Anda di halaman 1dari 5

Menuju Manusia Terbaik

Oleh: Atin

‫ المقدس فال تقرب‬،‫ و الحمد هلل المنزه عن أن يكون له نظراء وأشباه‬،‫ وما كنا لنهتدي لوال أن هدانا هللا‬,‫الحمد هلل الذي هدانا لهذا‬
ً ‫ وجعل له أصحابا‬،‫ فأرسل به محمد – صلى هللا عليه وسلم – واصطفاه‬،‫ الذي اختار اإلسالم دينا ً وارتضاه‬،‫الحوادث حماه‬
‫ فصلى هللا عليه وعلى آله‬،‫ وجعلهم كالنجوم بأيهم اقتدى اإلنسان اهتدى إلى الحق واقتفاه‬،‫فاختار كالً منهم لصحبته واجتباه‬
َ
‫ ويجزل لنا النصيب من قسمه }يَا أيُّهَا‬،‫ أحمده على نعمه كلها حمداً يقتضي الزيادة من نعمه‬،‫وأصحابه صالة توجب لهم رضاه‬
} ‫َظي ًما‬ ِ ‫) يُصْ لِحْ لَ ُك ْم أَ ْع َمالَ ُك ْم َويَ ْغفِرْ لَ ُك ْم ُذنُوبَ ُك ْم َو َمن يُ ِط ْع هَّللا َ َو َرسُولَهُ فَقَ ْد فَازَ فَوْ ًزا ع‬۷٠( ‫الَّ ِذينَ آ َمنُوا اتَّقُوا هَّللا َ َوقُولُوا قَوْ الً َس ِديدًا‬
{ }‫َّحي ٌم‬ ِ ‫{ يَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا اتَّقُوا هَّللا َ َوآ ِمنُوا بِ َرسُولِ ِه ي ُْؤتِ ُك ْم ِك ْفلَ ْي ِن ِمن رَّحْ َمتِ ِه َويَجْ َعل لَّ ُك ْم نُورًا تَ ْم ُشونَ بِ ِه َويَ ْغفِرْ لَ ُك ْم َوهَّللا ُ َغفُو ٌر ر‬
َ ‫يَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا اتَّقُوا هَّللا‬
ُ ‫هَّللا‬ ‫هَّللا‬ ُ َّ
َ‫ت لِ َغ ٍد َواتقوا َ إِ َّن َ َخبِي ٌر بِ َما تَ ْع َملون‬ ْ ‫َو ْلتَنظُرْ نَ ْفسٌ َّما قَ َّد َم‬

Hadirin jama’ah jumat rakhimakumullah Tiada kata yang paling pantas kita senandungkan pada
hari yang berbahagia ini melainkan kata-kata syukur kepada Allah SWT yang telah mencurahkan
dan mencucurkan berbagai kenikmatan kepada kita semua, sehingga kita semua dapat berkumpul
dalam majelis ini dalam keadaan sehat wal ‘afiyat. Dan marilah kita merealisasikan rasa syukur
kita dengan menjalankan segala perintah-Nya serta menjauhi segala larangan-larangan-Nya.

Sholawat seiring salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad
SAW, keluarganya, para sahabat, tabi’in, tabi’ut tabi’in dan insya Allah SWT terlimpah pula
kepada kita selaku umatnya yang senantiasa berusaha untuk meneladani Beliau. Amin.

Hadirin jama’ah jumat rakhimakumullah

Sebelum khatib menyampaikan khutbahnya, sudah barang tentu menjadi kewajiban seorang
khatib untuk menyampaikan wasiat taqwa. Marilah senantiasa kita tingkatkan mutu kualitas iman
dan taqwa kita kepada Allah SWT, karena iman dan taqwa itulah satu-satunya bekal bagi kita
untuk menuju kehidupan yang kekal dan abadi yakni kehidupan akhirat.

