kebidanan
Definisi sosial budaya dalam masyarakat Menurut Soerjono Soekanto
budaya sosialadalah suatu ketidaksesuaianantara unsur – unsur kebudayaan atau
masyarakat, yang membahayakankehidupan kelompok sosial. Jika terjadi
bentrokan antara unsur – unsur yangada dapat menimbulkan gangguan hubungan
sosial seperti kegoyahan dalam kehidupan kelompok masyarakat.
Agama salah satu pendekatan sosial budaya dalam praktik kebidanan yaitu melalui
agama. Keluarga Berencana Pandangan agama islam terhadap pelayanan
keluarga berencana. Ada dua pendapat mengenai hal tersebut yaitu
memperbolehkan dan melarang penggunaan alat kontrasepsi.
Bidan adalah seorang wanita yang tlah mengikuti dan menyelesaikan pendidikan.
Lulus dengan persyaratan yang ditelah ditetapkan dan memperoleh kualifikasi
untuk registrasi dnn memperole izin untuk melaksanakan praktik kebidanan.
Praktik Bidan adalah serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang diberikan
oleh bidan kepada pasien (individu, keluarga dan masyarakat) sesuai dengan
kewenangan dan kemampuannya.
Rumah sakit sebagai sarana pelayanan kesehatan saat ini dihadapkan pada
masyarakat yang lebih terdidik,dan mampu memberi pelayanan kesehatan yang di
tawarkan atau dibutuhkan oleh masyarakat. Masyarakat mengiginkan pelayanan
kesehatan yang murah, nyaman,sehingga memberi kepuasan ( sembuh dengan
cepat dengan pelayanan yang baik ). Rumah sakit perlu mengembangkan suatu
sistem pelayanan yang didasarkan pada pelayanan yang berkualitas baik, biaya
yang dapat dipertanggung jawabkan dan diberikan pada waktu yang cepat dan
tepat. Rumah sakit sebagai suatu institusi pelayanan kesehatan, dalam
memproduksi jasa pelayanan kesehatan ( pelayanan medis dan pelayanan
kebidanan), untuk masyarakat menggunakan berbagai sumber daya seperti
ketenanagaan, mesin, bahan, fasilitas, modal, energy dan waktu.
Pelayanan praktik kebidanan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
pelayanan rumah sakit. Oleh karena itu, tenaga bidan bertanggung jawab
memberikan pelayanan kebidanan yang optimal dalam meningkatkan dan
mempertahankan mutu pelayanan kebidanan yang diberikan selama 24 jam secara
berkesinambungan. Bidan harus memiliki keterampilan professional, ataupun
global. Agar bidan dapat menjalankan peran fungsinya dengan baik, maka perlu
adanya pendekatan sosial budaya yang dapat menjembatani pelayanannya kepada
pasien.
Program pelayanan kebidanan yang optimal dapat dicapai dengan adanya tenaga
bidan yang professional dan dapat diandalkan dalam memberikan pelayanan
kebidanannya berdasarkan kaidah-kaidah profesi yang telah ditentukan,seperti
memiliki berbagai pengetahuan yang luas mengenai kebidanan, dan diterapkan
oleh para bidan dalam melakukan pendekatan asuhan kebidanan kepada
masyarakat.
1.1 Pengertian
Paguyuban atau Gemeinschaft adalah suatu kelompok atau masyarakat yang
diantara para warganya di warnai dengan hubungan-hubungan sosial yang penuh
rasa kekeluargaan, bersifat batiniah dan kekal,serta jauh dan pamrih-pamrih
ekonomi.
2 1.2 Ciri-ciri Paguyuban
Menurut Ferdinand tones cirri-ciri pokok dari paguyuban antara lain :
1 Intimate : hubungan menyeluruh yang mesra
2 Private : hubungan bersifat pribadi, yaitu khusus untuk beberapa orang saja
3 Exclusive : bahwa hubungan tersebut hanyalah untuk “kita” saja
dan tidak untuk orang lain diluar “kita”.
