PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
gangguan jiwa pada saat ini mengalami peningkatan yang sangat signifikan,
bertambah. WHO menyatakan setidaknya ada satu dari empat orang di dunia
mengalami masalah mental, dan masalah gangguan kesehatan jiwa yang ada
di seluruh dunia sudah menjadi masalah yang sangat serius (Alfiansyah et al.,
2016)
seseorang yang mengalami depresi pada umumnya merasa tidak berdaya dan
merupakan masalah yang serius yang perlu segera tertangani sehingga tidak
sebelumnya ada menjadi tidak ada, baik terjadi sebagian atau keseluruhan.
atau nyata. Kehilangan ini sangat mudah dikenal atau diidentifikasi oleh
hanya dialami oleh seseorang dan sulit untuk dapat dibuktikan, misalnya
(Nurhalimah, 2016).
sekitar 450 juta jiwa. Perhitungan beban penyakit tahun 2017 memprediksi
gangguan yang dapat dialami semua usia (Indrayani & Wahyudi, 2018). Hasil
Jambi sebesar 1,8%. Kelompok usia yang paling tinggi mengalami depresi
berada di usia 75 tahun ke atas, yaitu sebesar 8,9%. Perempuan lebih rentan
sebesar 7,4% dan laki-laki sebesar 4,7%. Masyarakat yang tidak bekerja dan
menyebutkan, lebih dari 800 ribu orang meninggal setiap tahun karena bunuh
diri. Angka bunuh diri di Indonesia mencapai 1,6% hingga 1,8% per 100 ribu
terdapat terapi yang dapat menjadi komplemen atau alternatif yang dapat
diberikan pada penderita depresi yaitu terapi musik. Terapi musik lebih
Perawat ikut berperan dalam pemberian terapi musik klasik yaitu sebagai
pelaksana. Perawat bersama dokter memilih pasien yang tepat dan memenuhi
kriteria sebagai peserta terapi yaitu yang kooperatif, tenang dan menyukai
B. Rumusan Masalah
Depresi merupakan gangguan jiwa yang tidak bisa dianggap biasa, karena
apabila pasien mengalami depresi dan tidak ditangani dengan baik bisa
lebih rileks, tenang dan tingkat depresi pasien bisa berkurang. Berdasarkan
1. Tujuan Umum
kehilangan
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis pada studi kasus ini adalah untuk pengembangan ilmu
kehilangan
2. Praktisi
a. Bagi Penulis
d. Bagi Pasien
dengan baik
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengkajian
sesai dengan kebutuhan pasien. Oleh karena itu pengkajian yang benar,
a. Identitas Pasien
lain-lain
kehilangan.
dan perasaan rendah diri akan menyebabkan rasa percaya diri yang
c. Faktor presipitasi
meliputi :
2) Kehilangan pekerjaan
dicintai)
merasakan lemah
f. Pengkajian terhadap masalah psikologis adalah tidak ada atau
menghadapinya.
3) Mengingkari kehilangan
5) Konsentrasi menurun
10) Adanya perubahan dalam makan, pola tidur dan tingakat aktivitas
h. Pohon Masalah
Kehilangan
Disfungsional Core Problem
Kematian suami/anak Causa
2. Diagnosa Keperawatan
a. Dukacita (00136)
hari
Batasan Karakteristik :
6) Marah
7) Menyalahkan
8) Putus asa
9) Memisahkan diri
10) Disorganisasi/kacau
11) Distres
15) Terluka
Batasan karakteristik :
1) Marah
2) Ansietas
3) Menghindari berduka
5) Depresi
6) Tidak yakin
8) Stres berlebihan
23) Termenung
3. Perencanaan
tujuan berpusat pada klien dan hasil yang diperkirakan ditetapkan untuk
keadaan dirinya
berhasil :
keadaan dirinya
mengungkapkan perasaanya
mampu :
keperawatan berhasil :
4. Pelaksanaan
adalah :
sakit
kehilangan
adalah :
kehilangan
5. Evaluasi
teramati dan tujuan atau kriteria hasil yang dibuat pada tahap perencanaan
terapi musik klasik, O : respon obyektif yang berisi tentang data yang
lanjut yang akan dilakukan sesuai dengan hasil analisis data pada respon
pasien.
