Dosen:
DR. HARSANTO NURSADI, S.H., M.SI.
Oleh:
MUHAMMAD BRILLYAN ALVAYEDO (2006615944)
WYLLYAN ICHSAN SHAB BILLAH (2006616455)
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Bentuk Negara
dan Pemerintahan Swiss”. Dalam makalah ini membahas tentang bentuk negara konfederal
dan bentuk pemerintahan yang digunakan oleh Negara Swiss serta tentang sistem
pemerintahan yang digunakan baik presidensil maupun parlementer. Adapun maksud dan
tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Hukum
Pemerintahan Daerah Fakultas Hukum Universitas Indonesia.
10 Maret 2021
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………... 1
iii
BAB I
PENDAHULUAN
refleksi keinginan dan tujuan dari masyarakat yang terdapat di dalamnya. Bentuk
seluruh aspek yang dapat mempengaruhi jalannya pemerintahan serta sistem yang
ditimbulkan oleh masyarakat itu sendiri. Berbicara mengenai bentuk negara, terdapat
beberapa teori yang dikembangkan oleh para ahli dan tetap eksis menjadi paham yang
bertahan hingga saat ini. Beberapa paham tersebut salah satunya adalah paham yang
pemerintahan yang terbagi menjadi tiga macam, yang pertama adalah bentuk
pemerintahan dimana terdapat hubungan yang erat antara legislatif dan ekskutif; dan
yang kedua adalah bentuk pemerintahan dimana ada pemisahan yang tegas antara
legislatif, eksekutif, dan yudikatif; dan yang terakhir adalah bentuk pemerintahan
dimana terdapat pengaruh dan pengawasan langsung dari rakyat terhadap badan
legislatif.1
mengenai sistem pemerintahan (regering system) yang dimana isinya antara lain:
1
Samosir, R. I. (2017). Kedudukan dan Fungsi Lembaga Wali Nanggroe dalam Sistem Pemerintahan Otonomi
Khusus Berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 Tentang Pemerintah Provinsi Nanggroe Aceh
Darusalam (Doctoral dissertation, Fakultas Hukum Universitas Pasundan). Hlm. 24.
1
c. Sistem pemerintahan campuran, yaitu quasil presidensiil seperti di
Berkembang dari teori-teori diatas, terdapat salah satu teori yang sering
dijadikan sebagai ilmu dasar dalam memahami bentuk negara yang dimana pada saat
ini sudah banyak negara yang telah menerapkan bentuk tersebut sesuai dengan isi dari
teori yang akan dijelaskan dibawah ini, yang dimana teori tersebut adalah bentuk
negara dimulai dari bentuk negara Kesatuan (unitary state, eenheidstaat); bentuk
staten-bond). Negara Kesatuan adalah negara yang tidak tersusun dari beberapa
negara, melainkan hanya terdiri atas satu negara, sehingga tidak ada negara di dalam
negara. Dengan demikian, dalam negara Kesatuan hanya ada satu pemerintah, yaitu
pemerintah pusat yang mempunyai kekuasaan serta wewenang tertinggi dalam bidang
dengan negara Serikat lebih lanjut Soehino menjelaskan bahwa, negara Serikat atau
negara Federasi adalah negara yang bersusun jamak, maksudnya negara ini tersusun
dari beberapa negara yang semula telah berdiri sebagai negara yang merdeka dan
Sementara itu terdapat salah satu bentuk negara lainnya yaitu bentuk negara
2
Jimly Asshiddiqie. (2006). Konstitusi dan Konstitusionalisme. Konstitusi Press. Jakarta. Hlm. 259.
3
Soehino. (2000). Ilmu Negara. Liberty. Yogyakarta. Hlm. 224.
4
Ibid.
2
perjanjian atau undang-undang misalnya yang menyangkut berbagai kebijakan
bersama. Bentuk konfederasi ini tidaklah diakui sebagai negara berdaulat tersendiri
dapat diartikan juga sebagai bentuk perkembangan selanjutnya dari bentuk negara
Federal. Negara ini dibentuk sebagai perserikatan antara negara-negara atau gabungan
beberapa negara untuk membuat sebuah sistem kehidupan bersama yang lebih besar
akan tetapi negara dalam pengertiannya yang harfiah. Dapat dikatakan bawa
konfederasi itu sendiri adalah negara yang berbentuk negara. Dalam hukum
internasional, negara konfederasi tidak diakui sebagai negara berdaulat, karena negara-
berdaulat sebelumnya.
berdaulat dan diakui sebagai subjek hukum internasional. Bentuk konfederasi ini
terjadi hanya di abad XIX, meskipun negara Swiss secara resmi menamakannya
yang akan dibahas di dalam makalah ini yang berjudul Bentuk Negara dan
Pemerintahan Swiss.
