Anda di halaman 1dari 6

PENYAKIT PADA SISTEM

EKSKRESI KULIT

YULIO OKTA VALENTINO

11 MIPA 5

SMAN 3 PAYAKUMBUH
TA.2020/2021
PENYAKIT TENTANG SISTEM EKSKRESI KULIT

 EKSIM

1.PENGERTIAN : Eksim adalah kelainan kulit dengan ciri peradangan atau bengkak, kemerahan, dan
rasa gatal. Walaupun tidak menular, kelainan ini menyebabkan rasa tidak nyaman pada bagian kulit
yang terkena. Eksim umumnya terjadi pada masa kanak-kanak, misalnya pada bayi dan anak usia
muda. Pada awitannya, bagian-bagian kulit tertentu akan memerah, teriritasi, kering, dan bersisik.
Beberapa kasus eksim bahkan dapat menyebabkan pembentukan lepuh yang nantinya akan
mengeluarkan air. Pengeluaran air ini merupakan indikasi bahwa eksim sudah menjadi infeksi. Eksim
(Eczema) juga dikenal sebagai dermatitis.
2. Para ahli percaya bahwa penyebab eksim adalah ketidakmampuan kulit dalam melakukan perbaikan
terhadap kerusakan sehingga kulit menjadi rawan terhadap kuman dan bakteri. Mereka menyatakan
bahwa ketidakmampuan ini disebabkan oleh mutasi pada sebuah gen bernama filaggrin. Untuk
melakukan perbaikan terhadap kerusakan, kulit membutuhkan sepasang filaggrin sementara orang-
orang dengan eksim hanya memiliki satu filaggrin.
Dermatitis juga dikaitkan dengan respon imun yang terlalu aktif terhadap suatu iritan. Gejala pada eksim
merupakan respon tubuh terhadap suatu iritasi sehingga menimbulkan kekambuhan dan ruam. Eksim juga
umumnya terjadi pada keluarga dengan riwayat asma dan alergi.
Walaupun penyebabnya belum dapat dipastikan, ada beberapa faktor risiko yang dapat memicu eksim, yaitu:
 Stress
 Rasa panas dan keringat berlebih
 Rasa dingin dan iklim kering
 Kulit kering
 Kontak dengan bahan-bahan kasar dan iritan seperti sabun dan kain sintetis
 Demam atau infeksi saluran nafas atas

 KURAP/KADAS

1. PENGERTIAN : kurap merupakan infeksi jamur yang terjadi pada semua area kulit, namun
penamaan medisnya berbeda-beda sesuai dengan lokasi kurapnya. Kurap disebabkan oleh jamur
golongan dermatofita yang menyerang jaringan berkeratin, contohnya kulit. Jamur ini bersifat
menghancurkan lapisan kulit terluar.
2. PENYEBAB : Kurap merupakan infeksi kulit yang disebabkan oleh jamur dermatofita. Penyebab
tersering kurap adalah T. rubrum dan T. mentagrophytes yang ditularkan secara langsung maupun
tidak langsung.

Berikut cara penyebaran kurap:

 Kontak langsung dengan penderita kurap melalui sentuhan kulit


 Tertular dari hewan peliharaan
 Kontak tidak langsung dari rambut penderita, tempat tidur, pakaian, lantai.
 KUDIS

1. PENGERTIAN : Kudis adalah kondisi yang ditandai dengan munculnya rasa sangat gatal di kulit,
terutama pada malam hari, disertai dengan timbulnya ruam bintik-bintik menyerupai jerawat atau
lepuhan kecil bersisik. Kondisi ini merupakan dampak dari adanya tungau yang hidup dan bersarang
di kulit.Jumlah tungau yang terdapat di kulit penderita kudis berkisar 10-15 ekor, dan dapat
berkembang biak hingga berjumlah jutaan, dan menyebar ke bagian tubuh lain, jika tidak
mendapatkan penanganan tepat, tungau.Kudis merupakan penyakit yang mudah menular, baik secara
kontak langsung atau tidak. Maka dari itu, jika telah merasakan gejala-gejala kudis, dianjurkan untuk
segera menemui dokter.
2. PENYEBAB : Kudis disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabiei. Tungau tersebut membuat lubang
menyerupai terowongan pada kulit untuk dijadikan sarang. Mereka bertahan hidup dengan menjadi
benalu di kulit manusia, dan akan mati dalam beberapa hari tanpa manusia.
Penularan tungau Sarcoptes scabiei terjadi melalui 2 cara, yaitu:
 Kontak langsung, seperti melalui pelukan atau berhubungan seksual. Berjabat tangan hanya
memiliki potensi kecil menularkan tungau.
 Tidak langsung, misalnya berbagi peggunaan pakaian atau tempat tidur dengan orang yang
menderita kudis.
Risiko kudis menular tergolong tinggi pada:
 Anak-anak, terutama yang tinggal di asrama.
 Orang dewasa yang aktif secara seksual.
 Seseorang yang tinggal di panti jompo.
 Seseorang yang tengah dirawat di rumah sakit.
 Seseorang yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah, seperti penderita HIV atau kanker.

