Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

Magnetic resonance imaging (MRI)

Dosen pengampu: Ns. Pujiarto, M.Kep.,Sp.Kep.M.B

DISUSUN OLEH:

(KELOMPOK 2)

1. Dewi Oktaviana

2. Anan Pratama

3. Kiki rizki sri amelia

4. Elsa elinda

5. Afrilia fransisca

6. Alviah Nur Rizki

7. Mutiara Avon Lozanda

8. jetri aria
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


Pada tahun 1946, Felix Bloch dan Purcell mengemukakan teori, bahwa inti atom
bersifat sebagai magnet kecil, dan inti atom membuat spinning dan precessing. Dari hasil
penemuan kedua orang diatas kemudian lahirlah alat Nuclear Magnetic Resonance (NMR)
Spectrometer, yang penggunaannya terbatas pada kimia saja.
Setelah lebih dari sepuluh tahun Raymond Damadian bekerja dengan alat NMR
Spectometer, maka pada tahun 1971 ia menggunakan alat tersebut untuk pemeriksaan
pasien. Pada tahun 1979, The University of Nottingham Group memproduksi gambaran
potongan coronal dan sagittal (disamping potongan aksial) dengan NMR. Selanjutnya
karena kekaburan istilah yang digunakan untuk alat NMR dan di bagian apa sebaiknya
NMR diletakkan, maka atas saran dari AMERICAN COLLEGE of RADIO-LOGI (1984),
NMR dirubah menjadi Magnetic Resonance Imaging (MRI) dan diletakkan di bagian
Radiologi.

Kemajuan teknologi di bidang kesehatan yang ada pada saat ini memberi kemudahan
bagi para praktisi kesehatan untuk mendiagnosa penyakit serta menentukan jenis
pengobatan bagi pasien. Salah satu bentuk kemajuan tersebut adalah penggunaan alat MRI
(Magnetic Resonance Imaging) untuk melakukan pencitraan diagnosa penyakit pasien.
MRI( Magnetic Resonance Imaging ) merupakan suatu alat diagnostik mutakhir untuk
memeriksa dan mendeteksi tubuh anda dengan menggunakan medan magnet yang besar
dan gelombang frekuensi radio, tanpa operasi, penggunaan sinar X, ataupun bahan
radioaktif. selama pemeriksan MRI akan memungkinkan molekul-molekul dalam tubuh
bergerak dan bergabung untuk membentuk sinyal-sinyal. Sinyal ini akan ditangkap oleh
antena dan dikirimkan ke komputer untuk diproses dan ditampilkan di layar monitor
menjadi sebuah gambaran yang jelas dari struktur rongga tubuh bagian dalam. MRI
menciptakan gambar yang dapat menunjukkan perbedaan sangat jelas dan lebih sensitive
untuk menilai anatomi jaringan lunak dalam tubuh, terutama otak,.sumsum tulang
belakang, susunan saraf dibandingkan dengan pemeriksaan x-ray biasa maupun CT scan
Juga jaringan lunak dalam susunan musculoskeletal seperti otot, ligament, tendon, tulang
rawan, ruang sendi seperti misalnya pada cedera lutut maupun cedera sendi bahu.
Pemeriksaan lain yang dapat dilakukan dengan MRI yaitu evaluasi anatomi dan kelainan
dalam rongga dada, payudara, organ organ dalam perut, payudara, pembuluh darah, dan
jantung. Oleh sebab itu, kami disini akan membuat sebuah makalah yang bertemakan
tentang cara kerja MRI dan kelebihan-kelebihan apa saja yang dimiliki oleh MRI ini dalam
dunia medik.

1.2. Rumusan masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini antara lain :

1. Apa pengertian dari MRI?

2. Bagaimana prinsip/cara kerja dari MRI?

3. Bagaimana diagram blok proses dari MRI?

4. Apa saja kelebihan dari MRI?

5. Apa saja instrumen dari MRI?

6. Bagaimana bentuk fisik dari MRI?

7. Bagaimana perkembangan MRI?

8. Bagaimana aplikasi dari MRI didunia kedokteran?

9. Tindakan apakah yang perlu dilakukan bila terjadi kecelakaan saat pemeriksaan
diagnostik MRI?

1.3. Tujuan
1. Tujuan umum
Tujuan umum dari makalah ini adalah untuk mengetahui pemeriksaan diagnostik MRI.
2. Tujuan khusus
Tujuan khusus dari makalah ini untuk mengetahui:
1. Pengertian dari MRI.
2. Cara kerja MRI.
3. Kelebihan MRI.
4. Diagram blok proses MRI.
5. Perkembangan MRI
6. Instrumen MRI
7. Aplikasi klinik pemeriksaan MRI
8. Tindakan yang perlu dilakukan saat ada kecelakaan pada pemeriksaan diagnostik
MRI.