3
1.2 Rumusan Masalah
2. Bagaimanakah bentuk dan sistem pemerintahan di negara Swiss sebagai salah satu
1.1
4
BAB II
PEMBAHASAN
negara dan setiap negara yang menjadi anggota pada umumnya merupakan negara
merdeka dan berdaulat. Ikatan Kerjasama antara negara-negara pun ada yang bersifat
erat seperti dalam negara federasi, ada juga yang bersifat renggang sehingga
Menurut salah satu ahli, J.C.T Simorangkir bahwa segala isi perjanjian internasional
atau traktat tersebut mengikat negara yang tergabung, akan tetapi tidak mengikat
merdeka bekas Unisoviet. Setelah Unisoviet bubar, mereka pun mulai membentuk
longgar dan menyerupai organisasi kerjasama internasional antar negara biasa, seperti
5
Ibid. Hlm. 227.
6
Gde Pantja Astawa dan Suprin Na’a. (2009). Memahami Ilmu Negara dan Teori Negara. Refika Aditama.
Bandung. Hlm. 102.
7
Jimly Asshiddiqie. (2007). Pokok-Pokok Hukum Tata Negara Pasca Reformasi. Bhuana Ilmu Populer. Jakarta.
Hlm. 283.
5
Konfederasi dapat dikatakan juga sebagai bentuk perserikatan antara negara
berbagai kebijakan bersama. Bentuk konfederasi tidak diakui sebagai negara berdaulat
adalah tetap merupakan negara-negara yang berdaulat dan tetap menjadi subjek hukum
Menurut Georg Jellinek, seorang filsuf dan ahli tata negara berkebangsaan
Jerman, menegaskan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara serikat negara-
bahwa apabila kedaulatan dipandang dalam arti kata absolut yang berarti kekuasaan
8
Angin, T. (2021). Negara Konfederasi. Hlm. 13.
6
kedaulatan pun tidak seluruhnya terletak dalam tangan negara-negara yang berserikat
dan selalu masih terlihat sedikit kekuasaan pada negara konfederasi tersebut.
federal dapat dilihat dalam ukuran terikat atau tidaknya rakyat negara-negara yang
yang berserikat yang telah diatur sebagaimana rupa, tapi tidak terhadap
rakyatnya;
sistem negara konfederasi lebih lemah daripada sistem negara federal berdasarkan
Dijelaskan lagi bahwa bentuk negara federasi dan bentuk negara konfederasi
federasi (Bondstaat), adalah satu negara yang besar yang berfungsi sebagai negara
pusat dengan satu konstitusi federal yang di dalamnya terdapat sejumlah negara bagian
sebagai milik daerah (negara bagian). Sementara itu negara konfederasi (Statenbond),
7
dengan nama konfederasi. Dalam konfederasi, kedaulatan terletak pada negara-negara
negara konfederasi tidak. Bentuk negara konfederasi juga merupakan gabungan antar
yang dimiliki, yaitu kongres. Artinya, negara-negara dalam konfederasi tersebut tetap
wewenang), namun pemerintahan yang berdaulat di tiap negara itu bersepakat untuk
duduk satu meja memikirkan segala sesuatu kemungkinan kerjasama dalam forum
Jadi dapat disimpulkan juga bahwa negara konfederasi ini adalah bentuk yang
lebih lunak dari federasi. Sementara itu, antara federasi dengan konfederasi dapat juga
dibedakan melalui segi letak kedaulatan negaranya dan kewenangan dalam mengambil
keputusan warga negara yang mengikat. Dalam federasi, kedaulatan terletak di pusat
dan memiliki wewenang tertentu (seperti di Amerika Serikat memiliki tiga wewenang)
yang hanya bisa dilakukan oleh pemerintah federal. Sedangkan di dalam bentuk