 ATHLETE’S FOOT /TINEA PEDIS

1. PENGERTIAN : Tinea Pedis atau kurap kaki adalah penyakit yang juga dikenal dengan istilah
athlete’s foot. Penyakit ini menyebabkan munculnya kerak, kulit yang bersisik/berkerak atau melepuh,
serta rasa gatal pada area kaki yang terinfeksi.Tinea pedis adalah kondisi yang disebabkan oleh infeksi
jamur. Jenis jamur yang sama parahnya bisa menginfeksi area lain, seperti pada kulit, rambut, dan
kuku. Setiap area yang terinfeksi pun memiliki nama yang berbeda-beda sesuai dengan area yang
terinfeksi. Misalnya, tinea corporis merupakan sebutan untuk infeksi jamur yang menyerang area
torso.
2. PENYEBAB : Tinea pedis umumnya disebabkan oleh jamur dari genus trichophyton, yakni
jamur epidermophyton floccosum, T. mentagrophytes, T. rubrum, dan T. tonsurans. Jamur
dapat menginfeksi kaki melalui berbagai cara. Tempat-tempat atau fasilitas umum yang berada
di lokasi yang lembap merupakan tempat jamur-jamur ini berkembang biak, menjadikan orang-orang
yang tinggal di lokasi seperti ini memiliki risiko terinfeksi jamur.

 VITILIGO

1. PENGERTIAN : Vitiligo adalah penyakit yang menyebabkan warna kulit memudar. Selain dapat
menyerang area kulit manapun di tubuh, warna yang memudar ini juga dapat terjadi pada bagian dalam
mulut, mata, dan rambut.Vitiligo tergolong penyakit yang berlangsung jangka panjang (kronis), dan
diperkirakan menimpa 1 dari 100 orang. Meskipun dapat menyerang semua orang, vitiligo umumnya
terjadi sebelum usia 20 tahun, dan lebih jelas terlihat pada orang yang berkulit hitam.
2. PEYEBAB : Warna kulit, rambut, dan mata dihasilkan oleh sel pigmen tubuh. Pada penderita vitiligo,
sel tersebut berhenti memproduksi warna atau pigmen tubuh. Akibatnya, muncul bercak putih di kulit
dan uban pada rambut.
Belum diketahui mengapa sel pigmen berhenti memproduksi zat pigmen tubuh, tetapi kondisi tersebut
diduga terkait dengan sejumlah faktor berikut:

a. Kelainan genetik yang diturunkan.


b. Penyakit autoimun, yaitu suatu kondisi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang dan
menghancurkan sel-sel tubuh yang sehat, termasuk sel pigmen tubuh.
c. Stres, kulit terbakar akibat sinar matahari, atau paparan bahan kimia yang juga diduga dapat memicu
terjadinya vitiligo.

 JERAWAT

1. PENGERTIAN : Jerawat (acne) adalah gangguan pada kulit yang berhubungan dengan produksi
minyak (sebum) berlebih. Hal tersebut menyebabkan peradangan serta penyumbatan pada pori-pori
kulit. Peradangan ditandai dengan munculnya benjolan kecil (yang terkadang berisi nanah) di atas
kulit. Gangguan kulit ini biasa terdapat di bagian tubuh dengan kelenjar minyak terbanyak, yaitu di
wajah, leher, bagian atas dada, dan punggung.
2. PENYEBAB : Ada banyak faktor yang dapat memicu terbentuknya jerawat. Namun secara umum
jerawat dapat dipicu karena kondisi sebagai berikut:
 Produksi minyak berlebih. Salah satu faktor penting yang menyebabkan timbulnya jerawat adalah
meningkatnya produksi hormon testosteron, yang dimiliki oleh tubuh pria maupun wanita. Hormon
testosteron memicu timbulnya jerawat dengan merangsang kelenjar minyak untuk memproduksi
minyak kulit (sebum) secara berlebihan.
 Siklus hormonal. Setiap orang tentu akan melewati masa pergantian siklus hormonal, khususnya saat
memasuki usia pubertas. Saat hal ini berlangsung, produksi hormon dapat merangsang produksi
minyak berlebih. Selain itu siklus hormonal juga terjadi pada masa menstruasi wanita.
 Faktor genetik. Faktor keturunan juga dapat menjadi penyebab jerawat. Artinya, jika salah satu
orangtua memiliki masalah jerawat, maka anaknya juga memiliki risiko mengalami hal yang sama.
 Bakteri. Bila minyak berlebih yang diproduksi kulit terinfeksi bakteri, maka jerawat dapat tumbuh
dengan mudah. Infeksi akibat bakteri ini jugalah yang biasanya menimbulkan iritasi pada kulit.
 Stres. Tekanan hidup, baik karena masalah pekerjaan maupun keluarga, dapat membuat seseorang
menjadi stres. Hal ini biasanya akan memengaruhi gaya hidup seseorang, termasuk dalam pola
makan. Akibatnya jerawat menjadi lebih mudah terpicu.
 Penggunaan kosmetik. Kandungan zat pada masing-masing kosmetik tidak selalu dapat ditoleransi
oleh kulit setiap orang. Biasanya, jenis kosmetik dengan unsur minyak, zat pewarna, dan parfum
lebih mudah memicu terbentuknya jerawat.

