Anda di halaman 1dari 3

Putus Asa, Mengubur Diri Sebelum Mati

Sebuah pesawat jet terhempas keras di pegunungan Alaska. Sang pilot tidak bisa mengendalikan
pesawat pribadi ini setelah terperangkap di udara yang penuh dengan rombongan burung yang
sedang bermigrasi. Tabrakan tak terelakkan dan akhirnya hutan penuh dengan daun jarum
menyambut kejatuhan mereka.

Beruntung, seluruh penghuni pesawat selamat. Tiga orang berasal dari rombongan orang kaya di
Indonesia akhirnya harus menghadapi kenyataan pahit. Mereka harus bertahan hidup di belntara
yang dingin dan ganas.

Seorang miliarder yang cerdas bernama Agnar, bersama fotografer ternama, Rizky, serta Arfah,
seorang kru pemotretan merangkap pilot akhirnya harus bersitegang satu sama lain. Mereka panik
menghadapi situasi tak terduga ini.

Rizkky menawarkan pada rekannya agar mendaki puncak gunung. Dia berharap dapat mendapat
bantuan di sana. Rizky ternyata juga ingin mencari kesempatan untuk membunuh Agnar dengan
harapan dapat menikahi istrinya, yang diam-diam berselingkuh dengannya. Dia mempunyai niat
sangat jahat pula pada Arfah, si kulit hitam yang menurutnya sebagai sampah tak berguna dengan
keluhannya yang memuakkan.

“Aku pasti mendapat bantuan dengan mendaki ke puncak gunung itu. Pasti ada menara
komunikasi dan posko antuan di sana. Helikopter akan melintas di sana suatu saat. Klau kalian mau
ikut, berjalanlah dibelakangku. Kalau tidak, kalian akan jadi umpan beruang Alaska yang ganas
disini.”Rizky menawarkan solusi secara egois.

Arfah sebaliknya, dia tak mampu berfikir jernih dan terkulai lemas. Dia berfikir, sebentar lagi
hidupnya akan berakhir karena tak ada lagi yang mampu melawan keganasan alam liar tannpa bekal.
Da terkena depresi berat.

“Apa yang bisa kita lakukan dalam kondisi tanpa bekal dan peralatan di rimba yang kita tak tahu
posisi dimana kita. Kita akan matiiii…”Arfah berteriak histeris memperlihatkan keputusasaan yang
sangat.

Lain halnya dengan Agnar, dia Nampak tenang. Sebagai pria terkaya di Indonesia, ia banyak
mengalami kondisi sulit dalam pengalaman suksesnya. Dia juga seorang kutu buku yang sering
melahap buku-buku petualanngan alam liar. Ia berfikir dulu sambil merancang strategi perjalanan
menemukan bala bantuan. Lalu dengan tenang ia berkata,

“Di kota , kita adalah pria dengan banyak pengagum. Seluruh orang melayani kita. KKita juga saling
bersaing bahkan terkadang dengan cara yang tidak terhormat. Kini kita berada di alam liar dimana
hanya Tuhan yang menggenggam nasib kita. Selebihnya adalah bagaimana kita bisa menyingkirkan
ego dan bersama-sama mencari jalan keluar. Kita sama sekali tak tahu harus menuju kemana. Tpi kita
akan pecahkan masalah kita ini bersama. Dengan bersama kita akan lebih kuat dan saling membantu”

“Kalian tahu,mengapa orang yang tersesat di hutan mati?” Tanya Agnar dengan keras

“Karena mereka berputus asa” kedua rekannya tertunduk mendengarkan pernyataan Agnar yang
mengandung filosofi.

Tiba-tiba terdengar suara raungan beruang Alaska yang sumbernya makin dekat. Mereka akhirnya
lari terbirit-birit mencari tempat persembunyian. Beruang itu terus mengejar. Akibatnya, Arfah
mengalami luka parah akibat terjatuh ke lubang. Pelarian menjadi semakin berat.

Agnar mengeluarkan seluruh pengalaman dan pengetahuannya yang luas. Ia mulai mempraktekkan
teknik survival suku Indian dari buku panduan yang terselip di saku bajunya. Dia juga mencoba
merancang strategi perlawanan untuk membunuh beruang ganas itu. Sementara Rizky yang sejak
awal mempunyai niat membunuh Agnar mulai goyah. Dia akhirnya bahu membahu mengikuti ssaran
Agnar untuk bisa bertahan hidup, merawat Arfah yang lukannya makin parah serta menghadapi
secara jantan beruang yang akan akan menerkam mereka.

Singkat cerita, perjalanan survival mereka dijalani bersama. Namun Rizky sering melakukan tipuan
untuk membunuh Agnar. Justru yang terjadi sebaliknya, Rizky akhirnya mati terperosok ke dalam
jebakan yang dibuatnya sendiri. Adapun Arfah, lukanya yang parah dan kondisi psikisnya yang lemah
akhirnya tak dapat ditolong. Dia dikubur di tengah hutan.

Akhirnya Agnar bertemu dengan seorang pemburu dari suku Indian Alaska. Melalui pertarungan
sengit, akhirnya beruang ganas itu bisa dibunuh oleh mereka. Akhirnya Agnar menemukan bala
bantuan. Agnar akhirnya selamat dan bertemu dengan keluarganya.

Ada satu hal yang sangat penting untuk diambil pelajaran dari kisah ini :

“Mengapa orang-orang yang tersesat di hutan mati? Karena mereka berputus asa”
Ya…putus asa adalah sumber kegagalan dari semua upaya yang kita lakukan. Dengan berputus asa,
kita telah mematikan api harapan dalam diri kita. Harapan yang mati akan menghentikan nalar dan
potensi. Akhirnya fisik kita pun tak berfungsi baik pada kondisi berputus asa. Putus asa adalah
langkah awal menuju kematian. Ujungnya, putus asa adalah tindakan bunuh diri yang dimulai dari
membunuh jiwa, pikiran dan selanjutnya fisik kita.

Orang yang berputus asa, tak lebih hanya bangkai berjalan di permukaan bumi. Dia telah
melupakan sang pencipta yang Maha Pengasih. Dia juga mengacuhkan bahwa ada orang lain yang bisa
membantunya. Sungguh berbahaya jika putus asa menjangkiti manusia. Dia mati secara makna meski
hidup secara biologis . Orang yang melakukan bunuh diri, telah melengkapi keputusasaannya secara
paripurna di dunia ini. Kelak di akirat, tak ada kenangan kebaikan yang akan dihargai oleh Sang
Pencipta.

Memang sudah menjadi salah satu sifat manusia, bila tertimpa masalah dia akan berputus asa.
Keputusasaan melahirkan sifat egoisme yang tinggi dan kemudian berfikir tak ada gunanya meminta
bantuan orang lain. Orang berputus asa kemudian hilang jiwa sosialnya. Bekerja sama dan meminta
bantuan dihilangkan dalam kamus hidupnya. Akhirnya ia menggali kuburan sendiri bagi untuk
mengakhiri hidupnya sebelum Malaikat menjemput nyawanya.

Tuhan menciptakan makhluk di alam semesta beserta rejekinya. Tuhan Maha Adil dan tahu persis
kebutuhan makhluk yang diciptakan-Nya. Ketika ada masalah, Tuhan menyuruh kita menggunakan
segala potensi yang dimiliki sambil memilih bantuan pada-Nya dan juga pada sesama. Lihatlah hewan-
hewan hidup dengan berusaha keras secara individu dan saling membantu untuk dapat bertahan
hidup.

Anda mungkin juga menyukai