Anda di halaman 1dari 60

PEMAHAMAN DASAR

HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL

PENDAHULUAN

kekayaan Intelektual pada dasarnya sulit untuk didefenisikan, tetapi


pada umumnya hukum kekayaan intelektual itu melindungi gagasan-
gagasan dari penggunaan atau peniruan oleh orang yang tidak berhak
atau dengan kata lain bahwa kekayaan intelektual mendapat protek
dari hukum atas segala bentuk yang telah diwujudkan dalam bentuk
suatu karya nyata agar setiap orang mengetahui bahwa suatu karya
tersebut dilindungi oleh UU HAKI.

Oleh karena itu hukum atas kekayaan Intelektual, selain melindungi


karya seseorang juga memberikan segala kekuasaan secara luas atas
ciptaannya artinya bahwa hukum memberikan Hak Ekslusif kepada
penemu untuk Bertindak dan Berbuat terhadap ciptaannya. Hak
eksklusif untuk berbuat ini dimaksudkan adalah hak untuk berbuat,
menjual, mengedarkan, menggandakan, memasarkan tanpa izin dari
pemegang hak, sedangkan hak ekslusif untuk bertindak dimaksudkan
adalah memberikan izin kepada seseorang untuk mempublikasikan
atau mengeksploitasikan karyanya dan menuntut terhadap
pelanggaran jika seseorang tanpa izin melakukan segala perbuatan
untuk mempublikasikan atau mengeksploitasikan suatu karya yang
dilindungi.

APA YANG DILINDUNGI OLEH HUKUM KEKAYAAN INTELEKTUAL

semenjak dulu hak kekayaan intelektual, manusia sudah mengenalnya


hanya saja sifat perlindungannya belum terlalu dipikirkan oleh manusia
hal ini disebabkan bahwa penemuan seseorang belum dianggap sangat
berharga oleh karena setiap hasil temuan dianggap sebagai suatu hasil
dari perkembangan ilmu pengetahuan yang semata-mata
diperuntukkan untuk kepentingan manusia itu sendiri sehingga
terhadap temuan-temuan tidaklah dianggap sebagai suatu hak yang
harus dilindungi.

Setelah begitu pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan


berbagai macam hasil temuan, barulah manusia mulai berpikir bahwa
betapa berharganya suatu temuan bagi diri seseorang yang telah

Pemahaman Dasar HAKI


Oleh: Bruce Anzward, SH.,MH
berhasil menemukan suatu ilmu pengetahuan terhadap proteksi
pemanfaatan oleh orang lain, selain itu juga untuk sebagai penghasilan
yang sangat berharga dalam mendatangkan pendapatan.

Berdasarkan berbagai konvensi Internasional, hingga yang terakhir


yaitu konvensi pembentukan Perdagangan Dunia (WTO) dan Trip’s
tahun 1995, maka Indonesia telah melakukan berbagai perubahan dan
penambahan hak kekayaan yang harus dilindungi. Berdasarkan
konvensi tersebut maka hak yang harus dilindungi oleh setiap negara
peserta berdasarkan TRIP’s diantaranya:

☞ Hak Cipta
☞ Merek
☞ Paten
☞ Indikasi geografis
☞ Desain industri
☞ Integrated cirkuit
☞ Rahasia Dagang
☞ Varietas tanaman

MENGAPA PERLINDUNGAN ATAS KEKAYAAN INTELETUAL


SANGAT BERGUNA DAN KENAPA ADA HUKUM KEKAYAAN
INTELEKTUAL.

HAK ALAMIAH REPUTASI MENDORONG KREASI BARU

KRITIKAN ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL

- HAK MONOPLI
dapat menentukan harga karena ada hak ekslusif yang melekat atas
temuannya

- ROYALTI
akan memperoleh fee yang besar dari hasil temuannya, akibatnya ilmu
pengetahuan menjadi mahal untuk diakses oleh sebahagaian
masyarakat kecil

Pemahaman Dasar HAKI


Oleh: Bruce Anzward, SH.,MH
- MENGHAMBAT SEBARAN INFORMASI DAN TEKNOLOGI
pemegang hak akan berusaha memproteksi temuannya

KESIMPULAN

Oleh karena itu kekayaan intelektual membatasi cara-cara perolehan


ide, membatasi penggunaan ide dan membatasi pengungkapan
ide. Pembatasan ini tidak diinginkan sebab akan membatasi penyebaran
dan merintangi pengembangan teknologi dan pengetahuan oleh manusia
pada umumnya, tapi jika tidak ada HAKI maka kebebasan pemanfaatan
ide dan temuan dapat merugikan pihak yang berhak. Jadi disinilah letak
permasalahan yang ada disatu sisi demi melindungi karya seseorang
tetapi disisi lain dapat menghambat penyebaran informasi dan teknologi
kepada semua manusia.

Dengan demikian perlu adanya keseimbangan antara hukum HAKI dan


pemanfaatan penyebaran ilmu pengetahuan oleh manusia atau dengan
kata lain keseimbangan pendapat antara pendukung keberadaan HAKI
dan pendukung yang tidak mendukung adanya HAKI.

Jika perlindungan tidak maksimal maka investasi akan lebih kecil atau
dengan kata lain investasi mungkin tidak akan dilakukan jika kita
dibolehkan membonceng atau meniru karya orang lain yang tidak begitu
banyak makan biaya dimana dapat diperoleh keuntungan yang lebih besar
tanpa mengeluarkan biaya, tetapi disisi lain dengan adanya proteksi yang
berlebihan maka semakin banyak rahasia-rahasia tidak diketahui oleh
manusia yang berakibat penyebaran informasi, ide dan teknologi
kemungkinan besar tidak akan terjadi.

Dengan demikian apa yang harus dilakukan ??

HAK CIPTA

Pemahaman Dasar HAKI


Oleh: Bruce Anzward, SH.,MH
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta

Hak Cipta adalah hak eksklusif pencipta yang timbul secara otomatis
berdasarkan prinsip deklaratif setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam
bentuk nyata tanpa mengurangi pembatasan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

Hak cipta adalah HAKI yang paling umum, kebanyakan orang membuat
suatu karya yang dilindungi hak cipta, biasanya tanpa mengetahuinya
kalau hasil ciptaannya itu dapat dilindungi, tidak seperti HAKI lainnya yang
terfokus pada nilai komersialnya atau teknologinya. Hak Cipta lebih
terfokus pada nilai kreatifitasnya.

Sebelum mendiskusikan lebih jauh, ada baiknya kita mengetahui terlebih


dahulu konvensi-konvensi hak yang ada kaitannya dengan hak cipta
diantaranya:

1. konvensi Bern; konvensi Bern mengatur tentang perlindungan


karya literatur dan artisitik yang dimulai sejak tahun 1896 hingga
revisi terakhir tahun 1971, dimana konvensi Bern ini melindungi
secara penuh terhadap pencipta dan pemegang hak baik dinegara
aslanya maupun dinegara mana hak itu diedarkan, tetapi setelah
beberapa kali terjadi perubahan dan demi melindungi negara
berkembang hak tersebut dapat dilakukan dinegara manapun juga
yang menyangkut segala ketentuan yang dilindungi oleh konvensi
Bern demi untuk memajukan dunia pendidikan hal tersebut dapat
dilakukan. Jadi sekalipun tanpa adanya ketentuan yang mengatur
suatu ciptaannya tersebut secara otomatis dilindungi oleh hukum.

2. Universal Copyrights Convenstion; konvensi ini pada dasarnya


hampir sama dengan konvensi Bern hanya saja pada konvensi ini
memberikan batasan hak monopoli pada pencipta artinya bahwa
penguasaan atas hak cipta yang melekat pada ciptaannya tidak
sepenuhnya ada pada pencipta baik dinegaranya maupun dinegara
mana ciptaannya itu berada.

Jika dibandingkan kedua konvensi tersebut, jelas ada perbedaan


yang mendasar pada kedua konvensi tersebut yaitu menyangkut
perbedaan prinsip falsafah, dimana konvensi bern menganut
falsafah Eropa yang mengkedepankan individualistis yang bersifat
hak alamiah secara monopoli, sedangkan pada UCC menganut
falsafah Amerika yang memandang bahwa hak monopoli yang
diberikan kepada si pencipta diupayakan juga untuk kepentingan

Pemahaman Dasar HAKI


Oleh: Bruce Anzward, SH.,MH
umum yang menyatakan bahwa ruang lingkup dari pengertian hak
dari pencipta tersebut dapat ditentukan oleh peraturan perundang-
undangan yang melahirkan Hak tersebut.

3. yang terakhir konvensi GATT/WTO include TRIP’s; konvensi ini


membahas tentang pengaturan perdagangan Internasional dimana
perdagangan tersebut paling banyak menyangkut dengan
perdagangan HAKI sehingga sangat perlu dan mendesak segera
dibahas dalam forum dunia seperti GATT/WTO ini. Persoalannya
yang menangani mengenai perdagangan dunia yang menyangkut
dengan HAKI berada dibawah naungan WIPO (world intelectual
property organization) tidak mampu lagi membendung laju
perkembangan perdagangan dunia yang tidak mengenal batas-
batas negara masing sehingga perlu suatu mekanisme yang
mengatur secara detail. Tetapi dalam pembahasan persoalan
perdagangan tidak ada kaitanny dengan HAKI sehingga
pengaturannya berada tersendiri tetapi masih dalam kerangka
GATT/WTO yang disepakati tanggal 15 Desember 1993 dengan
anggota 117, maka berlakulah ketentuan perlindungan TRIP’s
dalam

KARYA APA SAJA YANG DILINDUNGI OLEH HAK CIPTA

- Karya berdasarkan Konvensi Bern


 karya sastra : buku, pamflet, novel, puisi, laporan, iklan,
instruksi, manual, artikel surat kabar.
 Karya drama : skenario naskah drama
 Karya koreografi
 Komposisi musik : semua suaru yang dipadukan dalam bentuk
musik tetapi harus dalam bentuk transkrip
atau rekaman.
 Karya sinematografi : gambar bergerak seperti Film, Videotapes,
iklan, program televisi dan klip video.
 Karya artistik : gambar, lukisan, arsitektur, patung, ukiran,
model, diagram.peta, cetakan.
 Foto
 Ilustrasi peta, diagram dan rancangan
 Karya turunan (terjemahan/saduran)

- Karya berdasarkan TRIP’s

 semua karya yang dilindungi oleh konvensi Bern

Pemahaman Dasar HAKI


Oleh: Bruce Anzward, SH.,MH
 program komputer
 data base
 seni pertunjukkan
 fonogram (rekaman suara)
 penyiaran

LIHAT UU HAK CIPTA INDONESIA NO. 19 TAHUN 2002

KAPAN SUATU KARYA DILINDUNGI

Hak cipta tidak melindungi ide-ide, informasi atau fakta tetapi lebih
melindungi bentuk pengungkapan dari pada ide-ide, informasi dan fakta
yang dituangkan dalam bentuk nyata/konkrit yang dapat dihitung dalam
bentuk materi dan dapat diproduksi ulang. Dengan demikian setiap orang
berhak untuk menggunakan ide dasar sampai ide tersebut dituangkan
dalam bentuk yang konkrit.

Ilustrasi 1

Agus mempunyai suatu ide yang bagus untuk sebuah buku, dia belum
memulai untuk menulis buku tersebut tetapi ia telah menghabiskan waktu
yang cukup lama untuk memikirkan hal tersebut dan ia ingin menulis
tentang sarung batik kuno ajaib yang dapat memberikan kekuatan
magis dan mendapatkan uang yang memakainya. Agus membayangkan
anwar sebagai pemeranya menemukan sarung ajaib tersebut disebuah
kotak di dasar sungai. setelah anwar menggunakannya maka anwar
menjadi terkenal dan kaya raya sehingga dapat berpetualangan kemana
saja.

Agus menceritakan ide tersebut kepada temannya lona tentang ide


tersebut, tetapi sebelum agus sempat menulis buku tersebut, lona menulis
buku yang berjudul “petualangan Anwar dengan sarung ajaibnya”.

Apakah lona telah melakukan sesuatu yang melanggar hukum? Bisakah


agus menuntut lona kedepan pengadilan atas tuduhan pencurian ide dan
menggunakan untuk menulis buku yang merupakan jerih payah ide dari
agus?

Seandainya agus dan lona bukan teman baik dan mereka tidak pernah
bertemu sama sekali, kebetulan mereka menulis tentang sarung ajaib
milik anwar, maka siapa yang berhak atas ciptaan buku tersebut?

Pemahaman Dasar HAKI


Oleh: Bruce Anzward, SH.,MH
Ilustrasi 2

Tahun 1962, daeng baco menulis lagu makassar dengan judul Sulawesi
pa’rasanganta, dimana lagu tersebut menjadi terkenal dikalangan
masyarakat Bugis Makassar. Setelah 26 tahun daeng baco menemukan
rekaman kaset kumpulan lagu bugis makassar terbaik yang diproduksi
oleh irama record dan disebalah lagu Sulawesi Pa’rasanganta tersebut
tertulis tanpa pengarang dan dibawakan oleh anci laricci. Selanjutnya
daeng baco menghubungi irama record, tetapi irama record tidak mau
mengakui jika ia bersalah akhirnya daeng baco mengajukan irama record
ke depan pengadilan negeri sulawesi selatan.

Baco menuntut bahwa irama record telah memproduksi lagunya dengan


mendapat keuntungan yang besar.

Hakim berpendapat bahwa irama record dengan sengaja memproduksi


lagu milik baco tanpa seizinnya dan menghukum irama record untuk
mengganti kerugian kepada daeng baco Rp. 100 ribu setiap harinya
sampai total kaset yang diedarkannya dan segera menarik semua kaset
yang telah beredar.

Tetapi irama record merasa keberatan atas hukuman yang diberikan


kepadanya sehingga irama record mengajukan banding,

Bagaimana keputusan pengadilan tingkat banding tersebut, ternyata


hakim pengadilan tinggi sependapat dengan hakim pengadilan negeri,
selanjutnya irama record mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung.

Dalam putusan mahkamah agung menyatakan bahwa irama record tidak


bersalah melanggar hukum atas hak cipta, sekalipun bukti-bukti yang
diajukan oleh daeng baco tidaklah kuat sekalipun ada transkrip yang
ditunjukkan kepadanya, tetapi jika transkrip tersebut dapat
dibuktikan dengan bukti lainnya mungkin daeng baco akan menang,
selain itu pula dua saksi mengatakan bahwa lagu Sulawesi Pa’rasanganta
itu sudah terkenal semenjak tahun 1960 dan ismail mengatakan ia
menulis tahun 1962 dan tidak tau siapa pengarangnya. Selain irama
record ada juga yang telah merekamnya ditahun 1960, oleh karena lagu
tersebut merupakan lagu rakyat maka irama record memproduksinya dan
mencantumkan dalam labelnya tanpa pengarang dan memiliki hak cipta
atas rekaman tersebut.