1.4. Manfaat

Pemanfatan MRI untuk memeriksa ba-gian dalam tubuh sangat efektif karena
memiliki kemampuan membuat citra potongan koro-nal, sagital, aksial tanpa banyak
memanipulasi tubuh pasien dan diagnosa dapat ditegakkan dengan lebih detail dan akurat.
Pesawat MRI menggunakan efek medan magnet dalam membuat citra potongan tubuh,
sehingga tidak menimbulkan efek radiasi pengion seperti penggunaan pesawat sinar X.
Gambaran yang dihasilkan oleh pesawat MRI tergantung pada ketepatan pemilihan
parameternya. Dalam pengoperasiannya dapat terjadi kecelakaan yang bisa
membahayakan pa-sien, petugas serta lingkungannya. Mengingat biaya pemeriksaan MRI
bagi seorang pasien cukup mahal dan efek sampingnya, ( terutama efek latennya) yang
belum diketahui maka perlu pertimbangan yang matang sebelum pasien dikirim untuk
pemerikaan MRI.
BAB II

PEMBAHASAN / ISI

2.1. Pengertian MRI

MRI (Magnetic Resonance Imaging) adalah teknik diagnostik yang


menggunakan medan magnet dan gelombang radio untuk menghasilkan gambar rinci
jaringan lunak tubuh dan tulang. MRI membuat pencitraan tulang dengan
menggunakan magnet yang terbentuk di sekitar tubuh untuk merangsang atom
hidrogen. Setelah atom kembali ke tingkat rangsang normal, mereka memancarkan
energi yang terdeteksi pada scanner. MRI
scan umumnya dianggap sebagai studi pencitraan yang terbaik. ,
Alat tersebut memiliki kemampuan membuat gambaran potongan coronal,
sagital, aksial dan oblik tanpa banyak memanipulasi tubuh pasien Bila pemilihan
parameternya tepat, kualitas gambaran detil tubuh manusia akan tampak jelas ,
sehingga anatomi dan patologi jaringan tubuh dapat dievaluasi secara teliti. Untuk itu
perlu dipahami hal-hal yang berkaitan dengan prosedur tehnik MRI dan tindakan
penyelamatan bila terjadi keadaan darurat.

Gambar . MRI (Magnetic Resonance Imaging)


Gambar . alat MRI

2.2. Cara kerja/Prinsip MRI

Berdasarkan dari kondisi yang ada maka, prinsip dasar dari cara kerja suatu
MRI adalah Inti atom Hidrogen yang ada pada tubuh manusia (yang merupakan
kandungan inti terbanyak dalam tubuh manusia) berada pada posisi acak (random),
ketika masuk ke dalam daerah medan magnet yang cukup besar posisi inti atom ini
akan menjadi sejajar dengan medan magnet yang ada. Kemudian inti atom Hidrogen
tadi dapat berpindah dari tingkat energi rendah kepada tingkat energi tinggi jika
mendapatkan energi yang tepat yang disebut sebagai energi Larmor.

Ketika terjadi perpindahan inti atom Hidrogen dari tingkat energi rendah ke
tingkat energi yang lebih tinggi akan terjadi pelepasan energi yang kemudian ini
menjadi unsur dalam pembentukan citra atau dikenal dengan istilah Free Induction
Decay (FID).

Kemudian perilaku atom Hidrogen lainnya ketika masuk kedalam daerah


medan magnet yang cukup besar adalah dia akan melakukan presisi ketika di dalam
medan magnet tadi diberikan lagi medan magnet pengganggu yang frekuensinya dapat
diubah-ubah sehingga dengan peristiwa tersebut dapat dihasilkan signal FID yang akan
dirubah kedalam bentuk pencitraan. Hal ini dapat dilihat pada gambar di bawahini ini:
Secara ringkas, proses terbentuknya citra MRI dapat digambarkan sebagai
berikut: Bila tubuh pasien diposisikan dalam medan magnet yang kuat, inti-inti
hidrogen tubuh akan searah dan berotasi mengelilingi arah/vektor medan magnet. Bila
signal frekuensi radio dipancarkan melalui tubuh, beberapa inti hidrogen akan
menyerap energi dari frekuensi radio tersebut dan mengubah arah, atau dengan kata
lain mengadakan resonansi. Bila signal frekuensi radio dihentikan pancarannya, intiinti
tersebut akan kembali pada posisi semula, melepaskan energi yang telah diserap dan
menimbulkan signal yang ditangkap oleh antena dan kemudian diproses computer
dalam bentuk radiograf.