 PRUVITUS KUTANEA

1. PENGERTIAN : Pruritus adalah rasa gatal yang bisa meliputi seluruh atau sebagian tubuh
seseorang. Gatal dapat disertai dengan ruam. Gatal dapat terjadi singkat namun dapat pula berat
hingga sangat mengganggu penderitanya.

2. PENYEBAB : Pruritus dapat disebabkan oleh gangguan kulit ringan, seperti kulit yang terlalu
kering, gigitan serangga, hingga kegatalan yang diakibatkan oleh penyakit gangguan sistemik
seperti, diabetes melitus.
Penyebab pruritus terbagi menjadi:
 Kondisi kulit
Beberapa gangguan kulit yang dapat berdampak kepada kondisi kulit dan menimbulkan gatal, antara lain
eksim, urtikaria atau biduran, dermatitis kontak alergi, psoriasis, folikulitis, ketombe, prurigo, dan inflamasi
pada mukosa mulut atau lichen planus.
 Reaksi alergi pada kulit
Benda-benda seperti perhiasan yang mengandung nikel atau kobalt dapat memicu reaksi alergi gatal pada
kulit. Karet, lateks, bahan tekstil, wewangian, cat rambut, tanaman seperti serbuk bunga dapat menjadi
pemicu pruritus. Begitu juga dengan obat-obatan, seperti aspirin, paparan sinar ultra violet yang berlebihan
serta cuaca yang lembap atau panas.
 Sengatan atau gigitan serangga dan parasit
Parasit seperti kutu rambut, cacing kremi, ngengat, kutu loncat, nyamuk, lebah, tawon, kutu busuk, dan
parasit trikomoniasis penyebab penyakit menular seksual juga dapat memicu pruritus.
 Infeksi
Pada beberapa penyakit, pruritus adalah salah satu gejala yang mengindikasikan infeksi pada bagian tubuh
yang terjangkit. Penyakit yang disebabkan oleh infeksi jamur kurap dapat memiliki gejala gatal, begitu juga
penyakit cacar air. Infeksi jamur pada kaki atau kutu air, infeksi jamur pada area vagina atau penis juga dapat
menyebabkan pruritus.
 Kehamilan dan menopause
Ketidakseimbangan hormon yang dialami oleh perempuan yang sedang hamil atau memasuki masa
menopause dapat menjadi penyebab munculnya pruritus. Pada perempuan hamil, pruritus umumnya
menghilang setelah persalinan. Beberapa kondisi pemicu pruritus pada wanita hamil, antara lain pruritic
urticarial papules and plaques of pregnancy (PUPPP) yang umumnya muncul di area paha dan perut,
prurigo gestationis yang umumnya muncul pada area tangan, kaki, dan batang tubuh, serta obstetric
cholestasis penyebab gatal tanpa ruam sebagai akibat kelainan yang berdampak kepada hati pasien.
 KALVUS

1. PENGETIAN : Mata ikan biasanya berbentuk bulat dengan ukuran lebih kecil daripada kapalan, memiliki
bagian tengah keras, dan dikelilingi kulit yang meradang. Selain bentuknya yang dapat mengganggu
keindahan kulit, mata ikan ini juga dapat disertai dengan rasa nyeri, luka, dan infeksi. Kondisi ini umumnya
bukan kondisi yang serius.

2. PENYEBAB : Pada dasarnya, penyebab terjadinya mata ikan adalah tekanan dan gesekan di kulit
terjadi berulang kali. Mata ikan muncul sebagai reaksi alami tubuh untuk melindungi kulit agar tidak
mengalami luka atau kerusakan lain yang mungkin terjadi akibat tekanan dan gesekan tersebut.
Berikut adalah beberapa hal yang dapat menimbulkan terjadinya tekanan dan gesekan penyebab mata ikan:
 Pemakaian sepatu yang sempit, longgar, dan tidak nyaman
 Berjalan atau berlari terlalu sering atau lama
 Sering menggunakan perkakas atau alat musik dengan tangan
 Tidak memakai kaus kaki atau menggunakan kaus kaki yang kurang pas saat mengenakan sepatu
 Tidak mengenakan sarung tangan saat menggunakan alat yang membutuhkan gerakan atau tekanan
berulang pada tangan
Selain akibat tekanan dan gesekan, ada beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan risiko seseorang
menderita mata ikan, yaitu:
 Memiliki kelainan bentuk jari, seperti hammertoe dan bunion
 Memiliki kelainan bentuk tangan dan kaki, seperti taji tulang
 Menderita obesitas
 Memiliki kelainan kelenjar keringat
 Memiliki bekas luka atau kutil
Meski dapat terjadi pada semua golongan usia, mata ikan lebih sering terjadi pada usia di atas 65 tahun.

Anda mungkin juga menyukai