‫ُوا فَإ ِ َّن َخ ْي َر ال َّزا ِد التَّ ْق َوى َواتَّقُو ِن يَا أُوْ لِي األَ ْلبَاب‬
ْ ‫َوتَزَ َّود‬

“Berbekallah, dan Sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa, dan bertakwalah kepada-Ku
wahai orang-orang yang berakal”. (QS. Al-Baqoroh: 197)

Hadirin jama’ah jumat rahimakumullah.

Allah SWT. berfirman dalam surat At-tin ayat 3-4:

َ‫لَقَ ْد خَ لَ ْقنَا ا ِإلن َسانَ فِي أَحْ َس ِن تَ ْق ِو ٍيم ثُ َّم َر َد ْدنَاهُ أَ ْسفَ َل َسافِلِين‬

“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kemudian
Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka)”,
Dalam surat At-Tin di atas Allah SWT menggambarkan tentang dua keadaan manusia, yang
pertama yakni manusia Ahsani taqwim (manusia yang paling baik) kemudian yang kedua yakni
manusia Asfala safilin (manusia yang paling rendah).

Dalam tafsir Jalalain disebutkan bahwa Ahsani taqwim adalah manusia yang memilki bentuk
yang paling baik dibandingkan dengan makhluk yang lain, sedangkan Asfal safilin adalah
gambaran manusia pada saat usia tuanya yang tidak lagi mampu untuk mengerjakan aktifitas
sehari-hari sebagaimana yang dilakukan pada waktu mudanya. Kemudian tafsir ini melanjutkan
bahwa pahala dan dosa itu diberikan oleh Allah SWT pada saat seseorang itu mulai aqil balig
lebih-lebih pada waktu mudanya.

Kemudian dalam tafsir Muyassar disebutkan bahwa Ahsani taqwim adalah sama pengertiannya
dalam tafsir Jalalain yakni manusia memiliki bentuk paling baik dibandingkan dengan makhluk
yang lain, sedangkan pengertian Asfala safilin sendiri adalah manusia yang tidak taat pada Allah
SWT dan rasul-Nya, kelak akan dikembalikan pada tempat yang paling buruk dari pada tempat
yang lain yakni neraka jahannam yang panas lagi berkobar-kobar apinya.

Dan sebaliknya manusia yang mentaati perintah Allah SWT dan rasul-Nya serta menjauhi segala
larangannya, akan ditempatkan pada tempat yang paling indah yakni surga yang didalamnya
penuh dengan kenikmatan-kenikmatan yang abadi.

Hadirin jama’ah jumat rahimakumullah.

Lalu bagaimana kita meraih kedudukan Ahsani taqwim dan menjauhi dengan sejauh-jauhnya
Asfala safilin?

Pertama, kita harus mensyukuri karunia Allah SWT yang berupa dua mata, dua telinga, dua
tangan, dan dua kaki yang masih sempurna ini dengan syukur yang sebenar-benarnya.

َ‫صا َر َواألَ ْفئِ َدةَ قَلِيالً َّما تَ ْش ُكرُون‬


َ ‫قُلْ ه َُو الَّ ِذي أَن َشأ َ ُك ْم َو َج َع َل لَ ُك ُم ال َّس ْم َع َواألَ ْب‬

“Katakanlah: “Dia-lah yang menciptakan kamu dan menjadikan bagi kamu pendengaran,
penglihatan dan hati”. (tetapi) Amat sedikit kamu bersyukur.” (QS. Al-Mulk: 23)

Dan Allah SWT juga berfirman:

‫َوإِ ْذ تَأ َ َّذنَ َربُّ ُك ْم لَئِن َشكَرْ تُ ْم ألَ ِزي َدنَّ ُك ْم َولَئِن َكفَرْ تُ ْم إِ َّن َع َذابِي لَ َش ِدي ٌد‬

“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur,
pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka
Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. (QS. Ibrahim: 7)

Kedua, kita harus menggunakan karunia badan yang masih sempurna ini dengan
menggunakannya sesuai dengan fungsi dan kegunaannya, karena Allah SWT akan meminta
pertanggung jawabannya di akhirat kelak.
ً‫ص َر َو ْالفُ َؤا َد ُكلُّ أُولئِكَ َكانَ َع ْنهُ َم ْسؤُوال‬
َ َ‫ك بِ ِه ِع ْل ٌم إِ َّن ال َّس ْم َع َو ْالب‬ َ ‫َوالَ تَ ْقفُ َما لَي‬
َ َ‫ْس ل‬

“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya.
Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggung
jawabannya”. (QS. Al-Isra’: 36)

Hadirin jama’ah jumat rahimakumullah.