Sedangkan secara umum cirri-ciri paguyuban yaitu :
1.Adanya hubungan perasaan kasih sayang
2.Adanya keinginan untuk meningkatkan kebersamaan
3.Tidak suka menonjolkan diri
4.Selalu memegang teguh adat lama yang konservatif
5.Sifat gotong royong masih kuat
6.Hubungan kekeluargaan masih kental
1.3 Tipe Paguyuban
Memiliki tiga tipe yang ada di masyarakat yaitu :
1.Paguyuban karena ikatan darah (Gemeinschaft by blood )
Yaitu paguyuban bedasarkan keturunan contoh kelompok kekeluargaan,keluarga
besa
2. Paguyuban karena tempat (gemeinschaft by place )
Yaitu paguyuban yang terdiri dari ornag-orang yang berdekatan tempat tinggal
sehingga dapat saling tolong menolong contohnya arisan,RT,RW,karang
taruna,PKK,pos kambling, atau ronda
3. Paguyuban karena jiwa pikiran(gemneinschaft by mind)
Yaitu paguyuban yang terdiri dari orang yang tidak mempunyai hubungan darah
atau tempat tinggalnya tidak berdekatan, akan tetapi mereka mempunyai jiwa dan
pikiran yang sama,paguyuban semacam itu tidak sekuat dengan ikatan paguyuban
berdasarkan keturunan.contohnya organisasi.
1.4 Pembahasan pelayanan kebidanan dengan pendekatan Paguyuban
Paguyuban atau gemeinschft adalah suatu kelompok atau masyarakat yang
diantara para warganya di warnai dengan hubungan – hubungan sosial yang penuh
rasa kekeluargaan, bersifat batiniah dan kekal, serta jauh dan pamrih - pamrih
ekonomi.
Dalam rangka peningkatan kualitas dan mutu pelayanan kebidanan diperlukan
pendekatan-pendekatan khususnya paguyuban.untuk itu kita sebagai tenaga
kesehatan khususnya calon bidan agar mengetahui dan mampu melaksanakan
berbagai upaya untuk meningkatkan peran aktif masyarakat agar masyarakat sadar
pentingnya kesehatan.misalnya saja dengan mengadakan kegiatan posyandu di
puskesmas puskesmas.
Berbagai aspek agama dalam memberikan pelayanan kesehatan terdiri dari upaya-
upaya pelayanan kesehatan yang ditinjau dari segi agama, diantaranya :
Upaya dini yang dilakukan dalam pemeliharaan kesehatan dimulai sejak ibu hamil
yaitu sejak janin di dalam kandungan. Hal tersebut bertujuan agar bayi yang
dilahirkan dalam keadaan sehat begitu juga dengan ibunya. Kesehatan merupakan
faktor utama bagi umat manusia untuk dapat melakukan/menjalani hidup dengan
baik sehingga dapat terhindari dari berbagai penyakit dan kecacatan. Ada beberapa
langkah yang dapat memberikan tuntunan bagi umat manusia untuk memelihara
kesehatan yang dianjurkanoleh agama antara lain :
1. Makan makanan yang bergizi
2. Menjaga kebersihan (Hadist mengatakan : kebersihan sebagian dari iman)
3. Berolah raga
4. Pengobatan diwaktu sakit
Dalam ajaran agama pencegahan penyakit lebih baik dari pada pengobatan di
waktu sakit.
Adapun upaya-upaya pencegahan penyakit antara lain:
1. Dengan pemberian imunisasi
Imunisasi dapat diberikan kepada bayi dan balita, ibu hamil, WUS, murid SD kelas
1 sampai kelas 3.
2. Pemberian ASI pada anak sampai berusia 2 tahun
(Surah Al-Baqarah ayat 233). Ayat tersebut pada dasarnya memerintahkan seorang
ibu untuk menyusui bayinya dengan ASI sampai ia berusia 2 tahun.
