Anda di halaman 1dari 23

TUGAS PERTUMBUHAN PERKEMBANGAN

FISIK
Mata Kuliah : Pertumbuhan dan perkembanga fisik

Dosen Pembina :

 Andi Sultan Brilin SEW,S.Pd., M.Pd

DI SUSUN OLEH:

Moh.Rustam Ibrahim
A 421 19 076
KELAS D

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN,JASMANI,KESEHATAN DAN


REKREASI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TADULAKO

2020
1. Jelaskan Faktor-faktor yang mempengaruhi Individu sebelum dan
setelah lahir?

Jawaban:

Beberapa faktor yang mempengaruhi individu sebelum lahir,yaitu:


1.    Kesehatan Ibu

Penyakit yang diderita ibu hamil dapat mempengaruhi perkembangan masa


prenatal. Bila terjadi benturan ketika janin berusia 3 bulan disertai dengan gangguan
kesehatan pada ibu, dapat merusak perkembangan janin. Apabila ibu menderita
penyakit campak rubella (campak Jerman), dapat dipastikan bahwa 60%
kemungkinan bayi lahir dalam keadaan cacat.
Sifilis juga merupakan penyakit yang sangat membahayakan perkembangan
masa prenatal. 25% dari kasus sifilis mengakibatkan kematian setelah janin lahir,
25% mengakibatkan kematian fetus, 25% janin yang hidup memperlihatkan tanda-
tanda berbagai penyakit.
Ibu hamil yang menderita sindrom kehilangan kekebalan tubuh atau AIDS
(Acquired Immune Deficiency Syndrome) terinfeksi melalui penggunaan obat-obatan
yang disuntikkan. Ada tiga cara ibu yang menderita AIDS menginfeksi anaknya,
yaitu pertama selama hami, melalui ari-ari, kedua selama melahirkan, melalui kontak
dengan darah atau cairan ibu dan yang ketiga setelah melahirkan, melalui air susu.

2.    Gizi Ibu

Janin yang sedang berkembang sangat tergantung pada gizi ibunya, yang
diperoleh melalui darah ibunya. Makanan ibu hamil harus mengandung cukup
protein, lemak, vitamin, dan karbohidrat untuk menjaga kesehatan bayi. Anak-anak
yang dilahirkan oleh ibu yang kekurangan gizi cenderung cacat.

3.    Pemakaian bahan-bahan kimia oleh Ibu


Bahan-bahan kimia yang terdapat pada obat-obatan atau makanan yang ada
dalam peredaran darah ibu yang tengah hamil, dapat mempengaruhi perkembangan
janin, menimbulkan efek samping, baik pada fisik maupun pada system kimiawi
dalam tubuh janin. Bahan-bahan kimia juga mempengaruhi lingkungan didalam
rahim ibu.
Wanita pecandu alcohol kemungkinan besar akan melahirkan bayi dengan gejala
“sindrom alcohol janin” (Fetal Alcohol Syndrome, FAS), yaitu suatu keabnormalan
yang tampak selama kehamilan.
Wanita perokok juga dapat menyebabkan pengurangan bobot kelahiran,
menimbulkan resiko aborsi spontan, kelahiran prematur, dan sindrom kematian bayi
serta penyesuaian diri yang buruk.

4.    Keadaan dan ketegangan emosi Ibu

Ketika seorang ibu mengalami ketakutan, kecemasan, stress dan emosi


mendalam, maka terjadi perubahan psikologis, antara lain meningkatnya pernapasan
dan sekresi oleh kelenjar yang menghambat aliran darah ke daerah kandungan dan
membuat janin kekurangan udara.
Stress dan kecemasan yang dialami ibu setelah kehamilan, diasosiasikan dengan
bayi yang sangat aktif, lekas marah, dan tidak teratur dalam makan, tidur, dan buang
air. Kecemasan pada ibu itu kemungkinan terus berlanjut sampai setelah anak lahir
(Sameroff & Chandler, 1975)
Beberapa factor yang mempengaruhi individu setelah lahir,yaitu:

1.Faktor Hereditas (keturunan atau bawaan).

Hereditas (keturunan atau bawaan) adalah proses penurunan sifat-sifat atau ciri-ciri
tertentu yang ada pada orang tua atau dari keturunan kerabat-kerabat terdekat.
Dimana sifat bawaan ini sulit untuk dirubah kerena udah menjadi kebiasaan atau
keturunan dari sifat orang tuanya. Pada dasarnya yang diturunkan oleh orang tua
merupakan bentuk atau struktur tubuh pada anak-anak tersebut yang merupakan hasil
dari percampuran gen-gen dari orang tua yang pada umumnya mencakup sifat, ciri-
ciri atau sifat dari orang tua yang di peroleh dari lingkungan atau dari hasil belajar
didalam lingkungan tersebut. Seperti misalnya Seorang anak terbiasa berjalan tegak
atau menunduk, terbiasa atau cenderung untuk menjadi orang lincah, pendiam,
cerewet dan sebagainya. Ini merupakan contoh dari kebiasaan atau sifat-sifat yang
diturunkan oleh orang tua kepada anaknya. kebiasaan ini tidak hanya terdapat selama
masa kanak-kanak, melainkan tetap ada pada diri manusia selama masih hidup. Akan
tetapi kebiasaan-kebiasaan ini tidak akan menjadi kenyataan kecuali kita tidak
mendapatkan respon atau kesemptan kita untuk berkembang atau merubah sifat-sifat
ini.

