Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari pijat oksitosin?
2. Apa tujuan dari pijat oksitosin?
3. Apa manfaat dari pijat oksitosin?
4. Bagaimana cara kerja dari pijat oksitosin?
5. Bagaimana teknik pijat oksitosin?
6. Kapan waktu yang tepat untuk melakukan pijat oksitosin?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari pijat oksitosin.
2. Untuk mengetahui tujuan dari pijat oksitosin.
3. Untuk mengetahui manfaat dari pijat oksitosin.
4. Untuk mengetahui bagaimana cara kerja dari pijat oksitosin.
5. Untuk mengetahui bagaimana teknik pijat oksitosin.
6. Untuk mengetahui kapan waktu yang tepat untuk melakukan pijat
oksitosin.

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1. Pijat Oksitosin
A. Pengertian Pijat Oksitosin
Pijat oksitosin merupakan salah satu solusi untuk mengatasi
ketidaklancaran produksi ASI. Pijat oksitosin adalah pemijatan pada
sepanjang tulang belakang (vertebrae) dan merupakan usaha untuk
merangsang hormon oksitosin setelah melahirkan (Yohmi & Roesli,
2009).
Pijat oksitosin adalah suatu tindakan pemijatan tulang belakang
mulai dari costa ke 5-6 sampai scapula atau tulang belikat akan
mempercepat kerja saraf parasimpatis untuk menyampaikan perintah ke
hipofisis posterior untuk mengeluarkan hormon oksitosin (Suherni, 2010;
Hamranani, 2010).

B. Tujuan Pijat Oksitosin


Pijat oksitosin ini dilakukan untuk merangsang refleks oksitosin
atau reflex let down. Atau yang biasa disebut sebagai reaksi pengeluaran
ASI.

C. Manfaat Pijat Oksitosin


Menurut Widuri (2013), banyak manfaat yang bisa diperoleh dari
melakukan pijat oksitosin, diantaranya yaitu:
a. Merangsang reflek let down

2
b. Memberikan kenyamanan pada ibu
c. Mengurangi bengkak (engorgement)
d. Mengurangi sumbatan ASI
e. Merangsang pelepasan hormon oksitosin
f. Mempertahankan produksi ASI ketika ibu dan bayi sakit

D. Cara Kerja Pijat Oksitosin


Melalui pijatan atau rangsangan pada tulang belakang,
neurotransmitter akan merangsang medulla oblongata langsung mengirim
pesan ke hypothalamus di hypofise posterior untuk mengeluarkan
oksitosin sehingga menyebabkan buah dada mengeluarkan air susunya.
Dengan pijatan di daerah tulang belakang ini juga akan merileksasi
ketegangan, menghilangkan stress dan dengan begitu hormon oksitosin
keluar dan akan membantu pengeluaran air susu ibu, dibantu dengan
isapan bayi pada puting susu pada saat segera setelah bayi lahir dengan
keadaan bayi normal (Wulandari dkk, 2014).

E. Teknik Pijat Oksitosin


Langkah-langkah melakukan pijat oksitosin sebagai berikut
(Depkes RI, 2007) :
a. Melepaskan baju ibu bagian atas
b. Ibu miring ke kanan maupun kekiri, lalu memeluk bantal
c. Memasang handuk
d. Melumuri kedua telapak tangan dengan minyak telon atau baby oil /
air hangat.
e. Memijat sepanjang kedua sisi tulang belakang ibu dengan
menggunakan dua kepalan tangan, dengan ibu jari menunjuk ke depan
f. Menekan kuat-kuat kedua sisi tulang belakang membentuk gerakan-
gerakan melingkar kecil-kecil dengan kedua ibu jarinya.
g. Pada saat bersamaan, memijat kedua sisi tulang belakang kearah
bawah, dari leher kearah tulang belikat, selama 2-3 menit.

3
h. Mengulangi pemijatan hingga 3 kali
i. Membersihkan punggung ibu dengan waslap air hangat dan dingin
secara bergantian.

Gambar 1.1 Pijat Oksitosin


Sumber Depkes RI, 2007

F. Waktu Yang Tepat Untuk Pijat Oksitosin


Waktu yang tepat untuk pijat oksitosin adalah sebelum menyusui
atau memerah ASI, lebih disarankan. Atau saat pikiran ibu sedang pusing,
badan pegal-pegal cukup 3-5 menit saja per sesi (Depkes, 2007).

4
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

5
DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. (2007). Panduan manajemen laktasi : Diet Gizi Masyarakat. Jakarta :
Depkes RI

Roesli, U & Yohmi, E. (2009). Manajemen Laktasi. Jakarta: IDAI.

Suherni, W. H dan Rahmawati, A. (2010) .Perawatan Masa Nifas. Yogyakarta:


Fitra Maya.

Hamranani, S. (2010).Pengaruh pijat oksitosin terhadap involusi uterus pada ibu


post partum yang mengalami persalinan lama di rumah sakit wilayah
Kabupaten Klaten.

Handayani. 2014. Pemberian Pijat Oksitosin Terhadap Pengeluaran Kolostrum


Pada Asuhan Keperawatan Ny. E dengan Post Partum Sectio Caesarea
Atas Indikasi Ketuban Pecah Dini (KPD) di Ruang Mawar I RSUD
dr.Moewardi Surakarta. Surakarta: STIKes Kusuma Husada.

Widuri, H. 2013. Cara Mengolah ASI Ekslusif Bagi Ibu Bekerja.Yogyakarta :


Gosyen Publising.

Wulandari, dkk. 2014. Pengaruh Pijat Oksitosin Terhadap Pengeluaran


Kolostrum pada Ibu Post Partum di Rumah Sakit Umum Daerah di
Provinsi Kepulauan Riau. Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes
Tanjungpinang.

Anda mungkin juga menyukai