Pemahaman Dasar HAKI


Oleh: Bruce Anzward, SH.,MH
Terlepas dari lagu itu adalah lagu rakyat, tetapi daeng baco telah
memiliki sebuah transkrip lagu Sulawesi Pa’rasanganta dalam
bentuk konkrit, apakah seharusnya ia memiliki hak cipta atas
ciptaannya (transkrip) tadi ????

HAK-HAK APAKAH YANG DIPUNYAI OLEH PEMEGANG HAK CIPTA

 Hak untuk memproduksi ulang karya


 Hak untuk mempublikasikan
 Hak untuk memperbanyak
 Hak untuk mengedarkan/menjual/menyiarkan
 Hak untuk menyiarkan
 Hak utuk menyewakan
 Hak untuk mengimpor/mengekspor

TANPA IZIN MERUPAKAN PELANGGARAN

KEPEMILIKAN ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL

 Siapakah yang berhak memiliki suatu hak cipta jika berada dalam
suatu perusahaan ?

 Siapakah yang berhak memiliki suatu hak cipta jika tidak diketahui
pengarannya ? baik yang belum dipublikasikan maupun yang sudah
dipublikasikan ?

HAK MORAL

Hak moral ini melekat secara otomatis pada pencipta, sehingga dia berhak
atas apa saja yang melanggar atas ciptaannya.

Ada dua jenis hak moral yaitu:

Pemahaman Dasar HAKI


Oleh: Bruce Anzward, SH.,MH
1. Hak Untuk Diakui Dari Karyanya; yaitu hak dari pengarang
untuk dipublikasikan sebagai pengarang atas karyanya, untuk
mencegah orang lain mengaku sebagai pengarang dari karya
tersebut atau mencegah orang lain untuk menghubungkan kepada
pengarang lain

2. Hak Keutuhan; hak untuk mengajukan keberatan atas


penyimpangan suatu karyanya dalam bentuk perubahan
perubahan lainnya atau dapat menurunkan kualitas suatu ciptaan.

JANGKA WAKTU PERLINDUNGAN

Menurut ketentuan Bern dan TRIP’s bahwa suatu karya cipta dilindungi
hingga 50 tahun lamanya.

- buku, pamflet, dan semua karya tulis lainnya.


- Tari, drama drama musikal, koreografi
- Segala bentuk seni rupa
- Seni batik
- Lagu atau musik dengan atau tanpa teks
- Arsitektur
- Ceramah, kuliah, atau pidato dan ciptaan atas sejenis lainnya
- Alat peraga
- Peta
- Terjemahan, saduran, bunga rampai

Berlaku selama hidup pencipta dan terus berlangsung


hingga 50 tahun sejak pencipta meninggal

- Program komputer
- Sinematografi
- Fotografi
- Database
- Karya pengalihwujudan

Berlaku 50 tahun sejak pertama kali diumumkan

APA YANG DIPERLUKAN UNTUK MEMBUKTIKAN ADANYA


PELANGGARAN ATAS HAK CIPTA

Pemahaman Dasar HAKI


Oleh: Bruce Anzward, SH.,MH
A. Karya tersebut harus telah disalin/ditiru, tidak cukup hanya karena
kebetulan. Untuk terjadinya suatu pelanggaran, kedua karya harus
mirip kalau dilihat secara obyektif, tetapi harus dibuktikan bahwa
suatu karya telah disalin atau berasal dari karya orang lain, dan
tidak merupakan suatu pelanggaran hak cipta jika karya-karya
mirip tersebut dibuat secara tersendiri. (lihat ilustrasi 1)

B. Bagian yang penting harus telah disalin/ditiru (kembali pada


ilustrasi 1 tadi, jika dalam bukunya lona sarung ajaib anwar bisa
berbicara sementara bukunya agus sarung ajaib tersebut tidak bisa
berbicara, apakah lona telah melanggar hak cipta?

Dengan demikian siapa yang berhak atas hak cipta, bagian


manakah yang terpenting dari bukunya agus dan lona apakah
diantaranya telah terjadi pelanggaran?

APA YANG DIMAKSUD DENGAN PEMBATASAN DALAM HAK CIPTA

Pemahaman Dasar HAKI


Oleh: Bruce Anzward, SH.,MH
BUKAN MERUPAKAN SUATU PELANGGARAN TINDAK
PIDANA HAK CIPTA BAIK KESELURUHAN MAUPUN
SEBAHAGIAN
(PASAL 15 UUHC)

UNTUK KEPENTINGAN BUKU (SEBAHAGIAN/ - CERAMAH DGN


PENDIDIKAN, PENELITIAN, KESELURUHAN) HANYA TUJUAN IPTEK
PENULISAN KARYA ILMIAH, U/PEMBELAAN DI - PEMENTASAN TDK
LAPORAN, PENGADILAN DIPUNGUT
YANG TDK MERUGIKAN BAYARAN
PIHAK LAIN

DILAKUKAN HANYA UNTUK


DIRI PRIBADI

INILAH YANG DIMAKSUD DENGAN


MEMBERIKAN PEMBATASAN MENURUT UU

Pemahaman Dasar HAKI


Oleh: Bruce Anzward, SH.,MH
HAK PATEN

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2001

Paten adalah hak eksklusif yang diberikan oleh Negara kepada Inventor
atas hasil invensinya di bidang teknologi, yang untuk selama waktu
tertentu melaksanakan sendiri invensinya tersebut atau memberikan
persetujuannya kepada pihak lain untuk melaksanakannya(Pasal 1 (1)).

PENDAHULUAN

Secara umum paten dapat dilihat sebagai sebuah kontrak/perjanjian


antara pemerintah dan pemegang paten. Pemerintah memberikan
penemu sebuah hak penggunaan khusus atas temuannya dan
melindunginya untuk jangka waktu tertentu dalam kaitannya dengan
keterangan/gambaran lengkap dari penemuan tersebut, serta memberikan
hak kepemilikannya kepada publik jika masa berlakunya paten habis.

Ada beberapa alasan sehingga hak paten diberikan diantaranya:


- membantu perkembanga teknologi dan ekonomi
- merangsang industri lokal
- penyebaran teknologi
- membantu suatu negara untuk meningkatkan perekonomiannya
melalui lisensi
- alih teknologi

SIAPA YANG BERHAK ATAS PEMEGANG PATEN

Seseorang penemu biasanya orang yang mempunyai hak paten, penemu


bisa perorangan atau sekelompok orang, namun penemu dapat
memindahkan hak patennya kepada orang lain.

Jika dalam suatu perusahaan mobil, seorang pekerja telah menemukan


suatu teknologi yang dapat memacu kendaraan tanpa membuat mesin
menjadi panas, modifikasi tersebut dirubah melalui sistim peputaran kipas
radiator pada mesin, jika kipas dirubah bentuk dan ditambah sesuatu
maka akan menghasilkan sistim pendinginan prima sehingga mesin tidak
akan panas sekalipun dipacu dalam kecepatan tinggi, dengan demikian
siapa yang berhak atas ciptaan tersebut???

Pemahaman Dasar HAKI


Oleh: Bruce Anzward, SH.,MH
APA YANG DIMAKSUD DENGAN PENEMUAN

Segala sesuatu yang dibuat oleh manusi dengan pengecualian atas


beberapa hal seperti prinsip-prinsip ilmu pengetahuan, hukum alam,
metode-metode dalam melakukan usaha, komputer, alogaritma yang tidak
beroperasi dalam alat-alat dan segala bentuk proses.

Penemuan adalah idea penemu tentang pemecahan masalah spesifik


dibidang teknologi yang dapat berupa produk atau proses atau
penyempurnaan dan pengembangan produk atau proses tersebut.

PENEMUAN MANA YANG DAPAT DIPATENKAN

Terdapat beberapa persyaratan tegas yang harus dipenuhi sebelum suatu


penemuan dapat dilindungi paten. Untuk memperoleh perlindungan paten,
seseorang dengan pengetahuannya dapat mengatakan/membuktikan
bahwa temuannya itu baru, mengandung langkah inventif dan dapat
diterapkan dalam industri.

A. temuan tersebut harus baru

Suatu penemyan dianggap baru, apabila pada waktu pengajuan


permohonan paten, penemuan tersebut tidak sama dengan
pengungkapan teknologi sebelumnya. Jadi paten tidak bisa diberikan jika
orang lain telah menemukan sebelumnya, sedangkan produk/proses juga
dianggap tidak baru apabila sebelum pengajuan paten tersebut,
penemuan telah:
 diumumkan di Indonesia atau di luar Indonesia sehingga seorang
ahli dapat melaksanakan.
 Diumumkan di Indonesia dengan penggambaran secara lisan atau
dengan pertunjukkan tentang penggunaan atau dengan cara lain
yang dapat membuat seseorang ahli melaksanakan penemuan
tersebut.

Jadi tindakan penemu sendiri yang membuat penemuan menjadi tidak


baru dan kerananya tidak dapat dipatenkan, selain di atas paten tidak
dianggap baru jika:
 penemuan tersebut dikenal atau telah digunakan oleh orang lain di
Indonesia sebelum ditemukan oleh orang yang mengajukan paten
 penemuan tersebut telah digambarkan dalam paten atau publikasi
cetak sebelum ditemukan oleh orang yang mengajukan paten
 penemuan telah digunakan secara umum atau dijual lebih dari
setahun sebelum pengajuan permohonan paten

Pemahaman Dasar HAKI


Oleh: Bruce Anzward, SH.,MH
 penemuan tersebut telah digambarkan dalam paten atau publikasi
cetak lebih dari setahun

akan tetapi UU Paten membolehkan pemberitahuan terbatas dari


penemuan sebelum pengajuan permohonan paten, paten tersebut masih
bisa didaftarkan apabila penemuan tersebut diungkapkan dalam rangka:
1. uji coba dan eksperimen yang rasional
2. pengungkapan rahasia penemuan.

B. Penemuan Harus mengandung langkah inventif

Suatu penemuan harus mempunyai langkah inventif apabila akan


dipatenkan. Dengan kata lain, penemuan tersebut bagi seseorang yang
mempunyai keahlian bisa dibidang teknik merupakan hal yang tidak dapat
diduga sebelumnya.

C. Penemuan Harus dapat diterapkan dalam Industri

Suatu penemuan dapat diberikan hak paten jika penemuan tersebut bisa
diterapkan dalam industri apabila penemuan ini dapat diproduksi atau
dapat digunakan dalam berbagai jenis industri. Pengertian industri ini
jangan kita limitkan makna industri ini hanya terbatas pada industri saja
tetapi pengertian maknanya kita jabarkan secara luas.

Produk dan Proses yang tidak dapat dipatenkan

Tidak semua penemuan yang memenuhi syarat kebaruan, langkah


invenstif dan dapat diterapkan dalam industri dapat dipatenkan. Adapun
paten yang tidak dapat dipatenkan jika bertentangan dengan UU,
ketertiban umum, dan kesusilaan, selain itu pula juga pemberian paten
tidak dapat diberikan jika menyangkut dengan metode pemeriksaan,
perawatan, pengobatan atau pembedahaan yang diterapkan pada
manusia atau hewan serta metode penerapan dari matetamtika dibidang
ilmu pengetahuan tidak dapat dipatenkan.

Sistem Pendaftaran Paten.

Dalam dunia ilmu pengetahuan dan teknologi, dikenal dua jenis


pendaftaran paten yaitu:

Pemahaman Dasar HAKI


Oleh: Bruce Anzward, SH.,MH
- SISTIM KONSTITUTIF
menurut sistim ini invensi terlebih dahulu diselidiki terutama
tentang langkah invntifnya serta kebaruannya. Jika ternyata benar
barulah kemudian penemuan itu diberi hak paten.

- SISTIM DEKLARATIF
menurut sistim ini semua penemuan dapat diberikan paten dan
permintaan pemberian paten yang memenuhi syarat yang telah
ditetapkan dan tidak bertentangan dengan UU, kesusilaan dan
ketertiban umum dapat diberikan hak paten tanpa diselidiki terlebih
dahulu kebaruan invensi ini dan jika tidak terdapat unsur kebaruan
maka ini menjadi alasan untuk pembatalan paten melalui
pengadilan, jadi pada dasarnya semua pemohon paten dapat
diterima, jika ada sanggahan dari seseorang maka melalui
pengadilan ia dapat mengajukan gugatannya. Negara disini hanya
dapat memberikan suatu argumen bahwa semua pendaftaran
paten adalah pemilik dari suatu hak, jika ada pihak lain yang dapat
membuktikan sebaliknya, maka hak yang telah diberikan tersebut
oleh negara gugur.

Dengan demikian penekanan sistim pendaftaran paten diantara kedua


sistim tersebut terletak pada pemberian hak atas dugaan bahwa orang
yang mendaftarkan patennya itulah pemegang hak paten, sedangkan
pada sistim konstitutif bahwa hak invensi dalam bidang paten baru dapat
diberikan/terbit karena pendaftaran telah mempunyai kekuatan hukum
tetap.

Selain itu pada SISTIM KONSTITUTIF DIKENAL DUA CARA


PEMERIKSAAN yaitu sistim pemeriksaan ditunda dan sistim pemeriksaan
langsung.

 Pada sistim pemeriksaan ditunda, pemeriksaan substansi baru


dilakukan jika telah memenuhi syarat administrasi artinya hak
paten diberikan terlebih dahulu baru dilakukan pemeriksaan jika
memenuhi syarat administrasi.,

 Sedangkan pada sistim pemeriksaan langsung, antara pemeriksaan


substansi dan administrasi bersamaan dilakukan pada waktu
penerimaan permintan paten.

Bagaimana dengan UU Indonesia menganut sistim apa? Perhatikan pada


tahap-tahapan pemeriksaan paten, dimana pemeriksaan substansi
dilakukan jika dipenuhi syarat-syarat administrasi, karena melibatkan
peran serta masyarakat dalam melakukan pemeriksaan.

Pemahaman Dasar HAKI


Oleh: Bruce Anzward, SH.,MH
HAK YANG DIMILIKI OLEH PEMEGANG PATEN

Pemegang paten mempunyai hak yang sangat istimewa dalam


menerapkan patennya. Adapaun hak tersebut adalah hak skslusif yang
artinya hak unutk mengeksploitasikan paten dan melarang orang lain
tanpa ijin darinya untuk, menjual, mengimpor, menyewakan,
menggunakan, menyediakan, untuk dijual atau disewakan atau
memberikan produk yang dipatenkan.