2.Faktor atau kondisi lingkungan

Faktor atau kondisi lingkungan ini juga mempengaruhi perkembangan manusia.


Lingkungan merupakan suatu tempat dimana kita saling membutuhkan  atau saling
berinteraksi antara manusia yang satu dengan manusia yang lain. Lingkungan sebagai
penentu perkembangan tingkah laku manusia, didalam dugaan yang diterima sebagai
dasar didalam lingkungan psikologis adalah bahwa manusia lahir dalam keadaan
tidak memiliki pembawaan apapun, bagaikan kertas putih (tabula rasa) yang dapat
ditulisi dengan apa saja yang kita kehendaki. Perwujudan tingkah laku manusia
ditentukan oleh lingkungan dengan kiat-kiat rekayasa yang bersifat pribadi atau tidak
berkaitan dengan seseorang dan  bersifat direktif. Bayi yang lahir mempunyai
kecenderungan yang sama, didalam pengaruh faktor lingkungan kita bisa mengambil
contoh kepada bayi  yang menyusu, ketika bayi menyusu bayi tersebut merasa senang
dan ketika bayi merasa haus maka bayi tersebut menangis maka dengan cepat seorang
ibu memberkan ASI. Yang dimaksud dengan faktor lingkungan disini adalah
lingkungan keluarga. Dimana lingkungan keluarga ini sangat mempengaruhi
perkembangan manusia. Keluarga merupakan lingkungan atau kelompok yang
pertama yang menjadi pusat identifikasi anak dan kelompok atau lingkungan yang
pertama mengenalkan nilai-nilai kehidupan kepada anak, anak menghabiskan masa
kanak-kanaknya itu didalam lingkungan keluarga.

3.Faktor Maturation (kematangan).

Kematangan adalah siapnya suatu organ-organ fungsi kehidupan, baik pisik maupun
psychis untuk berkembang dan melakukan tugasnya dengan baik. Bagaimanapun
banyaknya pembawaan atau kebiasaan seseorang individu dan betapapun baiknya
lingkungan yang tersedia baginya bila belum mencapai kematangan untuk berfungsi
maka suatu fungsi kehidupan belum dapat berkembang secara optial. (Abu Khaer,
1993). Pembawaan dan lingkungan adalah faktor-faktor yang sangat penting bagi
perkembangan individu. Interaksi antara faktor-faktor tersebut tidak terjadi
sekehendak hati, tapi dipengaruhi oleh faktor yang ketiga ini yaitu faktor kematangan
(maturation) atau waktu (time).Manusia yang baru dilahirkan telah memiliki bakat
dan pembawaan, baik dari lingkungan berasal dari keturunan orang tuanya, nenek
moyangnya maupun karena memang ditakdirkan demikian. Jadi faktor Maturation
(kematangan) merupakan foktor dimana semua organ tubuh siap menjalankan
fungsinya masing-masing.
2. Bagaimana tahap perkembangan fisik anak kecil?
Jawaban:

Perkembangan fisik memberi si Kecil kemampuan yang mereka butuhkan untuk


eksplorasi dan interaksi dengan lingkungan sekitarnya. Perkembangan fisik anak
dimulai dari otot tubuh yang bertambah kuat dan diikuti dengan gerakan yang
terkoordinasi secara bertahap. Hal ini merupakan proses awal tumbuh kembang.

Seiring dengan pertumbuhan si Kecil, jumlah dan jenis aktivitas fisiknya akan banyak
berubah. Bayi cenderung menghabiskan waktu dengan tidur dan makan. Namun pada
saat anak beranjak balita, mereka belajar mulai dari merangkak, kemudian berjalan,
hingga dapat mengeksplorasi secara mandiri. Pola asuh dan cara mendidik, jenis
mainan, dan lingkungan sekitar akan memberikan banyak pengaruh terhadap
perkembangan keterampilan fisik mereka.

1.) Perkembangan Fisik Anak Usia 1 tahun (12-24 bulan)

Pada usia ini, si kecil yang berusia 1 tahun mengalami perkembangan fisik yang
signifikan, biasanya ditandai dengan kemampuannya merangkak hingga berlari dalam
waktu sekitar 20 bulan. Saat mereka berjalan, mereka merentangkan tangan mereka
ke samping atau menahan perut mereka untuk menjaga keseimbangan. Pada masa ini
Ia masih cenderung tidak stabil saat berjalan, maka wajar bila sering jatuh. Mereka
menggunakan kemampuan bergerak ini untuk mendorong dan menarik mainan,
menari dan memanjat.