pembicaraan bersama. Satu-satunya negara di dunia saat ini yang masih menganut
sistem konfederasi adalah negara Swiss, walaupun Amerika pun pernah menerapkan
ahli hukum berkebangsaan Jerman yang terkenal yaitu Lassa Francis Lawrence
Oppenheim yang juga dianggap sebagai bapak disiplin modern hukum internasional
oleh orang banyak, mengemukakan bahwa negara konfederasi terdiri dari beberapa
negara yang berdaulat penuh yang untuk mempertahankan kemerdekaan ekstern dan
tertentu terhadap negara keanggotaan konfederasi, tetapi tidak terhadap warga negara
Beberapa contoh bentuk negara konfederasi selain Swiss yang pernah eksis di
tatanan dunia internasional adalah konfederasi antara negara Malaysia dan negara
Singapura. Pembentukan konfederasi ini berkaitan dengan antisipasi politik luar negeri
dari Indonesia yang terkenal agresif pada saat pemerintahan Presiden Soekarno yang
pada saat itu memiliki banyak keunggulan dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Konfederasi dua negara merdeka dan berdaulat tersebut ditujukan untuk
Singapura tersebut terjadi pada tahun 1963. Meskipun terkait perjanjian, negara yang
berada di dalam konfederasi tersebut tetap berdaulat tanpa bisa di intervensi satu sama
lain.
Amerika. Dunia memang telah mengenal bahwa Amerika merupakan negara yang
Konfederasi Amerika bukanlah negara Amerika itu sendiri, melainkan terbentuk saat
terjadinya perang saudara antar Amerika pada tahun 1861. Konfederasi tersebut terdiri
dari beberapa negara bagian sebagai ciri-ciri negara serikat yang keluar dari negara
Louisiana, dan Texas. Serta beberapa negara bagian yang belakangan baru bergabung
yakni seperti Virginia, Arkansas, Tennesse, dan North Carolina. Pembentukan negara
10
Moh. Kusnardi dan Bintan Regen Saragih. (1995). Ilmu Negara. Gaya Media Pratama. Jakarta. Hlm. 128.
9
konfederasi tersebut merupakan salah satu alasan munculnya perang saudara Amerika
Swiss atau secara resminya Konfederasi Swiss atau dalam bahasa latinnya
terletak di jantung Eropa yakni tepatnya di Eropa Tengah yang berbatasan dengan
Jerman di utara, Prancis di barat, Italia di selatan, Liechtenstein dan Austria di timur,
dengan total luas wilayah hanya 41.293 km persegi. 12 Swiss adalah negara yang
Konfederasi Swiss terdiri dari 26 kanton (canton) atau negara bagian. Enam
berasal dari pemisahan tiga kanton, dan dampaknya adalah hanya ada satu wakil
dalam dewan negara. Ibu kota negara Swiss adalah Bern, beserta kota-kota penting
lainnya seperti Zurich yang dinobatkan sebagai kota yang memiliki kualitas hidup
terbaik di dunia serta Jenewa yang menjadi lokasi berbagai badan internasional. Secara
garis besar, kanton Swiss terbagi dalam empat basis kultural yaitu Jerman, Perancis,
Italia, dan Romans yang kemudian mempengaruhi bahasa yang digunakan yaitu,
bahasa Jerman sebanyak 63,9%, bahasa Perancis sebanyak 19,5%, bahasa Italia
11
Agil Antono. (2019). Pengertian Bentuk Negara Konfederasi dan Contohnya.
https://guruppkn.com/pengertian-bentuk-negara-konfederasi-dan-contohnya. (Diakses pada 03-03-2021, Pukul
22.23)
12
Leo Schelbert. (2007). Historical Dictionary of Switzerland. The Scarecrow Press, Inc,. Maryland. Hlm. 39.
13
Ibid. Hlm. 51.