B. Terapi Musik
1. Pengertian
Terapi musik adalah suatu proses yang terencana bersifat preventif, dalam
2. Jenis-jenis
Jenis musik dibedakan menjadi dua yaitu: musik klasik dan musik non
pendidikan musik. musik non klasik yang biasa diajarkan adalah musik
pop, jazz, rock dan blues. Namun perlu diperhatikan, jenis musik tertentu
yang berasal dan berkembang di negara barat (Eropa) sekitar tahun 1750-
1825. Pada era inilah nama-nama besar seperti Bach, Mozart, Haydn
hingga opera. Musik klasik dapat diartikan sebagai karya musik yang
berkelas tinggi, bersifat abadi, tidak mudah dilupakan bahkan tetap ada
orang lebih kreatif. Musik dapat memberikan energi positif bagi manusia,
dan sosial serta menjaga keseimbangan antara jiwa dan fisik (Musbikin,
2009)
Berikut ini tahapan yang akan dilakukan dalam pemberian terapi musik
2015) :
a. Tahap Orientasi
a) Memberi salam
3) Melakukan kontrak
a) Waktu
b) Tempat
b. Tahap Kerja
rileks
pasien
c. Tahap Terminasi
diberikan
selanjutnya
4. Kaitan Psikososial : Kehilangan dengan Terapi Musik Klasik
psikologi sosial lansia karena musik klasik memiliki efek yang besar
terhadap ketegangan dan kondisi rileks pada diri seseorang. Musik klasik
gembira dan sedih (Musbikin, 2009). Selain itu terapi musik dapat
pikiran dan meredakan emosi dapat juga melatih otot-otot serta pikiran
yang rileks dan perasaan yang nyaman (Suidah & Cahyono, 2016)
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
penelitian. Desain penelitian mengacu pada jenis atau macam penelitian yang
dipilih untuk mencapai tujuan penelitian, serta berperan sebagai alat dan
yang dipilih selanjutnya disebut kasus (Rahardjo, 2017). Studi kasus dalam
Subyek yang digunakan dalam studi kasus ini adalah pasien dengan
1. Kriteria Inklusi
2. Kriteria Eksklusi
C. Fokus Studi
Fokus studi merupakan kajian utama dari permasalahan yang akan
oleh perawat kepada pasien untuk menjadikan pasien lebih rileks. Dalam
penerapan musik klasik pasien di tempatkan pada posisi yang tenang dan
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
seperti nama, usia, alamat, status pernikahan, pekerjaan, dan lai-lain (Yeni
2. Observasi
2015). Aspek yang akan diobservasi adalah ekspresi wajah, gerak tubuh,
tingkah laku saat wawancara , dan proses pikir serta pola komunikasi
3. Instrumen Penelitian
4. Dokumentasi
1. Analisa Data
dapat terpenuhi. Analisa data meliputi data subyektif, yaitu data yang
diperoleh dari apa yang dikatakan langsung oleh pasien atau keluarga,
analisa data juga terdapat data obyektif, yaitu data yang diperoleh dari
2. Penyajian Data
Hasil analisa data akan disajikan dalam bentuk tekstual yaitu penyajian.
1. Etika Penelitian
Kode etik penelitian adalah sutau pedoman etika yang berlaku untuk setiap
kegiatan penelitian yang melibatkan antara pihak peneliti, pihak yang diteliti
teguh, yaitu :
penelitian.
b. Tidak membicarakan apa yang terjadi pada subjek penelitian ketika
bentuk foto.
inclusiveness).