Beberapa kegiatan yang dapat membantu  perkembangan keterampilan fisik si kecil


yang berusia 1 tahun:

 Ajak si kecil untuk berjalan-jalan di sekitar rumah dan jongkok untuk


mengambil benda dari tanah/lantai.
 Bantu Ia berlatih melangkah naik, misalnya ke tangga kecil atau trotoar.
 Tempatkan mainan favorit si kecil di ujung ruangan dan tempatkan beberapa
rintangan di sepanjang jalan yang perlu ia lalui untuk sampai ke mainannya.
 Jika Ibu berada di dalam rumah, biarkan si kecil berlatih naik ke tempat tidur
atau sofa. Selalu berada dekat dengan si kecil dan bersiaplah untuk
menangkapnya jika dia kehilangan keseimbangan.
 Sediakan waktu untuk berjalan-jalan di taman untuk melatih anak berjalan
ataupun berlari di permukaan yang berbeda seperti lantai, rumput, ataupun
pasir.

2.) Perkembangan Fisik Anak Usia 2 tahun

Pada usia ini, si Kecil yang berumur 2 tahun akan semakin kreatif dan mulai
mengeksplorasi berbagai cara untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain seperti
berguling, merangkak, berjalan, berlari, melompat dan memanjat. Ia juga bisa
menendang bola kecil ke depan, menangkap bola yang digelindingkan dan melempar
bola dengan tangan (dengan akurasi rendah). Meskipun masih sering jatuh,
keseimbangan si kecil menjadi lebih konsisten dari sebelumnya.

Kegiatan yang dapat membantu perkembangan keterampilan fisik si kecil yang


berumur 2 tahun:

 Mainkan permainan mengejar si kecil dan berpura-pura untuk menangkapnya.


Gunakan ungkapan seperti “Ibu mau menangkap Adik ya", sehingga Ia
mengerti konsep permainannya.
 Bicaralah dengan si Kecil tentang binatang yang berbeda dan bagaimana
mereka bergerak. Ibu kemudian dapat memberi contoh meniru binatang yang
berbeda misalnya melompat seperti kelinci atau merangkak seperti beruang.
 Duduklah di lantai berhadapan dengan si Kecil dan gelindingkan bola secara
bolak-balik. Saat si Kecil menguasai aktivitas ini, tantang Ia dengan melempar
bola perlahan sehingga sedikit memantul sebelum mencapai si Kecil.
 Tiup gelembung menggunakan pembuat gelembung sabun dan minta si kecil
untuk melompat dan menangkap gelembung-gelembungnya.

3.) Perkembangan Fisik Anak Usia 3 tahun

Si Kecil yang berusia 3 tahun sudah menjadi lebih seimbang dan dapat bergerak
dengan mantap. Selain anak mampu berjalan, mereka juga sudah lebih
terkoordinasi saat berlari, memanjat, dan melakukan aktivitas lain yang melibatkan
otot besar pada tubuhnya. Dengan berkembangnya koordinasi otot si Kecil, kini Ia
bisa menangkap bola besar menggunakan dua tangan dan tubuh mereka. Sekarang Ia
juga bisa berjalan dalam satu garis lurus dan bergerak cepat melewati rintangan. Si
Kecil mungkin juga sudah dapat berjalan tanpa melihat ke arah kakinya dan dapat
berjalan mundur perlahan.

Kegiatan yang dapat membantu perkembangan keterampilan fisik si Kecil yang


berumur 3 tahun:

 Letakkan hula hoop dekat dari si Kecil dan dorong Ia untuk melempar bola ke
dalam hula hoop tersebut. Perlahan-lahan tingkatkan jaraknya.
 Ciptakan permainan berburu harta karun untuk si Kecil dan tantang Ia untuk
menemukan semua benda tersembunyi. Kegiatan ini akan membuatnya
banyak berjalan dan membungkuk saat mencari di bawah meja atau kursi.
 Ayunkan tali perlahan ke lantai dan mintalah si Kecil untuk melompatinya
pada waktu yang tepat.
 Mintalah si Kecil dan teman-temannya untuk duduk dalam lingkaran dan
putar musik saat mereka mengoper bola kecil sesuai dengan ritme lagunya,
bergantian antara ritme yang cepat dan lambat.
4.) Perkembangan Fisik Anak Usia 4 tahun

Si Kecil yang berusia 4 tahun dapat terlibat dalam permainan dan aktivitas dalam
jangka panjang. Anak sudah terampil berjalan, memanjat, melompat dan bahkan
berlari kencang. Ia juga mampu melempar, menangkap, menendang dan
memantulkan bola dengan baik. Sekarang Ia memahami konsep bergerak di ruangan
tanpa menabrak benda atau orang. Berdiri dengan satu kaki selama 5 detik atau lebih,
kini menjadi aktivitas yang bisa mereka selesaikan tanpa bantuan Ibu. Hal ini
dikarenakan keseimbangan yang meningkat.