Alat MRI berupa suatu tabung berbentuk bulat dari magnet yang besar.
Penderita berbaring di tempat tidur yang dapat digerakkan ke dalam (medan) magnet.
Magnet akan menciptakan medan magnetik yang kuat lewat penggabungan
protonproton atom hidrogen dan dipaparkan pada gelombang radio. Ini akan
menggerakkan proton-proton dalam tubuh dan menghasilkan sinyal yang diterima akan
diproses oleh komputer guna menghasilkan gambaran struktur tubuh yang diperiksa.

Untuk menghasilkan gambaran MRI dengan kualitas yang optimal sebagai alat
diagnostik, maka harus memperhitungkan hal-hal yang berkaitan dengan teknik
penggambaran MRI, antara lain :
a. Persiapan pasien serta teknik pemeriksaan pasien yang baik,
b. Kontras yang sesuai dengan tujuan pemeriksaanya,
c. Artefak pada gambar, dan cara mengatasinya,
d. Tindakan penyelamatan terhadap keadaan darurat.
2.3.Blok diagram Proses MRI
2.4. Kelebihan MRI

Beberapa faktor kelebihan yang dimiliki oleh MRI adalah kemampuannya


membuat potongan koronal, sagital, aksial tanpa banyak memanipulasi posisi tubuh
pasien sehingga sangat sesuai untuk diagnostic jaringan lunak. Kualitas gambar MRI
dapat memberikan gambaran detail tubuh manusia dengan perbedaan yang kontras,
sehingga anatomi dan patologi jaringan tubuh dapat dievaluasi secara teliti.

Selain itu jika dibandingkan dengan CT scan kelebihan MRI sebagai berikut:

1. MRI lebih unggul untuk mendeteksi beberapa kelainan pada jaringan lunak seperti
otak, sumsum tulang sertamuskuloskeletal.
2. Mampu memberi gambaran detail anatomi dengan lebih jelas.
3. Mampu melakukan pemeriksaan fungsional seperti pemeriksaan difusi, perfusi dan
spektroskopi yang tidak dapat dilakukan dengan CT Scan.
4. Mampu membuat gambaran potongan melintang, tegak, dan miring tanpa merubah
posisi pasien.
5. MRI tidak menggunakan radiasi pengion.

2.5.Instrumen pada MRI

Secara garis besar instrumen MRI terdiri dari:

a. Sistem magnet yang berfungsi membentuk medan magnet.

b. Sistem pencitraan berfungsi membentuk citra yang terdiri dari 3 buah kumparan koil,
yaitu :
1. Gradien koil X, untuk membuat citra potongan sagital

2. Gardien koil Y, untuk membuat citra potongan koronal

3. Gradien koil Z untuk membuat citra potongan aksial

Bila gradien koil X, Y dan Z bekerja secara bersamaan maka terbentuk potongan

oblik.

c. Sistem frekuensi radio berfungsi membangkitkan dan memberikan radio frekuensi


serta mendeteksi sinyal.

d. Sistem komputer berfungsi untuk membangkitkan urutan pulsa, mengontrol semua


komponen alat MRI dan menyimpan memori beberapa citra. Sistem pencetakan citra,
berfungsinya untuk mencetak gambar pada film Rongent atau untuk menyimpan citra

Sebagai inti dari MRI adalah magnet untuk menghasilkan medan magnet statis. Berikut
adalah 3 macam magnet yang sekarang dipakai dalam sistem MRI:

1. Magnet tetap (Permanent Magnet/PM)

2. Magnet resistif (Resistive Magnet/RM)

3. Magnet superkonduktif (Superconductive Magnet/SCM)

Dua macam pelindung (shield) sangat penting untuk MRI:

1. MRI dipengaruhi oleh noise radio


Gelombang elektromagnet yang digunakan MRI mempunyai frekuensi yang sama
dengan siaran radio. Jika sistem MRI yang dipasang tanpa pelindung (shield),
maka akan terpengaruh noise radio serta mempengaruhi mutu gambar (image)
yang dihasilkan. Untuk menjamin mutu gambar, seluruh sistem ruang MRI harus
diberi pelindung.
2. MRI dipengaruhi bahan magnet (pengaruh luar terhadap sistem MRI).
Jika ada suatu benda dari bahan magnet di sekeliling MRI, akan mengganggu
uniformity dari medan magnet yang menyebabkan mutu gambar menjadi rendah.
Pelindung magnet tidak diperlukan karena kasus ini tergantung pada Kondisi
sekeliling.

