Anda di halaman 1dari 6

NASKAH SIDANG PERADILAN PIDANA PENCURIAN DAN PEMBUNUHAN.

Hakim Ketua : Sidang Perkara Pidana yang memeriksa dan mengadili perkara pidana Nomor
179 atas nama Terdakwa Putri Della Sari dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum, (Ketuk palu 3
kali).

Penuntut Umum apakah Terdakwa sudah siap? kepada penuntut umum dipersilahkan untuk
menghadirkan terdakwa ke ruang sidang.

JPU : Saudara terdakwa, dipersilahkan masuk dalam ruang persidangan (terdakwa


dalam keadaan bebas dan didampingi kuasa hukumnya)

Hakim Ketua : Baiklah Saya Akan Menanyakan Identitas Saudara sebagaimana yang telah
terdapat didalam BAP:

Nama Saudara : Putri Della Sari

Tempat Lahir/Umur : Jambi / 20 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat :

Agama : Islam

Pekerjaan : Pengasuh anak(Baby sitter)

Hakim Ketua : Saudara terdakwa, apakah saudara dalam keadaan sehat, baik jasmani
maupun rohani dan siap mengikuti persidangan hari ini?

Terdakwa : Ya, saya dalam keadaan sehat baik jasmani maupun rohani dan saya siap
mengikuti persidangan hari ini.

Hakim Ketua : Saudara Terdakwa, saudara oleh penunutut umum di dakwa melakukan
tindak pidana KDRT dengan Pemberatan pasal 362 KUHP, apakah saat ini saudara di dampingi oleh
penasehat hukum saudara?

Terdakwa : Ya, saat ini saya didampingi oleh penasehat hukum saya. Yaitu saudara (Boby
pratama)

Hakim Ketua : Betul dia penasehat hukum saudara ?

Terdakwa : Betuk Buk Hakim


Hakim Ketua : Saudara penasehat hukum, apakah saudara membawa surat kuasa khusus
dari terdakwa dan kartu Advokat saudara? Jika ada mohon ditunjukkan.

PH Terdakwa : Ya, Majelis Hakim yang terhormat, kami membawanya (PH menunjukkan
surat kuasa dan surat tugas pada Majelis Hakim / serta surat kuasa dan kartu Advokatnya di tinggalkan
di meja Hakim)

Hakim Ketua : (Setelah hakim ketua menerima kedua surat tersebut, kemudian
menunjukkkan pada Hakim 1 dan 2 dan menunjukan kepada Penuntut Umum Untuk memeriksa)

Hakim Ketua : Baiklah, kepada saudara Jaksa penuntut umum, apakah sudah siap
membacakan dakwaannya?

JPU : Sudah siap Majelis Hakim yang terhormat.

Hakim Ketua : Baiklah silakan dibacakan saudara Jaksa Penuntut Umum.

JPU :

Hakim Ketua : Baik saudara terdakwa, Apakah saudara terdakwa mengerti dengan dakwaan
yang dibacakan oleh Jaksa penuntut umum?

Terdakwa : Saya mengerti Buk Hakim.

Hakim Ketua : Apakah jaksa penuntut umum membawa saksi atau bukti-bukti?

JPU : Iya buk hakim.

Hakim Ketua : Baik selanjutnya ada berapa orang saksi yang akan dihadirkan di persidangan
ini Jaksa Penuntut Umum?

JPU : 1 orang saksi Buk Hakim

Hakim Ketua : Silahkan dihadirkan saksi nya.

JPU : Baik Yang Mulia

Petugas mohon hadirkan Saksi I atas nama Umi Rosita ke persidangan

Hakim Ketua : Saudara Jaksa Penuntut Umum Saksi di sini sebagai apa?

JPU : Saksi di sini, merupakan Saudara majikannya Buk Hakim


Hakim Ketua : Baiklah, Saudara Saksi, apakah saudara dalam keadaan sehat jasmani dan
rohani dan siap untuk memberikan keterangan dalam persidangan hari ini ?

Saksi Korban : Ya, saya dalam keadaan sehat jasmani dan rohani dan siap memberikan
keterangan dalam persidangan ini Pak Hakim

Hakim Ketua : Baiklah, pertama-tama saya akan menanyakan identitas Saudara,


sebagaimana terdapat didalam BAP dan saya minta saudara menjawabnya dengan jelas.

N a m a : Wahyudi Oktriasnyah

Tempat/Tanggal Lahir : JAMBI /15 maret 1999

Jenis Kelamin : Laki-laki

U m u r : 21 Tahun

Agama : Islam

Alamat : Pal 16 jambi

Pekerjaan : pedagang

Kewarganegaraan : Indonesia

Hakim Ketua : Baiklah sebelum saudara memberikan keterangan di persidangan ini,


menurut Undang-Undang saudara harus bersumpah atau berjanji terlebih dahulu untuk itu saudara
bersedia disumpah atau berjanji ?

Saksi Korban : Saya bersedia disumpah Buk Hakim

Hakim Ketua : Kepada Petugas Rohaniawan agar mengambil tempat.

Hakim Ang. I : (Silakan berdiri) Saudara ikut kata-kata saya, ”Saya berjanji bahwa saya sebagai
saksi dalam perkara ini, akan memberikan keterangan yang benar dan tidak lain dari yang sebenarnya”
(silahkan duduk, kepada Rohaniawan silahkan kembali ketempat)

Hakim Ketua : Saudara Saksi telah berjanji menurut Agama yang saudara anut, untuk itu
kami berharap saudara dapat memberikan keterangan yang benar, karena apabila terbukti saudara
memberikan keterangan palsu, maka saudara dapat diancam dengan pidana penjara selama-lamanya 7
tahun, sebagaimana diatur dalam pasal 242 KUHP, Apakah saudara saksi mengerti?