Kegiatan yang dapat membantu perkembangan keterampilan Fisik si kecil yang


berumur 4 tahun:

 Lakukan jalan santai bersama keluarga. Variasikan dengan berjalan, berlari,


jogging, dan berbaris.
 Bermain air di halaman belakang. Bermain di kolam karet atau menggunakan
selang air, menstimulasi si Kecil jadi lebih aktif. (Selalu awasi si kecil saat
berada di air.)
 Buatlah rintangan di ruang tamu atau halaman belakang, yang terdiri dari
bantal, kotak kardus, mainan, atau benda lain yang ditemukan sehingga si
kecil dapat berlari-lari di sekitarnya dan memanjatnya.
 Bermainlah dengan bola. Permainan seperti menendang,melempar dan
menangkap bola merupakan latihan yang tepat.

5.) Perkembangan Fisik Anak Usia 5 tahun

Si Kecil yang berusia 5 tahun memiliki banyak energi dan akan mencari permainan
dan lingkungan yang aktif. Peningkatan kemampuan untuk menyeimbangkan dan
mengkoordinasikan gerak membantu mereka untuk dapat mengendarai sepeda
dengan bantuan roda latihan, melakukan lompat tali dan memainkan bola dengan
terampil. Mereka menunjukkan cara berjalan dan berlari yang sudah mantap, serta
mampu untuk menentukan arah, kecepatan dan kualitas gerakan mereka secara
bervariasi.

 Kegiatan yang dapat membantu perkembangan keterampilan Fisik si Kecil yang


berumur 5 tahun:

 Menarilah mengikuti musik. Kenalkan si Kecil dengan berbagai jenis musik.


Memainkan alat musik juga dapat meningkatkan perkembangan fisik mereka.
 Mainkan permainan meniru hewan. Tanyakan hewan apa yang menjadi
favoritnya dan biarkan Ia meniru misalnya dengan berlari, melompat atau
merangkak.
 Berjalanlah ke taman dan biarkan si Kecil menjelajahi ruang terbuka. Ia bisa
mengejar burung, menendang bola atau menuruni bukit kecil.
 Mainkan lagu favoritnya dan dorong si Kecil untuk membuat gerakan tarian
menggunakan seluruh tubuhnya. Jadikan aktivitas lebih menyenangkan
dengan ikut meniru tindakannya.

6.) Perkembangan Fisik Anak Usia 6 tahun

Si Kecil berusia enam tahun akan terus menikmati bergerak dalam berbagai cara.
Meski kemampuan fisiknya belum berkembang maksimal, Ia tetap bersemangat
untuk mencoba aktivitas dan olahraga yang baru. Ia dapat berjalan di berbagai jalur
dan arah, serta mengontrol tubuh mereka misalnya dengan melompat dan mendarat,
berguling dan mengontrol distribusi berat badan pada kaki dan tangan. Pada usia ini,
tingkat keterampilan si Kecil akan bervariasi berdasarkan jumlah kegiatan fisik
mereka. Si Kecil yang kurang aktif dilatih mungkin tidak mengalami perkembagan
yang sama dengan yang rutin latihan.
Kegiatan yang dapat membantu perkembangan keterampilan Fisik si kecil yang
berumur 6 tahun:

 Ajak si Kecil untuk aktif bergerak misalnya dengan berolahraga atau


melakukan kegiatan rekreasi bersama. Kegiatan ini akan meningkatkan
kemampuannya untuk berinteraksi.
 Terlibat dalam kegiatan di luar ruangan seperti melempar dan menendang
bola, berjalan dan berlari, atau melompat-lompat di permukaan yang berbeda,
bergantian dengan menggunakan kaki kanan dan kiri.
 Buat jalur rintangan yang mencakup kotak kardus, bantal, dan furnitur yang
bisa dilalui atau dinaiki oleh si Kecil.
 Berjalan-jalan di taman dan biarkan si Kecil menjelajahi ruang terbuka. Ia
bisa mengejar burung, menendang bola atau menuruni bukit kecil.

Dalam setiap tahap pertumbuhannya, si kecil juga membutuhkan dukungan dari


kedua orang tua agar setiap perkembangan fisik anak akan lebih optimal.
3. Bagaimana tahap perkembangan fisik anak besar?
Jawaban:

Perkembangan fisik atau yang disebut juga pertumbuhan biologis (bio-logical


growth) merupakan salah satu aspek penting dari perkembangan individu. Menurut
Seifert dan Hoffnung, (1994), perkembangan fisik meliputi perubahan-perubahan
dalam tubuh (seperti: pertumbuhan otak, system saraf, organ-organ indrawi,
pertumbuhan tinggi dan berat, dan lain-lain), dan perubahan-perubahan dalam cara-
cara individu dalam menggunakan tubuhnya (seperti perkembangan keterampilan
motorik dan perkembangan seksual), serta perubahan dalam kemampuan fisik (seperti
penurunan fungsi jantung, penglihatan dan sebagainya).