10
Selain itu, negara Swiss juga memiliki suatu identitas nasional yaitu sebagai
negara yang netral. Netralitas yang diterapkan oleh Swiss tidak hanya berlaku pada
sistem pemerintahan dan implementasi kebijakan negara, tetapi juga telah menjadi
karakteristik negara Swiss secara keseluruhan. Penerapan prinsip netralitas Swiss ini
pertama kali dilakukan pasca kekalahan Swiss dalam perang Marignano pada tahun
1515. Ide netralitas tersebut diambil dari pernyataan St. Niklaus Von Flue yang
berbunyi “Do not meddle in foreign disputes!” yang artinya jangan ikut campur dalam
Pada saat itu, Swiss mengimplementasikan netralitas sebagai usaha untuk tetap
karakteristik dan multikultural. Swiss kaya dengan sejarahnya sebagai sebuah negara
yang netral tanpa memandang masa perang atau damai dan tidak pernah terlibat dalam
perang terhadap pemerintahan asing sejak tahun 1815. Oleh karena itu, Swiss
dijadikan tuan rumah berbagai organisasi internasional seperti PBB yang meskipun
markas besarnya ada di New York, tetapi masih banyak yang mendirikan kantor di
Swiss.
memberikan dampak pada keputusan pengambilan kebijakan luar negeri setiap negara.
Isu-isu yang berkembang sekarang pun tidak hanya berfokus pada isu tradisional,
seperti konflik ideologis dan perang, tetapi kini telah meliputi isu non-internasional.
Isu non-tradisional mulai muncul dan marak pada akhir 1990-an seperti kasus
demokrasi, sosial budaya, ekonomi, dan banyak hal lain yang mengancam keamanan,
14
Ibid. Hlm. 244.
11
stabilitas baik itu nasional maupun internasional. Netralitas itu sendiri tidak dapat
terorganisir dan kerusakan lingkungan. Hal inilah yang kemudian membuat Swiss
netral dalam segala faktor, baik itu faktor sosial, politik, ekonomi, hubungan
diplomatik, dan dalam hal militer. Terkait dengan faktor militer, kenetralan Swiss
berarti tidak akan terlibat dalam kontak militer dengan pihak manapun dan Swiss tidak
akan terlibat dalam perang, konflik atau kontak senjata, kecuali apabila Swiss
mendapatkan serangan terlebih dahulu.15 Akan tetapi terkait dengan isu non-tradisional
yang bermunculan, telah terjadi pergeseran yang mengharuskan Swiss untuk merevisi
Konfederasi Swiss pertama kali diawali pada tahun 1291 dimana terjadi sebuah
perdagangan gunung yang amat penting. Pembentukan konfederasi Swiss pada masa
itu dapat ditunjukan dengan Piagam Federal 1291 yang berisi persetujuan antara
berbahasa Jerman.16
dengan konsep aliansi militer yang didirikan untuk menghadapi sentiment agresif dan
ekspansionis Rudolf dari Habsburg, yaitu seorang raja baru dari Jerman. Seiring
15
Daniele Ganser dan George Kreis. (2007). Swiss Neutrality: Incompatible with EU Membership. Routledge.
New York. Hlm. 52.
16
Wikipedia. Swiss. https://id.wikipedia.org/wiki/Swiss#cite_note-schwabe-7. (Diakses pada 07-03-2021, Pukul
12.54)
12
mengikutsertakan kanton Lucerne pada tahun 1332, kanton Zurich pada tahun 1351,
kanton Glarus pada tahun 1352 dan kanton Bern pada tahun 1353 sebagai bagian dari
konfederasi Swiss. Pada abad ke-16, jumlah kanton yang bergabung dalam
konfederasi bertambah menjadi tiga belas kanton yang dimana kondisi ini kemudian
menempatkan Swiss sebagai salah satu kekuatan militer yang dihormati di Eropa.17
pada abad ke-18, Swiss ikut mengalami penguatan nilai patriotisme nasional Swiss.
Landasan berbangsa dan bernegara Swiss kemudian berubah, yaitu bukan menekankan
pada kerjasama dan aliansi militer sebagai kekuatan pemersatu melainkan pada
semangat pemahaman konteks historis dan nilai-nilai demokrasi antar kanton yang
ingin tetap dipertahankan. Maka dari itu, pada akhir abad ke-18, semangat baru Swiss
Revolusi Perancis dan invasi Napoleon pada 1798 menandai akhir konfederasi
kuno Swiss sekaligus menjadi sebuah awal yang baru bagi Swiss. Bila negara-negara
seperti Jerman, Italia dan Polandia menolak cita-cita Revolusi Perancis, maka Swiss
justru menunjukkan reaksi yang berbeda. Swiss menerima dan menyerap pelajaran
dari Revolusi Perancis dan hal ini kemudian menjadi awal sebuah negara-bangsa
Swiss yang baru. Di bawah pemerintahan Napoleon, Konfederasi Swiss dibongkar dan
digantikan dengan entitas Swiss baru yang ditandai dengan berdirinya Republik
Berdirinya Republik Swiss yang baru yang dimana sebuah federasi dari tiga
belas kanton, dideklarasikan dalam Konstitusi Swiss baru yang mendasarkan pada
konsepsi pengakuan hak-hak dan kebebasan manusia. Konstitusi yang baru, mengubah
17
Rizki Damayanti. (2011). “Keragaman Swiss dalam Kesatuan: Cermin Keberhasilan Integrasi” Jurnal Global
dan Strategis. Vol.5 No.1. Hlm. 51.