Adapun pengecualian terhadap pemanfaatan penggunaan hak paten oleh


seseorang asalkan penggunaan tersebut dilakukan semata-mata demi
untuk dunia pendidikan, penelitian, percobaan atau analisis dan bentuk
pengujian lainnya dengan “tidak merugikan kepentingan yang
wajar”

Selain hak ekslusif yang diberikan oleh negara terhadap penemu,


pemegang paten juga diberikan tanggungjawab berupa kewajiban untuk
melaksanakan patennya baik dilaksanakan senidiri atau diberikan kepada
orang lain untuk melaksnakan hak paten tersebut dengan perjajian lisensi.
Jika dalam waktu 36 bulan terhitung sejak paten tersebut diberikan,
ternyata tidak dilaksnakan maka dapat dimintakan lisensi-wajib oleh
seseorang untuk melaksanakan hak paten tersebut.

BERAPA LAMA PATEN DILINDUNGI OLEH UU

Menurut ketentuan UU Paten Indonesia, bahwa jangka waktu yang


diberikan oleh negara kepada seseorang atas penemuannya selama 20
tahun sejak pertama kali paten tersebut didaftarkan atau telah terdaftar di
kantor paten.

Sementara pemberian paten sederhana jangka waktunya selama 10


tahun. adapun maksud dari paten sederhana ini adalah paten tersebut
mengandung pengertian dalam arti sederhana dan tidak menguntungkan
bagi penemu jika diberikan perlindungan yang lama.

Suatu penemuan dalam bentuk produk baru atau proses produksi baru
yang mempunyai nilai kegunaan praktis karena bentuknya, konfigurasinya,
kontruksinya atau komposisinya dapat dipatenkan sebagai paten
sederhana.

Pada paten sederhana ini tidak mengisyaratkan adanya kebaharuan


(novelty) secara mendunia cukup dengan lokal saja yang telah
dipublikasikan di Indonesia.

Pemahaman Dasar HAKI


Oleh: Bruce Anzward, SH.,MH
PEMBATALAN PATEN

Paten dapat dibatalkan dengan 3 (tiga) cara yaitu


1. paten batal demi hukum
2. atas permintaan pemegang paten
3. karena gugatan.

PENGALIHAN KEPEMILIKAN PATEN

Pengalihan kepemilikan paten dapat dilakukan dengan cara:


 pewarisan
 hibah
 wasiat
 perjanjian tertulis
 sebab-sebab yang dibenarkan oleh UU

PENGGUNAAN PATEN OLEH PEMERINTAH

Paten dapat diambil oleh pemerintah jika paten tersebut berguna dan
bermanfaat bagi pertahan dan keamanan negara, maka pemerintah dapat
melaksanakan sendiri paten tersebut. Jika pengambilan alih paten oleh
pemerintah ternyata tidak sesuai dengan ganti rugi yang diberikan, maka
pemegang paten dapat mengajukan gugatannya pada pengadilan niaga.

PENUNDAAN PEMBERIAN PATEN OLEH PRESIDEN

Jika penemuan tersebut sangat berguna bagi kepentingan umum maka


penundaan paten dapat diberikan kepada penemu. Hal ini dimaksudkan
semata-mata adalah agar penemu tidak melakukan monopoli terhadap
temuannya yang berguna bagi masyarakat.

Pemahaman Dasar HAKI


Oleh: Bruce Anzward, SH.,MH
MEREK DAGANG

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016


Dan PP 51 TAHUN 2007

Merek adalah tanda yang dapat ditampilkan secara grafis berupa gambar,
logo, nama, kata, huruf, angka,susunan warna, dalam bentuk 2 (dua)
dimensi dan/atau 3 (tiga) dimensi, suara, hologram, atau kombinasidari 2
(dua) atau lebih unsur tersebut untuk membedakan barang dan/atau jasa
yang diproduksi olehorang atau badan hukum dalam kegiatan
perdagangan barang dan/atau jasa

A. URAIAN SINGKAT.

Merek merupakan sesuatu seperti gambar atau nama yang bisa


dipergunakan untuk mengidentifikasikan produk atau perusahaan dalam
pasar. Perusahaan cenderung ingin mencegah orang lain untuk memakai
mereknya, dengan berbagai alasan bahwa merek memerlukan waktu,
usaha dan uang banyak untuk membangun reputasi dan kepercayaan dari
konsumen yang diasosiasikan dengan merek oleh perusahaan.

Dalam UU merek Indonesia dijelaskan bahwa merek merupakan tanda


yang berupa gambar, nama, huruf, angka-nagka, susunan warna, atau
kombinasi dari unsur-unsur yang memiliki daya pembeda yang digunaklan
dalam kegiatan perdagangan barang.

B. SUATU MEREK TIDAK DAPAT DIDAFTARKAN SEBAGAI HAK


MEREK

Pemahaman Dasar HAKI


Oleh: Bruce Anzward, SH.,MH
- bertentangan dengan per-UU (agama, kesusilaan, ketertiban
umum)
- tidak memiliki daya pembeda
- telah menjadi milik umum
- telah didaftarkan oleh seseorang

C. MEREK HARUS MEMILIKI DAYA PEMBEDA

Hal dimaksudkan bahwa pendaftaran merek akan memberikan hak


monopoli atas suatu simbol dan nama untuk mencegah seseorang
menggunakan mereknya yang telah didaftarkan.

Dengan demikian pemberian atas merek harus berdasarkan atas jenis


barang atau perusahaan yang mengindikasikan apa yang dijual.

D. PELANGGARAN MEREK

Ada dua cara utuk menguji adanya pelanggaran merek, jika hal tersebut
dapat dibuktikan bahwa seseorang telah memakai mereknya diantaranya:

 memiliki persamaan pada pokoknya terhadap merek yang dipunyai


seseorang dan
 persamaan tersebut menyesatkan konsumen pada saat akan
membeli produk atau jasa milik orang lain.

Perhatikan gambar di bawah, apakah telah tejadi pelanggaran


merek?

BOLA DUNIA BINTANG DUNIA

BERGERAK DI BIDANG PERDAGANGAN MINUMAN MARKISA

BAGAIMANA DENGAN KASUS INI

Pemahaman Dasar HAKI


Oleh: Bruce Anzward, SH.,MH
Gambar kemasan Rokok di atas bukanlah suatu pelanggaran merek
dagang, tetapi merupakan penipuan (passing off)

Reputasi atau goodwill dalam dunia usaha dipandang sebagai kunci suskes
bagi suatu bisnis. Banyak para pengusaha berusaha berlomba-lomba
untuk memupuk ataupun menjaga reputasi dengan menjaga kualitas
produk dan memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada
konsumen, guna menjaga itu semua para pengusha tidak segan-segan
untuk mengeluarkan biaya yang begitu besar.

Disini hukum berfungsi melindungi pemilik reputasi tersebut dari usaha


pihak lain yang hendak mengambil segala keuntungan dengan cara tidak
jujur, disini passing off melindungi/mencegah orang-orang melakukan dua
hal:

1. menyajikan barang atau jasa seolah-olah barang/jasa tersebut milik


orang lain dan;
2. menjalankan produk atau jasanya seolah-olah mempunyai
hubungan dengan barang/jasa milik orang lain.

Undang-undang Merek memberikan ancaman pidana kepada setiap orang


yang menggunakan Merek yang sama pada keseluruhannya ataupun yang
sama pada pokoknya. Kedua bentuk perbuatan ini diklasifikasikan sebagai
kejahatan. Besarnya ancaman pidana, ditentukan dalam ketentuan Pasal
90 dan Pasal 91, sebagai berikut:

Pasal 90 :

Pemahaman Dasar HAKI


Oleh: Bruce Anzward, SH.,MH
“Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak menggunakan Merek yang
sama pada keseluruhannya dengan Merek terdaftar milik pihak lain untuk
barang dan/atau jasa sejenis yang diproduksi dan/atau diperdagangkan,
dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau
denda paling banyak Rp. 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah)”.

CONTOH-CONTOH KASUS MEREK

PELANGGARAN MEREK MENURUT KETENTUAN PIDANA


UNDANG-UNDANG MEREK

1. Pemalsuan Produk Milk Bath merek the Body Shop di


Jakarta.

Milk Bath adalah salah satu produk kosmetik yang dikeluarkan oleh
THE BODY SHOP INTERNATIONAL PLC, suatu perusahaan kosmetik
terkenal dari Inggris. Milk Bath digunakan untuk keperluan mandi
yang mempunyai sifat larut dalam air, dan berfungsi untuk
memutihkan badan. Produk-produk the Body Shop juga telah
dipasarkan secara luas di Indonesia melalui pemegang lisensinya,
yakni PT. MONICA HIJAU LESTARI.

Bentuk Pelanggaran :
Pada pertengahan tahun 1996 PT. MONICA HIJAU LESTARI banyak
menerima keluhan dari konsumen mengenai produk milk bath
(susu untuk mandi) yang berbeda dari produk yang sebelumnya
biasa dipakai. Setelah diteliti ternyata produk tersebut tidak sama
dengan produk yang dikeluarkan oleh THE BODY SHOP
INTERNATIONAL PLC, dan diyakini produk milk bath yang beredar
tersebut adalah palsu, dan ciri-ciri produk palsu tersebut, antara
lain :
Menggunakan kemasan dari plastik yang dibungkus oleh kain, dan
memiliki bentuk yang hampir sama dengan kemasan produk yang
asli, namun mempunyai ukuran yang lebih kecil dibandingkan
dengan produk yang asli;
Milk Bath yang palsu tersebut tidak larut dalam air.
Tidak mempunyai pengaruh/khasiat untuk memutihkan tubuh.
Dipasarkan dengan sistem direct selling.

Pemahaman Dasar HAKI


Oleh: Bruce Anzward, SH.,MH
Catatan :

Untuk mencari siapa pelaku pemalsuan produk ini, tidaklah mudah. Sistem pemasaran
yang tidak tetap juga mempersulit pelacakan terhadap pelaku pemalsuan. Namun setelah
beberapa bulan kemudian, diketahui produk-produk palsu ini tidak lagi ditemukan
dipasaran.

2. Merek DUNKIN’ DONUTS vs DONATS’ DONUTS di


Yogyakarta

Merek DUNKIN’ DONUTS milik DUNKIN’ DONUTS INC., USA, telah


terdaftar di banyak negara di dunia, termasuk di Indonesia Merek
DUNKIN’ DONUTS, antara lain terdaftar untuk jenis-jenis jasa
restoran (kelas 42), dan untuk produk-produk makanan (kelas 30).
Kalau kita memperhatikan gambar dari restoran DONATS’ DONUTS,
maka kita akan melihat adanya bentuk-bentuk pelanggaran sebagai
berikut.
Bentuk pelanggaran :

- Adanya persamaan pada pokoknya dalam bentuk tulisan, bentuk


huruf dan kombinasi warna (pink dan oranye) antara merek
DONAT’s DONUTS yang dipergunakan sebagai mana restoran
(merek jasa) dengan bentuk tulisan dan kombinasi warna
dengan merek DUNKIN’ DONUTS.

- Merek DONATS’ DONUTS yang memiliki persamaan dalam bentuk


tulisan dan kombinasi warna dengan merek DUNKIN’ DONUTS,
ternyata juga digunakan pada kotak kemasan makanan, dan
minuman.

- Penggunaan merek DONATS’ DONUTS yang dalam bentuk tulisan


dan kombinasi warna memiliki kesamaan dengan merek
DUNKIN’ DONUTS, dapat menimbulkan kekacauan tentang asal
usul barang dan dapat berpengaruh terhadap nama baik
DUNKIN’ DONUTS INC. selaku pemilik merek yang sah;

Catatan :
Persoalan ini diselesaikan diluar pengadilan, dan setelah mendapat surat peringatan
dari Kuasa Hukum DUNKIN’ DONUTS INC, pemilik restoran Donats Donuts,
melakukan perubahan-perubahan atas bentuk tulisan dan kombinasi warna pada kotak
kemasan makanan dan minuman, juga pada nama restorannya

PLAYBOY ENTERPRISES INC vs SURYANTO TANARA

Pemahaman Dasar HAKI


Oleh: Bruce Anzward, SH.,MH
GIANNI VERSACE S.p.A. ( Penggugat), perusahaan Itali sebagai pemilik merek
GIANNI VERSACE VERSUS, Logo MEDUSA

BVULGARI S.p.A (PEMOHON) vs PT. PRIMA PERAHU AGUNG

RAHASIA DAGANG
Menurut Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2000 Tentang

Pemahaman Dasar HAKI


Oleh: Bruce Anzward, SH.,MH
Rahasia Dagang

Rahasia Dagang adalah informasi yang tidak diketahui oleh umum di


bidang teknologi dan/atau bisnis, mempunyai nilai ekonomi karena
berguna dalam kegiatan usaha, dan dijaga kerahasiaannya oleh pemilik
Rahasia Dagang (Pasal 1 ayat 1)

URAIAN SINGKAT

Dalam materi ini kita akan mempelajari jenis dari hak atas informasi –
rahasia dagang yang merupakan bentuk yang berbeda dengan bentuk
lainnya dari HAKI yaitu bagaimana kerahasiaanya tetap terjaga.

APA YANG DIMAKSUD DENGAN RAHASIA DAGANG

Berapa jenis informasi yang tidak dapat di lindungi dan dikategorikan


dalam sistim HAKI sebab HAKI melindungi dalam bentuk nyata. Sehingga
perlindungan itu sifatnya yang rill bukan abstrak.

Dengan demikian bagaimana dengan rahasia dagang dalam segi apa ia


dikategorikan sebagai HAKI yang perlu mendapat perlindungan. Hal ini
dapat dilakukan jika anda menjaga gagasan-gagasan rahasia anda dan
mengandung komersial.

Rahasia Dagang adalah informasi yang tidak diketahui oleh umum di


bidang teknologi dan/atau bisnis, mempunyai nilai ekonomi karena
berguna dalam kegiatan usaha, dan dijaga kerahasiaannya oleh pemilik
Rahasia Dagang. (pasal 1)

Ada beberapa gagasan berharga tersebut yang mungkin bisa mendapat


perlindungan oleh hukum tentang rahasia dagang diantaranya:
 gagasan-gagasan tersebut masih dalam kepala anda dan belum
dalam bentuk nyata
 formula rahasia
 pengetahuan teknis dan keahlian praktis
 informasi mengenai profil konsumen
 informasi mengenai penelitian dan pengembangan
 desain dan rencana usaha
 teknik-teknik managemen

yang jelas suatu rahasia dagang agar ia mendapat perlindungan di bidang


rahasia dagang selama hal tersebut belum diketahui oleh
umum/masyarakat yang dapat bernilai komersial.