Bagi anak-anak usia sekolah dan remaja, pertumbuhan dan perkembangan fisik yang
optimal adalah sangat penting. Sebab pertumbuhan/ perkembangan fisik anak secara
langsung atau tidak langsung akan mempengaruhi perilaku sehari-hari. Secara
langsung, pertumbuhan fisik anak akan menentukan keterampilan anak dalam
bergerak. Sedangkan secara tidak langsung, pertumbuhan/perkembangan fisik akan
mempengaruhi cara anak memandang dirinya sendiri dan orang lain. Ini akan terlihat
dari pola penyesuaian diri anak secara umum.

Dalam perkembangan jiwani anak, pengamatan anak menduduki tempat yang paling
tinggi.  Pengamatan anak selama periode sekolah rendah itu berlangsung sebagai
berikut :

Dimulai dari pengamatan kompleks-totalitas, menuju pada bagian-bagian.


Berangkat dari sikap pasif menrima, menuju pada sikap pahaman : aktif, mendekati
dan mencoba mengerti.

Dari dunia fantasi menuju ke dunia realitas.

Anak sekolah dasar mulai memandang semua peristiwa dengan obyektif. semua
kejadian ingin diselidiki dengan tekun dan penuh minat. pada usia sekolah ini anak
mempunyai kecenderungan untuk mengumpulkan macam-macan benda: antara lain;
perangko, cincin, etiket, kartu-kartu, batu-batuan, manik-manik berwarna-warni,
karang dan siput, serangga, uang, logam, kartopus bergambar dan lain-lain.

4. Bagaimana tahap perkembangan fisik remaja?


Jawaban:

Perkembangan seksual dipengaruhi oleh faktor : pola keluarga, kesehatan pada


umumnya dan variabel normal. Biasanya perkembangan ini dapat diduga sebelumnya
misalnya remaja perempuan yang ibunya terlambat mulai menstruasi, kemungkinan
juga akan mengalami keterlambatan. Remaja yang mempunyai badan kecil dan kurus,
juga akan terlambat perkembangannya dibandingkan dengan yang lain. Pematangan
fisik lebih dini khususnya pada remaja laki-laki yang lebih besar dan lebih kuat dari
pada temannya, akan menyebabkan kebanggaan tersediri, remaja tersebut bersikap
lebih atletis dan gagah, yang merupakan faktor penting dalam menentukan
popularitasnya diantara teman sebaya, orang dewasa cenderung memperlakukan
mereka sebagai orang yang telah dewasa dan memberikan tanggung jawab kepada
mereka, meskipun harapan ini tidak selalu sesuai dengan keadaan remaja tersebut.
Pematangan fisik lebih dini pada perempuan nampaknya tidak sejalan dengan
pematangan psikologis, misalnya pada remaja perempuan yang lebih tinggi dari
teman-temannya mungkin merasa tidak feminin. Menyadari kondisi ini, remaja sering
kali mengembangkan postur tubuh yang buruk, karena mereka berusaha untuk
tampak lebih kecil. Payudara yang tumbuh lebih dini seringkali menimbulkan rasa
malu, disamping mereka mendapatkan keuntungan karena diperlakukan sebagai
orang dewasa, mereka juga berisiko karena diperlakukan sebagai orang yang sudah
dewasa secara seksual sehingga ada kemungkinan mereka mendapat tekanan seksual
dari laki-laki, sementara ia belum mampu mengatasinya. Remaja laki-laki berumur
13–14 tahun yang berkembang secara normal, kemungkinan 15 cm lebih tinggi dari
pada remaja perempuan. Pematangan yang terlambat baik pada laki-laki maupun
perempuan dapat mempengaruhi harga diri dan percaya diri yang menyebabkan
perasaan tegang dan cemas. Kepercayaan diri dalam pergaulan akan terganggu,
khususnya pada remaja laki-laki akan mengalami hambatan dalam bergaul dengan
remaja perempuan yang biasanya secara fisik atau mental lebih matang daripada
remaja laki-laki. Jadi remaja yang melihat temannya bertumbuh lebih dari dirinya,
mungkin akan merasa cemas dan tidak beruntung. Orang tua seringkali merasa cemas
bila anak remajanya mengalami hambatan perkembangan, yang kemudian membawa
mereka ke dokter, perlu diingat bahwa keterlambatan pada perempuan sampai usia 13
tahun atau laki-laki sampai usia 15 tahun, masih dalam batas normal. Biasanya
pematangan akan terjadi usia 16 tahun untuk perempuan dan 18 tahun untuk laki-laki.
Keterlambatan dalam perkembangan remaja jarang disebabkan karena masalah
hormonal. Dampak dari keterlambatan perkembangan ini dapat dikurangi dengan cara
memberikan peneguhan (reassurance) bila keterlambatan itu masih dalam batas
normal. Sering kali remaja yang terlambat berkembang, akhirnya lebih tinggi dari
rata-rata. Remaja sangat sensitif terhadap perubahan badannya. akibatnya mereka
merasa memerlukan “privacy”, antara lain orang tua perlu mengetuk pintu bila akan
masuk kamar mereka.