Dari ayat di atas kita dapat mengambil hikmahnya, bahwa semua tindakan yang kita lakukan
baik itu dari mata, telinga, tangan, dan kaki semuanya akan di mintai pertanggung jawabannya.
Maka jangan sampai tangan yang seharusnya kita gunakan untuk membantu serta memberikan
sedekah kepada orang yang membutuhkan, malah kita gunakan untuk menganiaya, menyiksa,
bahkan membunuh orang lain hanya karena hal yang sepele. Dan jangan sampai tangan yang kita
miliki ini kita biarkan untuk mengurangi timbangan, mengurangi yang seharusnya menjadi hak
orang lain, lebih-lebih korupsi yang sangat-sangat merugikan orang lain.

Begitu juga dengan mata, jangan sampai kita biarkan mata kita melihat hal-hal yang di larang
oleh agama bahkan hal-hal yang jelas-jelas di laknat oleh Allah SWT. Begitu juga telinga mulut
dan kaki, jangan sampai telinga dan mulut kita, kita gunakan untuk mendengar dan
mengucapkan hal-hal yang tidak sewajarnya, tetapi marilah kita gunakan mulut dan telinga ini
dengan memperbanyak membaca al-qur’an, berzikir kepada Allah SWT serta membaca kalimat-
kalimat Thoyyibah. Karena tangan, kaki, serta mulut kita ini akan menjadi saksi di akhirat kelak.

‫ْاليَوْ َم ن َْختِ ُم َعلَى أَ ْف َوا ِه ِه ْم َوتُ َكلِّ ُمنَا أَ ْي ِدي ِه ْم َوتَ ْشهَ ُد أَرْ ُجلُهُ ْم بِ َما َكانُوا يَ ْك ِسبُون‬

“Pada hari ini Kami tutup mulut mereka, dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan
memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dulu mereka usahakan”. (QS. Yasin: 65)

Ketiga, dengan bertambah besarnya seseorang, dari mulai kecil hingga ia menginjak masa muda
inilah, yang seharusnya diperhatikan oleh semua orang. Ada pepatah mengatakan ‘muda foya-
foya, tua kaya raya, mati masuk surga’, pepatah ini sangat salah dan keliru, tidak mungkin
seseorang yang tanpa berusaha payah ketika masa mudanya dengan banyak menggali ilmu
agama, begitu saja masuk surga.

Mustahil sungguh-sungguh mustahil, nabi Muhammad SAW saja orang yang kita kenal sebagai
orang yang nomor satu dalam agama, ketika hendak wafatnya beliau merasakan sakaratul maut
yang benar-benar menyakitkan. Oleh karena itu, mari kita gunakan masa-masa emas ini yakni
masa-masa muda ini dengan banyak menuntut ilmu agama dan pastinya tidak begitu saja
mengabaikan kehidupan dunia ini.

Hadirin jama’ah jumat rahimakumullah.

Keempat, mari kita gunakan hati dan fikiran ini sebagai anugrah terbesar yang di berikan oleh
Allah SWT kepada kita dengan sebaik-baiknya. Hati inilah yang menjadi motor atau penggerak
bagi seluruh anggota tubuh kita, hati ini pula yang menjadi raja bagi seluruh anggota tubuh kita
ini, sebagaimana termaktub dalam hadits Rasulullah SAW yang artinya “Sesungguhnya dalam
tubuh manusia ada segumpal darah, manakala ia baik maka baiklah seluruhnya tapi manakala ia
buruk maka buruklah seluruhnya, ia adalah hati” (HR. Muslim).