Saksi Korban : Saya mengerti Bapak Hakim

Hakim Ketua : Saudara kenal dengan Terdakwa ?

Saksi Korban : Kenal, Buk hakim

Hakim Ketua : Saudara Saksi apakah mengetahui terkait perkara apa saudara diperiksa
dalam persidangan ini?

Saksi Korban : Saya mengetahuinya Buk hakim , terkait kasus pencurian dan pembunuhan
yang di lakukan terdakwa

Hakim Ketua : Saudara Saksi tahu dari mana bahwa Terdakwa telah melakukan
Pencuriandan pembunuhan?

Saksi Korban : Saya melihat terdakwa membuka lemari saudara saya yang saat itu kondisi
rumah sedang kosong,terdakwa mungkin lalai,pintu depan tidak di kunci.Jadi saya mencoba masuk
kedalam rumah,tapi saat saya mengucapkan salam tidak satupun orang menjawab.Saya mencoba
mencari saudara saya,dan menemukan terdakwa di dalam kamar saudara saya..

Hakim Ketua : Bagaimana reaksi saudara setelah melihat itu semua?

Saksi Korban : Saya bingung, dan dan saya kecewa akan hal itu,saudara saya sudah percaya
padanya.

Hakim Ketua : Baik Coba sudara jelaskan, bagaimana terdakwa melakukan aksi tersebut?

Saksi Korban : Terdakwa saat itu membongkar lemari saudara saya dia sepertinya berhasil
membobol berangkas itu dan mengantongi uang dia juga membawa alat tajam.

Hakim Ketua : Baik saudara Jaksa Penuntut Umum silahkan serahkan barang bukti ke Majelis
Hakim.

JPU : Baik Majelis Hakim yang terhormat (JPU maju membawa BB ke meja Hakim)

Hakim Ketua : Apakah benar barang ini adalah barang bagian dari milik saudara?

Berupa :Satu buah pisau,dan uang 15.000.000,00 dan terdapat sidik jari terdakwa.

Saksi Korban : Iya benar Buk Hakim, barang tersebut di gunakan terdakwa untuk melukai si
korban

Hakim Ketua : (Baik) Saudara Jaksa Penuntut Umum, Silahkan untuk mengajukan
pertanyaan.
JPU : Baik Terimakasih Yang Mulia, Saudara saksi, Saat itu apa tujuan anda melakukan
hal tersebut?

Saksi Korban :Saya sedang mengunjungi rumah saudara saya dengan tujuan mengajak dia
untuk berlibur

JPU :Lalu untuk terdakwa,apa tujuan kamu melakukan aksi seperti itu?

Terdakwa : Saya membutuhkan uang untuk keluarga dikampung,banyak kebutuhan yang harus di
lunasi

JPU :Untuk saksi,apa benar terdakwa sempat melukai bayi majikannya?

Saksi Korban : Dia belum sempat melakukan itu,tetapi dia sudah menodongkan pisau itu kebayi
saudara saya.

JPU : Baik Buk hakim, pertanyaan dari kami cukup.

Hakim Ketua : Kepada penasehat hukum terdakwa, apakah ada pertanyaan yang ingin di
tanyakan kepada saksi?

PH.Terdakwa : Ada Buk hakim. Terimakasih

PH.Terdakwa : Kepada saksi.Apa benar anda yakin sekali dengan gugatan anda?

Saksi Korban : ya saya sangat yakin,karena saya lah saksi dan saya sudah bersumpah untuk
bersaksi dengan jujur

PH.Terdakwa : Apa anda punya bukti atau perkataan untuk memperkuat hal tersebut?

Saksi Korban : Ya buktinya adalah berangkas itu jebol tetapi sangat rapi,saya yakinn dia
mendengar passwordnya/menguping percakapan pribadi saudara saya.

PH.terdakwa :Baiklah hanya itu yang ingin saya minta kejelasannya.

JPU : Saudara terdakwa, apa saat anda memberi keterangan anda sudah mengakui semua
perbuatan anda?

Terdakwa : Iya , saya sudah mengakui melakukan aksi itu di rumah majikan saya

PH Terdakwa : Saudara terdakwa apakah saudara mengetahui akibat hukum dari tindakan
tersebut?

Terdakwa : Iya, saya mengetahui.

PH Terdakwa : Apakah saudara Terdakwa menyesal setelah melakukan penganiayaan itu?

Terdakwa : Iya , saya sangat menyesal.


PH Terdakwa : Baik, Buk Majelis Hakim pertanyaan dari kami cukup.

Hakim Ketua : Baiklah Apakah Saudara Terdakwa sudah siap mendengar putusan sidang hari
ini?

Terdakwa : Ya, sudah siap buk Hakim.

(keputusan)

Hakim Ketua : Baik demikian putusan Majelis Hakim, Diberitahukan bahwa apabila keberatan
dengan keputusan ini, dapat mengajukan upaya Banding selambat-lambatnya 14 hari sejak putusan ini
di bacakan.

Hakim Ketua : Kepada Terdakwa apakah saudara mengerti dengan putusan ini?

Terdakwa : Saya mengerti buk hakim.

Hakim Ketua : Saudara penasihat hukum siap dibantu ya apabila terdakwa akan mengajukan
banding.

PH Terdakwa : Baik bukk hakim.

Anda mungkin juga menyukai