3. Memberikan penyuluhan kesehatan. Dapat dilakukan pada kelompok pengajian,
atau kelompok-kelompok kegiatan keagamaan lainnya.
Nabi saw bersabda : ” Bagi setiap penyakit yang diturunkan Allah, ada obat yang
diturunkan-Nya.”
Dalam hati ini umat manusia dinjurkan untuk berobat jika sakit.
Pandangan agama (agama Islam) terhadap pelayanan Keluarga Berencana. Ada
dua pendapat mengenai hal tersebui yaitu memperbolehkan dan melarang
penggunaan alat kontrasepsi. Karena ada beberapa ulama yang .mengatakan
penggunaan alat kontrasepsi itu adalah sesuatu/hal yang sangat bertentangan
dengan ajaran agama karena berlawanan dengan takdir/kehendak Allah.
Pendapat/pandangan agama (agama Islam) dalam pemakaian IUD. Ada dua
pendapat yaitu memperbolehkan / menghalalkan dan melarang / mengharamkan.
Pendapat / pandangan agama yang memperbolehkan/menghalalkan pemakaian
kontrasepsi IUD :
a. Pemakaian IUD bertujuan menjarangkan kehamilan.
Dengan menggunakan kontrasepsi tersebut keluarga dapat merencanakan jarak
kehamilan sehingga ibu tersebut dapat menjaga kesehatan ibu, anak dan keluarga
dengan baik.
b. Pemakaian IUD bertujuan menghentikan kehamilan.
Jika didalam suatu keluarga memiliki jumlah anak yang banyak, tentunya sangat
merepotkan dan membebani perekonomian keluarga. Selain itu bertujuan
memberikan rasa aman kepada ibu. Karena persalinan dengan factor resiko/resiko
tinggi dapat mengancam keselamatan jiwa ibu. Agar ibu dapat beristirahat waktu
keseharian ibu tidak hanya digunakan untuk mengurusi anak dan keluarga.
Pendapat/pandangan agama yang melarang/mengharamkan pemakaian kontrasepsi
IUD :
a. Pemakaian IUD bersifat aborsi, bukan kontrasepsi
b. Mekanisme IUD belum jelas, karena IUD dalam rahim tidak menghalangi
pembuahan sel telur bahkan adanya IUD sel mani masih dapat masuk dan dapat
membuahi sel telur (masih ada kegagalan).
c. Pemakaian IUD dan sejenisnya tidak dibenarkan selama masih ada obat-obatan
dan alat lainnya. Selain itu pada waktu pemasangan dan pengontrolan IUD harus
dilakukan dengan melihat aura wanita.
Pelayanan kotrasepsi system operasi yaitu MOP dan MOW juga mempunyai dua
pendapat/pandangan yaitu memperbolehkan dan melarang. Pendapat/pandangan
yang memperbolehkan:
a. Apabila pasangan suami istri dalam keadaan yang sangat terpaksa dalam kaedah
hukum (Islam) mengatakan ” Keadaan darurat memperbolehkan hal-hal yang
dilarang dengan alasan kesehatan/keselamatan jiwa “.
b. Begilu. juga halnya mengenai melihat aura orang lain apabila diperlukan untuk
kepentingan pemeriksaan dan tindakan hal tersebut dapat dibenarkan.
Pandangan/pendapat yang melarang :
a. Sterilisasi berakhir dengan kemandulan. Hal ini bertentangan dengan tujuan
utama perkawinan yang mengatakan bahwa perkawinan bertujuan untuk
mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat juga untuk mendapatkan keturunan.
b. Mengubah ciptaan Tuhan dengan cara memotong atau mengikat sebagian tubuh
yang sehat dan berfungsi (saluran mani/tuba).
c. Dengan melihat aura orang lain