PEREMPUAN
1.  Pertumbuhan pesat (10–11 tahun) Konsultasikan kepada dokter bila pertumbuhan
pesat sudah mulai sebelum usia 9 tahun atau belum mulai pada usia 13 tahun.

2. Perkembangan payudara (10–11 tahun) Perkembangan payudara biasanya


merupakan tanda awal dari pubertas. Daerah putting susu dan sekitarnya mulai
membesar. Konsultasikan kepada dokter bila tunas payudara belum terlihat pada usia
15 tahun.

3.  Rambut pubis (10–11 tahun), rambut ketiak dan badan (12–13 tahun) Usia mulai
tumbuhnya rambut badan bervariasi luas.

4.  Pengeluaran sekret vagina (10–13 tahun).

5.  Produksi keringat ketiak (12–13 tahun) Dengan berkembangnya kelenjar apokrin
menyebabkan meningkatnya keringat di ketiak dan perubahan bau badan.

6.  Menstruasi (11-14 tahun).

LAKI-LAKI

1. Pertumbuhan pesat (12–13 tahun) Konsultasi kepada dokter bila pertumbuhan


pesat sudah mulai sebelum usia 11 tahun atau belum mulai pada usia 15 tahun.

2. Testis dan skrotum (11–12 tahun) Kulit skrotum jadi gelap dan testis bertambah
besar Testis seharusnya sudah turun sejak masa bayi. 3.   Penis (12–13 tahun) Penis
mulai berkembang

4. Ejakulasi (13–14 tahun) Keluarnya mukus cair dari penis mulai setelah penis
memanjang. Pada awalnya ejakulasi tanpa disertai sperma.
5. Rambut pubis (11–12 tahun) rambut ketiak dan badan (13–15 tahun) kumis,
cabang, jenggot (13–15 tahun). Perkembangan rambut pada badan sangat bervariasi,
tergantung dari pola keluarga, pertumbuhan rambut mulai dari perut ke dada.

6. Perkembangan kelenjar keringat ketiak (13–15 tahun) Dengan berkembangnya


kelenjar apokrin menyebabkan meningkatnya keringat di ketiak dan timbul bau badan
dewasa.

7. Suara pecah dan membesar (14–15 tahun) Kira-kira setahun sebelum suara pecah ,
jakun mulai tumbuh.

5. Kemukakan perubahan fisik pada masa pra remaja antara laki-laki dan
wanita?
Jawaban:

Pubertas: adalah periode dimana kematangan kerangka dan seksual terjadi secara
cepat terutama pada awal masa remaja. Pada fase remaja awal terjadi perubahan-
perubahan fisik yang cepat dan menjadi makin sempurna pd remaja pertengahan dan
akhir. Perkembangan fisik adalah dasar dari perkembangan psikis dan social.
Pubertas ditandai dengan datangnya menarche dan polutsioPerubahan fisik yang
terjadi : *

a.Pada Anak Laki-laki :

1. Pertumbuhan tulang-tulang
2. Testis (buah pelir membesar)
3. Tumbuh bulu kemaluan yang halus, lurus dan berwarna gelap
4. Awal perubahan suara
5. Ejakulasi
6. Bulu kemaluan menjadi keriting, tumbuh kumis, jenggot, bulu ketiak dan bulu
dada
7. Akhir perubahan suara

b.Pada Anak Perempuan:


1. Pertumbuhan tulang-tulang
2. Pertumbuhan payudara
3. Tumbuh bulu halus dan lurus berwarna gelap pada kemaluan, dan tumbuh bulu
ketiak
4. Bulu kemaluan menjadi keriting
5. Haid

c.Hormon Seksual
c.1. Kelenjar pituitary (kelenjar bawah otak).
Kelenjar ini sangat kecil, letaknya disebuah rongga di bawah otak. Kelenjar Pituitary
memproduksi :
– Hormon pertumbuhan → tulang-tulang
– Hormon perangsang pd pria : hormon yg mempengaruhi testis untuk memproduksi
hormon testosteron dan androgen serta spermatozoa
– Hormon pengendali pd wanita yg mempengaruhi indung telur (ovarium) untuk
memproduksi sel-sel telur (ovum) dan hormon estrogen dan progesterone.
– Hormon air susu yg mempengaruhi kelenjar susu wanita di masa menyusui

c.2. Testis (buah zakar)