Pemahaman Dasar HAKI


Oleh: Bruce Anzward, SH.,MH
JENIS INFORMASI APA YANG DAPAT DILINDUNGI OLEH HUKUM
TENTANG RAHASIA DAGANG ?

- informas tersebut bersifat rahasia


- informasi tersebut hanya diketahui oleh pihak tertentu
- informasi tersebut digunakan untuk menjalankan usaha yang
bersifat komersial untuk mendapatkan keuntungan

Selama bersifat komersial dan belum terungkap oleh


umum/masyarakat.
Suatu rahasia dagang dapat gugur atau tidak mendapat perlindungan
jika telah diketahui oleh umum atau telah ditemukan ditempat lain.

KAPAN SUATU RAHASIA DAGANG DILANGGAR

Suatu rahasia dagang dapat dikatakan telah dilanggar oleh seseorang


jika hal tentang kerahasiaannya telah dibuka atau disebarkan kepada
umum, yang jelas bahwa:

 jika seseorang dengan sengaja mengungkapkan rahasia dagang,


mengingkari kesepakatan baik yang tertulis maupun yang tidak
tertulis untuk tetap menjaga rahasia dagang yang dimaksud
 jika seseorang dengan sengaja atau memperoleh rahasia dagang
dengan cara yang bertentangan dengan UU

KAPAN SUATU RAHASIA DAGANG DIANGGAP TIDAK MELANGGAR


RAHASIA DAGANG ATAU TIDAK DIANGGAP SEBAGAI SUATU
PELANGGARAN RAHASIA DAGANG.

a) demi keamanan negara atau pertahanan, kesehatan dan


keselamatan masyarakat.
b) Suatu tindakan rekayasa ulang atas produk yang dilakukan semata-
mata untuk pengembangan lebih lanjut produk yang bersangkutan.

DAPATKAH PERLINDUNGAN PATEN DAN PERLINDUNGAN


RAHASIA DAGANG KEDUANYA DIAKUI

Sekali paten dikeluarkan, segala sesuatu yang telah diungkapkan menjadi


pengetahuan umum dan menjadi bahagian milik umum, sedangkan sifat

Pemahaman Dasar HAKI


Oleh: Bruce Anzward, SH.,MH
rahasia dagang akan hilang kerahasiaannya apabila dimuat dalam paten.
Dengan demikian sifat paten tidak merupakan subyek dari rahasia
dagang, tetapi pada paten tetap akan menjadi rahasia sebelum hak paten
diberikan dan akan tetap terjaga kerahasiaannya.

APA PERBEDAAN ANTARA SIFAT HAKI DAN RAHASIA DAGANG

 HAKI lainnya dilindungi dan dianggap sebagai suatu kekayaan yang


bersifat konkrit dan nyata, sedangkan rahasia dagang dilindungi
karena bersifat rahasia dan kerahasiaannya tersebut mempunyai
nilai komersial.

 HAKI lainnya selalu dalam bentuk tertulis sebelum mendapat


perlindungan, sedangkan pada rahasia dagang tidak dengan tertulis
tetapi dengan lisan, tetapi hal ini bukanlah suatu yang penting,
akan tetapi penggunaan dan informasi atau konseplah yang
dilindungi dan hal tersebut merupakan hal yang paling penting dan
mendasar.

 HAKI mempunyai masa berlaku sementara rahasia dagang tidak


memiliki masa berlaku dimana jangka waktunya tetap berlangsung
selama-lamanya.

DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU


Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2000 Tentang
Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu) :

Pemahaman Dasar HAKI


Oleh: Bruce Anzward, SH.,MH
URAIAN SINGKAT

Dalam dekade ini makin meningkatnya ilmu pengetahuan dan teknologi,


ditandai dengan makin bertambahnya pemahaman-pemahaman tentang
berbagai macam perlindungan dibidang HAKI yang melahirkan berbagai
HAK yang perlu mendapat perlindungan, sebab perkembangan ilmu
pengetahuan tersebut memberikan keuntungan yang potensial bagi
seluruh manusia dengan menggunakan teknik yang sangat komplek.

Perkembangan tersebut ditandai dengan diberikannya suatu perlindungan


hukum terhadap ilmu pengetahuan yang dapat menghasilkan keuntungan,
sebagai contoh rangkaian listrik terpadu atau tata letak sirkuit terpadu –
perlindungan ini diberikan karena sebagai dasar semua komputer dalam
merangkai suatu sistim dalam satu bagian yang tak terpisahkan begitu
pula dengan perlindungan hukum bagi varietas tanaman merupakan suatu
ilmu pengetahuan yang menghasilkan berbagai jenis tanaman unggulan
yang dapat memberikan keuntungan.

Pada pembelajaran berikut ini akan dibahas lebih jauh makna dari
perlindungan dari rangkaian listrik terpadu dan varietas tanaman yang
merupakan hak-hak dari kekayaan intelektual.

APA YANG DIMAKSUD DENGAN RANKAIAN LISTRIK TERPADU


ATAU SIRKUIT TERPADU

Sirkuit terpadu adalah suatu produk dalam bentuk jadi atau setengah jadi
yang di dalamnya terdapat berbagai elemen dan sekurang-kurangnya satu
dari elemen tersebut adalah elemen aktif yang sebehagian atau
seluruhnya saling berkaitan serta dibentuk secara terpadu di dalam
sebuah semi konduktor yang dimaksudkan untuk menghasilkan elektronik.

Sedangkan desain tata letak sirkuit adalah suatu kreasi berupa rancangan
peletakan tiga dimensi dari berbagai elemen untuk persiapan dari
pemasangan sirkuit terpadu.

LIHAT PASAL 1 AYAT 1 DAN 2


PERLINDUNGAN TATA LETAK ATAU RANGKAIAN LISTRIK
TERPADU

A. PERLINDUNGAN ATAS RANGKAIAN LISTRIK TERPADU

Pemahaman Dasar HAKI


Oleh: Bruce Anzward, SH.,MH
tujuan dari perlindungan ini mengenai rangkaian listrik terpadu pada
dasarnya melindungi “silicon chips” (rangkaian listrik terpadu) yang
mendorong sebagaian besar perkembangan teknologi terutama pada
industri komputer, sedangkan makna dari rangkaian listrik terpadu
tidak lain adalah beberapa rangkaian listrik/chip yang saling
berhubungan dari suatu tombol-tombol elekltronik yang diletakkan
pada dasar/alas silikon.

B. HANYA RANGKAIAN LISTRIK TERPADU YANG ORISINIL YANG


DILINDUNGI

maksud dari memberikan perlindungan ini hanya pada suatu karya


yang sifatnya orisinil yang tidak diketahui oleh para pendesain
sebelumnya.

Hal ini dinyatakan orisinil apabila desain tersebut merupakan hasil


karya pendesain dan sirkuit tersebut tidak merupakan suatu yang
umum bagi para pendesaian tata letak sirkuit terpadu. Jadi sifat
perlindungannya hampir dapat dikatakan sama dengan hak cipta,
dimana tidak boleh meniru hasil karya seseorang dan sama dengan
hak paten selama hal tersebut mengandung langkah inventif.

C. HAK YANG DIMILIKI OLEH PEMILIK TATA LETAK SIRKUIT TERPADU

pada dasarnya sama dengan HAKI lainnya yaitu memberikan hak


ekslusif kepada pemilik hak tata letak sirkuit terpadu untuk memakai,
menjual, mengimpor, mengedarkan baik rangkaian tersebut
seluruhnya ataupun hanya sebahagian desain tata letak sirkuit, serta
memiliki hak moral.

D. JANGKA WAKTU PERLINDUNGAN

perlindungan hukum desain tata letak sirkuit terpadu ini diberikan


selama 10 tahun terhitung sejak pertama kali dieksploitasikan dan
sejak pertama kali dieksploitasikan secara komersial, permohonan
harus diajukan paling lama 2 tahun sejak pertama kali diekspolitasikan

E. KAPAN SUATU TATA LETAK SIRKUIT TERPADU DILANGGAR

Suatu hak desain tata letak sirkuit dilanggar, jika seseorang dengan
sengaja menggunakan hak ekslusif orang yang telah mempunyai hak
atas desain tata letak sitkuit terpadu,

Pemahaman Dasar HAKI


Oleh: Bruce Anzward, SH.,MH
dan kapan suatu tata letak sirkuit terpadu tersebut dapat dikatakan
tidak melanggar hak dari tata letak sirkuit terpadu, selama hal tersebut
tidak untuk tujuan komersial dan semata-mata untuk tujuan penelitian,
pendidikan dan ilmu pengetahuan yang tidak bertentangan dengan
kepentingan yang wajar dari pemegang hak.

PERLINDUNGAN HUKUM
ATAS DESAIN – DESAIN INDUSTRI

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2000 Tentang


Desain Industri

Pemahaman Dasar HAKI


Oleh: Bruce Anzward, SH.,MH
Desain Industri adalah suatu kreasi tentang bentuk, konfigurasi, atau
komposisi garis atau warna, atau garis dan warna, atau gabungan
daripadanya yang berbentuk tiga dimensi atau dua dimensi yang
memberikan kesan estetis dan dapat diwujudkan dalam pola tiga dimensi
atau dua dimensi serta dapat dipakai untuk menghasilkan suatu produk,
barang, komoditas industri, atau kerajinan tangan. (Pasal 1 Ayat 1)

Pendaftaran atas desain memberikan kepada pemiliknya hak untuk


memonopoli desain atas penampakannya dalam bahan-bahan yang
diproduksi dalam suatu perusahaan.

Perlindungan atas desain diberikan untuk melindungi penampakan dari


bahan-bahan bukan dari cara atau metode serta prinsip-prinsip dari suatu
kontruksi /pembuatannya.

A) PERBEDAAN PATEN DAN DESAIN

Pada paten memberikan perlindubgan terhadap metode atau prinsip


pembuatan suatu bahan, sedangkan pada desain industri memberikan
perlindungan pada penampakan dari bahan-bahan yang dihasilkan dari
aten.

B. APA YANG DIMAKSUD DENGAN DESAIN INDUSTRI

Desain industri adalah suatu kreasi tentang


 bentuk,
 konfigurasi atau
 komposisi garis atau warna atau
 gabungan darinya yang berbentuk tiga atau dua dimensi yang
dipakai untuk menghasilkan suatu produk, barang, komoditas
industri atau kerajinan tangan.

PENAMPAKAN DARI HASIL INI BERBENTUK TIGA DIMENSI YANG


MENDAPAT PERLINDUNGAN
C. JENIS DESAIN YANG DAPAT DILINDUNGI DAN JANGKA
WAKTUNYA

Suatu jenis desain yang dapat diberi perlindungan jika menyangkut dari
penampakan suatu tiga dimensi seperti yang dijelaskan di atas, dan
 hanya suatu desain yang baru,

Pemahaman Dasar HAKI


Oleh: Bruce Anzward, SH.,MH
 desain dianggap baru jika pada waktu pendaftaran desain industri
tersebut tidak sama dengan pengungkapan sebelumnya.

Sedangkan jangka waktu yang diberikan atas perlindungan dari desain


industri selama 10 tahun sejak tanggal penerimaan

PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN


Undang-Undang 29 Tahun 2000 tentang Varietas Tanaman

PENDAHULUAN

Ketika seseorang melihat jenis buah-buahan atau jenis padi-padian,


terkadang orang bertanya dari jenis apa keduanya dikembangbiakkan.

Pemahaman Dasar HAKI


Oleh: Bruce Anzward, SH.,MH
Dulu orang hanya mengenal buah durian yang harum dan enak rasanya,
tetapi untuk dapat menikmati buah tersebut harus menunggu berpuluh-
puluh tahun katika seseorang menanam bibitnya bahkan pohonnya pun
sangat tinggi sehingga untuk memetiknya harus menaiki pohon tersebut
dan memakai kayu untuk mengambilnya, belakangan orang mengenal ada
pohon durian yang rendah pohonnya dan masa panennya setahun sekali
sejak seseorang menanam bibitnya.

Selain itu, nasi yang orang makan sejak dulu merupakan nasi dari jenis
padi yang tinggi batangnya dan berasnya agak lonjong bahkan tingginya
melebihi petani sementara masa panennya 6 bulan padi jenis ini sangat
harum sekali baunya ketika sudah dimasak, ada juga jenis padi yang
ukurannya lebih rendah dan bijinya tidak lonjong tetapi baunya tidak
harum sekalipun sudah dimasak. Jenis padi tersebut sudah dikenal orang
sejak dulu dan merupakan makanan pokok masyarakat Indonesia, tiba-
tiba belakangan muncul jenis padi yang harum baunya dan bijinya agak
bundar dan tinggi padi tersebut tidak melebihi lutut petani masa panennya
3 bulan dan tahan terhadap jenis hama apapun.

Gambaran-gambaran di atas merupakan suatu kemajuan dalam terobosan


teknologi pertanian, dari jenis padi yang tidak terkenal tetapi memiliki
keunggulan, sementara ada jenis padi memiliki keunggulan tetapi tidak
memiliki karateristik yang membuat orang menyukainya. Belakangan
muncul jenis padi sebagai tanaman baru (varietas) yang menghasilkan
segala keunggulan dan karateristik yang unik membuat setiap orang ingin
memakannya.

Tanaman baru (varietas) tersebut tidak hadir dan lahir begitu saja, dimana
para peneliti dibidang pertanian telah menghabiskan waktu, biaya dan
tenaga berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun untuk melakukan berbagai
penelitian agar dapat menemukan jenis tananam baru (varietas) yang
memiliki berbagai keunggulan dan berkarateristik agar konsumen dapat
dengan segera mengkomsumsi dan merasa puas terhadap jenis tanaman
seperti contoh di atas.

Hal tersebut merupakan suatu hasil dari pemikiran intelektual seseorang


dan merupakan suatu kekayaan intelektual, oleh karena itu tepatlah jika
hak atas kekayaan intelektual seseorang tersebut mendapat perlindungan
hukum.

