Anda di halaman 1dari 4

Tugas kelompok Hari : Jum’at

MK. Ekonomi Pangan Tanggal : 04 Desember 2020

POLA PANGAN HARAPAN DAN DISVERSIFIKASI PANGAN

Disusun Oleh:

Kelompok 15

Rita Ade Kusmiati P031813411030

Shella putri narisnanda P031813411031

D3 Gizi tk 3A

Dosen Pembimbing:

Aslis Wirda Hayati,DR,SP,M.Si

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RIAU

JURUSAN GIZI

2020
Keanekaragaman pangan adalah aneka ragam kelompok pangan yang

terdiri dari makanan pokok, lauk pauk, sayuran ,buah-buahan dan air. Pendekatan

pengukuran keragaman konsumsi pangan menggunakan Pola Pangan Harapan

(PPH). PPH merupakan instrumen sederhana untuk menilai mutu gizi konsumsi

pangan kelompok baik jumlah maupun komposisi pangan menurut jenis pangan

yang dinyatakan dalam skor. PPH lebih banyak digunakan untuk menilai mutu

gizi konsumsi pangan pada tingkat rumah tangga. Skor PPH merupakan indikator

mutu gizi konsumsi pangan dan keragaman konsumsi pangan berdasarkan

proporsi sumbangan energi. Kelompok bahan makanan PPH meliputi: padi-

padian, umbi-umbian, pangan hewani, minyak dan lemak, buah dan biji

berminyak, kacang-kacangan,gula,sayur dan buah. Penilaian skor PPH

dikategorikan menjadi empat yaitu: sangat rendah (<55%), rendah (55-69%),

cukup (70-84%) dan baik (≥85%).

Mendorong masyarakat mengonsumsi ubi jalar patut dicatat sebagai

bagian dari proses diversifikasi konsumsi pangan. Pemerintah sejak lama

mengampanyekan gerakan diversifikasi konsumsi pangan nonberas berbasis

sumber daya lokal guna menekan ketergantungan kita pada pangan impor yang

kerap menguras devisa negara. Indikator pencapaian program ini adalah

terbentuknya keragaman pola konsumsi pangan masyarakat dan meningkatnya

skor Pola Pangan Harapan (PPH) untuk mengkontrol kualitas sumberdaya

manusia Indonesia. Beberapa penelitian telah melaporkan bahwa keragaman

makanan rendah dikaitkan dengan peningkatan kemungkinan stunting pada anak,

dan beban ganda malnutrisi. Keragaman makanan dinilai menggunakan daftar

periksa yang dilaporkan oleh ibu dari 12 kelompok makanan, yang dijumlahkan
sebagai Skor Keanekaragaman Makanan Rumah Tangga/Household Dietary

Diversity Score.
DAFTAR PUSTAKA

Gina L. Kennedy. 2007. Dietary Diversity Score Is a Useful Indicatorof

Micronutrient Intake in Non-Breast-Feeding Filipino Children. J. Nutr.

137: 472–477, 2007.

Mahmudiono, T., Sumarmi, S., & Rosenkranz, R. R. (2016). Household dietary

diversity and child stunting in East Java, Indonesia. Asia Pacific journal of

clinical nutrition.

Sibuea, Posman. Pendampingan Masyarakat untuk Usaha Diversifikasi Pangan

Berbasis Ubi Jalar.

Widodo,Yekti.,dkk. 2017. Skor Pola Pangan Harapan Dan Hubungannya Dengan

Status Gizi Anak Usia 0,5 – 12 Tahun Di Indonesia (Score Of Desirable

Dietary Pattern And Association With Nutritional Status Of 0,5-12-Year

Old Indonesian Children). Vol. 40 (2): 63-75.

Anda mungkin juga menyukai