13
Swiss menjadi sebuah negara federalis yang modern. Konstitusi tahun 1803 ini juga
kesamaan hukum kepada individu di semua wilayah, menerima bahasa Italia menjadi
bahasa resmi ketiga di Swiss, mencetak uang koin dan perangko nasional serta untuk
pertama kalinya menciptakan sistem parlemen terpusat yang akan menjadi wakil dan
baru pada 1815. Konstitusi baru ini merujuk pada kegagalan konstitusi sebelumnya
Valais, kanton Neuchatel, dan kanton Jenewa di dalam konfederasi. Sayangnya, jika
Konstitusi tahun 1803 mengusung sistem yang terlalu terpusat, maka Konstitusi pada
tahun 1815 justru terbukti terlalu desentralisasi. Hal ini ditandai dengan banyaknya
konflik antar kanton sepanjang tahun 1846 serta terjadinya perang saudara Swiss (the
Sonderbund war) yang meletus pada tahun berikutnya. Perang Sonderbund sendiri
hanya berlangsung singkat, yaitu selama 25 hari dengan korban sejumlah 128 orang,
baik dari pihak yang mendukung sistem federasi maupun pihak yang mendukung
sistem konfederasi.18
berupaya mencari solusi antara konsep federasi dan konfederasi, serta kemudian
berhasil merumuskan sebuah konstitusi baru pada tahun 1848. Konstitusi baru ini
membentuk dua lembaga politik, yaitu Dewan Negara (Standerat) yang dibentuk
berdasarkan konsep Diet seperti yang terdapat di dalam Konfederasi lama serta
18
Ibid. Hlm. 52.
14
merujuk pada sistem Senat Amerika Serikat. Lembaga ini memberikan masing-masing
konstitusi baru adalah Dewan Nasional (Nationalrat) yang dipolakan sama seperti
didasarkan pada proporsionalitas jumlah penduduknya. Konstitusi pada tahun 1848 ini
kemudian mengalami sedikit perubahan pada tahun 1874, dengan tujuan menciptakan
mekanisme politik yang lebih baik serta memastikan keberimbangan kekuasaan antara
lembaga-lembaga politik dalam lingkup keragaman etnis dan linguistik Swiss. Sejak
saat itu dan sampai sekarang, Swiss tumbuh menjadi sebuah negara makmur dalam
Ada beberapa sistem Pemerintahan yang dikenal oleh dunia modern yaitu:
menjadi satu entitas, kepala negara tidak bertanggung jawab kepada parlemen
15
b. Sistem Pemerintahan Parlementer
ditentukan oleh parlemen dan bertanggung jawab penuh terhadap parlemen, kabinet
Apabila sistem parlemennya yang lebih menonjol maka disebut sebagai sistem
pemerintahan quasi-parlementer.
Selain dengan sistem pemerintahan yang telah disebutkan di atas, masih terdapat
sistem pemerintahan yang lebih menarik lagi, yaitu sistem yang diterapkan di Swiss
bersama-sama. Dalam sistem pemerintahan kolegial yang diterapkan di Swiss. Tujuh (7)
orang Anggota Dewan Konfederal yang telah dipilih oleh parlemen ini secara bersama-
sama memimpin negara dan pemerintahan Swiss. Ketujuhnya berstatus sebagai menteri,
mengepalai sebuah department, dan untuk jabatan presiden dan wakil presiden dipilih
16
oleh tujuh (7) anggota dewan konfederal untuk masa jabatan secara bergantian setiap
tahun.