Semenjak perkembangan HAKI dari dulu hingga sekarang, khusus di


Indonesia tidak memberikan berbagai perlindungan terhadap makanan,
minuman dan varietas tananam, hal ini terdapat dalam UU Paten tahun

Pemahaman Dasar HAKI


Oleh: Bruce Anzward, SH.,MH
1989. pada tahun 1997, UU Paten tersebut diamandemen yang mencabut
atau mencabut ketentuan yang tidak memberikan perlindungan hukum
terhadap jenis makanan, minuman dan varietas tananam. Hal ini
merupakan implikasi dari keikutsertaan Indonesia sebagai negara anggota
dan telah meratifikasinya sehingga Indonesia harus menyesuaikan
ketentuan yang diperjanjikan dalam konvensi GATT/WTO yang salah satu
perlindungannya adalah menyangkut makanan, minuman dan jenis
varietas tanaman.

Oleh sebab itu dalam UU Paten 1997 memberikan berbagai perlindungan


terhadap makanan, minuman dan varietas tanaman. Selanjutnya UU
Paten 1997 dirubah kembali dan diamandemen di tahun 2001 melalui UU
Paten No 14 Tahun 2001 hasil kesempurnaan terhadap UU Paten
Indonesia, dimana UU ini merubah kembali ketentuan yang memberikan
perlindungan terhadap makanan, minuman dan varietas tanaman yang
menyatakan bahwa paten tidak memberikan perlindungan terhadap
invensi tentang semua mahkluk hidup kecuali jasad renik dan proses
biologis dan yang esensial untuk memproduksi tanaman atau hewan
kecuali proses non-biologis atau microbiologis sehingga dengan dasar ini
maka perlindungan varietas tanaman tidak berada dalam lingkup UU
Paten, tetapi tepat jika berada dalam UU 12 Tahun 1992 Tentang sistim
budidaya tanaman, yang pada intinya memberikan penghargaan terhadap
penemu dalam bidang pertanian.

Pada UU 12 tahun 1992 ini sifatnya hanya memberikan sebatas


penghargaan kepada seseorang karena telah menemukan jenis tananam
baru sehingga mendapat penghargaan dari Pemerintah, tetapi UU ini tidak
cukup untuk memberikan perlindungan hukum sehingga lahirlah UU
tersendiri yang memberikan berbagai perlindungan hukum terhadap jenis
varietas tanaman hasil temuan seseorang melalui UU No 29 Tahun 2000
Tentang Perlindungan Varietas Tanaman.

PENGERTIAN VARIETAS TANAMAN

Varietas tananam adalah merupakan sekelompok tanaman dari suatu jenis


atau spesies yang ditandai oleh bentuk tanaman, pertumbuhan tanaman,
daun, buah, Bunga, biji dan ekspresi karateristik genotipe atau kombinasi
genotipe yang dapat membedakan dari jenis atau spesies yang sama oleh
sekurang-kurangnya satu sifat yang menentukan dan apabila diperbanyak
tidak mengalami perubahan. (Pasal 1 ayat 3)

Pemahaman Dasar HAKI


Oleh: Bruce Anzward, SH.,MH
PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN (PVT)

Perlindungan Varietas Tanaman yang selanjutnya disingkat PVT,


adalah perlindungan khusus yang diberikan negara, yang dalam hal ini
diwakili oleh Pemerintah dan pelaksanaannya dilakukan oleh Kantor
Perlindungan Varietas Tanaman, terhadap varietas tanaman yang
dihasilkan oleh pemulia tanaman melalui kegiatan pemuliaan tanaman.

PVT mendapat perlindungan hukum selama varietas tanaman tersebut


merupakan dari jenis:

- Tanaman baru,
- Unik,
- Seragam, LIHAT UU NO. 29 TAHUN 2000
- Stabil dan,
- Diberi nama.

RUANG LINGKUP PEMBERIAN HAK ATAS PVT

 nama varietas tersebut harus dapat digunakan meskipun masa


perlindungannya telah habis
 tidak boleh menimbulkan kerancuan atas penamaannya.
 Harus didaftarkan oleh pemohon hak

Sementara PVT tidak dapat diberikan jika terdapat unsur yang melanggar
ketertiban umum, kesusilaan, norma-norma agama, kesehatan dan
kelestarian lingkungan hidup.

JANGKA WAKTU PERLINDUNGAN PVT

Jangka waktu yang diberikan perlindungan hukum terhadap jenis varietas


tanaman adalah:
 20 Tahun untuk tanaman semusin, dan
 25 Tahun untuk tanaman tahunan.

PERLINDUNGAN HAK TERHADAP PVT

Pemegang hak atas PVT memiliki hak untuk menggunakan dan


memberikan persetujuan kepada seseorang untuk:

 memproduksi atau memperbanyak benih


 menyiapkan tujuan untuk propagasi

Pemahaman Dasar HAKI


Oleh: Bruce Anzward, SH.,MH
 mengiklankan
 menawarkan
 menjual/memperdagangkan
 mengekspor
 mengimpor

Tidak dianggap sebagai pelanggaran varietas tanaman apabila:

Pasal 10

Tidak dianggap sebagai pelanggaran Hak Perlindungan Varietas Tanaman,


apabila : a. penggunaan sebagian hasil panen dari varietas yang
dilindungi, sepanjang tidak untuk tujuan komersial b. penggunaan varietas
yang dilindungi untuk kegiatan penelitian, pemuliaan tanaman, dan
perakitan varietas baru c. penggunaan oleh Pemerintah atas varietas yang
dilindungi dalam rangka kebijakan pengadaan pangan dan obat-obatan
dengan memperhatikan hak-hak ekonomi dari pemegang PVT

Unik. Seragam.

Pemahaman Dasar HAKI


Oleh: Bruce Anzward, SH.,MH
SISTEM PERLINDUNGAN HAKI
LANGKAH, SYARAT DAN ADMINISTRASI

Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya pada pembahasan mengenai


pemahaman dasar dari HAKI yang perlu sekali untuk mendapat
perlindungan hukum, hal ini sangat penting mengingat penemuan yang
telah dilakukan dengan berbagai macam penelitian dengan mencurahkan
segala pemikiran, biaya dan tenaga serta menyita waktu yang begitu lama
dengan berbagai macam pengorbanan wajarlah sekiranya hasil dari
temuan tersebut mendapat perlindungan dari sisi hukum bagi penemu
maupun pemegang hak.

Terlepas dari segala pengorbonan yang telah dilakukan, perlindungan


yang telah diperoleh tidaklah serta merta untuk menguasainya sendiri
tanpa harus direalisasikan untuk kepentingan manusia serta demi
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi terlebih untuk majunya dunia

Pemahaman Dasar HAKI


Oleh: Bruce Anzward, SH.,MH
pendidikan oleh karena itu sangat penting bagi suatu negara untuk
memberikan perlindungan hukum kepada warganya dalam segala
penemuan yang menyangkut kakayaan intelektual, selain itu juga
memberikan rangsangan bagi setiap orang melakukan berbagai penelitian
demi mengungkap rahasia dari ilmu pengetahuan untuk menemukan
berbagai macam teknologi.

Oleh karena itu sistem perlindungan terhadap suatu kekayaan yang


berasal dari hasil pemikiran intelektual seseorang tidaklah serta merta
mendapat perlindungan hukum tanpa pengujian terlebih dahulu serta
dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan, adapun pengujian yang
dimaksud mengarah pada hasil teknologi yang ditemukan dengan
berbagai langkah, syarat dan administrasinya agar dapat diberikan suatu
hak yang ditimbulkan dari temuan dengan melakukan pendaftaran agar
hak tersebut dapat diberikan, dan mendapat perlindungan hukum.

Dengan ditandatanganinya perjanjian hasil perundingan Putaran Urugay


Round yang merupakan hasil dari kesepakatan negara-negara dalam
pembentukan GATT/WTO sekaligus bersamaan ditandatanganinya
perjanjian dibidang HAKI (TRIP’s) pada tanggal 15 April 1994 di
Marrakesh dimana Indonesia salah satu negara yang turut
menandatangani perjanjian tersebut. Dengan demikian Indonesia harus
segera menyesuaikan segala peraturan HAKI.

Diantara perjanjian yang disepakati oleh negara-negara peserta


menyangkut tentang HAKI, Indonesia telah meratifikasinya dan
memasukkan ke dalam UU nasional Indonesia. Adapun hasil yang telah
diratifikasi Indonesia menyangkut perjanjian dibidang HAKI diantaranya:

☞ Hak Cipta
☞ Merek
☞ Paten
☞ Desain Industri
☞ Integrated Cirkuit
☞ Rahasia Dagang
☞ Varietas Tanaman

Dari kesemua ini merupakan hasil dari ratifikasi


Indonesia atas keikutsertaan sebagai negara yang
menandatangani konvensi dibidang HAKI yang harus
disesuaikan oleh Indonesia.

Pemahaman Dasar HAKI


Oleh: Bruce Anzward, SH.,MH
Agar setiap penemuan yang dihasilkan oleh pemiikiran
intelektual manusia tersebut mendapat perlindungan
hukum atas hak yang diberikan, maka terlebih dahulu
harus melalui langkah-langkah, syarat dan
administrasi yang harus dipenuhi oleh setiap
pemohon yang diajukan kepada Dirjen HAKI untuk
dilakukan pemeriksaan substantif

Jelaskan langkah-langkah syarat dan


administrasi apa yang harus dipenuhi agar
penemuan tersebut dapat diberikan “hak” oleh
negara dan mendapat perlindungan dari sisi
hukum.

PERANAN HAKI
TERHADAP ALIH TEKNOLOGI

Perundingan Urugay Round, yang merupakan perundingan multilateral


untuk menata kembali aturan main di bidang perdagangan
internasional, telah berlangsung sejak bulan September 1986 dan
berakhir April 1994. perundingan tersebut merupakan suatu upaya
untuk memperkuat sistem GATT dan mencegah semakin meningkatnya

Pemahaman Dasar HAKI


Oleh: Bruce Anzward, SH.,MH
kecenderungan proteksionisme di berbagai negara penting, terutama
di negara maju.5

Pada tanggal 15 April 1994 berhasil ditandatangani kesepakatan


persetujuan pembentukan Organisasi perdagangan dunia ( agreement
Establishing The World Trade Organsiastion ) di Marrakes, Maroko
beserta seluruh lampirannya, yang pembentukannya untuk Indonesia
disyahkan dengan UU N0. 7 Tahun 1994

Salah satu bagian dari isi perjanjian tersebut yang disetujui oleh WTO
adalah pengaturan mengenai hak atas kekayaan intelektual dan
barang palsu (Agreement trade related Aspect of intelektual property
rights, including trade in conterfeit goods) disingkat TRIP’s.
berdasarkan atas terbentuknya WTO ini dan Indonesia turut sebagai
peserta yang ikut menandatanganinya, berarti bahwa Indonesia harus
menyesuaikan segala perangkat hukum nasional yang menyangkut
dengan ketentuan HAKI Internasional khususnya dibidang TRIP’s.

Adapun 3 (tiga) ciri utama TRIP’s adalah:

Pertama : Memuat kewajiban bagi negara angota untuk menyesuaikan


peraturan perundang-undangan nasional dengan berbagai
perjanjian Internasional di bidang HAKI sebagai persyaratan
minimal

Kedua : Memuat norma - norma dibidang HAKI dengan standar


perlindungan yang lebih tinggi

Ketiga : Memuat ketentuan mengenai penegakan aturan yang ketat,


disertai mekanisme penyelesaian sengketa melalui panel dan
ancaman tindakan balasan di bidang perdagangan yang
bersifat silang

Pada dasarnya hakekat HAKI adalah meningkatkan persaingan


global/universal yang harus dilakukan secara “fair, transparan” dan
tidak hanya berlaku sesama negara anggota tetapi juga terhadap
bukan anggota. Bagi negara Indonesia yang pemahaman HAKI-nya
masih rendah, baik dikalangan para praktisi hukum, penegak hukum,
dunia usaha, kalangan akademis dan para peneliti hal ini merupakan
suatu persaingan yang sangat global yang sangat dirasakan berkaitan
dengan makin meningkatnya ilmu pengetahuan dibidang HAKI.
5
H.S. Kartadjoemena, GATT WTO dan Hasil Uruguay Round, cet.ke 2, UI-Press,
Jakarta, 1997, Hal 3

Pemahaman Dasar HAKI


Oleh: Bruce Anzward, SH.,MH
Seharusnya kita sadari bahwa, kita tidak lagi dapat mengandalkan
pengembangan pertumbuhan ekonomi dari sumber-sumber daya alam
saja yang suatu saat akan habis, tetapi harus sudah memikirkan dan
melaksanakan peningkatan kemampuan sumber daya manusianya di
bidang usaha perdagangan dan industri, penelitian dibidang ilmu
pengetahuan yang pada akhirnya dapat menciptakan Teknologi sendiri
dimana hal itu merupakan satu-satunya yang dapat mengangkat
bangsa Indonesia sejajar dengan negara maju.

Persoalan yang menyangkut mengenai HAKI terhadap Alih Teknologi


tidak terlepas dari berbagai faktor, salah satunya yang terpenting
adalah perangkat hukum yang mengatur yang berkaitan dengan
perlindungan HAKI, sebab dengan baiknya perlindungan hukum setiap
Teknologi yang masuk, maka pihak asing tidak akan segan-segan
untuk membawa Teknologi mereka ke dalam wilayah negara Indonesia
melalui usaha penanaman modal dalam suatu usaha patungan,
sehingga peran dari HAKI dalam Alih Teknologi adalah untuk
melindungi segala macam bentuk Teknologi milik negara asing dalam
rangka Alih Teknologi.

Kita ketahui bahwa Intellectual Property Rights (IPR) pada garis


besarnya meliputi dua cabang pemahaman diantaranya:

1. Hak Cipta (copyrights)


2. Hak Atas Kekayaan Industrial
(merek, paten desain industri, indikasi geografis, integrated sirkuit,
rahasia dagang)

Kedua pemahaman tersebut sangat dilindungi mengingat keberhasilan


dalam menciptakan suatu kreasi ataupun suatu penemuan
memerlukan pengorbanan waktu, biaya dan tenaga yang tidak sedikit,
sehingga oleh hukum perlu mendapat perlindungan sesuai dengan apa
yang diisyaratkan oleh Hukum Internasional dalam konvenasi Bern dan
Universal Copyrights Convenstion serta Konvensi Paris.

Mengenai ketiga konvensi tersebut sangat berpengaruh dalam


perlindungan hak cipta, sedangkan untuk hak atas kekayaan industrial
mengacu pada Paris Convention, Paten Cooperation Treaty, Trademark
Law Treaty.