Allah SWT juga berfirman di dalam surat Al-Isra’ ayat 36

ً‫ص َر َو ْالفُ َؤا َد ُكلُّ أُولئِكَ َكانَ َع ْنهُ َم ْسؤُوال‬


َ َ‫ك بِ ِه ِع ْل ٌم إِ َّن ال َّس ْم َع َو ْالب‬ َ ‫َوالَ تَ ْقفُ َما لَي‬
َ َ‫ْس ل‬

“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya.
Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggung
jawabannya.

Kelima, mari kita gunakan agama Islam ini, sebagai ruh utama bagi kita. Segala apa yang kita
kerjakan dan lakukan hendaklah sesuai dengan tuntunan dan ajaran agama Islam. Karena agama
Islam inilah satu-satunya agama yang diridhoi oleh Allah SWT. Allah SWT berfirman di dalam
surat Ali-Imran ayat 19. Yang berbunyi:

ِ ‫َاب إِالَّ ِمن بَ ْع ِد َما َجا َءهُ ُم ْال ِع ْل ُم بَ ْغيًا بَ ْينَهُ ْم َو َمن يَ ْكفُرْ بِآيَا‬
‫ت هَّللا ِ فَإ ِ َّن هَّللا َ َس ِري ُع‬ ْ ُ‫اختَلَفَ الَّ ِذينَ أُوْ ت‬
َ ‫وا ْال ِكت‬ ْ ‫إِ َّن ال ِّدينَ ِعن َد هَّللا ِ ا ِإل ْسالَ ُم َو َما‬
ِ ‫ْال ِح َسا‬
‫ب‬

“Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah SWT hanyalah Islam. tiada berselisih orang-
orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena
kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah SWT
maka sesungguhnya Allah SWT sangat cepat hisab-Nya.”

Hadirin jama’ah jumat rahimakumullah.

Yang keenam atau yang terakhir adalah dengan menyatukan semua unsur-unsur dan komponen
yang telah kami sebutkan di atas yakni antara anggota badan jasmani dan rohani haruslah
senantiasa di bingkai dengan nilai-nilai agama Islam.

َ‫ق تُقَاتِ ِه َوالَ تَ ُموتُ َّن ِإالَّ َوأَنتُم ُّم ْسلِ ُمون‬ ْ ُ‫وا اتَّق‬
َّ ‫وا هَّللا َ َح‬ ْ ُ‫يَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمن‬

“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah SWT dengan sebenar-benar takwa
kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam Keadaan beragama Islam.
(QS. Ali-Imron: 102)

‫الح ِكي ِْم َوتَقَب ََّل ِمنِّ ْي َو ِم ْن ُك ْم تِاَل َوتَهُ إنَّهُ ه َُو ال َغفُوْ ُر‬
َ ‫ت َو ال ِذ ْك ِر‬ ِ ْ‫ار َكاهللُ لِ ْي َولَ ُك ْم فِ ْي القُر‬
ِ ‫ َونَفَ َعنِ ْي َوإِيَا ُك ْم بِ َما فِ ْي ِه ِمنَ اآليَا‬,‫آن ال َع ِظي ِْم‬ َ َ‫ب‬
ْ‫الر ِحي ُم‬
َ