Hal yang menarik dari sistem pemerintahan kolegial yang diterapkan oleh Swiss
ini adalah tidak ada orang yang sangat berkuasa penuh, tetapi juga tidak ada orang yang
paling berat menanggung tugas dan kewajiban. Semuanya ditanggung secara bersama-
sama, karena sifat pemerintahannya kolektif-kolegial. Presiden Swiss bukan orang yang
telah berjalan sejak Konstitusi Swiss Modern telah disahkan pada tahun 1848. Sistem
ini sangat efektif untuk mencegah terjadinya pemerintahan yang bersifat otoriter serta
gaya kepemimpinannya secara bersama-sama. Dijalankan oleh tujuh (7) orang menteri
dalamnya Presiden dan Wakil Presiden. Seluruh anggota dewan konfederal dianggap
sebagai kepala negara kolektif. Hal in merupakan salah satu kelebihan Swiss dalam
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hubungan kerjasama anatara kekuasaan negara-negara ada yang bersifat erat seperti di
dalam bentuk negara federasi. Ada pula yang bersifat renggang sehingga menyerupai bentuk
Konfederasi merupakan perserikatan atau persekutuan antara beberapa negara dan setiap
negara yang menjadi anggota pada umumnya adalah negara yang merdeka dan berdaulat.
Maka dari itu konfederasi tidak merupakan suatu bentuk kekuasaan diatas negara-negara
internasional (traktat) yang dibuat oleh anggota konfederasi, dan kepengurusannya diserahkan
tersebut. Oleh sebab itu segala perjanjian tesebut mengikat seluruh negara-negara yang
bentuk federal. Negara ini dibentuk sebagai perserikatan antara negara-negara atau gabungan
beberapa negara untuk membuat sebuah sistem kehidupan bersama yang lebih besar lagi.
negara dalam pengertiannya yang harfiah. Dapat dikatakan bahwa negara konfederasi
merupakan negara yang berbentuk negara, dalam hukum internasional negara konfederasi
tidak diakui sebagai negara yang berdaulat. Karena, negara-negara yang membentuknya telah
18
memiliki kedudukan internasional sebagai negara berdaulat sebelumnya. Dapat kita
simpulkan bahwa negara konfederasi merupakan gabungan dari negara sejumlah negera
konfederasi. Dalam bentuk gabungan ini, negara-negara yang menjadi anggota konfederasi
internasional. Bentuk konfederasi hanya terdapat di abad XIX, walaupun Swiss secara resmi
diterapkan di Swiss. Tujuh (7) orang Anggota Dewan Konfederal yang telah dipilih oleh
parlemen ini secara bersama-sama memimpin negara dan pemerintahan Swiss. Ketujuhnya
berstatus sebagai menteri, mengepalai sebuah department, dan untuk jabatan presiden dan
wakil presiden dipilih oleh tujuh (7) anggota dewan konfederal untuk masa jabatan secara
bergantian setiap tahun. Sistem pemerintahan kolegial yang digunakan Swiss tampak lebih
stabil dengan pola kepemimpinannya yang secara bersama-sama, Presiden Swiss bukan orang
yang sangat berkuasa sebagaimana dalam sistem pemerintahan presidensiil. Sistem tersebut
telah berjalan sejak Konstitusi Swiss Modern telah disahkan pada tahun 1848. Sistem ini
sangat efektif untuk mencegah terjadinya pemerintahan yang bersifat otoriter serta kekuasaan
19
DAFTAR PUSTAKA
https://guruppkn.com/pengertian-bentuk-negara-konfederasi-dan-contohnya. 2019.
Asshiddiqie, Jimly. Pokok-Pokok Hukum Tata Negara Pasca Reformasi. Jakarta: Bhuana
Daniele Ganser, and George Kreis. Swiss Neutrality: Incompatible with EU Membership.
Gede Pantja Astawa dan Suprin Na’a, (2009). Memahami Ilmu Negara dan Teori Negara.
Moh. Kusnardi dan Bintan Regen Saragih. Ilmu Negara. Jakarta: Gaya Media Pratama. 1995.
Samosir, R. I. Kedudukan dan Fungsi Lembaga Wali Nanggroe dalam Sistem Pemerintahan
Schelbert, Leo. Historical Dictionary of Switzerland. Maryland: The Scarecrow Press, Inc.
2007
20
21