Testis memproduksi :
– Hormon androgen dan testosteron → tumbuhnya tanda-tanda kelaki-lakian, mis;
kumis, jenggot, otot yg kuat, suara yg berat dll.Testoteron menyebabkan munculnya
birahi (nafsu seks, libido). Pada wanita testosteron juga diproduksi dlm jumlah yg
kecil oleh indung telur.
– Spermatozoa (benih laki-laki). Diproduksi beratus-ratus juta setiap harinya sejak
remaja hingga usia 60 –70 th.

  c.3. Ovarium (indung telur)

Indung telur memproduksi :


– Hormon progesterone → mematangkan dan mempersiapkan sel telur (ovum)
hingga siap dibuahi. Jika sudah dibuahi progesterone mengembangkannya lebih
lanjut menjadi janin.
– Hormon estrogen → munculnya sifat-sifat kewanitaan ( payudara membesar,
pinggul membesar, suara halus, dll.) dan mengatur siklus haid. Diproduksi sejak usia
awal remaja sampai usia berhentinya haid ( lebih kurang 45 th).
– Sel telur → sudah ada dlm indung telur dalam jumlah yg banyak. Dimatangkan
satu persatu pd usia remaja, tiap 28 hari sekali, sel telur yang matang dilepas dari
indung telur untuk selanjutnya di buahi oleh spermatozoa atau dikeluarkan bersama-
sama haid.

* Kemasakan seksual (pubertas ) pada remaja terjadi secara personal,


disebabkan oleh faktor2 berikut :
1. Keturunan
2. Intelegensi
3. Kesehatan
4. Gizi
5. Status social ekonomi keluarga
6. Ukuran tubuh/berat tubuh → sekitar 103 – 109 pond seseorang akan mengalami
menstruasi atau polutsio
7. Bentuk tubuh : bentuk tubuh feminine lebih cepat mengalami menstruasi awal
dibanding bentuk yang maskulin.
8. Dll

* Umumnya remaja putri lebih kurang puas dgn keadaan tubuhnya & memiliki lebih
banyak citra tubuh yg negatif dibanding remaja pria selama pubertas
* Pubertas terlalu awal pada remaja putri berkibat :
1. memiliki reputasi yg kurang baik dikalangan teman-teman sebaya (teman putri),
dianggap terlalu cepat dewasa
2. sering nampak agresif pada laki-laki
3. tuntutan masy. seringkali terlalu tinggi karena secara fisik dianggap sudah dewasa
4. biasanya banyak terlibat masalah, mis; prilaku merokok, drugs, depresi, gangguan
makan, over demanding tentang kebebasan, memilki teman2 yg lebih tua , tubuh
mereka cenderung mengundang laki2 untuk berkencan shg kadang mengalami
pengalaman seksual lebih cepat (hamil di luar nikah, tertular penyakit kelamin), dll.

Note : remaja putri yg mengalami kemasakan seksual terlalu cepat diasosiasikan


dengan berbagai masalah di atas karena implikasi dari ketidak dewasaan emosi social
dan kognitif mereka, dikombinasikan dengan perkembangan fisik yang terlalu cepat
menyebabkan mereka mudah terlibat dengan tingkah laku bermasalah, kurang
memahami efek jangka panjang yang mungkin terjadi selanjutnya.

* Pubertas terlalu awal pada remaja putra berakibat :


1. Reputasinya baik, karena biasanya berprestasi dalam bidang atletik
2. Sering dipilih sebagai pemimpin
3. Percaya diri dan konsep diri cenderung positif
4. Populer diantara para gadis, karena biasanya mampu berinteraksi sosial dengan
baik & penampilan meyakinkan
* Pubertas yang terlambat pada remaja putri berakibat :
1. memiliki reputasi yang baik karena dianggap tidak agresif pada lawan jenis
2. Mampu bergaul dan bermain dengan lebih baik dengan anak-anak
3. kadang dianggap menyimpang dibandingkan dengan anak-anak normal yang lain

* Pubertas yang terlambat pada remaja putra :


1. Jarang terpilih sebagai pemimpin
2. Kurang percaya diri karena kondisi tubuhnya yang kecil
3. Ditolak para gadis karena penampilan yang kurang meyakinkan
4. Menolak dirinya sendiri karena kurang mampu bersosialisasi secara meyakinkan.

