajaran islam.
Ekonomi islam disini mempelajari perilaku individu yang dituntun oleh ajaran
isla,mulai dari segi penentuan tujuan hidup, cara memandang dan menganalisis
masalah ekonomi, beserta prinsip-prinsip dan nilai yang di pegang untuk mencapai
tujuan tersebut.
Berbicara mengenai ekonomi konvensional, tentang system ekonomi
konvensional merupakan sebuah system dimana di dalamnya terdapat aktivitas
manusia untuk melakukan kegiatan produksi, distribusi, pertukaran dan perolehan
serta komsumsi baik berupa barang ataupun jasa.
Asumsi yang selama ini dijadikan acuan dalam pengembangan ekonomi
konvensional adalah pradigma yang bersumber dari mitos kapitalisme smithisn,
meliputi; (1) kebutuhan manusia yang tidak terbatas; (2) sumber-sumber ekonomi
relatif terbatas berupa maksimaliasi kepuasan pribadi; (3) kompetisi sempurna;dan
(4) informasi sempurna. Asumsi ini menunjukan informasi tidak sempurna dan
kompetisi tidak sempurna sehingga tidak pernah terwujud.
Ekonomi konvensional lebih menekankan pada analisis terhadap masalah
ekonomi dan alternative solusinya. Ilmu ekonomi konvesional melakukakan
pemisahan secara tegas antara aspek positif dan aspek normative.
Perbedaan disini mengandung implikasi bahwa fakta ekonomi merupakan
sesuatu yang independen terhadap norma; tidak ada kausalitas antara norma dengan
fakta. Kritik-kritik yang muncul dari pengamatan ekonomi konvesional, terutama
kapatalitalisme karena adanya kecenderungan. Teori, model, kebijakan da masyarakat
ekonomi yang dikembangkan selama 2 abad terakhir berada dalam lingkup tradisi
meterialisme.
Tradisi pemikiran neo klasik, merupakan mahzhab pemikiran ekonomi
mainstream saat ini, cenderung menempatksn filsafat individualism, dan
utililitarianisme sebagai dasar dalam penyusunan teori dan model ekonominya.
Ekonomi konvensional adalah ekonomi yang berpacuan kepada duniawi
bahwasanya dalam teori ini mereka tidak menganggap di dunia ini tidak ada tuhan.
System ekonomi konvensional merupakan tonggak dasar, dan system yang
pertama muncul. System ini telah banyak digunakan oleh bwrbagai Negara dibelahan
dunia contohnya seperti perusahaan industri. Akan tetapi, sebagai sebuah system
tentunya system ekonomi konvensional selalu mengalami perkembangan atau
kemajuan. Lebih detailnya lagi system ini lebih dikenal dan di bagi menjadi 3 bagian.
Ketiga bagian tersebut ialah system ekonomi konvensional tersebut ialah
system ekonomi liberal, system ekonomi kapitalis dan system ekonomi campuran.
Ketiganya merupakan sistemm ekonomi yang banyak dianut oleh negara-negara di
dunia.
Penggunaan system ekonomi yang tepat akan berdampak pada kesejahteraan
yang disarankan oleh rakyat. Banyaknya Negara yang menggunakan system ini yaitu
system ekonomi konvensional sebagai acuan tentu bukan hal yang bisa diabaikan
begitu saja. Setiap system ekonomi pasti memiliki ciri-ciri yang menjadi dasar dari
system itu sendiri dan berbeda dengan system ekonomi lainnya.
Berikut ciri-ciri ekonomi konvensional;
• Dasar hukum ekonomi konvensional berasal dari hukum positif.
Maksudnya disini ialah semua kegiatan yang dilakukan dalam system
ini bersifat positif maka hal itu diperbolehkan.
Pemerintah tidak dapat campur tangan langsung terhadap kegiatan
ekonomi.
Yang di maksud disini ialah pemerindah tidak dapat campur tangan langsung untuk
membantu permasalahan-permasalahan kegiatan ekonomi.
Masyarakat memiliki hak untuk melakukan hal ekonominya
Dalam system tersebut jaminan sepenuhnya di berikan kepada setiap individu
untuk bisa melakukan kegiatan ekonomi sebebas-bebasnya. Alat produksi berada di
tangan orang itu sendiri.Telah di jelaskan sebelumnya bahwa ekonomi berada dalam
masyarakat, sehingga segala alat produksi berada di tangan perorangan.
Ciri-ciri di atas tentunya akan dapat menambah pengetahuan bagi anda untuk lebih
memahami tentang system ekonomi konvensional.
Perbedaan antara ekonomi islam dan konvensional adalah:
• Ekonomi islam adalah suatu ilmu yang mempelajari usaha manusia
untuk mengalokasikan dan mengelola sumber daya untuk mencapai
falah berdasarkan kepada prinsip-prinsip dan nilai-nilai alquran dan
sunnah.
• Ekonomi konvensional melihat ilmu sebagai sesuatu yang sekuler atau
bisa disebut berorientasi hanya pada kehidupan duniawi.
Yang di maksud di atas adalah ekonomi islam mengacu pada syariat agama islam dan
pedomannya adalah Alquran dan As sunnah dan juga berpedoman kepada ijmak dan
qias sedangkan konvensional dasarnya lebih mengacu kepada duniawi bukan
mengikuti syariat agama islam sehingga ekonomi konvensional itu tidak
mementingkan masalah agama sebagai landasannya dalam masalah ekonomi dan
tidak berlandaskan kepada alquran dan sunnah.
e. Relevansi Penerparan Sistem Ekonomi Islam dalam Mencapai Kebagahagiaan
Dunia dan Akhirat
Ekonomi Islam memiliki sifat dasar sebagai ekonomi Rabbani dan insani.
Disebut ekonomi rabbani karena sarat dengan arahan dan nilai ilahiyah, lalu di
katakan memiliki dasar sebagai ekonomi insani karena sistem ekonomi ini di
laksanakandan di tujukan untuk kemakmuran manusia, dan pada dasarnya tujuan
hidup setiap manusia yaitu menginginkan kebahagiaan dunia dan ahirat, namun
dalam kenyartaan dalam keseharian kita kebahagiaan itu cukup sulit meraihnya,
karena tidak seimbangnya sumber daya dengan aspek kehidupan atau kebutuhan
hidup untuk mencapai kebahagiaan tersebut, dan salah satu aspek kehidupan yang di
harapkan dapat membawa manusia ke tujuannya, di antaranya yaitu masalah
ekonomi.
Falah berasal dari bahasa arab dari kata kerja aflahah-yufkihu yang berarti
kesuksesan. Secara litertur falah adalah kemulyaan dan kemenangan, yaitu kemulyaan
dan keenangan dalam hidup. Menurut islam falah dapat di artikan sebagai
keberuntungan di dunia dan di ahirat, kata falah di ambil dari al-Quraan yang berarti
keberuntungan jangka panjang baik dunia maupun ahirat sehingga tidak hanya
memandang material saja tetapi juga spiritual

Anda mungkin juga menyukai