2.6. Aplikasi didunia kedokteran


Pemeriksaan MRI bertujuan mengetahui karakteristik morpologik (lokasi, ukuran, bentuk,
perluasan dan lain lain dari keadaan patologis. Tujuan tersebut dapat diperoleh dengan
menilai salah satu atau kombinasi gambar penampang tubuh akial, sagittal, koronal atau
oblik tergantung pada letak organ dan kemungkinan patologinya. Adapun jenis
pemeriksaan MRI sesuai dengan organ yang akan dilihat, misalnya :

1. Pemeriksaan kepala untuk melihat kelainan pada : kelenjar pituitary, lobang telinga
dalam , rongga mata , sinus ;
2. Pemeriksaan otak untuk mendeteksi : stroke / infark, gambaran fungsi otak,
pendarahan, infeksi; tumor, kelainan bawaan, kelainan pembuluh darah seperti
aneurisma, angioma, proses degenerasi, atrofi;
3. Pemeriksaan tulang belakang untuk melihat proses Degenerasi (HNP), tumor, infeksi,
trauma, kelainan bawaan.
4. Pemeriksaan Musculo-skeletal untuk organ : lutut, bahu , siku, pergelangan tangan,
pergelangan kaki , kaki , untuk mendeteksi robekan tulang rawan, tendon, ligamen,
tumor, infeksi/abses dan lain lain ;
5. Pemeriksaan Abdomen untuk melihat hati , ginjal, kantong dan saluran empedu,
pakreas, limpa, organ ginekologis, prostat, buli-buli 6. Pemeriksaan Thorax untuk
melihat : paru –paru, jantung
Contoh – contoh gambar hasil MRI:

2.7. Tindakan yang perlu di lakukan bila terjadi kecelakaan

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kaitannya dengan kecelakaan
selama pemeriksaan MRI. Bila terjadi keadaan gawat pada pasien, segera menghentikan
pemeriksaan dengan menekan tombol ABORT, pasien segera dikeluarkan dari pesawat
MRI dengan menarik meja pemeriksaan dan segera berikan perto-longan dan apabila
tindakan selanjutnya memer-lukan alat medis yang bersifat ferromagnetik harus dilakukan
di luar ruang pemeriksaan .Seandainya terjadi kebocoran Helium, yang ditandai dengan
bunyi alarm dari sensor oxigen, tekanlah EMERGENCY SWITCH dan segera membawa
pasien ke luar ruang pemeriksaan serta buka pintu ruang pemeriksaan agar terjadi
pertukaran udara, karena pada saat itu ruang pemeriksaan kekurangan oksigen. Apabila
terjadi pemadaman (Quenching), yaitu hilangnya sifat medan magnet yang kuat pada
gentry (bagian dari pesawat MRI) secara tiba-tiba, tindakan yang perlu dilakukan buka
pintu ruangan lebar- lebar agar terjadi pertukaran udara dan pasien segera di bawa keluar
ruangan pemeriksaan.Hal perlu dilakukan karena Quenching menyebabkan terjadinya
penguapan helium, sehingga ruang pemeriksaan MRI tercemar gas Helium. Selama
pemeriksaan MRI untuk anak kecil atau bayi, sebaiknya ada keluarganya yang menunggu
di dalam ruang pemeriksaan.
BAB III

PENUTUP

3.1. SIMPULAN

Magnetic Resonance Imaging atau yang biasa disebut MRI adalah suatu alat kedokteran di
bidang pemeriksaan diagnostic radiologiyang mempunyai teknik penggambaran
penampang tuuh berdasarkan prinsip resonansi magnetic inti atom hydrogen. Teknik
Penggambaran MRI relative komplek karena gambaran yang dihasilkan tergantung banyak
parameter. Alat tersebut mempunyai kemampuan membuat gambaran potongan coronal,
sagital, aksial, dan obliktanpa banyak memanipulasi tubuh pasien.
3.2. PUSTAKA

http://gonnabefine23.blogspot.com/2011/01/dasar-dasar-pengetahuan-mri.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Pencitraan_resonansi_magnetik
pamujiandri.wordpress.com/2011/07/25/makalah-mri/
http://fisikamedisui07.blogspot.com/2010/03/magnetic-resonance-imaging.html
http://nurulhikmahh06.blogspot.com/2013/05/magnetic-resonance-imaging-mri.html
http://kristinanaralyawan.blogspot.com/2013/11/prinsip-kerja-magnetic-resonansi.html
http://mifta1407.blogspot.com/2013/04/mri-magnetic-resonance-imaging.html
http://networkedblogs.com/aAQz8
http://www.youtube.com/watch?v=jUKdVBpCLHM http://www.youtube.com/watch?
v=1OrPCNVSA4o

Anda mungkin juga menyukai