Hal tersebut di atas sangat ada relevansinya terhadap proses Alih


Teknologi, bagaimana mungkin akan terjadi alih teknologi jika
perlindungan karya mereka tidak mendapat kepastian hukum apabila

Pemahaman Dasar HAKI


Oleh: Bruce Anzward, SH.,MH
teknologi mereka dibawah masuk dalam rangka kerja sama dalam
bidang industri atau penanaman modal. Oleh karena itu untuk menarik
investor agar mau bekerja sama dibidang apa saja yang melibatkan
segala bentuk modal asing, sebab modal asing tidak hanya berbentuk
valuta asing tetapi juga merupakan alat-alat perlengkapan guna untuk
menjalankan perusahaan-perusahaan di Indonesia sesuai dengan Pasal
2 UUPMA Tahun 1967.

Ketentuan mengenai peranan HAKI dalam proses Alih Teknologi telah


dijelaskan sebelumnya yaitu melindungi segala bentuk modal, baik
valuta-nya maupun alat-alat-nya dalam bentuk perlindungan dan
kepastian hukum sehingga pihak asing yang membawa teknologinya
tidak segan-segan mentransfer sepenuhnya Teknologi mereka.

Oleh karena itu pembentukan GATT/WTO merupakan moment yang


tepat dan sangat membantu sekali kepada negara-negara yang baru
berkembang untuk melindungi kemungkinan-kemungkinan penekanan
dan proteksionisme dari negara maju selain itu juga membantu
penyebaran Teknologi kepada negara yang memerlukan dalam
meningkatkan kemampuan negara-nya dalam bidang perdagangan
Internasional dan dapat bersaing kepada setiap negara maju lainnya.

Salah satu bentuk yang tertuang dalam ketentuan TRIP’s mengenai


proses Pengalihan Teknologi adalah mengatur dan menganjurkan
setiap negara untuk melakukan “Kerja Sama Teknikal” 6 terutama
dalam pendidikan karyawan di suatu perusahaan, dengan
berlandaskan ketentuan ini, dianjurkan bahwa setiap perusahaan asing
yang menyelenggarakan usahanya di Indonesia harus menyediakan
sarana pelatihan guna menambah wawasan bangsa Indonesia agar
lambat laun tenaga kerja asing tersebut dapat diganti oleh tenaga
kerja warga negara Indonesia.

Sejauhmana Alih Teknologi dapat terwujud, hal ini sangat tergantung


dari kemauan Pemerintah kita untuk melindungi setiap karya (HAKI)
negara asing yang ada di Indonesia sehingga warga negara asing tidak
segan-segan untuk membawa teknologinya ke Indonesia.

Peraturan-Peraturan HAKI Yang Terkait Langsung Dengan


Proses Alih Teknologi Dan Permasalahannya

6
Insan Budi Maulana, Kompilkasi UU Hak Cipta, Paten dan Merek serta terjemahan konvensi-
konvensi HAKI, 1997, Hal 67

Pemahaman Dasar HAKI


Oleh: Bruce Anzward, SH.,MH
Kita ketahui bahwa cakupan yang diatur oleh HAKI terdapat dua
bidang pengaturan yaitu: Industrial property Licence Agreement
(Perjanjian lesensi Hak Milik Perindustrian) dan Copyrights (Hak Cipta)

Kedua bidang cakupan tersebut sangat terkait dengan proses Alih


Teknologi, sebab tanpa suatu perlindngan hukum dibidang HAKI
khususnya perjanjian lisensi Hak Milik Perindustrian dan perjanjian
lisensi pengetahuan tidaklah akan sepenuhnya teralihkan dalam
memperoleh Teknologi negara asing, dengan baik dan sempurnanya
perlindungan HAKI maka pihak asing tidak merasa kuatir untuk
membawa teknologinya ke dalam wilayah negara Indonesia.

Adapun peraturan yang terkait secara komprehensif tentang HAKI


dibidang perindustriaan menurut TRIP’s adalah:

1. Merek
2. Cipta
3. Paten
4. Desain Industri
5. Varietas Tanaman
6. Integrated Curcuit
7. Rahasia dagang

Mengenai keenam pengaturan yang terdapat dalam perindustrian


tersebut merupakan cakupan yang diatur dalam perjanjian TRIP’s, oleh
karenanya Indonesia mulai melakukan revisi setiap peraturan yang ada
kaitannya dengan HAKI yaitu: hak cipta, hak paten, hak merek dan
rahasia dagang, sedangkan untuk indikasi geografis dan integrated
sirkuit serta desain industri baru dibuat suatu rancangan UU nya.

Oleh karena itu kerangka hukum nasional dalam pengaturan ekonomi


dapat berpengaruh besar terhadap proses Alih Teknologi. Perangkat
peraturan perundangan-undanganan tidak akan cukup untuk
menyelesaikan semua masalah yang dihadapi negara berkembang
dalam rangka proses Alih Teknologi, tidak adanya suatu perangkat
peraturan yang secara khsusus dan konsisten mengatur masalah Alih
Teknologi dapat menghambat terjadinya proses tersebut.

Masalah pengaturan dibidang HAKI seperti di jelaskan di atas dalam


Perlindungan Hak milik Perindustrian hanyalah merupakan salah satu
pelengkap dalam pengaturan Alih Teknologi, dengan demikian
kebijaksanaan tentang Alih Teknologi harus dilihat sebagai hal yang
tidak terpisahkan dari pengaturan sektor lainnya dari pembangunan
ekonomi nasional, sehingga Alih Teknologi harus dianggap sebagai

Pemahaman Dasar HAKI


Oleh: Bruce Anzward, SH.,MH
perwujudan pembangunan nasional bukan dianggap sebagai pemuas
kebutuhan yang mengakibatkankan memilih Teknologi tidak
memperhatikan segala resikonya dan mengakibatkan terhambatnya
pembangunan nasional.

Banyak hal-hal yang sekiranya perlu menjadi perhatian dalam


menyusun suatu kerangka hukum Alih Teknologi bukan hanya sekedar
mengalihkan saja atau membeli Teknologi dalam rangka membantu
percepatan pembangunan tetapi harus diperhatikan segala
kemungkinan-kemungkinan yang merugikan. Terkadang suatu
Teknologi yang dialihkan dari suatu negara maju ke negara
berkembang pada dasarnya merupakan Teknologi yang sudah out of
date atau termasuk Teknologi yang throw away industry, yang
artinya Teknologi yang sudah tidak dipakai lagi karena mengandung
tingkat resiko pencemaran lingkungan atau Teknologi yang tidak
mampu memproduksi dalam skala besar dan apabila dipaksa akan
mengakibatkan peledakan atau membahayakan industri tersebut. Hal-
hal inilah sekiranya perlu diatur dan dipikirkan bersama dalam rangka
mengalihkan Teknologi tersebut.

Sebagai contoh Pengalihan Teknologi yang kurang diperhatikan pernah


terjadi di Negara Jepang yang tidak memperhatikan Teknologi apa
yang dialihkan, pemikiran Jepang bahwa Teknologi tersebut dapat
segera membantu percepatan pembangunan dan pendapatan negara
Jepang tetapi kenyataannya malah terbalik yang mengakibatkan
hampir sebahagian manusia dan hewan di daerah tempat Teknologi
tersebut beroperasi mati akibat keracunan kadar air raksa (mercury)
dalam stadium konsentrasi tingkat tinggi yaitu dalam kasus Minamata
yang terjadi di kepulauan Kyushu pada Tahun 1953 melalui industri
Chisso Minamata Faktory yang merupakan industri kimia yang
menghasilkan pupuk kimia (kertas kerja seminar hukum dan alih
teknologi 1978 di manado)

Persoalan di atas itu bisa saja terjadi dan tidak menutup kemungkinan
akan terjadi di Indonesia dengan berbagai macam Teknologi yang
masuk tanpa suatu aturan mekanisme prosedur yang ada sehingga
Teknologi akan bebas jenis dan bentuknya tanpa mempertimbangkan
resiko dan kerugiannya baik dalam hal finansial terlebih lagi apabila
mengakibatkan kerusakan lingkungan serta mengakibatkan
pencemaran yang berbahaya seperti kasus Minamata tersebut.

Masalah pemanfaatan Teknologi memang tidak bisa di pungkiri bahwa


pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dibidang Teknologi membuat
hampir sebahagian negara terlibat dalam kebutuhan akan Teknologi

Pemahaman Dasar HAKI


Oleh: Bruce Anzward, SH.,MH
untuk membangun negaranya, baik bagi negara maju maupun negara
berkembang. Kemajuan Teknologi tersebut seiring dengan tuntutan
kebutuhan bagi manusia untuk memudahkan segala urusan, tetapi
persoalannya bagi negara maju yang telah memiliki berbagai macam
Teknologi mempunyai masalah lain yaitu mau dikemanakan Teknologi
yang telah diciptakan tetapi tidak dipakai sebab telah ditemukan
Teknologi sejenis dimana proses kerjanya sangat cepat dan singkat,
sehingga dicarilah pemecahan masalah Teknologi yang tidak dipakai
tersebut, akhirnya ditemukan jalan pemecahannya dengan cara
mengalihkan Teknologi tersebut kepada negara yang membutuhkan
sesuai dengan jenis usaha dalam industrinya, dengan berbagai cara
ditempuh melalui penyebaran informasi maupun pendekatan kepada
setiap negara khususnya kepada negara yang berkembang agar
negara tersebut tertarik sehingga mengalihkan Teknologi itu baik
dalam bentuk kerja sama maupun Teknologi tersebut dijual.

Mengenai persoalan di atas yang dihadapi oleh negara maju adalah


bagaimana mengalihkan Teknologi mereka yang tidak diperlukan lagi
bagi negaranya dan lain persoalan lagi bagi negara berkembang selalu
ingin Teknologi agar tidak ketinggalan dengan negara lain dalam hal
kemajuan negaranya sehingga Pengalihan Teknologi tersebut tidak
lebih sebuah lempar-melempar Teknologi dan bukan Pengalihan
Teknologi yang sesungguhnya.

Hal ini, bagi penulis teringat suatu konsep yang dikemukakan oleh ahli
ekonom dari Jepang Kaname akamatsu,7 dengan menggunakan
perumpamaan “Angsa-angsa yang terbang” untuk melukiskan
suatu pola pembangunan ekonomi, dimana konsep paradigma yang
dipaparkan tersebut mengenai angsa terbang (flying geese) itu
membayangkan sejumlah pembangunan ekonomi di suatu kawasan itu
bergerak maju terus tanpa pernah noleh kebelakang.

Mengenai angsa terbang tersebut diformasikan berbentuk huruf “V”


yang diibaratkan dengan perbedaan tingkat pembangunan diantara
sejumlah negara, dimana negara yang berada di depan akan selalu
mengalihkan industri-industrinya yang tua kepada negara-negara
dibelakangnya. Teori ini apabila dikaitkan dengan proses Alih Teknologi
kurang lebih hampir sama seperti angsa terbang, sebagaimana
dijelaskan di atas bahwa negara maju mempunyai masalah lain
terhadap meningkatnya kemajuan Teknologi sehingga tidak tau mau
dikemanakan Teknologi tersebut, hal serupa ini sama dengan teori
yang dikemukakan oleh Kaname akamatsu, dimana Teknologi yang
7
Hadi soesastro, sumber daya teknologi dan pembangunan, prospek ekonomi Indonesia jangka
pendek, 1995:292

Pemahaman Dasar HAKI


Oleh: Bruce Anzward, SH.,MH
dipakai dalam suatu industri akan dialihkan kepada negara
berkembang yang ada dibelakangnya dan begitu seterusnya, parahnya
kepada negara yang paling belakang akan mendapat sisa Teknologi
yang telah rusak sama sekali karena sudah berulang kali dipakai,
kasarnya negara tersebut dijadikan sebagai sampah terakhir Teknologi
yang usang atau sebagai penumpukan Teknologi yang tidak high-tech
lagi, semoga negara yang paling belakang bukan negara Indonesia
adapun itu negara Indonesia disebabkan tidak adanya suatu kebijakan
Pemerintah untuk memikirkan suatu aturan perangkat hukum alih
teknologi atau karena kurangnya informasi yang mengakibatkan
Pengalihan Teknologi yang sia-sia.

Masalah teori angsa terbang ini, oleh Prof. Sadli dalam tulisannya
bertanya kepada Negara Indonesia karena teori ini sangat ada
relevansinya terhadap bangsa Indonesia, dengan melihat gencar-
gencarnya Indonesia melalui pengusaha-pengusaha industri membeli
segala Teknologi untuk menjalankan industrinya, pertanyaan beliau
sejauhmana Indonesia bisa mengikuti gerak cepat angsa-angsa yang
terbang itu ? hal ini bisa teratasi asalkan ada kemauan dari Pemerintah
untuk tidak berada dibelakang yang diibaratkan dengan angsa terbang
itu.

Adapun pendapat penulis, juga seiring dengan apa kata Prof. Sadli
sejauhmana Bangsa Indonesia mampu mengikuti gerak cepat angsa
terbang itu, tetapi tidak berada dibelakangnya melainkan terbang
berdampingan dengan formasi angsa terbang tersebut, sehingga
apabila dikaitkan dengan Alih Teknologi Indonesia tidak selalu
menunggu Teknologi itu dialihkan dari negara maju yang ada didepan
melainkan dapat melirik kearah kemajuan Teknologi yang berada di
negara maju yang ada didepan itu.

Berdasarkan dengan apa yang telah dijelaskan di atas, menyangkut


peraturan HAKI yang berkaitan langsung terhadap Alih Teknologi dan
permasalahannya perlu suatu kajian yang mendalam dan pemahaman,
sekiranya perlu tidaknya suatu Teknologi itu dialihkan bagi negara
Indonesia, berbicara perlu tidaknya berarti kita berbicara mengenai
segala kemungkinan-kemungkinan yang menguntungkan maupun
malah sebaliknya menambah beban bagi bangsa Indonesia, sebaik
apaun peraturan dibidang HAKI tetapi tidak ada kesadaran untuk
memanfaatkan HAKI itu bagi Alih Teknologi tidaklah berarti apa-apa,
sebab peraturan di bidang HAKI itu sangatlah berperan terhadap
proses berlangsungnya Alih Teknologi, persoalan permasalahan HAKI
terhadap Alih Teknologi adalah masalah perlindungan karya orang lain

Pemahaman Dasar HAKI


Oleh: Bruce Anzward, SH.,MH
atau orang asing yang berminat mengalihkan Teknologi meraka dalam
suatu kerja sama di bidang penanaman modal.

Kita ketahui bahwa hampir sebahagian besar Alih Teknologi terjadi


berasal dari bentuk kerjasama, sebab bagi Indonesia penanaman
modal sangatlah dibutuhkan mengingat negara Indonesia sangat
kekurangan teknologi, modal dan SDM, sehingga peran penanaman
modal asing bagi Indonesia sudah merupakan suatu hal yang menjadi
kebutuhan mengingat kekurangan ketiga hal tersebut.