Bagian 2 Khutbah Jumat terbaru 2017


َ‫ض َّل لَهُ َو َم ْن يُّضْ لِلْ فَال‬ ِ ‫ َم ْن يَ ْه ِد هللاُ فَالَ ُم‬،‫ت أَ ْع َمالِنَا‬
ِ ‫إِ َّن ْال َح ْم َد هللِ نَحْ َم ُدهُ َونَ ْستَ ِع ْينُهُ َونَ ْستَ ْغفِ ُرهُ َونَعُوْ ُذ بِاهللِ ِم ْن ُشرُوْ ِر أَ ْنفُ ِسنَا َو ِم ْن َسيِّئَا‬
َّ َ َ َّ َ
َ‫ إِن هللا‬:ُ‫ أ َّما بَ ْعد‬.‫صلى هللاُ َعل ْي ِه َو َسل َم ت ْسلِ ًما‬ َّ َ ُ‫ َوأَ ْشهَ ُد أَ َّن ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ له‬،ُ‫ك لَه‬
ُ َ ‫ي لَهُ َوأَ ْشهَ ُد أَ ْن الَ إِلَهَ إِالَّ هللاُ َوحْ َدهُ الَ َش ِر ْي‬ َ ‫هَا ِد‬
َ‫صليْت‬ َّ ِ ‫ص ِّل َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى‬
َ ‫آل ُم َح َّم ٍد َك َما‬ َّ َ ُّ
َ ‫ أللهُ َّم‬.‫صلوا َعلَ ْي ِه َو َسلِّ ُموْ ا تَ ْسلِ ْي ًما‬ َ ‫صلَّونَ َعلَى الَّنِ ْب ِّي يَا أَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ آ َمنُوا‬ َ ُ‫َو َمالئِ َكتَهُ ي‬
‫ َك َما بَا َر ْكتَ َعلَى إِ ْب َرا ِه ْي َم َو َعلَى آ ِل إِب َْرا ِه ْي َم‬،‫ار ْك َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آ ِل ُم َح َّم ٍد‬ َ َّ‫ ِإن‬،‫َعلَى إِ ْب َرا ِهي َم َو َعلَى آ ِل إِب َْرا ِهي َم‬
ِ َ‫ َوب‬.‫ك َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‬
َ َ
ِ ‫ اَألحْ يَا ِء ِم ْنهُ ْم َواأل ْم َوا‬،‫ت‬
‫ت‬ ِ ‫اَللَّهُ َّم ا ْغفِرْ لِ ْل ُم ْسلِ ِم ْينَ َوال ُم ْسلِ َما‬.‫ك َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‬
ْ َ َّ‫إِن‬.
‫ك َر ُؤوْ فُ َّر ِح ْي ٌم‬ ‫‪.‬ربَّنَا ا ْغفِرْ لَنَا َو ِإل ْخ َوانِنَا الَّ ِذ ْينَ َسبَقُوْ نَا بِا ِإل ْي َما ِن َوالَ تَجْ َعلْ فِي قُلُوبِنَا ِغالًّ ِللَّ ِذ ْينَ آ َمنُ ْ‬
‫وا َربَّنَا إِنَّ ّ‬ ‫َ‬

‫ك ِع ْل ًما نًافِعًا َو ِر ْزقًا َ‬


‫طيِّبًا َو َع َمالً ُمتَقَبِالً‬ ‫ق َوأَ ْنتَ َخ ْي ُر ْالفَاتِ ِح ْينَ ‪ .‬اَللَّهُ َّم إِنَّا نَسْأَلُ َ‬
‫‪.‬اَللَّهُ َّم ا ْفتَحْ بَ ْينَنَا َوبَ ْينَ قَوْ ِمنَا بِ ْال َح ِّ‬

‫اآلخ َر ِة َح َسنَةً َوقِنَا َع َذ َ‬


‫اب النَّ ِ‬
‫ار‬ ‫‪.‬ربَّنَا آتِنَا فِي ال ُّد ْنيَا َح َسنَةً َوفِى ِ‬
‫َ‬

‫صلَّى هللاُ َعلَى نَبِيِّنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آلِ ِه َو َ‬


‫صحْ بِ ِه َو َم ْن تَبِ َعهُ ْم بِإِحْ َسا ٍن ِإلَى يِوْ ِم ال ِّدي ِْن‬ ‫َو َ‬

‫‪Sumber: https://www.tongkronganislami.net/edisi-3-khutbah-jumat-terbaru-menuju-manusia-‬‬
‫‪terbaik/‬‬

Anda mungkin juga menyukai