6. Bagaimana perkembangan kognitif anak-anak hingga remaja?jelaskan


Jawaban:
Kognitif anak-anak

Teori yang paling terkenal dan berpengaruh dalam perkembangan kognitif adalah
psikolog Perancis, Jean Piaget (1896–1980). Teori Piaget, pertama kali diterbitkan
pada tahun 1952, tumbuh dari dekade pengamatan ekstensif anak-anak, termasuk
miliknya, di lingkungan alaminya yang bertentangan dengan eksperimen
laboratorium dari behavioris. Meskipun Piaget tertarik pada bagaimana anak-anak
bereaksi terhadap lingkungan mereka, dia mengusulkan peran yang lebih aktif untuk
mereka daripada yang disarankan oleh teori belajar. Dia membayangkan pengetahuan
seorang anak terdiri dari skema, unit dasar pengetahuan yang digunakan untuk
mengatur pengalaman masa lalu, dan berfungsi sebagai dasar untuk memahami yang
baru.

Skema terus dimodifikasi oleh dua proses pelengkap yang Piaget sebut dengan
asimilasi dan akomodasi. Asimilasi mengacu pada proses mengambil informasi baru
dengan memasukkannya ke dalam skema yang ada. Dengan kata lain, orang
mengasimilasi pengalaman baru dengan menghubungkannya dengan hal-hal yang
sudah mereka ketahui. Di sisi lain, akomodasi adalah apa yang terjadi ketika skema
itu sendiri berubah untuk mengakomodasi pengetahuan baru. Menurut Piaget,
perkembangan kognitif melibatkan upaya berkelanjutan untuk mencapai
keseimbangan antara asimilasi dan akomodasi yang ia sebut equilibrium.

Baca Juga: 13 Tips untuk Meningkatkan Kekuatan Konsentrasi pada Anak

Pusat dari teori Piaget ini adalah prinsip bahwa perkembangan kognitif terjadi dalam
serangkaian empat tahapan universal yang berbeda, masing-masing ditandai dengan
tingkat pemikiran yang semakin canggih dan abstrak. Tahapan-tahapan ini selalu
terjadi dalam urutan yang sama, dan masing-masing dibangun di atas apa yang telah
dipelajari pada tahap sebelumnya. Mereka adalah sebagai berikut:

1. Tahap sensorimotor (bayi): Pada periode ini, yang memiliki enam sub-tahap,
kecerdasan ditunjukkan melalui aktivitas motorik tanpa menggunakan simbol.
Pengetahuan tentang dunia terbatas, tetapi berkembang, karena didasarkan
interaksi dan pengalaman fisik. Anak-anak memperoleh objek permanen di
sekitar usia tujuh bulan (memori). Perkembangan fisik (mobilitas)
memungkinkan anak untuk mulai mengembangkan kemampuan intelektual
baru. Beberapa kemampuan simbolis (bahasa) dikembangkan pada akhir tahap
ini.
2. Tahap pra-operasional (balita dan anak usia dini): Pada periode ini, yang
memiliki dua sub tahap, kecerdasan ditunjukkan melalui penggunaan simbol,
penggunaan bahasa matang, serta memori dan imajinasi dikembangkan, tetapi
pemikiran dilakukan secara non-logis, cara non-reversibel. Pemikiran
egosentris lebih dominan.
3. Tahap operasional konkret (SD dan awal masa remaja): Pada tahap ini,
dicirikan oleh tujuh jenis konservasi (jumlah, panjang, cair, massa, berat, luas,
dan volume), kecerdasan ditunjukkan melalui manipulasi simbol yang logis
dan sistematis terkait dengan objek konkrit. Pemikiran operasional
berkembang (tindakan mental yang reversibel). Pikiran egosentris berkurang.
4. Tahap operasional formal (masa remaja dan dewasa): Pada tahap ini,
kecerdasan ditunjukkan melalui penggunaan logis dari simbol yang terkait
dengan konsep abstrak. Di awal periode, ada sebuah jalan kembali ke
pemikiran Hanya 35 persen lulusan sekolah menengah di negara industri yang
mendapatkan operasi formal; banyak orang tidak berpikir secara formal saat
dewasa.

Kognitif remaja

PERKEMBANGAN KOGNITIF REMAJA

• Dalam perspektif Piaget ( Teori Perkembangan Kognitif), remaja berada dalam


tahap berpikir operasional formal, dengan karakteristik :
1. Berpikir abstrak : landasan berpikir tidak hanya terbatas pada pengalaman nyata &
konkrit
2. Berpikir hipotetis deduktif : menyimpulkan, menganalisa dan membuat sintesa-
sintesa berbagai permasalahan dengan cara yg sistematis & logis.
3. Logis : tidak bertentangan dengan nalar / akal
4. Idealis : berpikir secara luas tentang karakteristik ideal berbagai hal; mis, diri
sendiri, orang lain, situasi, dll; & remaja sering membandingkan dirinya dengan
patokan ideal tersebut serta seringkali menemukan kesenjangan antara dunia
idealitasnya dengan dunia realitas. Kesenjangan menimbulkan kekecewaan pada
remaja dan adakalanya direspon dengan melakukan tindakan2 berisiko.
5. Obyektif

Anda mungkin juga menyukai