Oleh karenanya peraturan dibidang penanaman modal asing (PMA)


harus betul-betul menjadi landasan bagi paraturan hukum Alih
Teknologi, sebab kita belum mempunyai suatu aturan kebijakan yang
mengatur secara keseluruhan masalah Alih Teknologi dalam bentuk UU
sehingga tepatlah sekiranya peraturan UU PMA yang sangat relevan
dalam mengatur Alih Teknologi.

Permasalahan yang di hadapi bagi Indonesia yang menyangkut Alih


Teknologi bukanlah sekedar mengalihkan perangkat keras mesinnya
(tangible) tapi bagaimana bisa mentransfer know-how yang ada dalam
diri pemilik teknologi itu. Pengalihan teknologi yang berupa pembelian
mesin-mesin tersebut sebenarnya tidak lebih dari suatu mobilitas
teknologi, persoalannya ia kalau mobilitas teknologi itu baik mutunya
tetapi kalau pengalihan teknologi itu seperti teori angsa-angsa terbang
maka sungguh disayangkan karena pengalihan teknologi tersebut
sangat mahal harganya.

Ada baiknya mungkin kita ajukan suatu contoh pengalihan teknologi


yang berhasil bagi negara Jepang, karena jepang pada waktu masih
merupakan negara yang baru mulai tumbuh kemajuan ilmu
pengetahuannya. Contoh disini pengalihan teknologi dari The Hough
Co-Internasional Harvester di Amerika Serikat kepada Komatsu
Internasional Seizi KK di Jepang.

Strategis dari pada manageman Komatsu didasarkan kepada 3 hal,


yaitu: memperkaya “production lines” dengan mengintrodusir teknologi
dan modal dari negara barat, perbaikan dan stabilitas managemen
dengan dasar diversifikasi produksi, dan promosi ekspor. Perusahaan
The hough tersebut sangat terkenal di Amerika Serikat yang
mempunyai spesialisasi dalam produksi alat-alat berat dan mempunyai
jaringan pemasaran di seluruh dunia.

Pada waktu bersamaan Caterpilar mulai masuk ke Jepang melalui


Mitsubishi dan merupakan saingan berat dari komatsu, motifasi

Pemahaman Dasar HAKI


Oleh: Bruce Anzward, SH.,MH
komatsu untuk mengadakan kerja sama dengan pemilik Teknologi alat-
alat berat Amerika adalah untuk meningkatkan Teknologi dan bersaing
dengan menghadapi caterpilar dan untuk memperluas jaringan
pemasaran internasional yang dimiliki oleh perusahaan Harvester
tersebut.

Persoalannya Amerika tidak berminat untuk bekerja sama dengan


perusahaan Jepang, alasannya melihat potensi yang tidak
memungkinan tetapi berkat usaha dan kerja keras dalam
mengupayakan agar pihak Harvester tersebut mau menerima tawaran
kerja sama, yang pada akhirnya tawaran Jepang tersebut diterima oleh
pihak Amerika dengan jalan usaha patungan (joint-venture) dengan
modal masing-masing 50%. Dengan ketentuan semua pejabat
tertinggi diperusahaan dipegang dan dikendali oleh Jepang dan
Amerika hanya sebagai Chairman of the board dan pihak Jepang
menyediakan mesin-mesin, peralatan dan bahan baku, sedangkan
Perusahaan Amerika The Hough tersebut memberikan Teknologi
dengan keseluruhannya yang dibutuhkan berupa desian “blue Prints”
dan data teknis lainnya serta melaksanakan pendidikan dan latihan
tenaga ahli/teknisi Jepang.

Akhirnya Pengalihan Teknologi tersebut berjalan dengan lancar dan


sukses, dimana untuk dalam negeri komatsu memegang kendali
pemasaran Teknologi dibidang alat-alat berat, sedangkan Harvester
memberikan kesempatan untuk memprgunakan jaringan pemasaran
yang dipunyainya di luar negeri, merek yang digunakan bagi alat-alat
berat tersebut adalah “komatsu Hough Payloader” dan semua barang
yang diproduksi oleh perusahaan patungan tersebut harus
mencantumkan merek/logo Jepang “Produced by Komatsu
Internasional Under a Licence of Haough” alasan memakai kata merek
the Hough adalah hanya sekedar untuk menguasai jaringan pasar
Internasional yang dimiliki oleh Harvester dan juga merupakan saingan
dari Cartepilar yang tujuannya semata-mata hanya untuk menerobos
pasar ekspor.

Perjanjian ini dilaksanakan sekitar tahun 1964, sebagai tanda


keberhasilan dari Jepang dalam mengalihkan Teknologi milik Amerika.
Sebagai hasil dari keberhasilan tersebut sekarang kita juga merasakan
akan Teknologi Jepang yang banyak beredar di pasaran Indonesia
mengenai alat-alat berat merek Komatsu. Dengan demikian dapat
diambil suatu kesimpulan bahwa disini telah terjadi dengan baik
Pengalihan Teknologi berupa “capacity transfer” yang sesungguhnya.

Pemahaman Dasar HAKI


Oleh: Bruce Anzward, SH.,MH
Masalah di atas sekiranya sangat baik dijadikan suatu pegangan atau
pelajaran keberhasilan Pengalihan Teknologi oleh Jepang, sebab
Jepang telah berhasil mengembangkan Teknologi mereka walaupun
Teknologi itu diterima dari luar negeri. Kenyataan sekarang produk
licence dari The Hough telah dihapus dari merek yang menyertai
Komatsu sehingga pasaran alat-alat berat Komatsu berjalan sendiri
tanpa disertai pengawasan licence by Harvester, karena Jepang sudah
menerobos pasaran dan juga Teknologi yang dipakai malah lebih baik
mutunya dari alat-alat berat milik The Hough.

Permasalahan di atas juga dilakukan oleh Indonesia dengan tingkat


keberhasilan yang ada dalam Pembangunan PT. ACIDATAMA Industri
Kimia bekerja sama dengan Perusahaan KRUPP milik Jerman yang
bergerak dalam perencanaan perekayasaa dan pembuatan bahan-
bahan kimia pada tahun 1986

Perusahaan Messrs, KRUPP melakukan proses perencanaan rekayasa


pabrik dilakukan oleh KRUPP dan pemasangan peralatan dan mesin-
mesin pabrik dilakukan oleh Indonesia, yang diharapkan dari kerja
sama ini adalah membuka peluang pengetahuan bagi para Insinyur
untuk mengetahui Teknologi dari KRUPP tersebut

Dalam proses diversifikasi, pengusahaan dan Teknologi KRUPP dalam


memanfaatkan kelebihan air tebu yang berasal dari berbagai pabrik
gula di Jawa Tengah, selain diversifikasi memanfaatkan kelebihan air
tebu yang menghasilkan gula dan etanol (C2H5OH) juga
meemanfaatkan produk sampingan yang menghasilkan asam cuka dan
ethyl yang diperlukan untuk pasaran ekspor.

Bentuk kerja sama ini juga salah satu tingkat keberhasilan Indonesia
dalam menyerap ilmu pengetahuan dimulai dari perekayasaan pabrik
hingga sampai pada pengetahuan pembuatan campuran yang
menghasilkan bahan kimia. Hal ini didorong oleh adanya kemauan
pengusaha kita dalam melakukan kerja sama untuk menyerap Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi yang tersimpan dalam otak pihak asing
sehingga Indonesia dapat bersaing dalam pasaran Internsional dalam
bidang bahan penghasil kimia.

Pemahaman Dasar HAKI


Oleh: Bruce Anzward, SH.,MH
kerja sama internasional
dibidang haki

A. Uraian dasar

Perlindungan HAKI sangat penting sehingga perlu adanya suatu kerja


sama Internasional antar negara, sebab cakupan HAKI sangat luas dan
jangkauannya pun tak terbatas diseluruh dunia. Oleh karena itu perlu
suatu perjanjian Internasional untuk membentuk suatu kerja sama
antar negara.

Pemahaman Dasar HAKI


Oleh: Bruce Anzward, SH.,MH
Hal terpenting yang akan dibahas, sebagaimana dijelaskan sebelumnya
bahwa untuk perlindungan HAKI pada intinya berada dalam cakupan
TRIP’s, dimana Indonesia telah menandatanganinya melalui UU No. 7
Tahun 1994, dan harus mengaplikasikannya pada tahun 2000.

Peraturan Perundang-undangan HAKI di Indonesia sangat dipengaruhi


oleh teraty tentang perjanjian Internasional, sehingga banyak undang-
undang Indonesia dirubah dan menyusaikan dengan peraturan yang
ada di dunia Internasional.

Dalam rangka memahami secara tepat peraturan per-Uu an HAKI yang


berlaku di Indonesia maka perlu mempelajari tentang keberadaan
Hukum Internasional yang terkait dengan HAKI.

B. Kenapa Indonesia mempunyai perjanjian-perjanjian HAKI?

Kurangnya atau tidak adanya pelaksanaan HAKI akan menyebabkan


adanya pertentangan antara negara-negara. Sebagai contoh
perusahaan dari suatu negara tertentu mugkin memproduksi barang
dengan komponen HAKI yang tinggi atau hight tech dan tentu negara
tersebut tidak akan mau menjual barang-barangnya ke suatu negara
yang tidak ada perlindungan HAKI-nya, hal tersebut wajar karena
kekuatiran atas pembajakan teknologinya, sehingga pelaksanaan yang
efektif merupakan bagian utama dari perjanjian TRIP’s. disinilah
keberadaan TRIP’s tersebut mengakomodir kebutuhan terhadap
pelaksanaan perlindungan HAKI disetiap negara.

Sebagaimana telah dibahas pada pembahasan terdahulu, bahwa suatu


perjanjian internsional adalah perjanjian yang dicapai oleh beberapa
negara atas masalah-masalah tertentu, dimana negara-negara trsebut
telah sepakat untuk mengesahkan hukum/aturan main yang standar
mengenai perlindungan tertentu dibidang HAKI. Apabila setiap negara
penandatanganan perjanjian internasoinal mengesahkan hukum yang
mengatur tentang hak dan kewajiban setiap negara peserta dalam
perjanjian HAKI, maka setiap negara dapat diyakini bahwa
perlindungan hukum disetiap negara peserta sama dengan
perlindungan hukumnya dibidang HAKI sehingga penyebaran HAKI
atau ilmu pengetahuan dan teknologi akan mudah untuk diakses.

Biasanya beberapa perusahaan yang memproduksi barang yang


mengandung HAKI tinggi semata-mata hanya untuk kebutuhan
eksport, mereka tidak akan melakukannya jika tidak ada perlindungan
HAKI atas barang-barangnya diluar negeri, oleh karenanya jika tidak
ada perlindungan maka akan terhambatnya informasi ilmu

Pemahaman Dasar HAKI


Oleh: Bruce Anzward, SH.,MH
pengetahuan dan teknologi, sehingga dapat dikatakan bahwa
perlindungan atas HAKI dapat memberikan sumbangan teknologi
kepada seluruh dunia khususnya terhadap negara yang baru
berkembang.

C. sistim perlakuan secara nasional

dalam prinsip perdagangan internasional, khususnya terhadap


perdagangan HAKI didasarkan atas prinsip non-diskriminasi, dimana
konvensi tentang TRIP’s mengisyaratkan bahwa setiap negara anggota
untuk saling menerapkan perlakuan yang sama. Standart perlakuan
nasional dimaksudkan adalah untuk melarang adanya diskriminasi
berdasarkan hukum domestik antara warga negara anggota dengan
warga negara lainnya, artinya bahwa semua negara baik yang
tergabung dalam konvensi bern, paris, harus mendapat perlindungan
yang sama dengan negara peserta perjanjian TRIP’s.

D. Mengapa perjanjian internasional tentang HAKI menjadi


sangat penting?

1. karena pembajakan

beberapa negara menganggap bahwa negara-negara lainnya tidak


secara cakupan melindungi dari pembajakan dan peniruan barang-
barangnya, dimana negara-negara pembajakan dapat menjual
barang yang berteknologi tinggi dengan harga yang murah
sehingga sangat merugikan negera lainnya atau penemunya.

Perjanjian-perjanjian internasional mencoba untuk menyediakan


standar perlindungan HAKI minimum dan memaksa semua negara
peserta untuk menyediakan cara-cara yang efektif untuk
meleksanakan hak-hak tersebut, dengan cara ini dapat pembajakan
substansi dapat dikurangi artinya bahwa menetapkan standar
perlindungan minimum dengan menawarkan jaminan sipemilik
HAKI dapat memperoleh manfaat dari eksploitasi produknya di
pasar luar megeri.

2 meningkatnya penjiplakan teknologi.

Sejalan dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi,


barang-barang hasil dari pemikiran seseorang dapat dengan mudah
disalin, sebagai contoh dulu seseorang tidak dapat menyalin
compaq disc (CD), tetapi sekarang telah ditemukan suatu mesin
pengganda CD yang disebut dengan CD writer, sehingga hasil dari

Pemahaman Dasar HAKI


Oleh: Bruce Anzward, SH.,MH
pembajakan secara substansi meningkat dikarenakan makin
majunya dunia teknologi.

Hal yang sama terjadi dimana dahulu seseorang tidak dapat


menyalin sebuah buku secara keseluruhan tetapi setelah ditemukan
mesin foto copy, orang dengan mudah dapat menggandakan buku
secara cepat dan melanggar hak cipta seseorang.

Dengan demikian kemajuan dibidang teknologi disatu sisi sangat


bermanfaat tetapi disisi lain dapat meningkatkan kejahatan
dibidang HAKI. Hal inilah yang merupakan salah satu alasan
mengapa HAKI menjadi sangat penting.

Sebagai contoh, sebuah kaset vcd, cd musik, program komputer,


barang-barang ini mahal karena mengandung nilai intelektualnya
jika kita membeli versi aslinya atau orisinal, tetapi jika sudah
dipasarkan disuatu negara dimana sistem perlindungan HAKI nya
lemah maka hal tersebut dapat dilakukan penjiplakan dengan
memakai teknologi tinggi dan dipasarkan dengan harga murah
tentu akan merugikan seseorang yang telah menciptakan barang-
barang tersebut.

3. meningkatnya produk-produk berteknologi tinggi

alasan mengapa perjanjian internasiosnal dibidang HAKI sangat


penting, hal ini disebabkan karena produk-produk berteknologi
banyak tersedia dipasaran, sekalipun komponen-komponen
tersebut sangat murah tetapi waktu dan upaya dalam menemukan
teknologi tersebut dan menamainya dibutuhkan waktu yang cukup
lama serta menyita waktu, biaya dan tenaga yang dikerahkan untuk
menciptakan teknologi tersebut yang merupakan suatu reputasi.
Barang-barang tersebut sangat mudah untuk dijiplak karena
lemahnya HAKI yang ada disuatu negara sehingga memudahkan
para pembajak untuk menjual hasil barang bajakan karena adanya
teknologi yang mendukung untuk melakukan suatu penjiplakan.

4. Perdagangan HAKI

Perdagangan HAKI bukanlah suatu hal yang baru, begitu juga


keinginan untuk melindungi kekayaan intelektualnya hal itu sudah
ada sejak tahun 1883 tentang konvensi Paris untuk menetapkan
seperangkat standart perdagangan HAKI.

Pemahaman Dasar HAKI


Oleh: Bruce Anzward, SH.,MH
HAKI sangat penting untuk masalah perdagangan barang dan jasa,
baik internasional maupun domestik. HAKI akan menambah nilai
suatu barang yang akan diperdagangkan segala sifat yang
mempunyai unsur pembeda dalam hal desain, reputasi keungulan
yang dikandung suatu barang dan jasa tertentu yang akan
dilindungi melalui perangkat HAKI.

Ilustrasi

Sebagai contoh, misalnya anda telah mempunyai pengalaman dalam


memproduksi kain batik selam kurang lebih 50 tahun lamanya. Selama
kurun waktu tersebut anda telah membentuk reputasi yang bagus
karena batik sutera anda dibuat dengan tangan serta berkualitas
sangat tinggi. Desain batik anda sangat beda dengan desain batik-
batik dari perusahaan lain, dimana desain anda lebih rumit lengkap
dengan berbagai macam corak dan warna. Selama itu anda
menggunakan gambar sapi menyusui dan anda telah mendaftarkannya
sebagai merek. Konsumen selalu membeli batik anda apabila dia
melihat lambang merek anda karena dia telah mengetahui kualitas
yang terkandung dalam batik anda. Hal tersebut karena reputasi batik
anda sudah dikenal karena memiliki nilai dan kualitas yang tinggi.

Tiba-tiba anda ingin menjual usaha batik tersebut kepada orang lain,
berapa banyak uang yang akan anda peroleh, apakah anda hanya
mendapat uang dari menjual pabrik-pabrik, toko-toko dan peralatan-
peralatan batik anda?

ORGANISASI INTERNASIONAL
YANG PENTING DALAM SISTEM HAKI

Terdapat beberapa organisasi internasional yang sangat penting yang


berhubungan dengan masalah HAKI, diantaranya
- Organisasi HAKI Se-dunia (WIPO)
- Organisasi GATT
- WTO

Pada pembahasan terdahulu sudah disinggung tentang organisasi ini


dalam kaitannya dengan Alih Teknologi, tetapi masih dalam kerangka
pemahaman, oleh karenanya akan dibahas kelanjutan dari ketiga
organisasi tersebut.

Pemahaman Dasar HAKI


Oleh: Bruce Anzward, SH.,MH
1. WIPO
Organisasi HAKI Se-dunia (WIPO) terbentuk pada tahun 1974 sebagai
badan khusus dari Perserikatan Bangsa-Bangsa. Tujuannya adalah
untuk memajukan perlindungan atas kekayaan intelektual diseluruh
dunia dengan cara kerja sama dan menjamin kerja sama administrasi
di antara negara-negara anggota konvensi di bidang HAKI.

Aktivitas-aktivitas dari WIPO adalah:


 Aktivitas pendaftaran yang terdiri dari memproses pendaftaran
paten, desain dan merek secara internsional.
 Mempromosikan kerja sama antar pemerintah dalam administrasi
HAKI – WIPO untuk membuat dokumen-dokumen paten yang
tersedia sebagai referensi, mengumpulkan statistik-statistik dan
melakukan survey regional dari administrasi HAKI.
 Merupakan organisasi yang terlibat dalam memajukan penerimaan
yang lebih luas dari perjanjian-perjanjian yang ada, menyesuaikan
dan menyimpulkan perjanjian-perjanjian baru dan berpartisipasi
dalam kerja sama pembangunan.
 Membantu negara – negara yang baru berkembang dalam
pembangunan

Organisasi WIPO ini bertanggung jawab atas pengaturan 21 treaty


HAKI termasuk konvensi Bern, Paris dan kerja sama Paten.

Hubungan Negara Indonesia dan WIPO, dimana Indonesia telah


menandatangani beberapa teraty penting WIPO termasuk:

1. konvensi pembentukan WIPO (1979)


2. konvensi Paris mengenai perlindungan atas kekayan industri (1950)
3. konvensi Bern perlindungan atas karya sastra dan seni (1997)
4. perjanjian Hague tentang simpanan internasional mengenai desian
industri (1950)
5. treaty kerja sama paten (1997)
6. treaty hukum merek (1997)
7. treaty hak cipta WIPO (1997)

2. GATT (Perjanjian umum tentang tarif dan perdagangan)

Pemahaman Dasar HAKI


Oleh: Bruce Anzward, SH.,MH
Sejak awal tahun 1980-an telah terjado peningkatan perhatian atas
perdagangan internasional mengenai barang palsu (conterfied good)
serta bajakan dan lemahnya perlindungan HAKI di sejumlah negara
berkembang.

Oleh karenanya Amerika mengadakan lobi untuk memasukan


perdagangan yang berkaitan dengan HAKI dalam suatu negosiasi
tentang perjanjian umum tarif dan perdagangan di Uruguay.

Tujuan dari negosiasi tentang HAKI dalam GATT adalah untuk


memformulasikan aturan-aturan perlindungan internasional yang lebih
kuat dan lengkap untuk berbagai jenis HAKI, yang akhirnya tercapai
melalui perjanjian TRIP’s

3. WTO
Setelah sekian lama GATT menangani pokok-pokok mengenai
perdagangan, maka GATT digantikan dengan WTO yang merupakan
penjabaran lebih luas dari berlakuknya sistem perdagangan dengan
semua aspek.

Adapun tujuan dibentuknya WTO adalah


1. memfasilitasi perdagangan
2. menetapkan sistem berdasarkan aturan-aturan perdagangan
3. menyelesaikan sengketa perdagangan antar pemerintah
4. mengatur negosiasi perdagangan

Cakupan Perjanjian WTO yang sangat penting yang mencakup:


- GATT, yang berhubungan dengan perdagangan barang
- Perjanjian umum tentang perdagangan Jasa (GATS)
- Perjanjian tentang perdagangan HAKI.
PERLINDUNGAN HAKI
TERHADAP PENGETAHUAN TRADISIONAL

Isu yang menarik dan pada saat ini tengah berkembang dalam lingkup
kajian hak kekayaan intelektual (HAKI) adalah perlindungan hokum
terhadap kekayaan intelektual yang dihasilkan oleh masyarakat asli atau
masyarakat tradisional. Salah satu dari hasil kekayaan intelektual
masyarakat asli atau masyarakat tradisional adalah sistem pengetahuan
tradisional (traditional knowledge). Traditional knowledge, menurut WIPO,

Pemahaman Dasar HAKI


Oleh: Bruce Anzward, SH.,MH
definisinya adalah:
“Tradition based literary, artistic or scientific works, performances,
inventions, scientific discoveries, designs, marks, names, and symbols,
undisclosed information, and, all other tradition-based innovations and
creations resulting from intellectual activity in the industrial, scientific,
literary or artistic fields.

Penekanan terhadap kata “tradition-based” adalah dimaksudkan untuk


merujuk kepada sebuah:
“… knowledge systems, creations, innovations, and cultural expressions
which have generally been transmitted from generation to generation, are
generally regarded as pertaining to aparticular people or its territory, have
generally been developed in a non-systematic way, and are constantly
evolving in response to a changing environment

Lebih jauh, WIPO juga memberikan terminologi yang lebih luas terhadap
Traditional knowledge, yaitu:
“The categories of Traditional Knowledge include agricultural knowledge,
scientific knowledge, technical knowledge, ecological knowledge,
medicinal knowledge, including related medicines and remedies,
biodiversity-related knowledge, expressions of folklore in the form of
music, dance, song, handicrafts, designs, stories, and artwork; element of
language, such as names, geographical indications and symbols; and,
movable cultural properties”

Terdapat 4 (empat) kategori permasalahan yang diidentifikasi dalam


pemberian perlindungan HAKI bagi traditional knowledge:
1) Terminological and conceptual issues;
2) Standard concerning the availability, scope, and use of intellectual
property rights in traditional knowledge;
3) Certain criteria for the application of technical elements standards,
including legal criteria for the definition of prior art and administrative
and procedural isssues related to examination of patent application.
4) Enforcement of rights in traditional knowledge; (Heroepoetri, 1998).

Pemahaman Dasar HAKI


Oleh: Bruce Anzward, SH.,MH
Keempat permasalahan di atas pada dasarnya timbul dari uniknya
karakter dari traditional knowledge itu sendiri. Sebagaimana diketahui
banyak dari berbagai pengetahuan tradisional baik itu berupa kesenian
rakyat, maupun teknologi-teknologi tradisional tidak diketahui asal
muasalnya (siapa yang menciptakan, dll) atau biasa disebut anonim.
Suatu pengetahuan atau karya tradisional merupakan pengetahuan yang
dituturkan secara turun temurun (intergenerasi), dan sebagian besar
dengan cara yang tidak tertulis. Pengetahuan tradisional juga hidup dalam
suatu tatanan masyarakat yang menganut faham komunalisme. Hal ini
menyebabkan pengetahuan tradisional di tataran masyarakat asli/
tradisional bersifat inklusif. Semua pihak dapat memanfaatkan secara
cuma-cuma.
Salah satu isu utama lainnya adalah ”pencarian harta biologi” ( bio-
prospecting) atau ”pembajakan bio” (bio piracy). Banyak masyarakat
tradisional selama bertahun-tahun bahkan berabad-abad mengembangkan
berbagai obat-obatan yang membantu merawat kesehatan manusia atau
hewan, bahkan menyembuhkan penyakit berat. Masyarakat tradisional
juga telah menemukan cara untuk mempercepat dan memperbanyak hasil
pertumbuhan tanaman, maupun memberi tanaman ini kekebalan terhadap
serangga. Banyak ara pengobatan ini telah dikembangkan dengan
melakukan percobaan dengan tanaman dan sumber daya lain yang berada
di wilayah masyarakat tradisional. Keanekaragaman hayati merupakan
salah satu kekayaan alam Indonesia yang di dalamnya terkandung
berbagai jenis varietas tanaman, hewan, mikroorganisme, dan spesies
lainnya. Salah satu kekayaan alam Indonesia yang seringkali
dibudidayakan adalah tanaman. Pembudidayaan tanaman salah satunya
dilakukan melalui proses yang disebut Bioteknologi.

”Bioteknologi adalah setiap penerapan teknologi yang menggunakan

Pemahaman Dasar HAKI


Oleh: Bruce Anzward, SH.,MH
sistem-sistem hayati, makhluk hidup atau derivatifnya untuk membuat
atau memodifikasi produk-produk atau proses-proses bagi penggunaan
khusus”.

Bioteknologi sudah dikenal sejak zaman dahulu kala. Pada masa tersebut,
manusia telah melakukan perkawinan silang terhadap beberapa jenis
tumbuhan, menggunakan ragi untuk pembuatan roti, bir, anggur, dan
cuka di negara-negara Eropa. Indonesia juga telah menggunakan proses
bioteknologi, yaitu dalam pembuatan tempe, tape, dan kecap. Berkaitan
dengan masalah HAKI, varietas tanaman merupakan salah satu hal yang
menjadi pembahasan.

Masyarakat lokal seringkali terlebih dahulu menemukan jenis dan fungsi


dari suatu varietas tanaman, misalnya digunakan untuk obat-obatan,
produk makanan, wangi- wangian, jamu tradisional, dan kosmetik.
Pemakaian bahan-bahan alami tersebut mendorong peningkatan
penelitian dan efisiensi dalam mencari tanaman yang berguna untuk
industri, misalnya industri farmasi. Sumber daya genetika yang secara
alami ada ini, harus juga mendapatkan perlindungan yang memadai,
mengingat keunikan dan keunggulan komparatifnya. Terhadap setiap
penemuan varietas baru tanaman, perlu diberikan suatu perlindungan,
yang tidak diberikan dalam bentuk paten karena penemuan berbentuk
sesuatu yang hidup atau bernyawa seharusnya diperlakukan terpisah
dengan penemuan yang tidak hidup. Perlindungan yang diberikan adalah
perlindungan yang disebut Hak Pemuliaan Tanaman (Plant Breeders’
Rights). Hak Pemuliaan Tanaman adalah sistem sui generis dari HaKI
untuk varietas tanaman.

Pemahaman Dasar HAKI


Oleh: Bruce Anzward, SH.,MH
DAFTAR PUSTAKA

Arismunandar Wiranto, 1993, Manusia, Teknologi dan Lingkungan


“Pemikir ke Masa Depan”, ITB, Bandung

H.S. Kartadjoemena, 1997, GATT WTO dan Hasil Uruguay Round, cet.ke
2, UI-Press, Jakarta

Indonesia-Australia Spesialised Training Project Phase II, Short Course


Intellectual Property Right, conducted by, Asian Law Group
Pty.Ltd, 1999, Jakarta

Pemahaman Dasar HAKI


Oleh: Bruce Anzward, SH.,MH
Maulana Insan Budi, 1999, Kompilasi UU Hak Cipta, Paten, Merek dan
Terjemahan Konvensi-konvensi di Bidang Hak Atas
Kekayaan Intelektual, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung

Oka Mahendra, A.A, 1991, Undang-undang Paten, Pustaka Sinar Harapan,


Jakarta

Saidin, 1997, Aspek Hukum Hak Kekayaan Intelektual, PT. Rajagrafindo


Persada, Jakarta

Saleh Ruslan, 1991, Seluk Beluk Praktis Lisensi, Sinar Grafika, Jakarta

________ , 1993, Masalah Pengaturan Alih Teknologi, Alumni, Bandung

Soedjono Dirdjosisworo, 2000, Hukum Perusahaan Mengenai Hak Atas


Kekayaan Intelektual (Hak Cipta, Hak Paten, Hak Merek),
CV. Mandar Maju, Bandung

Pemahaman Dasar HAKI


Oleh: Bruce Anzward, SH.,MH

Anda mungkin juga menyukai